Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Proses seleksi pegawai merupakan salah satu bagian yang teramat
penting dalam keseluruhan proses manajemen sumber daya manusia. Proses
seleksi terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan
pelamar mana yang akan diterima dan pelamar mana yang akan ditolak.
Proses seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan
keputusan terhadap lamaran tersebut. Langkah-langkah antara proses dimulai
dan proses diakhiri merupakan usaha pengkaitan antara kepentingan calon
pegawai dan kepentingan organisasi.
Sering timbul pertanyaan apakah fungsi rekrutmen dan seleksi sebagai
bagian dari keseluruhan manajemen sumber daya manusia perlu dipisahkan
dan ditangani oleh dua satuan kerja dibagian yang mengelola sumber daya
manusia bagi organisasi atau dapat digabung dan ditangani oleh satu satuan
kerja saja.
Jawabannya sesungguhnya terletak pada besar kecilnya organisasi
pencari dan pemakai tenaga kerja tersebut. Jika jumlah calon pegawai yang
direkrut dan harus diseleksi cukup besar, mungkin saja kedua fungi itu
dipisahkan dan ditangani oleh dua satuan kerja yang berbeda. Sebaliknya, jika
jumlah calon pegawai yang direkrut dan diseleksi tidak terlalu besar, beban
kerja menyeleksi membenarkan penggabungan penanganan kedua fungsi
tersebut.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para
karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan
keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang
memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai
efisiensi kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen
perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas

1
jelas terlihat bahwa seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam
rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Proses seleksi merupakan proses untuk mempertemukan syarat-syarat
yang diinginkan dengan orang yang akan diterima menjadi karyawan dapat
bekerja sebagaimana yang diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera
pada uraian jabatan, sehinggga semboyan daripada “The Right Man On The
Right Place” akan menjadi kenyataan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa perngertian dari seleksi
2. Apakah tujuan dari proses seleksi
3. Bagaimana proses seleksi dalam perusahaan
4. Bagaimana saja tes-tes dalam seleksi
5. Bagaimana sebuah perusahaan menempatkan pegawai
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat menjelaskan mengenai pengertian dari seleksi’
2. Dapat menjelaskan mengenai tujuan dari proses seleksi
3. Dapat menjelaskan mengenai proses seleksi dalam perusahaan
4. Dapat menjelaskan mengenai tes-tes dalam seleksi
5. Dapat menjelaskan mengenai cara perusahaan menempatkan pegawai

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seleksi
Seleksi merupakan kegiatan lanjutan dari rekrutmen yang telah
dilakukan sebelumnya. Artinya hasil rekrutmen yang dilakukan perusahaan
kemudian dipilih untuk menentukan mana yang layak atau memenuhi
kualifikasi yang diharapkan.1
Seleksi adalah proses pemilihan individu-individu yang memiliki
kualifikasi yang relevan untuk mengisi posisi dalam suatu organisasi. Artinya
untuk memilih karyawan yang sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan diperlukan tahap-tahap seleksi. Dengan terpilihnya karyawan
setelah melalui proses seleksi, maka akan didapat tenaga kerja yang mau dan
mampu untuk bekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya dan memperoleh
karyawan yang akan mematuhi aturan dan loyal terhadap perusahaan.2
Menurut Ambar T Sulistiyani dan Rosidah seleksi merupakan
serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah
seseorang pelamar diterima atau ditolak, dalam suatu instansi tertentu setelah
menjalani serangkaian tes yang dilaksanakan.3
Menurut Sondang P Siagian apabila sekelompok pelamar sudah
diperoleh melalui berbagai kegiatan rekrutmen proses selanjutnya yaitu
seleksi, seleksi proses yang terdiri dari berbagai langkah spesifik yang diambil
untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan pelamar mana yang
ditolak.4

1
Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik, (Jakarta : Rajawali Pers,
2016), hlm 100-101.
2
Robert L Mathis dan John H Jackson, Manajemen Sumber daya Manusia, ( Jakarta :
Salemba Empat, 2001), hlm 305.
3
Ambar T Sulistiyani dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2003), hlm.151.
4
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2015),
hlm.131.

