Anda di halaman 1dari 72

MAKALAH ASESSMEN DAN EVALUASI

Dosen Mata Kuliah Asessmen dan Evaluasi


Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd

Oleh :
1. Dewa Ayu Sri Hari Priyadewi 2013041004/IIIA
2. Siti Aminatul Fitriyah 2013041010/IIIA
3. Ni Putu Eka Nanda Damayanti Putri 2013041012/IIIA
4. Putu Wulan Anggraeni 2013041016/IIIA

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan berkat-Nya makalah ini dapat diselasaikan tepat pada waktunya. Penyusunan makalah
dengan judul “Asessmen dan Evaluasi” banyak mendapatkan bantuan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sanusi Mulyadiharja,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Asesmen
dan Evaluasi atas bimbingannya dalam perkuliahan.
2. Teman-teman semester IIIA yang telah memberikan informasi terkait dengan
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah yang dibuat masih perlu disempurnakan lagi. Untuk itu
penulis mengharapkan masukan-masukan berupa saran dan kritik yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis minta maaf apabila ada kesalahan
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja dan semoga makalah ini dapat bermanfat
bagi semua pihak.

Singaraja, 22 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 5
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 6
2.1 Hasil ................................................................................................................................. 6
2.1.1 Analisis K13 .............................................................................................................. 6
2.1.2 Analisis Buku Pelajaran........................................................................................... 11
2.1.3 Analisis Kisi-Kisi Soal ............................................................................................ 28
2.2 Pembahasan ............................................................................................................. 55
2.2.1 Analisis Kurikulum 2013 ................................................................................... 55
2.2.2 Analisis Buku Pelajaran ..................................................................................... 55
2.2.3 Analisis Kisi-Kisi Soal....................................................................................... 55
2.2.4 Analisis Kuantitatif Butir Soal ........................................................................... 58
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 67
3.1 Simpulan.................................................................................................................... 67
3.2 Saran .......................................................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 69

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan
non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Dalam pelaksanaan asesmen pembelajaran, guru akan dihadapkan pada 3 (tiga) istilah yang
sering dikacaukan pengertiannya, atau bahkan sering pula digunakan secara bersama yaitu
istilah pengukuran, penilaian dan test. Untuk lebih jauh bisa memahami pelaksanaan
asesmen pembelajaran secara keseluruhan, perlu dipahami dahulu perbedaan pengertia n
dan hubungan di antara ketiga istilah tersebut, dan bagaimana penggunaannya dalam
asesmen pembelajaran. Dengan berlandaskan pada uraian di atas, dapat di jelaskan bahwa
asesmen pembelajaran yaitu:
1. Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga
tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran; sebagai upaya
utuk mengumpulkan berbagai informasi dengan berbagai teknik; sebagai
bahan pertimbangan penentuan tingkat keberhasilan proses dan hasil
pembelajaran; oleh karenanya asesmen hendaknya dilakukan dengan perencanaan
yang cermat.
2. Asesmen harus didasarkan pada tujuan pembelajaran secara utuh dan
memiliki kepastian kriteria keberhasilan, baik kriteria dari keberhasilan proses belajar
yang dilakukan siswa, ataupun kriteria keberhasilan dari kegiatan mengajar
yang dilakukan oleh pendidik, serta keberhasilan program pembelajaran
secara keseluruhan.
3. Untuk memperoleh hasil asesmen yang maksimal yang dapat menggambarkan proses
dan hasil yang sesungguhnya, asesmen dilakukan sepanjang kegiatan pengajaran
ditujukan untuk memotivasi dan mengembangkan kegiatan belajar anak, kemampuan
mengajar guru dan untuk kepentingan penyempurnaan program pengajaran.
4. Terkait dengan evaluasi, asesmen pada dasarnya merupakan alat (the means)
dan bukan merupakan tujuan (the end), sehingga asesmen merupakan sarana
yang digunakan sebagai alat untuk melihat dan menganalisis apakah siswa
telah mencapai hasil belajar yang diharapkan serta untuk mengetahui apakah

1
proses pembelajaran telah sesuai dengan tujuan atau masih memerluka n
pengembangan dan perbaikan.
Evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasi memiliki pengertian yang
berbeda-menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977), evaluation refer to the act
or process to determining the value of something. Dari definisi tersebut, maka
istilah evaluasi ini menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu (Sudijono, 2011: 1).
b. Menurut Stufflebeam dkk (1971), evaluasi merupakan proses menggambarka n,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan (Daryanto, 2008: 2).
c. Menurut Ralph Tailor (1950), evaluasi merupakan sebuah proses pengumpula n
data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan
pendidikan sudah tercapai (Arikunto, 2010: 3).
d. Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1), evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya infor mas i
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengamb il
keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informas i-
informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan
yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara berkesinambungan.
Menurut (Anderson ,2003), menyatakan bahwa penilaian adalah proses dari
pengukuran informasi guna membuat keputusan. Kemudian Popham (1995:3)
mempertegas bahwa “educational assesment is a formal attempt to determine students’
status with respect to educational variables of interest”. Penilaian juga memilik i
terminologi khusus guna mendeskripsikan sekalian aktivitas yang dikerjakan oleh pengajar
untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari para
pembelajar. Pengumpulan data dari penilaian formal (tes obyektif) dan data informa l
(observasi atau daftar isian) termasuk aktivitas penilaian ini (Marsh, 1996). Uba dan Freed
(2000) mendefinisikan penilaian sebagai proses dari pengumpulan dan pengujia n
informasi untuk meningkatkan kejelasan pengertian tentang apa yang sudah dipelajari oleh

2
pembelajar dari pengalaman-pengalamannya. Popham (1995) memberikan alasan
perlunya melakukan penilaian, yaitu penilaian berfungsi untuk:
1. Mendiagnosa kekuatan dan kelemahan pembelajar.
2. Memantau kemajuan belajar.
3. Memberi atribut pemberian nilai.
4. Menentukan efektivitas pengajaran
Penilaian pendidikan bukanlah semata-mata penilaian hasil belajar, tetapi mencangk up
aspek yang lebih luas yaitu input/komponen, proses, produk dan program pendidikan.
Untuk dapat menilai aspek-aspek tersebut dengan komponen-komponen yang
menyertainya, maka instrumen- instrumen penilaian pendidikan yang digunakan harus
terkait dengan aspek yang dinilai dan tujuan pada masing-masing aspek tersebut. Secara
garis besar instrumen evaluasi dapat diklasifikasikan atas dua bagian yaitu tes dan non
tes. Perbedaan yang prinsip antara tes dan non tes, terletak pada jawaban yang diberikan.
Dalam suatu tes hanya ada kemungkinan benar atau salah, sedangkan untuk non tes tidak
ada jawaban benar atau salah, semuanya tergantung kepada keadaan seseorang.
Selanjutnya akan diuraikan lebih rinci mengenai tes sebagai sebagai alat evaluasi hasil
belajar.
1. Macam-macam tes berdasar tujuan dan fungsinya
Sesuai dengan fungsinya ada bermacam tes.
• Test Diagnostik.
Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa yang secara terus
menerus ada padanya.Evaluasi ini lebih mendetail dari pada tes formatif.
• Test Formatif.
Test untuk mengetahui kemajuan belajar siswa selama pengajaran
berlangsung.
• Test Sumatif.
Untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.
• Test Akhir tahun Pembelajaran.
Untuk mengetahui pencapaian kompetensi yang telah ditentuka n/
yang minimal harus di kuasai siswa
2. Macam-macam tes menurut waktu diberikannya test terbagi atas:

3
• Pra test (pre test), yaitu test yang diberikan sebelum proses pembelajaran. Test ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah dapat
dikuasai oleh peserta didik. Jenis-jenis pra test antara lain:
1. Test persyaratan (Test of entering behavior), yaitu tes yang dilaksanaka n
untuk mengetahui kemampuan dasar yang menjadi syarat guna memasuk i
suatu kegiatan tertentu.
2. Input test (test of input competence), yaitu test yang digunakan menentuka n
kegiatan belajar yang relevan, berhubungan dengan kemampuan dasar yang
telah dimiliki oleh peserta didik.
• Test akhir (Post test), yaitu test yang diberikan setelah dilaksanakan proses
pembelajaran. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan
intelektual (tingkat penguasaan materi) peserta didik. Biasanya test ini berisi
pertanyaan yang sama dengan pra test.
3. Macam-macam tes berdasarkan pelaksanaannya dalam praktek test terbagi atas:
• Tes tulisan (written tes), yaitu test yang mengajukan butir-butir pertanyaan
dengan mengharapkan jawaban tertulis. Biasanya test ini digunakan untuk
mengukur aspek kognitif peserta didik.
• Test lisan (oral test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-pertanyaan dengan
menghendaki jawaban secara lisan. Test ini juga dilakukan untuk aspek kognitif
peserta didik.
• Test perbuatan (performance test), yaitu tes yang mengajukan pertanyan-
pertanyaan dengan menghendaki jawaban dalam bentuk perbuatan. Test ini
digunakan untuk menilai aspek psikomotor/ keterampilan peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil analisis kurikulum KTSP untuk mengkonstruksi tes prestasi
belajar biologi?
2. Bagaimanakah hasil analisis buku pelajaran pada KTSP untuk mengkonstruksi tes
prestasi belajar biologi?
3. Bagaimana cara menyusun soal yang baik untuk mengkontruksi tes prestasi belajar
biologi?
4. Bagaimana hasil analisis soal (test) dengan menggunakan program excel dan anatest?

