Anda di halaman 1dari 13

KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PENGAJARAN

Penyusun : Syahrir Ridho


NIM : 112100012
Dosen Pembimbing : H. Syafruddin, S.Ag, M.MPd


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-AQIDAH AL-HASYIMIYYAH JAKARTA-TIMUR
Jl. Kayu Manis Barat No.99 Matraman Jakarta Timur




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan alam dan lingkungan sosial yang kondusif akan menjadikan
peserta didik semakin kreatif-mandiri. Diantara yang bisa digunakan untuk
menciptakan lingkungan yang kondusif adalah alat-alat dan media pendidikan.
Sebagai komponen pendidikan, alat dan media dapat membantu peran pendidik
dalam proses pembelajaran. Terlebih lagi dengan adanya perkembangan
teknologi saat ini, dahulu yang dirasa sulit menjadi mudah, yang jauh menjadi
dekat, dan yang membutuhkan waktu lama menjadi bisa diselesaikan dengan
cepat.
Dalam perkembangannya, ilmu pengetahuan semakin meluas dan memiliki
pembaharuan-pembaharuan yang signifikan, termasuk pemanfaatannya dalam
menunjang pembelajaran. Melalui media-media yang ada, maka proses
pembelajaran diharapkan semakin inovativ, kreativ, serta menyenangkan bagi
peserta didik pada khususnya. Dalam hal ini, pendidik memiliki peran penting
dalam menyediakan serta menerapkan media yang sesuai dengan materi yang
disajikan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumsan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan media?
2. Bagaimana prinsip yang digunakan dalam pememilihan media
pembelajaran?
3. Hal-hal apa saja yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran?
C. Tujuan
1. Mengetahui kriteria pemilihan media pembelajaran.
2. Mengetahui prinsip-prinsip pememilihan media pembelajaran.
3. Mengetahui aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan
media pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Perencanaan Penggunaan Media
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengajukan model perencanaan
penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE. (ASSURE
adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, state objective, select, or
modify media, Utilize, Require learner response and Evaluate). Model ini
menyarankan enam kegiatan utama dalam perencanaan pembelajaran sebagai
berikut:
(A) Menganalisi karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa
sekolah lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan,
usia, jenis kelamin, latar belakang budaya dan social ekonomi, serta
menganalisis karakteristik khusus mereka yang meliputi antara lain pengetahuan,
keterampilan, dan sikap awal mereka.
(S) menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran, yaitu perilaku atau
kemampuan baru apa (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan
siswa miliki dan kuasai setelah proses belajar-mengajar selesai. Tujuan ini akan
mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar.
(S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi dan
media yang tepat. Apabila materi dan media pembelajaran yang telah tersedia
akan dapat mencapai tujuan, materi dan media itu sebaiknya digunakan untuk
menghemat waktu, tenaga, dan biaya. Di samping itu perlu pula diperhatikan
apakah materi dan media itu akan mampu membangkitkan minat siswa, memiliki
ketepatan informasi, memiliki kualitas yang baik, memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berpartisipasi, telah terbukti efektif jika pernah diujicobakan, dan
menyiapkan petunjuk untuk berdiskusi atau kegiatan follow-up. Apabila materi
dan media yang ada tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan
sasaran partisipan, materi dan media itu dapat dimodifikasi. Jika tidak
memungkinkan untuk memodifikasi yang telah tersedia, barulah memilih
alternative ketiga yaitu merancang dan mengembangkan materi dan media yang
baru. Tentu saja kegiatan ini jauh lebih nahal dari segi biaya, waktu dan tenaga.
Namun demikian, kegiatan ini memungkinkan untuk menyiapkan materi dan
media yang tetap dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
(U) Menggunakan materi dan media. Setelah memilih materi dan media yang
tepat, diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu diperlukan
untuk menggunakannya. Di samping praktik dan latihan menggunakannya,
persiapan ruangan juga diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas
yang diperlukan seperti meja peralatan, listrik, layar, dan lain-lain harus
dipersiapkan sebelum penyajian.
(R) meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong siswa untuk
memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektivan proses belajar
mengajar. Respons siswa dapat bermacam-macam, seperti mengulangi fakta-
fakta, mengemukakan ikhtisar atau rangkuman informasi / pelajaran, atau
menganalisis alternative pemecahan masalah / kasus. Dengan demikian, siswa
akan menampakkan partisipasi yang lebih besar.
(E) Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk
mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran,
keefektivan media, pendekatan, dan guru sendiri.
B. Faktor-Faktor Dalam Pemilihan Media
Dalam lembaga pendidikan formal, berbagai media pendidikan dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, baik media jadi
yang dibeli dari toko/pasar bebas maupun media yang dibuat sendiri, ataupun
media yang disiapkan dan dikembangkan oleh sekolah sendiri.

