Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim…

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Alloh SWT yang telah
menganugerahkan beribu-ribu nikmat kepada penulis sehingga dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah ini.Media pembelajaran adalah alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
Makalah ini disusun dan akan disajikan dihadapan rekan-rekan yang
nantinaya akan menjadi seorang pendidik dalam pendidikan islam, makalah yang
berjudul “Media berbasis manusia dan cetakan” yang kami susun ini diharapkan
dapat memberikan sumangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.Akhirnya penulis
bertawakal dan memohon pertolongan kepada Alloh SWT. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempunaan, oleh kaarena itu kritik dan saran
yang dapat membuat maklah ini menjadi sempurna sangat kami harapakn.

Matangglumpangdua, 16 maret 2016

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
2.1 Media Berbasis Manusia...........................................................................3
2.1.1 Pengembangan media berbasis manusia.........................................3
2.1.2 Kelebihan dan kekurangan media berbasis manusia......................6
2.2 Media berbasis cetakan.............................................................................6
2.2.1 Pengertian media berbasis cetakan..................................................6
2.2.2 Sejarah Media pembelajaran berbasis cetakan................................7
2.2.3 Pengembangan media berbasis cetakan.......................................... 8
2.2.4 kelebihan dan kekurangan media berbasis cetakan.........................10

BAB III PENUTUP............................................................................................12


3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran ........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan
membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian media
dapat mengolah pesan dan respons siswa sehingga media itu Sering disebut media
interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang
sederhana dan bisa pula pesan yang amat kompleks.yang terpenting adalah media
itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta
siswa dapat aktif berpartisipasi dalam proses belajar mengaiar. Oleh karena itu,
perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang
dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar dengan menyiapkan kegiatan
pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya
pembelajaran.
Berikut ini akan diuraikan tentang media berbasis manusia dan cetakan.
Menurut Leshin, dan kawan-kawan (1992) yaitu media berbasis manusia (guru,
instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain), media berbasis
cetakan (buku, penuntun, buku kerja/latihan, dan lembaran lepas),
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media berbasis manusia?
2. Apa yang dimaksud dengan media berbasis cetaan?
3. Bagainmana pengembangan media berbasi manusia?
4. Bagaimana pengembangan median berbasis cetakan?
5. Apa saja kelemahan dan kekurangan dari media berbasis manusia dan
cetakan?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui dimaksud dengan media berbasis manusia
2. Untuk mengetahui dimaksud dengan media berbasis cetakan
3. Memahami Bagainmana pengembangan media berbasis manusia

3
4. Memahami Bagainmana pengembangan media berbasis cetakan
5. Mengetahui Apa saja kelemahan dan kekurangan dari media berbasis
manusia

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Media Berbasis Manusia
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
rnengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Salah satu contoh
yang terkenal adalah gaya tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat
menggabungkannya dengan media visual lain.
Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap
atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa.
Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar
melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang
terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana pembelajaran, siswa
pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek dan memandang belajar sebagai
sesuatu yang negatif. Instruktur manusia sebagai media secara intuitif dapat
merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalaman belajar yang akan
membantu mencapai tujuan pembelajaran.
2.1.1 Pengembangan media berbasis manusia
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu
rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan
pernbelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang
harus dipecahkan oleh pelajar. langkah rancangan jenis, pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah yang relevant.
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk
memecahkan masalah.
3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan
itu dapat diterapkan untuk pemecahan masalah;
4. Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan
tingkat kerumitan;
5. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk
dipecahkan.

5
Meskipun pada hakikatnya pelajaran yang berpusat pada masalah sejalan
dengan teknik pertanyaan ala Socrates (karena pelajaran berpusat pada masalah
dimulai dengan mengajukan pertanyaan), teknik pertanyaan lain dapat digunakan
untuk menggugah pikiran siswa dan mendorongnya untuk berpikir. pertanyaan
dapat diajukan bukan hanya dari guru tetapi juga dari siswa. Yang terpenting
adalah memberikan kesempatan kepada siswa agar pikirannya dapat berkembang
melalui penyelidikan kognitif. Penekanan teknik bertanya ala Socrates adalah
penjelasan konsep-konsep dan gagasan-gagasan melalui penggunaan pertanyaan-
pertanyaan pancingan. Sebagai suatu teknik pembelajaran, ia harus dipikirkan dan
ditatar dengan baik. Instruktur yang menggunakan teknik ini harus belajar
bagaimana mendengar dengan hati-hati apa yang ditanyakan dan dibahas, dan
menuntun diskusi dengan cara bermakna yang menampilkan alasan dan bukti. la
juga harus membantu siswa untuk menemukan implikasi, konsekuensi, dan jalur
pemecahan. Langkah-langkah teknik pembelajaran Socrates adalah sebagai
berikut:
a. Mengidentifikasi pertanyaan heuristik yang meminta siswa berbagi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan/tugas mereka,
b. Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar
sebagai pembahasan eksplorasi.
c. Menentukan apakah siswa harus belajar/bekerja bersama-sama dalam
kelompok, perorangan, seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis
manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia
sebagai pemeran utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin
terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang terstruktur dengan baik bukan hanya lebih
menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk percobaan mental dan
pemecahan masalah yang kreatif. Disamping itu, pelajaran interaktif mendorong
partisipasi siswa dan jika digunakan dengan baik dapat mempertinggi hasil belajar
dan pengalihan pengetahuan. Sebagai penuntun untuk mengembangkan pelajaran
interaktif dikemukakan langkah-langkah berikut:
a. Mengidentifikasi pokok bahasan pelajaran;

