BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Demi memberikan kemudahan belajar bagi para siswa, guru dan media
disampaikan diterima siswa dengan jelas dan menarik. Kemudian guru dapat
sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dengan
siswa dan interaksi antara siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu
fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni
Rivai, 2013)
terdapat informasi atau pesan yang sengaja ingin disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan atau dalam hal ini guru kepada siswa agar tujuan yang
diinginkan oleh guru dapat tercapai. Karena adanya media pembelajaran, hal yang
dirasa sukar akan menjadi lebih mudah, hal yang terasa abstrak mampu dijelaskan
8
9
guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Wardoyo, 2013).
Menurut Aqib (2013) secara umum ada tiga jenis media pembelajaran
yaitu:
konsep bahwa media adalah bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan.
Maka ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media,
diantaranya :
(1) Pemilihan media harus sesuai dengan tujuan atau indikator pembelajaran
yang ingin dicapai pada suatu kegiatan belajar mengajar. Memilih media
mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
(2) Pemilihan media harus tepat sehingga mendukung isi pelajaran yang sifat
(3) Pemilihan media harus praktis, luwes dan bertahan. Tidak perlu memaksakan
jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber daya lainnya untuk memproduksi
(4) Kriteria yang paling utama adalah guru terampil menggunakannya. Guru
(5) Pengelompokkan sasaran. Ada media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau
perorangan.
(6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas.
informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk
menyampaikan informasi atau menyalurkan pesan (materi ajar), secara lebih baik
dan sempurna sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
11
Salah satu jenis media pembelajaran adalah media pembelajaran Prezi. Prezi
adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet (SaaS). Selain
untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi
dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi pada awalnya dikembangkan oleh
dapat digunakan untuk membuat presentasi linier maupun non-linier. Program ini
media prezi ini adalah dapat menampung keberagaman gaya belajar, karena prezi
Program aplikasi prezi ini merupakan media yang unik karena di dalamnya
terdapat bentuk presentasi yang sangat berbeda dengan presentasi pada umumnya.
Media prezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual,
bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas.
Penggunaan fasilitas ZUI membuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas bisa
12
diperkecil, diperbesar, bahkan diputar 360 derajat. Pada awalnya aplikasi prezi ini
hanya bisa digunakan secara online namun saat ini pengguna sudah bisa
Menurut Epinur (2014) salah satu kelemahan aplikasi prezi ini yaitu
Terlepas dari kelemahan tersebut keunggulan prezi dan yang tidak dimiliki
canvas memungkinkan pengguna tidak perlu berpindah dari satu slide ke slide
lain. Cukup hanya dengan satu kanvas besar yang bisa disisipi gambar, video, teks
dan lain-lain. Selain itu pada software prezi dapat disisipkan file flash, power
point dan pdf yang menunjang kemudahan untuk menyusun slide presentasi serta
bisa dengan mudah di download. Diharapkan dengan bantuan software prezi ini
siswa menjadi lebih tertarik dan lebih mudah mengerti pelajaran yang
dengan power point karena prezi menggunakan zooming user interface, yang
semua komponen atau media yang digunakan dalam presentasi dapat dipadukan
sesuai dengan konsep. Diharapkan dengan bantuan software prezi ini siswa
menjadi lebih tertarik dan lebih mudah mengerti pelajaran yang disampaikan.
13
pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus
sebagai berikut:
a. Validitas
kenyataan disebut data valid. Agar memperoleh data yang valid, instrumen atau
instrumen evaluasi dituntut untuk valid karena diinginkan dapat diperoleh data
yang valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil
evaluasi diharuskan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi tersebut
media pembelajaran ini menggunakan dua validator, yaitu satu validator pakar
14
(dosen mata kuliah media pembelajaran) dan satu orang validator praktisi yang
b. Praktibilitas (kepraktisan)
(Hamdani , 2011).
media pembelajaran produk tersebut dapat digunakan sehingga suatu yang sulit
harus dilakukan peneliti, diamati oleh dua orang pengamat untuk memberikan
penilaian skor yang tepat pada tiap kali pertemuan dan berdasarkan pada petunjuk
c. Efektivitas
ketercapaian hasil belajar siswa sesuai KKM yang ditentukan dari sekolah yang
dilakukan oleh siswa itu sendiri. Selain itu, efektivitas juga bergantung pada
kemampuan guru untuk memanfaatkan setiap peluang yang muncul pada saat
15
dapat dilihat dari nilai pre-test dan post-test siswa dinyatakan dengan gain score .
dari perkembangan kognitif siswa SMA menurut Piaget, setiap individu pada saat
tumbuh mulai bayi yang baru dilahirkan sampai menginjak dewasa akan
Ciri Pokok
Tahap Perkiraaan usia
Perkembangan
Berdasarkan tindakan
Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun
Langkah demi langkah
Penggunaan
Praoperasional 2 sampai 7 tahun simbol/bahasa tanda
Konsep intuitif
Pakai aturan jelas/logis
Operasi konkret 7 sampai 11 tahun
Reversible dan kekekalan
Hipotesis
Abstrak
Operasi formal 11 tahun sampai dewasa
Deduktif dan induktif
Logis dan probabilitas
(Adopsi Ichsan, 2009)
ganjil, Materi impuls dan momentum masuk dalam kompetensi dasar yaitu
adalah:
Materi momentum dan impuls terdiri dari empat subbab materi yaitu
bagian-bagian roket.
besar momentum dan impuls, menjabarkan hubungan impuls dan momentum dari
momentum. menghitung aplikasi soal dari koefisien restitusi serta membuat roket
air sederhana.
demonstrasi oleh guru dengan bantuan aplikasi prezi dan dapat diajukan soal-soal
prezi. Prezi adalah salah satu alat yang digunakan untuk menjaga kelas
Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik pada
sebesar 90,75 untuk pos test sehingga secara klasikal sudah mencapai
KKM (75). Dengan demikian media pembelajaran Fisika Prezi layak dan
prezi pada materi kalor yang memenuhi kriteria kelayakan baik dari segi
materi maupun dari segi format tampilan media, dengan kategori sangat
kontrol yaitu kriteria gain tinggi pada kelas eksperimen sebesar 83,33%,
partisipasi dan prestasi siswa, terlihat dari: (1) pada siklus I hasil
media prezi materi sistem peredaran darah manusia dengan kategori sangat
Lhoksukon.
rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika, terutama pada kelas XI.
Hal ini dibuktikan dengan masih adanya sebagian besar siswa yang mendapat
nilai dibawah KKM disekolah tersebut, sehingga masih sering kali perlu
belum adanya media pembelajaran yang mampu membuat siswa tertarik untuk
belajar fisika. Sementara pola belajar di kelas yang masih fokus pada teacher
masalah fisika. Selama ini siswa hanya mendapat ceramah dari guru mengenai
21
materi pelajaran yang sedang dipelajari, siswa menjadi pasif dan membuat mereka
satu bidang slide yang disebut kanvas virtual, sehingga dapat menampilkan
kanvas dapat lebih mudah diperkecil dan diperbesar, bahkan diputar 360 derajat.
diharapkan dapat menciptakan produk yang valid, efektif dan praktis dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
(zooming persentation) prezi pada pokok bahasan momentum dan impuls. Dimana
yaitu :
masalah dan solusi yang tepat dalam menentukan kompetensi dasar siswa, dan
Kompetensi dasar :
22
23
momentum.
masalah dan solusi yang tepat dalam menentukan kompetensi siswa pada materi
momentum dan impuls yaitu berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar
Tabel 3.1 Kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai Kurikulum 2013
menurut teori Piaget tentang tingkat perkembangan kognitif, usia ini tergolong
dalam kategori operasional formal. Sehingga pada usia ini siswa dianggap mampu
Materi momentum dan impuls terdiri dari beberapa subbab, antara lain:
materi sesuai dengan karakteristik peserta didik dan tuntutan kompetensi, strategi
pembelajaran yang diterapkan dan bentuk serta metode asesmen dan evaluasi
yang digunakan.
