Anda di halaman 1dari 19

INSTRUMEN TES

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pengembangan Sistem Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Lizuar Arteri Ardianto, M.Pd.

Disusun Oleh :
Dea Santi
Deti Rahmawati
Indah Nurul Hamidah
Neng Nurjannah
Haris Muhammad Rivani
Moh.Haris Rahman Hakim

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI-PUI) MAJALENGKA
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, sholawat serta salam
semoga dicurahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad saw, keluarganya,
sahabatnya, dan para pengikutnya yang selalu taat dan patuh terhadap ajaran yang
dibawa oleh Rasullullahsaw hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat izin dan pertolongan dari Allah SWT pembuatan
makalah tentang “Pengembangan Instrumen Tes” dapat terselesaikan dengan
baik. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
Perbandingan Pendididkan.Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat
pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak masalah dan kendala
yang dihadapi.Sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada bapak Lizuar Arteri Ardianto, M.Pd. selaku dosen pembimbing mata
kuliah dan semua pihak yang turut membantu yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Demikianlah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.Dan tidak lepas dari
keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Maka dari itu, penulis tetap
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak.Guna kesempurnaan makalah
ini.Semoga bermanfaat bagi penulis ke depannya dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Majalengka , 22 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
A. Pengertian Instrumen Tes............................................................................3
B. Tujuan Dan Fungsi Instrumen Tes...............................................................4
C. Macam-Macam Instrumen Tes....................................................................6
D. Karakteristik Instrumen Tes Yang Baik.......................................................9
E. Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen Tes..........................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak alat atau instrumen yang dapat digunakan dalam kegiatan evaluasi.
Salah satunya adalah tes. Istilah tes tidak hanya populer di lingkungan
persekolahan, tetapi juga diluar sekolah bahkan di masyarakat umum.
Penggunaan tes sendiri dalam dunia pendidikan sudah dikenal sejak lama,
sejak orang mengenal pendidikan itu sendiri. Disekolah, tes ini sering juga
disebut dengan tes prestasi belajar. Tes ini banyak digunakan untuk mengukur
prestasi belajar peserta didik dalam bidang kognitif, seperti pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Artinya, tes mempunyai
makna tersendiri dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran.
Dalam konteks pembelajaran, pengembangan instrumen sebenarnya
merupakan bagian dari tugas guru yang tidak dapat ditinggalkan, meskipun
kegiatan ini bisa saja dilaksanakan oleh orang ahli, seperti tim ahli. Mengapa
guru harus mengembangkan instrumen evaluasi untuk kegiatan pembelajaran
yang mereka lakukan ? guru mempunyai kewajiban untuk menyajikan
pembelajaran yang terbaik bagi peserta didik. Hal ini secara implisit
mengharuskan guru untuk mengikuti prosedur dan mempunyai kiat tertentu
untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam prosedur tersebut, kegiatan pengembangan instrumen merupakan salah
satu bagian yang sangat penting.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian instrument tes ?
2. Apa tujuan dan fungsi instrument tes ?
3. Apa saja macam-macam instrument tes ?
4. Bagaimana karakteristik instrument tes yang baik ?

1
2

5. Bagaimana langkah-langkah penyusunan instrumen tes ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah di atas yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian instrument tes
2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi instrument tes
3. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan macam-macam instrument tes.
4. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik instrument tes yang baik.
5. Untuk mengetahui dan memahmi langkah-langkah penyusunan instrument
tes
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen Tes

Secara bahasa, kata “tes” berasal dari bahasa Prancis Kuno testum
dengan arti: “piring untuk menyisihkan logam-logam mulia (maksudnya
dengan menggunakanalat berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-
jenislogam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis
dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan “tes”,
“ujian” atau “percobaan”. Test ialah alat atau prosuder yang dipergunakan
dalam bentuk pengukuran dan penilaian.

Menurut Anas Sudijono (2013 : 66). Ada beberapa istilah yang


memerlukan penjelasan sehubung degan uraian diatas, yaitu istilah test,
testing, tester dan testee yang masing-masing mempunyai pengertian yang
berbeda. Test adalah alat atau prosedur yang di pergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya peristiwa
berlangsungnya pengukuran dan penilaian; tester artinya orang yang
melaksanakan tes, atau pembuat tes, atau eksperimentor, yaitu orang yang
sedang melakukan percobaan (eksperimen); sedangkan testee (mufrad) dan
testees (jama’) adalah pihak yang sedang dikenai percobaan (tercoba).

