Anda di halaman 1dari 11

RESUME MATERI

PEMASARAN INTERNAL KOPERASI

(Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Koperasi)

Dosen Pengampu: Pipih Sopiyan,S.E., M.M.

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Manajemen IV-A

Agies Asgianingsih 20.05.1.0008


Devi Puspita 20.05.1.0150
Firani Nurul Aini 20.05.1.0149
Ilham Fauzi 20.05.1.0051
Neli Yulianti 20.05.1.0044

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2022
PEMASARAN INTERNAL KOPERASI

A. Pengertian Pemasaran Internal Koperasi

Pasar Internal sendiri mempunyai arti, hubungan (transaksi) bisnis antara


perusahaan koperasi dengan anggotanya. Keputusan untuk menempatkan pasar
internal sebagai basis peningkatan kesejahteraan anggota adalah sebuah
keniscayaan dalam manajemen koperasi. Manajemen koperasi boleh saja
berbisnis di pasar eksternal dan mendapatkan hasil usaha yang besar, namun
perhatian utama harus tetap pada upaya-upaya peningkatan kesejahteraan
anggota.
Internal marketing merupakan penanaman konsep teori dan
praktikpemasaran terhadap orang yang melayani pelanggan (karyawan)sehingga
menghasilkan tenaga kerja yang baik. Latihan dasarnyadilakukan dimana sebelum
karyawan berinteraksi dengan pelanggan yang sebenarnya, terlebih dahulu
mereka harus mencoba berinteraksi kepada pegaiwai lainnya.
Agar rencana pemasaran sebuah perusahaan berjalan baik maka
sebelumnya perlu dilakukan pembinaan terhadap karyawan. Gagal atau suksesnya
pemasaran, sangat tergantung pada karyawan. Oleh karena itu karyawan harus
dilatih memberi pelayanan sebaik mungkin.

B. Tugas Perusahaan Koperasi dipasar Internal


Tujuan utama koperasi adalah membantu meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Oleh karena itu, segala aktifitas pemasaran yang bertujuan
memuaskan anggota perlu dilakukan menejmen koperasi jika perusahaan koperasi
ingin membangun loyalitas dan partisipasi aktif anggotanya, sehingga anggota
mendapatkan manfaat atas hubungan bisnisnya dengan perusahaan koperasi.
Pelayanan itu dapat berupa pemberian harga pelayanan bagi anggota maupun
melalui aktivitas-aktivitas yang memudahkan anggota dalam mengembangkan
usahanya.
Perilaku perusahaan koperasi dalam berbisnis di pasar internal hendaknya
berorientasi service (pelayanan). Orientasi service yang dimaksud adalah
memberikan kemudahan kepada anggota agar mampu meningkatkan usaha
individunya, misalnya dengan memberikan harga yang lebih menuntungkan bagi
anggota, memprioritaskan kepentingan anggota dari pada nonanggota, bantuan
antar jemput bagi produk-produk anggota dan lain-lain.

Pentingnya orientasi bisnis perusahaan koperasi dengan anggota yang


mengutamakan pelayanan masyarakat koperasi tidak perlu menarik keuntungan
besar di pasar internal. Pada dasarnya tidak menjadi persoalan perusahaan
koperasi berskala kecil, asal anggotanya merasakan manfaat besar atas
keanggotaanya pada koperasi karna koperasi telah membantu perkembangan
usaha anggotanya. Meskipun dari segi asetnya terus meningkat koperasi yang
ideal adalah koperasi yang mampu meningkatkan pertumbuhan usaha perusahaan
koperasinya seklaigus perusahaan anggotanya.

Guna membantu kesuksesan bisnis koperasi di pasar internal , koperasi


dapat meningkatkan bisnis di pasar eksternal. Ada korelasi yang erat antara
aktivitas bisnis di pasar eksternal dengan aktiviras bisnis di pasar internal.
Kualitas dan kuantitas barang yang di paso koperasi kepada anggota sebagian
besar berasal dari pasar eksternal. Kesuksesan koperasi memasarkan barang atau
jasa di pasar internal sangat tergantung pada kemampuan menejemen koperasi
dalam mendeteksi perubahan kebutuhan anggota dan mencari atau mengadakan
barang atau jas adri pasar eksternal. Sebaliknya, kesuksesan bisnis di pasar
eksternal juga ditentukan oleh kesuksesan bisnis di pasar internal. Menejemen
koperasi dapat melakukan pembinaaan, pelatihan dan mengembangkan usaha
anggota guna menghasilakan produk dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik
kemudian di pasarkan di pasar eksternal. Dengan demikian, tugas utama
menejemen koperasi adalah menyelaraskan bisnis di pasar internal dengan bisnis
di pasar eksternal pada integrasi vertical koperasi yang bangun di sepanjang jalur
tataniaga merupakan langkah strategis memadukan kesuksesan bisnis di pasar
inter dan eksternal.
C. Menyusun Rencana Pemasaran Internal