3
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian
dari seleksi yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau
organisasi untuk memilih calon karyawan mana yang lebih memenuhi kriteria
untuk dipekerjakan disuatu perusahaan.
B. Tujuan Seleksi
Secara umum tujuan utama dari proses seleksi karyawan adalah
sebagai berikut :
1. Mendapatkan karyawan yang jujur dan memilki moral yang baik
Artinya yang utama bagi perusahaan adalah memperoleh karyawan
yang jujur dan memiliki moral atau prilaku yang baik. Dengan demikian,
kecil kemungkinan jika nanti diangkat sebagai karyawan akan melakukan
hal-hal yang merugikan perusahaan. Dengan demikian melalui seleksi
dapat meminimalkan resiko karyawan untuk berbuat curang setelah
diterima bekerja.
2. Mendapatkan karyawan yang mau dan mampu
Artinya karyawan mau dan mampu melakukan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya. Hasil seleksi nantinya akan memilih orang-orang
yang mau dan mampu untuk bekerja, sehingga tugas-tugas yang diberikan
kepadanya dapat dijalankan dengan sebaik mungkin. Karyawan seperti ini
akan berkerja sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
3. Mendapat karyawan yang rasa memiliki perusahaan
Dalam hal ini perusahaan berharap karyawan yang dipilih, akan
merasa dirumah sendiri, sehingga berusaha keras untuk bekerja dan
membela kepentingan perusahaan.
4. Mendapatkan karyawan yang loyal dan integritas tinggi
Dalam seleksi diharapkan akan mendapatkan karyawan yang
memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk membela kepentingan
perusahaan.
5. Mendapatkan karyawan yang memiliki inovasi dan motivasi

4
Dalam proses seleksi diharapkan akan mendapatkan karyawan
yang memiliki inovasi dan motivasi yang kuat untuk memajukan
perusahaan. Artinya dengan seleksi yang baik akan memperoleh karyawan
yang inovatif guna untuk mengembangkan produk perusahaan. Demikian
pula harapannya agar motivasi karyawan untuk mengerjakan atau
memajukan perusahaan sangat kuat.5
Adapun tujuan khusus seleksi di perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk merebut karyawan pesaing
Artinya sengaja merekrut karyawan dari perusahaan lain. Hal ini
dilakukan agar karyawan perusahaan pesaing pindah keperusahaannya
dengan iming-iming berbagai fasilitas yang menjanjikan yang lebih dari
sebelumnya. Dengan pindahnya karyawan pesaing diharapkan untuk
melemahkan pesaing dari sisi SDM.
2. Mencari karyawan yang telah memiliki pengalaman
Artinya perusahaan sengaja mencari tenaga kerja yang khusus
memiliki pengalaman yang mamadai sehingga perusahaan tidak perlu lagi
memberikan pelatihan. Biasanya cara ini dilakukan untuk waktu yang
tidak terlalu lama, misalnya meminjamkan karyawan perusahaan rekanan
yang kelebihan karyawan, dengan iming-iming kompensasi yang lebih
baik.
Keuntungan cara ini adalah memperoleh karyawan yang sudah
memiliki pengalaman dan reputasi tertentu, sehungga mampu membantu
perusahaan untuk menjalankan strategi perusahaannya. Kemudian dengan
diambilnya karyawan lain diharapkan perusahaan tersebut menjadi lemah
dibidang SDM.
Sedangkan kelemahan dari tujuan khusus ini adalah perusahaan harus
membayar biaya kompensasi yang diatas rata-rata. Disamping juga loyalitas

5
Kasmir, Op. Cit., hlm 102-103.

5
karyawan yang direkrut untuk tujuan khusus juga diragukan, dan bukan tidak
mungkin akan loncat lagi ke perusahaan lain yang memberikan keuntungan
yang lebih diperusahaan saat ini. Hanya saja cara seperti ini kurang elegan
mengingat hanya mencari keuntungan diatas penderitaan perusahaan lainnya.6
C. Proses Seleksi
Seleksi merupakan tahap lanjutan dari rekrutmen, dalam proses seleksi
tentu tidak hanya satu tetapi bisa jadi ratusan lamaran yang memiliki minat
untuk mengisi jabatan yang disediakan oleh organisasi. Pada tahap seleksi ini
ditentukan calon pegawai yang telah melamar jabatan tersebut dengan
membandingkan sejumlah syarat dan kompetensi yang dimiliki oleh pelamar.
Berikut adalah proses yang bisa digunakan dalam pemilihan calon tenaga
kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Seleksi Administrasi
Surat yang masuk ke bagian personalia atau ke panitia penerimaan
tenaga kerja diteliti atau diperiksa kelengkapannya sesuai dengan
persyaratan yang telah diumumkan. Persyaratan kelengkapan surat
lamaran yang perlu diteliti adalah sebagai berikut :
a. Surat lamaran yang ditulis tangan
b. Fotocopy ijazahyang telah disahkan oleh yang berwenang
c. Daftar riwayat hidup
d. Akademik transkip atau NEM bagi SLTA
e. Kartu tanda bukti bagi pendaftaran diri pada kantor departemen tenaga
kerja
f. Pas foto sesuai permintaan
g. Fotokopi KTP
h. Surat keterangan pengalaman kerja
i. Surat keterangan berlakukan baik dari kepolisisan

