PENGERTIAN
• Survey merupakan salah satu dari metode ilmiah
Menurut estimologinya survey berasal dari Bahasa
Latin terdiri dari suku kata sur yang merupakan
turunan kata Latin super yang berarti di atas atau
melampui.
• Sedangkan suku kata vey berasal dari kata Latin
videre yang berarti melihat.
• Jadi kata survey berarti melihat di atas atau melampui
(Leedy, 1980, dalam Irawan Soeharto, 2000:53).
• Survei Agribisnis merupakan Pengamatan/
penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan
keterangan yang terang dan baik terhadap persoalan
agribsinis di suatu daerah tertentu.
• Margono (2005) mendefenisikan metode
penelitian survey adalah Pengamatan/
penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan
keterangan yang terang dan baik terhadap suatu
persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah
tertentu.
• Penelitian survey umumnya bertujuan untuk
mencapai generalisasi, dan sebagian lain juga
untuk membuat prediksi.
• Asmadi Alsa (2004:20) mengemukakan
rancangan survey merupakan prosedur dimana
peneliti melaksanakan survey atau memberikan
angket atau skala pada satu sampel untuk
mendeskripsikan sikap, opini, perilaku, atau
karakteritik responden. Dari hasil survey ini,
peneliti membuat claim tentang kecenderungan
yang ada dalam populasi.
• Dari beberapa pendapat diatas maka dapat
disimpulkan bahwa
• “penelitian survey adalah salah satu metode
penelitian yang umumnya mengkaji populasi
yang besar dengan menggunakan sampel
populasi yang bertujuan untuk membuat
deskripsi, generalisasi, atau prediksi tentang
opini, perilaku, dan karakteristik yang ada dalam
populasi tersebut”
Tujuan Penelitian Survey
• Penelitian survey menurut Soehartono (2000:54)
diklasifikasikan mempunyai dua tujuan,
1. bertujuan untuk memberikan
gambaran/penjelasan tentang sesuatu dan,
2. bertujuan untuk melakukan analisis.
1. bertujuan untuk memberikan
gambaran/penjelasan tentang sesuatu
• survey dapat dilakukan dengan tujuan semata-mata
untuk memberikan gambaran tentang sesuatu. survey
semacam itu disebut survey deskriptif.
• Survey deskriptif berkaitan dengan situasi yang
memerlukan teknik pengumpulan data tertentu seperti
wawancara, angket, atau observasi.
• Apabila survey dekriptif ini menggunakan teknik statistik,
maka statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif
(tendensi sentral, ukuran penyebaran, dan ukuran
korelasi).
2. bertujuan untuk melakukan analisis
• Teori
• Konsep
• Variabel
• Dimensi
• Indikator
• Skala/Pengukuran
• Pertanyaan
3. Menentukan Sampel
• Menentukan sampel artinya memilih teknik dan
metode yang akan digunakan untuk mengambil
sampel yang didasarkan pada keadaan dan
kebutuhan data penelitian, keterbatasan waktu,
biaya, dan tenaga untuk meneliti suatu populasi
menyebabkan perlunya dilakukan penentuan
sampel.
• Secara umum ada dua macam teknik penentuan
sampel, yakni
1. random sampling atauprobability
sampling
2. non-random sampling atau non probablity
sampling.
1. Random sampling atau probability
sampling
• Penarikan sampel Secara Acak
Sederhana (Simple Random Sampling)
• Sampel acak sederhana adalah sampel yang
diambil sedemikian rupa sehingga anggota
populasi mempunyai kesempatan/peluang yang
sama untuk dipilih menjadi sampel.
• Penarikan Sampel Sistematis (Systematic
Random Sampling)
• Metode pengambilan sampel di mana anggota
sampel dipilih secara sistematis dari daftar
populasi. Daftar populasi harus berada dalam
keadaan acak atau membaur.
• Penarikan Sampel Stratifikasi (Stratified Random
Sampling)
• Metode penarikan sampel berlapis atau berstrata. Suatu
kriteria yang jelas harus ditetapkan untuk membatasi
strata. Penarikan sampel dari setiap strata dapat
dilakukan secara proporsional atau tidak proporsional.
• Penarikan Sampel Secara Bergerombol (Cluster
Sampling)
• Dalam praktik seringkali kita tidak mempunyai daftar
populasi yang lengkap. Dalam kondisi seperti ini
diperlukan “Populasi Mini” yang sifat dan karakternya
sama dengan seluruh Populasi. Populasi mini seperti ini
disebut Cluster atau Gerombol. Setelah cluster
ditetapkan, barulah memilih sampel secara acak.
Kelemahan cara ini adalah sulit mengetahui bahwa
setiap gerombol meng-gambarkan sifat populasi secara
tuntas.
2. Non-random sampling atau
non probablity sampling
• Penarikan Sampel Secara Kebetulan (Accidental
Sampling)
• Peneliti dapat memilih orang atau responden yang
terdekat dengannya, atau yang pertama kali dijumpainya
dan seterusnya.
• Penarikan Sampel Secara Sengaja (Purposive
Sampling)
• Peneliti telah menentukan responden menjadi sampel
penelitiannya dengan anggapan atau menurut
pendapatnya sendiri degan suatu argumentasi.
• Penarikan Sampel Jatah (Quota Sampling)
• Populasi dibagi menjadi beberapa strata sesuai dengan
fokus penelitian. Penarikan sampel jatah dilakukan kalau
peneliti tidak mengetahui jumlah yang rinci dari setiap
strata populasi-nya. Dalam kondisi ini peneliti
menentukan jatah untuk setiap strata yang kurang-lebih
seimbang.
• Penarikan Sampel Bola Salju (Snowball Sampling)
• Bola salju dibuat dengan menggulung salju yang
bertebaran di atas rumput, dari sedikit menjadi banyak
dan besar. Pertama kali ditentukan satu atau beberapa
responden untuk diwawancarai, sehingga berperan
sebagai titik awal penarikan sampel. Responden
selanjutnya ditetapkan berdasarkan petunjuk dari
responden sebelumnya. Cara ini sering digunakan
dalam penelitian-penelitian pemasaran.
Sampling Error (Tingkat Kesalahan yang Diinginkan)
dan Tingkat Kepercayaan (Derajat Ketelitian)