Anda di halaman 1dari 13

makalah kriteria pemilihan media pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model pembelajaran yang


diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan. Seorang guru memang
masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi tidak lagi satu-satunya
sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru menggunakan sumber belajar lain
yang disebut sebagai media untuk pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu
sebelum guru menggunakan media dalam proses belajar mengajar, maka guru
dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran agar
media yang digunakan dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran?

2. Bagaimana kriteria pemilihan media pembelajaran?

3. Apa prinsip pemilihan media pembelajaran?

4. Apa saja prosedur dalam pemilihan media pembelajaran ?

5. Apa saja tips-tips dalam memilih media pembelajaran?

C. Tujuan

Dengan beberapa macam rumusan masalah di atas, maka dapat bertujuan untuk
mengetahui bagaiman cara yang tepat dalam memilih media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

D. Manfaat

Untuk mencapai tujuan dan memudahkan dalam proses belajar mengajar.


BAB II

PEMBAHASAN

Kriteria Media Pembelajaran

Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.


Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai
dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media
adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang guru pilih. Apabila
guru telah menentukan alternatif media yang akan guru gunakan dalam
pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut
disekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka guru tinggal meminjam atau
membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah guru rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media
yang guru butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau guru harus membuat
sendiri program media sesuai keperluan tersebut.

A. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media

Kelemahan-kelemahan yang nampak menggejala dalam pemakaian media


merupakan bagian yang diperhitungkan dalam proses belajar-mengajar bukan
didasarkan pada pemikiran logis dan ilmiah, melainkan sekedar memenuhi
perkembangan majunya teknologi atau kebiasaan yang berkembang di lingkungan
sekolah. Seorang pelajar membiasakan untuk memakai media pengajaran yang
telah disediakan oleh suatu sekolah untuk membantu dalam mempermudah
penyampaian pesan pembelajaran, sehingga pemakaian media tersebut tidak
didasrkan pertimbangan pada kebutuhan dan karakteristik siswa atau kesesuaian
dengan materi yang akan disajikan dan tujuan yang akan dicapai.
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang
baiak. Meskipun demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru
memilih salah satu media dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan

a. Ia merasa sudah akrab dengan media itu.

b. Ia merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih


baik daripada dirinya sendiri.

c. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta
menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.

d. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.

Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh guru agar dapat
memenuhi kebutuhannya dalam mencapai. Mc. Connel (1974) mengatakan bila
media itu sesuai pakailah If The Medium Fits, Use it!. Hal yang menjadi
pertanyaan di sini adalah apa ukuran atau kriteria kesesuaian tersebut. Jawaban
atas pertanyaan ini tidaklah semudah pertanyaannya. Beberapa faktor perlu
dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai, karakteristik
siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak,
dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi setempat dan luasnya
jangkauan yang ingin dilayani.

B. Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran

Menurut Arif S. Sadiman dkk. dalam bukunya Media Pendidikan menjelaskan


bahwa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media adalah tujuan
instruksional yang ingin dicapai, karakteristik siswa, jenis rangsangan belajar yang
diinginkan, keadaan latar belakang dan lingkungan siswa, situasi kondisi setempat
dan luas jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus
diterjemahkan dalam norma/kriteria keputusan pemilihan (Sadiman, 83-84).

Hakikat dari pemilihan media ini pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai,
tidak memakai atau mengadaptasi media yang bersangkutan (Arief S. Sadiman dkk,
1993: 84).

Adapun kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah :

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Media yang dipilih berdasarkan tujuan insrtuksional yang diterpakan secara umum
mengacu kepada kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga arah kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan fisik, dan
mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.

b. Untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi media yang berbeda, contoh film dan grafik memerlukan simbol dan
kode yang berbeda. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif,
media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan
kemampuan mental siswa.

c. Praktis, luwes dan bertahan, jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber
cara lainnya memproduksi, maka tidak perlu dipaksakan.

Kriteria ini menuntun para guru/instruktur untuk memilih media yang ada yang ada,
mudah diperoleh atau mudah dibuat oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat
digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya,
serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

d. Guru terampil menggunakannya, ini merupakan salah satu kriteria utama.