Dalam hal ini guru haruslah pandai dalam memilih media apa yang sesuai dan
cocok digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Untuk
itu beberapa faktor perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menggunakan media,
1
diantaranya:

1 . Ibrahim, Media Instruksional, malang : Sub. Penulis buku pelajaran proyek peningkatan perguruan
tinggi, 1982, hlm. 13
1. Faktor tujuan. Media dipilih dan digunakan haruslah sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan/ dirumuskan.
2. Faktor Efektifitas. Dari berbagai media yang ada, haruslah dipilih media yang
paling efektif untuk digunakan dan paling tepat/sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang dirumuskan.
3. Faktor kemampuan guru dan siswa. Media yang dipilih dan digunakan
haruslah sesuai dengan kemampuan yang ada pada guru dan siswa, sesuai
dengan pola belajar serta menarik perhatian.
4. Faktor fleksibilitas (Kelenturan), tahan lama dengan kenyataan. Dalam
memilih media haruslah dipertimbangkan kelenturan dalam arti dapat
digunakan dalam berbagai situasi, tahan lama (tidak sekali pakai langsung
dibuang), menghemat biaya dan tidak berbahaya sewaktu digunakan.
5. Faktor kesediaan media. Sekolah tidak sama dalam menyediakan berbagai
media yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini sesuai
dengan situasi dan kondisi masing-masing sekolah. Misalnya guru membuat
sensiri, membuat bersama-sama siswa, membeli, menyewa, dll
6. Faktor kesesuaian antara manfaat dan biaya. Dalam memilih media haruslah
dipertimbangkan apakah biaya pengadaannya sesuai dengan manfaat yang
didapatkan.
7. Faktor kualitas dan tehnik. Dalam pengadaan media, seorang guru harus
mempertimbangkan kualitas dari media tersebut, tidak sekedar bisa dipakai.
Media yang bernutu/berkualitas bisa tahan lama (tidak mudah rusak), dan
sewaktu-waktu digunakan lagi tidak harus mengusahakan yang baru.

Dengan mempertimbangkan beberapa faktor-faktor diatas, maka kecil
kemungkinannya seorang guru keliru dalam memilih dan menggunakan media,
atau setidak-tidaknya dapat mengurangi kesalahan dalam memilih media yang
akan digunakan. Disamping itu, akan memperjelas pula bahwa efektifitas
tercapainya tujuan tidaklah tergantung pada mahal atau murahnya harga media
tersebut. Ketepatan dalam memilih dan menggunakan media akan sangat
berpengaruh terhadap pencapaiannya tujuan pengajaran.



