Anda di halaman 1dari 13

Tugas Individu

MAKALAH
EVALUASI PEMBELAJARAN
JENIS JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN

Oleh:
ARWAN
A1N122029

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat
menyelesaikan makalah Saya yang berjudul “Jenis-jenis Evaluasi Dalam
Pembelajaran”.Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Saya sadar bahwa masih
terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan
maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan dan
disempurnakan. Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima
dan digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.

DAFTAR ISI
Kaya pengantar………………………………………………..……ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang…………………………..………….1
1.2 . RUMUSAN MASALAH………………..………..1
BAB 11 PEMBAHASAN
1.3 . JENIS JENIS EVALUASI
PEMBELAJARAN…………………………..…..2
1.4 SYARAT SYARAT EVALUASI
PEMBELAJARAN……………………………....3
1.5 Prosedur evaluasi pembelajaran…………………..4
1.6 Pendekatan dalam evaluasi pembelajaran………………………….
…………..5
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………..…….6
3.2 SARAN……………………………………………………….7
DAFTAR PUSAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran memiliki serangkaian persiapan dan perlakuan baik pada
dasar maupun pengembangannya. Namun salah satu ciri dari pembelajaran adalah
adanya evaluasi, baik evaluasi yang dilakukan oleh diri sendiri maupun evalusi
oleh guru. Evaluasi merupakan hasil dari refleksi belajar yang telah dilakukan.
Tingkatan keberhasilan dalam belajar dikatakan berhasil apabila semua tujuan
belajar tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dalam melakukan sebuah evaluasi juga ada beberapa prinsip yang harus
diterapkan pula. Prinsip-prinsip evaluasi meliputi valid, berorientasi pada
kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh, bermakna, adil dan objektif, terbuka,
ikhlas, praktis dan akurat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran ?
2. Apa tujuan dari evaluasi pembelajaran?
3. Apa fungsi dari evaluasi pembelajaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melakukan
evaluasi pembelajaran ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan dari evaluasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVALUASI
Menurut KBBI, evaluasi berarti penilaian. Sedangkan menurut Arikunto (2004)
evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Nurgiyantoro (1988) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk
mengukur kadar pencapaian tujuan. Ia juga menjelaskan bahwa evaluasi yang
bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tes
meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan
dibicarakan. Menurutnya, penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif dan
kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif sedangkan tes hanya
merupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga konsep ini
merupakan satu kesatuan dan saling membutuhkan.
Evaluasi didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat
pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Terdapat dua aspek penting dari
definisi tersebut. Pertama, evaluasi menunjukkan pada proses yang sistematik.
Kedua, evaluasi mengasumsikan bahwa tujuan instruksional ditentukan terlebih
dahulu sebelum proses belajar mengajar berlangsung (Rizal, 2014).
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan
pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai
komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab I pasal 1 ayat 17
dikemukakan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Sehubungan
dengan kedua istilah tersebut, Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003:1) secara
eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai
persamaan dan perbedaan. Persamaan dari keduanya adalah sama-sama
mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun
perbedaannya terletak pada konsteks penggunaanya. Penilaian (assssment)
digunakan dalam konteks yang lebih sempit dan biasanya dilaksanakan secara
internal, yakni oleh orang-orang yang menjasi bagian atau terlibat dalam sistem
yang bersangkutan, seperti guru menilai hasi belajar murid atau supervisor
menilai guru. Baik guru maupun supervisor adalah orang-orang yang menjadi
