Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK EVALUASI TES

MAKALAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata


kuliah Taqwim Ta’lim al-lughah al-arabiyyah
Dosen pengampu: Musta’anatussaniah, M. Pd. I

Disusun oleh:
1. Muhammad Dzulfikar Hikam 2003026002
2. Amelia Nailil Muna 2003026047

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Tenik Evaluasi Tes”.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Teknik Evaluasi Tes” bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Semarang, 21 Februari 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 4
BAB II .......................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Tes ................................................................................................................................. 5
B. Jenis-jenis Tes.................................................................................................................................. 6
C. Tes bahasa Arab berdasarkan beberapa kriteria ......................................................................10
BAB III.......................................................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................................................12
KESIMPULAN .....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan evaluasi,
yaitu menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai. Evaluasi pada
dasarnya sebagai dasar keputusan, menyusun kebijakan, maupun program
selanjutnya. keputusan apakah akan dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan.
Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu upaya
apapun yang terprogam, tidak terkecuali bagi program pembelajaran sebagai
bagian dari program pendidikan. Untuk mengetahui apakah program yang telah
direncanakan dan dilaksanakan dapat tercapai tujuannya.
Dalam suatu evaluasi terdapat metode-metode yang digunakan oleh seorang
pendidik untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasian proses
pembelajaran dan sejauh mana tingkat kefahaman peserta didik dalam
memahami mata pelajaran yang diberikan oleh seorang pendidik.
Diantara metode tersebut yaitu metode evaluasi bentuk tes. Kata tes sudah
tidak asing lagi bagi para pelajar baik tingkat bawah maupun perguruan tinggi.
tes adalah alat yang digunakan dalam penilaian dan penseleksian serta
pengukuran terhadap objek yang telah ditentukan. Dalam makalah ini akan
diuraikan pengertian dari tes, apa saja jenis-jenis tes serta tes bahasa Arab
berdasarkan beberapa kriteria.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tes?
2. Apa saja jenis-jenis tes?
3. Bagaimana tes bahasa Arab berdasarkan beberapa kriteria?

C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan pengertian tes.
2. Menjabarkan jenis-jenis tes.
3. Mengetahui tes bahasa Arab berdasarkan beberapa kriteria.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes
Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam bahasa prancis
kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-logam mulia. Adapula yang
mengartikan sebagai piring yang terbuat dari tanah.
Tes merupakan suatu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Menurut Djemari tes
merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara
tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan.
Tes dapat diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan
dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap
aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.
Menurut Drs. Amir Daein Indrakusuma dalam bukunya Evaluasi
Pendidikan mengatakan “ tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan
objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan
tentang seseorang dengan cara yanng boleh dikatakan tepat dan cepat.”
- Tes
(sebelum ada ejaan yang disempurnakan dalam bahas indonesia disebut test) adalah
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang ditentukan.
- Testing
Testing merupakan saat waktu tes itu dilaksanakan. Dapat juga dikatakan testing
adalah saat pengambilan tes.
- Testee
Dalam istilah indonesia adalah responden yang sedang mengerjakan tes.
- Tester
Adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para
responden. Dengan kata lain tester adalah subjek evaluasi.

5
B. Jenis-jenis Tes
a) Tes tertulis
Sering disebut pencil test atau paper test. Adalah tes yang menuntut
jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk
yaitu bentuk uraian (essay) atau subjektif dan bentuk objektif (objektive).
Tes tertulis pada umumnya tidak bisa digunakan secara efektif untuk
mengevaluasi keterampilan psikomotorik siswa. Akan tetapi tes tertulis
dapat mengevaluasi prinsip-prinsip yang menyertai keterampilan termasuk
keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik.
1) Tes subjektif
Pada umumnya berbentuk esai (uraian). Tes bentuk essay adalah
sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului
dengan kata-kata seperti; uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana,
bandingkan, simpulkan, dan sebagainya.
Jumlah butir soal dalam tes uraian biasanya tidak banyak, hanya
sekitar 5-10 butir soal dalam waktu kira-kira 90- 120 menit. Soal-soal
bentuk uaraian ini menutut kemampuan peserta tes untuk dapat
mengorganisir, meginterprestasi, menghubungkan pengertian-pengertian
yang dimiliki. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tes uraian menuntut
peserta untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama
harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
Berdasarkan tingkat kebebasan tingkat peserta tes untuk menjawab
soal tes uraian, secara umum tes uraian dapat dibagi menjadi dua bentuk
yaitu tes uraian bebas atau uraian terbuka ( extended response) dan tes
uraian terbatas (restricted response).
a. Tes uraian bebas (extended response test)
Merupakan bentuk tes yang memberikan kebebasan kepada
peserta tes untuk mengorganisasikan dan mengekspresikan pikiran
dan gagasannya dalam menjawab soal tes. Jawaban peserta tes

