Anda di halaman 1dari 21

Pengantar Bisnis

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis

Disusun Oleh: Kelompok I


Nuning Sri Noviani Adina Putri M. Ardiansyah Kemal Muh. Ihsan Fitri Insiani Muh. Ardiansyah

(C 301 13 041) (C 301 13 042) (C 301 13 043) (C 301 13 044) (C 301 13 045) (C 301 13 046)

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kita kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani, sehingga kita masih bisa menghirup udara segar dan banyak lagi nikmat lain yang tak terhitung jumlahnya. Oleh karena itulah, kita wajib mensyukuri segala nikmat-Nya tersebut agar kita termasuk ke dalam orang-orang yang di beri nikmat yang banyak dan orang-orang yang beriman, dan bukan sebagai hamba-Nya yang kufur dan mendapat siksaan-Nya yang amat pedih di akhirat kelak. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperoleh banyak informasi mengenai Pemilihan Kepemimpinan Bisnis. Makalah ini disusun dari informasi yang di ambil dari beberapa sumber sehingga lebih banyak ilmu yang dapat disajikan kepada pembaca. Di dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak rintangan, baik itu berasal dari diri penyusun sendiri maupun dari luar. Namun atas berkah Allah semata, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang Pemilihan Kepemimpinan Bisnis yang di khususkan kepada ilmu ekonomi bisnis. Sehingga pembaca dapat memperoleh ilmu maupun informasi seputar dunia perekonomian yang tengah marak dewasa ini. Setelah itu kami berharap agar makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat banyak kesalahan di dalamnya. Akhir kata, kami sebagai penyusun meminta maaf sebesarbesarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi, karna kami hingga saat ini masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.

Palu,

Oktober 2013

Penyusun, Kelompok 1

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 2

DAFTAR ISI
I. Kata Pengantar 2 Daftar Isi. 3

II.

III.

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang 5 Rumusan Masalah... 5 Tujuan Pembelajaran... 5

IV. BAB II

PEMBAHASAN

5.1. Bentuk-Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis 6 5.2. Perusahaan Kepemilikan Tunggal.. 6 5.2.1. Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal.. 6 5.2.2. Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal.. 7 5.3. Perusahaan Rekanan.. 8 5.3.1. Keuntungan Perusahaan Rekanan.. 8 5.3.2. Kerugian Perusahaan Rekanan.. 9 5.4. Korporasi 10 5.4.1. Keuntungan Korporasi 10 5.4.2. Kerugian Korporasi 11 5.4.3. Individu dapat Membentuk Badan Hukum 11 5.4.4. Korporasi S 12 5.4.5. Perusahaan Kewajiban Terbatas 13 5.5. Ekspansi Korporat: Merger dan Akuisisi.. 13 5.6. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Khusus 14 5.7. Waralaba 14 5.7.1. Keuntungan Waralaba 14 5.7.2. Kerugian Waralaba 15 5.7.3. Keberagaman dalam Waralaba.. 16 5.7.4. Waralaba Berbasis Rumahan. 17 5.7.5. E-Commerce dalam Waralaba 17
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 3

5.7.6. Penggunaan Teknologi dalam Waralaba 18 5.7.7. Waralaba dalam Pasar Internasional 18 5.8. Koperasi 19

V.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan 20 Saran.. 20 VI. Daftar Pustaka 21

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 4

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang: Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering kali para wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk mengevaluasi dampak dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih begitu saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk bentuk yang paling banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan adalah hal yang penting karena ini adalah keputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan maupun usahanya. Walaupun keputusan tersebut dapat diubah, mengubah suatu bentuk kepemilikan menjadi bentuk kepemilkan yang lain dapat dapat menjadi hal yang meyulitkan, memakan waktu, rumit, serta mahal. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk kepemilikan ke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal.

Rumusan Masalah: Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah: Apa saja bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis pada umumnya? Apa saja keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kepemilikan bisnis tersebut?

