Anda di halaman 1dari 16

PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran


yang dibina oleh
Leli Lestari, M.Pd

Oleh :
Nur Amalia Silviana (20381052069)
Lifna Azizah (20381052059)
Gufron Ramadani (20381051010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
IAIN MADURA
AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan


rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
“PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK PENILAIAN” ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliahEvaluasi Pembelajaran. Sehubungan dengan tersusunnya makalah
ini kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Leli Lestari, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliahEvaluasi Pembelajaran. Untuk itu, Kami
menyusun makalah ini dengan harapan dapat membantu pembaca untuk
lebih memahami lagi tentang proses danteknik-teknikpenilaiandalam
proses pembelajaran. Namun demikian, tentu saja dalam penyusunan
makalah kami ini masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan dan
pemilihan kata yang kurang tepat. Dengan ini, kami memohon maaf jika
dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangn. Harapan kami semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Wassamualaikum wr.wb

Pamekasan, 24Agustus 2022

(Kelompok 1)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I .............................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2

C. Tujuan .................................................................................................................2

BAB II ............................................................................................................................3

PEMBAHASAN .............................................................................................................3

A. Proses PenilaianPembelajaran ..............................................................................3

B. Teknik Penilaian Tes ...........................................................................................6

C. Teknik Penilaian Non Tes ....................................................................................8

BAB III ......................................................................................................................... 12

PENUTUP .................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses yang terjadi pada setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar yang terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar dapat
terjadi kapan dan dimana saja. Salah satu indikator seseorang telah belajar
adalah adanya suatu perubahan tingkah laku pada orang tersebut yang
mungkin di sebabkan terjadinya perubahan pada tingkat pengetahua,
keterampilan, atau sikapnya. 1
Demikian pula dalam satukali proses pembelajaran, guru
hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan sudah tercapai atau
belum dan apakah materi pelajaran yang di ajarkan sudah tepat. Semua
pertanyaan tersebut dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau
penilaian.
Evaluasi memiliki kedudukan yang penting dalam proses
pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi guru sebagai pengelola
kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki
peserta didik. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil
keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang akan diambil
selanjutnya. Hasil evaluasi juga dapat memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk berprestasi lebih baik dikemudian hari.
Didalam melakukan evaluasi, ada dua teknik evaluasi yaitu teknik
evaluasi menggunakan tes dan evaluasi dengan teknik nontes. Teknik
nontes memegang peranan penting dalam mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dari segi sikap dan keterampilan, sedangkan teknik tes lebih
banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi
proses berfikirnya.

1
Hasan baharun, pengembangan media pembelajaran PAI berbasis lingkungan melalui model
ASSURE (Cendekia, 2016), 46.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud proses penilaian?
2. Apa yang dimaksud dengan teknik penilaian tes?
3. Apa yang dimaksud dengan teknik penilaian nontes?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses penilaian?
2. Untuk mengetahui teknik penilaan tes?
3. Untuk mengetahui teknik penilaian nontes?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Penilaian Pembelajaran
Penilaian merupakan kegiatan untuk mengumpulkan dan mengolah
informasi untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar siswa.
Dalam proses pembelajaran, penilaian sering dilakukan guru untuk
memberikan berbagai informasi secara menyeluruh tentang proses dan
hasil yang telah dicapai peserta didik. Artinya, penilaian tidak hanya
ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi bersifat
menyeluruh yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai. 2
Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar, tetapi juga
ada pada proses belajar. Peserta didik dilibatkan dalam proses penilaian
terhadap antar peserta didik sebagai sarana untuk berlatih melakukan
penilaian. Penilaian dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
proses belajar. Selama ini, sering kali penilaian cenderung dilakukan
hanya untuk mengukur hasil belajar peserta didik, sehingga penilaian
diposisikan seolah-olah sebagai kegiatan yang terpisah dari proses
pembelajaran. Makadari itu, penilaian dilaksanakan melalui tiga
pendekatan, yaitu assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran),
assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan assessment as
learning (penilaian sebagai pembelajaran).
Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan proses belajar mengajar. Pada assessment for learning pendidik
memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau
kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. Assessment for learning
juga dapat dimanfaatkan oleh pendidik untuk meningkatkan performa
pesertadidik. Penugasan, presentasi, proyek, termasuk kuis merupakan

