Anda di halaman 1dari 28

BAHAN AJAR MOOCs 2019

DIDAMBA
PEMANFAATAN APLIKASI iSPRING DALAM PEMBELAJARAN IPA
Penyusun

Aritta Megadomani, S.Si, M.Pd


Pengembang Teknologi Pembelajaran
PPPPTK IPA

1
BAGIAN 1
Program Aplikasi iSpring

A. Pendahuluan
Pada abad 21 ini banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pendidik dan tenaga
kependidikan sehingga banyak pula persiapan yang perlu dilakukan untuk dapat beradaptasi
dengan kemajuan jaman dan tuntutan di dunia pendidikan. Salah satunya adalah kemampuan
dalam mengembangkan keterampilan di bidang model pembelajaran yang melibatkan integrasi
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tantangan yang harus dihadapi para peserta didik
adalah mempunyai keterampilan abad 21, yaitu 6 literasi dasar (literasi baca tulis, literasi digital,
literasi sains, literasi numerasi, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan), penguatan
nilai-nilai karakter, dan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration and Communication).
Bagaimana hat tersebut bisa terwujud? Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah perbaikan
dalam menyampaikan mata pelajaran (how to deliver) kepada peserta didik. Kebutuhan dan
tuntutan peserta didik saat ini sangat berbeda dengan saat terdahulu. Saat ini dan akan datang,
peserta didik sangat tertarik dengan kemajuan teknologi dan informasi. Hal ini dapat memotivasi
peserta didik untuk dapat belajar dan menumbuhkan rasa ingin tahu. Saudara/i sebaiknya dapat
menyesuaikan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 dengan model
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada model pembelajaran yang Saudara pilih tersebut,
Saudara/I juga sebaiknya menganalisis TIK apa dan bagaimana yang harus diintegrasikan ke
dalamnya sehingga peserta didik dapat dengan mudah dan tertarik dengan pembelajaran
tersebut.

Beberapa hal yang harus dilakukan saat Saudara/i membuat suatu media pembelajaran, adalah
mengetahui terlebih dahulu tujuan pembelajaran dan tujuan dibuatnya media tersebut. Beberapa
tahapan yang perlu Saudara/i lakukan dalam pengembangan media pembelajaran adalah:
1. Menentukan kebutuhan peserta didik sebagai pembelajar
2. Menentukan topik/tema dari mata pelajaran
3. Analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013
4. Membuat target kompetensi dan peta konsep materi
5. Membuat indikator pencapaian kompetensi (indikator penunjang, indikator kunci dan
indikator pengayaan -jika ada)
6. Membuat tujuan pembelajaran
7. Menganalisis model pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan tujuan pembelajaran

2
8. Menganalisis jenis media yang sesuai dengan materi dan desain model pembelajaran yang
dipilih
9. Menentukan tema yang akan dibuatkan media (apakah sebagian kecil tema atau
keseluruhan atau hanya sebagai stimulus atau kuis terpisah atau materi kuis disatukan
atau media yang terpisah pisah atau dibuat satu kesatuan ). Hal ini dapat dilihat dari
materi, desain model pembelajaran. Menentukan tujuan pembuatan media pembelajaran.
10. Membuat garis isi besar media (GBIM), jabaran materi (JM) yang akan dibuat media dan
rancangannnya
11. Membuat naskah sesuai yang direncanakan
12. Memproduksi media sesuai naskah
13. Reviu dan validasi media
14. Ujicoba media
15. Revisi, dan redesain
16. Evaluasi pemanfaatan media dalam pembelajaran di sekolah

Pada tahap I ini, Saudara/i akan melaksanakan tahapan no 1-12 sehingga saat tahap II Saudara/i
dapat mengujicoba atau mengimplementasikan di kelas dan meredesain mulai dari desain model
hingga produk media yang digunakan. Peserta membuat laporan hasil implementasi di sekolah.

B. Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai
perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al.,
2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media merupakan salah satu komponen komunikasi,
yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996).
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses
komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru
(komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik (komunikan), dan
tujuan pembelajaran. Jadi, Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem,
maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen
sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran
adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta

3
didik). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu peserta didik dalam menerima dan
mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa perangkat media adalah:
material, equipment, hardware, dan software. Istilah material berkaitan erat dengan istilah
equipment dan istilah hardware berhubungan dengan istilah software. Material (bahan media)
adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan disampaikan kepada
auidien dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri, seperti
transparansi untuk perangkat overhead, film, filmstrip, dan film slide, gambar, grafik, dan bahan
cetak. Sedangkan equipment (peralatan) ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau
menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh material kepada audien, misalnya proyektor film
slide, video tape recorder, papan tempel, papan flanel, dan sebagainya. Istilah hardware dan
software tidak hanya dipakai dalam dunia komputer, tetapi juga untuk semua jenis media
pembelajaran. Contoh, isi pesan yang disimpan dalam transparansi OHP, kaset audio, kaset video,
film slide. Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material, sedangkan hardware adalah
peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke dalam material
untuk dikirim kepada audien. Contoh, proyektor overhead, proyektor film, video tape recorder,
proyektor slide, proyektor filmstrip. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media
pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan
pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan
karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil
pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dalam kelas dapat
mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi guru, media membantu mengkonkritkan konsep
atau gagasan dan membantu memotivasi peserta belajar aktif. Bagi peserta didik, media dapat
menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian media dapat membantu
tugas guru dan peserta didik mencapai kompetensi dasar yang ditentukan. Agar media
pembelajaran dapat dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui kebutuhan
pembelajarannya dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi peserta didik tentang materi
yang akan diajarkan. Terkait dengan itu, media perlu dikembangkan berdasarkan relevansi,
kompetensi dasar, materi dan karakteristik peserta didik. Guru dapat berperan sebagai
kreator yaitu menciptakan dan memanfaatkan media yang tepat, efisen, dan
menyenangkan bagi peserta didik. Namun dalam pemanfaatannya di kelas, perlu ditekankan
bahwa peserta didiklah yang seharusnya memanfaatkan media pembelajaran tersebut.
Ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan
menggunakan media pembelajaran, yaitu: (1) Tidak ada satu media yang paling unggul untuk
semua tujuan. Satu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak
cocok untuk yang lain. (2) Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti

4
bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja., tetapi merupakan bagian
yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai
dengan komponen yang lain dalam perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar
mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan
terjadi. (3) Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan
belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama
pemilihan dan penggunaan suatu media. (4) Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan
pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai
tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung. (5) Pemilihan media
hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran), tidak didasarkan pada kesenangan
pribadi. (6) Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.
Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, 21 tetapi
media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula. (7)
Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media
yang kongkrit wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang
abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.
Macam-macam Pengembangan Media Pembelajaran
a. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual
b. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Audio-Visual
c. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
d. Pengembangan Media Pembelajaran Multimedia berbasis Komputer

C. Multimedia Interaktif
Model-model multimedia pembelajaran menurut Padmanthara dalam Pustekkom (2007:134-
139) Hannafin & Peck (1998: 139-158) dan Roblyer dan Doering (2010:175-176), yaitu tutorial,
drill and practice, simulasi, instructional games, hybrid, socratic, inquiry dan informational.
Penjabaran dari masing-masing model tersebut adalah sebagai berikut.
Model Tutorial
Model tutorial bertujuan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi tertentu,
komputer menyampaikan materi, mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik
sesuai dengan jawaban peserta didik. Jenis ini melibatkan presentasi informasi. Tutorial
secara khusus terdiri dari diskusi mengenai konsep atau prosedur dengan pertanyaan
bagian demi bagian atau kuis pada akhir presentasi. Instruksi tutorial biasanya disajikan
dalam istilah “”Frames” yang berhubungan dengan sekumpulan tampilan. Bergantung
kepada kemampuan perangkat keras, tampilan layar memikat, teks, citra warna atau
suara. Model tutorial yang didesain secara baik dapat memberikan berbagai keuntungan

5
bagi peserta didik dan guru. Dalam berinteraksi dengan peserta didik, model tutorial
komputer tidak sefleksibel guru berhadapan dengan peserta didik, karena komputer
memiliki keterbatasan dibandingkan dengan manusia. Namun model tutorial komputer
menawarkan keuntungan yang melebihi kemampuan seorang guru dalam upayanya
berinteraksi dengan banyak peserta didik sekaligus dalam waktu yang sama secara
individual. Dalam interaksi tutorial ini informasi dan pengetahuan yang disajikan sangat
komunikatif, seakan-akan ada tutor yang mendampingi peserta didik dan memberikan
arahan secara langsung kepada peserta didik.
Drill and Practice
Model drill and practice menganggap bahwa konsep dasar telah dikuasai oleh peserta
didik dan mereka sekarang siap untuk menerapkan rumus-rumus, bekerja dengan kasus-
kasus konkret, dan menjelajahi daya tangkap mereka terhadap materi. Fungsi utama
latihan dan praktik dalam program pembelajaran berbantuan komputer memberikan
praktik sebanyak mungkin terhadap kemampuan peserta didik. Cara kerja Drill and
practice ini terdiri dari tampilan dari sebuah pertanyaan atau masalah, penerimaan
respon dari peserta pelatihan, periksa jawaban, dan dilanjutkan dengan pertanyaan
lainnya berdasarkan kebenaran jawaban. Jenis ini tidak menampilkan suatu instruksi,
tetapi hanya mempraktekkan konsep yang sudah ada. Jadi jenis ini merupakan bagian
dari testing. Model ini dapat diterapkan pada peserta didik yang sudah mempelajari
konsep (kemampuan dasar) dengan tujuan untuk memantapkan konsep yang telah
dipelajari, di mana peserta didik sudah siap mengingat kembali atau mengaplikasikan
pengetahuan yang telah dimiliki.
Hybrid
Model hybrid adalah gabungan dari dua atau lebih model multimedia pembelajaran.
Contoh model hybrid adalah penggabungan model tutorial dengan model drill and
practice dengan tujuan untuk memperkaya kegiatan peserta didik, menjamin ketuntasan
belajar, dan menemukan metode-metode yang berbeda untuk meningkatkan
pembelajaran. Meskipun model hybrid bukanlah model yang unik, tetapi model ini
menyajikan metode yang berbeda dalam kegiatan pembelajaran. Model hybrid
memungkinkan pengembangan pembelajaran secara komprehensif yaitu menyediakan
seperangkat kegiatan belajar yang lengkap.
Socratic
Model ini berisi percakapan atau dialog antara pengguna pelatihan dengan komputer
dalam natural language. Bila pengguna pelatihan dapat menjawab sebuah pertanyaan
disebut Mixed-Initiative CAI. Socratic berasal dari penelitian dalam bidang intelegensia

6
semua (Artificial Intelegence) dibandingkan dengan dunia pendidikan atau bidang CAI itu
sendiri.
Problem Solving
Model problem solving adalah latihan yang sifatnya lebih tinggi daripada drill and practice.
Tugas yang meliputi beberapa langkah dan proses disajikan kepada peserta didik yang
menggunakan komputer sebagai alat atau sumber untuk mencari pemecahan. Dalam
program problem solving yang baik, komputer sejalan dengan pendekatan mahapeserta
didik terhadap masalah, dan menganalisis kesalahan-kesalahan mereka. Pemecahan
masalah mirip dengan drill and practice, namun dengan tingkat kesulitan lebih tinggi,
karena peserta didik tidak sekedar mengingat konsep-konsep atau materi dasar,
melainkan dituntut untuk mampu menganalisis dan sekaligus memecahkan masalah.
Simulations
Simulasi dengan situasi kehidupan nyata yang dihadapi peserta didik, dengan maksud
untuk memperoleh pengertian global tentang proses. Simulasi digunakan untuk
memperagakan sesuatu (keterampilan) sehingga peserta didik merasa seperti berada
dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak digunakan pada pembelajaran materi
yang membahayakan, sulit, atau memerlukan biaya tinggi, misalnya untuk melatih pilot
pesawat terbang atau pesawat tempur.
Instructional Games
Model ini jika didesain dengan baik dapat memanfaatkan sifat kompetitif peserta didik
untuk memotivasi dan meningkatkan belajar. Seperti halnya simulasi, game pembelajaran
yang baik sukar dirancang dan perancang harus yakin bahwa dalam upaya memberikan
suasana permainan, integritas tujuan pembelajaran tidak hilang. Jenis permainan ini tepat
jika diterapkan pada peserta didik yang senang bermain. Bahkan, jika didesain dengan
baik sebagai sarana bermain sekaligus belajar, maka akan lebih meningkatkan motivasi
belajar peserta didik
Inquiry
Model Inquiry adalah suatu sistem pangkalan data yang dapat dikonsultasikan oleh
peserta didik, dimana pangkalan data tersebut berisi data yang dapat memperkaya
pengetahuan peserta didik.
Informational
Informasional biasanya menyajikan informasi dalam bentuk daftar atau tabel.
Informasional menuntut interaksi yang sedikit dari pemakai

7
Fungsi Multimedia Interaktif
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, multimedia dapat berfungsi sebagai suplemen yang
sifatnya opsional, pelengkap (komplemen), atau bahkan pengganti guru (substitusi)
(Robblyer & Doering, 2010:85 ).
Manfaat
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu memberikan pengalaman yang
bermakna kepada peserta didik, karena penggunaan media dapat mempermudah peserta
didik dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit. Edgar Dale
mengklasifikasi pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal yang paling konkrit sampai
kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak, dimulai dari peserta didik yang berpartisipasi
dalam pengalaman nyata, kemudian menuju peserta didik sebagai pengamat kejadian nyata,
dilanjutkan ke siwa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan
terakhir peserta didik sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.

D. Aplikasi Interaktif iSpring


iSpring Presenter merupakan salah satu tool yang mengubah file presentasi menjadi bentuk
flash, yaitu bentuk yang biasa digunakan dalam pembelajaran dengan e-learning LMS (Learning
management System). Perangkat lunak ispring tersedia dalam versi free (gratis) dan berbayar.
Versi free Ispring dapat di download di http://www.ispringfree.com/download.html. iSpring
Presenter secara mudah dapat diintegrasikan dalam Microsoft power point sehingga
penggunaannya tidak membutuhkan keahlian yang rumit.

✓ iSpring Presenter bekerja sebagai add-ins PowerPoint, untuk menjadikan file PowerPoint lebih
menarik dan interaktif berbasis Flash dan dapat dibuka di hampir setiap komputer atau
platform.

✓ Dikembangkan untuk mendukung e-learning. iSpring Presenter dapat menyisipkan berbagai


bentuk media, sehingga media pembelajaran yang dihasilkan akan lebih menarik, diantaranya adalah
dapat merekam dan sinkronisasi video presenter, menambahkan Flash dan video YouTube,
mengimpor atau merekam audio, menambahkan informasi pembuat presentasi dan logo perusahaan,
serta membuat navigasi dan desain yang unik.

✓ Mudah didistribusikan dalam format flash, yang dapat digunakan dimanapun dan dioptimalkan
untuk web.

✓ Membuat kuis dengan berbagai jenis pertanyaan/soal yaitu : True/False, Multiple Choice,
Multiple response, Type In, Matching, Sequence, numeric, Fill in the Blank, Multiple Choice Text

8
a. Cara Memulai (Quick Start)
• Buka Laptop Anda, lalu buka program aplikasi iSpring Suites
• Pada jendela quick Satar, kita dapat memilih jenis materi yang ingin dibuat seperti
kursus baru, kuis atau survei, interaksi, simulasi dialog atau screencast, atau
membuka materi yang sudah kita buat sebelumnya.
• https://www.youtube.com/watch?v=11qDfyIrx4g&t=154s

Gambar 1. Tampilan Program iSpring Suites

Tutorial awal
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=11qDfyIrx4g&t=129s

• Pada jendela quick Start, kita dapat memilih jenis materi yang ingin dibuat seperti
kursus baru. Klik “New Course”

• Silakan beri judul presentasi kursus yang dikehendaki

9
• Sebagaimana jika membuat bahan tayang power point, isilah slide-slide dengan konten yang
relevan.
• Jika Saudara menginginkan adanya rekaman suara maka Saudara dapat memilih “Record
Audio”
• Saudara dapat memilih record audio, setelah muncul tampilan maka Saudara dapat “start
record”. Lalu Saudara dapat merekam suara dalam waktu tertentu.

Saudara juga dapat merekam video dan manage narration (manage audio dan manage
video)
Lalu untuk melihat hasilnya, Saudara dapat melakukan preview. Jika terdapat yang
kurang, klik edit.