Tujuan Pembelajaran Setelah membaca materi dari makalah ini diharapkan: Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk-bentuk dari kepemilikan bisnis pada umumnya. Mahasiswa dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari tiap-tiap kepemilikan bisnis tersebut.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 5

BAB II
PEMBAHASAN 5.1. Bentuk-Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Satu kata kunci sukses dalam memulai sebuah bisnis baru adalah memahami bagaimana mendapatkan sumber daya yang Anda butuhkan. Untuk bertahan dalam bisnis, Anda mungkin membutuhkan bantuan dari seseorang dengan keahlian lebih dibandingkan Anda dalam area-area tertentu atau Anda mungkin perlu mendapatkan uang untuk berekspansi. Tiga bentuk utama dari kepemilikan bisnis adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan Kepemilikan Tunggal yaitu sebuah bisnis yang dimiliki, dan biasanya dikelola oleh satu orang. Itu adalah bentuk kepemilikan bisnis yang paling umum. 2. Perusahaan Rekanan yaitu ketika dua atau lebih orang secara legal setuju untuk menjadi pemilik bersama sebuah bisnis, organisasi inilah yang disebut perusahaan rekanan. 3. Korporasi yaitu entitas legal dengan otoritas untuk bertindak dan mempunyai kewajiban terpisah dari pemiliknya Masing-masing bentuk kepemilikan bisnis mempunyai keuntungan dan kerugian. Penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian ini sebelum mencoba untuk memulai sebuah bisnis. Ingatlah selalu bahwa hanya karena sebuah bisnis dimulai dalam salah satu bentuk kepemilikan, bisnis tersebut tidak harus tetap dalam bentuk tersebut.

5.2. Perusahaan Kepemilikan Tunggal


5.2.1. Keuntungan dari Perusahaan Kepemilikan Tunggal Perusahaan kepemilikan tunggal adalah jenis bisnis yang termudah untuk Anda jelajahi dalam pencarian Anda akan karier yang menarik. Keuntungan dari perusahaan kepemilikan tunggal meliputi hal-hal berikut ini: 1. Kemudahan untuk memulai dan mengakhiri bisnis tersebut. Hal yang harus Anda lakukan untuk memulai sebuah perusahaan kepemilikan tunggal adalah membeli atau menyewa perlengkapan yang dibutuhkan, dll. Juga sama mudahnya untuk keluar dari bisnis ini, Anda tinggal berhenti saja.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 6

2.

Menjadi atasan anda sendiri. Bekerja untuk orang lain memang tidak menimbulkan kegembiraan seperti bekerja untuk Anda sendiri, setidaknya itulah yang dirasakan pemilik tunggal.

3.

Kebanggaan atas kepemilikan. Orang yang memiliki dan mengelola bisnis mereka sendiri berhak untuk merasa bangga atas kerja mereka.

4.

Meninggalkan warisan. Pemilik bisnis mempunyai sesuatu untuk diwariskan bagi generasi mendatang.

5.

Kepemilikan atas laba perusahaan. Menyenangkan untuk mengetahui Anda dapat menghasilkan laba sebanyak mungkin dan tidak harus membagi uang tersebut dengan siapapun (kecuali dengan pemerintah, dalam pajak).

6.

Tidak ada pajak khusus. Semua laba dari perusahaan kepemilikan tunggal dipajaki sebagai penghasilan pribadi dari pemilik, membayar pajak penghasilan normal atas uang tersebut.

5.2.2. Kerugian Perusahaan Kepemilikan Tunggal Tidak semua orang mempunyai kelengkapan untuk memiliki dan mengelola sebuh bisnis. Acap kali sulit untuk menabung cukup uang untuk memulai sebuah bisnis dan menjalakannya. Terdapat kerugian-kerugian untuk memiliki bisnis Anda sendiri, meliputi: 1. Kewajiban tidak terbatas adanya risiko kerugian pribadi. Ketika Anda memiliki bisnis Anda sendiri, artinya Anda mempunya kewajiban tidak terbatas. Maksudnya semua utang atau kerusakan yang disebabkan oleh bisnis tersebut adalah utang Anda dan Anda harus membayarnya. 2. Sumber daya finansial yang terbatas. Dana yang tersedia untuk bisnis terbatas pada dana yang dapat dikumpulkan pemilik (tunggal) bisnis tersebut. 3. Kesulitan manajemen. Semua bisnis membutuhkan manajemen, namun perusahaan kepemilikan tunggal acap kali sulit untuk mendapakan karyawan yang memenuhi syarat karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan lain. 4. Komitmen waktu yang besar. Meskipun para pemilik perusahaan tunggal menetapkan jam kerja mereka sendiri, tapi sulit untuk memiliki bisnis, mengelolanya, melatih orang dan memiliki waktu untuk hal lain dalam hidup. 5. Tunjangan sampingan. Jika anda merupakan atasan bagi anda sendiri, anda kehilangan tunjangan sampingan yang sering kali didapatkan dari bekerja untuk orang lain.
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 7

6.

