Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBBelakang
Media pembelajaran ialah sejenis peralatan fisik yang difungsikan sebagai
perantara yang menghubungkan sumber informasi dengan penerima informasi.
Keberadaan media dalam pembelajaran memungkinkan peserta didik sebagai
penerima informasi dapat memahani dengan mudah informasi yang disajikan
oleh guru. Di sisi lain, guru sebagai penanggung jawab pembelajaran di dalam
kelas akan sangat terbantu untuk menyampaikan materi dengan adanya bantuan
dari media pembelajaran.
Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi turut mendorong
pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikenal saat ini
tidak hanya media cetak sebagaimana telah ada sejak beratus-ratus tahun lalu,
akan tetapi beberapa media pembelajaran lainnya telah dikembangkan oleh para
ahli guna mendukung aktivitas belajar. Adapun media pembelajaran yang kita
ketahui saat ini terdiri dari: media cetak, media audio, media visual, media video,
dan media multimedia.
Media cetak merupakan setiap bentuk cetakan yang digunakan dalam
pembelajaran. Media cetak memungkinkan seorang pembaca untuk mencerna
dengan baik informasi yang tertera di dalamnya sebab media tersebut dapat di
baca ulang. Beberapa ragam media cetak yang digunakan dalam pembelajaran,
antara lain: buku teks, booklet, brosur, koran, dan majalah.
Media audio merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan suara
atau bunyi untuk menyampaikan informasi. Media ini dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan indra pendengaran. Beberapa ragam media audio yang dikenal
dalam pembelajaran, antara lain: piringan hitam, pita open reel, kaset audio, dan
Compact Disk (CD).
Media video merupakan jenis media pembelajaran yang dapat
menampilkan suara dan gambar secara bersamaan. Beberapa jenis file video yang
bisa digunakan untuk tujuan belajar, yaitu: AVI (Audio Vidio Interleaved), MPEG

1
2

(Moving Picture Expert Group), WMV (Windows Media Vidio), DiVX, MP4,
MOV, Real Media, ASF (Advance Streaming Format), 3GP, dan FLV (Flash
Vidio).
Media multimedia merupakan suatu media yang dapat menampilkan
tayangan berupa teks, audio, video, dan animasi secara bersamaan dan
terintegritas. Semua unsur dalam program multimedia mempunyai fungsi masing-
masing dalam menyampaikan informasi sehingga pembelajaran diharapkan bisa
berjalan efektif karena unsur-unsur yang terkandung di dalamnya meliputi
perbedaan cara belajar dan tingkat pemahaman peserta didik.
Rapidbe dalam Muhammad Yaumi mengungkapkan beberapa dampak dari
aktivitas belajar dalam meningkatkan kemampuan peserta didik, antara lain: 10%
dari hasil bacaan, 20% dari hasil pendengaran, 30% dari hasil penglihatan, 50%
dari hasil melihat dan mendengar, 70% dari apa yang ditulis dan dikatakan, dan
90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. 1 Maka dari itu, penggunaan ragam
multimedia merupakan pilihan yang tepat terutama dalam menghadapi berbagai
perbedaan tingkat pemahaman dari peserta didik.
Berdasarkan pada kenyataan tersebut, penulis akan membahas lebih lanjut
seputar media pembelajaran multimedia untuk memperoleh informasi secara
mendalam tentang multimedia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud multimedia?
2. Apa saja unsur-unsur multimedia?
3. Bagaimana mendistribusikan program multimedia?
4. Apa keunggulan dan keterbatasan program multimedia?
5. Bagaimana prinsip pengembangan multimedia?
6. Bagaimana memafaatkan multimedia dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam?

1
Muhammad YYaumi, Media dan Teknologi Pembelajaran, Edisi Pertama ((Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2018), h. 13.

2
3

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahuiPpengertian multimedia.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur multimedia.
3. Untuk mengetahui pendistribusian program multimedia.
4. Untuk mengetahui keunggulan dan keterbatasan program multimedia.
5. Untuk mengetahui prinsip pengembangan multimedia.
6. Untuk mengetahui pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam.