Adapun pengertian tes menurut para ahli yaitu sebagai berikut :


1. Anne Anastasi (1976) dalam bukunya Psychological Testing mengatakan
bahwa tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang obyektif dan
standar terhadap sampel perilaku.
2. Frederick G Brown (1976) mengatakan bahwa tes adalah prosedur yang
sistematik guna mengukur sampel perilaku seseorang. Sistematik juga
memiliki pengertian obyektif, standart dan syarat-syarat kualitas lainnya.
3. Lee J. Cronbach dalam bukunya yang berjudul Essential of
Psychological Testing, menyatakan bahwa tes adalah suatu prosedur yang
sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih.

3
4

4. Sumardi Suryabrata (1984) tes adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus


dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang
mendasarkan bagaimana testee harus menjawab pertanyaan-pertanyaan
atau melakukan perintah-perintah itu.

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan tes adalah cara (yang dapat
dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka
pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian
tugas baik berupa pertanyaan atau perintah sehingga dapat dihasilkan nilai
yang melambangkan tingkah laku atau prestasi.

B. Tujuan Dan Fungsi Instrumen Tes


Berdasarkan tujuannya, kita dapat membedakan macam-macam dan
kegunaan suatu tes. Suatu tes antara lain digunakan untuk :
1. Memperoleh Umpan Balik Terhadap Hasil Pembelajaran
Hasil pengukuran dari suatu tes dapat digunakan sebagai umpan balik bagi
guru dan siswa. Bagi guru, hasil tes memberikan indikasi efektivitas
pembelajarannya sehingga berdasarkan hasil tes guru dapat memperbaiki
proses pembelajaran serta memahami kemampuan siswa menguasai dan
menafsirkan bahan ajar. Sedangkan bagi siswa, hasil tes memberikan
indikasi sejauh mana tingkat pembelajarannya, apakah perlu ada perbaikan
atau peningkatan.
2. Memperbaiki Kurikulum Dan Program Pendidikan
Biasanya sekolah tinggal melaksanakan kurikulum yang digariskan oleh
pemerintah, tetapi dengan laporan setiapsekolah dengan efektivitas
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang ditetapkan, pihak pemerintah
juga akan tahu apakah kurikulum yang diberitahukan perlu diperbaiki atau
tidak. Kecuali itu hasil tes, lebih nyatanya hasil suatu evaluasi, akan
menjadi landasan yang kokoh bagi program perbaikan pendidikan,
program pengajaran khususnya.
5

3. Meningkatkan Motivasi Siswa


Hasil tes akan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, jika masih
belum memenuhi Kriteria Kentutasan Minimal (KKM) akan mencoba
bangkit agar mencapai atau bahkan melebihi KKM, dan jika siswa sudah
mencapai KKM serta memberikan motivasi untuk minimal
mempertahankannya.

Adapun fungsi dari instrumen tes yaitu :


1. Melaksanakan diagnosis dan remedial.
Hasil tes dapat dipergunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
siswa dalam bidang studi tertentu sehingga siswa dapat memperbaiki
program pembelajarannya.
2. Melakukan penempatan.
Biasanya tes penempatan dilaksanakan di sekolah, kursus-kursus,
perguruan tinggi., dll.
3. Melakukan seleksi. Umumnya jenis tes ini dilaksanakan jika jumlah kursi
yang tersedia di suatu lembaga hanya terbatas, sementara peminatnya
melebihi kapasitas atau pagu yang ditetapkan.
4. Mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan.
Ilmu-ilmu tertentu, utamanya yang terkait dengan pendidikan dan
psikologi berkembang, diantaranya dengan cara memanfaatkan hasil tes.
Dalam pendidikan, evaluasi pendidikan berkembang karena hasil-hasil
pengukuran, tes dan penilaian yang berkesinambungan.

Selain itu, adapun fungsi tes menurut Rinawati yang dikutip dari buku
Pengantar Evaluasi Pendidikan yaitu :
1. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes
berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah
dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu.
6

2. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab


melalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.