Pertumbuhan yang terbatas. Ekspansi sering kali lambat karena perusahaan kepemilikan tunggal hanya mengandalkan pemiliknya untuk sebagian besar kreativitas, pengetahuan dalam menjalankan bisnis, dan pendanannya.

7.

Rentang hidup yang terbatas. Jika pemilik tunggal meninggal dunia menjadi tidak mampu atau pensiun, bisnis tersebut tidak lagi eksis (kecuali dijual atau diambil alih oleh oleh ahli waris pemilik tunggal tersebut).

5.3. Perusahaan Rekanan


Perusahaan rekanan adalah suatu bentuk legal bisnis dengan dua pemilik atau lebih. Berikut adalah beberapa jenis rekanan: 1. Perusahaan rekanan umum (general partnership) adalah perusahaan rekanan yang semua pemilik berbagi berbagi dalam operasi bisnis dan dalam menanggung kewajiban untuk utang bisnis tersebut. 2. Perusahaan rekanan terbatas (limited partnership) adalah perusahaan rekanan dengan satu atau lebih rekanan umum dan satu atau lebih rekanan terbatas. 3. Perusahaan rekanan terbatas master (master limited partnership MLP) terlihat sangat mirip dengan sebuah korporasi yang bertindak korporasi dan diperdagangkan dalam pasar saham seperti korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan rekanan dan dengan demikian menghindari pajak penghasilan korporasi.

5.3.1. Keuntungan Perusahaan Rekanan Terdapat banyak keuntungan dalam memiliki satu rekanan atau lebih dalam bisnis, diantaranya sebagai berikut: 1. Lebih banyak sumber finansial. Ketika dua orang atau lebih menggabungkan uang dan kredit mereka, lebih mudah untuk membayar sewa dan tagihan lainnya yang timbul dalam bisnis. 2. Manajemen bersama dan keterampilan dan pengetahuan gabungan/ komplementer. Jauh lebih mudah untuk mengelola aktivitas sehari-hari dari bisnis dengan rekanan yang dipilih dengan hati-hati. Beberapa orang menemukan bahwa rekanan terbaik adalah pasangan hidup. 3. Kemampuan bertahan hidup lebih lama. Satu studi yang memeriksa 2.000 bisnis yang dimulai sejak 1960 melaporkan bahwa rekanan empat kali lebih

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 8

berkemungkinan untuk berhasil dibandingkan perusahaan kepemilikan tunggal. 4. Tidak ada pajak khusus. Semua laba perusahaan rekanan dipajaki sebagai penghasilan pribadi dari pemiliknya, dan pemilik membayar pajak penghasilan normal atas uang tersebut.

5.3.2. Kerugian Perusahaan Rekanan Setiap kali orang harus sependapat terdapat kemungkinan konflik dan ketegangan. Berikut adalah kerugian dari perusaah rekanan: 1. Kewajiban tidak terbatas. Setiap rekanan umum berkewajiban terhadap utang dari perusahaan, tidak peduli siapa yang bertanggung jawab dalam menyebabkan utang tersebut. Rekanan umum dapat kehilangan rumah dan semua yang mereka miliki jika bisnis mengalami kekalahan dalam tuntutan hukum atau bangkrut. 2. Pembagian laba. Berbagi risiko juga berarti berbagi laba, dan itu dapat menyebabkan konflik, tidak terdapat sistem yang baku untuk membagi laba dalam perusahaan rekanan jadi laba tidaklah dibagi secara merata. 3. Perselisihan antara rekanan. Perselisihan atas uang hanyalah salah satu contoh konflik potensial dalam sebuah perusahaan rekanan. Karena masalah seperti ini, semua persyaratan dari perusahaan tersebut harus dinyatakan secara tertulis untuk melindungi semua pihak dan untuk meminimalkan kesalahpahaman. 4. Kesulitan untuk berhenti. Setelah anda berkomitmen pada sebuah perusahaan rekanan, tidaklah mudah untuk keluar darinya. Secara mengejutkan, perusahaan hukum acap kali mempunyai perjanjian rekanan yang cacat dan sulit untuk mengakhirinya.