3
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. PengertianmMultimedia
Multimedia diambil dari akar kata “multi” yang bermakna banyak dan
“media” bermakna perantara. Oleh karena itu, istilah multimedia dalam
pembelajaran dapat dipahami sebagai penggunaan beberapa media untuk
mendukung aktivitas pembelajaran.
Para ahli juga memberikan definisi terkait multimedia, diantaranya
pendapat Rosch yang dikutip oleh Gde Putu Arya Oka mengatakan bahwa
multimedia merupakan kombinasi antara komputer dan video. Tay Vaughan juga
mengatakan bahwa multimedia adalah perpaduan antara unsur teks, foto, seni
grafis, suara, animasi, dan elemen-elemen video yang diolah secara digital.2
Menurut Hofstetter dalam Suyanto yang dikutip oleh Unik Ambar Wati
menyatakan bahwa terdapat empat komponen utama yang harus ada dalam
multimedia, yaitu: komputer, link, alat navigasi, dan multimedia.3 Jika salah satu
dari keempat komponen tersebut tidak ada, maka tidak dapat dikatakan sebagai
multimedia.
Multimedia dapat digolongkan menjadi dua kategori, yakni multimedia
linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier ialah jenis multimedia yang
dapat dijalankan langsung oleh pengguna meskipun tidak memiliki alat
pengontrol, misalnya TV dan film. Multimedia interaktif ialah jenis multimedia
yang bisa dijalankan oleh pengguna dan dilengkapi dengan pengontrol sehingga
memungkinkan pengguna dapat menentukan apa yang diinginkan untuk proses
selanjutnya, misalnya multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain
sebagainya.4

2
Gde Putu Arya Oka, Media dan Multimedia Pembelajaran (Yogyakarta: Deepublish,
2017), h. 8-9.
3
Unik Ambar Wati “Pengembangan Multimedia Pembelajaran untuk Mata Kuliah
Pembelajaran Terpadu”, (Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan 1, no. 1 (2010): h. 5.
4
Munir, Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan (Alfabeta: Bandung, 2012),
h. 5.

4
5

Multimedia yang difungsikan sebagai media untuk presentasi memiliki


perbedaan dengan multimedia yang difungsikan sebagai media pembelajaran.
Sebagai media untuk presentasi, penggunaan multimedia tidak melibatkan
pengguna secara aktif dalam artian keterlibatan pengguna dalam pemanfaatan
multimedia bersifat samar. Adapun sebagai media pembelajaran membutuhkan
keterlibatan pengguna secara aktif selama proses pembelajaran. 5 Olehnya itu,
penggunaan multimedia dalam pembelajaran akan berjalan efektif jika pengguna
(guru atau peserta didik) mampu mengoperasikan program multimedia tersebut.
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat ditarik disimpulkan bahwa
multimedia dalam konteks pembelajaran ialah suatu media pembelajaran yang
terdiri dari unsur teks, gambar, suara, video, dan animasi yang terhubung dengan
perangkat komputer dan membutuhkan interaksi secara aktif dari pengguna dalam
memanfaatkannya.
B. Unsur-unsur Multimedia
1. Teks
Unsur teks berfungsi sebagai pemberi informasi dalam bentuk bacaan
kepada pengguna multimedia. Pada saat program multimedia ditayangkan,
unsur teks berperan sebagai pengarah atau navigasi bagi pengguna dan untuk
mengkomunikasikan informasi utama.
2. Visual
Unsur visual atau gambar berfungsi untuk menjelaskas makna yang
terkandung dalam sebuah teks yang bersifat abstrak menjadi sesuatu yang
lebih konkret.
3. Audio
Unsur audio dalam program multimedia berfungsi untuk menyampaikan
informasi dalam bentuk suara. Unsur audio biasanya digunakan dalam
pembelajaran bahasa asing misalnya pada saat mempelajari cara pengucapan
bahasa asing (pronounciation).