Apapun jenis media yang digunakan, guru harus mampu menggunakannya dalam
proses belajar mengajar. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum


tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Oleh
karena itu ada berbagai macam media yang digunakan untuk jenis kelompok besar,
kecil, dan perorangan.

f. Mutu tekhnis, pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus


memenuhi persyaratan tekhnis tertentu. Contohnya visual pada slide harus jelas
dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen lainnya yang berupa latar belakang ( Azhar Arsyad, 1997 :
72-74).

Menurut Ahmad Rohani dalam bukunya Media Instruksional Edukatif menyatakan


bahwa pemilihan dan pemanfaatan media perlu memperhatikan kriteria-kriteria
sebagai berikut:

a. Tujuan

Media hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

b. Ketepatgunaan

Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari.


c. Keadaan peserta didik

Kemampuan berfikir dan daya tangkapa peserta didik, dan besar kecilnya
kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan.

d. Ketersediaan

Pemilihan perlu memperlihatkan ada atau tidak media tersedia di perpustakaan


atau di sekolah serta mudah-sulinya diperoleh.

e. Mutu teknis

Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik.

f. Biaya

Hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang
dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak. (Ahmad Rohani, 1997:
72-74)

Sedangkan dalam hal ini Dick dan Carey menyebutkan bahwa disamping
kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor
lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media yaitu :

Pertama, ketersedian sumber setempat yaitu apabila media yang bersangkutan


tidak terdapat sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

Kedua, apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana,
tenaga, dan fasilitasnya.

Ketiga, adalah faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan dan ketahanan


media yang bersangkutan untuk waktu yang lama artinya bias digunakan
dimanapun dengan peralatan yang ada di sekitarnya dan kapanpun serta mudah di
bawa atau dipindahkan.

Keempat, adalah efektifitas biayanya dalam jangka waktu yang panjang, sebab ada
jenis media yang biaya produksinya mahal (contohnya program film bingkai) tetapi
dapat dipakai berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang.

Jadi, secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media
pembelajaran diuraikan sebagai berikut :

1) Tujuan

Apa tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai? Apakah tujuan itu
masuk kawasan kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya? Jenis rangsangan
indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau
kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban
atas pertanyaan itu akan mengarahkan guru pada jenis media tertentu, apakah
media realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.

2) Sasaran didik

Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? Bagaimana karakteristik


mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang
berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila
guru mengabaikan kriteria ini, maka media yang guru pilih atau guru buat tentu tak
akan banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan
mengambil manfaat dari media pilihan guru itu. Oleh karena itu, media harus sesuai
benar dengan kondisi mereka.

3) Karateristik media yang bersangkutan

Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya,


sesuaikah media yang akan guru pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Guru
tidak akan dapat memilih media dengan baik jika guru tidak mengenal dengan baik
karakteristik masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah
kegiatan membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai
dibanding yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu,
pahami dengan baik bagaimana karaktristik media tersebut.

4) Waktu

Yang dimaksud waktu di sini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan guru pilih, serta berapa lama waktu
yang tersedia / yang guru memiliki, cukupkah ? Pertanyaan lain adalah, berapa
lama waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama
alokasi waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran ? Tak ada gunanya guru
memilih media yang baik, tetapi guru tidak cukup waktu untuk mengadakannya.
Jangan sampai pula terjadi, media yang telah guru buat dengan menyita banyak
waktu, tetapi pada saat digunakan dalam pembelajran ternyata guru kekurangan
waktu.

5) Biaya

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah
penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pembelajaran. Apalah artinya guru menggunakan media, jika akibatnya
justru pemborosan. Oleh sebab itu, faktor biaya menjadi kriteria yang harus guru
pertimbangkan. Berapa biaya yang guru perlukan untuk membuat, membeli atau
menyewa media tersebut? Bisakah guru mengusahakan beaya tersebut/ apakah
besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatif media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih efektif untuk mencapai tujuan belajar,
dibanding media sederhana yang murah.

6) Ketersediaan

Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan guru. Adakah


media yang guru butuhkan itu di sekitar guru, di sekolah atau di pasaran ? Kalau
guru harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana
untuk membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah
sarana yang diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan
tentang proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih efektif jika disajikan
melalui media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak
punya video player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana
matahari.

7) Konteks penggunaan

Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana


media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual,
kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini guru perlu
merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan guru gunakan
dalam proses pembelajaran, sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks
penggunaaan media tersebut dalam pembelajaran.