pembelajaran yang dirancang ini juga berkaitan dengan produk atau desain yang
dikembangkan.
media pembelajaran dan analisis karakteristik siswa ditujukan agar dapat tercapai
indikator pembelajaran yang telah dibuat pada setiap pertemuan. Adapun strategi
yang diterapkan pada penelitian ini adalah membuat media pembelajaran berbasis
kepada pakar dan praktisi yang berkaitan dengan validitas media pembelajaran
dua validator, yaitu satu validator pakar (Dosen mata kuliah media pembelajaran)
dan satu orang validator praktisi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran fisika.
dikembangkan dan selanjutnya direvisi sesuai saran dari pakar dan praktisi.
3) Melaksanakan simulasi
teman-teman mahasiswa sebanyak satu kali sehingga didapatkan kritik dan saran
d. Implementasi (Implementation)
Uji coba dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan waktu 2 x 45 menit pada
setiap pertemuan. Hal ini sebagai upaya untuk memperoleh perbaikan terhadap
media pembelajaran yang telah dikembangkan dan melihat hasilnya di kelas. Dari
hasil ini nanti akan diperoleh hasil kepraktisan pelaksanaan RPP dan efektifitas
e. Evaluasi
pada akhir program untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta
dikembangkan dilihat dari: validitas media dilihat dari lembar validasi media
atau tidak validnya berdasarkan hasil validasi akademisi dan praktisi dengan
menggunakan lembar validasi, dan dengan kategori valid tanpa revisi, valid
dengan revisi kecil, valid dengan revisi besar, atau tidak valid dilihat dari
dari tes hasil belajar kognitif siswa, yang telah ditetapkan dengan gain score
dan diukur dengan menggunakan tes berupa pretest maupun posttest, dan
dimulai bulan Februari 2016 dan mengambil waktu penelitian pada semester
29
ganjil tahun 2016/2017 yaitu pada bulan November. Penyelesaian laporan akhir
sebagai berikut:
O1 X O2 (3.1)
Keterangan :
O1 = pretest (tes awal sebelum pembelajaran dengan media pembelajaran prezi)
X = menerapkan media
O2 = posttest (tes akhir setelah pembelajaran dengan media pembelajaran prezi)
media pembelajaran fisika online berbasis prezi yang telah dikembangkan. Setelah
pembelajaran fisika online berbasis prezi pokok bahasan momentum dan impuls
ini ialah penilaian kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan. Data yang
diperoleh meliputi hasil validasi media pembelajaran; data tes hasil belajar siswa;
dikembangkan pada penelitian ini meliputi lembar kerja siswa (LKS) dan materi
lembar validasi yang diberikan kepada validator yaitu akademisi dan praktisi
prezi.
31
pokok bahasan momentum dan impuls yang dikembangkan oleh peneliti dengan
a. Validasi
validator pakar (dosen media) dan validator praktisi (guru fisika di sekolah). Hasil
validasi dari kedua validator nantinya dianalisis dan dipakai sebagai penilaian
validasi media.
b. Observasi
RPP.
32
c. Penilaian (Asesmen)
d. Tes
Tes dilakukan dengan dua penilaian yaitu pretes yang dilakukan sebelum
dengan menggunakan Passing grade (X) yang merupakan skor rerata dari hasil
penilaian para pakar dan praktisi, dan disesuaikan dengan kriteria aspek penilaian
No Interval Kategori
1 X ≥ 3,25 Sangat baik
2 2,5 < X ≤ 3,25 Baik
3 1,75 < X ≤ 2,5 Cukup
4 0,75< X ≤ 1,5 Kurang
5 X ≤ 1,75 Sangat kurang
(Adaptasi Sudijono, 2009)
2S
KK (3.2)
N1 N 2
Keterangan:
KK = koefisien kesepakatan
S = Jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = Jumlah kode yang diamati pengamat I
N1 = Jumlah kode yang diamati pengamat II
koefisien reabilitas (r). Adapun kriteria reliabilitas yang digunakan dapat dilihat
Kemudian diamati oleh dua orang pengamat untuk memberikan penilaian skor
yang tepat pada tiap kali pertemuan dan berdasarkan pada petunjuk penilaian yang
pretest dan posttes lalu kemudian dihitung dengan menggunakan uji normalitas
dengan jumlah siswa 31 orang. Menurut Gunawan (2013) cara untuk mengetahui
data signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan
c. Jika signifikansi yang diperoleh > ɑ, maka sample berasal dari populasi yang
berdistribusi normal
d. Jika signifikansi yang diperoleh < ɑ, maka sample bukan berasal dari populasi
atau tidak lewat uji nomalitas kemudian menghitung rata - rata gain dari 31 siswa
peningkatan hasil belajar siswa ranah pengetahuan. Gain didapat dari data skor
pretest dan posttest pada saat sebelum dan sesudah diterapkannya perlakuan
(treatment) yang kemudian diolah untuk menghitung skor gain. Skor gain
Spost Spre
<g> = (3.3)
S max Spre
Keterangan: <g> = gain score
Spost = skor posttest
Spre = skor pretest
Smax= skor maksimum
35
Untuk kriteria efektivitas dari hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.4.
No Nilai Kriteria
1 <g> >0,7 Tinggi
2 0,3 ≤ <g> ≤0,7 Sedang
3 <g> < 0,3 Rendah
(Adaptasi Hake, 1998)
36
BAB IV
Berdasarkan hasil validasi dan uji coba kelas dari media pembelajaran
prezi pada materi momentum dan impuls yang telah dikembangkan, maka
dihasilkan media pembelajaran yang layak untuk digunakan. Berikut ini deskripsi
hasil validasi dan uji coba kelas terhadap pengembangan media pembelajaran
fisika berbasis zooming persentation (prezi) pada pokok bahasan momentum dan
karakteristik materi momentum impuls dan siswa SMA kelas XI IPA MAN 3
berbasis zooming persentation (prezi) pada pokok bahasan momentum dan impuls
untuk mengetahui kevalidan media pembelajaran untuk diuji cobakan pada kelas
pakar adalah Abdul Salam M, M.Pd selaku akademisi, dan Rajiah, S.Pd selaku
praktisi. Dari hasil validasi dilakukan revisi pada media pembelajaran yang
bahwa hasil penilaian validasi media pembelajaran yang meliputi aspek materi,
ilustrasi, kelengkapan media dan desain media secara menyeluruh termasuk dalam
kategori sangat baik sesuai dengan kriteria pada tabel 3.1. Adapun besar
reliabilitas untuk validasi media ini adalah sebesar 0,88 dan derajat reliabilitas
tinggi.
media pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat digunakan dalam
Selain media pembelajaran juga dihasilkan materi ajar, LKS, RPP dan THB
yang disesuaikan dengan media pembelajaran prezi agar dapat digunakan secara
maksimal. Berikut ini adalah uraian materi ajar, LKS (lembar kerja siswa), RPP (rencana
Materi ajar ini digunakan siswa sebagai sumber belajar yang berisi materi
momentum dan impuls. Materi ajar siswa yang dikembangkan terdiri dari
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, judul bab beserta isi
materi momentum dan impuls. Dalam isi materi ajar ini berisi materi pelajaran,
XI terbitan Yudistira dan juga dari berbagai sumber internet yang menyangkut
pengembangan materi ajar ini dikemas dalam daftar pustaka pada materi ajar
siswa.
sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. LKS yang
dikembangkan pada penelitian ini ada empat yang disesuaikan dengan RPP
sendiri jawaban LKS. LKS pada penelitian ini berupa LKS soal-soal pemecahan
dan telah disediakan tempat kosong untuk jawaban siswa. Pada LKS telah
soal-soal.
40
dikembangkan ini mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
2013.