bagian dari sistem pendidikan. Adapun evaluasi digunakan dalam konteks yag
lebih luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal (Arifin, 2010).
Terdapat tiga istilah yang biasa digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran
dan penilaian. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui stimulus atau
pertanyaan. Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran dan
bagian tersempit dalam evaluasi (Daryanto, 2005).
Menurut Sudijono (2011) pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka
tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturanaturan tertentu.
Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas dari tes. Selain dengan tes
pengukuran juga dapat dilakukan dengan pengamatan, skala rating atau cara yang
lain. Penilaian adalah menilai sesuatu, yaitu mengambil keputusan terhada sesuatu
dengan berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh, dsb. Jadi penilaian itu bersifat kualitatif. Sedangkan evaluasi mencakup
pengukuran dan penilaian. Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai
sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari ssuatu dilakukanlah pengukuran dan
wujud dari pengukuran itu adalah pengujian yang dalam dunuia pendidikan
dikenal dengan istilah tes (Widoyoko, 2011).
Sebelum pendidik melakukan evaluasi pembelajaran, terlebih dahulu melakukan
pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara tes maupun non tes. Setelah
dilakukan tes maupun non tes akan diperoleh data-data atau hasil. Dari hasil
tersebut pendidik dapat melakukan pengukuran. Pada saat pengukuran, juga
diperoleh data-data atau hasil. Dari hasil pengukuran inilah pendidik dapat
melakukan penilaian. Setelah penilaian terlaksana, pendidik dapat melakukan
evaluasi.
Menurut Nuriyah (2014) evaluasi merupakan usaha untuk
memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secarah menyeluruh, baik
pengetahuan, konsep, sikap, nilai maupun keterampilan proses. Hal tersebut
dilakukan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan yang sangat diperlukan
dalam menentukan strategi belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu
mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun hasil belajar siswa. Menurut
Sukmadinata (2005) evaluasi pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu :
1. Ranah kognitif
Berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti
pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir.
2. Ranah afektif
Berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan perasaan dan emosi seperti
minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri.
3. Ranah psikomotorik
Berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan, mengetik, berenang dan mengoperasikan mesin.
Dalam evaluasi pembelajaran terdapat dasar-dasar yang sudah
ditetapkan sebagai standar penilaian dalam proses pembelajaran. oleh karena itu,
suatu evaluasi dapat dikatakan baik dan benar apabila dalam pelaksanaanya
menggunakan atau menerapkan dasar-dasar tersebut. Adapun dasa-dasar yang
telah ditetapkan sebagai standar penilaian dalam proses pembelajaran ini lebih
kita kenal dengan prinsip-prinip evaluasi.
B. TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Menurut Sudirman bahwa tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:
1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.
2. Memahami siswa
3. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.
C. FUNGSI EVALUASI
a. Dilihat dari segi siswa secara individu, evaluasi berfungsi sebagai: mengetahui
tingkat pencapaian siswa dalam suatu proses pembelajaran yaitu:
1) Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.
2) Memberi basis Laporan kemajuan siswa
3) Menetapkan kenaikkan dan kelulusan
b. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi:
1) Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi siswa.
2) Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok siswa yang
homogen.
3) Diagnosis dan remedial pekerjaan siswa.
4) Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.
5) Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar siswa.
6) Memberi motivasi belajar bagi siswa.
7) Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan siswa.
8) Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat 9) Untuk
mengadministrasi sekolah.

D. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN


Banyak pakar pendidikan yang mengulas tentang prinsip-prinsip evaluasi dalam
buku masing-masing. Diantaranya adalah Ramayulis (2002) mengemukakan
prinsip-prinsip evaluasi meliputi valid, berorientasi pada kompetensi,
berkelanjutan, menyeluruh, bermakna, adil dan objektif, terbuka, ikhlas, praktis
dan akurat.
Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip -prinsip yang jelas sebgai
landasan pijak. Prinsip dalam hal ini berarti pedoman yang seharusnya dipegangi
oleh guru sebagai evaluatr dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran.
prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
Menurut Arifin (2012), untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka
kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut:
a. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan seacara insidental, karena pembelajaran itu sendiri
adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, pendidik harus melakukan
evaluasi secara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus
senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya. Sehingga
dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta
didik.
b. Komprehensif
Dalam melakukankan evaluasi suatu objek, pedidik harus mengambil seluruh
objek itu sebagai bahan evauasi. Misalnya, jika objek itu adalah peserta didik,
maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dieveluasi, baik yang
menyangkut kognitif, afektif maupun psikmotor. Begitu juga dengan objek-objek
evaluasi yang lain.
Komprehensif adalah evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan
baik apabila dilaksanakan secara bulat, utuh dan menyeluruh. Evaluasi
pembelajaran tidak boleh dilakukan secar terpisah-pisah, harus dapat mencakup
berbagai aspek yang dapat menggambarkan atau perubahan tingkah laku yang
terjadi pada peserta didik. Evaluasi pembelajaran harus mencakup aspek kognitif
atau proses berpikir, afektif atau aspek nilai dan sikap dan psikomotorik atau
aspek keterampilan (Sudijono,2009).
c. Adil dan Objektif
Dalam melakukan evaluasi, semua eserta didik harus berlaku adil tanpa pilih
kasih. Semua pesrta didik harus diperlakukan sama. Pendidik juga hendaknya
bertindak secara objektif, apa adana sesuai dengan kemampuan peserta didik.
Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarmya,
bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
d. Kooperatif
Dalam melakukan evaluasi, pendidik hendaknya bekerjasama dengan semua
pihak, seperti orang tua peserta didik, sesma guru, kepala sekolah termasuk
dengan peserta didik itu sendiri.hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa
puas dengan hasil evaluasi dan merasa dihargai.
e. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi pendidik yang menyusun
alat evaluasi maupun peserta didik yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk
itu, pendidik harus memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
Hal ini berarti, pendidik dalam melakukan evaluasi terhadap peserta didik harus
memperhatikan pedoman atau prinsip yang ada. Prinsip-prinsip tersebut
digunakan agar hasil evaluasi yang dihasilkan dapat sesuai dengan tujuan
pembelajaran, benar-benar sesuai dengan kemampuan peserta didik tanpa adanya
rekayasa dari pihak pendidik.
Dalam konteks belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan prinsip-prinsip umum
penilaian adalah mengukur hasil-hasil yang telah ditentukan dengan jelas dan
sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran, mengukur ampel tingkah
laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-bahan yang tercakup dalam
pengajaran, mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling ssuai untuk
mengukur hasil belajar yang diingikan, digunakan sedemikian rupa agar hasilnya
sesuai dengan yang digunakan. Secara khusus dibuat dengan reliabilitas yang
sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati dan dipakai untuk
memperbaiki proses dan hasil belajar.
Karena pada hakikatnya evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya, untuk
mengetahui kefektifan pembelajaran yang telah dilakukan.
Sedangkan menurut (Depdiknas, 2002) prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran
dibedakan menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
Ø Prinsip-prinsip umum evaluasi
a. Valid
Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasi yang akurat tentang
proses dan hasil belajar peserta didik. Teat tidaknya hasil evaluasi ini antara lain
dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument evaluasi.
b. Mendidik
Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian
belajar peserta didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang sudah berhasil lulus
hendaknya dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan, sedangkan bagi
yang kurang berhasil dapat dijadikan sebagai pemicu semangat belajar.
c. Berorientasi pada kompetisi
Evaluasi pembelajaran harus mengacu pada rumusan kompetensi-kompetensi
yang telah dirumuskan di dalam kurikulum dan diarahkan untuk menilai
pencapaian kompetensi tersebut.
d. Adil dan Objektif
Evaluasi pembelajaran harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak
membedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian
hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor
pelaksana, kriteria untuk skoring dan pembuatan keputusan pencapaian hasil
belajar.
e. Terbuka
Ktiteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi
semua pihak sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi
pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Berkesinambungan
Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus
untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar peserta
didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.
g. Menyeluruh
Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan secara
menyeluruh, utuh dan tuntas yang mencakup seluruh aspek kognitif, efektif dan
psikomotorik dengan menggunakan teknik dan prosedur yang komprehensif
dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik.
h. Bermakna
Evaluasi pembelajaran hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna dan
bisa ditinjaklanjuti oleh pihakpihak yang berkepentingan.
Ø Prinsi-prinsip Khusus Evaluasi Pembelajaran
A. Evaluasi proses dan hasil belajar harus memungkinkan adanya kesempatan
yang terbaik bagi peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan
pahami, serta mendemostrasikan kemampuannya. Prinsip khusus ini
berimplementasi sebagai berikut:

 Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasana yang bersahabat dan tidak


mengancam.
 Peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama.
B. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasi dan pencatatan
secara tepat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Evaluasi merupakan proses atau kegiatan sistematis yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa atau pemahaman siswa
terkait apa yang telah dipelajarinya secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep,
sikap, nilai maupun keterampilan proses. Evaluasi juga dilakukan untuk
mengetahui kefektifan kegiatan pembelajaran dan berhasil atau tidaknya proses
pembelajaran.
Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, pendidik harus
memperhatikan beberapa hal atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan agar
evaluasi dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran,
yaitu dilakukan dengan kontinuitas, komprehensif atau menyeluruh, adil dan
objektif, kooperatif dan praktis.
B.Saran
Dalam melakukan Evaluasi Pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-
syaratdalam penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik
evaluasi pembelajaran yang sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai

DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Kementrian Agama.
Arikunto. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Asdi Mahastya.
Nurgiyantoro. 1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajahmada
University Press.
Nuriyah. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Edueksos. 1(3). 73‾86.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia.
Rizal. 2014. Evaluasi dalam Pembelajaran. Pontianak : Universitas Tanjungpura.
Sudjiono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.
Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT.
Remaja Rsdakarya.
Widoyoko. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai