Anda di halaman 1dari 13

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULAHI WABARAKATUH

Bismillaahirrahmanirrahim,.....
Nama : Wasiatu Sa’adah

NIM : 1911210101

Lokal : 4 D/PAI

Mata Kuliah : Pengembangan Media dan Sumber Belajar PAI

Dosen : Dian Jelita M,Pd.

Hari/Jam : Jum’at, 14:00

INDIKATOR :

a. Apa yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran.


b. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran.
c. Apa prinsip pemilihan media pembelajaran.
d. Bagaimana prosedur pemilihan media pembelajaran.
“KRITERIA PEMILIHAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR”

A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media Pembelajaran

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik.
Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang pendidik
memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan :

1. Pendidik merasa sudah akrab dengan media itu.


2. Pendidik merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan
lebih baik daripada dirinya sendiri.
3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian peserta didik, serta
menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
4. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.

Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh pendidik agar dapat
memenuhi kebutuhannya dalam mengajar. Beberapa faktor perlu dipertimbangkan,
misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik peserta didik atau
sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak, dan
seterusnya), keadaan lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang ingin
dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan
pemilihan media.

Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana,


fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar
dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia
dan material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi
tugas yang ingin dilakukan peserta didik, misalnya penghafalan, penerapan
keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran
tingkatan yang lebih tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku
yang berbeda-beda dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang
berbeda-beda pula.
3. Hambatan dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan
keterampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan
karakteristik peserta didik lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual dan /
atau audio).
b. Kemampuan mengakomodasikan respon peserta didik yang tepat (tertulis,
audio, dan / atau kegiatan fisik).
c. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
d. Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan
stimulus.
6. Media skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil
menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam,
peserta didik memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi
dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara
perorangan.

Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran


yang tepat menurut Rasimin, dkk., antara lain :

a. Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat
dimanfaatkan siswa.
b. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat
dijangkau.
c. Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya
tersedia dan mudah menggunakannya
d. Interactivity, artinya media yang akan dipilih dapat memunculkan
komunikasi dua arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat (aktif)
baik secara fisik, intelektual dan mental.
e. Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut, secara
organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah (ada unit
organisasi seperti pusat sumber belajar yang mengelola).
f. Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan,
sehingga memiliki daya tarik bagi siswa yang belajar.
Syarat-syarat pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan proses dan
tujuan pembelajaran, antara lain adalah :

1. Harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan.


2. Suatu bahan kajian harus termasuk dalam konsep media.
3. Pemberian tugas dan resitasi harus sesuai dengan media yang akan digunakan
4. Harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik.
5. Pertimbangan jangkauan suara guru
6. Kemampuan guru.

B. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran


Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan
sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun 1982
mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari konteknya bahwa
media merupakan komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan, karena itu
meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-faktor lain seperti karakteristik
peserta didik, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu
dan sumber, serta prosedur penilainnya juga perlu dipertimbangkan.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis
media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita
inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media
yaitu
1. Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang
cocok guna mencapai tujuan tersebut.
2. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program
pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok
bahasan tersebut sampai sejauhmana keadaan yang harus dicapai, dengan
demikian kita bisa mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan
menyampaikan bahan tersebut.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Peserta didik
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik peserta
didik atau pendidik. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang
akan digunakan. Hal lainnya karakteristik peserta didik, baik secara
kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain)
dari peserta didik terhadap media yang akan digunakan.
4. Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori.
Media yang dipilih bukan karena fanatisme pendidik terhadap suatau
media yang dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang
diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.
Pemilihan media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses
pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas
pembelajaran.
5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Peserta didik
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis peserta didik, bahwa
peserta didik belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar peserta didik.
6. Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu
yang Tersedia
Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh
fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait
dengan user atau penggunaanya dalam hal ini pendidik, jika pendidik tidak
memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik
maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.
Selain kriteria di atas, Rasimin, dkk juga menyebutkan beberapa kriteria lain
dalam pemilihan media pembelajaran :
a. Kesesuaian dengan tujuan penggunaan media
Pemilihan media pembelajaran didasarkan pada kegunaannya sebagai
bahan instruksional, informasi ataukah hiburan.
b. Kategori tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yang meliputi aspek-
aspek : kognitif (berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris
(pengalaman)), afektif (melibatkan perasaan dan emosi), dan psikomotorik
(berhubungan dengan aktivitas fisik).
c. Sasaran (karakteristik, jumlah, latar belakang, motivasi)
Tampilan media dan isinya mengarah pada penyiasatan karakter
peserta didik sehingga pemilihan media harus disesuaikan dengan karakter
peserta didik. Media juga harus memperhatikan banyak tidaknya jumlah
siswa, sehingga dapat mempertimbangkan efektif tidaknya media yang
akan digunakan dengan situasi dan kondisi kelas. Selain itu pemilihan
media pembelajaran juga harus memperhatikan latar belakang dan
motivasi masing-masing peserta didik yang berbeda-beda.
d. Waktu (pembuatan, penyajian)
Dalam pembuatan media pembelajaran harus diselesaikan tepat waktu
dan harus disesuaikan dengan lamanya waktu kegiatan pembelajaran.
e. Ketersediaan (pengembangan, peralatan)
Pemilihan media pembelajaran juga harus memperhatikan ketersediaan
peralatan dan hal-hal teknis yang lain yang ada di tempat belajar.
f. Biaya
Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan harus seimbang
dengan hasil yang akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana
mungkin lebih menguntungkan daripada menggunakan media yang
canggih bilamana hasil yang dicapai tidak sebanding dengan dana yang
dikeluarkan.
g. Karakteristik media (kelebihan, kelemahan)
Pendidik harus mengenali karakteristik media (kelebihan dan
kelemahan) berbagai media sehingga dapat memilih media yang tepat
untuk digunakan dalam pembelajaran.
h. Mutu teknis (visual, audio)
Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan
informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen-elemen lain yang berupa latar belakang.
Mengingat begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai) sesuai
dengan kriteria tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih
media berdasarkan kriteria berikut :
1. Kelaikan Praktis, hal ini berhubungan dengan keakraban pengajar
dengan media, ketersediaan media setempat, ketersediaan waktu untuk
mempersiapkan, ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung.
2. Kelaikan Teknis, hal ini berkaitan dengan terpenuhinya persyaratan
bahwa media yang dipilih mampu untuk merangsang dan mendukung
proses belajar peserta didik. Dalam hal ini terdapat dua macam mutu
yang perlu dipertimbangkan. Pertama kualitas pesan, yang meliputi
relevansi dengan tujuan belajar, kejelasan dengan struktur pengajaran,
kemudahan untuk dipahami, sistematika yang logis. Kedua kualitas
visual, hal ini megikuti prinsip-prinsip visualisasi seperti keindahan
(menarik membangkitkan motivasi), kesederhanaan (sederhana jelas
terbaca), penonjolan (penekanan pada hal yang penting), keutuhan
(kesatuan konseptual) keseimbangan (seimbang dan harmonis).

C. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran


Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan
indikator yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan
berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus.
Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator
suatu pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media
tersebut didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikan oleh pendidik, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenaga yang
mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga
pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
media pembelajaran, yaitu:
1. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi
yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih
khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah
sasarannya peserta didik TK, SD, SMA, atau peserta didik Sekolah Dasar Luar
Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.
2. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun
cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan media
pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita untuk
menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih.
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang sifatnya bisa
menjelaskan semua permasalahn atau materi pembelajaran secar tuntas.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang
perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan media adalah sebagai berikut:
a. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas
dan latihan. Lagi pula,pengalaman yang dialamai siswa harus relevan
dengan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan
minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang
terkandung dalam media pembelajaran itu.
b. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti intelegensi, tingkat pendidikan,
kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan
siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui
media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
c. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan
mereka pelajari melalui media pengajaran itu, kesempatan untuk
berhasil dalam pembelajaran semakin besar.
d. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke
dalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan
mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan di
urut-urutkan secara teratur.
e. Persiapan sebelum belajar. Ketika merancang materi pelajaran,
sebaiknya perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan
siswa.
f. Emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan.
g. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa
harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan
kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Dengan
partisipasi, kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami
dan mengingat materi pelajaran itu.
h. Umpan balik. Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa
diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil beajar,
pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi
tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang
berkelanjutan.
i. Penguatan. Apabila siswa berhasil belajar, ia didorong utnuk terus
belajar. Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat,
dapat membangun kepercayaan diri.
j. Latihan dan pengulangan. Sesuatu hal baru jarang sekali dapat dipelajari
secara efektif hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau
ketrampilan dapat menjadi kompetensi atau kecakapan intelektual
seseorang, haruslah sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks.
k. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar
pada masalah atau situasi baru. Kemudian siswa diberi kesempatan
untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau
prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.
D. Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
Berikut ini salah satu prosedur yang dapat digunakan dalam memilih media
pembelajaran yang tepat.
1. Kegunaan materi
2. Kemenarikan
3. Mengena langsung dengan tujuan khusus
4. Format sajian
5. Mutakhir atau keontetikan materi
6. Konsep fakta terjamin kecermatannya
7. Memenuhi standar selera
8. Keseimbangan kontroversial
9. Tidak mengandung propaganda
10. Standar kualitas (gambar, narasi, efek, warna, dll)
11. Struktur materi direncanakan dengan baik
12. Proses uji coba atau validasi (tingkat keberhasilan).

Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:

1. Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan


pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan
2. Menetapkan apakah media itu di rancang untuk keperluan pembelajaran atau
instruksional atau alat bantu mengajar (peraga)
3. Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan
digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
4. Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk strategi
yang di pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria, kebijakan,
fasilitas, kemampuan produksi dan biaya
5. Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu
mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada
6. Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.
E. Tips dalam Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan
pembelajaran di dalm kelas, hendaknya pendidik melakukan seleksi terhadap media
pembelajaran mana yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya dalam
membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini beberapa tips atau pertimbangan-
pertimbangan yang dapat digunakan pendidik dalam melakukan seleksi terhadap
media pembaelajaran yang akan digunakan.
1. Menyesuaikan Jenis Media dengan Materi Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang akn dikembangkan atau
diadakan maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis materi pelajaran yang
mana yang terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media
pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang diniai
tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk kemampuan
berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah istima’), media yang lebih
tepat digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan
menulis atau tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media
cetak. Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara
menggunakan organs of spech untuk menuturkan kata atau kalima
(pronounciation), mak media video akan lebih tepat digunakan.
2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya
juga mempertimbngakan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya
pendidik harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya
dipikirkan apakah ada diantara sesama pendidik yang mempunyai pengetahuan
dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan.
Kalau tidak ada, maka perlu dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk
pembuatan mediannya.
3. Ketersediaan Perngkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunannya merancang dan mengembangkan media secanggih
apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di
kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online apabila, disekolah tidak
tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga di
dukung oleh Lokal Area Network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media
pembelajaran sederhana(seperti misalnya media kaset audio) untuk dirancang
dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan / fasilitas
pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat, selain
itu sumber energi yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan
media sederhana juga cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai
kering. Dari segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan yang dibutuhkan
untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio atau
transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah juga
terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media
sederhana.
4. Ketersediaan Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/ mempesona
atau menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media
pembelajarn yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajrannya
(program), sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk
pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya dibeli
ternyata di antara pendidik ada atau belum tanu bagaimana cara-cara
mengoperasikan peralatan, pemanfaatan media pembelajaran media
pembelajaran yang akan diadakan tersebut. Di samping itu media
pembelajarannya (program) sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran sebab
harus dipesan terlebih dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah
dipesan dan dipelajri, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali relevan
dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjdi
bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok dari
membantu mempermudah peserta didik memahami materi pelajaran. Namun,
yang menjadi masalah adalah bahwa media pembelajaran tersebut sulit
didapatkan di pasaran.
5. Kemudahan Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalh pentinnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan pendidik
atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila
media pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan
pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh pendidik maupun
oleh peserta didik. Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan
berfungsi sebagai pajangan di sekolah.

F. Pemilihan Media Pembelajaran


Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka dari
itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan atau tujuan
pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Memahami karakteristik setiap media
b. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
c. Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan
d. Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan
e. Sesuai dengan keadaan peserta didik
f. Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh
media
g. Sesuai dengan keterampilan pendidik menggunakannya
h. Ketersediaan waktu menggunaknnya
i. Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai