Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran

Dosen Pengampu: Ela Komala, S.Ag, M.Pd

Disusun oleh:

Nadilla Tsania Khoerunnisa : 20.03.2716

Penny Puspitasari : 20.03.2635

SEMESTER V
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAI PERSIS BANDUNG
2022 M
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang Maha Berkehendak dan yang
Maha Mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya. sehingga dengan kehendak-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini.

Adanya pembuatan makalah yang berjudul “Prosedur Pengembangan


Evaluasi Pembelajaran” merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran yang diberikan oleh dosen pengampu kami yakni Ibu Ela Komala,
S.Ag, M.Pd.

Kami sangat berharap makalah ini dapat menambah wawasan serta


keilmuan. Kami juga menyadari bahwa tugas pembuatan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami harap ada kritik dan saran demi
perbaikan kami di masa yang akan datang.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata dan


lain sebagainya yang kurang berkenan dihati para pembaca. Semoga dengan
adanya makalah ini bisa memberi manfaat bagi para pembacanya. Aamiin

Bandung, 5 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran ........................... 3

B. Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran......................................... 5

C. Teknik Penilaian dan Prosedur Pengembangan Tes .................................. 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15

A. Kesimpulan ................................................................................................ 15

B. Saran........................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanggung jawab guru sebagai evaluator salah satunya dapat memengaruhi


keberhasilan suatu kegiatan evaluasi sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Maka prosedur atau langkah-langkah utama yang harus dilakukan dalam
kegiatan evaluasi.

Dengan adanya prosedur sebagai langkah sistematis utama yang harus


ditempuh dalam melakukan evaluasi. Tentu tidak bisa dimungkiri bahwa
terdapat pandangan berkaitan dengan prosedur kegiatan evaluasi ini, namun
dalam hal ini pengembangan evaluasi pembelajaran harus sesuai dengan
prosedur yang harus diikuti evaluator terdiri atas perencanaan evaluasi,
pelaksanaan evaluasi dan monitoring, pengolahan data dan analisis, pelaporan
hasil evaluasi, dan pemanfaatan atau penggunaan hasil evaluasi.

Dengan hal ini maka figur seorang guru sebagai evaluator memiliki
tanggung jawab yang besar dalam melakukan evaluasi agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Karena itu keberhasilan evaluasi sangat tergantung dari guru dan
peserta didik itu sendiri.

Dengan demikian, guru sebagai evaluator ini sudah seharusnya mengikuti


prosedur-prosedur yang telah dijabarkan. Serta mengikuti prosedur yang telah
ditetapkan bisa dikatakan sebagai bentuk tanggung jawab seorang evaluator.
Dengan mengikuti prosedur evaluasi yang baik, kegiatan evaluasi dapat
dipertanggung jawabkan dan memiliki arti bagi semua pihak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran?


2. Bagaimana prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran?
3. Bagaimana teknik penilaian dan prosedur pengembangan tes?

1
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Konsep prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran.


2. Untuk mengetahui prosedur-prosedur pengembangan evaluasi
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui teknik penilaian dan prosedur pengembangan tes.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

1. Prosedur
Prosedur merupakan serangkaian aksi yang spesifik atau tindakan atau
operasi yang harus dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu
memperoleh hasil yang sama dari keadaan yang sama.

Lebih jauh prosedur diindikasikan sebagai rangkaian aktivitas, tugas-tugas,


langkah-langkah, keputusan-keputusan, perhitungan-perhitungan dan proses-
proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu
tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat. Dalam kapasitasnya
sebuah prosedur biasanya mengakibatkan sebuah perubahan.

Kamaruddin (1992: 32), mendefinisikan prosedur sebagai suatu susunan


yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-
prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu
organisasi.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dipahami yang dimaksud dengan


prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan tujuan tertentu dan memiliki pola kerja yang sistematis.