4. Video
5
Gde Putu Arya Oka, Media dannMultimedia Pembelajaran, h. 10.

5
6

Unsur video dalam program multimedia berfungsi untuk menayampaikan


informasi melalui tayangan gambar yang bergerak. Dengan adanya video
tersebut, maka diharapkan informasi dapat tersampaikan secara nyata dan
komprehensif.
5. Animasi
Animasi merupakan hasil olahan komputer berupa gambar yang bergerak.
Animasi digunakan untuk menampilkan objek dan benda untuk memberikan
informasi tentang suatu konsep atau pengetahuan.6
C. Distribusi Program Multimedia
Pengguna dapat memanfaatkan program multimedia yang telah
terdistribusi melalui beberapa cara, yaitu:
1. CompacttDisc/Digital Versatile Disk
Desain multimedia bisa disebarkan melalui CDDatau DVD karena dapat
menampung file dalam ukuran besar seperti vidio atau suara dengan kapasitas dan
kualitas tinggi. Kelebihan yang lain yang diperoleh dalam mendistribusikan
program multimedia melalui CD/DVD antara lain: ukurannya yang kecil, harga
murah, dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak, dan mayoritas komputer atau
laptop saat ini memiliki CD/DVD drivers.
2. Kiosk
Kiosk adalah sistemmkomputer stand-alone atau terhubung dengan
jaringan. Kiosk banyak ditemui di tempat umum yang berguna untuk
memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi terkait dengan tempat
yang bersangkutan, melakukan transaksi, memainkan game dan lain sebagainya.
3. Internet
Berbagai program multimedia dapat diakses melalui internet baik secara
streaming atau didownload terlebih dahulu. Kecepatan dalam mengakses program
multimedia sangat tergantung dari koneksi internet pengguna. Oleh karena itu,
program multimedia yang akan didistribusikan melalui internet sebaiknya

6
Benny A. Pribadi, Media dan Teknologi dalammPembelajaran, Edisi Kedua (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2017), h. 160-174.

6
7

menggunakan kapasitas file yang kecil tanpa mengabaikan kualitas dari program
tersebut.
4. Handphone
Saat ini, hampir semua kalangan mulai dari peserta didik usia dasar sampai
perguruan tinggi dapat menggunakan handphone (HP) atau smartphone. Beberapa
program multimedia pun dapat diakses melalui HP sehingga pendistribusian
program harus tetap memperhatikan kapasitas dari HP.7
D. Keunggulan dan Keterbatasan Program Multimedia
1. Keunggulan
a. Meningkatkan retensi atau daya ingat
b. Dapat digunakan oleh peserta didik dengan gaya belajar yang berbeda-beda
c. Membantu peserta didik untuk mewujudkan berbagai tujuan pembelajaran
d. Tingkat realime dari informasi dan pengetahuan yang ditampilkan tinggi
e. Membangkitkan motivasi belajar
f. Bersifat interaktif
g. Bisa dimanfaatkan untuk membantu aktivitas belajar baik individual ataupun
kelompok
h. Isi atau materi pelajaran ditampilkan secara konsisten
i. Memberikan peluang kepada pengguna untuk melakukan kontrol terhadap
proses belajar.8
2. Keterbatasan
Beberapa keterbatasan dari penggunaan program multimedia dalam
pembelajaran menurut Benny A. Pribadi, yaitu:
a. Membutuhkan biaya yang besar dalam pengadaan program
b. Membutuhkan perangkat keras
c. Terkadang tidak cocok dengan sistem komputer yang ada.9

7
Herman Dwi Surjono,.Multimedia Pembelajaran Interaktif: Konsep dan Pengembangan
(Yogyakarta: UNY Press, 2017), h. 18-20.
8
Benny A.Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, h.159-160.
9
Benny A.Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, h. 167.

