Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi telah membawa
perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan
manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh
karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut
perlu adanya penyesuain-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan
faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media
pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga
mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik
berdaya guna dan berhasil guna.
Untuk mewujudkan adanya pembaharuan atau pengembangan dalam
proses pembelajaran yang efisien (arti dari efesien adalah tidak membuang-
buang waktu dan tenaga dan dapat sesuai dengan rencana dan tujuan), dengan
menggunakan /menjadikan media pembelajaran yang menarik seperti dalam
landasan PAKEM (Pembelajaran, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan)
dan lebih mengefektifkan tempat, waktu dan tenaga yaitu dengan
memanfaatkan teknologi berupa animasi, gambar, audio atau video.
Dalam proses pembelajaran, terdapat banyak sekali macam-macam media
yang digunakan seperti media grafis, media visual, media audio dan media
audio visual yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Di
dalam makalah ini, akan membahas media audio.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah media audio?
2. Apa pengertian media pembelajaran audio?
3. Bagaimana Penyajian Program Media Audio?
4. Bagaimana penulisan naskah audio?
5. Apa manfaat dan fungsi media audio sebagai media pembelajaran?

1
6. Bagaimana sistem media audio?
7. Bagaimana langkah – langkah pembelajaran menggunakan media audio?
8. Apa saja macam-macam alat penyimpanan file audio?
9. Apa saja jenis-jenis media audio?
10. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio?
11. Apa dasar pertimbangan dalam menggunakan media audio ?
12. Bagaimana pengembangan media audio?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah media audio.
2. Untuk mengetahui apa pengertian media pembelajaran audio.
3. Untuk mengetahui bagaimana penyajian program media audio.
4. Untuk mengetahui bagaimana penulisan naskah audio.
5. Untuk mengetahui apa manfaat dan fungsi media audio sebagai media
pembelajaran.
6. Untuk mengetahui bagaimana sistem media audio.
7. Untuk mengetahui bagaimana langkah–langkah pembelajaran
menggunakan media audio.
8. Untuk mengetahui apa saja macam-macam alat penyimpanan file audio.
9. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis media audio.
10. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan media pembelajaran
audio.
11. Untuk mengetahui apa dasar pertimbangan dalam menggunakan media
audio.
12. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan media audio.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Media Audio


Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab
menggunakan media audio (pendengaran). Sejarah media audio itu sendiri
tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi suara yang
digunakan manusia dari masa ke masa. Perkembangan media audio jika dilihat
dari sejarah komunikasi suara, pada tahun 1844 Morse mengirim berita lewat
kawat dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah teknologi yang
dinamakan telegrafi.  Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bellkemudian
berpikir bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat,
suara pun juga bisa.
Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan percakapan lewat
telepon sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara. Beberapa tahun
kemudian, yaitu pada tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi. Temuan
tersebut menjadi temuan yang paling akrab dan dikenal masyarakat. Sebelum
ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua informasi disampaikan dari
generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran). Banyak orang
menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio.
Setelah ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam
suara oleh Thomas Alfa Edison yaitu dikenal dengan phonograph. Melalui alat
phonograph ini, orang dapat melakukan perekaman suara dengan
menggunakan piringan hitam. Temuan ini kemudian berkembang seiring
dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam dengan
menggunakan cassette tape recorder. Di masa sekarang, peran kaset juga telah
digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital seperti Compact
Disc (CD), Flashdisc, dan sebagainya.

3
B. Pengertian Media Pembelajaran Audio
Media Audio menurut Sadiman (2005:49) adalah media untuk
menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambing- lambang
auditif, baik verbal (ke dalam kata-kata atau Bahasa lisan) maupun non verbal.
Menurut Sudjana dan Rivai (2003:129) Media Audio untuk pengajaran adalah
bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan
suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya
diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut
dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape
Recorder) media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat
perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali
kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang bersifat auditif sangat
mendominasi kehidupan manusia. Demikian pula dalam kegiatan pengajaran,
mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pengertian media
audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses
belajar-mengajar.1
Dilihat dari pesan yang diterimanya media audio ini menerima pesan
verbal dan non verbal. Pesan verbal audio yakni bahasa lisan atau kata-kata,
dan kesan nonverbal audio adalah seperti bunyi-bunyian dan vokalisasi,
seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain. Pembahasan tentang proses
pembelajaran dengan menggunakan media audio (lagu) tidak lepas dari
pembahasan mengenai aspek pendengaran. Pendengaran adalah alat untuk