10
• Pada slide selanjutnya jika hendak menambahkan karakter maka:

Misalkan pilihan salah satu. Maka akan muncul:

11
Jika Anda menginginkan desain template

12
Berdasarkan tampilan menu dalam presentasi iSpring terdapat beberapa fungsi:

1. Record Audio : Merekam suara


Kita bisa merekam narasi audio dengan cara membaca teks dengan keras atau narasi
lainnya dan mensinkronisasi dengan slideshow.

Langkah untuk record audio

• klik record audio


• Pilih slide yang akan ditambahkan narasi atau pilih slide slide untuk mulai
merekam pada menu drop-down slide.
• Klik Start record untuk mulai merekam narasi audio.
• Klik OK untuk menyimpan perubahan

13
2. Record Video : Merekam video

Langkah untuk record video

• klik record video


• Pilih slide yang akan ditambahkan narasi atau pilih slide slide untuk mulai
merekam pada menu drop-down slide.
• Klik Start record untuk mulai merekam narasi video
• Klik OK untuk menyimpan perubahan

3. Manage Naration : Pengaturan narasi video/audio, dan sinkronisasi narasi


4. Quiz : Membuat kuis interaktif
5. Interaction : Membuat interaksi dalam slide
6. Dialog Simulation : Membuat simulasi dialog dalam slide
7. Screen Recording : Membuat screen recording ( merekam suara dan tampilan layar)
dalam slide
8. Youtube : Menginsertkan video youtube ke dalam slide
9. Web Object
10. Slide Template : Memilih template yang tersedia di aplikasi
11. Characters : Memilih karakter manusia untuk diinsertkan di slide dan
disesuaikan untuk tampilan
12. Background : Memilih background slide yang sesuai
13. Object : Menginsertkan object yang tersedia ke dalam slide
14. Icon
15. Slide Properties
16. Presentation Resources
17. Player
18. Preview : Melihat hasil yang telah dibuat
19. Publish : Mempublish
✓ Web
✓ iSpring Cloud
✓ LMS
✓ Word

14
Pada publish, pilih html+flash atau html saja. Lalu beri judul file nya dan tentukan local
foldernya. Klik Save.
Cara menjalankannya, buka foldernya lalu klik “index”. Supaya tampilan penuh tekan “Fn
F11”.

Mengubah file index menjadi APK dengan menggunakan Website 2 APK Builder
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ZEfRikoUYRs

15
BAGIAN 2
QUIZ INTERAKTIF

1. Quiz

Kuis yang efektif dan menarik dapat dijadikan suatu indikator elearning dapat berjalan
dengan sukses atau pembelajaran interaktif Saudara sangat menarik, Saudara dapat
menggunakan aplikasi iSpring Suite untuk membuat tes, kuis dan survei dengan cara drag
n drop, multimedia, percabangan dan sebagainya. Gunakan tombol Quiz pada menu
toolbar untuk membuat tes, kuis dan survei dengan tool iSpring QuizMAker yang sudah
terintegrasi.

16
Atau mengklik langsung program Quiz Maker melalui program aplikasi di dalam laptop
Saudara:

Maka akan muncul tampilan seperti ini

17
Klik Question untuk mencari jenis-jenis pertanyaan yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhan Saudara dalam materi

Berikut berbagai jenis kuis interaktif yang dapat dipilih.

18
a) Multiple Choice

• Klik Form View:


➢ Isi dengan pertanyaan pada “Multiple Question”
➢ Isi Pilihan jawaban benar dan salah yang disertai feedback (umpan balik) di
bagian Feedback and Branching, lengkapi dengan skor benar dan salah
➢ Dapat menambahkan gambar, video dan suara dari file pada bagian
pertanyaan
➢ Lihat bagian Slide Option
Question type: Graded
Attempt : 1 atau 2 (menunjukan kesempatan peserta untuk menjawab)
Limit time to answer the question : waktu yang dibutuhkan untuk menjawab
1 soal

19
• Klik Slide View:

Pada slide view, Saudara dapat mengatur tata letak dan kesesuaian tulisan dan
gambar. Saudara dapat menambahkan gambar dengan cara klik “insert” ---“picture”.
Lalu Saudara atur letak pilihan jawaban, pertanyaan dan gambar sehingga dapat
terlihat baik dan rapi.

