Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

Kata Pengantar ………………………………………………………………..2


Bab I Pendahuluan……………………………………………………………..3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………..
Bab II Pembahasan…………………………………………………………….
A. Pengertian ekonomi transportasi……………………………………..
B. Manfaat ekonomi transportasi
C Peranan transportasi dalam kehidupan ekonomi dan sosial
D Ruang lingkup ekonomi transportasi dari aspek mikro dan makro
E Manfaat transportasi dalam pembangunan
F Permintaan dan penawaran dalam transportasi
G Konsep biaya dalam transportasi
H Keinginan dan pelaku melakukan perjalanan
Bab III Penutup…………………………………………………………………
Kesimpulan………………………………………………………..
Daftar pustaka……………………………………………………………………
Dengan ilustrasi itu maka Ekonomi Publik dapat dimaknai sebagai cabang ilmu ekonomi
yang menelaah urusan publik, urusan umum, urusan banyak orang, urusan masyarakat,
urusan pemerintah, atau urusan negara. Ahli Ekonomi Publik Abad XX yang sangat terkenal,
Richard A. Musgrave (saat ini menjabat Guru Besar Emeritus di Departemen Ilmu Ekonomi,
Harvard University, AS), berpendapat bahwa pemerintah mempunyai tiga peran dalam
perekonomian, yakni stabilisasi, alokasi, dan distribusi.

No 3

Ruang Lingkup Ekonomi Sektor Publik Ekonomi sektor publik memiliki beberapa ruang
lingkup, diantaranya adalah relevansinya dengan pengertian ekonomi sektor publik, peran
ekonomi sektor publik, dan fungsi dari ekonomi sektor publik itu sendiri. maka dari itu
penulis akan membahas satu persatu sebagai berikut : a. Peranan Sektor Publik
Posisi ekonomi sektor publik bertujuan utuk memberikan suatu prasarana, serta
meningkatkan kebutuhan ekonomi masyarakat, selain sebagai sektor yang memproduksi
barang dan jasa untuk pertahanan pendidikan, dan keamanan serta segala sesuatu yang terkait
dengan ekonomi sektor publik. Beberapa peranan yang diberikan oleh ekonomi sektor publik
adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengkondusifkan sektor ekonomi; 4Nurul Huda
dkk ;Keuangan Publik Islam , Pendekatan Teoritis dan sejarah; Edisi I (Jakarta : Kencana
Prenada Media Group 2012),Hal;3 5Nurul Huda dkk ;Keuangan Publik Islam , Pendekatan
Teoritis dan sejarah; Edisi I (Jakarta : Kencana Prenada Media Group 2012)
2. Untuk memfasilitasi pertumbuhan dan daya saing industry dan sector swasta; 3. Untuk
mendukung kebutuhan tenaga kerja,serta; 4. Untuk meningkatkan kualitas hidup warga
negara; 5. Menyediakan sebuah kerangka/lapangan pekerjaan berbasis system legal yang
diperlukan untuk membawa perekonomian ke fungsinya semula; 6.
Memproduksibarangdanjasayangbergunauntukpertahanan, pendidikan,keam anaan,
perhubungan, dan sebagainya. 7. Membeli barang dan jasa dari sektor swasta dan kemudian
menyalurkannya ke perusahaan dan rumah tangga 8. Melakukan redistribusi pada pendapatan
b. Fungsi Ekonomi Sektor Publik Sebelumnya telah dipaparkan gambaran ekonomi sektor
publik dengan beberapa peranannnya. Hal itu tentutnya memberikan implikasi pada suatu
negara maupun warga negara dalam suatu wilayah. Oleh karenanya, selain peranan ekonomi
sektor publik, selanjutnya adalah fungsi ekonomi sektor publik, yaitu sebagai berikut: 1.
Mempromosikan pembangunan ekonomi yang cepat dan memberikan dasar infra struktur
fasilitas untuk pertumbuhan ekonomi, memberikan ditempatkan dan infra struktur fasilitas
nilai untuk pertumbuhan ekonomi; 2. Melakukan kegiatan ekonomi strategis dan penting bagi
pertumbuhan negara ini, yang jika kegiatan ekonomi strategis ditangani oleh swasta, swasta
akan mendistorsi tujuan pembangunan nasional; 3. Melakukan lingkungan kegiatan ekonomi
yang strategis dan penting bagi pertumbuhan suatu negara; 4. Mencapai pembangunan daerah
yang seimbang dan penyebaran kegiatan ekonomi melalui pertumbuhan dan diversifikasi
kegiatan ekonomi di daerah kurang berkembang dengan menyediakan infrastruktur yang
memadai dan melakukan program konservasi dan pengembangan sumber daya nasional; 5.
Mencapai pembangunan daerah yang seimbang atau sesuai porsi, untuk mengurangi
perbedaan pendapatan antar satu daerah dengan daerah yang lainnya; 6. Mengurangi
permanent differences pendapatan; 7. Menghindari konsentrasi kantong-kantong ekonomi di
beberapa bagian; 8. Melakukan kontrol sosial dan pengaturan pembiayaan jangka panjang
melalui lembaga keuangan publik, dan lain-lain