1
Nana Sudjana Dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: CV Sinar Baru, 1997),
Cet Ke- 3, Hal: 129.

4
mendengarkan. Mendengarkan sesungguhnya suatu proses yang rumit yang
melibatkan empat unsur:2
1. Mendengar
Mendengar merupakan proses fisiologis otomatik penerimaan rangsangan
pendengaran. Setiap saat mendengar kita terus- menerus menangkap dan
menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari. Ketika kita
membuat suara sendiri dengan berbicara, beberapa area penting di otak
kita menjadi aktif.
2. Memperhatikan.
Memperhatikan rangsangan dilingkungan kita berarti memusatkan
kesadaran kita pada rangsangan khusus tertentu.
3. Memahami.
Menafsirkan suatu pesan adalah memberi makna secara harfiah pada pesan
itu
4. Mengingat.
Mengingat adalah menyimpan informasi untuk diperoleh kembali.
Lagu adalah naik turunnya suara, intonasi, panjang pendek ketika
seseorang membaca atau bertutur.3 Lagu berhubungan dengan mendengar.
Yaitu mendengarkan bunyi suara yang berkaitan dengan indera pendengaran.
Pengertian lain tentang lagu adalah sebuah bentuk paling penting dan paling
beda dari komunikasi manusia yang disampaikan melalui harmoni, melodi,
ritme dan lirik yang dapat membangkitkan perasaan, ingatan, kreatifitas, dan
semua kemungkinan yang dapat dilakukan dengan perasaan. Jadi lagu
termasuk media audio yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menyampaikan pelajaran agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.
Sebagian besar anak kecil cenderung untuk menyukai lagu-lagu yang
indah dan bersuara merdu, terutama jika menggunakan kata-kata yang mudah
dihafal. Lagu-lagu tersebut dapat diperoleh dengan cara lisan ataupun melalui
kaset. Lagu selalu berhubungan dengan erat dengan musik. Didalam musik
2
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), Cet. Ke- 4,
Hal:59
3
Jusuf Syarif Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: TP, 1994), Hal: 876.

5
terdapat elemen dasar yaitu bunyi, kemudian suara atau bunyi tersebut dapat
difungsikan sebagai media untuk mengekspresikan sebuah gagasan pada orang
lain, sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi. Jadi yang dimaksud
media pembelajaran audio (lagu) yaitu alat bantu dalam menyampaikan pesan
atau bahan ajar kepada siswa secara audio yang biasanya terdapat musik yang
mengiringinya sehingga dapat membangkitkan perasaan peserta didik.
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran, dapat disimpulkan
bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui
suara-suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara,
kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan
sebuah alat pemutarnya.

C. Penyajian Program Media Audio


Bagaimana program media tersebut disajikan, sebenarnya tidak ada
batasannya, tetapi tergantung pada kreativitas dan sikap inovatif para
pengembang dan pembuatnya. Dibawah ini merupakan beberapa alternatif
pilihan yang dapat dilakukan oleh para guru yang ingin mengembangkan dan
memproduksi media audio sebagai media pembelajaran. Beberapa alternatif
sajian bahan program media audio tersebut adalah sebagai berikut:4
1. Talkshow dan diskusi. Program taklshow dapat dibuat menjadi program
audio yakni dengan cara merekam program talkshow tersebut. Drama atau
sandiwara. Drama atau sandiwara audio banyak didengar pada program
radio dan biasanya berseri atau berepisode
2. Bercerita. Program cerita-audio ini biasanya dibuat oleh seseorang yang
memiliki talenta atau kemampuan multisuara.
3. Model: maksud program model-audio ini adalah materi program ini
diharapkan dapat ditiru oleh pendengarnya.
4. Musik dan lagu

4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), Cet. Ke- 4,
Hal:67.