6
b. Mengembangkan sajian pembelajaran yang mencakup semua informasi
yang diharapkan siswa harus kuasai;
c. Membaca/mengamati keseluruhan penyajian dan menentukan di mana
dialog-dialog interaktif dapat digabungkan dan disisipkan
d. Menetapkan jenis informasi yang diinginan dari siswa.
e. Menentkan pesan-pesan apa yang igin disampaikan dengan kegiatan
interaktif.

Beberapa cara yang dapat digunakan sebagai penarik perhatian :


a. Memulai pelajaran dengan memsatkan pada aplikasi isi berbagai isu yang
relevan dengan siswa.
b. Meginformasikan kepada siswa apa yang diharapkan mereka dapat
dikerjakan
c. Memulai dengan mengajukan pertanyaan ata menngajkan masalah yang
memsatkan perhatian terhadap informasi yang mesti dipelajari oleh siswa.
Pelajaran interaktif dapat direalisasikan dalam beberapa bentuk.
1. Pembelajaran partisipatoris
Pelajaran bermain peran dimulai degan main peran yang diberi tahapan
dengan pelaku yang terdiri atas siswa dengan suarela. Pembelajaran kuis tim
dimulai dengan mengumumkan bahwa akan ada kuis pada akhir pelajaran.
Pembelajaran koperatif menciptakan tim-tim ata kelompok-kelompok yang
bertanggung jawab untuk saling mengejar pengetahuan atau keterampilan khusus.
2. Pembelajaran kooperatif
Adalah menciptakan tim-tim atau kelompok-kelompok yang bertanggung
jawab untuk saling mengajar pengetahuan atau keterampilan khusus debat
terstruktur amat bermanfaat apabila ada butir-butir informasi penting atau atau
pandangan yang berlawanan
pembelanjaran 99 detik merupakan rancangan pembelajaran yang membatu siswa
memproses informasi dengan meminta siswa mengorganisasikan secra singkat
informasi ke dalam penyajian yang tidak lebih dari 99 detik.

7
2.1.2 Kelebihan dan kekurangan media berbasis manusia.
a. Kelebihan:
Media berupa orang, materi, atau peristiwa yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan
1. Ekonomis, karena tidak mengeluarkan banyak biaya.
2. Bisa dilakukan dimanapun, kapanpun jika ada kesempatan.
3. Tidak membutuhkan alat-alat tertentu dalam penyampaiannya.(cukup alat
bicara/loudspeaker untuk membantu)
4. Dapat memberikan motivasi kepada siswa. Karena di samping guru dapat
memberikan pembelajaran juga bisa menyisipkan motivasi-motivasi
sehingga anak-anak dapat dengan baik menyerap pembelajaran sehingga
termotivasi menjadi siswa yang baik.
5. Dapat terjadi interaksi dan komunikasi yang timbal balik. Tanya jawab,
tanggapan maupun sanggahan. Siswa aktif setelah diberi informasi.

b. Kekurangan
1. Informasi dan pengetahuan hanya terbatas pada kemampuan menyampai
pesan(guru).
2. Terkadang membuat siswa jenuh dan bosan.
3. Tidak efektif untuk jumlah audiens yang banyak
4. Pembelajaran tidak dapat ditangkap oleh siswa dengan baik jika terdapat
masalah pada alat penyampainya. Misalnya suara tidak jelas atau bahasa
tidak dimengerti oleh siswa.

2.2 Media berbasis cetakan


2.2.1 Pengertian media berbasis cetakan
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
"medium" yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses

8
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran.
Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses
percatakan (printing atau offset). Media bahan catak menyajikan pesan atau
informasi melaui huruf atau gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas
pesan atau informasi yang akan disampaikan.
Media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) adalah berbagai media
penyampai pesan pembelajaran di mana padanya terkandung teks (bacaan) dan
ilustrasi-ilustrasi pendukungnya.1[2] Media cetakan meliputi bahan-bahan yang
disiapkan di atas kertas pengajaran dan informasi. Di samping buku teks atau
buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek tentang langkah-
langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan sesuatu peralatan atau
memeliahra peralatan.