2
Indra Perdana dan Misnawati, Evaluasi Pembelajaran, (Palangka Raya: Guepedia, 2020), 18.

3
contoh-contoh bentuk assessment for learning (penilaian untuk proses
belajar).3
Sementara Assesment of learning dibutuhkan untuk mengukur
capaian siswa terhadap tujuan pembelajaran. Secara umum, penilaian pada
akhir proses pembelajaran untuk melihat keberhasilan program yang
dijalankan secara keseluruhan. Hasil penilaian akhir diperoleh dari
gabungan penilaian proses dan penilaian hasil pembelajaran. Penilaian
akhir yang sering dilaksanakan yaitu dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah. Ujian ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi siswa sebagai pengakuan prestasi
belajar dan atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.4
Assessment as learning mempunyai fungsi yang mirip dengan
assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as
learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian
tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai
bagi dirinya sendiri. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar
teman merupakan contoh assessment as learning.Dalam assessment as
learning peserta didik juga dapat dilibatkan dalam merumuskan prosedur
penilaian, kriteria, maupun rubric/pedoman penilaian sehingga mereka
mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh
capaian belajar yang maksimal.
Proses yang dilakukan pada penilaian yaitu dengan melakukan
perencanaan, pelaksanaan, serta pengolahan hasil dan pelaporan. Tahapan
perencanaan dalam penilaian yang dilakukan oleh guru merupakan
tahapan awal ketika guru akan memberikan penilaian pada peserta didik.

3
Astrini Eka Putri, Model Penilaian Berbasis HOTS Pada Pembelajaran Sejarah, (Jawa Tengah:
Lakeisha, 2021), 28-29.
4
Cut Morina Zubainurdan R.M Bambang, Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
Matematika, (Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2017), 118-119.

4
Tahapan awal ini meliputi kegiatan-kegiatan merancang dan menyiapkan
instrumen penilaian itu sendiri. 5
Dalam pelaksanaan penilaian hasil belajar dilakukan dengan
memeriksa, mengkaji, memberi arahan dan masukan kepada peserta didik,
dengan menggunakan suatu instrumen penilaian sebagai tolok ukur
ketercapaian kemampuan atau Capaian Pembelajaran. Capaian
pembelajaran yang akan dinilai merupakan internasilisasi dan akumulasi
ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis, keterampilan,
afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang
terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu.6 Yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan penilaian proses pembelajaran bisa
dilakukan dengan 3 macam hal yaitu: (1) penilaian kompetensi sikap
(afektif) melalui observasi, (2) penilaian kompetensi pengetahuan
(kognitif) melalui tes tertulis, tes lisan dan penguasan, (3) penilaian
kompetensi keterampilan (psikomotorik) melalui tes praktik, projek dan
portofolio.7
Setelah melakukan pelaksanaan penilaian maka tahap selanjutnya
yaitu pengolahan hasil dan laporan. Laporan penilaian merupakan sarana
komunikasi antara sekolah, guru, siswa dan orang tua tentang ketercapaian
perkembangan belajar anak dalam waktu tertentu. Hal ini merupakan
bagian penting dan kerja sama guru dengan orang tua dalam membantu
perkembangan anak. Oleh karena itu, laporan harus disusun sedemikian
rupa dengan cermat, teliti dan jelas agar mudah dipahami oleh pembaca
khususnya orang tua.8

5
Sarkadi, Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013, (Surabaya: CV. Jakad
Media Publishing, 2020), 147.
6
Ahmad Taufiq, Bambang Marhaenanto, Zahreni Hamzah, Suratno, Dafik, Hobri, Aan Erlyana
Fardhani, Nita Kuswardhani, Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran di
Lingkungan Universitas Jember, (Jember: Universitas Jember Tradition Of Excellence, 2018), 30.
7
Sarkadi, Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013, (Surabaya: CV. Jakad
Media Publishing, 2020), 148.
8
Anita Yus, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak, (Jakarta: KENCANA,
2015), 190.

