DOSEN PENGAMPU
Dr. Ir. Suryono, MS
OLEH :
BOPALYON PEDI UTAMA
P2E113004
PASCASARJANA
MAGISTER ILMU TERNAK
UNIVERSITAS JAMBI
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakso merupakan makanan berbahan utama daging, baik sapi, ikan,
udang, maupun cumi-cumi. Umumnya, dibentuk menyerupai bola kecil sehingga
orang Barat menyebutnya meat ball. Cita rasa yang khas dan tekstur yang kenyal
menyebabkan bakso disukai, dari anan-anak hingga orang dewasa. Bakso diolah
menjadi beragam hidangan, misalnya bakso kuah, bakso panggang, sate bakso,
dan tumis bakso.
Bakso dan mie ayam merupakan salah satu kuliner favorit yang banyak
disukai dan sudah begitu akrab di lidah masyarakat Indonesia, yang dapat dengan
mudah ditemui di berbagai tempat mulai dari kota sampai di desa mulai dari
pasar, warung bakso pinggir jalan, pedagang keliling sampai dengan mal. Kuliner
yang satu ini sudah sangat merakyat dari kalangan konglomerat hingga rakyat
kecil menyukainya dan hampir semua segmen pasar bisa masuk, mulai dari anak –
anak hingga orang tua. Semua orang mengenal dan menyukai bakso karena di
samping harganya yang terjangkau, jajanan ini juga mengenyangkan cocok untuk
mengganjal perut dan bisa dikonsumsi kapan saja
Pertengahan mei 2011 suami Bukde Ilham membeli 3 ruko di simpang
sungai duren rencananya akan dibangun untuk rumah makan, namun disekitar
tempat tinggalnya sudah banyak rumah makan. Disekitar tempat tinggal Bukde
Ilham ini satupun belum ada yang jual bakso dan mie ayam, pada saat warga
lingkungan mau makan bakso atau mie ayam harus membeli jauh ke mendalo
selain itu tempat nongkrong orangpun tidak ada. Dari sinilah ide Bukde Ilham ini
mendirikan warung Bakso dan Mie Ayam.
Pada desember 2011 Bukde Ilham memulai membuka usaha bakso dan
mie ayam selain itu ia juga menjual berbagai macam minuman dan gorengan.
Sebelum usaha baksonya mulai bukde ilham ini belajar terlebih dahulu sama
orang yang telah sukse menjual bakso dan mie ayam dikampung halamannya.
Awal mulai usaha bakso dan mie ayam Bukde Ilham ini tanpa nama, di
estelase hanya tertulis bakso dan mie ayam saja. Setelah berjalan 3 bulan bakso
dan mie ayam Bukde Ilham ini laris, yang membeli mulai dari warga lingkungan
sekitar sampai dengan orang yang yang berkendaraan yang lewat didepan
rumahnya yang ingin makan bakso dan mie ayam. 3 bulan kemudian Bukde Ilham
ini menamai Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham.
B. Rumusan Masalah
Di dalam pembuatan usaha bakso dan mie ayam, pasti selalu mendapat
kendala-kendala dalam pembuatan maupun pemasarannya. Oleh karena itu, dalam
makalah ini, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ada, yaitu :
1. Pemilihan lokasi usaha & perizinan
2. Alat & bahan
3. Teknik pembuatan bakso
4. Pasar dan Pemasaran
5. Perhitungan harga jual & sistem pembayaran
C. Tujuan
Dari pemaparan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan dari
makalah usaha Bakso dan Mie Ayam ini yaitu sebagai berikut.
1. Bagi penulis untuk memenuhi tugas S2 Mata Kuliah Analisis Usaha
Peternakan Program Pascasarjana Magister Ilmu Peternakan Universitas
Jambi.
2. Bagi pengusaha untuk memperoleh penghasilan dan memberikan kepuasan
bagi pihak konsumen.