6
Ibid., hlm 104

6
j. Surat keterangan kesehatan dari dokter
k. Surat pernyataan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia
l. Dan lain yang dianggap perlu
2. Wawancara pendahuluan
Pada tahap ini biasanya calon tenaga kerja sudah dinilai cara
penampilan dan kemampuan berbicara. Para pelamar ditanya tentang
mereka melamar pekerjaan tersebut, berapa gaji yang diinginkan,
darimana mendapat informasi lowongan kerja, pendidikan dan
pengalaman yang dimiliki dengan menanyakan ijazah terakhir. Apabila
pelamar dianggap memenuhi syarat maka dilanjutkan seleksi tahap
berikutnya dan diberikan formulir lamaran untuk diisi data pribadi secara
lengkap.
3. Formulir lamaran pekerjaan
Pengisisan formulir lamaran dimaksudkan untuk memperoleh data
secara pribadi calon tenaga kerja secara lengkap dan seragam. Umumnya
bagian personalia merancang formulir lamaran tersebut dan diberikan
kepada setiap pelamar. Formulir lamaran merupakan suatu alat untuk
mengumpulkan data yang dapat dipercaya dan akurat dari calon pelamar.
Suatu formulir lamaran pekerjaan dirancang untuk dapat menyajikan
beberapa jenis informasi , yaitu sebagai berikut:
a. Data pribadi, biasanya mencakup identitas pribadi, seperti nama
lengkap, nama kecil, alamat tempat tinggal, tempat dan tanggal lahir,
jenis kelamin, agama, suku, daerah asal, kondisi fisik, penyakit yang
pernah diderita dan jumlah tanggungan.
b. Status pelamar, artinya apakah pelamar sekarang sedang bekerja atau
tidak bekerja.
c. Pendidikan dan keterampilan yang dimiliki dan yang pernah diikutinya
mencerminkan kemampuan intelektual pada diri calon tenaga kerja.

7
d. Riwayat pengalaman, dalam hal ini ditanyakan nama dan alamat
perusahaan yang ditempati pada pekerjaan sebelumnya. Hal ini untuk
melihat kecenderungan tindakan para pelamar yang berpindah-pindah
kerja dari satu perusahaan keperusahaan lain.
e. Referensi atau rekomendasi. Para pelamar diminta untuk mengisi
nama dan alamat orang-orang tertentu yang mengenal pelamar dengan
baik. Artinya orang tersebut dapat memberikan informasi yang faktual
dan objektif mengenai pelamar yang dianggap penting dan relevan.
f. Tanda tangan, pelamar diminta untuk menandatangani dan mengisi
tanggal lamarannya. Sebelum tanda tangan dibubuhkan biasanya ada
kalimat yang menyatakan otoritas dan jaminan pelamar bahwa semua
formulir lamaran adalah benar dan tepat sejauh yang diketahui.
g. Berdasarkan data yang dihasilkan dalam formulir lamaran akan dapat
diketahui gambaran sementara dari calon tenaga kerja, apakah
bertanggung jawab, disiplin berkemampuan dan berpengalaman.
Analisis data pribadi dapat digunakan oleh perusahaan untuk masa
yang akan datang dalam hubungan pengetahuan prestasi di sekolah
dengan produktivitas kerjanya.
4. Pemeriksaan referensi
Referensi merupakan cara untuk membandingkan hasil tes,
wawancara dan keberadaan tenaga kerja tersebut di perusahaan asal.
Perusahaan asal tempat mereka bekerja sebelumnya merasa enggan untuk
memberikan laporan yang tidak menguntungkan. Hanya informasi yang
sebenarnya dan berhubungan dengan pekerjaan dan catatan-catatan
singkat tentang prestasi kerja yang bisa diberikan, seperti berikut:
a. Tanggal masuk tenaga kerja tersebut di perusahaan
b. Jenis pekerjaan dan jabatan yang pernah dipegang
c. Daftar absensi dan daftar penilaian pekerjaan
d. Posisi tenaga kerja pada saat keluar perusahaan

