Anda di halaman 1dari 6

1. Buku ajar evaluasi pembelajaran. Oleh nahjiah ahmad.

A. Hakekat Evaluasi
Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
▶Stufflebeam, dkk (1971) mendefinisikan evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
merumuskan suatu alternatif keputusan. Sudjiono, (2005) mengemukakan bahwa
secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa
Indonesia berarti penilaian.
▶Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003):
Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi
informasi untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan
instruksional
▶Viviane dan Gilbert de Lansheere (1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah
proses penentuan apakah materi dan metode pembelajaran telah sesuai dengan
tujuan yang diharapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai.
Mengukur lebih besifat kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif.
Penentuannya bisa dilakukan salah satunya dengan cara pemberian tes kepada
pembelajar.

2. Evaluasi Pembelajaran. Oleh Prof. Dr. H. Sutarayat Trisnamansyah.


Menurut Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation refer to the
act or process to determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah
evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau
suatu proses untuk menetukan nilai dari sesuatu.
Apabila definisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald
W. Brown itu untuk memberikan definisi tentang Evaluasi Pendidikan, maka
Evaluasi Pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu tindakan atau
kegiatan atau suatu proses menetukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia
pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi di
lapangan pendidikan). Dengan kata lain, evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau
proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-
hasilnya.
Berbicara tentang pengertian evaluasi pendidikan, Lembaga Administrasi
Negara (1987), memberika batasan mengenai Evaluasi Pendidikan, antara lain
sebagai berikut:
a. Evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan perestasi belajar siswa. Definisi
yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950). Ahli ini menyatakan bahwa
evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika
belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya.

b. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang, yakni Cronbach dan
Stufflebeam. Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan
sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
keputusan”.

c. Pendidikan hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu: Pertama, dimensi


dialektikal horizontal. Kedua, dimensi ketundukan vertikal.

3. Evaluasi Pembelajaran. Oleh Prof. Dr. H. Sutarayat Trisnamansyah.


Evaluasi memiliki 2 tujuan yaitu, Tujuan Umum dan Tujuan Khusus. Secara
umum tujuan evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dalam
melaksanakan programnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat dan mengetahui
proses yang terjadi dalam pembelajaran.
Melalui evaluasi akan diperoleh informasi tentang hal-hal yang telah dan
belum tercapai. Evaluasi memberikan informasi bagi kelas dan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Secara umum, tujuan evaluasi
pembelajaran adalah: untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran baik tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan
maupun sistem penilaian.
Untuk menghimpun data yang dijadikan sebagai bukti mengenai taraf
kemajuan anak didik dalam mengalami proses pendidikan selama jangka waktu
tertentu. Secara khusus tujuan evaluasi antara lain: memberikan klarifikasi tentang
sifat hasil pembelajaran yang telah terlaksana, memberikan informasi tentang
ketercapaian tujuan jangka pendek yang telah terlaksana,memberikan masukan
untuk kemajuan pembelajaran, memberikan informasi tentang kesulitan dalam
pembelajaranuntuk memilih pengalaman pembelajaran pada masa yang akan
datang.Tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi
pembelajaran, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi
monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomi, dan evaluasi program
komprehensif.

4. Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen) Oleh Dr. Haryanto,


M. Pd.
Dalam evaluasi pembelajaran kita mengenal istilah tes. Dalam pemahaman
yang lebih khusus, tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya
kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang
terhadap stimulus atau pertanyaan.11 Definisi inilah yang sering kali dijadikan
sebagai definisi sederhana dan bisa dijadikan patokan dalam melakukan evaluasi,
khususnya dalam dunia pembelajaran anak didik.
Jadi, jika dikaitkan dengan pembelajaran anak didik, tes adalah sebuah metode
untuk menentukan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu
atau mendemonstrasikan penguasaan terhadap suatu keterampilan atau kandungan
pengetahuan. Sebagian bisa berupa tes pilihan ganda, atau tes pelafalan. Ketika
digunakan secara berkait-kelindan dengan penilaian (assessment), atau bahkan
evaluasi, tes bisa dibedaka dengan fakta bahwa sebuah tes adalah satu bentuk dari
penilaian (assessment).
Tidak usah dibaca
5. Evaluasi Hasil dan Proses Pembelajaran. Oleh Nuryadi, S, Pd., M. Pd.
Dalam Evaluasi kita mengenal yang namanya:
A. Penilaian (Assessment)
Assessment adalah serangkain kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi
belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program instruksional.
Rumusan ini menunjukkan, bahwa hasil terhadap siswa dapat digunakan sebagai
bukti yang patut dipertimbangkan dalam rangka evaluasi pembelajaran. Jadi
assessment bukan hanya menilai siswa melainkan sangat fungsional untuk menilai
system pembelajaran itu sendiri.
B. Pengukuran (Measurement)
Pengukuran berkenan dengan pengumpulan data deskriptif tentang produk siswa
atau tingkah laku siswa, dan hubungannya dengan standar prestasi atau norma,
evaluasi menunjukkan, pada teknik-teknik pengukuran, baik dalam rangka
assessment siswa maupun terhadap proses instruksional menyeluruh, yang
meliputi urutan instruksional (perencanaan, penyampaian, tindak lanjut,) dan
perubahan tingkah laku siswa yang dapat diamati (kognitif, psikomotorik, dan
efektif). Aplikasi teknik-teknik pengukuran difokuskan pada dua jenis, yakni
pengukuran acuan norma dan pengukuran acuan criteria. (Hamalik, 2001:77).

