MAKALAH
PENGELOLAAN EVALUASI DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
KELOMPOK XIII
WARFAHNI R (C1C122015)
RAHMIATI (C1C122042)
Kelompok 13
DAFTAR ISI
Fungsi atau kegunaan hasil belajar, yaitu kurikuler (alat pengukur ketercapaian
tujuan mata pelajaran), instruksional (alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar
mengajar), diagnostik (mengetahui kelemahan siswa, penyembuhan atau
penyelesaian berbagai kesulitan belajar siswa), placement (penempatan siswa
sesuai dengan bakat dan minatnya, serta kemampuannya) dan administratif BP
(pendataan berbagai permasalahan yang dihadapi siswa dan alternatif bimbingan
dan penyuluhanya).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan evaluasi ?
2. Apa karakteristik dan prinsip evaluasi ?
3. Apa Tujuan evaluasi ?
4. Apa metode-metode evaluasi ?
5. Apa jenis-jenis dan fungsi evaluasi ?
6. Apa model-model evaluasi ?
7. Apa tahap-tahap evalasi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi
2. Untuk mengetahui karakteristik dan prinsip evaluasi
3. Untuk mengetahui tujuan evaluasi
4. Untuk mengetahui metode-metode evaluasi
5. Untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi evaluasi
6. Untuk mengetahui model-model evaluasi
7. Untuk mengetahui tahap-tahap evaluasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Evaluasi
Pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. (Putra, 2011)
Evaluasi merupakan istilah serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari
istilah bahasa inggris evalution. Evalution sendiri berasal dari akar kata value yang
berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah istilah atau kata kajian
“penilaian”yang digunakan sebagai padanan dari istilah evaluasi karena memang
penilaian dapat diartikan sebagaitinakan memberi nilai tentang kualitas sesuatu.
(Nofijanti, 2008: 1)
Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan Penafsiran
informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu
Sistem pembelajaran. Pengertian tersebut memiliki tiga implikasi rumusan. Berikut
ini Implikasi tersebut :
1. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum, sewaktu
dan Sesudah proses belajar mengajar.
2. Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk
mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki
pengajaran.
3. Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat
keputusan.Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa,sehingga tingkah laku peserta didik berubahkearah yang
lebih baik. (Darsono, 2000:24) .
Istilah evaluasi dalam beberapa pengertian dan pendapat termasuk di dalamnya
adalah tes/testing dan penilaian. Namun, istilah evaluasi berbeda dengan istilah
penilaian (assesment). Evaluasi digunakan dalam konteks yang lebih luas dan bisa
dilaksanakan baik secara eksternal (oleh orang yang berada diluar sistem) maupun
internal.
Adapun penilaian digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya
dilaksankan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian suatu
sistem.Jadi, pada dasarnya evaluasi dalam proses pembelajaran adalah setiap kegiatan
yang dilakukan baik sebelum, selama proses, dan setelah pembelajaran yang dapat
berupa tes/ujian, tugas, praktikum, dan atau pengamatan dengan instrumen tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan visi dan misi kehidupan.
Dengan kata lain pengelolaan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah suatu
kegiatan perencanaan yang dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai proses belajar
siswa dengan didikan gurunya.
Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiataannya
dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi
pembelajaran kegiatannya termasuk kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh seorang
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.
Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan
dari kegiatan mengajar karena melalui evaluasi seorang guru akan dapat mendapatkan
informasi tentang pencapaian hasil belajar. Dengan kata lain evaluasi pembelajaran
merupakan penilaian kegiatan dan kemajuan belajar siswa yang dilakukan secara
berkala berbentuk ujian, praktikum, tugas,dan atau pengamatan oleh dosen atau
pengajar.
B.Karakteristik Dan Prinsip-Prinsip Evaluasi
Dalam proses belajar mengajar evaluasi mempunyai karakteristik penting,
diantaranya sebagai berikut:
1. Memiliki implikasi tidak langsung terhadap siswa yang dievaluasi. Hal ini
terjadi misalkan seorang guru melakukan penilaian terhadap kemampuan tidak
tampak dari siswa yaitu lebih menafsirkan melalui beberapa aspek penting
yang di izinkan seperti melalui penampilan, keterampilan, atau reaksi mereka
terhadap suatu stimulus yang diberikan secara terencana.
2. Evaluasi bersifat tidak lengkap karena evaluasi tidak dilakukan secara
kontinu makahanya merupakan sebagian fenomena saja atau dengan kata lain
apa yang dievaluasihanya sesuai dengan pertanyaan item yang direncanakan
oleh seorang guru.
3. Mempunyai sifat kebermaknaan relatif yang berarti bahwa hasil penilaian
tergantungpada tolak ukur yang digunakan oleh guru. Disamping itu pun
evaluasi tergantung dengan tingkatan ketelitian alat ukur yang digunakan.
Sebagai contoh jika kita mengukur objek dengan penggaris yang mempunyai
ketelitian setengah millimeterakan memperoleh hasil pengukuran yang kasar.
Sebaliknya jika seorang guru mengukur dengan menggunakan alat micrometer
yang biasanya mempunyai ketelitian 0,2 milimeter maka hasil pengukuran
yang dilakukan akan diperoleh hasil ukur yang lebih teliti.
