PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh ini mana hasil belajar peserta didik
atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik .
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang
peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-
kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian
atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah
mempermasalahkan, bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang
telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar (pelajar ) sudah mengerti
bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari kegiatan pembelajaran
yang dikelola dapat dicapai.Tingkat pencapaian kompetensi atau tujuan prosesonal dari
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan nilai.
3
Evaluasi menurut Griffin & Nix (Mardapi: 2012) adalah penghakiman terhadap nilai
atau dampak dari hasil pengukuran. Menurut definisi ini kegiatan evaluasi selalu
didahului dengan kegiatan pengukuran dan penilaian.
dalam bukunya Merancang Penilai dari Pendidikan dan Sosial Program saya ,Cronbach
(1982) memberikan penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar evaluasi sebagai berikut:
1) Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat membantu pemerintah
dalam mencapai tujuanya
2) Evaluasi adalah suatu seni. tidak ada satupun evaluasi yang sempurna,walaupun
dilakukan dengan teknik yang berbeda -beda
3) Evaluasi merupakan suatu proses yang terus menerus sehingga didalam proses
kegiatannya mungkin dilakukan untuk merevisi apa bila dirasakan adanya sesuatu
yang salah.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas
sesuatu. Selain itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis
untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran
telah dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002).
Prinsip Evaluasi
Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi, atau
adanya hubungan erat antara tiga komponen yaitu :
A. Tujuan pembelajaran
B. Kegiatan pembelajaran atau KBM, dan
C. Evaluasi
Evaluasi sendiri memiliki beberapa prinsip dasar yaitu :
a) Evaluasi bertujuan membantu pemerintah dalam mencapai tujuan pembalajaran bagi
masyrakat.
b) Evaluasi adalah seni, tidak ada evaluasi yang sempurna, meski dilakukan dengan
metode yang berbeda.
c) Pelaku evaluasi atau evaluator tidak memberikan jawaban atas suatu hal pertanyaan
tertentu. evaluator tidak berwenang untuk memberikan rekomendasi terhadap
keberlangsungan sebuah program. Evaluator hanya membantu memberikan alternatif.
d) Penelitian evaluasi adalah tanggung jawab tim bukan perorangan
e) Evaluator tidak terikat pada satu sekolah demikian pula sebaliknya.
f) Evaluasi adalah proses, jika diperlukan revisi maka lakukanlah revisi
g) Evaluasi memerlukan data yang akurat dan cukup.
h) Evaluator hendaknya mampu membedakan yang dimaksud dengan evaluasi formatif,
sumatif dan program.
4
i) Evaluasi memberikan gambaran deksriptif yang jelas mengenai hubungan sebab
akibat, bukan terpaku pada angka soalan tes.
5
mungkin melalui pendidikan sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia. Pemerintah sesuai dengan beban tugas kenegaraannya,
menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada pendidik untuk
membantu membina dan mengembangkan warga masyarakat melalui
pendidikan dengan kata lain, pendidik melaksanakan tugas mendidik dari
masyarakat dan pemerintah. Sehubungan dengan itu, pendidik harus
menyebarkan sejauh mana tugas yang diembannya telah dilaksanakan dan
disampaikan pelaksanaan pelaksanaan tugas tersebut kepada publik.
Fungsi Regulasi Administratif tentang sekolah . Tidak dapat diabaikan
bahwa dengan informasi hasil evaluasi pendidikan akan memberikan
regulasi administratif. Seorang pengambil kebijakan dalam bidang
pendidikan akan dapat mengatakan betapa bagusnya sistem sekolah A,
bagaimana disiplin guru disekolah B, dan bagaimana fasilitas disekolah C,
dan lain-lain.
b. Fungsi Evaluasi Pendidikan menurut Bloom:
Fungsi pemosisian / selektif
Dengan cara mengadakan penislain guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri
memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau level berikutnya
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
4) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah dan
sebagainya.
Fungsi diagnostik
Fungsi penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di Negara barat adalah sistem
belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari
sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang
lain. Sebagai Sayang sebuah dari permulaan system ini adalah adanya
pengakuan yang besar terhadap kemampuan individu. Setiap siswa sejak
lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan
lebih efektif jika disesuaikan dengan pembawaanya ngada.Akan tetapi
disebabkan karena Batasan sarana dan tenaga, pendidikan yang kadang-
kadang bersifat individual sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang
lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan adalah mengajar secara
6
kelompok .Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana
seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok
siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama.
Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana
suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh
beberapa faktor guru, metode mengajar, krikulum, sarana, dan sistem
administrasi.