8) Mutu Teknis

Kriteria ini terutama untuk memilih/membeli media siap pakai yang telah ada,
misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu
teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah
suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena keinginan guru
untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu guru paksakan
penggunaannya. Perlu diingat bahwa jika program media itu hanya menjajikan
sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media
itu tidak perlu lagi guru gunakan.

Dalam bidang Sains terdapat faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan


media untuk keperluan pembelajaran adalah:

a) Kategori komunikasi yang diselenggarakan, yaitu informasi atau


pembelajaran.

Perbedaan utama kedua kategori tersebut adalah, pada komunikasi berisifat


informasi saja, maka penerima informasi tidak dibebani tanggungjawab untuk
melakukan suatu perbuatan atau penampilan yang dapat diukur. Pada
pembelajaran, penerima informasi harus dapat memberikan bukti nyata bahwa
mereka telah belajar, yaitu dengan perbuatan atau penampilan yang dapat terukur.

b) Cara transmisi yang digunakan.

Hal ini berkaitan dengan:

(1) sifat pembelajaran klasikal atau individual,

(2) lokasi pembelajaran dalam satu ruang atau dalam banyak ruang,

(3) peran media sebagai alat bantu guru (guru masih berperan aktif) atau media
instruksional (guru sebagai fasilitator dan administrator saja).

c) Ciri-ciri khas materi ajar. Tidak ada satu jenis media yang terbaik untuk semua
materi pembelajaran. Oleh sebab itu karateristik materi pembelajaran perlu
dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan. Jika materi
pembelajaran bersifat abstrak, pemodelan atau simulasi akan membantu
pemahaman siswa. Jika materi bersifat identifikasi obyek, media transparansi atau
penyajian secara butir per butir atau bertahap akan membantu pemahaman siswa.

d) Kategori media yang dipilih, yaitu sebagai alat instruksional atau media
instruksional. Perbedaan keduanya lebih ditekankan pada peran media dan guru.
Sebagai alat instruksional, guru mempunyai peran utama dan media merupakan
alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pada media
instruksional, media berperan utama semacam modul pembelajaran dan guru
membantu pelaksanaan pembelajaran sebagai fasilitator, administrator,
pembimbing, dan supervisor.

e) Analisis ciri-ciri khas media.

Ciri-ciri khas media, keuntungan dan kelemahannya perlu dipertimbangkan dalam


memilih media. Ciri-ciri tersebut termasuk nilai ekonomis dan kebutuhan akan
peralatan atau fasilitas pendukung yang diperlukan. Kebiasaan belajar siswa yang
berbeda menurut usia, harapan, budaya setempat. Cara belajar yang berbeda
menurut kebiasaan atau budaya setempat memerlukan penyesuaian agar
keberhasilan sesuai harapan.

Kriteria lainnya yang dapat kita gunakan untuk memilih media pembelajaran yang
tepat mempertimbangkan faktor acces, cost, yechnology. Interactivity, organization,
dan novelty (ACTION). Penjelasan dari akronim tersebut sebagai berikut:

a. Acces, artinya media yang diperlukan dapat tersedia, mudah, dan dapat
dimanfaatkan siswa.
b. Cost, artinya media yang akan dipilih atau digunakan, pembiayaannya dapat
dijangkau.

c. Technology, artinya media yang akan digunakan apakah teknologinya


tersedia dan mudah menggunakannya.

d. Interactivity, artinya media yang dipilih dapat memunculkan komunikasi dua


arah atau interaktivitas. Sehingga siswa akan terlibat baik secara fisik, intelektual
dan mental.

e. Organization, artinya dalam memilih media pembelajaran tersebut secara


organisatoris mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah.

f. Novelty, artinya media yang dipilih tersebut memiliki nilai kebaruan, sehingga
memiliki daya tarik bagi siswa.

Media-media yang akan dipilih dalam proses pembelajaran juga harus memenuhi
syarat-syarat visible,interesting, simple, useful, accurate, legitimate, structure
(VISUALS).. penjelasan dari syarat tersebut adalah :

a. Visible atau mudah dilihat, artinya media yang digunakan harus dapat
memberikan keterbacaan bagi orang lain yang meluhatnya.

b. Interesting atau menarik, yaitu media yyang digunakan harus memiliki nilai
kemenarikan. Sehingga yang melihatnya akan tergerak dan mendorong untuk
memperhatikan pesan yang disampaikan melalui media tersebut.