C. Macam-Macam Instrumen Tes


Berdasarkan dari pengertian dan fungsinya tes dibagi menjadi 5 golongan
yaitu :
1. Berdasarkan Sifatnya
Menurut sifatnya tes terbagi menjadi dua yaitu :
a. Tes Verbal
Yang mana tes dengan cara ini menggunakan bahasa sebagai alat
untuk melakukan tes, baik secara tes lisan (Oral Test) maupun tes tulis
(Written Test)
b. Tes tulis Tes Nonverbal
Yaitu tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk
melaksanakan tes, tetapi menggunakan gambar, memberikan tugas dan
sebagainya, atau dengan tes ini tester menghendaki adanya respon dari
tester bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat, melainkan
berupa tindakan atau tingkah laku. Jadi, respon yang dikehendaki
muncul dari tester adalah berupa perbuatan atau gerakan-gerakan
tertentu.

2. Berdasarkan Tujuannya.
Menurut tujuannya tes terbagi menjadi enam kelompok yaitu :
a. Tes Bakat (Aptitude Test)
Yaitu tes yang digunakan untuk menyelidiki bakat seseorang.
Tes bakat biasanya digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar
yang bersifat potensial.
b. Tes Intelegensi (Intellegenci Test)
Yakni tes yang dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap atau
mengetahui tingkat kecerdasan seseorang.
7

c. Tes Prestasi Belajar (Achievement Test)


Yaitu tes yang dilakukan untuk mengetahui prestasi seseorang
murid dari mata pelajaran yang telah diberikan. Sehingga dengan
adanya tes hasil belajar ini, guru bisa mengetahui apakah pelajaran
yang telah diberikan mencapai tujuan sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
d. Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
Yaitu tes yang digunakan untuk menggali kelemahan atau
problem yang dihadapi murid, terutama kelemahan yang dialami murid
saat belajar. Tes diagnostik biasanya dilakukan dengan cara lisan,
tertulis, perbuatan atau kombinasi dari ketiganya.
Berdasarkan nama tes tesebut (diagnose =pemeriksaan), maka
jika hasil “pemeriksaan” itu menunjukkan bahwa tingkat penguasaan
peserta didik yang sedang “diperiksa” itu termasuk rendah, harus
diberi bimbingan secara khusus agar mereka dapat diperbaiki tingkat
penguasaanya terhadap mata pelajaran tertentu.
e. Tes Sikap (Attitude Test)
Yaitu tes untuk mengetahui sikap seseorang murid terhadap
sesuatu.
f. Tes Minat
Yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui minat murid
terhadap hal-hal yang disukai. Sehingga melalui tes ini dapat diketahui
apa yang disukai murid.

3. Berdasarkan Pembuatannya
a. Tes Terstandar (Standard Direct Test)
Tes standar atau tes yang dibakukan mengandung prosedur yang
seragam untuk menentukan nilai dan administrasinya. Tes standar bisa
membandingkan kemampuan murid dengan murid yang lain pada usia
atau level yang sama dan dalam kasus perbandingan ini dilakukan
8

ditingkat nasional. Biasanya tes ini dibuat oleh sekelompok(tim) yang


ahli di bidang pembuatan tes.
b. Tes Buatan Guru (Teacher Made Test)
Tes buatan guru cenderung difokuskan pada tujuan instruksional
untuk kelas tertentu. Tes buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru
untuk kepentingan prestasi belajar.

4. Berdasarkan Bentuk Soalnya


Berdasarkan bentuk soalnya, tes dikelompokkan menjadi:
a. Tes Uraian (Essay Test)
Yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga memberi
kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan
uraian. Bentuk tes ini terdiri dari uraian bebas (Free Essay Test) dan
uraian terbatas (Limited Essay Test)
b. Tes Objektif (Objective Test)
Yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa, sehingga memberi
kesempatan kepada murid untuk menjawab secara bebas dengan
uraian. Secara Umum tes objektif terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Free response items yaitu bentuk tes objektif berupa jawaban
bebas yang dibedakan menjadi jawab singkat (short answer) dan
melengkapi (completion test).
2) Fix response items merupakan bentuk tes objektif dimana butir-
butir soal yang diberikan kepada peserta didik disertai dengan
alternatif jawaban, sehingga peserta didik tinggal memilih salah
satu diantara alternatif yang disediakan. Tes ini terdiri dari lima
bentuk tes yaitu :
 True – False Test (menyatakan apakah pernyataan itu benar
atau salah).
 Matching Test (menjodohkan dua rentetan kata-kata yang
tersedia sesuai dengan jawaban yang benar)
9