(Sukardi, 2009 : 3 -4)
2. Tipe evaluasi non tes Tekik nontes adalah alat yang dilakukan tanpa melalui
tes. (Mulyadi, 2010: 61)
Tes ini digunakan untuk menilai karaktesristik lain dari murid, misalnya komitmen
ibadah murid. Tipe ini digunakan untuk mengevaluasi penampilan dan aspek-
aspek belajar efektif dari siswa. Ketepatan alat nontes perlu diperhatikan oleh para
guru, karena seringkali dalam penggunaan evaluasi memerlukan pertimbangan
subjektivitas yang dapat menghasilkan penilaian yang mungkin bervariasi diantara
dua orang guru. Alat nontes kadang ada yang menggunakan pengukuran, tetapi
ada pula yang tidak menggunakan pengukuran, sebagai contoh observasi, bentuk
laporan, angket atau kuesioner.
E.Jenis-Jenis Dan Fungsi Evaluasi
Evaluasi dapat dibedakan menjadi dua kategori:
1. Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan di tengah satuan waktu
pembelajaran setelah beberapa satuan materi pembelajaran diselesaikan untuk
mencari tahu sejauh mana siswa sudah menguasai tujuan instruksional atau
kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Melalui evaluasi normatif dapat
diperoleh informasi yang berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan proses
belajar mengajar.
2. Evaluasi Sumatif yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada akhir semester setelah
sejumlah materi pembelajaran diselesaikan untuk menentukan hasil dan
kemajuan belajar siswa, termasuk urutan-urutan kemampuan siswa dalam
kelompoknya.
Adapun menurut (Nofijanti, 2008: 12) fungsi evaluasi adalah sebagai berikut :
1. Fungsi penempatan (placement) yaitu evaluasi yang hasilnya digunakan
sebagai pengukur kecakapan yang diisyaratkan diawal suatu program
pendidikan. Dengan kata lain, evaluasi ini dilaksanakan untuk mengukur
performasi awal sewaktu siswa mulai masuk suatu program pendidikan.
2. Fungsi selektif yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya memilih (to
select) antara lain misalnya: memilih siswa yang dapat diterima disekolah
tertentu; memilih siswa yang dapat naik kelas atau tidak atau tidak; memilih
beasiswa yang seharsnya mendapat beasiswa, dan lain-lain.
3. Fungsi diagnostik, yaitu evaluasi yang digunakan dalam melakukan evaluasi
cukup persyaratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui
kelemahan siswa. Jadi, dengan mengadakan evaluasi, pada dasarnya guru
mengadakan diagnosis kepada siswa mengenai kebaikan dan kelemahannya
sehingga daat lebih mudah dicarikan jalan keluar untuk mengatasinya.
4. Fungsi pengukur keberhasilan yaitu evaluasi yang dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana suatu program pendidikan berhasil.
F. Model-Model Evaluasi
Berbagai pakar evaluasi mengemukakan macam-macam konsep atau model
evaluasi, diantaranya:
1. Pengukuran
Model evaluasi ini tidak terlepas dari penegrtian kuantitas atau jumlah. Hasil
pengukuran selalu dinyatakan dalam bentuk bilangan, diterapkan dalam
proses evaluasi untuk melihat dan mengungkapkan perbedaan-perbedaan
individual maupun kelompok dalam hal kemampuan, minat, sikap maupun
kepribadian, yang hasilnya diperlukan dalam rangka seleksi, bimbingan
perencanaan pendidikan bagi para siswa disekolah.
2. Persesuaian
Model evaluasi persesuaian adalah usaha untuk memeriksa persesuaian
antara tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan dan hasil belajar yang
dicapai yang menyangkut perubahan-perubahan yang diinginkan.
3. Evaluasi Sistem Pendidikan
Model evaluasi yang bertitik tolak dari pandangan bahwa keberhasilan suatu
program pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor,ciri anak didik
maupun lingkungan sekitarnya, tujuan program dan peralatan yang dipakai,
serta prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Model
evaluasi ini dimaksudkan untuk memenadingkan kinerja dari berbagai
dimensi program yang sedang dikembangkan dengan sejumlah kriteria
tertentu, untuk akhirnya sampai pada suatu deskripsi dan jajment mengenai
program yang dinilai.
4. Iluminasi
Model evaluasi ini menekankan pada evaluasi kualitatif dan terbuka. Hasil
evaluasi yang dilaporkan lebih bersifat deskriptif dan interpretasi, bukan
pengukuran dan prediksi. Model ini memandang fungsi evaluasi sebagai
input untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian-
penyesuaian dan penyempurnaan program yang sedang dikembangkan.
Objek evaluasi model ini meliputi:
a. Latar belakang dan perkembangan yang dialami program.
b. Proses pelaksanaan program itu sendiri.
c. Hasil belajar yang diperlihatkan para siswa.
d. Kesukaran-kesukaran yang dialami program, sejak dari perencanaan
sampai proses pelaksanaan.
G. Tahap-Tahap Evaluasi
Dalam proses evaluasi memiliki beberapa tahap, diantaranya:
2. Menghimpun data Dalam evaluasi hasil belajar, wujud nyata dari kegiatan
menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan
menggunakan tes (tes formatif, sumatifmaupun sub sumatif) ataupun juga
dengan teknik non tes (seperti : wawancara, angket maupun pengamatan).
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.