OLEH:
HIJRIAH (A20222009)
UNIVERSITAS TADULAKO
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku umatnya. Semoga kita mampu
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Asesmen Pembelajaran Sains dengan judul “Asesmen
Pembelajaran Fisika di SMA”. Semoga dengan diberikannya tugas ini kami dapat
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun agar makalah kami menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan
datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ............................................................................................... 20
B. Saran ......................................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asesmen merupakan bagian yang penting dan tidak terpisahkan dari proses
pembelajaran yang efektif tanpa adanya asesmen yang baik. Asesmen merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran karena asesmen merupakan
berkelanjutan.
informasi tentang kesulitan belajar siswa, guru memiliki acuan untuk mengambil
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik, serta untuk
1
penilaian diantaranya adalah sebagai berikut. (1) Mengembangkan indikator
pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun
sesuai dengan bentuk dan teknik yang dipilih, (3) Melaksanakan tes, pengamatan,
penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan, (4) Mengolah hasil penilaian
untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan peserta didik, (5)
2007).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gronlund (dalam Uno & Koni, 2013), asesmen (penilaian) adalah suatu istilah
tentang belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertulis) dan format
penilaian kemajuan belajar siswa. Asesmen sering pula disebut sebagai salah satu
Tindakan suatu pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat
kualitatif adalah bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari asesmen.
informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan
3
data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmen
1. Pengukuran
Secara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang
benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Dalam proses
menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur. Angka hasil pengukuran ini
biasa disebut skor mentah. Amgka hasil pengukuran baru mempunyai makna
2. Penilaian (Evaluasi)
atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat
patokan yang lain. Kriteria yang berupa batas kriteria minimal yang telah
4
ditentukan setelah kegiatan pengukuran dilakukan dan didasarkan pada
3. Tes
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat
bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam
secara simultan.
adalah:
5
d. Adil dan terbuka, Asesmen harus adil terhadap semua siswa dan semua
kriteria dan pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua
pihak.
dan prosedur untuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa yang
terus-menerus.
memenuhi dua tujuan, yaitu (1) untuk mengetahui kemajuan anak atau siswa setelah
siswa tersebut menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu, dan (2)untuk
6
Sedangkan Suharsimi Arikunto (1996) mengatakan bahwa tujuan atau
fungsi evaluasi ada beberapa hal, yaitu (1) penilaian berfungsi selektif, (2) penilaian
berfungsi diagnostik, (3) penilaian berfungsi sebagai penempatan, dan (4) penilaian
apakah siswa berhasil atau tidak dalam mencapai tujuan atau kompetensi yang
belajarnya. Dengan asesmen yang baik, guru juga dapat mengetahui apakah siswa-
harus dicapai oleh siswa. Melalui kegiatan asesmen guru akan mendapatkan
keterampilan tersebut. Dari informasi inilah guru melakukan analisis dan membuat
7
Dalam perencanaan, program pengembangan, dan pelaksanaan asesmen
sebagai berikut:
b) Asesmen seharusnya memungkinkan guru, orang tua siswa dan siswa untuk
c) Asesmen seharusnya disepakati oleh dua atau lebih guru yang bekerjasama.
h) Asesmen seharusnya memiliki makna yang seragam untuk guru, orang tua
pembelajaran, asesmen dapat dipilah menjadi dua bagian besar yakni asesmen
8
digunakan untuk menentukan penghargaan pada siswa di akhir masa pembelajaran.
Di lain pihak, asesmen formatif merupakan kegiatan yang memberikan umpan balik
kelemahan. (1) Asesmen sumatif hanya dititik beratkan pada ujian akhir. (2)
Asesmen sumatif yang dikembangan oleh pemerintah atau pihak luar sekolah
menafikan peranan asesmen yang dilakukan guru (3) Asesmen sumatif tidak
memberikan kontribusi positif pada motivasi siswa dalam belajar. (5) Tidak
Kurikulum memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dan strategis.
Oleh karena itu, pendidik dan tenaga kependidikan yang baik adalah yang mampu
9
seiring dengan tututan dan perubahan zaman dalam berbagai aspek kehidupan-
globalisasi.
sosial sesuai dengan kerakteristik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Oleh karenanya Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti penting
diajarakan dalam rangka untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah
Swt dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur,
adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik
menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Oleh
karena itu, implementasi Kurikulum 2013 diyakini sebagai langkah strategis dalam
10
menyiapkan dan menghadapi tantangan globalisasi dan tuntutan masyarakat
terjadi munculnya perbedaan antara perencanaan dengan realita sifatnya lokal dan
kontekstual.
memerankan guru sebagai pembentuk karakter dan kompetensi peserta didik, yang
harus kreatif dalam memilih dan memilah, serta mengembangkan metode dan
harus tampil menyenangkan dihadapan peserta didik dalam kondisi dan suasana
bagaimanapun.
11
12
(scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu
mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka. Kegiatan guru dalam pembelajaran
adalah melatih dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah.
variabel. Diharapkan seluruh hasil kerja selalu dipresentasikan di depan kelas untuk
menemukan berbagai konsep, hasil penyelesaian masalah, aturan serta prinsip yang
satu aspek saja tetapi keseimbangan pada aspek afektif, aspek psikomotorik, dan
aspek kognitif.
13
pembelajaran pun harus disetting sedemikian rupa sehingga apa yang menjadi
tujuan utama pembelajaran dapat tercapai. Berkenaan dengan hal ini ada beberapa
prinsip yang harus diperhatikan bersama oleh para guru dalam melaksanakan
(4) bermuatan nilai, etika, dan kinestetika; (5) menyediakan pengalaman belajar
yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang
adalah “peserta didik, guru, tujuan pembelajaran, materi/isi, metode, media, dan
evaluasi”.
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
materi pembelajaran.
dipertanggungjawabkan.
sistem penyajiannya.
akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
15
diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
1. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta
2. Objektif adalah penilaian yang didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
3. Adil adalah suatu penilaian yang tidak menguntungkan atau merugikan siswa
hanya karena mereka (bisa jadi) kebutuhan khusus serta memiliki perbedaan
latar belakang agama, budaya, adat istidat, status sosial, ekonomi, dan gender.
7. Sistematis adalah penialaian yang dilakukan oleh guru harus terencana dan
pendidikan siswa.
17
Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes,
secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau
pertanyaan.
sesuatu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja
sehingga menjadi sebuah kesimpulan akhir atau bisa juga dikatakan penilaian
harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester yang diuraikan
sebagai berikut.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
telah ditetapkan.
waktu tertentu.
aspek pengetahuan, dalam bentuk tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Selain penilaian di atas, ada beberapa jenis penilaian antara lain: (1) Ujian
pada tingkat kompetensi tersebut; dan (2) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
kompetensi tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum 2013 ini lebih menekankan kepada kompetensi dan karakter pada
kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dengan demikian untuk mewujudkan itu semua maka guru dituntut untuk secara
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kritiknya agar makalah ini bisa lebih baik dan dapat berguna bagi kita semua.
20
DAFTAR PUSTAKA
21