Pada penelitian ini ada empat buah RPP yang memuat materi momentum
dan impuls dengan alokasi waktu empat kali pertemuan. Pada RPP pertama
jenis-jenis tumbukan dan pertemuan keempat memuat tentang roket. RPP yang
materi pokok (hanya ringkasan materi), sumber pembelajaran, media, alat dan
pembelajaran dan media yang telah dikembangkan. THB ini berupa pretest dan
posttest yang dibuat dari materi momentum dan impuls dimana soal yang dibuat
mengacu pada indikator pembelajaran pada RPP yang disusun dalam bentuk
41
kisi-kisi berisi indikator pembelajaran, nomor soal, ranah kognitif, skor, soal, dan
kunci jawaban.
THB yang dikembangkan berbentuk soal essai yang terdiri dari 12 soal
tentang materi momentum dan impuls sesuai dengan taksonomi Bloom. THB ini
terbagi lagi dalam 3 soal untuk mengukur siswa dalam memakai (C2) konsep atau
mengukur kemampuan menghitung (C3) konsep dan atau prinsip fisika terkait
mengaplikasikan (C4) konsep dan atau prinsip fisika terkait konsep momentum
dan impuls serta 1 soal untuk mengukur kemampuan siswa dalam merancang (C4)
konsep dan atau prinsip fisika terkait konsep momentum dan impuls.
tampilan antara lain: tampilan awal, tampilan materi, tampilan video pembelajaran,
dan tampilan soal latihan. Tampilan pembukaan halaman awal media merupakan
tampilan awal yang menunjukkan judul media dan tampilan umum keseluruhan
dari materi yang akan disampaikan. Halaman ini bertujuan agar pengguna
mengetahui materi yang akan disajikan dalam media presentasi prezi pada mata
pelajaran fisika. Berikut beberapa tampilan awal pada media prezi untuk pokok
tumbukan dan roket. Pada tampilan awal dalam media presentasi prezi siswa
dapat melihat secara keseluruhan materi ajar yang akan disampaikan. Pada awal
tampilan akan terlihat salam pembuka lalu tampil video mengenai motivasi atau
pengetahuan awal kemudian akan tampil slide yang berisi judul lalu indikator
pembelajaran barulah tampil slide yang berisi materi beserta contoh soal, selain
alokasi waktu 2 x 45 menit. Semua kegiatan pembelajaran yang tertulis pada RPP
telah dilakukan didapatkan hasil keterlaksanaan RPP yang diamati oleh pengamat
simulasi dengan rerata skor 3,88 yang berada dalam kategori sangat baik dan
secara maksimal, yaitu penggunaan media presentasi prezi hendaknya tidak lepas
dari pantauan dan bimbingan guru. Agar proses pembelajaran berjalan dengan
lancar sebaiknya guru sudah mempelajari media presentasi ini terlebih dahulu,
dalam pengoperasian media prezi disarankan terdapat alat pendukung seperti LCD
yang diuji cobakan pada tanggal 1 November 2016 sampai 29 November 2016 di
kelas XI MIA 1 MAN 3 Banjarmasin yang terdiri dari 31 siswa, dan diperoleh
materi momentum dan impuls dapat dilihat pada keterlaksanaan RPP yang
dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama pada materi
pertemuan keempat pada materi roket. Pada kegiatan pembelajaran yang bertindak
sebagai pengamat adalah Nor Rahmawati, S.Pd dan Alvi Nanda Saputra,S.Pd
memerlukan penyesuaian dengan media yang baru. Lalu pada fase ke-II setiap
menerima pelajaran menggunkan media prezi. Kemudian pada fase ke-III nilai
untuk fase ke-IV nilai keterlaksanaan RPP nya sempat meningkat dari pertemuan
pertama hingga pertemuan ketiga namun menurun pada petemuan keempat. Serta
pada fase ke-V mulai dari pertemuan pertama lalu mengalami penuruna di fase
Nilai
Pertemuan Kategori
rata-rata
1 3,88 Sangat baik
2 3,88 Sangat baik
3 3,92 Sangat baik
4 3,82 Sangat baik
pertama,0,95 pada pertemuan kedua, 0,89 pada pertemuan ketiga dan 0,83 pada
sampai pertemua keempat. Dari hasil keterlaksanaan RPP tiap fase dan pada
belajar siswa pada penelitian ini diambil melalui pre-test dan post-test lalu
orang. Setelah diketahui bahwa data hasil belajar siswa telah terdistribusi normal
Lalu menghitung rata - rata gain dari 31 orang siswa dengan menggunakan
persamaan 3.3 didapatkan nilainya sebesar 0,75. Dan berdasarkan Tabel 3.5
tentang kriteria keefektivitas hasil belajar maka tes hasil belajar yang telah
siswa di dalam kelas, terdapat 30 siswa yang hasil belajarnya berkategori tinggi
dan hanya 1 siswa yang tergolong kategori sedang serta 0 siswa yang tergolong
rendah. Dari hasil nilai N-gain dapat dikatakan bahwa media pembelajaran yang
berkenaan dengan pengembangan media pembelajaran dan hasil uji coba media
pembelajaran.