Cara terbaik untuk mengetahui keuntungan dan kerugian perusahaan rekanan adalah dengan mewawancarai beberapa orang yang mempunyai pengalaman dengan perjanjian sejenis. Mereka akan memerikan anda wawasan untuk menghindari masalah. Satu ketakutan umum dari memiliki bisnis anda sendiri atau mempunyai seorang rekanan adalah rasa takut kehilangan semua yang dimiliki jika bisnis tersebut kehilangan banyak uang atau seseorang menuntut bisinis tersebut.
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 9

5.4. Korporasi
Sebuah korporasi konvensional (conventional corporation) adalah entitas legal terpisah dari para pemiliknya (pemilik korporasi adalah para pemegang sahamnya). Ini berarti pemilik tidak bertanggung jawab untuk utang atau masalah lain apa pun dari korporasi di luar uang yang mereka investasikan. Pemilik tidak lagi harus khawatir akan kehilangan harta milik pribadi, seperti rumah, mobil, properti mereka yang lain karena adanya masalah bisnis-sebuah keuntungan yang siknifikan. Sebuah korporasi tidak hanya membatasi sebuah kewajiban dari pemilik, tetapi acap kali memungkinkan banyak orang untuk berbagi kepemilikan (dan laba) dari sebuah bisnis tanpa bekerja di sana.

5.4.1. Keuntungan Korporasi Sebagian orang tidak bersedia merisikokan semuanya untuk memasuki bisnis. Akan tetapi, agar bisnis tetap tumbuh dan berkembang dan menciptakan kesempatan ekonomi, banyak orang harus bersedia menginvestasikan uang mereka ke dalamnya dengan melalui sistem korporasi. Beberapa keuntungan korporasi adalah: 1. Kewajiban yang terbatas, berarti bahwa pemilik dari sebuah bisnis bertanggung jawab terhadap kerugian hanya hingga sejumlah yang mereka investasikan. 2. Lebih banyak uang untuk investasi, karena korporasi menjual kepemilikan (saham) kepada siapa saja yang tertarik. 3. Ukuran. Artinya bahwa sebuah korporasi besar dengan banyak sumber daya dapat mengambil keuntungan dari kesempatan di manapun di dunia. 4. Hidup terus menerus. Karena korporasi terpisah dari mereka yang memilikinya, kematian satu pemilik atau lebih tidak mengakhiri korporasi. 5. Kemudahan dalam perubahan kepemilikan. Ini hanya perlu melakukan penjualan saham kepada pihak lain. 6. Kemudahan untuk menarik karyawan yang berbakat dengan menawarkan tunjangan-tunjangan seperti opsi saham. 7. Pemisahan kepemilikan dari manajemen, sehingga dapat menggalang uang dari banyak investor berbeda tanpa melibatkan mereka dalam manajemen.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 10

5.4.2. Kerugian Korporasi Terdapat begitu banyak perusahan kepemilikan tunggal dan rekanan di setiap wilayah negara, sehingga pastilah terdapat beberapa kerugian untuk menjadi korporasi. Kerugian tersebut antara lain: 1. Pekerjaan surat menyurat yang ekstensif. Sebuah perusahaan kepemilikan tunggal atau rekanan dapat menyimpan catatan akuntansi yang agak kasar namun pada sebuah korporasi, catatan akuntasi, laporan rapat, dan sebagainya harus disimpan dengan sebaik mungkin. 2. Pemajakan ganda. Laba korporat dikenakan pajak dua kali yaitu korporasi membayar pajak sebelum laba didistribusikan kepada pemegang saham dan seterusnya, pemegang saham masih harus membayar pajak dari labanya tersebut. 3. 4. Dua pengembalian pajak. Pengembalian pajak ini cukup rumit dan membutuhkan bantuan akuntan public bersertifikasi. Ukuran. Ukuran dapat menjadi keuntungan maupun kerugian korporasi. Korporasi besar kadang menjadi tidak fleksibel dan terikat pada birokrasi untuk merespon perubahan pasar dengan cepat. 5. 6. 7. Kesulitan untuk mengakhiri. Begitu korporasi dimulai, maka akan sulit pula untuk diakhiri. Kemungkinan konflik dengan pemegang saham dan dewan direktur. Biaya awal. Untuk mendirikan korporasi membutuhkan biaya awal yang terbilang sangat besar karena melibatkan pengacara dan akuntan yang mahal.

