Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR


Tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah
EVALUASI PEMBELAJARAN PENJAS
Dosen: Dr.H.Iis Marwan.M.Pd

Tugas ini disusun oleh:


1. Dani Anugrah Pratama (222191196)
2. Sulthon Khaidar Z (222191192)
3. Muhamad Nurapriansyah (222191214)

LEMBAR JUDUL

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI
2024
KATA PENGANTAR

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT , Karena telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat menyelsaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Tidak lupa saya ucapkan terimkasih kepada Bapak Dr.H.Iis Marwan.M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah EVALUASI PEMBELAJARAN PENJAS yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelsaikan tugas makalah yang berjudul “RANCANGAN PENILAIAN HASIL
BELAJAR” ini dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam proses pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini bisa menjadi manfaat bagi teman teman dan para pembaca, mungkin dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, maka dari itu mohon saran dan kritik dari para
pembaca demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya,25 Februari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
1.1. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
1.2. RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 4
1.3. TUJUAN MAKALAH ........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1. HAKIKAT PENILAIAN .................................................................................................... 5
2.2. PRINSIP PENILAIAN ....................................................................................................... 6
2.3. TEKNIK PENILAIAN PEMBELAJARAN ...................................................................... 7
2.4. INSTRUMEN PENILAIAN ............................................................................................... 8
2.5. ASPEK YANG DIUKUR DALAM PENILAIAN ............................................................. 8
2.6. CIRI-CIRI PENILAIAN OLEH PENDIDIK ................................................................... 9
2.7. PERANCANGAN PENILAIAN ...................................................................................... 10
BAB III KESIMPULAN................................................................................................................... 11
3.1. KESIMPULAN ................................................................................................................. 11
3.2. SARAN............................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Penilaian hasil belajar merupakan salah satu kegiatan dalam dunia pendidikan yang penting.
Pada satu sisi, dengan penilaian hasil belajar yang dilakukan dengan baik dapat diketahui tingkat
kemajuan belajar siswa, kekurangan, kelebihan, dan posiisi siswa dalam kelompok. Pada sisi yang lain,
penilaian hasil belajar yang baik akan merupakan feed back bagi guru/dosen untuk mengevaluasi tingkat
keberhasilan proses belajar mengajar.
Idiealnya, penilaian pada bidang apapun dilakukan dengan menggunakan prosedur dan
instrumen yang standar. Prosedur yang standar adalah suatu prosedur penilaian yang dilakukan dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu dan perlakukan yang adil pada siswa dengan
mempertimbangankan situasi waktu, tempat, dan berbagai keragaman pada siswa. Sedangkan
instrumen yang standar adalah instrumen yang disusun menggunakan prosedur pengembangan
instrumen yang baku dan dapat dipertanggungjawabkan tingkat validitas dan reliabilitasnya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa hakikat penilaian?


2. Apa prinsip penilaian?
3. Bagaimana teknik penilaian?
4. Apa saja instrument penilaian?
5. Apa saja aspek yang diukur dalam penilaian?
6. Apa saja ciri-ciri penilaian oleh pendidik
7. Bagaimana rancangan penilaian?

1.3. TUJUAN MAKALAH


Makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman yang kokoh tentang komsep dasar penilaian
pembelajaran, termasuk hakikat penilaian,prinsip,teknik,instrument penilaian dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Dan menjelaskan aspek-aspek apa saja yang harus di nilai dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. HAKIKAT PENILAIAN


Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan
data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi, yaitu bagian dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan/atau pada
akhir pembelajaran. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam
mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus
dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran yang selanjutnya dijabarkan dalam
Kompetensi Dasar (KD). Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik
adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola
proses pembelajaran. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan
melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan
yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik
dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat
mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil
penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik.

Penilaian dalam KTSP menggunakan acuan kriteria. Maksudnya, hasil yang dicapai peserta
didik dibandingkan dengan kriteria atau standar yang ditetapkan. Apabila peserta didik telah mencapai
standar kompetensi yang ditetapkan, ia dinyatakan lulus pada mata pelajaran tertentu. Apabila peserta
didik belum mencapai standar, ia harus mengikuti program remedial/perbaikan sehingga mencapai
kompetensi minimal yang ditetapkan.

Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan untuk mengetahui
keberhasilan belajar peserta didik, yaitu :Pengukuran,pengujian, penilaian, dan evaluasi.

1. Pengukuran ( measurement ) adalah proses penetapan ukuran terhadap suatu gejalamenurut


aturan tertentu (Guilford, 1982).
2. Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja
atau kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar.
3. Pengukuran dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa
bersifatkuantitatif atau kualitatif.
4. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan kualitatif hasilnya bukan angka (berupa predikat
atau pernyataan kualitatif, misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangatkurang), disertai
deskripsi penjelasan prestasi peserta didik.