6
a. Lagu-lagu yang mengandung pesan pendidikan
b. Musik untuk mengiringi slide
c. Musik untuk mengiringi program audio yang disebutkan di atas. Untuk
melengkapi program audio tersebut, disamping musik dan agu, dapat
pula digunakan efek suara atau simbol audio non verbal lainnya

D. Penulisan Naskah Audio


Penulisan naskah ini dimaksudkan sebagai penuntun dalam proses
perekaman suara. Naskah audio banyak macamnya sesuai dengan bentuk
program yang akan dibuat. Namun pada umumnya naskah ini berisi urutan
bunyi dan suara yang harus direkam. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan pada saat kita akan membuat naskah program audio, diantaranya
adalah:5
1. Pesan harus relevan dengan karakteristik kelompok sasaran, tidak hanya
bagi satu atau segelintir individu atau kelompok tertentu. Pesan hendaknya
memperhatikan kepentingan bersama.
2. Persoalan adaptasi menjadi hal terpenting karena sebuah pesan harus
sesuai dengan karakteristik orang yang berbeda-beda.
3. Bahasa yang digunakan pada komunikasi publik atau komunikasi massa
sebaiknya hanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Musik
mungkin bisa dijadikan andalan untuk menarik perhatian siswa. Karena
musik akan memberikan nuansa yang hidup pada program audio kita
sehingga para siswa tidak akan merasa bosan.

E. Manfaat Dan Fungsi Media Audio sebagai Media Pembelajaran


Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh jika pendidik memanfaatkan
media audio ataupun radio sebagai media pembelajaran. Tugas pendidik akan
lebih ringan jika dibandingkan dengan tanpa menggunakan media audio.

5
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Hal:77.

7
Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai pemanfaatan bahan ajar audio dalam
kegiatan pembelajaran, terutama digunakan dalam:6
1. Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumentasi.
Pengajaran berbahasa asing, baik secara audio ataupun audio visual.
Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
2. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi yang memungkinkan
peserta didik dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang studi.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (Azhar Arsyad, 2009: 45),
mengemukakan fungsi media audio adalah untuk melatih segala kegiatan
pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspekaspek
keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan
penggunaan media audio meliputi:
a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
b. Mengikuti pengarahan.
c. Melatih daya analisis.
d. Memilah-milih informasi atau gagasan yang relevan dan informasi yang
tidak relevan.
e. Merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi.

F. Sifat Media Audio


Media audio mempunyai sifat ciri khas yaitu:7
1. Hanya mengandalkan suara.
2. Bersifat personal
3. Cenderung satu arah
4. Mampu menggugah imajinasi

G. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Audio


6
Nana Sudjana,Media Pengajaran, (Bandung:Sinar Baru Bandung, 1990), Hal:129
7
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Hal.78.

8
Terdapat beberapa langkah (secara umum) yang perlu diketahui dalam
memanfaatkan media audio untuk kegiatan pembelajaran. Langkah- langkah
tersebut meliputi langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan langkah tindak
lanjut (Daryanto, 2010: 46).
Pertama, langkah persiapan. Dalam langkah persiapan ada beberapa hal
yang perlu dilakukan pendidik, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan mental peserta didik agar dapat berperan serta secara aktif,
sehingga paling lambat sehari sebelumnya rencana kegiatan pembelajaran
dengan memanfaatkan media audio harus sudah diberitahukan kepada
peserta didik.
2. Pastikan bahwa peralatan yang akan digunakan untuk menampilkan
program (radio, radio tape atau CD Player atau komputer atau radio satelit
atau iPod atau Zune), dapat berfungsi dengan baik.
3. Pastikan bahwa topik yang akan dibahas tersedia kasetnya atau CD atau
MP3 atau Flash dan usahakan sebagai pendidik telah mempreviewnya
terlebih dahulu sebelum menyajikan untuk kepentingan pembelajaran.
Pastikan bahwa di ruangan tempat kegiatan pembelajaran tersedia power
listrik yang dibutuhkan untuk memutar program.
4. Ruangan hendaknya sudah diatur sedemikian rupa (cahaya, ventilasi,
pengaturan tempat duduk, ketenangan dan lain-lain) sehingga peserta
didik dapat mengikutinya dengan nyaman.
5. Jika memerlukan Lembar Kerja Siswa atau bahan penyerta, pastikan
bahwa keduanya telah tersedia dengan jumlah yang mencukupi.
Kedua, langkah pelaksanaan. Pada langkah pelaksanaan hal-hal yang harus
dilakukan antara lain:
a. Usahakan posisi penyimpanan file sudah berada di tempat pemutarnya dan
tinggal menekan tombol “Play” atau “On”.
b. Usahakan peserta didik sudah berada ditempat kegiatan pembelajaran,
setidaknya 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
c. Jelaskan kepada peserta didik tentang jenis mata pelajaran, topik yang
akan dibahas, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mintalah