5.4.3. Individu dapat Membentuk Badan Hukum Tidak semua korporasi merupakan organisasi besar dengan ratusan karyawan atau ribuan pemegang saham .indidu misalnya sopir truk, dokter, pengajar, tukang pipa, atlet, dan bintang film juga dapat membentuk badan hukum. Biasanya individu yang membentuk badan hukum tidak menerbitkan saham untuk orang lain, oleh karena itu, mereka tidak mempunyai semua keuntungan dan kerugian korporasi besar sama. Keuntungan utama mereka adalah kewajiban terbatas dan kemungkinan adanya tunjangan pajak.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 11

Korporasi mempunyai aturan-aturan sendiri yang akan mendiskripsikan bagaimana perusahaan tersebut akan di operasikan, baik dari sudut pandang legal maupun manajerial. Aturan tersebut yaitu: 1. Bagaimana, kapan,dan dimana rapat pegang saham dan direktur di adakan, dan berapa lama masa jabatanya. 2. 3. 4. 5. Otoritas direktur. Kewajiban dan tanggung jawab pejabat. Bagaimana saham di terbitkan. Masalah-masalah lainnya meliputi kontrak karyawan.

5.4.4. Korporasi S Korporasi S adalah kreasi pemerintah yang unik yang terlihat seperti korporasi, tetapi dipajaki seperti perusahaan kepemilikan tunggal dan perusahaan rekanan. Syarat-syarat menjadi korporasi S adalah:
1. Mempunyai tidak lebih dari 100 orang pemegang saham. Mempunyai pemegang saham yang merupakan badan atau individu dan merupakan

2.

warga atau penduduk permanen. 3. 4. Hanya mempunyai satu kelas saham yang belum di bayar. Tidak mempunyai lebih dari 25 persen dari laba yang didapatkan dari sumbersumber pasif.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 12

5.4.5. Perusahaan Kewajiban Terbatas Perusahaan kewajiban terbatas (limited liability company LLC) merupakan perusahan yang mirip dengan korporasi S, tetapi tanpa persyaratan kelayakan khusus. LLC diperlukan karena LLC menawarkan kepada bisnis yang terbaik dari semua dunia korporat. Keuntungan-keuntungnya meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. Kewajibannya terbatas. Pilihan pada pemajakan. Aturan kepemilikan yang fleksibel. Distribusi laba dan kerugian yang fleksibel. Fleksibilitas operasi. Dan tentu saja LLC mempunyai kerugian. Kerugian-kerugian tersebut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Tidak ada saham. Rentang hidup yang terbatas. Intensif yang lebih sedikit. Pajak Pekerjaan surat menurat.

5.5. Ekspansi Korporat: Merger dan Akuisisi


Marger dan akuisisi mempunyai perbedaan yang jelas. Merger adalah hasil dari dua perusahaan yang membentuk satu perusahan. Sedangkan akuisisi adalah satu perusahaan membeli properti dan obligasi dari perusahaan lain. Akuisisi lebih menyerupai membeli sebuah rumah dibandingkan memasuki sebuah perkawinan. Terdapat 3 jenis utama merger korporat, yaitu vertikal, horizontal, dan konglomerat. Merger vertikal adalah penggabungan dua perusahaan yang terlibat dalam tahapan berbeda dalam bisnis yang terkait. Misalnya adalah marger antara perusahaan minuman ringan dan perusahaan yang memproduksi pemanis buatan. Merger seperti ini akan memastikan pasokan pemanis secara konstan yang dibutuhkan oleh pemanufaktur minuman ringan. Merger ini juga dapat membantu memastikan kendali mutu dari produk perusahaan miniman ringan tersebut. Merger horizontal menggabungkan dua perusahaan dalam industri yang sama dan memungkinkan mereka untuk melakukan diversifikasi untuk mengembangkan produk mereka. Dan merger konglomerat menggabungkan perusahaan dalam industri yang sama sekali tidak berkaitan.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 13

5.6. Bentuk-Bentuk Kepemilikan Khusus


Selain tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis, kita akan mendiskusikan dua bentuk khusus kepemilikan, yaitu waralaba dan kooperasi. Marilah kita melihat pada waralaba terlebih dahulu.

5.7. Waralaba
Pada dasarnya, perjanjian waralaba (franchise agreement) adalah perjanjian dimana seseorang dengan ide bagus untuk bisnis (pewaralaba (franchisor)) menjual hak untuk menggunakan nama bisnis tersebut dan untuk menjual produk atau jasa

(waralaba(franchise)) kepada orang lain (terwaralaba (franchisee)) dalam sebuah teritorial tertentu. Pewaralaba adalah sebuah perusahaan yang menghubungkan sebuah konsep produk dan menjual kepada orang lain hak untuk membuat dan menjual produk tersebut. Sedangkan waralaba adalah hak untuk menggunakan nama bisnis tertentu dan menjual produk atau jasannya dalam sebuah teritorial tertentu. Dan terwaralaba adalah orang yang membeli waralaba.