D. Kriteria Pemilihan Media
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan
jenis media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat
panjang yang tidak kita inginkan di kemudian hari. Banyak pertanyaan yang
harus kita jawab sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum,
kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran
diuraikan sebagai berikut:
Tujuan
Apa tujuan pembelajaran, atau apa kompetensi yang ingin dicapai? Apakah
tujuan itu masuk kawasan kognitif, afektif , psikomotor atau kombinasinya?.
Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan,
pendengaran, atau kombinasinya?. Jika visual, apakah perlu gerakan atau
cukup visual diam?, Jawaban atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita
pada jenis media tertentu, apakah media audio, visual diam, visual gerak,
audio visual gerak dan seterusnya.
Sasaran Didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media?, bagaimana
karakteristik mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya,
apakah ada yang berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya?,
dan seterusnya. Apabila kita mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita
pilih atau kita buat tentu tak akan banyak gunanya. Mengapa?, Karena pada
akhirnya sasaran inilah yang akan mengambil manfaat dari media pilihan kita
itu. Oleh karena itu, media harus sesuai benar dengan kondisi mereka.
Karateristik Media Yang Bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut?, Apa kelebihan dan kelemahannya,
sesuaikah media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai?,
Kita tidak akan dapat memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal
dengan baik karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih
pada dasarnya adalah kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang
lebih baik dan lebih sesuai dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum
menentukan jenis media tertentu, pahami dengan baik bagaimana karaktristik
media tersebut.

Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan
untuk mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa
lama waktu yang tersedia / yang kita memiliki, cukupkah ?, Pertanyaan lain
adalah, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut
dan berapa lama alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ?,
Tak ada gunanya kita memilih media yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu
untuk mengadakannya. Jangan sampai pula terjadi, media yang telah kita
buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat digunakan dalam
pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.
Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media.
Bukankah penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya kita
menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan. Oleh sebab itu,
faktor biaya menjadi kriteria yang harus kita pertimbangkan. Berapa biaya
yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau meyewa media tersebut?,
Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut/ apakah besarnya biaya
seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai?, Tidak mungkinkan
tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu, adakah
alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar?, Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan
belajar, dibanding media sederhana yang murah.
Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita.
Adakah media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di
pasaran ?, Kalau kita harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan,
waktu tenaga dan sarana untuk membuatnya?, Kalau semua itu ada,
petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang diperlukan untuk
menyajikannya di kelas?. Misalnya, untuk menjelaskan tentang proses
tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan melalui
media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya
video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana
matahari.
Konteks Penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi
bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar
individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ?, Dalam hal ini kita
perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan
kita gunakan dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan
bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.
Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah
ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain.
Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan
cocok ?, Apakah suaranya jelas dan enak didengar ?, Jangan sampai hanya
karena keinginan kita untuk menggunakan media saja, lantas media yang
kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu diinggat bahwa jika
program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan
oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita gunakan.

Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran
yang tepat dapat mempertimbangkan faktor Acces, Cost, Technology,
Interactivity, Organization, dan Novelty (ACTION). Penjelasan dari akronim
tersebut sebagai berikut:
Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat
dimanfaatkan siswa.
Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat
dijangkau.
Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya
tersedia dan mudah menggunakannya.
Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan komunikasi
dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif) baik secara
fisik, intelektual dan mental.
Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara
organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit
organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).
Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga
memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.

Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus
memenuhi syarat-syarat visible, intresting, simple, useful, accurate, legitimate,
structure (VISUALS). Penjelasan dari syarat tersebut adalah:
Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapat
memperikan keterbacaan bagi orang lain yang melihatnya.
Interesting atau menarik, yaitu media yang digunakan harus memiliki nilai
kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan terdorong untuk
memperhatikan pesan yang disampaikan melalui media tersebut.
Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harus memiliki nilai
kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efesiensi
dalam pembelajaran.
Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat
dalam pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan
karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media
tersebut benar-benar valid dalam pembuatan dan penggunaannya dalam
pembelajaran.
Legitimate atau Sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan
digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang
berwenang (seperti guru).
Structure atau tersetruktur artinya media pembelajaran, baik dalam
pembuatan atau penggunaannya merupakan bagian tak terpisahkan dari
materi yang akan disampaikan melalui media tersebut.