6
bersifat terbuka, fleksibel dan tidak terstruktur. Contoh ; jelaskan
alasan mengapa sistem ekonomi yang dianut suatu negara berbeda-
beda.
b. Tes uraian terbatas (restricted response test)
Merupakan bentuk tes yang memberikan batasan-batasan
atau rambu-rambu tertentu kepada para peserta tes dalam menjawab
soal tes. Batasan tersebut mencakup format, isi dan ruang ligkup
jawaban.
Ada beberapa ragam tes uraian terbatas antara lain ragam tes
melengkapi dan tes jawaban singkat.
1. Tipe jawaban melengkapi
Yaitu butir soal yang memerintahkan kepeda peserta
tes untuk melengkapi kalimat dengan suatu frasa, angka atau
satu formula.
2. Tipe jawaban singkat
Yaitu bentuk soal yang berbentuk pertanyaan yang
dapat dijawab dengan satu kata, satu frase, satu angka dan
satu formula.
2) Tes objektif
Yaitu bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau
respon yang harus dipilih oleh peserta didik. Jadi kemungkinan jawaban
atau respon telah disediakan oleh penyusun butir soal.
Tes objektif sering juga disebut tes dikotomi karena jawabannya
antara benar atau salah dan skornya antara 1 dan 0. Disebut objetif karena
penilaiannya objektif. Siapapun yang mengoreksi tes objektif hasilnya akan
sama karena kunci jawabannya sudah jelas dan pasti.
Secara umum ada tiga bentuk tes objektif, yaitu
a) Tipe benar salah (True-false test)
Adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai
dengan alternatif jawaban atau pernyataan yang benar dan yang salah.
b) Tipe menjodohkan (matching)

7
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menunjuk tes
menjodohkan (matching test) seperti memasangkan, atau
mencocokkan. Butir soal menjodohakn ditulis dalam dua kelompok
yaitu pernyataan atau stem dan kelompok jawaban.
c) Tipe pilihan ganda (multiple choice)
Adalah tes dimana setiap butir soalnya memiliki jumlah
alternatif jawaban lebih dari satu. Jumlah aternatif jawaban berkisar
antara dua sampai lima. Setiap tes pilihan ganda terdiri dari dua
bagian yaitu (1) pernyataan atau disebut juga stem dan (2) alternatif
pilihan jawaban atau disebut option.
Terdapat beberapa variasi atau modifikasi dari tes pilihan ganda,
yaitu:
a) Pilihan ganda analisis hubungan antar hal
Yaitu terdiri dari dua pernyataan yang dihubungkan
oleh kata “sebab”. Jadi ada dua kemungkinan hubungan
antaara kedua pernyataan tersebut, yaitu ada hubungan sebab
akibat atau tidak ada hubungan sebab akibat.
b) Pilihan ganda analisis kasus
Yaitu peserta tes dihadapkan pada suatu kasus yang
disajikan dalam bentuk cerita, peristiwa atau
sejenisnya.kemudian diajukan pertanyaan dalam bentuk
melengkapi pilihan.
c) Pilihan ganda asosiasi
Struktur soalnya sama dengan melengkapi pilihan.
Perbedaanya adalah kalau pada melengkapi pilihan hanya
ada satu jawaban yang paling benar atau paling benar tapi
pada melngkapi berganda justru jawaban yang benar lebih
dari satu, bisa 2,3,4.
d) Pilihan ganda dengan diagram, grafik, tabel dan sebagainya
Bentuk soal ini mirip dengan analisis kasus., baik
struktur maupun pola pertanyaannya. Bedanya dalam tes