3. Menciptakan usaha yang sehat dan menciptakan income yang optimal.
4. Memiliki tujuan usaha sebagai pendapatan dan tabungan masa akan depan
BAB II
PROFIL USAHA DAN PEMBIAYAAN
1. Profil Usaha
Pada desember tahun 2011 Bukde Ilham membuka usaha Bakso dan Mie
Ayam yang berlokasi di simpang empat sungai duren. Sebelumnya dilokasi ini
belum ada yang menjual bakso dan mie ayam. Setiap hari orang tidak pernah
berhenti mampir dan membeli bakso dan mie ayamnya buatannya, ini karna harga
yang ditawarkan Bukde Ilham termasuk murah, dan rasanya pun enak. Seporsi
bakso di jual seharga Rp. 9.000,-. Seporsi mie ayam di jual seharga Rp. 9.000,-
dan Seporsi mie ayam bakso di jual seharga Rp. 11.000,-. Selain Bakso dan Mie
Ayam, Bukde Ilham ini ia juga menyediakan berbagai macam menu gorengan dan
berbagai menu minuman baik minuman panas maupun minuman dingin.
Pola pengolahan Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini didominasi oleh
pengolahan tradisional dan bersifat industri rumah tangga. Sedangkan peralatan
yang digunakan cukup sederhana, murah dan mudah didapatkan dipasaran. Cara
pengolahan Bukde Ilham ini didapatkan dengan belajar dari orang yang telah
sukse dikampungnya.
Bentuk usaha yang ditekuni oleh Bukde Ilham ini tergolong usaha kecil,
antara lain jenis makanan umumnya sudah tetap (tidak berubah-ubah) dan lokasi
usaha sudah menetap. Sebelum memulai usaha Bakso dan Mie Ayam, Bukde
Ilham ini sudah meminta izin kelurahan dan RT setempat.
2. Pembiayaan
Modal awal dan modal operasional untuk satu siklus (satu bulan) kedepan
Bakso dan Mie Ayam sebanyak Rp.31.000.000.-. Modal ini diberikan oleh
suaminya sendiri. Modal awal meliputi mendirikan bangunan, estelase, gas dan
kompor, kulkas, meja dan kursi, peralatan, instalasi PLN, surat izin usaha dari
Kelurahan dan RT setempat sedangkan modal untuk satu siklus (satu bulan)
kedepan meliputi Tenaga Kerja, transportasi, biaya listrik, daging ayam, daging
sapi, bumbu, mie putih, mie kuning, air, gas, upah penggilingan, cabe, saus dan
kecap.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
A. Lokasi usaha
Usaha bakso yang bernama “Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham” ini
berlokasi di simpang empat sungai duren kecamatan jambi luar kota kabupaten
muaro jambi.
Waktu operasional Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini di mulai pukul
10.00 wib hingga pukul 20.00 wib. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan
dengan kondisi lingkungan sekitar dan pemasaran.
Tempat jual Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini dekat keramaian, pada
sore hari tempat nongkrong masyarakat sekitar, sedangkan Sumber bahan baku
Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini dibeli di pasar angsa duo jambi yang
berjarak lebih kurang sekitar 15 KM dari tempat jualnya.
Pembelian bahan baku Bakso dan Mie Ayam ini dibelikan oleh suaminya
sendiri dengan kendaraan sepeda motor setiap tiga hari sekali, pembelian bahan
baku dan proses pencampuran bumbu dibeli dipasar angso duo. Pada saat pembeli
bahan baku daging suaminya berangkat dari rumah pukul 5.30 wib agar
memperoleh daging segar.
Tenaga kerja Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini diambil dari
masyarakat setempat yang berjumlah satu orang. Tenaga kerja tersebut dimulai
pukul 11.00 wib sampai dengan pukul 20.00 wib. Namun waktu tersebut dapat
berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi pemasaran
.
B. Fasilitas Produksi
Bangunan terbuat dari papan yang berbentuk warung seperti pada
(Gambar 1), ruangan ini dilengkapi dua buah kipas angin yang digantung diatas.
Tempat bakso dan mie ayam diletakkan di estalase. Di dalam ruangan terdapat
empat meja, masing masing meja terdiri dari empat kursi diatas meja terdapat air
minum, gelas, saus, cabe, sendok, garpu, sumpit, tisu, tusuk gigi dan seperti pada
(Gambar 2). Sedangkan ruang pencucian peralatan dan pengolahan terletak
didapur warung, air yang digunakan untuk pencucian menggunakan air sumur.
