Anda di halaman 1dari 15

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR


A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Hasan dkk (2021), media mampu membantu dalam
kegiatan belajar mengajar. Suatu perantara yang menjadi medium untuk
memindahkan pesan, ilmu pengetahuan atau informasi pada suatu
proses belajar mengajar dapat dikatakan sebagai media pembelajaran.
Menurut Setiawan dkk (2022), keberhasilan dalam pembelajaran bisa
diraih melaui kegiatan merancang yang baik. Salah satu perancangan
yang penting untuk dilakukan yaitu mempersiapkan media
pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran tersebut. Pendidik
seharusnya dapat mengidentifikasi kebutuhan dalam belajar mengajar
sehingga dapat membuat media pembelajaran yang cocok dengan
karakteristik peserta didik.
Menurut kristanto (2016), media pembelajaran yaitu apapun
yang bisa dipakai guna menyampaikan pesan, yang mampu
meningkatkan perhatian peserta didik, persaan, maupun pikiran peserta
didik. Kemudian media pembelajaran ini juga diharpkan meningkatkan
minat peserta didik dalam kegiatan belajarnya agar hasil yang didapat
oleh peserta didik sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut.
Menurut Gunawan dan Ritonga (2029), dalam kegiatan belajar
mengajar media menjadi pembawa pesan, informasi maupun ilmu
pengetahuan dari pendidik yang akan disalurkan sehingga sampai pada
penerima, yaitu peserta didik. Penggunaan media pembelajaran tidak
mejadi guna tambahan namun dapat menjadi guna tersendiri berupa
sarana dalam menjadikan keadaan belajar mengajar yang lebih tepat
sasaran.
Berdasarkan paparan dari beberapa ahli di atas tentang
pengertian dari istilah media pembelajaran dalam penelitian ini
disimpulkan bahwa media pembelajaran dapat didefenisikan menjadi
perantara atau medium yang dapat digunakan untuk mengantarkan
pesan, informasi maupun pengetahuan dari pendidik untuk diterima
oleh peserta didik yang harus disesuaikan oleh pendidik dalam
menciptakan media tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan hasil
yang diperoleh peserta didik, meningkatkan perhatian dan ketertarikan
peserta didik dalam menyimak pembelajaran, mengefisienkan
pembelajaran, yang mana semua itu agar tujuan dalam proses
pembelajaran dapat tercapai dan tepat sasaran.
b. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2006 : 42) dalam Fatma Sukmawati


mengelompokkan media pembelajar menjadi :
1. Berbentuk benda konkrit atau benda konkret atau nyata
2. sesuatu yang tidak bisa diproyeksikan seperti.: Bahan
cetakan,diagram, papan tulis, bagan, flipchart, foto, grafik.
3. Rekaman suara (audio) ke dalam kaset atau disk
4. Gambar tidak bergerak yang bisa diproyeksikan: Slide, film
seri, OHT (tembus pandang), program pada komputer
5. Gambar bergerak yang bisa diproyeksikan, misalnya film dan
rekaman berupa video
6. Media komposit seperti materi videotape, slide audiotape,
audiotape film series, audiotape microfilm, audiotape
interactive computer, dan video disc

Menurut Schramm (1985) dalam Fatma Sukmawati


mengklasifikasikan media menjadi dua bagian yaitu :

1. Media yang besar bersifat mahal dan kompleks, berupa


media besar seperti film, televisi, dan video NCD
2. Media yang kecil bersifat sederhana dan murah. Contoh
media yang kecil seperti: audio, slide, teks.
Menurut Gunawan dan Ritonga(2019) , terdapat beberapa jenis
media audio visual yang dapat dikelompokkan menjadi:

1. Media Audio Visual Gerak


Media audiovisual bergerak telah menjadi media
modern yang merespon kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, seperti melihat, mendengar, bergerak, dan
menampilkan elemen gambar bergerak. Salah satu jenis
media yang tergolong dalam kelompok ini adalah
videotape, televisi dan film.
2. Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam diartikan sebagai media yang
dapat menampilkan suara dan visual atau gambar diam,
seperti:
a. Film dengan bingkai suara
b. Film dengan rangkai suara