4
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui hasil analisis kurikulum KTSP untuk mengkonstruksi tes prestasi
belajar biologi
2. Untuk mengetahui hasil analisis buku pelajaran pada KTSP untuk mengkonstruksi tes
prestasi belajar biologi?
3. Untuk mengetahui menyusun soal yang baik untuk mengkontruksi tes prestasi belajar
biologi
4. Untuk mengetahui hasil analisis soal (test) dengan menggunakan program excel dan
anatest

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini antara lain :
1. Bagi Penulis, agar dapat menambah wawasan penulis mengenai hasil analis is
kurikulum KTSP untuk mengkonstruksi tes prestasi belajar biologi, dapat mengetahui
hasil analisis buku pelajaran pada KTSP untuk mengkonstruksi tes prestasi belajar
biologi, dapat mengetahui cara menyusun soal yang baik untuk mengkontruksi tes
prestasi belajar biologi, dan dapat mengetahui hasil analisis soal (test) dengan
menggunakan program excel dan anatest.
2. Bagi pembaca, yaitu :
▪ Agar pembaca dapat mengetahui hasil analisis kurikulum KTSP untuk
mengkonstruksi tes prestasi belajar biologi.
▪ Agar pembaca dapat mengetahui hasil analisis buku pelajaran pada KTSP untuk
mengkonstruksi tes prestasi belajar biologi.
▪ Agar pembaca dapat mengetahui cara menyusun soal yang baik untuk
mengkontruksi tes prestasi belajar biologi.
▪ Agar pembaca dapat mengetahui hasil analisis soal (test) dengan menggunaka n
program excel dan anatest.

5
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil

2.1.1 Analisis K13

Tabel Analisis K13

Tujuan : Untuk menetapkan jumlah butir soal

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas / Program : X IPA

Semester : II

Kompetensi Inti Kemampuan Dasar Indikator Hasil Belajar


1. Memahami, menerapkan, menganalis is 1.1 Menerapkan prinsip klasifikas i 1.1.1 Menyebutkan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural untuk menggolongkan tumbuhan ke persamaan tumbuhan lumut dengan
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu dalam divisio berdasarkan tumbuhan paku

6
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan pengamatan morfologi dan 1.1.2 Menjelaskan metagenesis tumbuha n
humaniora dengan wawasan kemanusiaa n, metagenesis tumbuhan serta lumut
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban mengaitkan peranannya dalam 1.1.3 Memberikan contoh tumbuha n
terkait fenomena dan kejadian, serta kelangsungan kehidupan di bumi. kormofita berspora
menerapkan pengetahuan prosedural pada 1.2 Menyajikan data tentang morfolo gi 1.1.4 Membedakan fungsi daun pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan dan peran tumbuhan pada berbagai tumbuhan paku
bakat dan minatnya untuk memecahkan aspek kehidupan dalam bentuk 1.1.1 Menjelaskan struktur berbentuk
masalah laporan tertulis. kerucut pada gymnospermae
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah 1.1.6 Menganalisis proses fertilisasi pada
konkret dan ranah abstrak terkait dengan Angiospermae
pengembangan dari yang dipelajarinya di 1.1.6 Memberi contoh peran tumbuha n
sekolah secara mandiri, dan mampu Angiospermae bagi manusia
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmua n
2.1 Menerapkan prinsip klasifikas i 2.1.1 Menganalisis peristiwa yang terjadi pada
untuk menggolongkan hewan ke daur hidup cacing hati
dalam filum berdasarkan 2.1.2 Menentukan ciri arthropoda
pengamatan anatomi dan morfolo gi 2.1.3 Berdasarkan ciri yang ada siswa di minta
serta mengaitkan peranannya dalam untuk menentukan filum dan kelas dari
kehidupan. hewan tersebut

7
2.2 Menyajikan data tentang 2.1.4 Menjelaskan struktur porifera
perbandingan kompleksitas 2.1.5 Memberi contoh hewan golonga n
jaringan penyusun tubuh hewan dan gastropoda
perannya pada berbagai aspek 2.1.6 Menyebutkan peran
kehidupan dalam bentuk laporan nemathelminthes
tertulis. 2.1.7 Mengklasifikasikan hewan mamalia
berdasarkan ciri yang ada
2.1.8 Menentukan ordo pada mamalia
2.1.9 Menganalisis ciri mamalia air
2.1.10 Mengelompokkan pisces
berdasarkan ciri
2.1.11 Mengklasifikasikan golongan reptilia

8
3.1 Menganalisis informasi/data dari 3.1.1 Menjelaskan interaksi antar populasi
berbagai sumber tentang ekosistem 3.1.2 Menjelaskan peran komponen abiotik
dan semua interaksi yang dalam ekosistem
berlangsung didalamnya. 3.1.3 Menyimpulkan peristiwa yang akan terjadi
3.2 Mendesain bagan tentang interaksi jika salah satu komponen dalam
antar komponen ekosistem dan ekosistem hilang
jejaring makanan yang berlangsung 3.1.4 Menganalisis peran makhluk hidup dalam
dalam ekosistem dan menyajika n rantai makanan
hasilnya dalam berbagai bentuk 3.1.5 Menyimpulkan kedudukan dari
media. makhluk hidup pada suatu rantai
makanan
3.1.6 Menganalisis akumulasi energi yang
ada pada tingkatan trofi piramida
ekologi
3.1.7 Mengidentifikasi bakteri yang berperan
dalam daur nitrogen

9
4.1 Menganalisis data perubahan 4.1.1 Upaya memecahkan masalah mengena i
lingkungan dan dampak dari kerusakan lingkungan
perubahan perubahan tersebut bagi 4.1.2 Menjelaskan proses pembuatan kompos
kehidupan 4.1.3 Menganalisis upaya
4.2 Memecahkan masalah lingkunga n penanggulangan limbah
dengan membuat desain produk daur 4.1.4 Memberikan contoh kegiatan recycle
ulang limbah dan upaya pelestarian 4.1.5 Menganalisis penyebab polusi udara
lingkungan. dan dampaknya

10
2.1.2 Analisis Buku Pelajaran
Tabel Analisis Buku Pelajaran
Tujuan : Untuk menetapkan jumlah butir soal sesuai dengan cakupan materi yang diajarkan
Judul Buku : Biologi untuk SMA Kelas X
Pengarang : Intan Pariwara
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/semester : X / Semester II
Tahun ajaran : 2021/2022
Mata pelajaran : Biologi

No. Kompetensi inti Kompetensi dasar Materi Jumlah Halaman Jumlah butir
1. K1: Menghayati dan 1.1 Mengagumi Tumbuhan, ciri- cir i 15 halaman 25 soal
mengamalkan ajaran keteraturan dan morfologis, metagenes is,
agama yang kompleksitas ciptaan peranannya dalam
dianutnya. Tuhan tentang keberlangsungan hidup di
K2: Menghayati dan keanekaragaman bumi
mengamalkan hayati, ekosistem
perilaku jujur,

11
disiplin, tanggung dan lingkunga n
jawab, peduli (gotong hidup.
royong, kerjasama, 1.2 Menyadari dan
toleran, damai), mengagumi pola
santun, responsif dan pikir ilmiah dalam
proaktif dan kemampuan
menunjukan sikap mengamati bioproses
sebagai bagian dari 1.3 Peka dan peduli
solusi atas berbagai terhadap
permasalahan dalam permasalahan
berinteraksi secara lingkungan hidup,
efektif dengan menjaga dan
lingkungan sosial dan menyayangi
alam serta dalam lingkungan sebagai
menempatkan diri manisfestasi
sebagai cerminan pengamalan ajaran
bangsa dalam agama yang
pergaulan dunia. dianutnya