c. Simple atau sederhana, yaitu media yang digunakan juga harus memiliki nilai
kepraktisan dan kesederhanaan, sehingga tidak berakibat pada in-efiensi dalam
pembelajaran

d. Useful atau bermanfaat, yaitu media yang digunakan dapat bermanfaat dalam
pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan.

e. Accurate atau benar, yaitu media yang dipilih benar-benar sesuai dengan
karakteristik materi atau tujuan pembelajaran. Atau dengan kata lain media
tersebut benar-benarvalid dalam pembuatan dan penggunaannya dalam
pembelajaran

f. Legitimate atau sah, masuk akal artinya media pembelajaran dirancang dan
digunakan untuk kepentingan pembelajaran oleh orang atau lembaga yang
berwewenang.

g. Structure atau terstruktur artinya media pembelajaran baik dalam


pembuatanatau penggunaannya merupakan bagian tar terpisahkan dari materi
yang akandisampaikan melalui media tersebut.
C. Prinsip-Prinsip dalam pemilihan media pembelajaran

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang
perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah
sebagai berikut:

1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
Lagi pula pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna
baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat dengan perlakuan yang
memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajarn itu.

2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
berbeda-beda. Faktor seperti intelegensia, tinkat pendidikan, kepribadiannya, dan
gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat
kecepatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan tingkat
pemahaman.

3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka


pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam
pembelajaran semakin besar. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana
yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.

4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan
yang bernakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran
yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur.

5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik


pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang
mungkin merupakan persyaratan untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan
kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat
dan tingkat pemahaman siswa.

6. Emosi. Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta


kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang
sangat baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati,
cinta kasih, dan kesenangan.

7. Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa


harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh
karena itu belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik
daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan partisipasi
kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi
pelajaran itu.
8. Penguatan (reinforcement). Pembelajran yang didorong oleh keberhasilan
amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif
mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.

9. Latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat


menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
pengetahuan atau keterampilan itu sering diulang dan dilatih dalam berbagai
konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalm ingatan jangka panjang.

10. Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan


seseorang untuk menerapakan atau mentransfer hasil belajar pada masalh atau
situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belun dapat
dikatakan dikuasai.

D. Prosedur pemilihan Media pembelajaran :

Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah
dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, prosedur
pemilihan media dapat menggunakan pendekatan flowchart (diagram alur). Dalam
proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan
jenis penentuan media, yaitu :

a) Menentukan apakah pesan yang akan guru sampaikan melalui media


termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika
hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang
dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan
pembelajaran.

b) Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau


hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat
peraga, proses juga dihentikan ( diabaikan).

c) Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, afektif atau


psikomotor.

d) Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai,
dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia,
kemampuan produksi dan beaya.

e) Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau
masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih
tepat.

f) Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media. Pendekatan lain


yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan secara matrik.
E. Tips dalam Memilih Media Pembelajaran

Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di


dalm kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media pembelajaran mana
yang akn digunakan untuk mendampingi dirinya dalam membelajarkan peserta
didiknya. Berikut ini beberapa tips atau pertimbangan-pertimbangan yang dapat
digunakan guru dalam melakukan seleksi terhadap media pembaelajaran yang akan
digunakan.

1. Menyesuaikan Jenis Media denganMateri Kurikulum

Sewaktu akan memilih jenis media yang akn dikembangkan atau diadakan
maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis materi pelajaran yang mana yang
terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media pembelajaran.
Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang diniai tepat untuk
menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.

Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk kemampuan berbahasa


mendengarkan atau menyimak (maharah istima), media yang lebih tepat
digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan menulis atau
tata bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak.
Sedangkan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara
menggunakan organs of spech untuk menuturkan kata atau kalima
(pronounciation), mak media video akan lebih tepat digunakan.

2. Keterjangkauan dalam Pembiayaan

Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga


mempertimbngakan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus
membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada
diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka
perlu dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan mediannya.

3. Ketersediaan Perngkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran

Tidak ada gunannya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun


kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa
artinya tersedia media pembelajaran online apabila, disekolah tidak tersedia
perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga di dukung oleh Lokal
Area Network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana(seperti
misalnya media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat
bermanfaat karena peralatan / fasilitas pemanfaatannya tersedia di sekolah atau
mudah diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang diperlukan untuk
mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga cukup mudah yaitu
hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti
media kaset audio atau transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk
mendapatkannya. Tidaklah juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara
perancangan dan pengembangan media sederhana.

Anda mungkin juga menyukai