MAKALAH
Belajar dan Pembelajaran
Disusun oleh:
RIZAL
YUNIDA
YUSRAN
AMANDA PAMUNGKAS
ANDI DWI CAHYANTO
ERLIN EVERLINE
INDAH LUSIANA
STEPANUS JUMADI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul Evaluasi Dalam Pembelajaran.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan
ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan dan disempurnakan.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai
acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal
(Gagne dan Briggs, 1979).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran
adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara
sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
2.2 Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip yang jelas sebagai
landasan pijak. Prinsip dalam hal ini berarti rambu-rambu atau pedoman yang seharusnya
dipegangi oleh guru sebagai evaluator dalam melaksanakan kegiatan evaluasi
pembelajaran. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
prinsip umum dan prinsip khusus.
2.2.1. Prinsip-prinsip umum evaluasi
Untuk memperoleh hasil evavluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi
harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut (Depdiknas, 2002):
a. Valid
Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasi yang akurat (tepat)
tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Tepat tidaknya hasil evaluasi ini
antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument evaluasi. Maka
seorang evaluator perlu memperhatikan teknik dan instrument yang akan
digunakan agar sesuai dengan kemampuan atau jenis hasil belajar yang akan
dievaluasi. Misalnya, jika yang akan diukur adalah hasil belajar kognitif, maka
teknik dan instrument yang digunakan yang betul-betul cocok untuk mengukur
hasil belajar kognitif tersebut, bukan yang sebenarnya cocok untuk mengukur
hasil belajar psikomotor atau afektif.
b. Mendidik
Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian
belajar peserta didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang sudah berhasil
lulus hendaknya dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan,
sedangkan bagi yang kurang berhasil dapat dijadikan sebagai pemicu semangat
belajar.
c. Berorientasi pada kompetensi
Evaluasi
pembelajaran
harus
mengacu
kepada
rumusan
kompetensi-
1. Prosedur evaluasi harus dapat diterima oleh guru dan dipahami secara
jelas.
2. Prosedur evaluasi dan catatan harian hasil belajar peserta didik
hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari KBM, dan tidak
harus mengambil waktu yang berlebihan.
3. Catatan harus mudah dibuat, jelas, mudah dipahami, dan bermanfaat
untuk perencanaan pembelajaran.
4. Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar
peserta didik dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana
mestinya.
5. Evaluasi pencapaian belajar peserta didik yang bersifat positip untuk
pencapaian belajar selanjutnya perlu direncanakan oleh guru dan
peserta didik.
6. Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga peserta
didik mendapat bimbingan dan bantuan belajar yang sewajarnya.
7. Hasil evaluasi hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan
pencapaian belajar peserta didik.
8. Evaluasi semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya
efektivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kurikulum perlu
dilaksanakan.
9. Peningkatan
keahlian
guru
sebagai
konsekuensi
dari
diskusi
itu,
dalam
konteks
penilaian
hasil
belajar,
Depdiknas
(2003)
Di samping itu, guru harus memperhatikan pula hal-hal teknis, antara lain:
1) Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas
yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian dan interpretasi
hasil penilaian.
2) Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran.
3) Untuk memperoleh hasil yang obyektif, penilaian harus menggunakan
berbagai alat (instrument), baik yang berbentuk tes maupun yang
berbentuk non tes.
4) Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.
5) Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas
peserta didik, seperti: tes tertulis, esai, tes kinerja, hasil karya peserta
didik, proyek, dan portofolio.
6) Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap
dan nilai-nilai.
7) Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan
peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa
yang dipahami, dan apa yang dapat dilakukan.
8) Penilaian tidak bersikap diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan
bersikap jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab
kepada semua pihak.
9) Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut (follow-up).
10) Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersikap mendidik.
2.3 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pembelajaran
2.3.1 Tujuan Evaluasi
Tujuan utama dilakukan evaluasi adalah untuk melihat sejauh mana suatu
program atau suatu kegiatan tertentu dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Selain
tujuan utama tersebut, evaluasi juga memiliki beberapa tujuan secara khusus. Menurut
Reece dan Walker (dalam Aunurrahman, 2009), beberapa tujuan secara khusus mengapa
evaluasi harus dilakukan, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
e.
b. Evaluasi Diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahankelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
c. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang
paling tepat atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
d. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan
siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik
siswa.
e. Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai ulangan yang dilakukan pada
setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul. Evaluasi ini bertujuan
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
f. Evaluasi sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ulangan umum yang
dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada
akhir periode pelaksanaan program pengajaran, atau disebut juga dengan
evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar
siswa.Evaluasi ini lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun
ajaran.Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai kinerja akademik
siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
g. Ujian Nasional (UN)
Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu
sebagai alat penentu kenaikan status siswa.
2.4.2 Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
a. Evaluasi Konteks
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhankebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
b. Evaluasi Input
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Evaluasi Proses
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
d. Evaluasi Hasil atau Produk
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
e. Evaluasi Outcom atau Lulusan
10
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut,
yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
2.4.3 Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran
a. Evaluasi Program Pembelajaran
Adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran
yang lain.
b. Evaluasi Proses Pembelajaran
Adalah evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran
dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
c. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Adalah evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap
tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau
dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
2.4.4 Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
a. Berdasarkan objek :
1. Evaluasi Input
Adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap,
keyakinan.
2. Evaluasi Transformasi
Adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran
anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi Output
Adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
b. Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi Internal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal
Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator,
misalnya orangtua, masyarakat.
2.5 Teknik Evaluasi
Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah
seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan
efesien. Alat evaluasi tersebut dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang
dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat
tersebut evaluator menggunkan cara atau teknik yaitu dengan teknik evaluasi. Teknik
evaluasi terebut terbagi kedalam dua macam , yaitu teknik nontes dan teknik tes.
11
e. Pengamatan (observastion)
Pengamatan ialah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada dua macam
obervasi (pengamatan), yaitu :
1. observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat,
tetapi dalam pada waktu itu pengamat memasuki dan mengikuti
kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematik, yaitu dimana factor-faktor yang diamati sudah
didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam
observasi ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan demikian
pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
3. Observasi eksperimental, yaitu terjadi jika pengamat tidak berpatisipasi
dalam kelompok.
f. Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa
kehidupannya.
2.4.2 Teknik tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan seseorang dengan cara
yang tepat dan cepat tes ini ada 3 macam, yaitu :
a. Tes diagnostic, adalah tes yang digunakan untuk mengertahui kelemahankelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat
dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Tes diagnostic ini ada 4 tingkat,
antara lain :
1. Tes diagnostic ke-1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk
mengetahui apakah calon tersebut sudah menuasai pengetahuan yang
merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang
dimaksudkan. Tes ini disebut dengan tes penjajakan atau dalam istilah
bahasa inggis entering behaviour test.
2. Tes diagnostic ke-2, dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan
mulai mengikuti program. Dan tes diagnostic ini berfungsi sebagai tes
penempatan (placement test).
3. Tes diaonostik ke-3, dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar, karena
tidak semua siswa dapat menerima pelajaa yang disampaikan oleh guru
denga lacar. Maka pengajar (guru) disini harus sekali-kali memberikan tes
diagnostic untukmengetahui bagia mana dari bahn yang diberikan itu
belum dikuasai oleh siswa. Dan mendeteksi mengenai sebab siswa tersebut
belum menguasai bahan.
4. Tes diagnostic ke-4, diadaka pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran.
Dengan ini guru dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap
bahan yang ia berikan.
b. Tes formatif, tes ini diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan
post-test atau tes akhir proses. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana
13
b. Congruence model
Menurut model ini, evaluasi adalah usaha untuk memeriksa persesuaian
(congruence) antara tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan dengan hasil
belajar yang telah dicapai. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dengan ,model
ini berguna bagi kepentingan penyempurnaan system bimbingan siswa dan
untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak luar pendidikan mengenai
hasol belajar yang telah dicapai.
Objek evaluasinya adalah perubahan tngkah laku siswa yang
diperlihatkan pada akhir kegatan pendidikan. Tingkah laku tersebut
mencangkup baik pengetahuan maupun aspek pengetahuan maupun
keterampilan dan sikap.
c. Educational system eavaluation model
Menurut model ini, evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan
performance dari berbagai dimensi system yang sedang dikembangkan dengan
sejumlah criteria tertentu untuk akhirnya sampai pada suatu deskripsi dan
judgment mengenai system yang dinilai tersebut.
Objek evaluasi menurut model ini adalah jenis-jenis data yang
dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi, baik data objektif (skor hasil tes)
maupun data subjektif atau judgment data (pandangan guru-guru, reaksi para
siswa dll). Adapun pendekatan yang ditempuh model ini dalam pelaksanaan
evaluasi adalah :
1. membandingkan performa setiap demensi system dengan criteria intern
dalam system itu sendiri.
2. membandingkan performa setiap dimensi dengan criteria ekstern diluar
system yang bersangkutan.
d. Illuminative Model
Model ini memandang fungsi eavaluasi sebagai bahan atau input untuk
kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian-penyesuaian
dan penyempurnaan sistem yang sedang dikembangkan.
Objek evaluasi yang diajukan model ini mencangkup : Latar belakang da
perkembangan yang dialami oleh system yang bersangkutan. Proses
pelaksanaan system itu sendiri. Hasil belajar yang diperlihatkan oleh para
siswa. Kesukaran-kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaannya dilapangan . pendekatan yang ditempuh model ini dalam
melaksanakan evaluasi tersebut bersifat terbuka atau open-ended dan dalam
melaporkan hasil evaluasi lebih banyak digunakan cara deskritif dalam
penyajian informasinya.
15
validitas isi
validitas konstruk
validitas ada sekarang
validitas predictive.
16
merumuskan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang
dipandang
perlu
untuk
dilaksanakan.
Dengan demikian tindakan melakukan evaluasi itu tidak hanya terbatas
sampai pada kesimpulan atau kongklusi saja. Harus diingat bahwa kesimpulan itu
barulah merupakan suatu pendapat sebagai hasil evaluasi dan karena itu masih
memerlukan tindak lanjut.
Sementara Arifin (2010:88-114) menjelaskan tahapan prosedur mengebangkan
evaluasi sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Perencanaan evaluasi
Pelaksanaan evaluasi
Monitoring pelaksanaan Evaluasi
Pengolahan data
Pelaporan hasil evaluasi
Penggunaan hasil evaluasi
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran.
Pengukuran yang dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan
pembelajaran dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara
kuantitatif, sedangkan penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana
untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan
data.
Terdapat beberapa teknik, jenis-jenis, dan syarat-syarat penyusunan evaluasi
pembelajaran yang dapat di lakukan dan diperhatikan oleh pendidik dalam melakukan
evaluasi pembelajaran.
3.2 Saran
Dalam melakukan Evaluasi Pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-syarat
dalam penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik evaluasi
pembelajaran yang sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.
21
DAFTAR PUSTAKA
Afriadi,
22