12
K3: Memahami, 2.1 Berperilaku
menerapkan, ilmiah: teliti, tekun,
menganalisis jujur terhadap data
pengetahuan faktual, dan fakta, disiplin,
konseptual, tanggung jawab, dan
prosedural peduli dalam
berdasarkan rasa observasi dan
ingintahunya tentang eksperimen, berani
ilmu pengetahua n, dan santun dalam
teknologi, seni, mengajukan
budaya, dan pertanyaan dan
humaniora dengan berargumentasi,
wawasan peduli lingkunga n,
kemanusiaan, gotong royong,
kebangsaan, bekerjasama, cinta
kenegaraan, dan damai, berpendapat
peradaban terkait secara ilmiah dan
fenomena dan kritis, responsif dan
kejadian, serta proaktif dalam dalam

13
menerapkan setiap tindakan dan
pengetahuan dalam melakuka n
prosedural pada pengamatan dan
bidang kajian yang percobaan di dalam
spesifik sesuai kelas/laboratorium
dengan bakat dan maupun di luar
minatnya untuk kelas/laboratorium
memecahkan 2.2 Peduli terhadap
masalah. keselamatan diri dan
K4: Mengolah, menalar, lingkungan dengan
dan menyaji dalam menerapkan prinsip
ranah konkret dan keselamatan kerja
ranah abstrak terkait saat melakuka n
dengan kegiatan pengamata n
pengembangan dari dan percobaan di
yang dipelajarinya di laboratorium dan di
sekolah secara lingkungan sekitar
mandiri, dan mampu 3.7 Menerapkan prinsip
menggunakan klasifikasi untuk

14
metoda sesuai kaidah menggolongkan
keilmuan tumbuhan ke dalam
divisio berdasarkan
pengamatan
morfologi dan
metagenesis
tumbuhan serta
mengaitkan
peranannya dalam
kelangsungan
kehidupan di bumi.
4.7 Menyajikan data
tentang morfologi
dan peran tumbuha n
pada berbagai aspek
kehidupan dalam
bentuk laporan
tertulis.

15
2. K1: Menghayati dan 1.1 Mengagumi Invertebrata 27 halaman 25 soal
mengamalkan ajaran keteraturan dan
agama yang kompleksitas ciptaan
dianutnya. Tuhan tentang
K2: Menghayati dan keankeragaman
mengamalkan hayati, ekosistem,
perilaku jujur, dan lingkungan
disiplin, tanggung hidup.
jawab, peduli (gotong 1.2 Menyadari dan
royong, kerjasama, mengagumi pola
toleran, damai), pikir ilmiah dalam
santun, responsif dan kemampuan
proaktif dan mengamati
menunjukan sikap bioproses
sebagai bagian dari 1.3 Peka dan peduli
solusi atas berbagai terhadap
permasalahan dalam permasalahan
berinteraksi secara lingkungan hidup,
efektif dengan menjaga dan

16
lingkungan sosial dan menyayangi
alam serta dalam lingkungan sebagai
menempatkan diri manisfestasi
sebagai cerminan pengamalan ajaran
bangsa dalam agama yang
pergaulan dunia. dianutnya
K3: Memahami, 2.1 Berperilaku ilmiah:
menerapkan, teliti, tekun, jujur
menganalisis terhadap data dan
pengetahuan faktual, fakta, disiplin,
konseptual, tanggung jawab, dan
prosedural peduli dalam
berdasarkan rasa observasi dan
ingintahunya tentang eksperimen, berani
ilmu pengetahua n, dan santun dalam
teknologi, seni, mengajukan
budaya, dan pertanyaan dan
humaniora dengan berargumentasi,
wawasan peduli lingkungan,

17
kemanusiaan, gotong royong,
kebangsaan, bekerjasama, cinta
kenegaraan, dan damai, berpendapat
peradaban terkait secara ilmiah dan
fenomena dan kritis, responsif dan
kejadian, serta proaktif dalam dalam
menerapkan setiap tindakan dan
pengetahuan dalam melakukan
prosedural pada pengamatan dan
bidang kajian yang percobaan di dalam
spesifik sesuai kelas/laboratorium
dengan bakat dan maupun di luar
minatnya untuk kelas/laboratorium
memecahkan 2.2 Peduli terhadap
masalah. keselamatan diri dan
K4: Mengolah, menalar, lingkungan dengan
dan menyaji dalam menerapkan prinsip
ranah konkret dan keselamatan kerja
ranah abstrak terkait saat melakukan

18
dengan kegiatan pengamatan
pengembangan dari dan percobaan di
yang dipelajarinya di laboratorium dan di
sekolah secara lingkungan sekitar.
mandiri, dan mampu 3.8 Menerapkan prinsip
menggunakan klasifikasi untuk
metoda sesuai kaidah menggolongkan
keilmuan hewan ke dalam
filum berdasarkan
pengamatan anatomi
dan morfologi serta
mengaitkan
peranannya dalam
kehidupan.
4.8 Menyajikan data
tentang perbandingan
kompleksitas
jaringan penyusun
tubuh hewan dan

19
perannya pada
berbagai aspek
kehidupan dalam
bentuk laporan
tertulis.
3. K1: Menghayati dan 1.1 Mengagumi Ekologi: ekosistem, aliran 32 halaman 35 soal
mengamalkan ajaran keteraturan dan energi, siklus/da ur
agama yang kompleksitas ciptaan biogeokimia, dan interaksi
dianutnya. Tuhan tentang dalam ekosistem
K2: Menghayati dan keanekaragaman
mengamalkan hayati, ekosistem
perilaku jujur, dan lingkunga n
disiplin, tanggung hidup.
jawab, peduli (gotong 1.2 Menyadari dan
royong, kerjasama, mengagumi pola
toleran, damai), pikir ilmiah dalam
santun, responsif dan kemampuan
proaktif dan mengamati bioproses
menunjukan sikap

20
sebagai bagian dari 1.3 Peka dan peduli
solusi atas berbagai terhadap
permasalahan dalam permasalahan
berinteraksi secara lingkungan hidup,
efektif dengan menjaga dan
lingkungan sosial dan menyayangi
alam serta dalam lingkungan sebagai
menempatkan diri manisfestasi
sebagai cerminan pengamalan ajaran
bangsa dalam agama yang
pergaulan dunia. dianutnya
K3: Memahami, 2.1 Berperilaku ilmia h:
menerapkan, teliti, tekun, jujur
menganalisis terhadap data dan
pengetahuan faktual, fakta, disiplin,
konseptual, tanggung jawab, dan
prosedural peduli dalam
berdasarkan rasa observasi dan
ingintahunya tentang eksperimen, berani

21
ilmu pengetahua n, dan santun dalam
teknologi, seni, mengajukan
budaya, dan pertanyaan dan
humaniora dengan berargumentasi,
wawasan peduli lingkunga n,
kemanusiaan, gotong royong,
kebangsaan, bekerjasama, cinta
kenegaraan, dan damai, berpendapat
peradaban terkait secara ilmiah dan
fenomena dan kritis, responsif dan
kejadian, serta proaktif dalam dalam
menerapkan setiap tindakan dan
pengetahuan dalam melakuka n
prosedural pada pengamatan dan
bidang kajian yang percobaan di dalam
spesifik sesuai kelas/laboratorium
dengan bakat dan maupun di luar
minatnya untuk kelas/laboratorium

22
memecahkan 2.2 Peduli terhadap
masalah. keselamatan diri dan
K4: Mengolah, menalar, lingkungan dengan
dan menyaji dalam menerapkan prinsip
ranah konkret dan keselamatan kerja
ranah abstrak terkait saat melakuka n
dengan kegiatan pengamata n
pengembangan dari dan percobaan di
yang dipelajarinya di laboratorium dan di
sekolah secara lingkungan sekitar
mandiri, dan mampu 3.9 Menganalis is
menggunakan informasi/data dari
metoda sesuai kaidah berbagai sumber
keilmuan tentang ekosistem
dan semua interaks i
yang berlangs ung
didalamnya.
4.9 Mendesain bagan
tentang interaks i

23
antar komponen
ekosistem dan
jejaring makanan
yang berlangs ung
dalam ekosistem dan
menyajikan hasilnya
dalam berbagai
bentuk media.
4. K1: Menghayati dan 1.1 Mengagumi Perubahan 21 halaman 25 o
mengamalkan ajaran keteraturan dan lingkungan/iklim dan daur a
agama yang kompleksitas ciptaan ulang limbah l
dianutnya. Tuhan tentang
K2: Menghayati dan keanekaragaman
mengamalkan hayati, ekosistem
perilaku jujur, dan lingkunga n
disiplin, tanggung hidup.
jawab, peduli (gotong 1.2 Menyadari dan
royong, kerjasama, mengagumi pola
toleran, damai), pikir ilmiah dalam