2.2. PRINSIP PENILAIAN

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta didik antara lain:

1. penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi;


2. penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik
setelah mengikuti proses pembelajaran;
3. penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan;
4. hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang pencapaian
kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan;
5. penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

Penilaian hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur;
2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak
membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender;
4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran;
5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik;
7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah yang baku;
8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang ditetapkan;
9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
2.3. TEKNIK PENILAIAN PEMBELAJARAN

Terdapat berbagai teknik penilaian pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik. Berikut adalah beberapa teknik penilaian yang
umum digunakan:

1. Ujian Tulis: Melibatkan serangkaian pertanyaan tertulis yang dapat mencakup berbagai tingkat
kesulitan, seperti pilihan ganda, esai, atau soal singkat.
2. Ujian Lisan: Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan secara lisan. Ini dapat
memberikan pendidik wawasan langsung tentang pemahaman dan kemampuan berbicara
peserta didik.
3. Tugas dan Proyek: Tugas atau proyek memberikan peserta didik kesempatan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi praktis. Contoh termasuk
penulisan esai, presentasi, atau pembuatan produk kreatif.
4. Portofolio: Peserta didik mengumpulkan dan menyusun sampel karya mereka dalam suatu
portofolio. Portofolio dapat mencakup tulisan, proyek, atau karya seni yang menunjukkan
perkembangan dan pencapaian peserta didik.
5. Observasi: Pendidik dapat mengamati peserta didik selama aktivitas pembelajaran atau proyek
dan mencatat kemajuan, partisipasi, atau kemampuan kerja kelompok.
6. Ujian Tertulis Pendek (Quiz): Kuis singkat dapat digunakan sebagai bentuk penilaian formatif
untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang baru saja dipelajari.
7. Rubrik Penilaian: Menggunakan rubrik penilaian membantu mengukur kinerja peserta didik
berdasarkan kriteria tertentu. Rubrik ini dapat membantu memberikan umpan balik yang jelas
dan objektif.
8. Pertanyaan Reflektif: Meminta peserta didik untuk merenung atau merinci pemahaman mereka
tentang materi pembelajaran dalam bentuk tulisan reflektif.
9. Diskusi Kelompok: Menilai kontribusi peserta didik dalam diskusi kelompok dapat
memberikan wawasan tentang kemampuan komunikasi, kolaborasi, dan pemahaman konsep.
10. Penugasan Peer Assessment: Menggunakan penilaian oleh teman sekelas untuk mengevaluasi
kinerja peserta didik. Ini dapat melibatkan aspek kolaboratif dan sosial dalam pembelajaran.
11. Tes Formatif: Tes yang dilakukan selama proses pembelajaran untuk mengukur pemahaman
peserta didik dan memberikan umpan balik untuk penyesuaian instruksi.

Pilihan teknik penilaian harus dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan
gaya belajar peserta didik. Kombinasi berbagai teknik penilaian dapat memberikan gambaran yang
lebih komprehensif tentang pencapaian peserta didik.
2.4. INSTRUMEN PENILAIAN

Instrumen penilaian adalah alat atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan dalam proses penilaian pembelajaran. Berikut ini beberapa contoh instrumen
penilaian yang umum digunakan:

1. Lembar Soal: Digunakan untuk ujian tulis atau kuis. Mencakup berbagai jenis pertanyaan
seperti pilihan ganda, esai, atau isian singkat.
2. Rubrik Penilaian: Sebuah panduan atau skala yang berisi kriteria penilaian yang spesifik untuk
menilai kinerja peserta didik. Biasanya mencakup level pencapaian yang berbeda.
3. Checklist: Daftar poin atau item yang harus diperiksa atau dicentang oleh penilai untuk
mengukur keberhasilan atau pencapaian peserta didik.
4. Lembar Observasi: Digunakan untuk mencatat perilaku atau kejadian yang diamati selama
kegiatan pembelajaran atau proyek.
5. Kuesioner: Sebuah daftar pertanyaan yang ditujukan kepada peserta didik untuk mendapatkan
tanggapan atau pandangan mereka terkait pembelajaran atau aspek tertentu.
6. Portofolio: Sebuah kumpulan sampel karya peserta didik yang mencerminkan kemajuan,
keterampilan, dan pencapaian mereka selama periode waktu tertentu.
7. Testimonial: Sebuah dokumen tertulis yang berisi rekomendasi atau penilaian dari guru,
mentor, atau pihak lain terkait dengan kemampuan atau prestasi peserta didik.
8. Penilaian Peer (Penilaian oleh Teman Sejawat): Sebuah alat yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja atau kontribusi peserta didik oleh teman sekelas mereka.
9. Skala Likert: Sebuah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat persetujuan atau pendapat
peserta didik terhadap pernyataan atau pernyataan tertentu.
10. Peta Konsep atau Mind Map: Alat visual untuk menilai pemahaman konsep dan hubungan
antaride dalam bentuk peta konsep atau mind map.
11. Tes Formatif atau Tugas Formatif: Alat penilaian yang digunakan selama proses pembelajaran
untuk mengukur pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik untuk perbaikan.

Pilihan instrumen penilaian harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan memberikan
informasi yang relevan untuk membantu proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran peserta
didik.