6. Evaluasi Pembelajaran. Oleh Dr. Zulkifli Matondang, M. Si.


Dalam kegiatan pengajaran pengukuran dan penilaian merupakan kegiatan
yang sangat penting. Kedua kegiatan tersebut merupakan salah satu dari empat
tugas pokok seorang pengajar. Keempat tugas pokok tersebut adalah
merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasilan pengajaran, serta
memberikan bimbingan.
Dalam praktek pengajaran, keempat kegiatan pokok ini merupakan sebuah
kesatuan yang padu, yang tidak dapat dipisahpisahkan. Dalam melaksanakan
tugas mengajarnya, seorang pengajar berupaya untuk menciptakan situasi belajar
yang memungkinkan siswa dapat belajar, memotivasi siswa, menyajikan bahan
ajar, serta menggunakan metode dan media yang telah disiapkan. Selain itu ia
mengolah dan menafsirkan hasil belajar siswa, serta mengambil keputusan untuk
kepentingan peningkatan efektivitas pengajaran yang akan datang. Guna mencapai
tujuan pendidikan yang optimal, guru juga memberikan bimbingan kepada siswa
dengan berupaya untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa beserta
latar belakangnya dan sekaligus memberikan bantuan untuk mengatasinya sebatas
kemampuan dan kewenangannya.
Terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar, pengukuran dan
penilaian memberikan sumbangan yang sangat berarti. Pengukuran dan penilaian
berfungsi sebagai pemantau kinerja komponen-komponen tersebut dalam
mencapai tujuan akhir proses belajar mengajar. Informasi yang diberikan oleh
hasil analisis terhadap hasil pengukuran dan penilaian sangat diperlukan bagai
pembuatan kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan seorang guru bagi
peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar di kelasnya.
Untuk membantu anda memahami penjelasan di atas, perhatikan ilustrasi
di bawah ini. Dalam kehidupan profesional seorang guru SD, serta pengukuran
dan penilaian akan tercermin dalam langkah-langkah utama yang disebutkan
diatas (membuat persiapan, melaksanakan kegiatan belajar mengajar, dan
mengevaluasi hasil belajar, serta memberikan bimbingan). Dalam pembuatan
persiapan (program pengajaran) yang efektif, hasil-hasil pengukuran dan penilaian
terhadap program pengajaran sebelumnya bisa dijadikan dasar bagi perbaikan
aspek-aspek persiapan program pengajaran yang dikembangkan. Misalnya, jika
pada penilaian yang dilakukan pada akhir program sebelumnya diperoleh
informasi bahwa hasil belajar yang dicapai para siswa kurang memuaskan, maka
pada pengembangan persiapan program pengajaran selanjutnya, guru tersebut
dapat mengambil langkah-langkah berikut:
a. Jika pencapaian yang kurang memuaskan tersebut terjadi pada sebagian besar
bahan uji yang diberikan, maka program pengajaran tersebut harus diperbaiki dan
diulangi;
b. Jika pencapaian yang kurang memuaskan tersebut hanya terjadi pada bagian-
bagian tertentu dari keseluruhan bahan uji yang diberikan, maka guru
memasukkan bagian-bagian tersebut ke dalam rencana program pengajaran
selanjutnya.;
c. Jika pencapaian yang kurang memuaskan tersebut hanya terjadi pada sebagian
besar siswa, maka program pengajaran harus diulangi;
d. Jika pencapaian yang kurang memuaskan tersebut hanya terjadi pada sebagian
kecil siswa, maka guru harus memberikan program remedial kepada siswa-siswa
tersebut

Anda mungkin juga menyukai