2. Prinsip-prinsip prosedur

Adapun beberapa prinsip dasar dan faktor-faktor penentu sebagai prosedur


pelaksanaan proses evaluasi berbasis teknologi yang merupakan landasan bahwa
pelaksanaan tersebut dikatakan baik. Menurut Macías (2012) menyebutkan terdapat
enam dimensi yang dapat digunakan untuk menilai kecocokan atau kelayakan
proses evaluasi yang diintegrasikan dengan teknologi sebagai perangkat
pembelajaran serta evaluasi yakni:

(1) kapasitas sebagai sumber pendidikan


3
(2) umpan balik
(3) penilaian diri
(4) interaksi guru-siswa
(5) interaksi siswa platform
(6) proses pembelajaran
Selanjutnya, Nurhayati & Sumbawati (2014) menyatakan bahwa dalam
proses pembelajaran dan evaluasi berbasis teknologi dapat mempergunakan format
penilaian dari tiga faktor yaitu:
1) penilaian diri sendiri
2) penilaian teman sejawat
3) penilaian oleh pendidik terhadap satu tugas tertentu.
Selain itu menurut Bolliger & Shepherd (2010), proses pembelajaran dan
evaluasi yang terintegrasi dengan teknologi dikatakan sukses jika memperhatikan
beberapa faktor, seperti persepsi, komunikasi, motivasi, dan keterhubungan siswa
(hubungan antara dua orang). Jadi dari paparan para ahli tersebut prinsip dasar yang
dikatakan oleh Macias (2012) merangkul factor-faktor penting yang di utarakan
oleh para ahli lainnya. Jadi dalam pelaksanaannya prinsip dasar ini harus dijadikan
acuan dalam pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi yang menggunakan
pendekatan teknologi. Selanjutnya, berdasarkan pemaparan sebelumnya suatu
pengembangan proses evaluasi dalam proses pembelajaran yang terintegrasi
dengan teknologi perlu dilakukan dengan implementasi prinsip-prinsip yang telah
disampaikan sebelumnya guna membantu proses pemelajaran yang lebih dinamis
dan fleksibel serta mampu membantu para peserta didik dalam meningkatkan dan
mengukur kemampuan dan kecapakan mereka di abad 21 ini dengan baik.

3. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah kata Indonesia yang diterjemahkan dari bahasa Inggris


evaluation yang diterjemahkan menjadi penilaian. Evaluasi menurut Ramayulis
(2008: 400), mengandung dua makna, yaitu; measurenment dan evaluation itu
sendiri. Measurenment (pengukuran) merupakan proses untuk memperoleh
gambaran beberapa angka dan tingkatan ciri yang dimiliki individu.
4
Evaluation (penilaian) merupakan proses mengumpulkan, menganalisis dan
mengintepretasikan informasi guna menetapkan keluasaan pencapaian tujuan oleh
individu.

Sedangkan pembelajaran merupakan kata yang berasal dari kata dasar


belajar yang berarti sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

Dengan demikian pembelajaran sendiri merupakan proses dalam


melakukan perubahan yang dilakukan oleh perubah dan yang akan dirubah. Dengan
kata lain pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru
dan peserta didik.1

B. Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran

Prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran terdiri atas : (1) perencanaan


evaluasi, yang meliputi analisis kebutuhan, merumuskan tujuan evaluasi, menyusun
kisi-kisi, mengembangkan daftar instrumen final, (2) pelaksanaan evaluasi dan
monitoring, (3) pengolahan data dan analisis, (4) pelaporan hasil evaluasi, dan (5)
pemanfaatan hasil evaluasi. Baik buruknya evaluasi terletak pada evaluator, yaitu
guru yang melaksanakan proses pembelajaran dalam suatu bidang studi/mata
pelajaran secara keseluruhan. Jadi guru harus bertanggung jawab juga dalam
pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

1. Perencanaan Evaluasi

Dalam melaksanakan suatu kegiatan harus sesuai dengan apa yang di


rencanakan. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal.
Sebagai seorang evalutor harus dapat membuat perencanaan evaluasi dengan baik.

1 Elis dan Rusdiana. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia, h. 134

5
Maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat perencanaan.
Perencanaan ini penting karna akan mempengaruhi langkah-langkah selanjutnya,
bahkan mempengaruhi keefektifan prosedur evaluasi secara menyeluruh.