N0 4
1. Pengertian transportasi menurut beberapa ahli:

1. Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada dua unsur yang
terpenting yaitu pemindahan/pergerakan dan secara fisik mengubah tempat dari barang
(komoditi) dan penumpang ke tempat lain.

2. Menurut Miro (2005) transportasi dapat diartikan usaha memindahkan, mengerakkan,


mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, di mana di
tempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan
tertentu.

3. Menurut Nasution (1996) diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat
asal ke tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya
muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang
dapat dilalui

4. Menurut Soesilo (1999) yang mengemukakan bahwa transportasi merupakan pergerakan


tingkah laku orang dalam ruang baik dalam membawa dirinya sendiri maupun membawa
barang2 .

5. Menurut Tamin (1997:4) bahwa pertumbuhan ekonomi memiliki keterkaitan dengan


transportasi, karena akibat pertumbuhan ekonomi maka mobilitas seseorang meningkat dan
kebutuhan pergerakannya pun menjadi meningkat melebih kapasitas prasarana transportasi
yang tersedia.

2. Manfaat Ekonomi Transportasi

1. Perpindahan Orang
Transportasi menjadikan orang lebih mudah dan cepat berpindah tempat dari satu tujuan ke
tujuan lainnya

2.Pemindahan Barang
Transportasi menjadikan barang – barang dapat dikirim dari tempat produksi ke tempat –
tempat lainnya yang membutuhkan barang – barang tesebut.

3. Menjaga stabilitas harga Barang


Transportasi menjadikan supply barang lebih mudah dan terjamin sehingga harga barang
akan tetap stabile.

4. Meningkatkan Nilai ekonomi suatu kawasan/ wilayah


Transportasi meningkatkan produktivitas dan nilai jual suatu kawasan, misal hasil industri,
hasil pertanian, tanah dll 

5. Perkembangan Wilayah
Transportasi dapat mempercepat perkembangan suatu wilayah, keterbatasan transportasi
menghambat perkembangan wilayah.

3.Peranan ekonomi transportasi dalam bidang ekonomi dan sosial

Dalam bidang ekonomi


Dari aspek ekonomi, transportasi sangat jelas manfaatnya dalam proses produksi, distribusi
dan pertukaran kelebihan. Dalam proses produksi, semua faktor-faktor produksi, tentu tidak
akan ada pada suatu tempat, melainkan terdapat dibanyak tempat. Untuk menyatukan agar
dapat diproses menjadi barang kebutuhan akhir, transportasi memainkan peranan penting,
mempermudah dan mempercepat tersedianya faktor produksi itu pada satu tempat yang kita
inginkan. Begitu pula dalam proses penyebaran barang dan jasa akhir, transportasi dapat
memindahkan suatu barang kedaerah yang miskin faktor produksi untuk menghasilkan
barang akhir tersebut sehingga pemerataan barang dan jasa kesemua daerah dapat terjamin.
Kemudian dalam hal pertukaran keahlian, transportasi berperan mengangkut orang yang ahli
kesuatu daerah dimana tidak terdapat tenaga ahli seperti mengangkut dokter kedaerah-daerah
yang tidak ada fakultas kedokterannya. Sedangkan dalam penciptaan barang dari bahan
material kebarang konsumsi, transportasi dapat membawa bahan material menuju pabrik
tempat proses produksi, selanjutnya membawanya pulang kepasar untuk diperdagangkan.