Preview

Tampilan kuis di dekstop

20
Tampilan Kuis di Smart Phone

b) Multiple Response

21
Tampilan kuis di desktop

Tampilan di smart Phone

Jenis kuis interaktif bisa beragam sesuai dengan kebutuhan Saudara. Kuis yang telah
dikembangkan disimpan dalam direktori dengan diberi nama. Saat Saudara membuat
presentasi maka di slide pilihan, Quiz dipanggil kembali dan diklik judul kuis yang tadi
sudah dibuat. Hasilnya akan tampil di slide sebagaimana berikut

22
Di form editor iSpring QuizMaker, tambahkan pertanyaan baru ke kuis dan lakukan
pengaturan tambahan di properti kuis apabila diperlukan. Untuk mempelajari lebih lanjut
tentang membuat kuis dan survei, akan dibahas pada materi selanjutnya. Setelah Anda
membuat dan melakukan pengaturan yang diperlukan pada kuis, klik tombol Save and
Return to Course pada toolbar QuizMaker.
Kuis akan ditempatkan pada slide kursus anda. Apabila ingin melakukan perubahan
pertanyaan atau properti kuis, pilih slide dengan kuis dan klik tombol Quiz pada toolbar.

Untuk menghapus kuis silahkan pilih Slide Properties lalu pilih menu Remove.
Kemudian Save & Close

BAGIAN 3
INTERACTION
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=eJq8mVHlQZc

1) Interaction (klik bagian interaction pada slide ppt)

23
Slide selanjutnya adalah interaction.maka akan tampil

Klik New Interaction—pilih step misalnya

Klik Step---Properties, maka akan tampil:

24
Klik apply and close maka akan kembali ke slide

Lalu kita akan men-setting nya dengan mengklik “Slide Properties” pada ispring suites 9

25
Klik interaction---properties----pastikan tidak dicentang dan oke—save. Pastikan setiap step
oleh Saudara/i diisi sesuai dengan materinya. Buat materi menarik. Jika selesai, Saudara dapat
melihat hasilnya di preview. Menariknya produk tergantung kreativitas Saudara/i.

Setelah sebelumnya kita membahas tentang bagaimana membuat quiz dan interaction
dengan menggunakan aplikasi iSpring Suite, pada kesempatan kali ini akan dibahas sedikit
panduan mengenai manajemen narasi dengan menggunakan audio dan video. Aplikasi
iSpring Suite 9 memberikan begitu banyak pilihan bagi tenaga pengajar dalam membangun
sebuah e-learning berbasis online atau offline dengan memanfaatkan aplikasi presentasi
Microsoft PowerPoint. Pada gambar di bawah menunjukkan fitur yang digunakan memasukkan
atau membuat file audio atau video ke dalam presentasi PowerPoint.

Mengaktifkan pada ppt 2013


Beberapa versi aplikasi iSpring yang sudah terpasang di komputer, kadang ada yang tidak secara
otomatis aktif di semua versi Microsoft PowerPoint. Salah satunya adalah produk Microsoft
PowerPoint 2013. Pada Microsof PowerPoint 2013, ada beberapa versi iSpring yang harus
diaktifkan secara manual setelah selesai pemasangan aplikasi iSpring. Pada saat anda selesai
meng-install aplikasi iSpring tetapi tidak bisa tampil di add-ons PowerPoint 2013, silahkan ikuti
langkah-langkah berikut :

1. Buka aplikasi PowerPoint 2013, pada Menu “File” silahkan memilih submenu “Options“

26
2. Pada Box Menu PowerPoint “Options” selanjutnya pilih “Add-Ins” . Kemudian
pilih Disabled Items dari Manage menu drop-down dan klik Go

3. Selanjutnya pilih iSpring Add-In dari daftar Disabled dan klik Enable

4. Setelah selesai silahkan tutup Menu Box “Disabled Items” dengan memilih tombol Close,
Klik OK pada PowerPoint “Options” dan restart PowerPoint.

Demikian cara manual mengaktifkan add-ons aplikasi iSpring pada PowerPoint 2013

27
Daftar Pustaka

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309677/pengabdian/modul-ispring-presenter.pdf

https://ispringindonesia.com/

28

Anda mungkin juga menyukai