5
Proses penilaian dilakukan di unit sekolah dilakukan secara
berkesinambungan, komprehensif, objektif, jujur dan transparan, serta
melibatkan para pemangku kepentingan pendidikan yang relevan. Secara
berkesinambungan berarti proses penilaian dilakukan secararutin, reguler,
dan terencana dengan baik. Objektif berarti proses penilaian dilakukan
sesuai dengan data dan fakta. Jujur berarti proses penilaian dilakukan
dengan mengutamakan nilai-nilai kebenaran, tidak memanipulasi data dan
fakta. Transparan berarti proses penilaian dapat diverifikasi oleh pihak-
pihak lain dan dilaporkan kepada seluruh pemangku kepentingan
pendidikan. 9
B. Teknik Penilaian Tes
Teknik penilaian tes adalah suatu alat atau prosedur yang
sistematis dan objektif yang digunakan sebagai pengukuran dan penilaian.
Teknik tes digunakanuntuk mengevaluasi siswa dengan cara melakukan
pengujian kemampuan pada peserta didik melalui beberapa pertanyaan.
Setiap peserta didik memiliki watak dan perilaku yang berbeda, maka dari
itu perbedaan akan menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik
tersebut dalam belajar. 10 Karena adanya perbedaan maka perlu
diciptakannya alat untuk menilai keadaan peserta didik. Alat pengukur
itulah yang sering disebut dengan Tes. Cara menggunakan teknik tes ini
yaitu dengan cara memberikan soal-soal serta pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab oleh peserta didik baik secara lisan maupun tulisan.
Adapun bentuk-bentuk teknik tes sebagai berikut:11
1. Teknik tertulis (writen test)
Tes trtulis ini merupakan suatu tes yang membuat peserta didik
untuk menjawab pertanyaan secara tertulis. Dalam tes ini terdapat
9
Harun, Amat Jaedun, Sudaryanti, danAbdul Manaf,Modul Penilaian Pendidikan Karakter Berbasis
Multikultural dan Kearifan Lokal Siswa Paud untuk Guru Calon Tutor, (Yogyakarta: UNY Press,
2020), 2.
10
Mahyudi Ritonga, Alwis Nazir, dan Sri Wahyuni, Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa
Arab Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dialektika Revolusi Industri 4.0,
(Yogyakarta: CV Budi Utama 2020), 40-41.
11
Herny Eryanto dan Marsofiyati, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta Timur: UNJ PRESS 2022),
393-396.

6
kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya dalam tes tertulis ini
adalah tes tertulis yang tidak sepenuhnya bisa menilai kepribadian dan
pengetahuan siswa, sedangkan kelebihannnya adalah dengan
melakukan tes tulis peserta didik dapat menjawab soal atau pertanyaan
dengan jumlah yang lebih banyak. Dalam ter tertulis dibedakan
menjadi dua yaitu tes objektif dan ter subjektif.
a. Tes Objektif
Tes objektif merupakan suatu tes yang hanya membuat siswa
menjawab jawaban benar atau salah yang diberikan. Yang
termasuk tes objektif yaitu tes benar salah, tes pilihan ganda, tes
menjodohkan, tes melengkapi dan tes jawaban singkat.
b. Tes Subjektif
Tes subjektif disebut dengan tes essai karena peserta didik
harus menjawab soal atau pertanyaannya dengan merangkai kata
dari pengetahuan yang dimiliki peserta didik tersebut. Dengan
menggunakan tes ini kita dapat mengetahui peserta didik seberapa
besar pengetahuan yang dimilikinya karena jawaban yang
diberikan akan bervariatif.tes subjektif ini merupakan kebalikan
dari tes objektif , jika pada tes objektif jawabannya akan relative
sama karena terdapat pilihan benar atau salah, akan tetapi pada tes
subjektif ini jawaban peserta didik akan bervariasi karena bentuk
jawabannya merupakan hasil pengetahuan yang dimiliki peserta
didik. Dengan demikian, perbedaan kedua tes tersebut terletak pada
bentuk soal dan kepastian jawaban untuk penilaiannya.
2. Tes Kinerja (Performance Test)
Tes kinerja atau tindakan merupakan tes praktik yang harus
dilakukan secara langsung oleh peserta didik. Penilaian kinerja ini
memiliki kelebihan tersendiri dari pada teknik tes yang lainnya.
Penilaian kinerja mampu menilai potensi peserta didik dengan secara
lisan. Cara penilaiannya lebih nyata karena bentuknya lebih
menunjukkan kemampuan peserta didik secara langsung.

7
3. Bagan partisipasi

Bagan partisipasi merupakan bagan yang dibentuk untuk peserta


didik dalam mengukur keikutsertaan dalam proses belajar mengajar.
Sehingga pendidik dapat memantau dan melihat secara praktis dalam
kegiatan diskusi kelas. Informasi yang diperoleh dalam bagan ini akan
mampu menggambarkan partisipasi peserta didik selama proses
pembelajaran. Akan tetapi, jika hanya bagan saja juga tidak mampu
mendeskripsikan tingkat kemajuan peserta didik. Maka dari itu, bagan
juga harus diiringi dengan teknik non tes lainnya.

4. Daftar Cek
Daftar cek merupakan alat yang berisi sudut pandang yang akan
diamati oleh pendidik sehingga memudahkannya dalam mengamati
peserta didik. Pendidik membuat daftar cek untuk mengamati peserta
didik yang ingin diamati sehingga pendidik membuat dalam bentuk
daftar. Daftar cek hanya berisi beberapa hal yang sudah ditentukan dan
ingin diamati oleh pendidik.
5. Skala lanjutan (Rating scale)
Skala lanjutan merupakan catatan menurut tingkat-tingkatnya.
Dalam skala lanjutan ini akan dilakukan penilaian lalu disusun dalam
tingkat standar yang telah ditentukan.

C. Teknik Penilaian Non Tes


Penilaian non tes adalah penilaian pengamatan perubahan tingkah
laku yang berhubungan dengan apa yang dapat diperbuat atau dikerjakan
peserta didik dibandingkan dengan apa yang diketahui atau di pahaminya.
Dengan kata lain penilaian non tes berkaitan dengan penampilan yang
dapat diamati dibandingkan dengan pengetahuan dan proses mental
lainnya yang tidak dapat diamati oleh indra. Tehnik penilaian non tes
dapat digunakan jika kita ingin mengetahui kualitas proses produk dan
produk dari suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif,
seperti sikap, minat, bakat, motivasi dan lain-lain.

8
Alat pengukur non tes berupa rangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang harus di jawab secara sengaja dalam suatu situasi yang
kurang di standaridsasi. Penilaian non tes ini dimaksudkan untuk
mengukur kemampuan atau hasil belajar yang dapat diamati secara
konkret dari individu atau kelompok. Tehnik penilaian non tes adalah cara
yang digunakan guru untuk menguji kemampuan peserta didik tanpa tes.12
Adapun teknik yang digunkan diantaranya observasi, wawancara, angket,
chek list,

1. Observasi
Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu
bentuk untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya
secaralangsung, seksama dan sistematis. Observasi merupakan suatu
proses berupa pengamatan dan pencatatan sistematis tentang perilaku
siswa untuk tujuan membuat keputusan tentang suatu program.
Dalam evauasi pembelajaran, observasi dapat digunakan untuk
menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti mengerjakan
tugas, berdiskusi, dan lain-lain.
2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis


non tes yang dilakukan melalui percakapan dan Tanya jawab, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Yang dimaksud wawancara
menurut Nazir adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatap muka antara
sipenanya dan wawancara.13

3. Angket
Menurut Arifin (2011) angket adalah instrument penelitian
yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan untuk menjaring

12
Nana,valuasi Pembelajaran Fisika, (Jawa Tengah: Lakeisha, 2021), 79-81.
13
Naifah, EvaluasiPembelajaranbahasa Arab,(Semarang: SeAP, 2021), 73.

9
data atau informasi yang harus dijawab secara bebas sesuai dengan
pendapatnya. Menurutnya, angket terdiri dari beberapa bentuk yaitu
a. Terstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa
kemungkinan jawaban. Bemtuk ini meliputi tiga bentuk, yaitu: (1)
bentuk jawaban tertutup, yaitu pada setiap pertanyaan sudah
tersedia berbagai alternative jawaban, (2) bentuk jawaban tertutup
tetapi pada bagian terakhir diberikan alternative jawaban secara
bebas, dan (3) bentuk jawaban bergambar, yaitu memberikan
jawaban dalam bentuk gambar
b. Takberstruktur yaitu angket yang memberikan jawaban secara
terbuka, responden bebas menjawab pertanyaan tersebut. Angket
ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tetapi
kurang dapat dinilai secara objektif. 14
4. Checklist
Daftarcek (chek list) adalah suatu daftar yang memuat item-
item pernyataan tentang aspek-aspek yang mungkin muncul terjadi
dalam suatu situasi, tingkah laku, atau kegiatan individu yang diamati
tingkah lakunya.
5. Skala sikap (Attitude scale)
Sikap adalah perilaku seseorang untuk melakukan suatu hal. Sikap
mengacu pada perbuatan atau perilaku seseorang. Sikap yang perlu
dinilai dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Sikap terhadap peserta didik selama proses pembelajaran yang di
sampaikan pendidik secara langsung.
b. Sikap terhadap pendidik, hal yang perlu diperhatikan selain sikap
yang positif terhadap materi yang disampaikan tetapi terhadap
gurunya.
c. Sikap terhadap proses pembelajaran, apakah selama proses belajar
peserta didik dapat menikmati dengan baik atau tidak.