Gambar 1. Tempat Bakso dan Mie Ayam
Gambar 2. Meja yang dilengkapi air minum, gelas, saus, cabe, sendok, garpu,
sumpit, tisu, tusuk gigi
E. Tenaga Kerja
Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham tenaga kerja yang diperlukan tidak
memerlukan keahlian khusus. Dalam hal ini tenaga kerja diambil ibu-ibu
dilingkungan sekitar untuk membantu proses penjualan. Sedangkan pembelian
bahan baku, penggilingan, pengolahan dan pemrosesan bakso dilakukan oleh
suami Bukde Ilham tersebut.
F. Teknologi
Teknologi yang digunakan pada pembuatan Bakso dan Mie Ayam Bukde
Ilham ini tidak menggunakan teknologi modern, cukup dengan teknologi dan
peralatan yang sederhana yang mudah diperoleh sebab merupakan peralatan yang
sering dipakai dalam rumah tangga pada umumnya. Dengan penggunaan peralatan
dan teknologi sederhana ini selama ini tidak ada kendala teknis dan hasil yang
diharapkan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dengan menggunakan
teknologi sederhana ini waktu yang digunakan lebih lama dari pada teknologi
modern. Sedangkan pemggilingan daging bakso serta bumbu menggunakan mesin
yang diupah dipasar angso duo.
G. Proses Produksi
Pengolahan Bakso dan Mie Ayam yaitu pengolahan bahan mentah
menjadi bahan jadi dari proses pembuatan dan sampai penjualan. Adapun proses
pengolahannya adalah sebagai berikut:
1. Proses Penyiapan Bahan Baku
Proses penyiapan bahan baku untuk bakso dan mie ayam yaitu daging sapi
segar tanpa campuran sebanyak 2 kg yang dibeli dipasar daging angso duo seperti
pada (gambar 3) dan daging ayam dada segar sebanyak 1 kg dan tulang sapi
sekitar 2-3 kg, tulang sapi digunakan untuk penambah kelezatan kuah bakso.
Sedangkan untuk mie ayam daging ayam dada segar sebanyak 3 kg seperti pada
(Gambar 4). Proses pembelian bahan baku dilakukan 3 hari sekali.
Sebelum digiling, daging sapi dan ayam dibersihkan dengan cara dicuci
dengan air sampai bersih. Kemudian daging sapi dan ayam tersebut digiling kasar
seperti pada (Gambar 5). Setelah digiling kasar kemudian daging digiling halus
serta dicampur dengan bumbu-bumbu sesuai dengan perhitungan komposisi
masing-masing bahan untuk adonan bakso seperti pada (Gambar 6)
Gambar 9. Pengirisan daging ayam Gambar 10. Pembuatan daging mie ayam
Gambar 11. Proses pendinginan menggunakan kipas angin sambil bolak balik
3. Proses Penyiapan Penjualan
Setelah proses penyiapan bahan baku dan proses pembuatan bahan baku
mentah menjadi bahan baku jadi kemudian bahan baku disiapkan untuk proses
penjualan. Air bakso dan air mie ayam disiapkan didalam dandang yang telah
dicampur dengan bumbu-bumbu rempah. Untuk air bakso selain dikasih bumbu
bumbu dimasukin juga tulang iga sapi agar kuah baksonya semakin enak, lezat
dan semakin nikmat. Kemudian mie serta bumbu bumbu untuk penyajian
diletakkan di dalam estelase.
H. Kendala Produksi
Adapun kendala produksi yang sering dijumpai selama proses pembuatan
Bakso dan Mie Ayam yaitu:
Pada saat perayaan umat agama islam seperti pada saat idul fitri, idul adha dan
hari besar lainnya sehingga pasokan daging sapi dan ayam banyak permintaan
sehingga daging sapi dan ayam sulit didapatkan.
Keterbatasan dana yang dimiliki dalam membagi dana belanja.
Kenaiakan harga bahan baku yang tidak stabil.