9
peserta didik untuk memperhatikan baik-baik terhadap materi
pembelajaran yang akan disampaikan melalui media audio, mencatat
bagian-bagian yang dianggap penting, serta mengikuti berbagai instruksi
(perintah) yang akan disampaikan lewat media audio.
d. Putarkan program (audio) dengan mengklik tombol “play”.
e. Usahakan suasana tetap tenang atau kondusif selama pemutaran program
media.
f. Perhatikan dan catat berbagai reaksi peserta didik selama mereka
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan program audio.
g. Disamping sebagai nara sumber, pendidik juga sebagai fasilitator.
Ketiga, langkah tindak lanjut. Pada langkah tindak lanjut hal-hal yang
harus dilakukan antara lain sebagai berikut:
1) Mintalah peserta didik untuk menceritakan ringkasan materi pembelajaran
yang berhasil mereka serap selama mendengarkan program media audio.
2) Mintalah peserta didik untuk menanyakan berbagai hal yang dianggap
sulit (yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang baru saja
mereka pelajari melalui media audio).
3) Sebelum pendidik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
peserta didik, terlebih dahulu berikan kesempatan kepada sesama peserta
didik untuk mendiskusikan jawabannya. Peran pendidik di sini adalah
sebagai fasilitator.
4) Jika semua pertanyaan sudah berhasil dijawab oleh teman-teman sesama
peserta didik, maka pendidik tidak perlu menjawabnya lagi. Tugas
pendidik adalah sebatas menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum
terjawab selama berlangsungnya diskusi.
5) Berikan tes untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pemanfaatan media audio. Jika
ada tugas-tugas atau Pekerjaan Rumah yang harus dikerjakan,
sampaikanlah sebelum peserta didik meninggalkan tempat.
H. Macam – Macam Alat Penyimpanan File Audio
Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain:

10
1. Piringan Hitam (PH). 
Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan
adalah piringan hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk
menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk
memutar piringan hitam adalah Gramophone.
2. Kaset 
Kaset adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset.
Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1
jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas
suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat
untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga
diputar dengan menggunakan walkman.8
3. CD dan DVD 
CD (Compact Disc) dan juga DVD ( Digital Compact Disc )
adalah sebuah media penyimpanan file audio yang dibuat untuk
merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya
memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih
bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika
permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan
lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah
CD player dan atau DVD player.
4. MP3
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio
digital yang dianggap popular saat ini.9 Disamping ukuran filenya yang
lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika
dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3
player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. IPod adalah salah

8
 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif,(Yogjakarta: DIVA
Press, 2012), Hlm. 264.
9
Ibid., Media Pendiidikan, Hal: 41

11
satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang,
dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer. 
5. Audio Digital (WAV) 
WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format
penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft
dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya
adalah iPod.
6. iPod
IPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang
dikeluarkan oleh Aplle Computer. Microsoft juga mengeluarkan produk
sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan
merk Zune. 

I. Jenis-jenis media audio


Adapun yang termasuk Media Audio terbagi menjadi 4 kelompok, antara
lain:
1. Media radio
Merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa
kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah- masalah
kehidupan dan sebagainya. Media audio yang penyampaian pesannya
melakukan gelombang elektromagnetik. Radio dapat digunakan sebagai
media pembelajaran yang cukup efektif. Media suara atau audio identik
dengan media radio yang memang pendengarnya hanya bisa menikmati
suara saja tanpa ada visualisasi ataupun teks.10 Kelebihan media radio
antara lain:
a) Biayanya relatif rendah (dalam artian hardware-nya serta dalam
produksi siarannya).
b) Dapat diterima oleh siapa saja.
c) Dapat menjangkau daerah yang cukup luasj, juga daerah terpencil