5.7.1. Keuntungan Waralaba Pertumbuhan waralaba di seluruh dunia tentu tidak tercapai secara tidak sengaja. Waralaba jelas mempunyai beberapa keuntungan: 1. Bantuan manajemen dan pemasaran. Beberapa pewaralaba membantu terwaralaba mereka berhasil dengan membantu dalam upaya-upaya pemasaran lokal alih-alih membuat mereka hanya bergantung pada periklanan nasional. Selanjutnya, terwaralaba mempunyai seluruh jaringan sesama terwaralaba yang menghadapi masalah serupa dan dapat membagi pengalaman mereka. 2. Kepemilikan pribadi. Sebuah operasi waralaba adalah tetap toko Anda, dan Anda menikmati sebanyak insentif dan laba seperti pemilik tunggal lainnya. Anda masih merupakan atasan anda sendiri, meskipun Anda harus mengikuti lebih banyak aturan, regulasi, dan prosedur dibandingkan dengan toko yang Anda miliki sendiri secara privat. 3. Nama yang dikenal secara nasional. Dengan waralaba yang telah mapan, Anda mendapatkan pengakuan dan dukungan instan dari sebuah kelompok produk dengan pelanggan yang telah mapan di seluruh dunia.
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 14

4.

Nasihat dan bimbingan finansial. Sebuah masalah besar bagi bisnis kecil untuk mengatur keuangan dan belajar untuk mempertahankan rekor yang baik. Terwaralaba mendapatkan bimbingan berharga serta nasihat secara berkala dari orang-orang yang mempunyai keahlian dalam bidang ini. Bahkan, sejumlah pewaralaba akan menyediakan pendanaan untuk terwaralaba potensial yang mereka abffap akan menjadi bagian berharga dari sistem waralaba tersebut.

5.

Tingkat kekagalan yang lebih rendah. Menurut sejarah, tingkat kegagalan untuk waralaba adalah lebih rendah dibandingkan ventura bisnis lainnya. Sejumlah ahli berkata bahwa bisnis independen gagal delapan kali lebih sering dibandingkan bisnis waralaba. Akan tetapi, waralaba telah tumbuh sedemikian cepatnya, sehingga banyak waralaba lemah telah memasuki bidang ini, sehingga Anda harus berhat-hati berinvestasi dengan bijaksana.

5.7.2. Kerugian Waralaba Kedengarannya hampir seperti waralaba adalah sesuatu yang telalu baik untuk menjadi kenyataan. Akan tetapi, terdapat beberapa potensi bahaya yang tidak terlihat. Anda harus memeriksa perjanjian sejenis dengan terwaralaba yang ada dan kemungkinan mendiskusikan gagasan tersebut dengan pengacara dan akuntan. Kerugian dari waralaba meliputi hal hal berikut ini : 1. Biaya awal yang besar. Sebagian besar waralaba akan meminta biaya hanya untuk mendapatkan hak atas waralaba tersebut. Biaya untuk waralaba dapat sangat bervariasi. Untuk mendapatkan waralaba yang lebih baik anda sebaiknya mempunyai uang yang lebih banyak. 2. Laba yang dibagi. Pewaralaba acap kali akan meminta bagian besar dari laba selain dari biaya awal atau suatu komisi persentase berdasarkan pada penjualan, bukan laba. Bagian yang diminta oleh pewaralaba ini biasanya disebut sebagai royalti. 3. Regulasi manajemen. Bimbingan manajemen dapat menjadi perintah manajerial, direksi dan pembatasan. Terwaralaba yang merasa terbeban oleh aturan dan regulasi peusahaan dapat kehilangan semangat dan insentif untuk menjadi atasan mereka sendiri dengan bisnis mereka sendiri. Satu dari perubahan terbesar dalam waralaba pada tahun-tahun terakhir adalah