24
santun, responsif dan kemampuan
proaktif dan mengamati bioproses
menunjukan sikap 1.3 Menyadari dan
sebagai bagian dari mengagumi pola
solusi atas berbagai pikir ilmiah dalam
permasalahan dalam kemampuan
berinteraksi secara mengamati bioproses
efektif dengan 2.1 Berperilaku ilmia h:
lingkungan sosial dan teliti, tekun, jujur
alam serta dalam terhadap data dan
menempatkan diri fakta, disiplin,
sebagai cerminan tanggung jawab, dan
bangsa dalam peduli dalam
pergaulan dunia. observasi dan
K3: Memahami, eksperimen, berani
menerapkan, dan santun dalam
menganalisis mengajukan
pengetahuan faktual, pertanyaan dan
konseptual, berargumentasi,

25
prosedural peduli lingkunga n,
berdasarkan rasa gotong royong,
ingintahunya tentang bekerjasama, cinta
ilmu pengetahua n, damai, berpendapat
teknologi, seni, secara ilmiah dan
budaya, dan kritis, responsif dan
humaniora dengan proaktif dalam dalam
wawasan setiap tindakan dan
kemanusiaan, dalam melakuka n
kebangsaan, pengamatan dan
kenegaraan, dan percobaan di dalam
peradaban terkait kelas/laboratorium
fenomena dan maupun di luar
kejadian, serta kelas/laboratorium
menerapkan 2.2 Peduli terhadap
pengetahuan keselamatan diri dan
prosedural pada lingkungan dengan
bidang kajian yang menerapkan prinsip
spesifik sesuai keselamatan kerja

26
dengan bakat dan saat melakuka n
minatnya untuk kegiatan pengamata n
memecahkan dan percobaan di
masalah. laboratorium dan di
K4: Mengolah, menalar, lingkungan sekitar
dan menyaji dalam 3.10 Menganalisis data
ranah konkret dan perubahan
ranah abstrak terkait lingkungan dan
dengan dampak dari
pengembangan dari perubahan perubahan
yang dipelajarinya di tersebut bagi
sekolah secara kehidupan
mandiri, dan mampu 4.10 Menganalisis data
menggunakan perubahan
metoda sesuai kaidah lingkungan dan
keilmuan dampak dari
perubahan perubahan
tersebut bagi
kehidupan

27
2.1.3 Analisis Kisi-Kisi Soal

1) Tabel Kisi-Kisi Soal

Jenis Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kurikulum : 13

Tahun Ajaran : 2021/2022

Jumlah soal : 30 butir

Waktu : 60 menit

Bentuk Tes : Objektif (Pilihan Ganda)

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Bentuk Soal Nomor Soal Dimensi Proses
Pembelajaran Kognitif
Mengelompokkan Tumbuhan lumut Menyebutkan Pilihan Ganda 1 C1
tumbuhan ke dalam persamaan tumbuhan
divisio berdasarkan lumut dengan
ciri-ciri umum, serta tumbuhan paku

28
mengaitkan Menjelaskan Pilihan Ganda 2 C2
peranannya dalam metagenesis
kehidupan tumbuhan lumut
Tumbuhan paku Memberikan Pilihan Ganda 3 C2
contoh tumbuhan
kormofita berspora
Membedakan fungs i Pilihan Ganda 4 C2
daun pada
tumbuhan paku
Tumbuhan berbiji Menjelaskan Pilihan Ganda 5 C1
struktur berbentuk
kerucut pada
gymnospermae
Menganalisis proses Pilihan Ganda 6 C4
fertilisasi pada
Angiospermae
Memberi contoh Pilihan Ganda 7 C2
peran tumbuhan

29
Angiospermae bagi
manusia
Menerapkan Platyhelminthes Menganalisis Pilihan Ganda 8 C4
prinsip klasifikasi peristiwa yang terjadi
untuk pada daur hidup
menggolongkan cacing hati
hewan ke dalam Arthropoda Menentukan ciri Pilihan Ganda 9 C3
filum arthropoda
berdasarkan Echinodermata Berdasarkan ciri Pilihan Ganda 10 C3
pengamatan yang ada siswa di
morfologi dan minta untuk
anatomi serta menentukan filum
mengaitkan dan kelas dari hewan
peranannya dalam tersebut
kehidupan Porifera Menjelaskan struktur Pilihan Ganda 11 C1
porifera
Mollusca Memberi contoh Pilihan Ganda 12 C2
hewan golongan

30
gastropoda

Nemathelminthes Menyebutkan Pilihan Ganda 13 C1


peran
nemathelminthes
Mamalia Mengklasifikasikan Pilihan Ganda 14 C3
hewan mamalia
berdasarkan ciri yang
ada
Menentukan ordo Pilihan Ganda 15 C3
pada mamalia
Menganalisis ciri Pilihan Ganda 16 C4
mamalia air
Pisces Mengelompokkan Pilihan Ganda 17 C2
pisces
berdasarkan ciri
Reptilia Mengklasifikasikan Pilihan Ganda 18 C3
golongan
reptilia

31
Menganalisis Komponen Ekosistem Menjelaskan Pilihan Ganda 19 C1
informasi/data dari interaksi antar
berbagai sumber populasi
tentang ekosistem Menjelaskan peran Pilihan Ganda 20 C1
dan semua komponen abiotik
interaksi dalam ekosistem
yang berlangsung di Menyimpulkan Pilihan Ganda 21 C4
dalamnya peristiwa yang akan
terjadi jika salah
satu komponen
dalam ekosistem
hilang
Aliran Energi Menganalisis peran Pilihan Ganda 22 C4
makhluk hidup
dalam rantai makanan
Menyimpulkan Pilihan Ganda 23 C4
kedudukan dari
makhluk hidup pada
suatu rantai makanan

32
Piramida ekologi Menganalisis Pilihan Ganda 24 C4
akumulasi energi
yang ada pada
tingkatan trofi
piramida ekologi
Daur biogeokimia Mengidentifikasi Pilihan Ganda 25 C1
bakteri yang
berperan dalam daur
nitrogen

Menganalisi data Upaya Upaya memecahka n Pilihan Ganda 26 C4


perubahan pelestarian masalah mengena i
lingkungan dan Lingkungan kerusakan lingkunga n
penyebab, serta Limbah Menjelaskan proses Pilihan Ganda 27 C1
dampak dari pembuatan kompos
perubahan- Upaya Menganalisis Pilihan Ganda 28 C4
perubahan tersebut penanggulangann upaya
bagi kehidupan Limbah penanggulangan
limbah

33
Memberikan Pilihan Ganda 29 C2
contoh kegiatan
recycle
Polusi Menganalisis Pilihan Ganda 30 C4
penyebab polusi
udara dan dampaknya

34
2) Hasil Penyusunan Kisi-Kisi Soal
Petunjuk Pengerjaan Soal
1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.
2. Isikan identitas anda dengan lengkap ke dalam lembar jawaban yang tersedia.
3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum anda menjawab
4. Berikan tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap benar pada
lembar jawaban.
5. Selamat mengerjakan!

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar


1. Persamaan yang ada di antara tumbuhan paku dan lumut terletak pada …
a. Struktur gametofitnya
b. Kormofita sejatinya
c. Metagenesisnya
d. Kormus sejatinya
e. Rhiszoid dan sporofitnya
2. Berikut fase-fase perkembangbiakan tumbuhan.
1) Spora
2) Protonema (lumut muda)
3) Gametofit (lumut dewasa)
4) Arkegonium/anteredium
5) Sel telur/spermatozoid
6) Zigot
7) Sporofit/sporogonium
8) Sporangium
Urutan fase dalam pergiliran keturunan/metagenesis tumbuhan lumut
adalah …
a. 1) - 2) - 3) - 4) - 5) - 6) - 7) - 8)
b. 2) - 3) - 4) - 5) - 6) - 7) - 8) - 1)
c. 3) - 4) - 5) - 6) - 7) - 8) - 1) - 2)
d. 5) - 6) - 7) - 8) - 1) - 2) - 3) - 4)
e. 5) - 6) - 7) - 3) - 1) - 2) - 4)