10
Ibid., Media Pendiidikan, 50

12
d) Dapat menyajikan laporan-laporan seketika.
e) Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
f) Merupakan sarana yang cepat dalam menyebarluaskan informasi.
g) Radio dapat diterima dan didengar di areal tanpa listrik atau tidak
selalu membutuhkan daya listrik.
h) Praktis (portable dapat di bawa kemana-mana) dan audience
selectivity.
i) Media pembelajaran yang sifatnya searah
j) Dapat memutarnya kembali berulang-ulang di mana saja dan kapan
saja, sampai akhirnya peserta didik dapat
k) memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari
l) Program dapat diedit sesuai yang dikehendaki,
m) Dapat memberikan suasana alam nyata dengan berbagai teknik dan
efek suara , cocok untuk mengajarkan music, sejarah , drama dan
bahasa,
n) Dapat menyiarkan kejadian khusus, actual dan peristiwa historis.
Kelemahannya yaitu:11
1) Sifatnya komunikasi satu arah
2) Penyesuaian jadwal siaran dan jadwal sekolah umumnya sulit
(Waktunya terbatas)
3) Tidak mengemukakan gambar
4) Pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena diselingi
melakukan pekerjaan lain.
5) Sulit dikontrol, artinya pendengar tak dapat menghentikan siaran
sebentar untuk berdiskusi atau minta untuk mengulas bagian yang
kurang jelas.
2. Media Podcast
Podcast sebenarnya sudah ada sejak tahun 2005, tetapi memang baru sejak
tahun 2007 mulai banyak digunakan dan momentumnya berkembang cepat
sejak 2011 hingga sekarang. Podcast itu sebenarnya berasal dari kata

11
Ibid., Media Pendiidikan,51-52

13
iPod +Broadcasting. Oooh, begitu mendengar kata iPod, Anda pasti
langsung ingat Apple. Podcast merupakan media pembelajaran berbasis
elektronik, artinya proses pembelajarnnya menggunakan alat elektronik
seperti: MP3 player, iPod, handphone, komputer dan media pemutar musik
lainnya. Media podcast merupakan salah satu media pembelajaran yang
sebenarnya sudah banyak digunakan dalam pembelajaran bahasa di banyak
negara. Penggunaan media podcast bagi siswa berfungsi untuk mengatasi
sikap pasif pembelajar, merangsang motivasi belajar, serta memungkinkan
siswa belajar mandiri sesuai bakat dan kemampuan visual dan auditorinya.
Bagi guru, media podcast merupakan sebuah media alternatif yang dapat
digunakan dalam proses pengajaran agar proses mengajar menjadi
menyenangkan. Selain itu, media podcast dapat digunakan dimana saja dan
kapan saja sesuai dengan kebutuhan. Podcast audio dapat dijadikan
sebagai sumber belajar yang efektif dan efisien, podcast menjadi salah satu
cara untuk memperluas jangkauan distribusi program selain sosialisasi.
Jika kita persingkat, ini beberapa alasan lain mengapa audio digunakan
dalam edukasi:
a. Review dan revisi  – konten dapat digunakan sebagai referensi dan
diputar ulang kapanpun
b. Pengganti saat tidak mengikuti pelajaran
c. Media pendukung bagi yang mengalami kesulitan dalam membaca
atau kesulitan belajar lainnya
d. Bisa disebarkan pada pemirsa yang lebih luas (dapat dishare di
internet)
e. Podcast yang sudah didengar, dapat otomatis terhapus
f. Tidak ada iklan yang muncul, seperti di youtube.
3. Kaset–Audio
Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah.
Memiliki keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis,
karena biaya pengadaan dan perawatan sangat murah dan mudah
didapatkan.

14
4. Alat perekam magnetic
Alat perekam pita magnetik (magnetic tape recording) atau lazimnya orang
menyebut tape recorder adalah salah satu media pembelajaran yang tidak
dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah
menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita
magnetik yaitu sistem full track recording dan double track recording.12
Kaset tape recorder yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut di
gulung-gulung pada kumparan yang berbeda dalam kotak yang disebut
kaset. Pita yang digunakan untuk cassete recorder itu adalah pita magnetik.
Berupa pita plastik yang tipis dan elastis. Satu sisi permukaannya berkilat,
sedangkan permukaan lainnya kusam yang mengandung lapisan oksida
besi yang magnetik. Kalau pita itu berjalan dan permukaannya yang kusam
menyentuh puting perekam suara maka media magnetik mengatur partikel-
partikel oksida pola besi yang terdapat pada permukaan pita tersebut sesuai
dengan pola suara yang direkam.
Alat perekam memiliki 3 buah puting (head) yaitu: 1) puting perekam
(Record head) untuk merekam suara, 2) puting suara (play head) untuk
mengasilkan suara, dan 3) puting penghapus (erax Head) untuk menghapus
suara. Untuk kepentingan sekolah dapat merekam hal-hal sebagai berikut:
a. Komando hitung seperti satu, dua , tiga, bisa digunakan untuk pelajaran
senam,
b. Latihan mengucapkan kata-kata untuk bahasa asing,
c. Latihan membaca untuk pelajaran bahasa asing,
d. Pelajaran mengarang dimana hasil karangan murid yang baik direkam,
e. Pembacaan puisi,
f. Sandiwara,
g. Menyanyi,
h. Menari,
i. Diskusi, dan

12
Arief, Sadiman Dan Dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), Hal.53.

15
j. Mengiringi slide dengan memberikan ulasan dan komentar dari isi
slide tersebut.
Keuntungan-keuntungan kaset (tape recorder) sebagai media
pengajaran adalah sebagai berikut:
1) Dengan menggunakan kaset, guru dapat mempersiapkan terlebih
dahulu dengan baik. Guru dapat memeriksa apakah suara dalam kaset
itu masih baik atau tidak baik, dan apakah isi program yang disajikan
sesuai dengan materi.
2) Dengan kaset, guru dapat memutar kembali program yang telah
disampaikan, sehingga materi tersebut menjadi jelas. Guru dapat pula
menghentikannya kapan diperlukan.
3) Melalui tape recorder mata pelajaran dapat disajikan di luar kelas.
4) Kaset dapat menimbulkan banyak kegiatan. Anak didik diminta untuk
mendengarkan dengan seksama dan mencatat sesuatu yang penting.
5) Kaset sangat efisien untuk mengajarkan bahasa dan dapat digunakan di
laboraturium bahasa karena sangat membantu proses tercapainya tujuan
pendidikan dan pengajaran.
6) Kaset yang dipergunakan lagi dapat dihapus dan diisi dengan program
lainnya,
7) Pengoperasiannya relatif mudah.
Disamping keuntungan-keuntungan tersebut di atas, kaset juga
mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:13
a) Daya jangkauan terbatas di tempat program yang disajikan.
b) Biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
c) Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau
informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita,
maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika
radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
d) Berpotensi terjadi penghapusan yang tidak disengaja.
5. Laboratorium Bahasa

13
Ibid., Media Pendiidikan, 54-55

16
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran
yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah alat perekam.
Dalam laboratorium bahasa, siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak
bilik akustik dan kotak suar. Siswa mendengarkan suara guru yang duduk
di ruang kontrol lewat headphone. Pada saat siswa menirukan ucapan guru
dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphone-nya, sehingga dia
bisa membandingkan ucapannya dengan ucapan guru. Dengan demikian
dia bisa segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya. Gambar
raung laboraturium bahasa.

J. Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio


1. Kelebihan media audio
a) Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan
b) memungkinkan menjangkau sasaran yang luas
c) Sifatnya mudah dipindahkan (mobile)14
d) Mampu mengembangkan daya imanjinasi pendengar
e) Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata,
bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu
f) Dapat menyajikan program mendalam materi yang dibawakan oleh
guru-guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu
sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi
ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil obsevasi dan penelitian.15
g) Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru,
yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas;
sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal
yang aktual dan dengan demikian dapat memberikan suasana
kesegaran pada sebagian besar topik yang dibahas.

14
Arief S. Sadiman, Dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996),
Hal.52.
15
Daryanto, Media Pembelajaran, (Yogyakarta: GAVA MEDIA,2010), Hal. 38-40.

17
h) Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar
dan efek suara.16
2. Kelemahan
Kekurangan Media Audio, Arsyad (2003: 46), adalah:
a) Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau
informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah
pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan
putaran.
b) Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang
direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
c) Kekurangan media audio yang mencolok adalah sifat komunikasinya
hanya satu arah.
d) Penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari
kelima indera kita mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut pandang
belajar.17
Sedangkan menurut Rivai (2005: 131) penggunaan Media Audio
dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain:
1) Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan
tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar
khusus.
2) Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam
bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu
memerlukan bantuan pengalaman visual.
3) Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui
tingkatan penguasaan pembendaharaan kata – kata atau bahasa, serta
susunan kalimat.
4) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang
sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.
16
Ronald H Anderson, Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,
(Jakarta: CV Rajawali, 1987), Cet. Ke-1, H.132.
17
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Hal.65.

18
5) Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya
dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman
analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa maka akan terjadi
kesalah pahaman.