2. Video Dalam Pembelajaran


a. Pengertian Video Pembelajaran
Menurut Surjono (2017), video dapat di maksudkan sebagai
rekaman dari kejadian yang berisikan gambar yang bergerak
secara sistematik dan disertai suara. Video memerlukan
perangkat keras seperti komputer untuk mendesain produknya.
Video memiliki isi yang lebih nyata sertan menjadi multi media
yang terkenal karena dapat dibuat dengan mudah dengan
komputer. Animasi serta video pasti disajikan bersama-sama
dengan kata-kata atau narasinya. Jika animasi di jalankan dahulu
kemudian baru narasinya di perdengarkan maka dapat membuat
peserta didik kesulitan memahami isi video pembelajaran karna
sulit untuk menghubungkan animasi dan suara tersebut. Menurut
Azizah dan Permana (2021), video pembelajaran adalah media
yang dibuat secara beraturan atau terancang sehingga sistematis,
yang berdasarkan pada kurikulum yang sedang berlaku serta
pengembangannya menerapkan dasar-dasar dari pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik merasa lebih mudah dan
tertarik dalam menyimak materi yang disampaikan.
Menurut Ramli (2012), jika media pembelajaran dapat
digunakan dengan benar maka akan sangat membantu mengatasi
kelemahan dan kekurangan pembelajaran yang diberikan pendidik
sehingga seharusnya pendidik dapat mempelajari dan menguasai
baik materi maupun metodologi dalam pembelajaran. Sebelum
memutuskan untuk membuat media dan alat belajar, pendidik
harus tahu karakteristik dan tipe dari peserta didiknya yang akan
belajar secara individual maupun kelompok, sehingga media dan
alat yang dihasilkan, dapat digunakan secara keseluruhan peserta
didik karena sudah menyesuiakan kondisi dari peserta didik,
Sehingga pesan yang disampaikan dalam pembelajaran menjadi
sederhana dan dapat diterima sehingga tahan lama dalam ingatan
peserta didik. Menurut Suryansyah dan Suwarjo (2016), pendidik
diharuskan dapat menggunakan teknologi agar mempermudah
peserta didik ketika belajar maupun pendidik itu sendiri dalam
menyampaikan pembelajaran. Pendidik dapat memakai tipe
berupa media audio visual yang dapat memperjelas materi yang
dipelajari. Jenis media tersebut dapat berbentuk video
pembelajaran. Saat menentukan objek dalam video, pendidik
dapat menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Video
pembelajaran memiliki banyak kelebihan dalam pemanfaatannya.
Berdasarkan penjelasan beberapa ahli di atas mengenai
video pembelajaran, maka dapat di tegaskan bahwa video
pembelajaran dapat ditafsirkan sebagai media yang beriskan
gambar bergerak dan suara yang sistematis serta dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan
dengan karfakteristik peserta didik untuk mempermudah peserta
didik dalam kegiatan belajar dan memberikan kemudahan
pendidik dalam menyampaikan materi.
b. Karakteristik Media Video
1) Clarity of Massage (kejalasan pesan)
Media video membantu siswa memahami pesan dalam
materi pembelajaran dan penyerapan informasi menjadi
lebih bermakna karena dapat sepenuhnya dari yang
ditangkap. Informasi diambil secara otomatis dan kemudian
disimpan dalam penyimpanan memori jangka Panjang.
2) Stand Alone (berdiri sendiri)
Video yang akan dikembangkan tidak ketergantungan
dengan bahan ajar lain atau tidak harus digunakan
bersamaan dengan bahan ajar lainnya.
3) User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya)
Media video pembelajaran menggunakan bahasa yang
sedehana, mudah dipahami dan dimengerti, serta
menggunakan bahasa yang umum. Informasi yang
dipaparkan dan ditampil dapat membantu dan bersahabat
dengan pemakainya atau penontonnya, termasuk
kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai
dengan keinginan pengguna.
4) Representasi Isi
Materi yang di pakai harus benar-benar representatif,
misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya
materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat
menjadi media video pembelajaran.
5) Visualisasi dengan media
Materi dibuat secara multimedia yang didalamnya
memuat teks, animasi, sound, dan video sesuai dengan
tuntutan materi yang dipelajari. Materi-materi yang
digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau
berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat
keakurasian yang tinggi.
6) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan yang diberikan memuat grafis media video
yang dibuat menggunakan teknologi rakayasa digital
dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech
system computer yang disesuaikan kembali.
7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat digunakan oleh para peserta
didik secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah,
tetapi juga dapat dilihat dirumah. Dapat pula digunakan
secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang
bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan
uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam
program.
c. Langkah-Langkah Membuat Video Pembelajaran
Menurut Ramli (2012), langkah-langkah untuk membuat
video pembelajaran sebagai berikut:
a. Setelah menyalakan komputer, buka program MS
Power Point
b. Akan muncul layar presentasi MS PP, klik untuk
menambahkan judul (untuk penulisan). topik), klik
berikutnya untuk menambahkan subtitle (membuat
subtopik). Dapatkan slide siap presentasi
c. Klik Insert New Slide (atau metode lain) untuk
membuat slide baru. Silakan isi jika perlu. yaitu jika
Anda ingin mengubah tata letak teks lainnya, klik
Format. Saat Anda menggeser tata letak, tata letak
akan muncul di sisi kanan layar Tata Letak Teks
Panel Tugas (Jika diperlukan).
e. Selain itu, Anda dapat melakukan berbagai hal
melalui ikon di layer yaitu :
1) Ubah ukuran dan jenis font
2) Tata letak teks dapat dipindahkan dengan bebas
3) Anda dapat mengubah warna dan latar belakang
4) Anda dapat memasukkan clip art dan gambar
5) Produksi program animasi
6) Setelah selesai, Anda dapat melihatnya dengan
mengklik View Show.
7) Jika tidak cocok, Anda dapat menghapus teks dan
slide dan segera menggantinya.
8) Anda dapat menyalin teks dan slide.
9) Jika ingin menyimpan, tekan Ctrl+S secara
bersamaan. 1
10) Lainnya, jika perlu
3. Penggunaan Power Point Dalam Mendesain
a. Pengertian Powerpoint
Menurut wanti (2016) dalam Erwin Rahayu Saputra,
Microsoft power point dideskripsikan sebagai salah satu dari
aplikasi yang dapat digunakan dan ditampilkan melalui komputer
yang penggunaannya praktis, karena program power point ini dapat
dikaitkan dengan microsoft lainnya seperti excel, access, word dan
sebagainya. Menurut Isnin Agustin Amalia, Power Point menjadi
sarana yang telah terdapat pada computer dan perangkat lunak (soft
ware) dari fitur Microsoft Power Point yang dapat dipakai untuk
menghasilkan slide presentasi yang ditunjuukan melalui layar pada
komputer. Berbeda dari slide transparan, slide yang didesain
dengan Microsoft Power Point yang memiliki banyak kelebihan,
antara lainnya; mampu menghadirkan tulisan dan gambar dengan
bermacam warna, bisa diselingi menggunakan gambar hidup
maupun film, proses ketika penulisan yang cukup mudah (bila
terdapat kekeliruan pada bagian pengetikan, bisa di hapus), pola
tulisan dapat disesuaikan dengan pilihan serta selera kita, kemudian
Anda dapat menyisipkan suara dan lagu untuk membuat presentasi
Anda lebih menarik.
Berdasarkan pengertian powerpoint dari beberapa ahli,
dapat ditarik kesimpulan bahwa, powerpoint adalah presentasi
aplikasi yang biasa terdapat dalam komputer yang mana dapat
memudahkan penggunanya seperti menunjukkan teks, tulisan dan
gambar dengan bermacam warna, serta dapat dibuat bergantian
dengan gambar hidup atau film serta dapat menyisipkan suara
maupun lagu sehingga pnampilan materi menjadi lebih aktif dan
menarik.