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 15

bersatunya para terwaralaba untuk memecahkan keluhan mereka terhadap pewaralaba alih-alih berperang sendiri-sendiri. 4. Pengaruh ekor jas. Apa yang terjadi dengan waralaba anda jika sesama terwaralaba gagal? Sangat mungkin Anda akan terpaksa gulung tikar meskipun waralaba anda sendiri menguntungkan. Kondisi ini acap kali disebut sebagai pengaruh ekor jas (coattail effects). 5. Pelarangan untuk menjual. Tidak seperti pemilik bisnis privat yang dapat menjual perusahaan mereka kepada siapa pun yang mereka pilih dengan syarat-syarat mereka sendiri, banyak terwaralaba menghadapi pelarangan untuk menjual kembali waralaba mereka. Dengan maksud mengendalikan kualitas terwaralaba mereka, perwaralaba acap kali memaksa untuk menyetujui pemilik yang baru yang harus memenuhi standar mereka. 6. Pewaralaba yang curang. Berwaralaba dengan keyakinan umum, sebagian besar pewaralaba bukanlah sistem yang besar. Banyak diantaranya adalah perusahaan kecil yang agak tidak dikenal, sehingga terwaralaba prospektif mungkin hanya mengetahui sedikit hal mengenai perusahaan tersebut. Sebagian besar perwaralaba jujur, tetapi telah terdapat peningkatan keluhan kepada Federal Trade Commission mengenai pewaralaba yang memberikan sedikit atau tidak memberi apa pun dari apa yang mereka janjikan. Sebelum anda membeli sebuah waralaba, pastikan bahwa anda memeriksa fakta fakta yang ada sepenuhnya.

5.7.3. Keberagaman dalam Waralaba Perusahaan konsultan swasta Women In Franchising (WIF) menemukan bahwa kepemilikan waralaba perempuan menurun seiring biaya waralaba meningkat. Meskipun wanita memiliki sekitar separuh dari perusahaan AS, mereka menerima uang kurang dari 4 persen modal ventura. Meskipun akses terhadap modal meningkat, jumlah kredit yang diberikan kepada wanita masih berada dibelakang yang diberikan kepada pria. Banyak ahli percaya bahwa masih banyak yang perlu dilakukan untuk mendukasi para pemilik bisnis wanita mengenai bentuk pendanaan yang sesuai untuk setiap tahapan pertumbuhan bisnis. Semakin banyak wanita yang menerima pesan tersebut. Bahkan, wanita tidak lagi hanya menjadi terwaralaba; mereka juga menjadi pewaralaba. Ketika wanita mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendanaan untuk mengembangkan bisnis
Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 16

mereka, mereka acap kali berpaling dan mencari terwaralaba untuk menghindari biaya ekspansi. Bisnis yang dimiliki minoritas tumbuh dengan kecepatan lebih dari enam kali kecepatan nasional. Sebagai hasilnya, pewaralaba menjadi lebih terfokus untuk merekrut terwaralaba minoritas.

5.7.4. Waralaba Berbasis Rumahan Bisnis berbasis rumahan menawarkan banyak keuntungan nyata, termasuk bebas dari stres untuk mengadakan perjalanan pulang pergi, lebih banyak waktu untuk kegiatan keluarga, dan biaya yang lebih rendah. Akan tetapi, satu kerugian dari memiliki bisnis yang berbasis di rumah adalah perasaan terisolasi. Dibandingkan dengan wirausahawan berbasis rumahan, terwaralaba berbasis rumahan merasa lebih tidak terisolasi. Pewaralaba yang berpengalaman membagi pengetahuan mereka untuk membangun perusahaan yang menguntungkan dengan terwaralaba.

5.7.5. E-Commerce dalam Waralaba Kita telah berbicara mengenai bagaimana e-commerce merevolusi cara kita melakukan bisnis. Banyak waralaba dengan took-tokonya yang eksis secara fisik mulai mengembangkan bisnis mereka secara online. Waralaba yang dimulai dengan teritorial terbatas sekarang membuka cabang secara global. Banyak pewaralaba melarang situs web yang disponsori terwaralaba. Konflik antara pewaralaba dan terwaralaba dapat meledak jika kemudian pewaralaba menciptakan situs webnya sendiri. Terwaralaba mungkin khawatir bahwa situs tersebut akan menarik penjualan dari lokasi fisik mereka. Kadang-kadang, pewaralaba mengirimkan royalti balik kepada pemilik toko yang merasa penjualan mereka dirugikan oleh penjualan internet pewaralaba, tetapi itu tidak selalu membawa perdamaian. Sebelum membeli sebuah waralaba, bijaksana bila anda membaca tulisan kecil mengenai penjualan online-nya.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 17