sedangkan hal-hal yang berkenaan dengan hasil uji coba media pembelajaran
dan lebih mudah mengerti pembelajaran yang disampaikan. Dapat dilihat pada
kelengkapan media dan desain media termasuk valid dengan kategori sangat baik.
Adapun besar reliabilitas untuk validasi media ini adalah sebesar 0,88 dengan
ilustrasi, kelengkapan media dan desain media secara menyeluruh yang dilakukan
oleh kedua validator diperoleh rerata dari kedua validator sebesar 3,5 yang
dinyatakan oleh validator dalam kategori valid dengan revisi kecil. Hasil penilaian
sebagai media pembelajaran karena menurut Sudjana dan Rivai (2013) dapat
menjadi alat bantu mengajar yang menunjang penggunaan metode mengajar yang
diperlukan oleh seorang guru. Karena kedudukan media sebagai salah satu upaya
belajarnya.
49
keterlaksanaan RPP terdiri dari pertemuan pertama, kedua, ketiga, dan keempat.
Hasil keterlaksanaan RRP tiap fase pada media prezi dapat dijelaskan
sesuai gambar 4.1. Secara umum rata-rata keterlaksanaan RPP tiap fase berada
pada rentang 3,50 sampai 3,92 hasil ini tergolong kategori sangat baik. Adapun
nilai rata-rata per fase terendah adalah pada fase 3 pertemuan keempat yaitu
pertemuan keempat yaitu saat fase aplikasi konsep dalam kehidupan disebabkan
beberapa siswa memerlukan waktu yang yang lebih lama dalam berdiskusi untuk
yang terdapat di dalam LKS tersebut sehingga pada saat mereka diberi
diskusinya dan juga diperlukan peran guru sebagai pembimbing untuk lebih
dengan rata-rata nilai keseluruhan adalah 3,88 dengan kategori sangat baik serta
pada pertemuan kedua dengan rata-rata nilai keseluruhan adalah 3,88 dengan
kategori sangat baik serta reliabilitas sebesar 0,95 dengan kategori reliabilitas
tinggi. Untuk keterlaksanaan RPP pada pertemuan ketiga dengan rata-rata nilai
keseluruhan adalah 3,92 dengan kategori sangat baik serta reliabilitas sebesar 0,89
kategori sangat baik serta reliabilitas sebesar 0,83 dengan kategori reliabilitas
Pada pertemuan pertama banyak siswa yang sangat fokus pada materi
yang dilakukan oleh para siswa tidak melenceng dari proses pembelajarannya
terutama pada kegiatan inti yaitu dalam menyelesaikan soal mengenai aplikasi
konsep dalam kehidupan, hal ini dikarenakan beberapa siswa yang masih sulit
diarahkan dalam kegiatan ini. Selanjutnya pada pertemuan kedua siswa sudah
mulai terbiasa pada kegiatan pembelajaran dengan media prezi dimana dalam
menanggapi video-video yang ditampilkan siswa lebih aktif untuk mencari tahu
jawaban dari permasalahan yang ada dalam video dengan dibimbing oleh guru
dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan ketiga dan keempat siswa sudah
51
mampu memahami dan terbiasa dalam mencari tahu jawaban dari permasalahan
yang ada dalam video dan menyelesaikan soal mengenai aplikasi konsep dalam
kehidupan.
