AMIRULLAH
1625042023
MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
A. Pengertian Multimedia
untuk mengolah dan menyajikan serta menggabungkan type file teks, suara,gambar, animasi,
audio dan video dengan alat bantu (tool). Di dunia pednidikan multimedia digunakan sebagai
media atau alat bantu pengajaran dan pembelajaran. Menurut Lestari (2018) adalah gabungan
berbagai media (format file) dari trks, suara, citra, maupun video. Begitu juga dengan
Binanto (2010) yang menyatakan bahwa multimedia bidang yang berkaitan dengan integritas
teks, grafik, gambar, gambar diam dan bergerak yang didesain dan dikendalikan
menggunakan computer (animasi), audio, dan media lainnya dimana setiap jenis informasi
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah salah satu sarana
media komunikasi dan informasi pada computer yang mengkombinasikan antara grafik, teks,
animasi, audio, dan video. Kombinasi dari berbagai elemen ini dapat di tampilkan, disimpan
atau dikirim dengan perangkat tertentu. Contohnya komputer. Multimedia saat ini sudah
1. Siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesiapan dan keinginan mereka. Artinya
2. Siswa belajar dari tutor yang sabar (computer) yang menyesuaikan diri dengan
seketika.
5. Siswa menikmati privasi dimana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan.
7. Belajar kapan saja meeka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.
Philips (dalam Lestari, 2013) menyatakan bahwa ‘IMM has the potential to
accommodate people with different learning style”. Bahwa multimedia interaktif dapat
mengakomodasi cara belajar yang berbeda-beda. Lebih lanjut Philips, menyatakan bahwa
yang mendukung cara belajar tertentu. Begitu juga dengan Arsyad (dalam Iswandi dan
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung anatara
siswa dengan lingkungannya, dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri-sendiri
pengajaran yang awalnya dirasa monoton dan membosankan, menjadikan multimedia sebagai
inovasi yang menarik untuk peserta didik sehingga peserta didik mampu memahami dan
Adapun tujuan umum dari pembuatan multimedia menurut Rusli, dkk (2017) yaitu:
D. Jenis-Jenis Multimedia
pembelajaran mandiri.
1. Multimedia Hiperaktif
Multimedia jenis ini mempunyai stuktur dengan elemen terkait yang dapat diarahkan
ada.Contoh: World wide web, web site, mobile banking, game online, dll.
2. Multimedia Interaktif
Pengguna/user dapat mengontrol secara penuh mengenai apa dan kapan elemen
3. Multimeia Linear/Squential
Multimedia Linear adalah jenis multimedia yang berjalan lurus. Multimedia jenis ini bisa
dilihat pada semua jenis film, tutorial video, dll. Multimedia interakrif adalah jenis
multimedia interaksi, artinya ada interaksi antara media dengan pengguna media melalui
tanpa kontrol navigasi dari pengguna. Penyajian multimedia linear harus berururtan atau
sekuensial dari awal sampai akhir. Contoh: Movie, e-book, music, siaran TV.
Multimedia presentasi pembelajaran adalah alat bantu guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas dan tidak untuk menggantikan peran guru secara keseluruhan.
dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran
mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge dan tacit knowledge, mengandung
fitur assemen untuk latihan, ujia dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalah.
E. Karakteristik Multimedia
Menurut Binanto (2010) multimedia mempunya empat ciri atau karakteristik dasar,
yaitu: 1) Merupakan sistem yang dikontrol oleh computer, 2) Merupakan sebuah sistem yang
terintegrasi, 3) Informasi yang ditanagi dipresentasikan secara digital dan 4) Antarmuka pada
media tampilan akhir biasanya bersifat interaktif. Begitu juga dengan Rusli, dkk (2017)
menyatakan bahwa karakteristik multimedia terdiri atas elemen-elemen teks, grafik, animasi,
video, dan suara yang terintegrasi, serta konten yang disusun yang dipresentasikan secara
berbeda. Salah satu karakteristik terpenting dalam sebuah produk multimedia adalah adanya
Menurut Gerlach dan Ely dalam bukunya Arsyad (2003) mengemukakan tiga ciri multimedia
yaitu:
1. Ciri fiksatif (Fixative Property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,
2. Ciri manipulatif (Manipulative Propwerty) Ciri ini memiliki makna bahwa transformasi
suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki manipulatif. Kejadian
yang memakan waktu sehari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau
3. Ciri Distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu
objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang secara bersama kejadian tersebut
disajikan kepada jumlah besar siswa dengan stimulus pangalaman yang relatif sama
karakteristik yaitu: Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalhnya
menggabungkan unsur audio dan visual juga bersifat mandiri dalam pengertian memberi
kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan
Menurut Sanjaya dalam Nurrita (2018) ada beberapa fungsi dari penggunaan media
pembelajaran yaitu:
1. Fungsi komunikatif Media pembelajaran digunakan untuk memudahkan komunikasi
antara penyampai pesan dan penerima pesan. Sehingga tidak ada kesulitan dalam
2. Fungsi motivasi Media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar. Dengan
pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur artistic saja akan
4. Fungsi penyamaan persepsi Dapat menyamakan persepsi setiap siswa sehingga memiliki
5. Fungsi individualitas Dengan latar belakang siswa yang berbeda, baik itu pengalaman,
gaya belajar, kemampuan siswa maka media pembelajaran dapat melayani setiap
kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
Menurut Iswadi dan Rosnelli (2014) mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu:
5. Multimedia pembelajaran dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit dan
realistis.