Dalam bidang sosial


Peranan transportasi dalam aktifitas sosial masyarakat, lebih banyak terlihat bagaimana
transportasi dapat mempermudah kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan kegiatan non
ekonomi yang menyangkut hubungan kemanusian. Hubungan kemanusian ini dapat bersifat
resmi seperti hubungan antar lembaga pemerintahan dan swasta, dan dapat pula bersifat tidak
resmi seperti hubungan kekeluargaan. Untuk hubungan kemanusian ini transportasi dapat
memberikan dukungan kemudahan seperti; pertukaran informasi, rekreasi, pelayanan
perorangan/kelompok, rumah sakit, mengunjungi kerabat, ketempattempat pertemuan dan
perjalanan sosial lainnya.

4. Ruang lingkup ekonomi transportasi pada aspek mikro dam makro


Secara umum ilmu ekonomi terbagi menjadi dua cabang utama , yaitu ekonomi makro dan
ekonomi mikro

5. Ruang lingkup ekonomi transportasi dari aspek mikro dan makro


BAHAN ANALISIS EKONOMI MAKRO EKONOMI MIKRO

HARGA Analisis harga tentang harga Analisis harga tentang harga


keseluruhan barang/jasa tertentu
UNIT ANALISIS Analisis tentang permasalahan Analisis tingkah laku pelaku
ekonomi secara menyeluruh ekonomi tertentu seperti
seperti ptroduksi nasional, produsen dan konsumen
pengangguran dan pertumbuhan
eknomi
TUJUAN ANALISIS Menganalisis pengaruh kegiatan Memahami bagaimana
ekonomi terhadap kinerja mengalokasikan produksi
perekonomian secara nasional agar dicapai kombinasi yang
tepat
Ekonomi Transportasi satu cabang dari ekonomi mikro, NAMUN memiliki
karakteristik khas
Hukum-hukum sederhana dalam ekonomi pasar TIDAK DAPAT diaplikasikan begitu saja ke
dalam ekonomi transportasi.
Transportasi Kebutuhan turunan (derived demand)
Pengaruh teknologi dari berbagai moda

PERMINTAAN (DEMAND) DAN SUPPLY (PENYEDIAAN) HARUS SEIMBANG


(Equilibrium Law)
Kemacetan (Demand > supply)  Harga barang naik
Persaingan tidak sehat (Demand < supply) Jasa angkut rugi

6. Manfaat transportasi dalam pembangunan

7. Penerimaan dan penawaran dalam transportasi


A. SEGI PERMINTAAN
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen,
pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Permintaan yang di maksud disini yaitu
permintaan konsumen, untuk mengkonsumsi jasa transportasi. Beberap faktor yang
mempengaruhi permintaan jasa transportasi :
a.Harga Jasa itu Sendiri
b.Harga Jasa Subtitusi (Pengganti)
c.Harga Jasa Komplementer (Pelengkap)
d.Pendapatan
e.Selera Konsumen
f.Intensitas Kebutuhan Konsumen
g.Perkiraan Harga di Masa Depan
h.Jumlah Penduduk