b. Kelebihan Dan Kelemahan Power Point


Menurut Maryatun (2015), kelebihan dan kekurangan microsoft
power point dapat berupa :
Kelebihan MS power point :
1. Penyajiannya yang menarik karena warna, huruf, game
animasi, gambar dan gambar animasi yang cukup baik
2. Mendorong peserta didik untuk menggali lebih banyak
informasi mengenai materi yang disajikan.
3. Pesan berbentuk informasi visual akan lebih mudah dipahami
atau dimengerti oleh peserta didik
4. Pendidik tidak perlu menjelaskan banyak tentang materi yang
disampaikan.
5. Dapat dimainkan dan digunakan berulang kali sesuai
kebutuhan.
6. Bisa disimpan ke bentuk data optik maupun magnetik
seperti : CD, floppy disk, flash disk yang nyaman untuk
dibawa.

Kekurangan MS power point :


1. Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih seperti saat
persiapan dan merancang.
2. Terlalu banyak gangguan dari peralatan komputer.
3. Jika pendidik menggunakan layar yang terlalu kecil, maka
peserta didik yang duduk agak jauh dari monitor mungkin
kesulitan melihat materi pelajaran yang ditampilkan melalui
perangkat yang digunakan.
4. Pendidik dituntut memiliki keterampilan yang cukup untuk
menggunakan program ini sehingga tidak terlalu banyak
kendala dalam presentasinya.
Menurut Sanaky (dalam Wulan, 2022), Kelebihan MS
PowerPoint adalah: Media ini nyaman, memiliki desain penyajian
yang menarik, dapat menampilkan gambar, animasi, suara, dan
video yang merangsang minat peserta didik selama pengamatan,
dan dapat digunakan berulang kali dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut wulan (2022), Kelemahan MS PowerPoint adalah
tidak semua materi dapat disampaikan dalam media ini,
diperlukan keahlian khusus untuk membuat desain PowerPoint
yang menarik bagi siswa, dan animasi yang kompleks tidak dapat
ditampilkan, membutuhkan lebih banyak waktu dan persiapan.
7. Pembelajaran tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut Sulhan dan Khairi (2019), pembelajaran tematik


adalah suatau strategi dalam pembelajaran ataupun antar mata
pelajaran agar peserta didik mendapatkan pengetahuan serta
keterampilan secara keseluruhan, sehingga kegiatan belajar
mengajar akan bermakna bagi peserta didik. Menurut Sukayati
dan Wulandari (2009), tematik dapat di katakana sebagai
pembelajaran yang mengaitkan atau mengkombinasi beberapa
indikator Kompetensi Inti (KD) dan Kurikulum/Standar Isi (SI)
dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan yang
dimaksudkan untuk dikelompokkan ke dalam topik-topik
tertentu.. Hubungan ini membuat kegiatan belajar lebih bermakna
bagi peserta didik karena mereka memperoleh informasi dan
keterampilan dengan baik. Yang dimaksud disini adalah peserta
didik mampu memahami konsep-konsep yang relevan dari
beberapa mata pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan usia peserta didik.
Dari dua pendapat ahli di atas, pembelajaran tematik dapat
disebut sebagai pembelajaran yang menggabungkan beberapa
kompetensi dasar dan indikator menjadi satu kesatuan dan
menyajikannya kedalam bentuk tema, sehingga peserta didik
dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Secara
keseluruhan, kegiatan menyerap informasi yang bermanfaat bagi
peserta didik.