5.7.6. Penggunaan Teknologi dalam Waralaba Pewaralaba acap kali menggunakan teknologi, baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka maupun terwaralaba mereka. Dengan menggunakan situs web, setiap terwaralaba mempunyai akses langsung pada setiap subjek yang melibatkan operasi waralaba, bahkan hingga formulir untuk diisi. Terdapat ruang chat dimana para terwaralaba dapat mendiskusikan isu-isu dengan satu sama lain. Semua terwaralaba dikirimkan berita terbaru perusahaan melalui e-mail. Perusahaan telah menemukan bahwa internet adalah sebuah cara yang hebat untuk menyebarkan informasi dan merevolusi dukungan pewaralaba dan komunikasi terwaralaba.

5.7.7. Waralaba dalam Pasar Internasional Daya tarik pasar global telah terbawa ke dalam waralaba. Sekarang, pewaralaba Amerika menghitung laba mereka dalam peso, won, euro, krona, baht, yen, dan banyak lagi mata uang lainnya. Apa yang membuat waralaba berhasil dalam pasar internasional adalah sama dengan yang membuatnya berhasil di Amerika Serikat: kenyamanan dan tingkat layanan dan kualitas yang dapat diramalkan. Meskipun demikian, terwaralaba harus berhati-hati untuk beradaptasi dengan daerah. Di Prancis, orang orang mengira sebuah tempat perbaikan furnitur bernama Dip N Strip adalah sebuah bar yang menampilkan penari telanjang. Akan tetapi, secara umum, waralaba AS berhasil dengan baik diseluruh dunia dan beradaptasi dengan kebiasaan dan keinginan konsumen lokal. Perkembangan waralaba Internasional terjadi dalam dua arah. Seperti pewaralaba AS yang harus beradaptasi dengan pasar asing mereka, pewaralaba asing juga harus bermain-main dengan menu dan tata letak toko untuk menyesuaikan diri secara lebih baik dengan pasar AS.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 18

5.8. Koperasi
Beberapa orang tidak menyukai gagasan dari adanya pemilik, manajer, pekerja dan pembeli sebagai individu yang terpisah dengan tujuan terpisah. Orang orang ini telah membentuk organisasi jenis berbeda untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap hal hal, seperti listrik, pengasuh anak, perumahan, pelayanan kesehatan, makanan, dan layanan finansial. Organisasi seperti ini dinamakan koperasi (cooperative) yang dimiliki dan dikendalikan oleh orang-orang yang menggunakannya dengan kebutuhan yang sama yang menggabungkan sumber daya mereka untuk keuntungan bersama. Terdapat jenis koperasi lainnya di Amerika Serikat didirikan untuk alasan yang berbeda. Koperasi-koperasi ini dibentuk untuk memberi kekuatan ekonomi yang lebih besar kepada para anggotanya dibandingkan jika mereka berdiri sendiri sebagai individu. Contoh terbaik dari koperasi semacam ini adalah koperasi pertanian. Meskipun dengan adanya utang dan merger, koperasi masih merupakan kekuatan besar dalam agrikultural saat ini.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 19

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik. Bentuk kepemilikan yang terbaik untuk seorang wirausahawan mungkin sama sekali tidak sesuai untuk wirausahawan lainnya. Memilih bentuk kepemilikan yang benar berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak mengenai suatu kepemilikan.

Saran:
Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik. Oleh karena itu, dalam memilih bentuk kepemilikan yang terbaik hendaknya disesuaikan dengan : Kemampuan Modal Lokasi pendirian Kemampuan menanggani perusahaan Keahlian pendiri

Dengan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimliki, kita baru bisa memilih bentuk perusahaan yang mana yang terbaik untuk dijalani.

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 20

DAFTAR PUSTAKA
Mickels, McHugh McHugh. Pengantar Bisnis. 2010. Jakarta, Salemba Empat.

http://www.ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=615:jenis-jenisusaha&catid=46:perencanaan-bisnis&Itemid=69 Thomas dan Norman . (2008) . Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil . Edisi 5 Buku 1 . Jakarta : Salemba Empat. http://pemasarankokrepot.blogspot.com/2010/07/lingkungan-pemasaran-langsung.html http://islam-download.net/contoh-contoh/contoh-visi-misi-organnisasi.html http://jakartagrosir.com/jakarta-great-sale-mangga-dua-mall-77.html

Memilih Untuk Kepemimpinan Bisnis | 21

Anda mungkin juga menyukai