E. Prinsip-Prinsip Dalam Penggunaan Media Pendidikan
Dalam proses belajar mengajar seorang guru belum cukup apabila hanya
mengetahui kegunaan dan mengetahui penggunaan media pembelajaran,
melainkan harus mengetahui dan terampil bagaimana cara menggunakannya.
Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa prinsip/kriteria penggunaan media
yang perlu dipedomani oleh guru dalam proses belajar mengajar yaitu
2
:

2. Nana Sujana dan A. Rivai, media pengajaran, Bandung : Sinar Baru, 1991, hlm 4
1. Ketepatan dengan tujuan pembelajaran, artinya media pembelajaran dipilih
atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, artinya bahan pelajaran yang
sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah
dipahami siswa.
3. Kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah
memperolehnya, setidak-tidaknya dapat dibuat oleh guru pada saat mengajar
atau mungkin sudah tersedia di sekolah.
4. Ketrampilan guru dalam menggunakan media, apapun jenis media yang
diperlukan syarat utama adalah guru harus dapat menggunakan dalam
proses pembelajaran.
5. Tersedianya waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat
bermanfaat bagi siswa pada saat pelajaran berlangsung.
6. Sesuai dengan taraf berfikir siswa sehingga makna yang terkandung
didalamnya dapat dipahami siswa.

F. Langkah-Langkah Memilih Media
Untuk jenis media rancangan , beberapa macam cara telah dikembangkan
untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976)
mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan flowchart
(diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam
pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
1. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media
termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi
umum/hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena
prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang
bersifat/untuk keperluan pembelajaran.
2. Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau
hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat
peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan).
3. Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau
psikomotor.
4. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai,
dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang
tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
5. Me-review kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau
masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang
lebih tepat. Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.

G. Penerapan Media Dalam Proses Pembelajaran
1. Media gambar, potret, slide: siswa dapat memperoleh gambaran nyata
tentang peristiwa atau benda-benda bersejarah.
2. Media film, radio: siswa dapat mengamati benda/peristiwa yang sukar
dikunjungi baik karena tmpatnya jauh, berbahaya, atau terlarang, misalnya
tentang kehidupan harimau dihutan.
3. Media mikroskop, slide : siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas
tentang benda/masalah yang sukar diamati secara langsung karena
ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu
kecil. Misalnya mengetahui tentang bakteri, amuba, dll
4. Media Televisi, radio : memungkinkan siswa untuk menjangkau audio
(pendengaran) yang besar jumlahnya. Melalui medi tersebut, ratusan siswa
dapat mengikuti kuliah yang disajikan oleh seorang dosen dalam waktu yang
sama.













BAB III
KESIMPULAN

Pemilihan media pendidikan sangat penting dilakukan, karena dengan
perkembangan zaman maka pembelajaran yang lebih menarik dapat dilaksanakan.
Seorang pendidik harus mampu memilih dan menentukan jenis media apa yang
tepat dapat pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disajikan. Ada beberapa
point penting yang menjadi pedoman agar pemilihan media pemblajaran tersebut
berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.

1. Faktor yang mempengaruhi pemilihan media pendidikan/pembelajaran
Faktor tujuan
Faktor Efektifitas
Faktor kemampuan guru dan siswa
Faktor fleksibilitas (Kelenturan), tahan lama dengan kenyataan
Faktor kesediaan media
Faktor kesesuaian antara manfaat dan biaya
Faktor kualitas dan tehnik.
2. Kriteria pemilihan pembelajaran
Tujuan
Sasaran didik
Karateristik media yang bersangkutan
Waktu, biaya
Ketersediaan
Konteks penggunaan
Mutu Teknis
3. Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran
Ketepatan dengan tujuan pembelajaran
Kemudahan memperoleh media
Ketrampilan guru dalam menggunakan media
Tersedia waktu untuk menggunakannya, serta sesuai dengan taraf berfikir
siswa.



DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali pers
Mufarrokah, Anissatul. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Teras
Roqib, Moh. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : Lkis
Maunah, Binti. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta : Teras

Anda mungkin juga menyukai