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Menurut Sulhan dan Khairi (2019), karakteristik pembelajaran


tematik dapat berupa :
1. Berpusat Pada Peserta Didik
Peserta didik adalah objek pembelajaran dan pendidik berperan
sebagai fasilitator dan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Mmeberikan Pengalaman Langsung
Peserta didik menghadapi yang nyata atau konkret sebagai
dasar untuk memahami konsep yang abstrak.
3. Batasan Belajar Tidak Terlalu Jelas
Fokus pembelajaran adalah pada isu-isu yang paling relevan
dengan keseharian peserta didik.
4. Penyajian Konsep Dari Berbagai Mata Pelajaran
Peserta didik diharapkan memahami konsep secara utuh. Hal ini
bertujuan untuk membantu peserta didik memecahkan masalah
yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari

5. Fleksibel
Pendidik dapat menghubungkan materi dalam satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, atau dengan kehidupan
peserta didik dan lingkungan tempat mereka tinggal dan
bersekolah.
6. Hasil Belajar
Memperhatikan minat dan keperluan peserta didik. Mereka
memiliki kesempatan untuk mencapai potensi dirinya secara
maksimal.

c. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Tematik

menurut Juanda (2019), kelebihan dan kelemahan pembelajaran


dapat berupa :
1. Kelebihan pembelajaran tematik :
a. Pembelajaran menyenangkan bagi peserta didik, karena
pembelajaran tersebut menyesuaikan minat dan kebutuhan
peserta didik.
b. Memberikan pengalaman serta kegiatan belajar mengajar
yang sesuai dengan tingkat perkembangan
serta kebutuhan pada peserta didik
c. Hasil belajar mudah diingat, bermakna dan dapat
bertahan lama. Dengan kata lain, untuk
menumbuhkembangkan kemampuan berpikir siswa sesuai
dengan masalah yang dihadapinya
d. Mempromosikan keterampilan sosial melalui
kolaborasi.
e. Toleransi, komunikatif, dan responsif atau menghargai ide
yang disampaikan orang lain.
f. Penyajian kegiatan realistik sesuai dengan
permasalahan lingkungan siswa

Berdasarkan Diknas (dalam Juanda, 2019), memaparkan


kelemahan pembelajaran tematik yaitu :

a. Aspek Pendidik
Pendidik harus memiliki wawasan yang luas, memiliki
tingkat kreativitas yang tinggi, keterampilan metodologis
yang dapat diandalkan, tingkat kepercayaan diri yang tinggi
dan keberanian untuk mengumpulkan serta
mengembangkan materi. Pendidik perlu terus menggali
informasi ilmiah yang relevan. Banyak membaca serta
menguasai tehnik merancang pembelajaran.

b. Aspek Peserta Didik

Pembelajaran terpadu mengusahakan agar peserta didik


mempunyai kemampuan belajar yang bagus, baik secara
akademis serta secara kreatifitas. Hal tersebut karena model
pembelajaran terpadu menitik beratkan pada keterampilan
analitis, keterampilan asosiatif (koneksi), keterampilan
eksplorasi dan kemahiran (discovery dan eksplorasi).

c. Aspek Fasilitas Dan Sumber Belajar

Blended learning membutuhkan berbagai sumber


bacaan dan informasi, bahkan pendukung berupa internet.
Semua ini mendorong, memperkaya dan memfasilitasi
pengembangan wawasan. Jika kondisi tersebut tidak
tercukupi, juga menghambat pelaksanaan pembelajaran
campuran.
d. Aspek Kurikulum

Kurikulum harus bersifat fleksibel dan dapat dipahami


sepenuhnya oleh peserta didik (tidak dimaksudkan untuk
menyediakan bahan ajar). Pendidik harus diberdayakan
untuk mengembangkan materi dan metode serta menilai
pembelajaran peserta didik. Jika pembelajaran yang
dilakukan pendidik hanya berfokus pada materi pelajaran
(isi) tanpa memperhatikan pengembangan kurikulum dalam
konteks kebutuhan serta karakteristik peserta didik,
kemajuan zaman dalam pengetahuan dan teknologi serta
kepribadian peserta didik, akan tidak tepat sasaran

e. Permukaan Evaluasi

Blended learning memerlukan metode penilaian yang


holistik atau menyeluruh, yaitu penentuan hasil belajar
peserta didik yang menggabungkan beberapa bidang studi
yang terkait. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidik tidak
perlu memberikan metode dan Langkah-langkah dalam
melakukan penilaian dan pengukuran yang komprehensif,
tetapi juga perlu berkoordinasi dengan pendidik lain ketika
materi diajarkan oleh pendidik yang berbeda.