7
berhasil. Dengan kata lain, evaluator dalam dapat diganggu oleh unsur
subjektivitas jika hal itu terjadi, data yang terkumpul kurang benar dan
kurang akurat meskipun barang kali cukup lengkap.
Evaluator luar (orang yang tidak ikut terlibat dalam kegiatan
program).Evaluator luar mungkin mengatasi kesulitan dalam memperoleh
datayang lengkap karena ada hal-hal yang disembunyikan oleh para
pelaksana program. Namun data yang dikumpulkan dapat lebih objektif.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, maka dalam kegiatan belajar mengajar
guru dapat dianggap sebagai evaluator dalam, guru adalah pelaksana
sehingga mereka mengetahui betul apa yang terjadi dalam proses belajar
mengajar. untuk memperbaiki proses pengajaran yang akan dilaksanakan
di lain waktu, guru perlu mengetahui seberapa tinggi tingkat
pencapaiannya tugas yang telah dikerjakan selama kurung waktu tertentu.
dalam hal ini guru tidak bertanya akan kurang objektif penilaiannya karena
hasil evaluasinya tidak akan dilaporkan atau diketahui oleh siapa pun.
8
mengetahui atau mengungkapkan kepribadian seseorang adalah dengan jalan menggunakan
tes kepribadian(personality test).
3.Aspek sikap
Sikap pada dasarnya merupakan bagian dari tingkah laku manusia, sebagai gejala atau
gambaran kepribadian yang menarik keluar. Karena sikap ini merupakan sesuatu yang sangat
dibutuhkan dalam pergaulan, maka diperoleh informasi mengenai sikap seseorang adalah hal
yang sangat penting. Oleh karena itu maka aspek sikap perlu diukur atau di evaluasi terlebih
dahulu bagi calon peserta didik sebelum mengikuti program pendidikan tertentu. Selanjutnya
apabila dicapai dari segi transformasi maka obyek darievaluasi pendidikan itu meliputi :
a. Kurikulum atau materi pelajaran
b. Metode mengajar dan teknik penilaian
c. Sarana atau media Pendidikan
d. Administrasi system
e. Guru dan unsur-unsur personal lainnya
Dari segi output, yang menjadi sasaran evaluasi Pendidikan adalah tingkat pencapaian atau
prestasi belajar yang berhasil diraih oleh masing-masing peserta didik, setelah mereka terlibat
dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan.
-Ruang Lingkup Evaluasi Pendidikan
Ruang lingkup evaluasi pendidikan mencakup : materi yang diberikan dansatuan pelajaran
yang disusun, peserta didik, pendidik dan sumber belajar, proses pendidikan, media belajar,
dan hasil belajar. Dengan demikian, evaluasi pendidikan mencakup evaluasi konteks,
evaluasi komponen - komponen proses belajar-mengajar, proses evaluasi dan evaluasi hasil.
Di samping itu selain evaluasi pendidikan juga harus dikaitkan dengan program muatan lokal
atau program tambahan yang lain yang merupakan bagian dari evaluasi pendidikan secara
keseluruhan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan pengukuran. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan
penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil
belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh siswa. Prinsip
Evaluasi Pendidikan terdiri dari Prinsip keterpaduan, Prinsip keterlibatan, Prinsip Koherensi,
Prinsip Pedagogis dan Prinsip Akuntabilitas.
Fungsi Evaluasi Pendidikan terdiri dari Fungsi observasi, Fungsi diagnostik, Fungsi
penempatan dan Fungsi pengukur keberhasilan modul maupun tujuan evaluasi adalah untuk
melihat dan mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran
memiliki tiga hal penting yaitu: input, transformasi dan output. Subjek Evaluasi Pendidikan
adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. Subjek Evaluasi
Pendidikan terdiri dari Penilai dalam (orang yang ikut terlibat dalam kegiatan) dan Evaluator
luar ( orang yang tidak ikut terlibat dalam kegiatan program). Objek dari evaluasi Pendidikan
meliputi tiga aspek,yaitu: Aspek kemampuan, Aspek kepribadian dan Aspek sikap. Ruang
lingkup evaluasi Pendidikan mencakup:materi yang diberikan dan satuan pelajaran yang
disusun, peserta didik, pendidik dan sumber belajar, proses pendidikan, media belajar, dan
hasil belajar
3.2 SARAN
Untuk memperbaiki kesalahan dalam pebuatan makalah ini saya sarankan dengan
penuh hormat kepada pembimbing dan rekan-rekan semua untuk dapat ikut serta memberikan
kritikan dan masukan agar dapat memperbaiki dalam pembuatan makalah- makalah
berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11