Sulit untuk mendapatkan daging sapi yang segar dan berkualitas baik.
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
A. Aspek Pasar
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia telah berdampak
pada kondisi ekonomi secara menyeluruh. Menyempitnya lapangan pekerjaan dan
penguasaan ekonomi pada sekelompok mayoritas telah menjadi hal yang biasa di
negeri ini. Demi peningkatan sumber daya ekonomi perlu diciptakan suatu
lapangan usaha baru yang paling tidak memberdayakan dirinya sendiri sehingga
paling tidak telah mengentaskan satu angka pengangguran.
Dari inovasi dan kreasi, Bukde Ilham mencoba membuka peluang baru
dengan membuka usaha Bakso dan Mie Ayam. Dikarenakan budaya masyarakat
masa kini dengan kesibukannya yang beragam sehingga enggan untuk memasak
dan dengan adanya selera masyarakat yang tinggi akan kuliner membuat Bukde
Ilham yakin bahwa dengan mendirikan usaha ini akan mampu menjawab
kebutuhan masyarakat tersebut.
B. Pemasaran
Di lokasi tempat penjualan bakso dan mie ayam bukde ilham ini
sebelumnya belum ada yang menjual bakso dan mie ayam, sehingga akan banyak
orang yang tertarik dan ingin mengetahui seperti apa bakso dan mie ayam bukde
ilham ini. Di dalam pemasaran bakso dan mie ayam ini akan mampu memenuhi
keinginan seluruh masyarakat sekitar lingkungan tempat penjualannya. Jadi dapat
ditempatkan pada kondisi apapun dan dapat memenuhi semua segmen pasar.
Selain itu bukde ilham ini juga melayani permintaan hajatan, acara atau pesta
dalam jumlah banyak.
Usaha yang dilakukan bukde ilham ini menarik minat agar
tertarik ingin mengetahui dan mecoba seperti apa bakso dan mie ayam
bukde ilham ini serta membuka berbagai macam menu gorengan
dan berbagai macam menu minuman.
Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen: Di aspek ini mementingkan
kepuasan pelanggan dengan cara memberi kepuasan pelayanan dan harga yang
cocok untuk kantong para remaja dan warga masyarakat menengah kebawah.
Harga yang ditawarpun cukup murah seperti pada (Gambar 13) dibwah ini.
C. Rantai Pemasaran
Produsen
Usaha Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini tidak hanya menjual Bakso
dan Mie Ayam saja, selain itu Bukde Ilham juga menjual beraneka ragam
gorengan, minuman panas maupun minuman dingin. Dalam analisis usaha ini
hanya akan menganalisis aspek keuangan dari usaha yang hanya menjual Bakso
dan Mie Ayam saja dikarenakan pada umumnya peralatan dan biaya
operasionalnya sama hanya beda beberapa tambahan bahan baku saja. Teknologi
yang digunakan dalam proses pembuatan Bakso dan Mie Ayam sederhana dan
tradisional. Sedangkan bahan baku daging sapi dan daging ayam menggunakan
Analisis keuangan Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini, proyeksi
penerimaan dan biaya didasarkan pada asumsi yang tercantum dalam Tabel 1.
Asumsi Analisis Keuangan Periode proyek adalah selama 10 tahun. Tahun ke nol
sebagai dasar perhitungan nilai awal adalah tahun ketika biaya investasi awal
dikeluarkan.