B. Kerangka Berefikir
Belajar adalah pusat kegiatan di sekolah. Proses pada
pembelajaran merupakan kegiatan penyampaian pengetahuan dari
pendidik kepada peserta didik dalam upaya mengubah dan
membentuk perilaku peserta didik menjadi lebih baik. Pengetahuan
dan keterampilan yang diajarkan pendidik harus mencerminkan
kebutuhan peserta didik. Pembelajaran yang membosankan
mengganggu proses perolehan pengetahuan. Hal ini mempengaruhi
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Proses pembelajaran di sekolah dasar membutuhkan banyak
media yang kreatif dan inovatif. Sebab, pada usia sekolah dasar,
masih ada beberapa anak yang membutuhkan sesuatu yang lebih
menarik perhatian, seperti gambar berwarna, suara, dan video yang
mendukung proses penyajian materi. Diberikan oleh pendidik.
SDN 28 Pontianak Kota khususnya pendidik Kelas V belum
menggunakan media yang menarik dan inovatif. Para pendidik ini
hanya mengandalkan buku bekas dan menggunakan media berupa
PowerPoint dan video instruksional, tetapi sangat sedikit.
Pendidik harus mampu membuat kegiatan pada lingkungan
belajar menjadi menarik serta menyenangkan peserta didik,
termasuk menciptakan media untuk pembelajaran agar menarik dan
memenuhi kebutuhan peserta didik. Penggunaan media dapat
mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran. Media yang
inovatif dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. SDN 28
Pontianak Kota khususnya pendidik Kelas V jarang menggunakan
media yang menarik dan inovatif. Para pendidik ini hanya
mengandalkan buku guru dan menggunakan media berupa
PowerPoint dan video instruksional, tetapi sangat sedikit.
Video pembelajaran dapat digunakan dalam materi yang
bersifat abstrak, seperti jenis-jenis ekosistem yang sulit untuk di
temukan di lingkungan sekolah. Dengan adanya video
pembelajaran berbasis power point, diharapkan peserta didik
mampu memahami materi yang ingin di sampaikan pendidik.
Selain itu pembelajaran akan menjadilebih mudah untuk di serap
peserta didik. Jika hanya mengandalkan teks dan gambar di buku
siswa maka materi yang ingin di sampaikan akan kurang dipahami
peserta didik. Maka dengan adanya video pembelajaran akan
membantu peserta didik melihat secara langsung ekosistem yang
ada di padang pasir, tropis, laut, rawa dan lainnya melalui video
yang dibuat dan ditampilkan oleh pendidik.
Dalam rangka memberikan pembelajaran pada peserta
didik, pendidik harus kreatif dan inovatif. Dengan adanya aplikasi
MS powerpoint, pendidik dapat membuat video pembelajaran yang
menarik. Pendidik dapat mendesain video yang dapat
meningkatkan perhatian peserta didik pada materi yang diajarkan.
Kata, kalimat, gambar, warna, animasi, suara dapat digunakan oleh
pendidik dan di desain sesuai kebutuhan peserta didik. sehingga
MS power point dapat menjadi wadah yang mudah di temukann
dan digunakan oleh pendidik untuk memudahkannya dalam proses
pembelajaran.

Ditemukan masalah:
1. pada pembelajaran
tematik masih kurang Sehingga
menarik bagi peserta Peserta didik dikembangkanlah
2. kurang melibatkan memerlukan media berupa
media inovatif dalam pembelajaran video
pembelajaran yang menarik pembelajaran
3. Materi yang abstrak dengan berbasis power
masih membingungkan menampilkan point pada
bagi peserta didik karena media inovatif pembelajaran
hanya mengandalkan tematik
teks dan gambar di buku
siswa

Anda mungkin juga menyukai