8
e. Alasan mengadakan pemutusan hubungan kerja
f. Kompensasi yang diterima selama bekerja
5. Tes psikologi
Tes ini diadakan dengan maksud untuk mengetahui keadaan diri
calon tenaga kerja terhadap kemungkinan dalam dalam melaksanakan
tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya. Pelaksanakan tes
psikologi sangat tergantung pada besar kecil perusahaan, karena
menyangkut besar biaya yang akan dikeluarkan. Tes psikologi dapat
digolongkan menjadi lima macam yaitu :
a. Tes kecerdasan (Intelegences test), adalah tes untuk mengetahui
kemampuan seorang memahami masalah serta mencarikan
pemecahannya.
b. Tes prestasi (Ahievement test), adalah tes yang dilakukan untuk
mengukur hasil kerja para pelamar.
c. Tes bakat (Aptitude test), adalah tes untuk mengukur bakat atau
kemampuan yang mungkin telah dikembangkan atau masih terpendam
masih belum dipergunakan.
d. Tes minat (Interest test), adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui
minat seseorang terhadap sesuatu.
e. Tes kepribadian (Personality test), adalah tes untuk mengetahui
kepribadian seseorang yang nantinya sangat berperan dan menentukan
keberhasilan seseorang.
6. Wawancara lanjutan
Wawancara sebagai salah satu tahapan proses seleksi adalah
merupakan pertemuan pribadi antara calon tenaga kerja dengan panitia
atau bagian seleksi. Wawancara adalah untuk mendapatkan penjelasan
lebih lanjut dan rinci tentang data pribadi yang telah ada dalam surat
lamaran atau formulir lamaran dan referensi lainnya. Di samping itu juga
untuk mendapatkan informasi yang belum diperoleh selama seleksi

9
diadakan. Dengan demikian dalam wawancara dapat diketahui lebih
banyak mengenai latar belakang calon tenaga kerja. Agar sasaran
pelaksanaan wawancara dapat dicapai maka perlu memperhatikan prinsip
dasar wawancara. Menurut Musanef yang dikutip oleh Bejo Siswanto
mengemukakan prinsip dasar yang dapat digunakan untuk mencapai
sasaran pelaksanaan wawancara adalah sebagai berikut :
a. Performance atau penampilan. Penampilan dari pelamar mulai saat
permunculan di hadapan pihak wawancara, selama wawancara dan
sampai akhir wawancara saat pelamar meninggalkan ruang wawancara
sudah dinilai, adapun pengamatannya antara lain : cara berpakaian,
berjalan menghadap, gerakan, penampilan lainnya yang dapat didengar
dan dilihat oleh wawancara.
b. Potencial improvement, ada beberapa potensi dasar yang dapat
dikembangkan dan diungkapkan dalam wawancara yang ditunjukan
oleh : jawaban selalu logis, sistematis, relevan dan terarah, jawaban
yang kreatif, responsis dan lainnya.
c. Skill profile achievement, adalah gambaran dan prediksi ke depan
tentang kemampuan dan kecakapan yang dimiliki berdasarkan
kemampuan yang diperoleh sebelumnya. Hal tersebut dapat
diidentifikasikan melalui pengamatan dari jawaban wawancara, yaitu:
sejauh mana prinsip dasar yang telah dikuasai tentang profesi dan
kualifikasi yang dimilikinya.
d. Personality attitude, adalah sikap dan sifat kejiwaan yang
memeberikan ciri dan garis kehidupan pelamar yang diwawancarai.
Dalam kesempatan wawancara yang sesaat agak sulit mengungkapkan
seluruh sasaran pribadi yang diinginkan, namun hal ini bisa dicapai
dengan melihat: motivasi mengenai intensitas kemauan dan tingkat
emosional terhadap kebutuhan, kematangan yang ditunjukkan oleh
kejujuran jawaban yang diberikan.