Dalam melakukan perencanaan evaluasi, hal-hal yang patut diperhatikan


adalah sebagai berikut:

a. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang


untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas
pemecahannya. Analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari dating
pembelajaran secara keseluruhan, yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
masalah-masalah pembelajaran.

b. Menentukan Tujuan Penilaian

Tujuan penilaian merupakan dasar untuk menentukan arah, ruang


lingkup materi, jenis/model dan karakter alat penilaian.

c. Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar

Bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi yang akan diuji sesuai


dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar.

d. Menyusun Kisi-Kisi

Kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi


item untuk berbagai datin atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan
tertentu yang berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal
menjadi perangkat tes. Kisikisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang
sama sekalipun penulis soalnya berbeda.

e. Mengembangkan Draft

Draft merupakan penjabaran menjadi pertanyaan-pertanyaan yang


karakteristiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas
6
dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan
maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes
secara keseluruhan. Dengan prosedur soal yang disusun ditelaah oleh tim ahli
yang terdiri dari ahli bahasa, ahli bidang studi, ahli kurikulum dan ahli evaluasi.

f. Uji Coba dan Analisis Soal

Bertujuan untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu diubah,


diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal mana yang baik untuk
dipergunakan selanjutnya.

g. Revisi dan Merakit Soal (Instrumen Baru)

Soal yang sudah di uji coba dan di analisis, direvisi kembali sesuai
dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian,
ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau direvisi total, baik
menyangkut pokok soal (stem) maupun jawaban (option) yang kemudian
dilakukan perakitan soal menjadi suatu yang terpadu dengan memperhatikan
validitas skor tes, nomor urut soal, pengelompokan bentuk soal, penataan soal
dan sebagainya.2

2. Pelaksanaan evaluasi dan monitoring

Setelah proses perancangan evaluasi dirancang dengan baik dengan


memperhatikan hal-hal yang terkait dalam proses perancangannya, tibalah sekarang
proses pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan mengacu pada rancangan evaluasi
yang telah disusun. Disamping itu tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek
evaluasi, instrumen evaluasi, sumber data, seluruhnya telah dipersiapkan pada
tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada jenis evaluasi
yang digunakan. Jenis evaluasi yang digunakan akan mempengaruhi seorang

2 Andi Sadapotto, dkk. 2021. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Media Sains Indonesia, h.54-56

7
evaluator dalam menentukan prosedur, metode, instrumen, waktu pelaksanaan,
sumber data dan sebagainya. Pelaksanaan evaluasi ini dapat dilakukan dengan:

a. Non Tes

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkah laku
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, pendapat terhadap kegiatan
pembelajaran, kesulitan belajar, minat belajar, motivasi belajar dan mengajar dan
sebagainya. Hal ini juga selaras dengan yang dikatakan oleh Macias tentang proses
evaluasi diri dari para peserta didik, dimana proses evaluasi ini termasuk kedalam
proses evaluasi pembelajaran modern yang mampu memberikan refleksi diri dari
peserta didik setelah melaksanakan suatu proses pembelajaran. Instrumen yang
dapat digunakan berupa (1) angket; (2) pedoman observasi; (3) pedoman
wawancara; (4) skala sikap; (5) skala minat; (6) daftar chek; (7) rating scale; (8)
anecdotal records; (9) sosiometri; (10) home visit

b. Bentuk Tes

Dimana bentuk tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan


kompetensi menggunakan bentuk tes pensil dan kertas (paper and pencil test) dan
bentuk penilaian kinerja (performance), memberikan tugas atau proyek dan
menganalisis hasil kerja dalam bentuk portofolio. Namun dalam perkembangannya
proses tes pensil dan kertas telah ditinggalkan dan digantikan dengan proses test
berbasis digital dengan menggunakan media-media teknologi atau sering disebut
dengan CAT (Computer Assissted Test) bahkan saat ini proses tes telah mengarah
kedalam MAT (Mobile Assissted Test) dimana proses tes dapat dilakukan melalui
media computer atau bahkan ponsel pintar. Selain itu proses tes dalam bentuk hasil
kerja portofolio pun telah mengalami perubahan dimana saat ini dikenal sebagai e-
portofolio dimana bentuk tes ini menggunakan kertas melainkan mengintegrasikan
beberpa platform digital seperti Google Classroom, Google Sites dan Media
platform lainnya yang dapat digunakan sebagai bank data digital dalam
pengumpulan hasil karya para peserta didik dalam bentuk data digital (paperless).

