Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EVALUASI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA : UCI. J WALLY

NIM : 202138088

KELAS : B

Dosen mata kuliah


1. Dr. E. Rumahlewang, M.Pd
2. Johanna Matitaputty, S.Pd.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENJASKESREK

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proses pembelajaran memiliki serangkaian persiapan dan perlakuan baik pada dasar maupun
pengembangannya. Namun salah satu ciri dari pembelajaran adalah adanya evaluasi, baik evaluasi
yang di lakukan oleh diri sendiri mauapun evaluasi oleh guru.evaluasi merupakan hasil dari refleksi
belajar yang telah dilakukan. Tingkatan keberhasilan dalam belajardi katakan berhasil apabila semua
tujuan belajar tercapai sesuai dengan apa yang di rencanakan .

Dalam melakukan sbuah evaluasi juga ada beberapa prinsip yang harus di terapkan pula. Prinsip-
prinsip evaluasi meliputivalid,berorientasi pada kompetensi,berkelanjutanmenyeluruh,bermakna,adil
dan objektif,terbuka,ikhlas,praktis dan akurat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan evaluasi pembelajaran?


2 .Apa tujuan dari evaluasi pembelajaran ?
3. Apa fungsi dari evaluasi pembelajaran ?
4. Apa saja prinsip-prinsip yangharus diperhatikan dalam melakukan evaluasi pembelajaran ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.


2. Untuk mengetahui tujuan dari evaluasi pembelajaran.
3. Untuk mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran.
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip evaluai pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI

Menurut KBBI, evaluasi berarti penilaian. Sedangkan menurutArikunto (2004) evaluasi


adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan.
Nurgiyantoro (1988) mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses untuk mengukur
kadar pencapaian tujuan. Ia juga menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan
penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini
sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Menurutnya, penilaian
berkaitan dengan aspek kuantitatif dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek
kuantitatif sedangkan tes hanya merupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun
berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan saling membutuhkan.
Evaluasi didefinisikan sebagai suatu proses sistematik dalam menentukan tingkat
pencapaian tujuan instruksional oleh siswa. Terdapat dua aspek penting dari definisi tersebut.
Pertama, evaluasi menunjukkan pada proses yang sistematik. Kedua, evaluasi
mengasumsikan bahwa tujuan instruksional di tentukan terlebih dahulu sebelum proses
belajar mengajar berlangsung (Rizal,2014).
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional Bab I
Pasal 1 ayat 21 di jelaskan bahwa evaluasi pendidikana dalah kegiatan pengendalian,
penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada
setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban
penyelenggaraan pendidikan.
Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bab I pasal 1ayat 17
dikemukakan bahwa penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.Sehubungan dengan kedua istilah tersebut,
Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003:1)secara eksplisit mengemukakan bahwa antara evaluasi
dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaan dari keduanya adalah sama.

mempunyai pengertian menilai atau menentukan nilai sesuatu. Adapun perbedaannya


terletak pada konsteks penggunaanya. Penilaian (asesment) digunakan dalam konteks yang lebih sempit
dan biasanya dilaksanakan secara internal, yakni oleh orang-orang yang menjadi bagian atau terlibat
dalam sistem yang bersangkutan, seperti guru menilai hasi belajar murid atau supervisor menilai guru.
Baik guru maupun supervisor adalah orang-orang yang menjadi bagian dari sistem pendidikan. Adapun
evaluasi digunakan dalam konteks yaglebih luas dan biasanya dilaksanakan secara eksternal (Arifin,
2010).
Terdapat tiga istilah yang biasa digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran dan
penilaian. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang
secara tidak langsung, yaitu melalui stimulus atau pertanyaan. Tes merupakan salah satu alat
untuk melakukan pengukuran dan bagian tersempit dalam evaluasi (Daryanto, 2005).
Menurut Sudijono (2011) pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang
karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa
berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Pengukuran memiliki konsep yang lebih
luas dari tes. Selain dengantes pengukuran juga dapat dilakukan dengan pengamatan, skala
rating atau carayang lain. Penilaian adalah menilai sesuatu, yaitu mengambil keputusan
terhadasesuatu dengan berpegang pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandaiatau
bodoh, dsb. Jadi penilaian itu bersifat kualitatif.
Sedangkan evaluasi mencakup pengukuran dan penilaian. Evaluasiadalah kegiatan atau
proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menentukan nilaidari ssuatu dilakukanlah
pengukuran dan wujud dari pengukuran itu adalah pengujian yang dalam dunuia pendidikan
dikenal dengan istilah tes (Widoyoko,2011).
Sebelum pendidik melakukan evaluasi pembelajaran, terlebih dahulu melakukan
pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara tes maupun non tes. Setelah dilakukan
tes maupun non tes akan diperoleh data-data atau hasil.Dari hasil tersebut pendidik dapat
melakukan pengukuran. Pada saat pengukuran, juga diperoleh data-data atau hasil. Dari hasil
pengukuran inilah pendidik dapat