2.5. ASPEK YANG DIUKUR DALAM PENILAIAN

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajar yang dilihat dari test yang telah diberikan. Jika hasil tes bagus maka si anak dikatakan berhasil
belajarnya, sebaliknya jika hasil tes yang diberikan hasilnya jelek maka si anak dikatakan kurang
berhasil dalam belajarnya.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi
guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-
jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat
selesainya mata pelajaran yang diajarkan.

Berdasarkan teori taksonomi bloom aspek yang diukur dalam hasil belajar terdiri atas tiga
kategori ranah. Rinciannya adalah sebagai berikut :

1. Cognitive domain yang berhubungan dengan pengenalan kembali, cognitive domain terdiri
dari enam tahapan yaitu; pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehensif),
penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (syntesis) dan evaluasi (evaluation)
2. Affektif domain yang berhubungan dengan sikap nilai- nilai yang terdiri dari atas; penerimaan
(receving), penanggapan (responding), penilaian (valuing), penyuluhan (organization) dan
pengelompokkan (characterization)
3. Psikomotor domain yang berhubungan dengan ketarampilan terdiri dari atas; persepsi
(perseption), kesiagaan (set),gerak terbimbing (guided response),gerakan terbiasa (mechanical
response),gerakan yang kompleks (compleks response), penyesuaian pada
gerakan (ajusment), kreativitas atau penciptaan yang baru (creativity).

2.6. CIRI-CIRI PENILAIAN OLEH PENDIDIK


1. Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil
yang baik.
2. Penilaian otentik :
1) Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu
2) Mencerminkan masalah dunia nyata
3) Menggunakan berbagai cara dan kriteria
4) Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap,)
5) Berdasarkan pengalaman belajar (tatap muka, tugas terstruktur, dan tugas mandiri tidak
terstruktur)
3. Berkesinambungan : Memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, dan Ulangan
Kenaikan Kelas.
1) Ulangan harian: dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi setelah
menyelesaikan satu KD atau lebih.
2) Ulangan tengah semester: mengukur pencapaian kompetensi setelah 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran, meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode
tersebut.
3) Ulangan akhir semester: mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester, meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
4) Ulangan kenaikan kelas: mengukur pencapaian kompetensi di akhir semester genap,
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
4. Berdasarkan acuan kriteria atau patokan : Prestasi kemampuan peserta didik TIDAK
DIBANDINGKAN dengan kelompok, tetapi dengan kriteria/patokan yang ditetapkan
5. Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian : Mengembangkan dan menyediakan sistem
pencatatan yang bervariasi dan Menggunakan penilaian yang bervariasi: Tertulis, Lisan,
Produk, Portofolio, Unjuk Kerja, Proyek, Pengamatan, dan Penilaian Diri
6. Hasil penelitian di tindak lanjuti :
1) Remedial : Dilakukan apabila peserta didik kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal.
2) Pengayaan : Dilakukan bila tuntas lebih cepat
3) Perbaikan program dan kegiatan : Bila tidak efektif

2.7. PERANCANGAN PENILAIAN


1. Perancangan penilaian (PERMENDIKMAS 20/2007)
2. Dilakukan oleh pendidik pada saat penyusunan silabus
3. Dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4. Semua hasil penilaian (UH, Tugas, UTS, UAS, UKK) harus dipertimbangkan dalam
menentukan nilai rapor
5. Satuan pendidikan dapat menentukan pembobotan untuk masing-masing nilai.
6. Contoh format berikut tidak baku, sekolah dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.

Mata Pelajaran : ……………………


Kelas/Semester : ……………………

 KETERANGAN
R = Nilai hasil remedial
NH = Nilai harian ( gabungan dari rata-rata nilai tugas dan
rata-rata nilai UH setelah remedian, dua decimal, tidak
dibulatkan)
UTS = Nilai ulangan tengah semester (dua decimal, tidak
dibulatkan)
UAS = Nilai ulangan akhir semester (dua decimal, tidak
dibulatkan)
NR = Nilai Rapor ( bilangan bulat)
BAB III
KESIMPULAN

3.1. KESIMPULAN

Dalam penilaian hasil belajar, peran rancangan penilaian menjadi krusial dalam
memberikan gambaran yang akurat dan holistik terhadap pencapaian peserta didik.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa rancangan penilaian yang baik
memerlukan pemikiran matang terkait tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan
kebutuhan kurikulum. Metode penilaian yang mencakup berbagai aspek, seperti kognitif,
psikomotor, dan afektif, memberikan pandangan yang lebih komprehensif terhadap kemajuan
peserta didik. Pentingnya merancang penilaian yang adil, valid, dan reliabel sangat
memengaruhi keberhasilan sistem evaluasi. Proses penilaian tidak hanya sebatas memberikan
angka atau nilai, tetapi seharusnya menjadi instrumen pembelajaran yang mendukung
pengembangan kemampuan peserta didik. Penggunaan rubrik penilaian, lembar soal yang
sesuai, dan instrumen evaluasi yang relevan menjadi bagian integral dari desain penilaian yang
efektif.

3.2. SARAN

Sarankan untuk melibatkan peserta didik dalam proses perancangan penilaian. Dengan
mendengarkan dan memahami perspektif mereka, penilaian dapat lebih sesuai dengan
kebutuhan dan gaya belajar individu.

Anda mungkin juga menyukai