8
bentuk ini tidak disajikan kasus daam bentuk cerita atau
peristiwa tetapi dalam diagram, gambar, grafik maupun
tabel.
b) Tes lisan
Adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk
lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya
sendiri sesuai dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan.
1) Kebaikan tes ini
1. Dapat mengetahui langsung kemampuan peserta didik dalam
mengemukakan pendapatnya secara lisan
2. Tidak perlu menyusun soal-soal secara terurai, tetapi cukup
mencatat pokok-pokok permasalahannya saja
3. Kemungkinan peserta didik akan menerka jawaban dan
spekulasi dapat dihindari
2) Kelemahan
1. Membutuhkan waktu yang cukup lama
2. Seringnya muncul insur subjektifitas
c) Tes perbuatan (performance test)
Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut jawaban
peserta didik dalam bentuk prilaku, tindakan atau perbuatan. Lebih jauh
Stignis (1994) mengemukakan “ tes tindakan adalah suatu bentuk tes yang
peserta didiknya diminta untuk melakukan kegiatan khusus dibawah
pengawasan penguji yang akan mengobservasi penampilannya dan
membuat keputusan tentang kualitas hasil belajar yang didemonstrasikan.”
Misalnya untuk melihat bagaimana cara menggunakan komputer dengan
baik dan benar, guru harus menyuruh peserta didik untuk mempraktikkan
atau mendemonstrasiakn penggunaan komputer yang sesungguhnya sesuai
dengan prosedur yang baik dan benar.

9
Sebagaimana jenis tes lain, tes tindakanpun mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Kelebihan tes tindakan adalah (1) satu-satunya teknik tes
yang dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar dalam bidang
keterampilan (2) sangat baik digunakan untuk mencocokkan antara
pengetauhan teri dan keterampilan praktik (3) dalam pemggunaannya tidak
mungkin peserta didik akan mencontek (4) guru dapat lebih mengenal
masing-masing karakter peserta didik.
Adapun kelemahannya adalah (1) memakan waktu yang lama (2)
dalam hal tertentu membutuhkan biaya yang besar (3) cepat membosankan
(4) membutuhkan syarat pendukung yang lengkap baik waktu tenaga
maupun biaya.

C. Tes bahasa Arab berdasarkan beberapa kriteria


Jenis tes bahasa termasuk tes bahasa Arab dapat dilihat dari berbagai kriteria.
Djiwandono mengemukakan bahwa berbagai tes bahasa dibedakan Satu dari yang
lain atas 10 kriteria yang berbeda, yang meliputi:

1. kriteria tujuan Penyelenggaraan ( tes seleksi, tes penempatan, tes hasil


belajar, tes diagnostic, dan tes uji coba )
2. kriteria waktu penyelenggaraan ( tes masuk, tes formatif, tes sumatif, pra tes
dan pos-tes )
3. kriteria cara mengerjakan ( tes tertulis dan tes lisan )
4. kriteria cara penyusunan ( tes buatan guru dan tes terstandar )
5. kriteria jumlah peserta ( tes perseorangan dan tes kelompok )
6. kriteria bentuk jawaban ( tes esai, tes jawaban pendek, tes pilihan ganda)
7. kriteria cara penilaian ( tes subjektif dan tes objektif )
8. kriteria acuan penilaian ( tes bahasa acuan norma, patokan, dan acuan
gabungan )
9. kriteria tes bakat bahasa, kemampuan berbahasa, dan tes komponen bahasa

10
10. kriteria pandangan terhadap bahasa ( tes bahasa diskret, intergratife,
pragmatife, dan tes komunikatif )1

1
Naifah, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab, 1. (Semarang: CV. Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 78-79.

11
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pengertian tes
merupakan suatu alat untuk melakukan pengukuran yaitu untuk mengumpulkan
informasi karakteristik suatu objek. Dalam rumusan ini terdapat beberapa unsur
penting.
Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes dapat dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu: Tes Tertulis Bentuk Uraian (Essay), Tes bentuk uraian
adalah tes yang pertanyaannya membutuhkan jawaban uraian, baik uraian secara
bebas maupun uraian secara terbatas. Tes Objektif, Tes objektif sering juga disebut
tes dikotomi (dichotomously scored item) karena jawabannya antara benar atau
salah dan skornya antara 1 atau 0. Tes Lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari
peserta didik dalam bentuk lisan. Tes Tindakan (Performance Test), Tes tindakan
adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan,
atau perbuatan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Naifah, 2015. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab. Semarang: CV Karya Abadi
Jaya.

Hasanah, Uswatun dkk. 2013. Teknik Evaluasi (Tes). Makalah.

Ichsan, Amirul dkk. 2014. Teknik Evaluasi Bentuk Tes. Makalah.

Pangestuti, Intan, Amitha dkk. 2016. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar “Teknik
Tes dan Non Tes”. Makalah.

Hayati, Rina. Pengertian Tes, Ciri, Jenis, Cara Membuat, dan Contohnya.
https://penelitianilmiah.com/pengertian-tes/, diakses pada 19 Februari 2022
pukul 19.30.

13

Anda mungkin juga menyukai