35
3. Tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, berikanlah pasangan yang
tepat antara divisi dan contoh dari tumbuhan paku …
a. Psilophyta – Psilotum, Lycophyta – Lycopodium, Sphenophyta –
Equisetum, Pterophyta – Marsilea crenata
b. Psilophyta – Lycopodium, Lycophyta – Equisetum, Sphenophyta –
Marsilea crenata
Pterophyta – Psilotum
c. Psilophyta – Marsilea crenata, Lycophyta – Psilotum, Sphenophyta –
Equisetum, Pterophyta – Lycopodium
d. Psilophyta – Psilotum, Lycophyta – Lycopodium, Sphenophyta –
Marsilea crenata, Pterophyta – Equisetum
e. Psilophyta – Lycopodium, Lycophyta – Psilotum, Sphenophyta –
Equisetum, Pterophyta – Marsilea crenata
4. Berdasarkan ukuran, daun tumbuhan paku terbagi menjadi 2 macam
yaitu mikrofil yaitu daun kecil yang tidak terdapat tulang dan tangkai
dan makrofil yaitu daun besar. Sedangkan berdasarkan fungsinya, daun
tumbuhan paku terbagi menjadi 2 macam yakni sporofil sebagai …
dan tropofil untuk …
a. Penghasil spora dan membantu mengeluarkan O2
b. Penghasil spora dan membantu menyerap air melalui stomata
c. Penghasil spora dan melindungi daun dari penguapan berlebihan
d. Penghasil spora dan membantu proses penyaluran mineral
e. Penghasil spora dan membantu menyerap CO2
5. Pada tumbuhan berbiji tertutup (gymnospermae) memiliki sporangium yang
terkumpul di dalam badan berbentuk kerucut disebut
strobilus. Strobilus merupakan organ reproduksi yang terdapat dalam
tumbuhan gymnospermae untuk dapat menghasilkan gamet atau sporofit.
Strobilus pada gymnospermae terdiri atas dua jenis, yaitu …
a. Strobilus jantan yang berisi bakal biji dan mengandung sperma dan
Strobilus betina yang mengandung serbuk sari berisi sel telur.

36
b. Strobilus jantan yang berisi serbuk sari dan mengandung sel telur dan
Strobilus betina yang mengandung bakal biji berisi sperma.
c. Strobilus jantan yang berisi serbuk sari dan mengandung sperma dan
Strobilus betina yang mengandung bakal biji berisi sel telur.
d. Strobilus jantan yang berisi bakal biji dan dan Strobilus betina yang
mengandung serbuk sari.
e. Strobilus jantan mengandung sel telur dan Strobilus betina yang
mengandung sperma.
6. Perhatikan gambar berikut!

Proses fertilisasi pada tumbuhan Angiospermae terjadi melalui pembuahan


ganda. Pada pembuahan ganda inti yang akan melebur dan akhirnya akan
menjadi embrio adalah nomor …
a. 1) dan 2)
b. 2) dan 4)
c. 3) dan 5)
d. 3) dan 6)
e. 4) dan 7)
7. Berdasarkan ada dan tidaknya bagian penutup biji pada tumbuhan, terdapat
dua golongan tumbuhan. Pertama Gymnospermae, disebut juga tumbuha n
dengan biji terbuka dan kedua yaitu Angiospermae tumbuhan biji tertutup.
Peran angiospermae bagi kehidupan manusia sangatlah melimpah baik dari
bidang pertanian, bidang kesehatan, dan industri kecantikan. Contoh

37
tumbuhan angiospermae secara berturut dari bidang pertanian sampai
industri kecantikan adalah …
a. Bidang pertanian : padi; Bidang kesehatan : kumis kucing; Bidang
industri kecantikan : bengkuang.
b. Bidang pertanian : kencur; Bidang kesehatan : jagung; Bidang industr i
kecantikan : karet.
c. Bidang pertanian : jahe; Bidang kesehatan : mangga; Bidang industr i
kecantikan : singkong.
d. Bidang pertanian : apel; Bidang kesehatan : cengkeh ; Bidang industr i
kecantikan : sirsak.
e. Bidang pertanian : jagung; Bidang kesehatan : apel; Bidang industr i
kecantikan : alpukat.
8. Perhatikan gambar daur hidup Fasciola hepatica berikut!

Proses yang terjadi pada X adalah peristiwa ...


a. Reproduksi seksual
b. Hermafrodit
c. Paedogenesis
d. Pembentukan tunas
e. Perubahan bentuk
9. Berbeda dengan crustacea lainnya, teritip (Balanus sp.) umumnya hidup
melekat pada substrat (sesil). Organisme filter feeder tersebut memperole h
makanan yang terlarut air dengan cara membuat arus air masuk ke dalam
mulutnya dan menyaring makanan yang terlarut menggunakan organ yang
disebut...
a. Maksiliped
b. Cilia

38
c. Mandibula
d. Maksila
e. Cirri
10. Jika ditemukan organisme yang hidup di laut, berbentuk bulat, kulitnya
berdiri, bentuknya radial simetris maka dapat disimpulkan bahwa
organisme tersebut termasuk filum. . .dan kelas.....
a. Animalia dan Holothuroidea
b. Echinodermata dan Echnoidea
c. Crinozoa dan Asteroidea
d. Echinozoa dan Crinoidea
e. Animalia dan Ophiuroidea
11. Lapisan luar tubuh porifera tersusun atas sel . . .
a. Amoebosit
b. Pinakosit
c. Koanosit
d. Skleroblas
e. Amoeboid
12.

Gambar di atas termasuk Mollusca kelas. . .


a. Gastropoda
b. Amphineura
c. Schapopoda
d. Bivalvia
e. Chepalopoda
13. Nemathelminthes yang menjadi parasit pada manusia dan menyebabkan
penyakit di dalam usus besar manusia adalah. . .
a. Globodera rostochiensis

39
b. Ascaris lumbricoides
c. Wuchereria Bancrofti
d. Oxyuris Vermicularis
e. Anclyostoma Duodenale
14. Perhatikan gambar berikut!

1) Jantungnya memiliki 4 ruang dan kulit berbulu


2) Bernafas dengan insang dan mempunyai kelenjar susu
3) Memiliki 3 macam gigi dan berdarah panas
4) Memiliki kelenjar susu dan kulit berambut
5) Berdarah panas dan kulit berbulu
Ke empat hewan diatas dikelompokkan dalam kelas yang sama
berdasarkan sifat nomor..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

40
15. Perhatikanlah gambar dibawah ini!

Kedua hewan di atas, dimasukkan kedalam ordo yang sama, yaitu. .


a. Primata
b. Scandentia
c. Insectivora
d. Marsupialia
e. Carnivora
16. Paus termasuk hewan mamalia, karena. . .
a. Bernapas dengan paru-paru
b. Memiliki kelenjar minyak
c. Bergerak dengan sirip
d. Bernapas dengan insang
e. Memiliki kelenjar susu
17. Berikut ini berbagai macam ikan yang kita kenal
1) Ikan pari
2) Ikan salem
3) Ikan hiu
4) Ikan gurame
5) Ikan mas
Kelompok ikan betulang rawan (chondrichtyes) adalah....
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4

41
c. 3 dan 5
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
18. Ditemukan suatu organisme dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• Tubuh memeiliki sisik
• Rangka tersusun oleh endoskeleton
• Bertulang belakang
• Bernapas dengan paru-paru
• Tipe reproduksi ovipar
Didalam klasifikasi makhluk hidup, organisme yang memiliki ciri-ciri
tersebut termasuk ke dalam kelas....
a. Chondrichthyes
b. Amphibia
c. Reptilia
d. Aves
e. Mamalia
19. Tempat tinggal suatu makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya
secara normal disebut...
a. Ekosistem
b. Habitat
c. Populasi
d. Kominitas
e. Bumi
20. Komponen abiotik yang tidak mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
adalah
a. Kelembapan udara, udara, dan cahaya
b. Kesuburan tanah, angin, dan curah hujan
c. Gravitasi bumi, tekanan udara, dan angin
d. Kadar oksigen, kelembapan udara, dan cahaya
e. Kelembapan udara, cahaya, curah hujan
21. Gambar jaring-jaring makanan pada ekosistem padang rumput.

42
Berdasarkan skema jaring-jaring makanan tersebut, apabila tikus
dimusnahkan maka yang akan terjadi adalah....
a. Ekosistem akan tetap stabil karena tikus merupakan hama pengganggu
b. Menurunnya populasi ular dan ekosistem menjadi stabil karena ular
sebagai predator
c. Meningkatnya populasi serangga herbivora dan ekosistem menjadi
tidak stabil
d. Populasi burung pemakan biji-bijian meningkat dan ekosistem tetap
stabil
e. Meningkatnya populasi burung elang dan ekosistem menjadi tidak
stabil

22. Perhatikan gambar beriku.

Peran makhluk hidup pada gambar di atas tersebut dalam rantai makanan
adalah
a. Pengurai
b. Konsumen tingkat II

43
c. Konsumen tingkat I
d. Produsen
e. Konsumen tingkat III
23. Perhatikan dua rantai makanan beriku!
1. Rumput Belalang Burung ketilang Burung elang
2. Tanaman wortel Kelinci Ular Burung elang
Berdasarkan kedua rantai makanan tersebut dapat disimpulkan bahwa
rumput dan burung elang secara berurutan berperan sebagai
a. Produsen dan konsumen I
b. Konsumen II dan konsumen III
c. Predator dan konsumen II
d. Konsumen III dan produsen
e. Produsen dan konsumen III
24. Perhatikan Gambar Piramida Ekologi dibawah ini!