Dari hasil keterlaksanaan RPP baik ditinjau secara umum maupun tiap
fase hasil kepraktisan masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai 3,87 dan
reliabilitas dengan kategori tinggi dengan nilai 0,90. Keterlaksanaan RPP pada
pre-test dan post-test lalu kemudian dihitung dengan menggunakan uji normalitas
dengan jumlah siswa 31 orang. Setelah diketahui bahwa data hasil belajar siswa
telah terdistribusi normal lewat uji nomalitas. Lalu menghitung rata - rata gain
dari 31 orang siswa dengan menggunakan persamaan 3.3. Di dalam uji gain ada
tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Adapun hasil belajar siswa yang
dihitung menggunakan N-gain secara umum melalui rata-rata pretest dan rata-rata
posttest dari 31 hasil belajar siswa adalah 0,75 yang tergolong kategori tinggi, dari
84,29% dengan kategori sangat baik. Terdapat peningkatan hasil belajar setelah
52
pelajaran Instalasi Penerangan Listrik SMK Negeri 1 Nganjuk. Hasil belajar siswa
yang dapat mencapai efektif tidak terlepas dari terlaksananya RPP berdasarkan
media pembelajaran prezi dengan baik. Membuat siswa aktif selama kegiatan
pembelajaran prezi dapat mengangkat minat dan hasil belajar siswa karena lebih
visual atau nyata dan terkait dengan kehidupan sehari-hari sehingga lebih menarik
(1) Aliran listrik yang tidak stabil membuat siswa kehilangan fokus untuk
beberapa saat.
(2) Saat menampilkan video-video koneksi internetnya kurang begitu baik maka
(3) Pada penelitian ini siswa hanya merancang roket sederhana, tidak sampai
tercapai.
53
BAB V
PENUTUP
5.1 Produk
2) Materi ajar.
5.2 Simpulan
Berdasarkan hasil pengembangan dan uji coba, maka diperoleh simpulan bahwa
(1) Media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi pada pokok
53
54
menurut validator praktisi dan akademisi dilihat dari skor rata-rata yang
(2) Media pembelajaran fisika berbasis (zooming persentation) prezi pada pokok
dilihat dari tingkat pencapaian ketuntasan hasil belajar kognitif siswa yang
telah ditetapkan dengan gain score sebesar 0,75 dengan kategori tinggi.
5.3 Saran
pembelajaran prezi agar proses Start Up tidak terlalu berat, sebaiknya file
prezi yang terlalu besar (isinya terlalu banyak) dipisah menjadi beberapa
bagian.
55
DAFTAR PUSTAKA
Prayoga Anjar Miski, Sigit Santoso, Nurhasan Hamidi, dkk. 2013. Penggunaan
Media Prezi dan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Akutansi, Jurnal Pendidikan UNS vol. 1
No. 2 Juni 2013 Hal 1 s/d 8
Saputri Indri Juriana, Diana Tien Irfahmi, Sumadi. 2016. Media Presentasi Prezi
Pada Mata Pelajaran Akutansi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Jurnal Universitas Negeri Malang
Strasser, Nora. 2013. Using Prezi In Higher Education, The Clute Institute
Internasional Academic Conference, Breakenridge. Colorado USA
Sudjana dan Rivai. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suryani, Khairil, Cut Nurmaliah. 2015. Penggunaan Prezi Pada Materi Sistem
Peredaran Darah Manusia untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta
Didik SMA Negeri 1 Lhoksukan, Jurnal EduBio Tropika, vol. 3 No. 1
April 2015 hal. 1-50
Utari Yani Putri, Eko Setyadi, Siska Desy Fatmaryanti. 2014. Pengembangan
Media Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat
Optik pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun
Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan UMP, vol. 5 No. 2 September
2014