pendidikan adalah sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas, membangkitkan motivasi
belajar, memperjelas penyajian pesan dan informasi dan memberikan stimulasi belajar atau
Menurut Mayer (dalam Damayanti, 2013), asumsi yang mendasari teori kognitif
tentang multimedia learning, yakni dual-channel (saluran ganda), limited capacity (kapasitas
informasi untuk materi visual dan materi auditori. Informasi berupa kata-kata diterima oleh
mata dan telinga, sedangkan gambar diterima oleh mata yang merupakan memori sensorik.
Setelah diseleksi oleh memori sensorik, informasi diteruskan ke memori kerja. Di dalam
memori jangka panjang. Kedua saluran tersebut diilustrasikan dalam ilustrasi gambar berikut:
H. Prinsip Multimedia
Menurut Hardianto (2011) perkembangan multimedia pembelajaran yang ada saat ini,
ternyata belum semuanya memenuhi kaidah pengembangan media yang baik, layak dan
hanya mementingkan kemenarikan dari sisi tampilan seperti animasi atau warna-warna yang
ditonjolkan dengan tidak mengikuti kaidah pembelajaran dan desain pesan pembelajaran
secara benar. Multimedia pembelajaran dibuat kurang didasarkan pada need assesment dan
kurang memperhatikan aspek perkembangan peserda didik yang akan menjadi pengguna
media tersebut.
Lebih lanjut Richard E. Mayer (2009) menyebutkan tujuh prinsip desain multimedia
tersebut telah dibuktikan melalui penelitian oleh Richard E Mayer dengan menggunakan tes
Siswa dapat belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar-gambar daripada hanya kata-
pemahaman dan meningkatkan mutu desain multimedia maka sajian multimedia hendaknya
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar-gambar terkait disajikan secara
berdekatan daripada saat disajikan saling berjauhan dalam halaman atau layar slide.
Gambar dan kata-kata yang disajikan haruslah berdekatan dalam on-screen. Gambar dan
teks/ kata yang berjauhan akan menyulitkan bagi siswa untuk memahami-nya atau bisa
jadi bias makna yang disebabkan tek dan gambar yang berjauhan tersebut.
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata dan gambar terkait disajikan secara simultan
gambar dan teks/kata sebaiknya disajikan secara berbarengan dalam on-screen bukan
bergantian sebab jika disajikan secara bergantian dapat menyebabkan terjadi kesalahan
dalam memproses informasi yaitu hubungan mental antara representasi verbal dan
3. Prinsip Koherensi
Siswa dapat belajar lebih baik saat kata-kata, gambar-gambar atau suara-suara
sebaiknya dihilangkan dalam tampilan on-screen, karena unsure tambahan tersebut akan
mengalihkan perhatian siswa dari materi yang penting, bisa menggangu proses penataan
materi, dan dapat menggiring siswa pada materi yang tidak sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
4. Prinsip modalitas
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi daripada animasi dan teks on-
screen. Gambar-gambar dan kata-kata sama disajikan secara visual (yakni sebagai
animasi dan teks) akan menyebabkan saluran visual/pictorial kelebihan beban sebaliknya
5. Prinsip redundansi
Siswa dapat belajar lebih baik dari animasi dan narasi darpada animasi, narasi dan teks
on-screen. Jika kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara visual yakni animasi dan
teks akan menyebabkan saluran visual kelebihan beban sehingga pemrosesan informasi
kurang maksimal.
Pengaruh desain lebih kuat terhadap siswa berpengatahuan rendah daripada siswa
berpengetahuan tinggi, dan siswa berkemampuan spatial tinggi lebih baik daripada siswa
berspasial rendah. Penggunaan multimedia sebainya digunakan pada siswa yang belum
mempelajari materi bukan untuk mengulang (remidi), sebab siswa yang memiliki
kemampuan spasial rendah juga tidak begitu tertarik dengan tampilan multimedia.
DAFTAR PUSTAKA
Binanto Binanto. 2010. Media dan Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Damayanti Fifi. 2013. Pembelajaran berbantuan multimedia berdasarkan teori beban kognitif
untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah program linear siswa X TKR 1
SMKN 1 Doko. Jurnal pendidikan sains. Vol. 1 (2)
Iswadi Taruna dan rosnelli. 2014. Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia
pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik. Jurnal pendidikan teknologi dan
kejuruan. Vol 4 (2)
Lestari Ambar Sri . 2013. Pembelajaran Multimedia. Jurnal Al Ta’dib. Vol 6 (2)
Limbong Teonni. 2020. Media dan Mutimedia Pembelajaran Teori dan Praktik. Yayasan kita
menulis: Sumatera Utara
Nurrita Teni. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Misykat. Vol 3 (1).
Rusli. M., Hermawan D., Supuwiningsih N.N. 2017. Multimedia pembelajaran yang inofativ.
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Oka Gde Putu Arya. Media dan multimedia pembelajaran. 2017. Yogyakarta: Deepublish.