 Multiple Choice (memilih diantara alternatif-alternatif jawaban


yang disediakan untuk setiap soal).
 Rearrangement Exercise (rangkaian kalimat utuh dan benar
yang: kemudian diceraikan secara tidak beraturan sehingga
bentuk aslinya sulit dikenali.)

D. Karakteristik Instrumen Tes Yang Baik


Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus
memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
1. Validitas
Jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar dan valid, sesuai
kenyataan, maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid. Sebuah tes
disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Istilah “valid” kadang-kadang digunakan dalam konteks yang lain, akan
tetapi tambahan kata “tepat” dalam menerangkan kata “valid” dapat
memperjelas apa yang dimaksud.
Contoh : untuk mengukur besarnya partisipasi siswa dalam proses belajar-
mengajar, bukan diukur melalui nilai yang diperoleh pada waktu ulangan,
tetapi dilihat melalui :kehadiran, terpusatnya perhatian pada pelajaran, dan
ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru
dalam arti relevan pada permasalahannya.
2. Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketetapan.
Contoh Table Nilai Tes Pertama Dan Kedua

Nama Siswa Waktu Tes Tes Pertama Tes Kedua


Budi 6 7
Ani 8 9
Jaya 7 8
Linda 5,5 6,6
10

Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut


menunjukkan ketetapan. Dengan kata lain, jika para siswa diberikan tes
yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap
berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya. Walaupun
tampaknya hasil tes pada pengetesan kedua lebih baik, akan tetapi karena
kenaikannya dialami oleh semua siswa maka tes yang digunakan dapat
dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Kenaikan hasil tes kedua
barang kali disebabkan oleh adanya “pengalaman” yang diperoleh pada
waktu pengerjaan tes pertama.
3. Objektivitas
Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam
melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Hal
ini terutama terjadi pada sistem skoringnya. Apabila dikaitkan dengan
reliabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan (consitensy) pada
sistem skoring, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil
tes. Ada 2 faktor yang mempengaruhi subjektivitas dari suatu tes, yaitu :
a. Bentuk tes
Tes yang berbentuk uraian, akan memberi banyak kemungkinan
kepada si penilai untuk memberikan penilaian menurut caranya
sendiri. Untuk menghindari masuknya unsur subjektivitas dari penilai,
maka sistem skoringnya dapat dilakukan dengan cara sebaik-baiknya,
antara lain dengan membuat pedoman skoring terlebih dahulu.
b. Penilai
Subjektivitas dari penilai akan dapat masuk secara agak leluasa
terutama dalam tes bentuk uraian. Faktor-faktor yang mempengaruhi
subjektiitas antara lain : kesan penilai terhadap siswa, tulisan, bahasa,
waktu mengadakan penilaian, kelelahan, dll. Untuk menghindari atau
mengurangi masuknya unsur subjektifitas dalam penilaian, maka
penilaian atau evaluasi ini harus dilaksanakan dengan mengingat
pedoman. Pedoman yang dimaksud, terutama menyangkut masalah
pengadministrasian yaitu kontinuitas dan komprehensivitas.
11

4. Praktikabilitas
Sebuah tes dikatakn praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut
bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya. Tes yang praktis
adalah tes yang :
a. Mudah dilaksanakan, Tidak menuntut peralatan yang banyak dan
memberikebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih
dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa.
b. Mudah pemeriksaannya, artinya tes itu dilengkapi dengan kunci
jawaban maupun pedoman skoringnya
c. Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan/diawali oleh orang lain
5. Ekonomis
Pelaksanaan tes tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal,
tenaga yang banyak, dan waktu yang lama,

E. Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen Tes


Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen tes yaitu :
1. Menentukan tujuan
Tujuan yang ditentukan dalam hal ini mempunyai dua dimensi, yaitu :
a. Tujuan pembelajaran yang diukur dan dinilai
Dimensi pertama ini merujuk pada berbagai macam ranah dan sub
ranah, yang menjadi tujuan pembelajaran selama jangka waktu
tertentu. Jika tujuan-tujuan itu telah dirumuskan sebelumnya, seperti
dalam Satuan Pelajaran, langkah penentuan tujuan ini berarti memilih
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) yang telah diupayakan untuk
dicapai dalam proses pembelajaran, untuk djadikan objek pengukuran
dan kriteria keberhasilan dalam penilaian.
b. Tujuan dilaksanakannya evaluasi
Evaluator harus mengetahui tujuan evaluasinya secara jelas. Misalnya,
apakah untuk formatif, diagnostik, seleksi ataukah sumatif. Dengan
12

tujuan evaluasi yang berbeda, meskipun dengan ruang lingkup ranah


dan materi yang sama, instrumen yang dikembangkan juga berbeda.
2. Mengembangkan spesifikasi instrumen
Setelah tujuan ditentukan dengan jelas, langkah berikutnya adalah
mengembangkan spesifikasi instrumen. Tujuan utama
mengembangkan spesifikasi ini, sebagaimana dijelaskan oleh
Gronlund & Linn (1990:112) adalah “Top provide assurance that a
classroom test will measure a representative sample of instructionally
relevant tasks”, salah satu alat yang dapat dipakai untuk kepentingan
iini adalah pembuatan kisis-kisi tes/instrumen atau juga disebut tabel
spesifikasi atau tes blueprint. Kisi-kisi ini dibuat untuk “merumuskan
setepat mungkin ruang lingkup dan tekanan tes dan bagian-bagiannya,
sehingga perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi
si penyusun tes (Suryabrata,1987:7).
Langkah-langkah pembuatan kisi-kisi tes adalah sebagai berikut :
a. Tentukanlah jumlah butir yang akan dibuat dalam satu tes,
beberapa objektif, dan beberapa subjektif. Penentuan jumlah butir
ini dengan mempertimbangkan banyaknya materi dan waktu yang
tersedia untuk mengerjakan tes tersebut.
c. Buatlah tabel atau matriks dua arah, kolom untuk kemampuan
berfikir dan baris untuk pokok bahasan
d. Distribusikanlah butir-butir tes tersebut ke dalam baris/kolom
secara proporsional, dengan mempertimbangkan karakteristik
bidang studi, dan fokus serta urgensi pokok bahasan atau
kemampuan berfikir tertentu.
3. Memilih jenis dan tipe instrumen
Jenis dan tipe instrumen yang dapat dipakai dalam pengukuran dan
penilaian pendidikan memang sangat beragam. Pemilihan jenis dan
tipe instrumen harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tujuan
evaluasi dapat dicapai dengan baik. Karena itu, pertimbangan-
pertimbangan berikut ini perlu dierhatikan :
13

a. Tujuan pembelajaran apa sajakah yang akan dicakup atau dijadikan


objek pengukuran
b. Pendekatan apakah yang digunakan dalam skoring, dan sejauh
manakah objektifitas diperlukan dalam skoring itu
c. Bagaimana penyelenggaraan dan pelaksaan pengukuran
(administrasi) akan dilakukan.
d. Bagaimanakah dan format apakah yang akan dipilih dalam proses
pengadaan instrumen. Jenis dan tipe instrumen terbaik adalah
pemilihannyan menggunakan pertimbangan dan kriteria ini.
4. Mempersiapkan item-item instrumen
Mempersiapkan dan membuat instrumen pengukuran bukanlah
pekerjaan ringan, bahkan membutuhkan berbagai kombinasi
kemampuan khusus. Dalam hal ini menurut Sumadi Suryabrata
(1987:28), untuk dapat melakukan tugas ini dengan baik, ada 5
kemampuan khusus yang harus dimiliki, yaitu :
a. Penguasaan materi yang diteskan/diukur
b. Kesadaran mengenai tata-tata nilai yang mendasari pendidikan
c. Pemahaman tentang karakteristik peserta didik yang diukur
d. Kemampuan membahasakan gagasan
e. Penguasaan teknik penulisan instrumen
5. Mengujicobakan instrumen
Instrument yang sudah disusun perlu diujicobakan untuk diperbaiki,
direvisi agar supaya kualitasnya semakin baik. Semakin banyak
frekuensi ujicoba dan revisinya, semakin bagus kualitas instrument
yang dikembangkan itu. Secara umum, saran-saran Mehrens &
Lehmam (1984:85-87) berikut ini sangat bermanfa’at untuk diikuti
ketika mengembangkan instrument :
a. Tentukan tujuan-tujuan pembelajaran dengan hati-hati
b. Persiapkan table spesifikasi, dan pakailah selalu sebagai acuan saat
menulis item-item instrumen
c. Formulasikan item yang jelas, tidak kabur, dan tidak bertele-tele
14