Menurut Nuriyah (2014) evaluasi merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang
perolehan belajar siswa secarah menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai maupun
keterampilan proses. Hal tersebutdilakukan oleh guru sebagai balikan maupun keputusan
yang sangat diperlukandalam menentukan strategi belajar mengajar. Untuk maksud tersebut
guru perlu mengadakan penilaian, baik terhadap proses maupun hasil belajar siswa.Menurut
Sukmadinata (2005) evaluasi pembelajaran mencakup tigaaspek, yaitu :1.

1. Ranah kognitifBerisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual


seperti pengetahuan, pengertian dan keterampilan berpikir.

2. Ranah afektif Berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan perasaan dan emosi
seperti minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri.

3. Ranah psikomotorik Berisi tentang perilaku-perilaku yang menekankan aspek


keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang dan mengoperasikan
mesin.

Dalam evaluasi pembelajaran terdapat dasar-dasar yang sudah ditetapkan sebagai


standar penilaian dalam proses pembelajaran. oleh karena itu,suatu evaluasi dapat
dikatakan baik dan benar apabila dalam pelaksanaanya menggunakan atau menerapkan
dasar-dasar tersebut. Adapun dasa-dasar yang telah ditetapkan sebagai standar penilaian
dalam proses pembelajaran ini lebihkita kenal dengan prinsip-prinip evaluasi.
B. TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Menurut Sudirman bahwa tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:
1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.
2. Memahami siswa3. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajar

C. FUNGSI EVALUASI

a. Dilihat dari segi siswa secara individu, evaluasi berfungsi sebagai:mengetahui tingkat
pencapaian siswa dalam suatu proses pembelajaran yaitu:
1) Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.
2) Memberi basis Laporan kemajuan siswa
3) Menetapkan kenaikkan dan kelulusan

b. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi:


1) Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi siswa.
2) Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok siswayang homogen.
3) Diagnosis dan remedial pekerjaan siswa
4) Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.
5) Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar siswa.
6) Memberi motivasi belajar bagi siswa.
7) Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan siswa.
8) Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat
9) Untuk mengadministrasi sekolah.

D.PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN

Banyak pakar pendidikan yang mengulas tentang prinsip-prinsipevaluasi dalam buku masing-
masing. Diantaranya adalah Ramayulis (2002) mengemukakan prinsip-prinsip evaluasi
meliputi valid, berorientasi pada kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh, bermakna, adil dan
objektif, terbuka,ikhlas, praktis dan akurat.
Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip -prinsip yang jelas sebagai landasan
pijak. Prinsip dalam hal ini berarti pedoman yang seharusnya di pegangi oleh guru sebagai
evaluator dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. prinsip-prinsip evaluasi
pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.Menurut
Arifin (2012), untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi
harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umumsebagai berikut:

a. Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan seacara insidental, karena pembelajaran itu sendiri adalah
suatu proses yang kontinu.Oleh sebab itu, pendidik harus melakukan evaluasi secarakontinu.
Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktuharus senantiasa dihubungkan dengan hasil-
hasil padawaktu sebelumnya. Sehingga dapat diperoleh gambaranyang jelas dan berarti
tentang perkembangan pesertadidik.

b. Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi suatu objek, pedidik harus mengambil seluruh objek itu sebagai
bahan evauasi.Misalnya, jika objek itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian
peserta didik itu harus dieveluasi, baik yang menyangkut kognitif, afektif maupun
psikomotor. Begitu juga dengan objek-objek evaluasi yang lain.
Komprehensif adalah evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana dengan baik apabila
dilaksanakan secara bulat, utuh dan menyeluruh. Evaluasi pembelajaran tidak boleh
dilakukan secar terpisah-pisah, harus dapat mencakup berbagai aspek yang dapat
menggambarkan atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik Evaluasi
pembelajaran harus mengcakup aspek kognitif atau proses berpikir, afektif atau nilai dan
sikap dan psikomotorik atau aspek keterampilan.
c. Adil dan Objektif
Dalam melakukan evaluasi, semua peserta didik harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Semua
pesrta didik harus diperlakukan sama. Pendidik juga hendaknya bertindak secara objektif, apa
dan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan(data
dan fakta) yang sebenarmya, bukan hasil manipulasiatau rekayasa.
d. Kooperatif
Dalam melakukan evaluasi, pendidik hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti
orang tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah termasuk dengan peserta didik itu
sendiri.hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan merasa
dihargai.
e. Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik bagi pendidik yang menyusun alat evaluasi
maupun peserta didik yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu, pendidik harus
memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

Hal ini berarti, pendidik dalam melakukan evaluasi terhadap peserta didik harus
memperhatikan pedoman atau prinsip yang ada. Prinsip-prinsip tersebut digunakan agar hasil
evaluasi yang dihasilkan dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran, benar-benar sesuai dengan
kemampuan peserta didik tanpa adanya rekayasa dari pihak pendidik.
Dalam konteks belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan prinsip- prinsip umum
penilaian adalah mengukur hasil-hasil yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan
kompetensi serta tujuan pembelajaran, mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari
hasil belajar dan bahan-bahan yang tercakup dalam pengajaran, mencakup jenis-jenis
instrumen penilaian yang paling sesuai untuk mengukur hasil belajar yang diingikan,
digunakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan. Secara khusus
dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati dan
dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.

Karena pada hakikatnya evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya, untuk mengetahui kefektifan pembelajaran yang telah
dilakukan.Sedangkan menurut (Depdiknas, 2002) prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran dibedakan
menjadi dua, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
Prinsip-prinsip umum evaluasi

a. Valid
Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasiyang akurat tentang proses dan
hasil belajar peserta didik.t tidaknya hasil evaluasi ini antara lain dipengaruhi oleh
penggunaan teknik dan instrument evaluasi.

b. Mendidik
Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian belajar peserta
didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang sudah berhasil lulus hendaknya dinyatakan dan
dapat dirasakan.

c. Berorientasi pada kompetisi


Evaluasi pembelajaran harus mengacu pada rumusankompetensi-kompetensi yang telah
dirumuskan di dalam kurikulum dan diarahkan untuk menilai pencapaian
kompetensi tersebut.

d. Adil dan Objektif


Evaluasi pembelajaran harus adil terhadap semua peserta didik dan tidak membedakan latar
belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. Objektivitas
penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh faktor-faktor pelaksana, kriteria untuk skoring dan
pembuatan keputusan pencapaian hasil belajar.

e. Terbuka
Ktiteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak
sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.

f. Berkesinambungan
Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahap dan terus menerus untuk
memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar peserta didik sebagai hasil
kegiatan belajarnya.

g. Menyeluruh
Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan secara
menyeluruh, utuh dan tuntas yang mencakup seluruh aspek kognitif, efektif dan psikomotorik
dengan menggunakan teknik dan prosedur yang komprehensif dengan berbagai bukti hasil
belajar peserta didik.

h. Bermakna
Evaluasi pembelajaran hendaknya mudah dipahami,mempunyai arti, berguna dan bisa di
tindak lanjuti oleh pihak- pihak yang berkepentingan.

Prinsi-prinsip Khusus Evaluasi Pembelajaran

a. Evaluasi proses dan hasil belajar harus memungkinkan adanyakesempatan yang terbaik
bagi peserta didik untukmenunjukkan apa yang mereka ketahui dan pahami, serta
mendemontrasikan kemampuannya. Prinsip khusu ini berimplementasi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasanayang bersahabat dan tidak mengancam.

2. Peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama.

b. Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasidan pencatatan secara tepat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Evaluasi merupakan proses atau kegiatan sistematis yang dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa atau pemahaman siswa terkait apa
yang telah dipelajarinya secara menyeluruh, baik pengetahuan,konsep, sikap, nilai
maupun keterampilan proses. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui kefektifan
kegiatan pembelajaran dan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran.
Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, pendidik harus memperhatikan beberapa hal
atau prinsip-prinsip yang telah ditetapkan agar evaluasi dapat terlaksana dengan baik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran,yaitu dilakukan dengan kontinuitas,komprehensif atau
menyeluruh,adildan objektif,kooperatif dan praktis.

Anda mungkin juga menyukai