8
Monitoring dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan evaluasi
pembelajaran telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan atau
belum, dengan tujuan untuk mencegah hal-hal negatif dan meningkatkan efisiensi
pelaksanaan evaluasi. Monitoring mempunyai dua fungsi pokok yaitu (1) melihat
relevansi pelaksanaan evaluasi dengan perencaan evaluasi; (2) melihat hal-hal apa
yang terjadi selama pelaksanaan evaluasi dengan mencatat, melaporkan dan
menganalisis faktor-faktor penyebabnya. Dalam pelaksanaannya dapat digunakan
teknik (1) observasi partisipatif; (2) wawancara bebas atau terstruktur; (3) studi
dekumentasi. Hasil dari monitoring dapat dijadikan landasan dan acuan untuk
memperbaiki pelaksanaan

4. Pengolahan Data dan Analisis

Proses pengolahan data pada tahapan ini dapat dilakukan dengan


menggunakan program SPSS dan NVIVO yang membantu mengolah data dengan
mengubah wujud data yang sudah dikumpulkan menjadi sebuah sajian data yang
menarik dan bermakna. Data hasil evaluasi yang berbentuk kualitatif diolah dan
dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan program NVIVO yang mampu
membantu dalam menganalisis data kualitatif dengan efektif dan cepat, sedangkan
data hasil evaluasi yang berbentuk kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan
statistika deskriptif maupun statistika inferensial menggunakan proram SPSS. Ada
empat langkah pokok dalam mengolah hasil penilaian:

a. Menskor

Menskor yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh
perserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan tiga jenis alat
bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman konversi. Namun dalam
pelaksanaannya di era modern saat ini pemberian skor terutama pada tes pilihan
ganda dan isian dapat dibantu secara otomatis dengan memasukkan kunci jawaban
kedalam program atau aplikasi pembuat soal yang nantinya secara otomatis akan
mengeluarkannilai setelah proses tes selesai dilaksanakan.

9
b. Mengubah skor mentah menjadi skor standar dengan norma tertentu

Dalam proses penilaian modern, proses ini dapat terbantukan dengan


mengaplikasikan program excel dimana nantinya norma atau aturan tertentu dapat
dimasukkan dengan formula-formula tertentu yang telah disediakan dalam menu
excel tersebut. Hal ini sangat membantu para pendidik dalam proses evaluasi yang
cepat dan tepat karena prosesnya sudah dikomputerisasi dan terjadinya kesalahan
sangatlah kecil muncul dibandingkan dengan proses manual.

c. Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai,baik berupa huruf atau


angka

d. Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengatahui derajad


validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran sola (difficulty index) dan
daya pembeda.3

4. Pelaporan Hasil Evaluasi

Laporan hasil belajar peserta didik merupakan sarana komunikasi antara


sekolah, peserta didik, dan orang tua dalam upaya mengembangkan dan menjaga
hubungan kerja sama yang harmonis diantara mereka. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yakni:
1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.
2. Memuat perincian hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan dan dikaitkan dengan penilain yang bermanfaat bagi
pengembangan peserta didik.
3. Menjamin orang tua akan informasi permasalahan peserta didik dalam
belajar.
4. Mengandung berbagai cara dan strategi komunikasi.
5. Memberikan informasi yang benar dan jelas.

3 Hani Subakti, dkk. 2022. Evaluasi Pada Pembelajaran Era Society 5.0. Bandung: Media Sains Indonesia, h. 58-61

10
Laporan kemajuan belajar peserta didik yang selama ini dilakukan oleh
pihak sekolah cenderung hanya bersifat kuantitatif, sehingga kurang dapat
dipahami maknanya.