K. Dasar Pertimbangan dalam Penggunaan Media Audio


Ketika memilih untuk menggunakan media audio, seorang guru harus
memperhatikan terlebih dahulu tentang beberapa hal yang berkaitan dengan
penggunaan media audio.18 Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan atau hambatan-hambatan yang dapat muncul ketika proses
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang harus menjadi pertimbangan guru
tersebut antara lain.
1. Guru perlu mempertimbangkan factor usia siswa, karena dalam
penggunaan media audio dibutuhkan kemampuan anak dalam berpikir
abstrak. Jika perlu guru harus memodifikasi media audio sesuai dengan
tingkat kemampuan anak.
2. Media audio dalam penggunaanya membutuhkan perhatian yang lebih
dari siswa, oleh karena itu diperlukan teknik-teknik khusus jika ingin
menerapkan media audio di kelas-kelas rendah.
3. Media audio bersifat auditif, oleh karena itu diperlukan kontrol dalam
penggunaanya yaitu melalui penguasaan kata-kata, bahasa, dan susunan
kalimat.
4. Sebelum menerapkan media audio dalam pembelajaran, perhatikan materi
pelajarannya apakah mengandung rangsangan pendengaran yang cukup
dan relevan untuk disajikan kepada siswa.
5. Materi pelajaran yang akan diajarkan melalui media audio juga harus
memiliki kriteria yaitu mengajarkan kemampuan verbal, atau respon
terhadap rangsangan verbal.

18
Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran ,(Yogyakarta: Pedagogia, 2012),
Hlm.154

19
L. Pengembangan Media Audio
1. Format Program Audio
Beberapa format program audio yaitu.
a) UraianUraian merupakan dasar dari setiap program audio yang di
dalamnya menggambarkan adanya pembicaraan yang memberikan
informasi, penjelasan, dan penerangan sehingga pesan dapat dipahami.
b) Wawancara
Wawancara merupakan program audio yang menampilkan dua
orang yang melakukan pembicaraan guna memperoleh informasi
melalui tanya jawab.
c) Diskusi
Diskusi merupakan format audio yang menampilkan pendapat dari
beberapa orang yang berbeda-beda ketika memecahkan suatu
masalah.
d) Dialog
Percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu
masalah. Dialog akan berjalan dengan baik atau tidak tergantung pada
pengalaman, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status sosial yang
terlibat dalam dialog. Dialog ini dapat dimunculkan dalam suatu
drama/sandiwara dan cerita.
2. Rancangan Pembuatan Media Audio
Sebagai media yang hanya mengandalkan pada bunyi dan suara
maka dalam proses pengembangan media jenis ini perlu direncanakan
dengan baik, salah satunya yaitu melalui penulisan naskah audio. Beberapa
petunjuk yang perlu diperhatikan ketika menulis program media audio
yaitu:19
a. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam media audio adalah bahasa
percakapan, bukan bahasa tulisan. Kalimat yang digunakan di

19
Ibid., Pengembangan Media Pembelajaran, Hal.156

20
dalamnya sebisa mungkin adalah kalimat tunggal dan menghindari
istilah-istilah sulit.
b. Musik
Ada beberapa jenis musik yang dapat digunakan dalam
pengembangan media audio yaitu:
1) Musik tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan watak dan
situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan.
2) Musik transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai penghubung
dua adegan.
3) Musik jembatan, yaitu musik yang merupakan bentuk khusus dari
musik transisi yaitu menjembatani dua buah adegan.
4) Musik latar belakang, yaitu musik yang digunakan untuk
mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
5) Musik smash, yaitu musik yang digunakan untuk membuat
penekanan atau kejutan.

       

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab
menggunakan media audio (pendengaran). Sejarah media audio itu sendiri
tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi komunikasi suara yang
digunakan manusia dari masa ke masa. Perkembangan media audio jika dilihat

21
dari sejarah komunikasi suara, pada tahun 1844 sampai dengan tahun 1895
mengalami perubahan dan perkembangan hingga sampai pada zaman
sekarang.
Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui
suara- suara ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara,
kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan
sebuah alat pemutarnya.
Cara lternatif sajian bahan program media audio tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Talkshow dan diskusi.
2. Bercerita
3. Model
4. Musik dan lagu
Penulisan naskah ini dimaksudkan sebagai penuntun dalam proses
perekaman suara. Naskah audio banyak macamnya sesuai dengan bentuk
program yang akan dibuat. Namun pada umumnya naskah ini berisi urutan
bunyi dan suara yang harus direkam.
Pemanfaatan bahan ajar audio dalam kegiatan pembelajaran, terutama
digunakan dalam:
a. Pengajaran music literary (pembacaan sajak) dan kegiatan dokumentasi.
b. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi yang memungkinkan
peserta didik dapat melatih daya tafsirnya dalam suatu bidang studi.
Fungsi media audio adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan
keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspekaspek keterampilan
mendengarkan.
Media audio mempunyai sifat ciri khas yaitu:
1. Hanya mengandalkan suara.
2. Bersifat personal
3. Cenderung satu arah
4. Mampu menggugah imajinasi