7
8

Keterbatasan lain dalam pemanfaatan program multimedia dalam


pembelajaran sebagaimana yang diungkapkan oleh Sharon E. Smaldino dkk.
yaitu:
a. Hak cipta penggunaan piranti lunak program multimedia tidak terjamin karena
mudah digandakan
b. Ekspektasi yang tinggi dari para pengguna tidak dibarengi dengan usaha yang
maksimal dalam menggunakan program multimedia
c. Membutuhkan keterampilan yang kompleks dalam menggunakan program
multimedia yang tergolong canggih
d. Peserta didik dengan gaya belajar yang membutuhkan panduan secara
terstruktur akan mengalami kesulitan dalam menggunakan program multimedia
bahkan bisa mengalami frustasi.10
E. Prinsip Pengembangan Program Multimedia
1. Prinsip Multimedia
Prinsip ini bermakna bahwa peserta didik dapat belajar lebih baik dengan
menggunakan media yang terbentuk dari gabungan teks dan gambar. Penggunaan
unsur teks yang dipadukan dengan unsur suara dapat membantu peserta didik
untuk menyelami materi yang terkandung dalam program multimedia.
2. Prinsip Kontiguitas
Prinsip ini mengatakan bahwa peserta didik dapat mengikuti pelajaran
dengan baik jika menggunakan media yang menampilkan unsur-unsur teks dan
grafis secara bersamaan. Hal tersebut bermakna bahwa unsurrteks dan unsur grafis
sangat penting untuk dikombinasikan dalam media pembelajaran guna
mendukung aktivitas belajar peserta didik.
3. PrinsippKoherensi
Makna dari prinsip ini adalah sesuatu yang sama sekali tidak memiliki
kaitan dengan informasi atau materi yang ingin disampaikan sebaiknya
ditiadakan dalam program multimedia sebab hal tersebut dapat
mengganggu perhatian peserta didik.

10
Sharon E. Samaldino,dkk., Instructional Technology and Media for Learning, Edisi
Kesembilan (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011), h. 174.

8
9

4. Prinsip Modalitas
Prinsip ini memberikan pengertian bahwa unsur audio sangat cocok
digunakan dalam pembuatan program multimedia untuk tujuan pembelajaran.
Sebab informasi yang disampaikan lewat kata-kata yang diucapkan dapat
berdampak lebih baik dari pada hanya menampilkan teks pada program
multimedia. Penggunaan prinsip ini sangat sesuai dengan tayangan grafik yang
nilai cukup rumit.
5. Prinsip Pengulangan
Prinsip ini bermakna bahwa menggunakan unsur teks dan narasi secara
bersamaan dalam menyajikan materi merupakan suatu bentuk pengulangan dan
tidak akan berdampak baik dalam pembelajaran.
6. Prinsip Personalisasi
Prinsip ini bermakna bahwa materi yang disajikan dalam bentuk
percakapan dapat membawa dampak baik pada hasil belajar peserta didik.
7. Prinsip Suara atau Audio
Prinsip ini menyatakan bahwa penggunaan suara asli sebagai unsur audio
dalam program multimedia lebih baik dibandingkan dengan suara hasil rekayasa.
8. Prinsip Pemberian Tanda
Pemberian tanda pada bagian tertentu yang dianggap penting dalam
program multimedia merupakan hal perlu dilakukan untuk memancing perhatian
peserta didik pada bagian tersebut. Tanda yang dimaksudkan dapat berupa gambar
atau suara.
9. Prinsip Interaktivitas
Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa interasksi peserta didik
dengan sumber belajar adalah inti dari semua aktivitas belajar. Oleh karena itu,
dalam mendesain dan mengembangkan program multimedia hendaknya mampu
menciptakan interaksi peserta didik secara intensif dengan isi atau materi
pelajaran. Interaksi tersebut dapat berupa pemberian tugas ataupun latihan yang
berkaitan dengan materi.

9
10

10. PrinsippPra-Pelatihan
Makna dari prinsip ini adalah pembelajaran akan berjalan efektif jika
sebelumnya peserta didik telah mempunyai pengetahuan terkait apa yang
hendak dipelajari. Penggunaan prinsip ini dapat memberikan pengenalan
dan membangkitkan motivasi peserta didik untuk lebih mendalami materi
yang diajarkan.11
F. Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pemanfaatan program multimedia dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam memungkinkan terciptanya pengalaman belajar yang berbeda dan menarik
bagi peserta didik. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa dengan
menggunakan program multimedia,ternyata dapat meningkatkan motivasi dan
hasil belajar peserta didik. Penggunaan program multimedia dalam pembelajaran
dapat dijadikan sebagai unsur pendukung dalam menerapkan metode
pembelajaran.
Hannafin dalam Benny A. Pribadi menyebutkan metode-metode yang
dapat digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan
memanfaatkan program multimedia. Metode tersebut meliputi: presentasi, diskusi,
simulasi, tutorial, latihan berulang, pemecahan masalah, demonstrasi, dan
permainan.12
Penggunaan multimedia dapat dimanfaatkan untuk semua materi
Pendidikan Agama Islam yang meliputi: al-Qur’an dan al-Hadis, aqidah dan
akhlak, fiqih, muamalah, dan sejarah. Untuk dapat memaksimalkan
penggunaannya, dibutuhkan keterampilan dari guru untuk dapat menyesuaikan
materi yang akan diajarkan dengan media yang akan digunakan agar informasi
dan pengetahuan yang disampaikan dapat dicerna dengan baik oleh peserta didik.