Tabel 1. Asumsi Analisis Keuangan
No Asumsi Satuan Jumlah Keterangan
1 Periode proyek tahun 10 Periode 10 tahun
2 Instlasi PLN
- Luas tanah M2 1200
3
- Luas bangunan M2 300
4 Sarana transportasi Unit 1 Sepeda motor
Produksi
- Produksi per hari bakso Mangkok 25
- Produksi per hari mie ayam Mangkok 20
- Produksi per hari mie ayam bakso
5 Harga Porsi 9.000
- Bakso Porsi 9.000
- Mie Ayam Porsi 11.000
- Mie Ayam + Bakso
Tenaga Kerja Orang 1
6
Upah tenaga kerja Rp/bln 600.000
Penggunaan Bahan Baku
Bakso
- Daging Sapi Kg 2 Untuk 3 hari
- Daging Ayam Kg 1 Untuk 3 hari
- Mie Putih Kg 1 Per hari
- Mie Kuning Kg 2 Per hari
Mie Ayam
7 Kg 6 Untuk 3 hari
- Daging Ayam
- Mie Kuning Kg 3 Per hari
Bumbu-bumbu
Penyedap rasa
Saus bungkus 1 Per hari
Kecap bungkus 1,5 Per hari
Cabe kg 0,1 Per hari
C. Biaya Investasi
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari
modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan
datang (barang produksi). Biaya investasi merupakan biaya tetap yang besarnya
tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan. Biaya investasi untuk
Bakso dan Mie Ayam terdiri dari izin usaha dari kelurahan setempat dan RT
setempat, pembuatan bangunan dari papan, pemasangan instalasi listrik, estalase,
gas, kompor, meja, kursi, peralatan dan peralatan lainnya. Jumlah biaya investasi
keseluruhan pada tahun 0 adalah Rp.31.000.000,-
Tabel 2 Biaya Investasi
No Jenis Biaya Nilai
1 Izin kelurahan 100.000
2 Izin RT 25.000
3 Bangunan 10.000.000
4 Instalasi PLN 1.800.000
5 Estelase 1.000.000
6 Gas dan Kompor 1.500.000
7 Kulkas 2.500.000
8 Meja dan Kursi 2.000.000
9 Peralatan 1.000.000
10 Peralatan Lainnya (Pendukung) 500.000
Jumlah Biaya Investasi 20.425.000
D. Biaya Operasional
Biaya operasional yaitu sebagai biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya operasional
merupakan biaya variabel yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi.
Komponen dari biaya operasional adalah tenaga kerja, transportasi, listrik, bahan
baku, serta bahan baku dan peralatan pembantu. Biaya operasional selama satu
bulan dihitung berdasarkan jumlah hari produksi. Jumlah hari produksi dalam
sebulan 30 hari. Biaya operasional yang diperlukan selama satu bulan mencapai
Rp.9.296.000,- sedangkan biaya operasional selama satu tahun yaitu
Rp.111.552.000,-
Bentuk usaha Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham tergolong usaha
kecil, antara lain jenis makanan umumnya sudah tetap (tidak berubah–ubah)
dan lokasi usaha sudah menetap.
Pola pengolahan Bakso dan Mie Ayam Bukde Ilham ini didominasi
oleh pengolahan tradisional dan bersifat industry rumah tangga. Sedangkan
peralatan yang digunakan cukup sederhana, murah dan mudah didapatkan
dipasaran.
Modal usaha ini dibiayai dengan sendiri jumlah modal yang
dibutuhkan untuk modal awal (investasi) dan opersional satu siklus Bakso
dan Mie Ayam Bukde Ilham ini sebesar Rp.31.000.000.-. Dalam
jangka waktu pengembalian seluruh biaya investasi selama 151 hari (5 bulan
1 hari). Dengan demikian usaha ini layak dilaksanakan karena jangka
waktu pengembalian investasi lebih cepat.
Lampiran
Bakso
Pendapatan Kotor = jumlah produksi perhari x hari dlm bulan x bulan dlm tahun
= 25 x 30 x 12
= 9000 porsi/ tahun
Mie Ayam
Pendapatan Kotor = jumlah produksi perhari x hari dlm bulan x bulan dlm tahun
= 20 x 30 x 12
= 7200
Jadi, Jumlah produksi bakso, mie ayam dan mie ayam bakso selama 1
tahun yaitu 19800 porsi
Na−Ns
D=
Usia Ekonomis
Dimana :
D = Depresiasi (Penyusutan)
Na = Biaya Investasi
Ns = Nilai Sisa.
Penyusutan tahun 1
Na−Ns
D=
Usia Ekonomis
20.425.000−18.380 .000
=
10
= 204.000
Penyusutan tahun 2
Na−Ns
D=
Usia Ekonomis
20.425.000−17.150 .000
=
10
= 327.500