14
IndraPerdanadanMisnawati, evaluasipembelajaran, (Jakarta: Guepedia, 2021), hlm.53

10
d. Sikap terhadap kasus yang berkaitan dengan materi pelajaran,
apakah dalam implementasinya peserta didik memiliki sikap yang
positif jika dihadapkan langsung dengan kasus tersebut.
6. Penilaian berbasis portofolio
Portofolio merupakan kumpulan rekaman catatan dokumentasi
peserta didik selama belajar mulai dari hasil tes, tugas-tugas, piagam
penghargaan, sertifikat yang pernah diraih oleh peserta didik.
Portofolio merupakan usaha yang diperoleh siswa yang berasal dari
selama belajar dari waktu kewaktu. Manfaat adanya portofolio ini
bukan untuk membandingkan peserta didik satu dengan yang lainnya
akan tetapi sebagai dokumentasi hasil perkembangan peserta didik
secara individu, untuk mengetahui kesulitan belajar apa saja yang
dimiliki setiap peserta didik sehingga tahu jenis bantuan apa yang
dibutuhkan peserta didik kemudian bisa diperbaiki di proses belajar
selanjutnya.15

15
Herny Eryanto dan Marsofiyati, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta Timur: UNJ PRESS 2022),
397-398.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian proses kegiatan pembelajaran yang terjadi di ruang kelas
adalah partisipasi guru dan peserta didik, interaksi antara guru dan peserta
didik, suasana pembelajaran di dalam kelas, mutu pembelajaran, dan
komponen pembelajaran lainnya.
Sistem Penilaian dalam proses pembelajaran adalah sebuah
rangkaian kegiatan untuk untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Didalam melakukan evaluasi, ada dua teknik evaluasi yaitu teknik
evaluasi menggunakan tes dan evaluasi dengan teknik nontes. Teknik
nontes memegang peranan penting dalam mengevaluasi hasil belajar
peserta didik dari segi sikap dan keterampilan, sedangkan teknik tes lebih
banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi
proses berfikirnya.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Dalam penulisan makalah ini kami
meyadari masih banyak kekurangan, maka dari itu saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan kekurangan
makalah kami ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Baharun, Hasan. Pengembangan Media Pembelajaran PAI Berbasis Lingkungan


Melalui Model ASSURE. Cendekia. 2016.

Eryanto, Herny. dan Marsofiyati. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Timur: UNJ


PRESS. 2022.
Harun, dkk., Modul Penilaian Pendidikan Karakter Berbasis Multikultural dan
Kearifan Lokal Siswa Paud untuk Guru Calon Tutor. Yogyakarta: UNY
Press. 2020.
Nana, Evaluasi pembelajaran fisika. Jawa Tengah: Lakeisha. 2021.
Naifah, Evaluasi pembelajaran bahasa arab. Semarang: SeAP. 2021.
Perdana, Indra. dan Misnawati. Evaluasi Pembelajaran. Palangka Raya: Guepedia.
2020
Putri, M.Pd, Astrini Eka. Model Penilaian Berbasis HOTS Pada Pembelajaran
Sejarah (Jawa Tengah: Lakeisha. 2021.
Ritonga, Mahyudi. Alwis Nazir, dan Sri Wahyuni. Pengembangan Model
Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
dalam Dialektika Revolusi Industri 4.0. Yogyakarta: CV Budi Utama. 2020.
Sarkadi. Tahapan Penilaian Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013.
Surabaya: CV. Jakad Media Publishing. 2020.
Taufiq, Ahmad. Bambang Marhaenanto, Zahreni Hamzah, Suratno, Dafik, Hobri,
Aan Erlyana Fardhani, Nita Kuswardhani. Pedoman Perencanaan,
Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran di Lingkungan Universitas
Jember. Jember: Universitas Jember Tradition Of Excellence. 2018.
Yus, Anita. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak, Jakarta:
KENCANA, 2015.
Zubainur, Cut Morina, dan Bambang, Bahan Ajar Mata Kuliah Perencanaan
Pembelajaran Matematika Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. 2017.

13

Anda mungkin juga menyukai