2.2.2 Sejarah Media pembelajaran berbasis cetakan


Historis, istilah media cetak mulai muncul setelah ditemukannya alat
pensetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456 Yang kemudian dalam bidang
terus menerus berkembanglah peoduk alat pencetak yang semakin modern dan
efektif penggunaannya.2[3]
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu
kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada masa itu kita mengenal tokoh
bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama yang
menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut
berjudul Orbis Sensualium Picturs (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama
kali pada tahun 1657. Penulisan buku itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa
tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui
penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar

9
yang dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh
bagai siswa melalui semua indera, terutama indera pandang-dengar.

2.2.3 Pengembangan media berbasis cetakan


Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam
bentuk teks dan ilustrasi yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana
siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam kemampuan berbahasa, sehingga
media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih mudah digunakan dan
dipahami siswa. Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan
(aktivitas belajar), ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis,
dan permainan akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar yang mungkin ada
sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan media ini secara lebih
baik.3[7Materi pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buu
teks, buku penntun, jrnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan
menurut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat meracang, yaitu:
1. Konsistensi
a. Gunaka konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak
menggabungkan cetakan huruf dan ukuran huruf;
b. Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris
pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama.
Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena
itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2. Format
a. Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai;
sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan
lebih sesuai.
b. Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
c. Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan
dilabel secara visual.
3. Organisasi

10
a. Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa/ pernbaca mengenai di
mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu
melihat sepintas, bagian atau bab berapa mereka baca. Jika
memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa
tentang posisinya dalam teks secara keseluruhan.
b. Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
c. Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.
4. Daya Tarik
a. Perkenalkan setiap bab atau bagian barn dengan cara yang berbeda. Ini
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk membaca teks.
5. Ukuran Huruf
a. Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan
lingkungannya.
b. Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat
membuat proses membaca itu sulit.
6. Ruang (spasi) Kosong
a. Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan
siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat
matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:
a) Ruangan sekitar judul;
b) batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian
siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman;
c) spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di
antaranya;
d) permulaan paragraf diindentasi;
e) penyesuaian spasi antarbaris atau antar paragraf.
b. Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat
keterbatasa.
c. Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.

11
Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga
media berbasis teks ini menjadi interaktif. Petunjuk berikut yag dapat membantu
menyiapan media berbasis tes yang interaktif.
a. Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses,
dan dikuasai.
b. Pertimbangkan hasil analisis respons siswa.
c. Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan
d. Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi
kasus, berlomba, atau simulasi.

2.2.4 kelebihan dan kekurangan media berbasis cetakan


a. kelebihan:
Beberapa kelebihan media cetakan, termasuk teks terprogram, adalah:
1. Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2. Di samping dapat mengulangi meteri dalam media cetakan, siswa akan
mengikuti urutan pikiran secra logis.
3. Pepaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal
lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar
pemahaman informasi yang disajikan.
4. Khusus pada teks terprogram, siswa akan terpartisipasi/berinteraksi
dengan aktif karena harus member respons terhadap pertanyaan dan
latihan yang disusun; siswa
5. dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
6. Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi
sesuai dengan
7. perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi
tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan
mudah.
8. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa.
b. kekurangan:
1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.

12
2. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi ,
gambar, atau foto yang berwarna warni.
3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari
sampai berbulan-bulan.
4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga tidak berlalu panjang dan dapat
membosannkan.
5. Umumnya media cetak membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran
itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan.
6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak dan hilang.
7. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan
minat siswa untuk membacanya.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk
rnengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.
Pengembangan Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang
efektif, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala
Socrates. Rancangan pernbelajaran yang berpusat pada masalah dibangun
berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar.
2. Kelebihan media berbasis manusia yaitu: Ekonomis, praktis, Tidak
membutuhkan alat-alat tertentu dalam penyampaiannya.(cukup alat
bicara/loudspeaker untuk membantu),dan Dapat memberikan motivasi
kepada siswa.
3. Media cetak adalah media yang menyajikan pesan atau informasi melaui
huruf atau gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau
informasi yang akan disampaikan.
4. Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam
bentuk teks dan ilustrasi yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di
mana ada enam elemem yang harus di perhatikan yaitu:konsistensi,
formet, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan ruang.
5. Kekurangan media cetak yaitu: Sulit menampilkan gerak dalam halaman
media cetakan. Biaya percetakan akan mahal, dan lain lain.

3.2 Saran
1. Saran yang kami sampaikan kepada semua pihak yang terkait dengan
pendidikan agar dapat memahami dan mengembangakn berbagai media
untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad, 2011. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/10/media-pembelajaran-
berbasis-teks-cetak.html.(diakses tanggal 24 november 2013 pukul 08.30).
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/10/media-pembelajaran-
berbasis-teks-cetak.html
https://makalahtentang.wordpress.com/2011/03/29/penggunaan-media-
pembelajaran/
http://sialvianputranto.blogspot.co.id/2012/04/langkah-penggunaan-media-dan-
metode.html

15

Anda mungkin juga menyukai