Pada dasarnya, permintaan akan jasa transportasi akan terjadi apabila antara dua atau lebih
tempat terhadap perbedaan kegunaan marjinal terhadap sesuatu barang, yang satu tinggi yang
lain rendah.
Jasa transportasi adalah jasa campuran. Karena permintaan tersebut tidak hanya dilandasi
oleh keinginan untuk memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi banyak
variabel lain yang mempengaruhi keinginan untuk memindahkan barang tersebut.
a. Kebutuhan jasa – jasa transportasi ditentukan oleh barang – barang dan penumpang yang di
angkut dari satu tempat ketempat lain.
b. Jumlah kapasitas angkutan yang tersedia dibanding kebutuhan terbatas.
c. Permintaan terhadap jasa transportasi merupakan derived demand.
Analisis jumlah permintaan jasa – jasa transportasi yang sebenarnya (actual demand) :
1. Pertumbuhan penduduk
Provinsi dari suatu negara akan membawa pengaruh terhadap jumlah jasa angkutan yang
dibutuhkan. Seperti: perdagangan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan wilayah dan daerah
Transportasi sebagai sarana dan prasarana memenuhi kebutuhan jasa angkutan harus
sejalan dengan program pembangunan guna nya untuk memenuhi kebutuhan. Seperti:
pemerataan pembangunan dan penyebaran penduduk di pelosok Indonesia.
3. Perdagangan ekspor dan impor
Menentukan jumlah jasa transportasi yang diperlukan perdagangan. Contoh: jumlah kapal
tonnage disediakan untuk setiap tahun.
4. Industrialisasi
Program pemerintah untuk pemerataan pembangunan, berdampak terhadap jasa-jasa
transportasi yang diperlukan.

Faktor – faktor permasalahan penyediaan jasa – jasa angkutan yang terpenuhi :


a. Peralatan yang dioperasikan
b. Masalah teknis alat angkut yang digunakan
c. Jumlah alat angkut yang tersedia
d. Masalah pengelolaan pengangkutan (segi manajemen operasional)
5. Transmigrasi dan penyebaran penduduk di Indonesia
Menentukan banyaknya jasa – jasa angkutan yang disediakan perusahaan. Dan, harus
diperhatikan keamanan, ketepatan, keteraturan, kenyamanan dan kecepatan yang dibutuhkan
pengguna.
6. Analisis dan proyeksi akan permintaan jasa transportasi
Memenuhi permintaan jasa transportasi, diadakan perencanaan transportasi yang terarah
agar dapat menutupi kebutuhan jasa angkutan yang diperlukan masyarakat.
Peralatan analisis dan proyeksi, untuk mengetahui beberapa permintaan
Secara makro dapat digunakan untuk mengetahui total permintaan akan jasa transport, yaitu:
a. Analisis rasio
Membandingkan antara kebutuhan dan penyediaan jasa transportasi setiap bulan kuartal dan
tahun, dapat diketahui pertambahan, penurunan, permintaan jasa transportasi. Metode ini
mudah diaplikasikan dalam praktik sehari – hari
b. Pendekatan secara matematis
Hal ini digunakan rumus-rumus matematika atau statistik.
Cara yang digunakan seperti : Analisis Garis Regresi yang memakai fungsi linier
B.SEGI PENAWARAN
Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Penawaran yang dimaksud disini adalah
tentang penawaran jasa transportasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran jasa
transportasi yaitu :
a.Harga jasa itu Sendiri
b.Harga jasa Pengganti
c.Biaya Peralatan dan perlengkapan
d.Kemajuan Teknologi
e.Pajak
f.Perkiraan Harga di Masa Depan

Sifat moda transportasi, karakteristik dan aspek teknis yang berlainan, akan mempengaruhi
jasa angkutan yang di tawarkan.
Segi penawaran atau supply jasa – jasa angkutan dapat dapat dibedakan dari:
a. Peralatan yang digunakan
b. Kapasitas yang tersedia
c. Kondisi teknis alat angkut yang dipakai
d. Produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkutan

Penyedia jasa harus perhatikan agar pengguna jasa merasa puas, seperti:
a. Keamanan
b. Ketepatan
c. Kenyamanan
d. Kecepatan
e. Kesenangan
f. Kepuasan
Dari sudut penawaran jasa angkutan untuk ukuran jarak, kecepatan angkutan yang digunakan
dapat di klasifikasikan menurut unsur – unsur operasional dalam beberapa golongan, seperti:
1. Pengelompokan transportasi darat
A. Angkutan jalan raya
- Vehicles (Alat angkut) : bus, truk, kendaraan gandeng & trailer
- Ways (Jalan) : Rambu - rambu jalan, traffic light, jembatan timbang, alat pengujian,
kendaraan penguji, jaringan jalan
- Terminal : Terminal bus & Terminal truk

