Nim : 202033037
Kelas : Ekonomi Minat A
POKOK MASALAH
Ada 3 jenis kuesioner penelitian yang daftar pertanyaan dan cara pengisian jawabannya berbeda-beda,
antara lain:
1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner penelitian yang memberi kesempatan kepada responden untuk
menuliskan pendapat pribadinya terhadap daftar pertanyaan atau pernyataan yang tercantum. Tapi,
para peneliti perlu memperhatikan daftar pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner penelitian
mudah dipahami.
2. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah kuesioner penelitian dengan daftar pertanyaan atau pernyataan yang sudah
dilengkapi pilihan jawabannya sekaligus. Umumnya, kuesioner tertutup ini menggunakan pilihan
jawaban, seperti ya atau tidak dan sebagainya.
Penelitian dengan kuesioner tertutup ini termasuk cukup efektif, karena responden bisa langsung
memberikan tanda centang (√) dalam kolom jawaban yang disediakan dan sesuai dengan pilihannya.
3. Kuesioner campuran
Kuesioner campuran adalah kuesioner penelitian dengan perpaduan antara kuesioner terbuka dan
tertutup. Metode penelitian ini digunakan untuk membahas topik lebih mendalam. Umumnya, para
peneliti menggunakan kuesioner campuran untuk mendapatkan serangkaian data-data penelitian
berupa angka.
PERNYATAAN KUESIONER
NO PERNYATAAN SKOR
1 Saya sudah belajar matematika di malam hari sebelum peran di SS S TS STS
esok hari
2 Saya sampai di sekolah sebelum pukul 07.00 1 2 4 5
3 Saya sudah mempersiapkan buku pelajaran ketika guru 1 2 4 5
memasuki kelas.
4 Matematika adalah pelajaran yang menarik dan menantang 1 2 4 5
5 Saya sering melamun ketika pelajaran berlangsung. 1 2 4 5
6 Saya cenderung pasif ketika diskusi kelompok. 5 4 2 1
7 Saya suka bercanda ketika pelajaran berlangsung. 5 4 2 1
8 Saya mengerjakan soal dengan cepat dan sering tidak teliti. 5 4 2 1
9 Saya akan meminta Guru untuk memperingati anak-anak yang 5 4 2 1
membuat keributan di luar kelas saat pelajaran berlangsung.
10 Saya tidak memperhatikan penjelasan Guru meskipun saya 5 4 2 1
duduk di bangku paling belakang
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Teknik probability sampling digunakan untuk populasi yang besaran anggotanya dapat ditentukan
lebih dulu oleh peneliti.
Metode ini menggunakan analisis statistik untuk membantu penentuan sampel terpilih. Ada beberapa
model maupun jenis lain dari teknik pengambilan sampel probability sampling. Berikut
penjelasannya.
Sedangkan kelemahan dari teknik metode ini adalah rendahnya jaminan menguasai sampel yang
terpilih karena bersifat representatif atau dapat mewakili populasi yang dituju.
Dibutuhkan kira-kira 15 sampel dari populasi penelitian dengan jumlah 90 orang. Peneliti perlu lebih
dulu membuat undian untuk mendapatkan sampel pertama dari 90 populasi tersebut.
Setelah mendapatkan sampel pertama, maka nama yang terpilih sebagai sampel akan dikembalikan
lagi, sehingga populasi tetap utuh berjumlah 90 orang.
Mengembalikan sampel terpilih tersebut, akan memungkinkan responden berikutnya tetap sama
dengan responden yang telah dipilih pertama kali. Hal ini perlu dilakukan oleh peneliti secara terus
menerus hingga jumlah 15 sampel terpenuhi semuanya.
Ada beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti untuk memilih sampel dengan
Menggunakan metode ini, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Menyiapkan kerangka sampel penelitian.
- Menyiapkan tabel angka random.
- Menentukan metode pemilihan sampel yang akan digunakan oleh peneliti.
Kelebihan dari teknik pengambilan sampel ini adalah cepat dan mudah pelaksanaannya dibandingkan
cara lain. Cara ini juga dapat memudahkan peneliti karena memungkinkan peneliti untuk mengambil
sampel di lapangan tanpa harus menggunakan kerangka sampel tertentu.
Kekurangan dari teknik ini adalah peneliti tidak dapat memprediksi variasi dari populasi apabila
urutan yang dilakukan tidak sepenuhnya acak.
Selain itu, apabila populasi memiliki pengulangan karakteristik yang relatif tetap, maka sampel yang
diambil akan cenderung sama atau bersifat seragam.
d. Cluster random sampling atau pengambilan sampel acak berdasar area atau wilayahnya
Teknik pengambilan sampel ini dapat menentukan sampel berdasarkan kelompok wilayah dari
anggota populasi penelitian. Dengan teknik ini, subjek dari penelitian akan dikelompokan sesuai
dengan area atau tempat domisili anggota populasi.