5. Penggunaan Hasil Evaluasi


Tahap akhir dari prosedur evaluasi adalah penggunaan atau pemanfaatan
hasil evaluasi. Salah satu penggunaannya adalah laporan. Laporan dimaksudkan
untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembelajaran, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Remmer (1967), Dengan demikian, hasil evaluasi dapat digunakan untuk
membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik, menjelaskan pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik kepada orang tua, dan membantu guru dalam
menyusun perencanaan pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut, Julian C. Stanley dalam Dimyati dan
Mudjiono (1994) mengemukakan: ”apa yang harus dilakuakan terhadap hasil
evaluasi yang kita peroleh bergantung pada tujuan program. Evaluasi itu sendiri
yang tentunya sudah dirumusakn sebelumnya. Berdasarkan penjelsan tersebut,
maka dapat dikemukakan beberapa jenis penggunaan hasil evaluasi sebagai berikut:
1. Untuk keperluan laporan pertanggung jawaban
2. Untuk keperluan seleksi
3. Untuk keperluan promosi
4. Untuk keperluan diagnosis

5. Untuk keprluan memprediksi masa depan peserta didik. 4

C. Teknik Penilaian dan Prosedur Pengembangan Tes

Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan pendidik
sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang keadaan belajar peserta
didik. Penggunaan berbagai teknik dan alat itu harus disesuaikan dengan tujuan

4 Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

11
penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan peserta didik, dan
banyaknya/jumlah materi pembelajaran yang sudah disampaikan. 5

Teknik penilaian adalah metode atau cara penilaian yang dapat


digunakan guru untuk rnendapatkan informasi. Teknik penilaian yang
memungkinkan dan dapat dengan mudah digunakan oleh guru, misalnya: (1)
tes (tertulis, lisan, perbuatan), (2) observasi atau pengamatan, (3) wawancara.

1. Teknik penilaian melalui tes

a. Tes tertulis

Tes tertulis adalah tes yang soal-soalnya harus dijawab peserta didik
dengan memberikan jawaban tertulis. Jenis tes tertulis secara umum dapat
dikelompokkan menjadi dua yaitu:6

1) Tes objektif, misalnya bentuk pilihan panda, jawaban singkat atau isian,
benar -salah, dan bentuk menjodohkan.

2) Tes uraian, yang terbagi atas tes uraian objektif (penskorannya dapat
dilakukan secara objektif) dan tes uraian non-objektif (penskorannya sulit
dilakukan secara objektif).

b. Tes lisan

Tes lisan yakni tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan


tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes ini memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah: (1) dapat menilai kemampuan
dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta
kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung; (2) bagi peserta
didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami
kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong
sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang

5 Dr. Nana sudajana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

6 Henry dan Marsofiyati. 2022. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: UNJ Press, h.392

12
dimaksud; (3) hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. Kelemahannya
adalah (1) subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, (2) waktu
pelaksanaan yang diperlukan relatif cukup lama.

c. Tes perbuatan

Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk


lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau
unjuk kerja. Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik melakukan
persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil yang dicapainya. Untuk
menilai tes perbuatan pada umumnya diperlukan sebuah format pengamatan,
yang bentuknya dibuat sedemikian rupa agar pendidik dapat menuliskan angka-
angka yang diperolehnya pada tempat yang sudah disediakan. Bentuk
formatnya dapat disesuaikan menurut keperluan. Untuk tes perbuatan yang
sifatnya individual, sebaiknya menggunakan format pengamatan individual.
Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok digunakan format
tertentu yang sudah disesuaikan untuk keperluan pengamatan kelompok.

2. Teknik penilaian melalui observasi atau pengamatan

Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan pendidik untuk


mendapatkan informasi tentang peserta didik dengan cara mengamati tingkah
laku dan kemampuannya selama kegiatan observasi berlangsung. Observasi
dapat ditujukan kepada peserta didik secara perorangan atau kelompok. Dalam
kegiatan observasi perlu disiapkan format pengamatan. Format pengamatan
dapat berisi: (1) perilaku-perilaku atau kemampuan yang akan dinilai, (2) batas
waktu pengamatan.