Kesimpulan yang tepat untuk gamar piramida energi diatas adalah....


a. Ketika puncak piramid dicapai, jumlah individu menurun tapi jumlah
energinya meningkat
b. Ketika puncak piramid dicapai, jumlah individu meningkat, dan jumlah
energi sama
c. Semakin tinggi tingkatan trofik, maka jumlah energi yang dimilik i
semakin sedikit

44
d. Pada dasar piramid, jumlah individu dan jumlah energi yang terlibat
adalah paling rendah
e. Pada semua tingkat, jumlah individu dan jumlah energi yang terlibat
adalah sama
25. Perhatikan gambar berikut!

Bakteri apa saja yang berperan dalam siklus nitrogen, kecuali…


a. Rhizobium sp.
b. Azotobacter sp.
c. Nitrosococcus sp.
d. Thiobacillus denitricifans
e. Bacillus
26. Kerusakan lingkungan menjadi faktor penyebab meningkatnya ancaman
bencana ekologis. Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang
melanda beberapa wilayah tidak hanya disebabkan oleh faktor iklim, seperti
turunnya hujan dengan intensitas tinggi, tetapi juga dipicu oleh kerusakan
lingkungan. Sementara itu, faktor utama penyebab kerusakan lingkungan di
wilayah tertentu adalah kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang tidak
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah ……
a. Memperbaiki saluran-saluran air dan membuat tanggul di sungai
b. merevisi kebijakan undang-undang tentang pencegahan pencemaran
c. menutup semua usaha pertambangan yang mengeksploitasi sumber
daya alam
d. mengharuskan pabrik atau proyek melakukan analisis dampak
lingkungan

45
e. memperketat pendidikan terhadap masyarakat dengan berbagai
penyuluhan
27. Berikut ini pernyataan mengenai proses pembuatan kompos
i. Sampah organik lebih baik dipotong kecil-kecil agar lebih cepat
terurai, kemudian sampah organik dimasukkan ke dalam wadah
kemudian disiram air.
ii. Sampah organik hasil rumah tangga yang mudah terurai dipisahkan,
dan siapkan wadah besar disiapkan beserta penutupnya.
iii. Wadah ditutup dan ditunggu hingga membusuk, setiap beberapa
waktu, penutup wadah dibuka kemudian pupuk diaduk-aduk agar
merata.
iv. Setelah kurang lebih 3 minggu, pupuk siap digunakan.undefined
Dari pernyataan diatas manakah proses pengolahan kompos yang tepat….
a. i, ii, iii, dan iv
b. i, iii, iv, dan ii
c. iv, ii, iii, dan i
d. iii, ii, i, dan iv
e. ii, i, iii, dan iv
28. Yang merupakan perbuatan yang dapat mencegah terjadinya pencemaran
limbah sebagai berikut, kecuali…..
a. Menggunakan pupuk dan pestisida dalam dosis yang tepat
b. Melakukan daur ulang barang bekas.
c. Mengolah limbah organik jadi pupuk kompos.
d. Menguras bak mandi 1x sehari
e. Mengurangi penggunaan kantong plastik.
29. Perhatikan pernyataan berikut:
1) Koran bekas dimanfaatkan sebagai hiasan kotak tisu
2) Ban bekas dimanfaatkan sebagai ban baru
3) Kertas-kertas bekas di manfaatkan sebagai buku baru
4) Pecahan kaca di manfaatkan sebagai kerajinan mozaik
Manakah dari pernyataan diatas yang merupakan pemanfaatan sampah
tanpa daur ulang adalah……

46
a. 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 1, 2 dan 3
d. 1 dan 4
e. 3 dan 4
30. Salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara adala asap dari pabrik.
Usaha yang dapat di lakukan mengurangi pencemaran tersebut adalah…
a. Melakolisasi pabrik
b. Meninggikan cerobong asap pembuangan
c. Memasang filter pada cerobong gas pembuangan
d. Memendekkan cerobong asap pembuangan
e. Menambah jumlah angkutan kota

KUNCI JAWABAN
1. C 19. B
2. A 20. C
3. A 21. A
4. B 22. D
5. D 23. E
6. D 24. C
7. A 25. E
8. C 26. E
9. C 27. E
10. B 28. D
11. B 29. B
12. A 30. C
13. D
14. D
15. E
16. E
17. A
18. C

47
3) Tabel gregory
a. Rater 1

No Soal Relevansi
Relevan Tidak Relevan
1. √
2. √
3. √
4. √
5. √
6. √
7. √
8. √
9. √
10. √
11. √
12. √
13. √
14. √
15. √
16. √
17. √
18. √
19. √
20. √
21. √
22. √
23. √
24. √
25. √
26. √
27. √
28. √
29. √
30. √

48
b. Rater 2

No Soal Relevansi
Relevan Tidak Relevan

1. √
2. √
3. √
4. √
5. √
6. √
7. √
8. √
9. √
10. √
11. √
12. √
13. √
14. √
15. √
16. √
17. √
18. √
19. √
20. √
21. √
22. √
23. √
24. √
25. √
26. √
27. √
28. √
29. √
30. √

49
4) Tabel Gregory

Tidak Relevan Relevan

Tidak Relevan 2 2

Relevan 6 20

50
2.1 Tabel Analisis Tes
a. Tabel Tingkat Kesukaran

b. Tabel Daya beda (terlampir)

51
c. Tabel Analisis distraktor (pengecoh)

Keterangan:
** : Kunci Jawaban
++ : Sangat Baik
+ : Baik
- : Kurang Baik
-- : Buruk
--- : Sangat Buruk

d. Tabel Validitas soal (terlampir)

52
53
e. Tabel Realibilitas

54
2.2 Pembahasan
2.2.1 Analisis Kurikulum 2013
Analisis kurikulum secara luas adalah membaca,
mempelajari, menterjemahkan, menjelaskan, dan melaksanaka n
isi kurikulum ke dalam seperangkat pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran bisa tercapai. Dalam proses menganalis is
kurikulum, disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) sehingga tujuan pembelajaran bisa
terlaksana. Analisis kurikulum bertujuan untuk menentuka n
jumlah butir soal tes sesuai dengan materi yang digunaka n.
Sedangkan analisis buku diharapkan mencakup suluruh
populasi materi yang diajarkan.

2.2.2 Analisis Buku Pelajaran


Buku pelajaran merupakan buku yang berisis pengetahuan
untuk bidang ilmu tertentu dan sebagai acuan atau panduan
wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat berbagai
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan
ketaqwaan, budi pekerti dan keperibadian, kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.

2.2.3 Analisis Kisi-Kisi Soal


Kisi- kisi soal adalah suatu formal berupa matrix yang
memuat topik/suatu bahasan sesuai dengan kompetensi
dasarnya masing- masing. Kegunaan kisi-kisi soal yaitu sebagai
pedoman bagi guru untuk membuat soal menjadi tes. Adapun
syarat-syarat dari kisi-kisi yang baik adalah :
a. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan
b. Komponen-komponennya rinci, jelas dan mudah di paham

55
c. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan
bentuk soal yang ditetapkan.
Komponen-komponen yang diperlukan didalam sebuah
kisi-kisi sangat di tentukan oleh tujuan tes yang hendak disusun
komponen-komponen tersebut dapat di himpun menjadi dua
kelompok yaitu kelompok indentitas dan kelompok matrix.
Dalam penyusunan kisi-kisi soal perlu diperhatikan kesesuaian
aspek atau materi yang diangkat dengan hasil analisis kurikulum
dan buku. Kemudian menentukan jumlah soal yang akan
dirancang (misalnya 30 soal), dari 30 soal tersebut kemudian
menentukan tipe-tipe soal yang akan dirancang. Tipe-tipe soal
terdiri atas :
a. Pengetahuan atau knowledge (C1)
Pengetahuan mencakup kemampuan mengenali, mengetahui
dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan tesimpan
dalam ingatan. Pengetahuan berkenaan dengan fakta atau
istilah- istilah, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, dan
metode.
b. Pemahaman atau comprehensioan (C2)
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap
pengertian dari hal-hal yang telah dipelajari.
c. Penerapan atau aplication (C3)
Penerapan merupakan kemampuan menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh dalam kegiatan pembelajra
untuk menghadapi situasi baru yang ada dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Analisis atau analysis (C4)
Analisis merupakan upaya memisahkan suatu kesatuan
mejadi komponen-komponen/unsur-unsur bagian, sehingga
jelas hierarkinya/eksplisit unsur-unsurnya, meliputi unsur-
unsur, analisis hubungan dan analisis prinsip yang
terorganisi.

