NAMA ANGGOTA :
1. DITA TRISNA PANJAITAN (4161121005)
2. JEKSEN KRISTIAN SINAGA (41611210
3. TIA DAMAYANTI (4163121016)
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa Kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Makalah Kriteria
Pemilihan Media dalam Pembelajaran untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan. Makalah ini
dapat digunakan sebagai wahana untuk menambah pengetahuan, sebagai teman belajar, dan
sebagai referensi tambahan dalam belajar.
Ucapan terima kasih Kami ucapkan kepada semua yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya telah
dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan
dalam penyempurnaan Makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
untuk menambah pengetahuan kita bersama.
C. Tujuan
Dengan beberapa macam rumusan masalah di atas, maka dapat bertujuan untuk
mengetahui bagaiman cara yang tepat dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN
Kriteria Media Pembelajaran
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai
komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses
pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media
tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan
media yang guru pilih. Apabila guru telah menentukan alternatif media yang akan guru gunakan
dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut disekolah
atau di pasaran ? Jika tersedia, maka guru tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika
media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah guru rencanakan, dan
terjangkau harganya. Jika media yang guru butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau guru
harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Kelemahan-kelemahan yang nampak menggejala dalam pemakaian media merupakan bagian
yang diperhitungkan dalam proses belajar-mengajar bukan didasarkan pada pemikiran logis dan
ilmiah, melainkan sekedar memenuhi perkembangan majunya teknologi atau kebiasaan yang
berkembang di lingkungan sekolah. Seorang pelajar membiasakan untuk memakai media
pengajaran yang telah disediakan oleh suatu sekolah untuk membantu dalam mempermudah
penyampaian pesan pembelajaran, sehingga pemakaian media tersebut tidak didasrkan
pertimbangan pada kebutuhan dan karakteristik siswa atau kesesuaian dengan materi yang akan
disajikan dan tujuan yang akan dicapai.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baiak. Meskipun demikian,
kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam
kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan
a. Ia merasa sudah akrab dengan media itu.
b. Ia merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik daripada
dirinya sendiri.
c. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntutnya pada
penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
d. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.
Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh guru agar dapat memenuhi
kebutuhannya dalam mencapai. Mc. Connel (1974) mengatakan bila media itu sesuai pakailah
“If The Medium Fits, Use it!”. Hal yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa ukuran atau
kriteria kesesuaian tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah semudah pertanyaannya.
Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai,
karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak,
dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang
ingin dilayani.
Menurut Ahmad Rohani dalam bukunya “Media Instruksional Edukatif” menyatakan bahwa
pemilihan dan pemanfaatan media perlu memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Tujuan
Media hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
b. Ketepatgunaan
Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.
c. Keadaan peserta didik
Kemampuan berfikir dan daya tangkapa peserta didik, dan besar kecilnya kelemahan peserta
didik perlu dipertimbangkan.
d. Ketersediaan
Pemilihan perlu memperlihatkan ada atau tidak media tersedia di perpustakaan atau di sekolah
serta mudah-sulinya diperoleh.
e. Mutu teknis
Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.
f. Biaya
Hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil
yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak. (Ahmad Rohani, 1997: 72-74)
Sedangkan dalam hal ini Dick dan Carey menyebutkan bahwa disamping kesesuaian
dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor lagi yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu :
Pertama, ketersedian sumber setempat yaitu apabila media yang bersangkutan tidak terdapat
sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
Kedua, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan
fasilitasnya.
Ketiga, adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan media yang
bersangkutan untuk waktu yang lama artinya bias digunakan dimanapun dengan peralatan yang
ada di sekitarnya dan kapanpun serta mudah di bawa atau dipindahkan.
Keempat, adalah efektifitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang, sebab ada jenis media
yang biaya produksinya mahal (contohnya program film bingkai) tetapi dapat dipakai berulang-
ulang dalam jangka waktu yang panjang.
Jadi, secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
1) Tujuan
Apa tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu masuk kawasan
kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan:
apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau
cukup visual diam? Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan guru pada jenis media
tertentu, apakah media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan
seterusnya.
2) Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana karakteristik mereka, berapa
jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang berkelainan, bagaimana
motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila guru mengabaikan kriteria ini, maka
media yang guru pilih atau guru buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada
akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan guru itu. Oleh karena
itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
3) Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah media
yang akan guru pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Guru tidak akan dapat memilih media
dengan baik jika guru tidak mengenal dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena
kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang
lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis
media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.
4) Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau
membuat media yang akan guru pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang guru
memiliki, cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses
pembelajaran ? Tak ada gunanya guru memilih media yang baik, tetapi guru tidak cukup waktu
untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah guru buat dengan menyita
banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata guru kekurangan waktu.
5) Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah penggunaan
media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran.
Apalah artinya guru menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu,
faktor biaya menjadi kriteria yang harus guru pertimbangkan. Berapa biaya yang guru perlukan
untuk membuat, membeli atau menyewa media tersebut? Bisakah guru mengusahakan beaya
tersebut/ apakah besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah
alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan belajar? Media yang
mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar, dibanding media sederhana yang
murah.
6) Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan guru. Adakah media yang
guru butuhkan itu di sekitar guru, di sekolah atau di pasaran ? Kalau guru harus membuatnya
sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya? Kalau semua itu ada,
petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas?
Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih
efektif jika disajikan melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau
tidak punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
7) Konteks penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media tersebut
akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar
atau masal ? Dalam hal ini guru perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan
yang akan guru gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana
konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
8) Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program
audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah
visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai
hanya karena keinginan guru untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu
guru paksakan penggunaannya. Perlu diingat bahwa jika program media itu hanya menjajikan
sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu
lagi guru gunakan.
Dalam bidang Sains terdapat faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan media
untuk keperluan pembelajaran adalah:
a) Kategori komunikasi yang diselenggarakan, yaitu informasi atau pembelajaran.
Perbedaan utama kedua kategori tersebut adalah, pada komunikasi berisifat informasi saja, maka
penerima informasi tidak dibebani tanggungjawab untuk melakukan suatu perbuatan atau
penampilan yang dapat diukur. Pada pembelajaran, penerima informasi harus dapat memberikan
bukti nyata bahwa mereka telah belajar, yaitu dengan perbuatan atau penampilan yang dapat
terukur.
b) Cara transmisi yang digunakan.
Hal ini berkaitan dengan:
(1) sifat pembelajaran klasikal atau individual,
(2) lokasi pembelajaran dalam satu ruang atau dalam banyak ruang,
(3) peran media sebagai alat bantu guru (guru masih berperan aktif) atau media instruksional
(guru sebagai fasilitator dan administrator saja).
c) Ciri-ciri khas materi ajar. Tidak ada satu jenis media yang terbaik untuk semua materi
pembelajaran. Oleh sebab itu karateristik materi pembelajaran perlu dipertimbangkan dalam
menentukan media yang akan digunakan. Jika materi pembelajaran bersifat abstrak, pemodelan
atau simulasi akan membantu pemahaman siswa. Jika materi bersifat identifikasi obyek, media
transparansi atau penyajian secara butir per butir atau bertahap akan membantu pemahaman
siswa.
d) Kategori media yang dipilih, yaitu sebagai alat instruksional atau media instruksional. Perbedaan
keduanya lebih ditekankan pada peran media dan guru. Sebagai alat instruksional, guru
mempunyai peran utama dan media merupakan alat bantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Pada media instruksional, media berperan utama semacam modul pembelajaran
dan guru membantu pelaksanaan pembelajaran sebagai fasilitator, administrator, pembimbing,
dan supervisor.
e) Analisis ciri-ciri khas media.
Ciri-ciri khas media, keuntungan dan kelemahannya perlu dipertimbangkan dalam memilih
media. Ciri-ciri tersebut termasuk nilai ekonomis dan kebutuhan akan peralatan atau fasilitas
pendukung yang diperlukan. Kebiasaan belajar siswa yang berbeda menurut usia, harapan,
budaya setempat. Cara belajar yang berbeda menurut kebiasaan atau budaya setempat
memerlukan penyesuaian agar keberhasilan sesuai harapan.
Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang tepat
mempertimbangkan faktor acces, cost, yechnology. Interactivity, organization, dan novelty
(ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:
a. Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat dimanfaatkan siswa.
b. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat dijangkau.
c. Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya tersedia dan mudah
menggunakannya.
d. Interactivity, artinya media yang dipilih dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat baik secara fisik, intelektual dan mental.
e. Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut secara organisatoris
mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah.
f. Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga memiliki daya
tarik bagi siswa.
Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus memenuhi syarat-
syarat visible,interesting, simple, useful, accurate, legitimate, structure (VISUALS).. penjelasan
dari syarat tersebut adalah :
a. Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapat memberikan keterbacaan
bagi orang lain yang meluhatnya.
b. Interesting atau menarik, yaitu media yyang digunakan harus memiliki nilai kemenarikan.
Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan mendorong untuk memperhatikan pesan yang
disampaikan melalui media tersebut.
c. Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harus memiliki nilai kepraktisan dan
kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efiensi dalam pembelajaran
d. Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat dalam pencapaian tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
e. Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan karakteristik materi
atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media tersebut benar-benarvalid dalam
pembuatan dan penggunaannya dalam pembelajaran
f. Legitimate atau sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan digunakan untuk
kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang berwewenang.
g. Structure atau terstruktur artinya media pembelajaran baik dalam pembuatanatau
penggunaannya merupakan bagian tar terpisahkan dari materi yang akandisampaikan melalui
media tersebut.
C. Prinsip-Prinsip dalam pemilihan media pembelajaran
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula pengalaman
yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk
melahirkan minat dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam
media pembelajarn itu.
2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.
Faktor seperti intelegensia, tinkat pendidikan, kepribadiannya, dan gaya belajar mempengaruhi
kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui
media harus berdasarkan tingkat pemahaman.
3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari
melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok
dalam media pembelajaran.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik
yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bernakna. Siswa akan
memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-
urutkan secara teratur.
5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar
atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan
persyaratan untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi
pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat pemahaman siswa.
6. Emosi. Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk
menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan kesenangan.
7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh karena itu belajar
memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan
menonton secara pasif. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk
memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8. Penguatan (reinforcement). Pembelajran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat,
dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-masa
yang akan datang.
9. Latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian
kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu
sering diulang dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalm
ingatan jangka panjang.
10. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
untuk menerapakan atau mentransfer hasil belajar pada masalh atau situasi baru. Tanpa dapat
melakukan ini, pemahaman sempurna belun dapat dikatakan dikuasai.
Daftar Pustaka
Asnawir dan M Basyirudin Usman (2002), Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.
Arsyad, Azhar (2003), Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Gafur, Abdul (2012), Desain Pembelajaran. Yogyakarta : Ombak
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai (2007), Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru algensindo
T. Ibrahim & Nana Syaodih.S (2003), Perencanaan pengajara. Jakarta : Rineka Cipta