11
Benny A.Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, h. 180-183.
12
Benny A.Pribadi, Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, h. 175.

10
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Multimedia dalam pembelajaran merupakan suatu media pembelajaran
yang terdiri dari unsur teks, gambar, suara, video, dan animasi yang
terhubung dengan perangkat komputer dan membutuhkan interaksi secara
aktif dari pengguna dalam memanfaatkannya
2. Unsur-unsur multimedia, yaitu: teks, visual (gambar), audio (suara), video,
dan animasi.
3. Program multimedia dapat didistribusikan melalui berbagai cara, antara
lain: melalui CD/DVD, kiosk, internet, dan handphone.
4. Keunggulan program multimedia, yaitu: meningkatkan retensi atau daya
ingat, dapat digunakan oleh peserta didik dengan gaya belajar yang
berbeda-beda, membantu peserta didik untuk mencapai berbagai tujuan
pembelajaran, tingkat realisme dari informasi yang ditampilkan tinggi,
membangkitkan motivasi belajar, bersifat interaktif, bisa digunakan untuk
membantu aktivitas belajar baik individual maupun kelompok, isi atau
materi yang ditampilkan secara konsisten, dan memberikan peluang kepada
pengguna untuk melakukan kontrol terhadap proses belajar. Adapun
keterbatasan program multimedia, yaitu: pengadaan program relatif mahal,
memerlukan perangkat keras tertentu untuk menggunakannya, tidak selalu
cocok atau kompatibel dengan sistem yang ada, hak cipta pengguna piranti
lunak tidak terjaga karena mudah digandakan, ekspektasi yang tinggi dari
para pengguna tidak dibarengi dengan usaha yang maksimal dalam
menggunakan program multimedia, membutuhkan keterampilan yang
kompleks dalam menggunakan program multimedia yang tergolong
canggih, dan peserta didik dengan gaya belajar yang membutuhkan

11
12

panduan secara terstruktur akan mengalami kesulitan dalam menggunakan


program multimedia bahkan bisa mengalami frustasi.
5. Prinsip pengembangan program multimedia, antara lain: prinsip
multimedia, prinsip kontiguitas, prinsip koherensi, prinsip modalitas,
prinsip pengulangan, prinsip personalisasi, prinsip suara atau audio, prinsip
pemberian tanda, prinsip interaktivitas, dan prinsip pra-pelatihan.
6. Pemanfaatan program multimedia dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dapat diaplikasikan dalam berbagai metode pembelajaran dalam
mengajarkan materi-materi Pendidikan Agama Islam.
B. Saran

Penyusunan makalah ini, penulis berpedoman pada beberapa buku dan

jurnal yang dijadikan referensi. Penulis menyadari makalah ini masih jauh

dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca yang budiman sangat diharapkan demi mendukung kesempurnaan

isi maupun tekhnik penulisan dalam makalah ini.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Munir. Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Alfabeta: Bandung.


2012.

Oka, Gde Putu Arya. Media dan Multimedia Pembelajaran. Yogyakarta:


Deepublish. 2017.

Pribadi, Benny A. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran, Edisi Kedua.


Jakarta: Prenadamedia Group. 2017.

Sharon E. Samaldino,dkk. Instructional Technology and Media for Learning,


Edisi Kesembilan. Jakarta: Prenadamedia Group. 2011.

Surjono, Herman Dwi. Multimedia Pembelajaran Interaktif: Konsep dan


Pengembangan. Yogyakarta: UNY Press. 2017.

Wati, Unik Ambar. “Pengembangan Multimedia Pembelajaran untuk Mata Kuliah


Pembelajaran Terpadu”, (Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan 1, no. 1
(2010): h. 1-16.

Yaumi, Muhammad. Media dan Teknologi Pembelajaran, Edisi Pertama. Jakarta:


Prenadamedia Grup. 2018.

13

Anda mungkin juga menyukai