56
e. Sintesis atau syntesis (C5)
Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-unsur atau
bagian menjadi satu kesatuan yang menyeluruh. Sintesis
selalu menyatukan unsur-unsur baru, sehingga menyatuka n
unsur-unsur dari hasil analisis tidak dapat disebut sinteis.
f. Evaluasi atau evaluation (C6)
Evaluasi merupakan kemampuan memberi keputusan
tentang nilai sesuatu yang ditetapkan dengan sudut pandang
tertentu, misalnya sudut pandang tujuan, metode, dan materi.
Setelah ditentukan kisi-kisi soal, maka kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan soal-soal baik soal dalam bentuk
pilihan ganda atau esay. Berdasarkan hasil penyusunan tes,
kami merancang tes objectif (pilihan ganda) yang terdiri atas 30
butir soal dengan objektif berjumlah 5 option. Konsep dari
pemilihan tes objektif ini adalah stem atau pokok soal berupa
pertanyaan, pernyataan atau kombinasi pernyataan dan
pertanyaan, kemudian jawaban harus dipilih dari kemungk ina n
jawaban yang sudah disediakan.
Menurut Suryabrata (2000), bahwa untuk mengetahui
validitas isi dari sebuah instrumen dapat digunakan validasi dari
pendapat ahli (profesional judgment). Koefisien validasi isi
dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif oleh beberapa
orang pakar (Gregory, 2000 dalam Koyan, 2002). Untuk
menetukan koefisien validitas isi, hasil penilaian dari kedua
pakar dimasukkan ke dalam tabulasi silang 2 X 2 yang terdiri
dari kolom A, B, C, dan D. Kolom A adalah sel yang
menunjukkan kesetujuan kedua penilai. Kolom B dan C adalah
sel yang menunjukkan perbedaan pandangan antara penilai
pertama dan kedua (penilai pertama setuju penilai kedua tidak
setuju, atau sebaliknya). Kolom D adalah sel yang menunjukka n
ketidaksetujuan antara kedua penilai. Validitas isi adalah

57
banyaknya butir soal pada kolom D dibagi dengan banyaknya
butir soal kolom A + B + C + D.
Kriteria Validitas Konten :
a. 0,80 - 1,00 = Sangat tinggi
b. 0,60 - 0,79 = Tinggi
c. 0,40 - 0,59 = Sedang
d. 0,20 - 0,39 = Rendah
e. 0,00 - 0,19 = Sangat rendah
Setelah butir soal divalidasi, selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan perhitungan menurut Gregory seperti pada tabel
berikut.
Tidak Relevan Relevan

Tidak
A1 B (I)
Relevan

Relevan C (III) D (25)

𝑫
Validitas =
𝐀 +𝐁 + 𝐂+ 𝐃
𝟐𝟓
=
𝟐𝟓 + 𝟏 + 𝟑+ 𝟏

𝟐𝟓
=
𝟑𝟎

= 0,83
Berdasarkan hasil perhitungan Gregory hasil validitas
konten menunjukan kriteria dengan status rendah.

2.2.4 Analisis Kuantitatif Butir Soal


Analisis butir soal adalah segala upaya mengeta hui
kualitas (baik buruknya) semua butir soal dalam satu tes dengan
cara menghitung daya pembeda, tingkat kesukaran, tingkat
homoginitas, dan fungsi pengecoh dalam tiap butir soal. Analis is
soal dengan kuantitaif yaitu penelaahan butir soal didasarkan

58
pada data empirik. Dimana data empirik ini di dapatkan dari soal
yang sudah diujikan. Ada 2 pendekatan dalam analisis secara
kuantitaif, yaitu pendekatan secara klasik dan modern.

Gambar 1. Hasil akumulasi data yang diperoleh dari testee


dengan menggunakan Anatest

1. Tabel Tingkat Kesukaran


Tingkat kesukaran menunjukkan apakah butir soal tergolong
sukar, sedang, atau mudah. Tes yang baik memuat kira-kira
25% soal mudah, 50% soal sedang, dan 25% soal sukar. Butir
soal yang terlalu sukar sehingga hampir tidak terjawab oleh
semua siswa atau terlalu mudah sebaiknya dibuang. Faktor
yang dipertimbangkan adalah kedalaman materi dan tingkat
kompleksitasnya Tujuan mengetahui perbedaan individ u
secara sistematis pada konstruk isi yang diukur oleh soal
Adapun Formula untuk menghitung Tingkat
Kesukaran Soal adalah :
∑𝐗
TK (p) = 𝐒𝐦𝐍

Keterangan :
∑X = Jumlah peserta menjawab benar

59
SmN = Skor maks Total
Berikut adalah tabel tingkat kesukaran:
Tabel: Tabel Tingkat Kesukaran
Nilai TK Kategori
TK < 0,3 Sukar
0,3 - 0,7 Sedang
Tk > 0,7 Mudah

Contoh penerapan rumus pada butir soal 1:


Diketahui : - ∑X = 22
- SmN = 30
Ditanya : TK (p)?
∑X
Jawab : TK (p) =
SmN
22
TK (p) = 30

TK (p) = 0,7333
Jadi TK (p) = 0,7333 dan bernilai positif, dengan kategori
soal mudah
Berdasarkan data yang diperoleh dengan perhitunga n
rumus tersebut, data menunjukkan bahwa setiap butir soal
memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda, ada yang
memiliki tingkat kesukaran sedang dan tingkat kesukaran
mudah. Dari 30 soal yang di uji cobakan dengan testee
berjumlah sebanyak 30 orang dapat diketahui bahwa kategori
soal
a) sangat mudah terdiri atas 0 butir soal,
b) mudah terdiri atas 1 butir soal
c) sedang terdiri atas 28 butir soal
d) sukar terdiri atas 1 butir soal
e) sangat sukar terdiri atas 0 butir soal
2. Tabel Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan soal dengan
skornya sehingga dapat menunjukkan sejauh mana tiap butir

60
soal mampu membedakan siswa yang bisa menguasai bahan
ajar dan tidak bisa menguasai bahan ajar. Butir soal dengan
daya pembedanya rendah, tidak bermanfaat dan dapat
merugikan siswa yang belajar dengan sungguh-sungguh.
Adapun rumus untuk menghitung Daya Pembeda adalah
sebagai berikut :

𝐉𝐤𝐛−𝐉𝐤𝐚
DP = 𝒏

Keterangan :
JKb = Jumlah Kelompok bawah yang menjawab salah
JKa = Jumlah Kelompok atas yang menjawab salah
n = Jumlah anggota kelompok atas dengan bawah

Tabel: Tabel Daya Pembeda

0.00 - 0,20 Jelek


0,21 - 0,40 Cukup
0,41 - 0,70 Baik
0,71 - 1,00 Sangat Baik

Berdasarkan dengan perhitungan Daya Beda yang


dihitung dengan menggunakan anatest diperoleh data yaitu
apabila daya bedanya bernilai negative artinya soal tersebut
tidak layak digunakan dalam tes karena tidak sesuai dengan
kaidah dan syarat daya bedanya. Sedangkan apabila daya
bedanya bernilai positif artinya soal tersebut bisa digunaka n
dalam tes karena sudah memenuhi syarat dan kaidah yang
berlaku dalam pembuatan tes dan soal tersebut memilik i
kualitas yang baik. Daya pembeda dihitung berdasarkan pada
selisih jawaban benar pada kelompok atas dan kelompok
bawah, dibagi dengan jumlah siswa pada salah satu kelompok
tersebut. Pada analisis daya pembeda soal apabila semakin

61
tinggi indeks daya pembeda maka soal tersebut dikatakan
dapat membedakan siswa yang menguasai bahan ajar dan
siswa yang tidak menguasai bahan ajar. Apabila semakin
rendah indeks daya pembeda maka soal tersebut tidak baik.
Dari 30 soal yang di uji dengan menggunakan anatest
yang berjumlah sebanyak 30 orang dapat diketahui bahwa
kategori daya beda dengan status sangat jelek berjumlah 5
butir soal, status jelek berjumlah 8 butir soal, status cukup
berjumlah 11 butir soal, status baik berjumlah 6 butir soal.
Kategori soal dengan status sangat jelek dan jelek dapat
terjadi, karena pengisian data atau jawaban dilakukan secara
acak (assembling).