3. Teknik penilaian melalui wawancara

Teknik wawancara pada satu segi mempunyai kesamaan arti dengan tes
lisan yang telah diuraikan di atas. Teknik wawancara ini diperlukan pendidik
untuk tujuan mengungkapkan atau menanyakan lebih lanjut hal-hal yang kurang
jelas informasinya. Teknik wawancara ini dapat pula digunakan sebagai alat
untuk menelusuri kesukaran yang dialami peserta didik tanpa ada maksud untuk

13
menilai. Setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrumen penilaian yang
sesuai.

Langkah-langkah penting dalam pengembangan tes yang dapat


dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menentukan tujuan penilaian

Misalnya untuk tujuan tes prestasi belajar, diagnostik, atau seleksi.


Contoh untuk tujuan prestasi belajar, lingkup materi atau kompetensi yang
dinyatakan atau diukur disesuaikan seperti untuk kuis atau menanyakan
materi yang telah lalu, pertanyaann lisan di kelas, ulangan harian, tugas
individu atau kelompok, ulangan semester, ulangan akhir semester, ujian
praktek, dll.

2. Memperhatikan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)


Standar kompetensi merupakan acuan atau target utama yang harus
dipenuhi atau yang harus diukur melalui kompetensi dasar yang ada atau
melalui gabungan kompetensi dasar.
3. Menentukan Jenis dan Alat Ukurnya
Jenis dan alat ukur yaitu berupa tes atau non tes atau keduanya. Bila
jawabannya tidak tepat, maka jenis tes yang tepat adalah tes perbuatan.
4. Menyusun Kisi-kisi Tes dan menulis butir soal beserta dengan
penskorannya.7

7 Ambiyar dan Panyahuti. 2020. Asesmen Pembelajaran Berbasis Komputer dan Android. Jakarta: Kencana, h. 36

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat kita simpulkan :


Prosedur pengembangan evaluasi pembelajaran merupakan langkah-
langkah yang tersusun secara sistematis dalam mengukur penilaian terhadap
kompetensi yang sudah dicapai oleh peserta didik setelah atau sebelum melakukan
proses belajar mengajar.
Langkah-langkah atau prosedur evaluasi diantaranya perencanaan evaluasi,
yang meliputi analisis kebutuhan, merumuskan tujuan evaluasi, menyusun kisi-kisi,
mengembangkan daftar instrumen final, pelaksanaan evaluasi dan monitoring,
pengolahan data dan analisis, pelaporan hasil evaluasi, dan pemanfaatan hasil
evaluasi.
Adapun teknik penilaian yang digunakan oleh guru yaitu tes (tertulis, lisan,
perbuatan), observasi atau pengamatan, dan wawancara. Serta prosedur penilaian
seperti menentukan tujuan penilaian, memperhatikan standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD), menentukan jenis dan alat ukurnya, menyusun kisi-kisi tes
dan menulis butir soal beserta dengan penskorannya.

B. Saran

Demikianlah uraian makalah “Prosedur Pengembangan Evaluasi


Pembelajaran”. Dalam makalah ini kami menyadari banyak salah dan keliru dalam
penyusunan. Untuk itu, demi kesempurnaan makalah kami yang selanjutnya kritik
dan saran dari pembaca kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andi Sadapotto, dkk. 2021. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Media Sains
Indonesia

Ambiyar dan Panyahuti. 2020. Asesmen Pembelajaran Berbasis Komputer


dan Android. Jakarta: Kencana

Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Dr. Nana sudajana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Elis dan Rusdiana. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia

Hani Subakti, dkk. 2022. Evaluasi Pada Pembelajaran Era Society 5.0.
Bandung: Media Sains Indonesia

Henry dan Marsofiyati. 2022. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: UNJ


Press, h.392

Anda mungkin juga menyukai