10
e. Specivik values, adalah penilaian yang dilakukan secara spesifik dan
segala sesuatu yang menyangkut diri pihak pelamar yang
diwawancarai, antara lain: latar belakang pribadi, keluarga, sosial,
spesifikasi lain yang ikut berpengaruh atas keberhasilan wawancara.
7. Pemeriksaan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk melihat dengan jelas
kondisi fisik calon tenaga kerja yang biasanya dilakukan oleh tim dokter
perusahaan. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk
mencegah terhadap kemungkinan memperoleh tenaga kerja yang sering
sakit sehingga perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya pengobatan yang
tinggi yang akhirnya merugikan perusahaan. Pemeriksaan kesehatan
meliputi: kesehatan panca indra, kesehatan fisik dan jasmani.
8. Persetujuan atasan langsung
Setelah seleksi dan bagi pelamar yang sudah dinyatakan lolos dari
langkah-langkah sebelumnya maka sampailah pada langakah akhir yang
paling menentukan adalah persetujuan dari atasan langsung. Dalam hal ini
para supervisor yang membutuhkan tenaga kerja dapat mengadakan
wawancara khusus sesuai dengan jenis pekerjaan. Penilaian supervisor
terhadap hasil wawancara akan bersifat final diterima tidaknya calon
tenaga kerja.7
Untuk menghindari atau meminimalkan terjadinya kesalahan yang tak
diinginkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum melakukan proses seleksi adalah :
1. Menyiapkan tenaga kerja Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan
3. Menyiapkan waktu
4. Menyiapkan tahap seleksi

7
I Komang Ardana, dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), hlm.73.

11
Persiapan pada proses seleksi ini harus dilakukan secara lengkap. Jika
sudah mempersiapkan secara matang segala persiapan yang diatas maka
barulah tahap pelaksanaan tes dimulai. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan, maka dapat
dilakukan dengan beberapa metode, disamping juga harus mengikuti prosedur
atau tahap seleksi yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar
jangan sampai hasil seleksi berakhir dengan hal yang tidak diinginkan. 8
D. Tes-tes Dalam Seleksi
Untuk memperoleh tenaga yang sesuai dengan keinginan perusahaan
melakukan beberapa metode atau tes-tes dalam seleksi. Masing-masing
metode memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Berikut adalah tes-tes
atau tahapan dalam seleksi perusahaan yaitu :
1. Screening Lamaran
Pada tahap awal, seleksi kandidat dapat dan harus dilakukan dengan
membaca surat lamaran dapat dicek secara kasar. Sebagai contoh bila
pabrik yang berlokasi di Surabaya dan mencari operator yang tinggal
disekitar pabrik, maka mereka yang bertempat tinggal jauh seperti
Jombang akan langsung disisihkan.
2. Tes mengisi formulir lamaran
Pada tahap kedua dari proses seleksi yang dilakukan adalah meminta
pelamar mengisi sendiri formulir lamaran yang telah disiapkan oleh
perusahaan. Bila pekerjaan menuntuk untuk berbahasa Inggris, formulit
itu akan disiapkan dalam berbahasa Inggris.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui apakah benar pelamar akan
membuat riwayat hidup yang dikirimkan oleh orang lain. Kedua adalah
untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang pelamar yang khusus
dibutuhkan untuk tahap seleksi.

8
Ibid., hlm 101-102.

12
3. Tes kemampuan dan pengetahuan
Tes yang akan diberikan tergantung pada persyaratan yang ditetapkan
untuk tiap jabatan dan tingkat dalam organisasi, jenis tes umum adalah :
a. Tes kemampuan numeracy dan accuraty, yaitu kemampuan
melakukan perhitungan secara cepat dan teliti. Sedangkan accuraty
yaitu ketelitian dan ketepatan dalam hitungan.
b. Tes Intelegensia dasar, yaitu tes untuk mengukur kecerdasan dasar
pelamar/ calon.
c. Tes kemampuan dan keterampilan teknis, yaitu sejenis tes yang
dilakukan sesuai dengan unit kerja yang akan diemban oleh
pelamar/calon.
d. Tes pengetahuan umum, yaitu suatu tes yang sifatnya umum.
e. Tes psikologi
f. Tes dexterity, adalah tes khusus untuk mengukur kecepatan tangan dan
jari tangan untuk pekerjaan yang menuntut kecepatan organ tubuh.
g. Tes jiwa dan fisik Yaitu dengan memeriksa kesehatan calon karyawan
apakah kondisi kesehatan tidak bermasalah, baik dari segi kesehatan
rohani maupun jasmaninya. Hal ini penting dilakukan, agar jangan
sampai karyawan yang diterima nantinya tidak sakit-sakitan sehingga
tidak mampu menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.
4. Wawancara
Melakukan wawancara melalui dialog atau tanya jawab antara
calon karyawan dengan si pewawancara. Tujuannya adalah untuk
mengetahui lebih tentang fisik calon karyawan. Disamping juga untuk
mengetahui tentang kejujuran, serta kemampuan, termasuk mengetahui
pengetahuan dan keterampilannya, cara bicara, kemampuan
mengemukakan pendapat serta menyelesaikan suatu masalah.
Apabila calon karyawan telah terpilih berdasarkan hasil tes dan
wawancara, tahap selanjutnya yang harus dilakukan sebelum