3. Tabel Analisis Distraktor/ pengoceh


Pengertian distraktor yaitu, “Distractor are classified
as the incorrect answer in a multiple-choice question.” Dalam
setiap tes obyektif selalu digunakan alternatif jawaban yang
mengandung 2 unsur sekaligus, yaitu jawaban tepat dan
jawaban yang salah sebagai penyesat (distraktor). Tujuan
analisis distraktor ini adalah untuk mengetahui apakah
pengoceh berfungsi atau tidak. Butir soal yang baik,
pengecohnya akan dipilih secara merata oleh siswa-siswa
yang menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang buruk,
pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Pengecoh
dianggap baik bila jumlah siswa yang memilih pengecoh itu
sama atau mendekati jumlah ideal.
Indeks pengecoh dihitung dengan rumus:
nPc
IPc = (N−nB )/ (Alt−1) x 100%

Keterangan :
IPc = Indek Pengecoh
nPc = Jumlah siswa yang memilih pengecoh
N = Jumlah seluruh peserta tes

62
nB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada soal itu
Alt = Banyak alternatif jawaban / option
IPc 76 % > sangat baik
51 – 75 % baik
25 – 50 % kurang baik
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program
anates versi 4 hasil yang diperoleh sebagai pengecoh yang
berfungsi dengan baik adalah yang terdapat pada butir soal
nomor : 5 dan 25. Sedangkan pengecoh pada butir soal nomor
: 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30 termasuk dalam pengecoh
yang tidak berfungsi dengan baik.

4. Tabel Validitas Butir Soal


Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan
suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas
setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang
dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan
memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memilik i
dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap
butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi sehingga untuk
mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus
korelasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus
korelasi product moment Pearson (Suharsimi Arikunto, 2005)
sebagai berikut:
N∑XY−( ∑𝑋 ) (∑𝑌)
r xy =
√ {N∑X2 −(∑𝑋) 2 }{N∑Y2 −(∑Y) 2}

Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara dua variabel yaitu X dan Y
X = skor butir soal
Y = skor total
N = jumlah siswa

63
Interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada
Tabel 1 (Suharsimi Arikunto 2005) :

Atau

rhit > rtab ------ Valid


rhit < rtab ------ Drop

Pada tabel uji validitas dapat dilihat valid tidaknya setiap butir
soal disertai dengan tingkat validitasnya. Tabel pada halaman
sebelumnya diperoleh ada 3 butir soal yang valid, yaitu pada
nomor 15, 20, dan 30. Sementara terdapat 27 butir soal yang
tidak valid yakni dengan rincian nomor : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27,
28, 29.
5. Tabel Realibilitas test
Realibilitas berasal dari kata reliable yang berarti dapat
dipercaya. Realibilitas suatu tes menunjukan atau merupakan
sederajat ketetapan, keterandalan atau kemantapan (the level
of consistency) tes yang bersangkutan dalam mendapatkan
data (skor) yang dicapai seseorang, apabila tes tersebut
diberikan kepadanya pada kesempatan (waktu) yang
berbeda., atau dengan tes yang pararel (eukivalen) pada
waktu yang sama. Atau dengan kata lain sebuah tes dikatakan
reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan,
keajegan, atau konsisten. Artinya, jika kepada para siswa
diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka
setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang
sama dalam kelompoknya.

64
Ada beberapa cara untuk mencari Realibilitas suatu tes,
antara lain :
1).Teknik Berulang
Tehnik ini adalahdengan memberikan tes tersebut kepada
sekelompok anakanak dalam dua kesempatan yang berlainan.
misalnya suatu tes diberikan pada kepada group A. Selang 3
hari atau seminggu tes tes tersebut diberikan lagi kepada
group A dengan syarat-syarat tertentu.
2).Teknik Bentuk Paralel
Teknik ini dipergunakan dua buah tes yang sejenis (tetapi
tidak identik), mengenai isinya; proses mental yang diukur,
tingkat kesukaran jumlah item dan aspek-aspek lain.
3).Teknik belah dua
Ada dua prosedur yang dapat digunakan dalam tes belah dua
ini yaitu : Prosedur ganjil-genap, artinya seluruh item yang
bernomor ganjil dikumpulkan menjadi satu kelompok dan
yang bernomor genap menjadi kelompok yang lain.Prosed ur
secara random, misalnya dengan jalan lotre, atau dengan jalan
menggunakan tabel bilangan random. Suatu ujian atau tes,
dikatakan telah memiliki Realibilitas apabila skor-skor atau
nilai- nilai yang diperoleh para peserta ujian untuk pekerjaan
ujiannya, adalah stabil, kapan saja dimana saja dan oleh siapa
saja ujian itu dilaksanakan, diperiksa dan dinilai.
Tujuan utama menghitung Realibilitas skor tes adalah
untuk mengetahui tingkat ketepatan dan keajegan skor tes.
Indeks Realibilitas berkisar antara 0 – 1. Semakin tinggi
koefisien Realibilitas suatu tes (mendekati 1), makin tinggi
pula keajegan/ketepatannya. Adapun Formula untuk
menghitung Reabilitas tesadalah :

N∑X1 X2 – (∑X1 ) (∑DX2 )


r x1,x2 = -----------------------------------------------------

65
[ N ∑X1 2 - (∑X1 )2 ] [N ∑X2 2 - (∑X2 )2

Keterangan :
rx1,x2 = koefisien realibitas tes secara keseluruhan
N = banyaknya butir soal
Kategori koefisien Realibilitas (Guilford, 1956: 145)
adalah sebagai berikut:
0,80 < r11 1,00 Realibilitas sangat tinggi
0,60 < r11 0,80 Realibilitas tinggi
0,40 < r11 0,60 Realibilitas sedang
0,20 < r11 0,40 Realibilitas rendah
-1,00 r11 0,20 Realibilitas sangat rendah (tidak reliable)
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan mengunaka n
program anates diperoleh realibilitas tesnya yaitu 0,39.
Sehingga dikatakan data yang digunakan memiliki reabilitas
sedang.

66
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan:
1. Asesmen dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan
non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik
dengan aturan tertentu. Evaluasi merupakan sebuah proses yang
dilakukan oleh seseorang (evaluator) untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan suatu program telah tercapai yang dilakukan secara
berkesinambungan. Penilaian berguna mendeskripsikan segla aktivitas
yang dikerjakan oleh pengajar untuk mendapatkan informasi tentang
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari para pembelajar.
2. Penggunaan tes formatif sebagai instrument dalam melakukan asesmen
dan evaluasi yaitu digunakan untuk memantau kemajuan belajar siswa
selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan balikan (feed
back) bagi penyempurnaan program belajar-mengajar, serta untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan,
sehingga hasil belajar-mengajar menjadi lebih baik.
3. Untuk menganalisis kurikulum dilakukan dengan cara membaca,
mempelajari, menterjemahkan, dan melaksanakan isi kurikulum ke
dalam seperangkat pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sehingga tujuan
pembelajaran bisa terlaksana.
4. Dalam menganalisis buku pelajaran terlebih dahulu ditentukan SK dan
KD serta materi sehingga bisa didapatkan jumlah butir soal yang sesuai
dengan halaman buku pelajaran yang akan dianalisis.
5. Untuk membuat kisi-kisi soal harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan agar kisi-kisi soal tersebut bisa dijadikan pedoman
selanjutnya untuk membuat soal.

67
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat kelompok kami susun dan kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini, masih jauh dari kata
sempurna maka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan untuk kedepannya. Dan semoga makalah ini dapat
menambah wawasan pengetahuan kita semua mengenai asesmen dan
evaluasi pembelajaran.

68
DAFTAR PUSTAKA

Alpusari, M. A. (2014). Program Komputer Anates Versi 4.0 For Windows


Mahmud Alpusari Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan. Jurnal Primary Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Riau, 3(2). Retrieved from
https://media.neliti.com/media/publications/258202-analisis-butir-soal-
konsep-dasar-ipa-1-m-2d710558.pdf
Anonim. (2003). PANDUAN ANALISIS TES PILIHAN GANDA. Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBI
NGAN/195911301987031-YAYA_SUNARYA/BAHAN_EVALUASI-
ASESMEN/ANALISIS.pdf
Anonim. (n.d.). Reabilitas Tes. Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196009
261985031-UYU_WAHYUDIN/Reabilitas_Tes.pdf
Fatimah, L., Magister, M., Agama, P., Universitas, I., Negeri, I., Kalijaga, S., …
Distraktor, F. (2019). ANALISIS KESUKARAN SOAL, DAYA
PEMBEDA DAN FUNGSI DISTRAKTOR. Jurnal Komunikasi Dan
Pendidikan Islam, 8(2). Retrieved from
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1267003&val=
16433&title=ANALISIS%20KESUKARAN%20SOAL%20DAYA%20P
EMBEDA%20DAN%20FUNGSI%20DISTRAKTOR

69

Anda mungkin juga menyukai