B. Angkutan kereta api


- Vehicles (Alat angkut) : Lokomotif, gerbong barang, Kereta penumpang, gerbong peti
kemas
- Ways (Jalan) : jalan/rel, termasuk ballast, bantalan, jembatan
Sinyal,navigasi&telekomunikasi, logistik untuk ways
- Terminal (stasiun) : stasiun, gudang, depot

C. Angkutan sungai danau dan penyebrangan (ASDP)


-Vehicles (Alat angkut) : Kapal sungai/ kapal ferry
- Ways (alur pelayaran) : Rambu – rambu sungai/ danau, Pembersiha alur sungai termasuk
kapal keruk, Kapal kerja, Telekomunikasi dan navigasi sungai
- Terminal (pelabuhan penyebrangan) : Kade, Terminal penumpang, gudang, kantor, Depot
minyak, Listrik, Air.
8. Konsep biaya dalam transpotasi
Konsep Biaya Transportasi Biaya merupakan factor yang sangat menentukan
dalam kegitan transportasi dalam penetapan tarif, dan alat kontrol agar dalam
pengoperasian mencapai tingkat yang seefisien dan seefektif meungkin. Beberapa biaya
yang termasuk dalam biaya transportasi melilputi :

1.Biaya modal (Capital Costs).


Yaitu biaya yang digunakan untuk modal awal menjalankan usaha trasnportasi
atau untuk investasi serta pembelian peralatan lainya yang digunakan untuk
memperlancar kegiatan transportasi.

2.Biaya Operasional (Operational Costs).


Yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengelola transportasi, yang meliputi :
a.Biaya pemeliharaan jalan raya, bantalan kereta api, alur pelayaran, pelabuhan,
dermaga, penahan gelombang, dam, menara, rambu dan jalan, jalan lain sebagainya.
b.Biaya Pemeliharaan kendaraan, bus, truk, lokomotif, gerbong, pesawat udara, kapal
laut dan sebagainya.
c.Biaya transportasi untuk bahan bakar, oli, tenaga penggerak, gaji crew/awak, dan
lain sebagainya.
d.Biaya-biaya traffic terdiri dari biaya advertensi, promosi, penerbitan buku tarif,
administrasi dan sebagainya.
e.Biaya umum yang meliputi biaya humas, biaya akuntan dan lain sebagainya. 3.Biaya
Tetap (Fixed Cost) dan biaya Variabel (Variabel Cost)Biaya tetap adalah biaya yang
dikeluarkan tetap setiap bulannya, sedangkan untuk biaya variabel adalah biaya yang
besarnya berubah tergantung pada pengoperasian alat – alat pengangkutan.

4.Biaya Kendaraan (Automobile Cost)


Yaitu jumlah biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan bahan bakar, oli, dan suku
cadang serta biaya reparasi moda transportasi.

5.Biaya Gabungan (Joint Cost)


Yaitu biaya yang digunakan untuk mengoperasikan alat-alat transportasi yang terdiri
dari biaya angkutan barang dan biaya penumpang.

6.Biaya Langsung (Direct Cost) dan biaya tidak langsung (Indirect Cost)Baiya langsung
adalah biaya yang diperhitungkan dalam produksi jasa-jasa angkutan, misalnya untuk
gaji awak pesawat, biaya pendaratan, dan biaya bahan bakar. Sedangkan untuk biaya
tidak langsung adalah biaya yang dikelurkan dalam penerbangan yang terdiri dari
biaya harga, peralatan reparasi, worshop, akauntansi dan niaya kantor/umum.

7.Biaya unit (Unit Cost) dan biaya Rata-Rata (Average Cost)Biaya unit
adalah biaya yang jumlah total dibagi dengan unit jasa produk yang dihasilkan.
Sedangkan untuk biaya rata-rata adalah biaya toal yang dibagi dengan jumlah
produk/jasa yang dihasilkan.

8.Biaya Pelayanan (Cost of Service)


Adalah biaya yang digunakan untuk penentuan tarif.
9.Biaya Transportasi Adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untuk
penetapan tarif dan alat kontrol agar dalam pengoperasian dapat dicapai secara efektif
dan efisien

Anda mungkin juga menyukai