13
menempatkan calon yang dipilih kedalam pekerjaannya. Kedua hal itu
adalah pemeriksaan kesehatan dan pengecekan referensi.
5. Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan telah menjadi standar prosedur normal
yang ditetapkan baik oleh instansi pemerintah maupun perusahaan. Tujuan
utamanya adalah untuk meyakinkan bahwa calon tersebut dalam kondisi
fisik dan mental yang sehat dan prima. Pemeriksaan kesehatan ini
dilakukan oleh dokter dan rumah sakit yang dipercaya oleh perusahaan.
6. Pengecekan Referensi
Pengecekan referensi adalah suatu usaha untuk memperoleh
informasi yang tepat mengenai latar belakang dan sifat calon pelamar.
Informasi sejenis ini terutama diperlukan bila calon bekerja diperusahaan
lain. Informasinya berupa konfirmasi atas keterangan yang telah diberikan
calon pelamar selama wawancara dan untuk mengecek karakter yang
berkaitan dengan moralitas calon, misalkan apakah dia jujur dalam
pengelolaan keuangan. 9
E. Penempatan Pegawai
Setelah diterima menjadi calon karyawan dengan proses yang benar,
maka selanjutnya si calon karyawan akan langsung ditempatkan
dipekerjaanya, terutama bagi mereka yang membutuhkan segera. Namun, bagi
yang perlu mendapatkan pengetahuan, maka akan memasuki pelatihan untuk
beberapa waktu.
Sebelum memasuki dunia kerja karyawan harus menyesuaikan diei
dan mengenal lingkungan pekerjaannya, baik dengan sesame karyawan
maupun peralatan yang akan digunakan. Hal ini dapat dikenal dengan nama
Orientasi karyawan yang lamanya 1 sampai 3 hari.

9
Edi Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2009), hlm 54-59.

14
Selama masa orientasi pelamar sudah berstatus calon karyawan.
Kegunaan dalam melakukan orientasi kepada karyawan adalah untuk
mengenalkan lingkungannya kepada karyawan. Pada saat orientasi calon
karyawan diharapkan mampu untuk :
1. Mengenal riwayat perusahaan
2. Struktur organisasi perusahaan
3. Produk yang dihasilkan
4. Pelanggan
5. Jabatan atau pekerjaan
6. Atasan langsung
7. Teman sekerja
8. Peralatan perusahaan yang dimiliki
9. Cara mengerjakan pekerjaan
10. Peraturan perusahaan
Paling utama sebagai karyawan harus mampu mematugi aturan yang
telah ditetapkan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Calon
karyawan harus memahami budaya perusahaan, yang harus diikuti oleh
seluruh karyawan. 10

10
Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada Pers, 2012), hlm 370.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seleksi pegawai adalah memperoleh karyawan yang paling tepat
dalam kualitas maupun kuantitas dari calon-calon yang akan ditariknya. Dan
dapat ditambahkan kembali bahwa seleksi sangat berperan bila ternyata para
karyawan berprestasi baik sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu
seleksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Tujuan diadakannya
seleksi karyawan yaitu untuk mendapatkan tenaga kerja yang paling tepat
untuk memangku jabatan tertentu, hal ini diartikan bahwa tenaga kerja
tersebut dapat memberikan prestasinya pada perusahaan.
Proses seleksi terdiri dari paling sedikit delapan langkah yang dapat
ditempuh. Khususnya satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia sudh
memiliki informasi yang diperoleh dengan mengambil langkah-langkah
tertentu itu, misalnya informasi tentang kondisi kesehatan pegawai yang
bersangkutan.
B. Saran
Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang diperlukan,
perusahaan membutuhkan seleksi yang tepat. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa teknis dari segi seleksi tidak lain dari usaha untuk
mendapatkan orang-orang yang tepat untuk jabatan yang tepat.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para
karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan
keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang
memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai
efisiensi kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen
perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas
jelas terlihat bahwa seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam
rangka pencapaian tujuan perusahaan.

16

Anda mungkin juga menyukai