Tujuannya adalah untuk meneliti tentang suatu hal pada bagian yang berbeda dalam suatu wilayah
tertentu.
Contohnya ketika peneliti ingin mengetahui tingkat partisipasi masyarakat kota Yogyakarta pada
program pemerintah daerah.
Peneliti akan menentukan sampel dari wilayah yang tersebar di kota Yogyakarta baik itu pada tingkat
dusun, desa maupun kecamatan.
Berikut langkah-langkah mengambil sampel dengan menggunakan metode ini.
Menentukan populasi warga Yogyakarta yang akan diteliti
Menentukan berapa jumlah warga Yogyakarta maupun kelompok individu yang akan diambil
sebagai sampel
Memilih warga Yogyakarta sampel dengan acak
Meneliti setiap individu warga Yogyakarta sampel sebagai sampel penelitian
a. Purposive sampling
Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel yang didasarkan pada pertimbangan
peneliti tentang sampel mana yang paling sesuai, bermanfaat serta dianggap mampu mewakili suatu
populasi atau bersifat representatif.
Teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih tinggi kualitas sampelnya. Sebab peneliti telah
membuat kisi maupun batas berdasarkan dengan kriteria tertentu yang telah dijadikan sebagai sampel
penelitian.
Contohnya seperti didasarkan pada ciri gender, demografi, jenis pekerjaan, umur dan lainnya. Teknik
ini termasuk teknik pengambilan sampel yang cukup sering digunakan dalam suatu penelitian.
Kelebihan dari teknik ini adalah tujuan dari penelitian dapat dengan mudah terpenuhi, sampel dapat
bersifat lebih relevan dengan desain penelitian serta teknik pengambilan sampel ini cenderung lebih
mudah untuk dilaksanakan.
Sedangkan kekurangan dari teknik ini sama seperti teknik pengambilan sampel secara acak, yaitu
tidak ada jaminan bahwa sampel dapat mewakili populasi yang telah ditentukan.
b. Snowball sampling
Snowball sampling atau biasa dikenal pula dengan teknik pengambilan sampel bola salju. Teknik ini
menentukan sampel sesuai dengan wawancara dengan sampel sebelumnya atau dengan cara
korespondensi.
Melakukan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik ini, artinya peneliti dapat meminta
informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya dilakukan secara terus menerus
hingga akhirnya seluruh kebutuhan sampel penelitian terpenuhi.
Teknik pengambilan sampel dengan metode snowball sampling sangat cocok digunakan untuk
penelitian tentang hal-hal yang sifatnya cukup sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi dari
para respondennya.
Contohnya seperti penelitian tentang penyintas kekerasan seksual, penderita HIV, kelompok waria
dan kelompok khusus lainnya.
c. Accidental sampling
Sesuai dengan namanya, teknik pengambilan sampel accidental sampling dapat menentukan sampel
secara tidak sengaja atau accidental. Peneliti akan mengambil sampel pada orang yang kebetulan
ditemui pada saat itu.
Contohnya penelitian dilakukan pada populasi pelanggan toko A, maka peneliti cukup menunggu di
depan toko A lalu menetapkan sampel pada siapapun yang melakukan transaksi jual beli di toko A
tanpa melihat gender, umur, profesi dan lain sebagainya.
d. Quota sampling
Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara menentukan kuota atau jumlah dari sampel
penelitian lebih dulu. Prinsip dari penentuannya sama dengan accidental sampling. Akan tetapi
peneliti perlu menetapkan lebih dulu jumlah sampel yang akan diperlukan.
Contohnya peneliti menetapkan penelitian akan dilakukan setiap hari selama satu minggu dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang.
Maka jika peneliti pada hari tersebut telah memenuhi kuota yaitu memperoleh 100 sampel maka,
tugas peneliti untuk mencari sampel penelitian pun selesai.
Kelebihan dari menggunakan teknik ini dalam pengambilan sampel adalah sifatnya lebih praktis,
karena sampel penelitian telah diketahui sebelumnya. Sedangkan kekurangan dari teknik adalah bias
penelitian yang cenderung cukup tinggi dapat terjadi.
.Dalam menentukan teknik pengambilan sampel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Mendefinisikan populasi yang akan diamati
Menentukan kerangka sampel serta mengumpulkan seluruh peristiwa yang memungkinkan
Menentukan teknik maupun metode sampling yang tepat
Melakukan pengumpulan data
Melakukan pemeriksaan ulang.