e. Jika berupa tes hasil belajar, pastikan item-itemnya berasal dari


materi yang sudah diajarkan
f. Usahakan terbebas dari bias, karena tradisi, jenis kelamin, dan
sebagainya
g. Persiapkan kunci scoring saat penulisan item itu juga, bila untuk
hasil belajar
h. Persiapkan item lebih banyak dari yang dibutuhkan
i. Persiapkan item-item ini sedini mungkin, sehingga ada waktu
untuk merevisi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan,
yang berbentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan atau perintah
sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau
prestasi.
Tujuan dari instrumen tes yaitu untuk memperoleh umpan balik terhadap
hasil pembelajaran, memperbaiki kurikulum dan program pendidikan, dan
meningkatkan motivasi siswa. Selain itu, fungsi tes yaitu sebagai alat
pengukur pencapaian keberhasilan peserta didik setelah selesai melaksanakan
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu serta sebagai alat pengukur
keberhasilan pendidik dalam proses pengajaran.
Pengelompokan Instrumen tes terbagi menjadi lima yaitu dilihat
berdasarkan sifatnya, berdasarkan tujuannya, berdasarkan pembuatannya dan
berdasarkan bentuk soalnya.
Karakteristik instrument yang baik dan dapat dikatakan sebagai alat
pengukur apabila instrument tes tersebut memenuhi syarat validitas,
reliabilitas, objektivitas dan praktikabilitas.
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrument tes yaitu
menentukan tujuan pembelajaran dan tujuan dilaksanakannya evaluasi,
mengembangkan spesifikasi instrument, memilih tipe dan jenis instrument,
menyiapkan item-item instrument yang dibutuhkan yang kemudian
mengujicobakan instrument tersebut.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat menjadi tambahan ilmu
pengetahuan tentang instrumen evaluasi yang meliputi tes dan bentuk-
bentuknya. Kami sarankan agar pembaca mencari referensi lain untuk
menambah wawasan anda. Kami mohon maaf apabila dalam makalah kami
terdapat kesalahan baik dalam segi tulisan, tanda baca, dan kesalahan lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2021. Pengertian Tes. EduChannel Indonesia.


https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-tes.html diakses pada 18
Desember 2023 pukul 18.45 WIB

Admin. Tes. Jejak Pendidikan Portal Pendidikan. 2020. Indonesia


http://www.jejakpendidikan.com/2015/08/tes-adalah.html?m=1 diakses
[ada 18 Desember 2023 pukul 18.45 WIB

Elis Ratnawulan dan Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran Dengan Pendekatan


Kurikulum 2013, (Bandung : Penerbit Pustaka Setia, 2014)

Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung:Pt. Remaja Rosda


Karya, Maret:2014), hlm:21-22.

Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung:Pt. Remaja Rosda


Karya, Maret:2014), hlm:27
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung:Pt. Remaja Rosda
Karya, Maret:2014), hlm:28-34.

Riinawati. Pengatar Evaluasi Pendidikan, (Yogyakarta:Thema Publishing, 2021)

Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran (Konsep Dasar, Teori,dan Aplikasi),


(Semarang: Pustaka Rizki Putra, Desember, 2012), hlm:61.

Shodiq Abdullah, Evaluasi Pembelajaran (Konsep Dasar, Teori,dan Aplikasi),


(Semarang: Pustaka Rizki Putra, Desember, 2012), hlm:65-73.

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi),


(Jakarta:Pt. Bumi Aksara, September, 2013), cet.-IV,hlm:59-63.

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:Pt. Remaja Rosda Karya,


Maret:2014), cet. IV, hlm: 117-118.

16

Anda mungkin juga menyukai