22
Terdapat beberapa langkah (secara umum) yang perlu diketahui dalam
memanfaatkan media audio untuk kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah
tersebut meliputi langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan langkah tindak
lanjut.
Macam – macam alat penyimpanan File Audio antara lain :
1. Piringan Hitam (PH). 
2. Kaset
3. CD dan DVD
4. MP3
5. Audi digital (WAV)
6. IPOD
Jenis-jenis media audio
1. Media Radio
2. Media podcast
3. Kaset audio
4. Alat perekam magnetic
5. Laboratorium bahasa

Kelebihan dan Kelemahan Media Pembelajaran Audio


1. Kelebihan media audio :
a. Mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dan
b. memungkinkan menjangkau sasaran yang luas
c. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile)
d. Mampu mengembangkan daya imanjinasi pendengar
e. Mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan kata-kata,
bunyi, dan arti dari kata/bunyi itu
f. Dapat menyajikan program mendalam materi yang dibawakan oleh
guru-guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu
sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik dilihat dari segi
ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil obsevasi dan penelitian.

23
g. Dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh guru,
yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke dalam kelas;
sehingga media audio memungkinkan untuk menghadirkan hal-hal yang
aktual dan dengan demikian dapat memberikan suasana kesegaran pada
sebagian besar topik yang dibahas.
h. Mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui musik latar
dan efek suara.
2. Kekurangan Media Audio, Arsyad (2003 : 46 ), adalah :
a. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau
informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah
pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan
putaran.
b. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam
menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang
direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.
c. Kekurangan media audio yang mencolok adalah sifat komunikasinya
hanya satu arah.
d. Penyajian dengan suara, yang hanya mengandalkan salah satu dari
kelima indera kita mempunyai kekurangan ditinjau dari sudut
pandang belajar.
Dasar Pertimbangan dalam Penggunaan Media Audio
Hal-hal yang harus menjadi pertimbangan guru tersebut antara lain.
1. Guru perlu mempertimbangkan faktor usia siswa
2. Media audio dalam penggunaanya membutuhkan perhatian yang lebih
dari siswa
3. Media audio bersifat auditif, oleh karena itu diperlukan kontrol dalam
penggunaanya yaitu melalui penguasaan kata-kata, bahasa, dan susunan
kalimat.
4. Sebelum menerapkan media audio dalam pembelajaran

24
5. Materi pelajaran yang akan diajarkan melalui media audio juga harus
memiliki kriteria yaitu mengajarkan kemampuan verbal, atau respon
terhadap rangsangan verbal.
Pengembangan Media Audio
1. Format Program Audio
Beberapa format program audio yaitu.
a. UraianUraian
b. Wawancara
c. Diskusi
d. Dialog
2. Rancangan Pembuatan Media Audio
Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan ketika menulis
program media audio. Yaitu:
a. Bahasa
b. Musik
Ada beberapa jenis musik yang dapat digunakan dalam
pengembangan media audio yaitu.
1) Musik tema, yaitu musik yang dapat menggambarkan watak dan
situasi dari keadaan atau pesan yang akan disajikan.
2) Musik transisi, yaitu musik yang berfungsi sebagai penghubung
dua adegan.
3) Musik jembatan, yaitu musik yang merupakan bentuk khusus dari
musik transisi yaitu menjembatani dua buah adegan.
4) Musik latar belakang, yaitu musik yang digunakan untuk
mengiringi pembacaan teks atau percakapan.
5) Musik smash, yaitu musik yang digunakan untuk membuat
penekanan/kejutan.

       

25
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald H. 1987. Pemilihan Dan Pengembangan Media Untuk

Pembelajaran. Jakarta: CV Rajawali.

26
Badudu, Jusuf Syarif. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: TP.

Daryanto, 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: GAVA MEDIA.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. 2012. Jakarta: Gaung Persada Press.

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif .

Yogjakarta: DIVA Press.

Sadiman, Arief Dan Dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sadiman, Arief S. Dkk. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Sudjana, Nana Dan Ahmad Rivai. 1997. Media Pengajaran. Bandung: CV

Sinar Baru.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:

Pedagogia.

27

Anda mungkin juga menyukai