Perencanaan pemasaran internal yang baik paling tidak harus mencapai


empat tujuan, yaitu:

1. Menentukan kebutuhan dan keinginan anggota

2. Menentukan pasar sasaran yang tepat

3. Menyusun strategi pemasaran untuk mengembangkan daya saing

4. Membantu menciptakan bauran pemasaran sesuai dengan kebutuhan dan


keinginan anggota

Kebutuhan dan keinginan anggota dapat diketahui melalui riset pasar


internal. Perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat dalam peradaban ini
akan memengaruhi sifat anggota dan merupakan potensi kekuatan yang
mengubah lingkungan bisnis perusahaan koperasi di pasar ini internal. Akan
memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan perusahaan koperasi. Usaha
koperasi yang mengabaikan kecenderungan domografis anggotanya dan gagal
menyesuaikan strateginya dan gagal menyesuaikan strateginya dengan kondisi
demografis tersebut akan menanggung resiko ketertinggalan dari pesaing.

Salah satu tujuan untama riset pasar internal adalah mengidentifikasi pasar
sasaran (Target Market) yaitu anggota koperasi yang menjadi target produk
perusahaan koperasi. Pada koperasi yang anggotanya cukup luas dan cenderung
heterogen kebutuhannya, penentuan pasar sasaran untuk produk-produk tertentu
sangat diperlukan. Anggota adalah pelanggan yang perlu dilayani dengan baik
dengan menawarkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Pelayanan terhadap anggotra harus lebih diutamakan dibandingkan dengan
nonanggota. Dengan cara seperti ini koperasi dapat membangun daya saing di
pasar internal. Jika koperasi tidak memberikan pelayanan dengan baik dan
anggota tidak mendapatkan manfaat atas keanggotaanya sementara perusahaan
koperasi pesaing mampu memberikan manfaat yang lebih baik, maka koperasi
akan kehilangan daya saingnya.
Pengetahuaan tentang daya saing koperasi diperlukan untuk menemukan
startegi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang tepat dipasar internal.
Implementasi bauran pemasaran akan dievaluasi setiap ssat, disesuaikan dengan
perubahan keinginan dan kebutuhan anggota.

Daya saing (Competitif Edge) sangatlah penting dalam keberhasilan bisnis


koperasi. Perusahaan koperasi akan memiliki daya saing bila anggotanya
memperoleh kesan bahwa produk-produknya lebih baik daripada produk atau jasa
pesaing. Prosuk-produk yang dijual dengan harga yang relative lebih murah
kepada anggota akan menjadi perangsang anggota untuk berpartisipasi aktif pada
pelaksanaan progam-progam koperasi. Dengan kata lain, loyalitas anggota pada
koperasinya akan sangat tergantung pada sejauhmana koperasi mampu
memuaskan anggota dibandi kepuasan yang diberikan perusahaan pesaing. Oleh
karena itu, guna mendapatkan daya saing yang tinggi dipasar internal , perusahaan
koperasi dapat melihat lima sumber penting dalam mengembangkan daya saing,
yaitu focus pada anggota sebagai pelanggan, kesetiaan pada mutu, perhatian
terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi dan dedikasi pada
pelayanan.( Zimmerer, 2002)

D. Prinsip – Prinsip Dasar Dalam Mencapai Kepuasan Anggota


1. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Maksudnya setiap keanggotaan / anggota secara sukarela memberikan
modalnya sendiri-sendiri untuk di gabungkan sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kenggotaan bersifat terbuka
maksudnya terbuka untuk siapa saja yang mau menjadi anggota koperasi
tersebut
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang dimaksud
bebas berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan prinsip
koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
Maksudnya setiap hasil usaha (SHU) adalah jasa darj masing-masing anggota
dan modal dari masing-masing anggota ,jadi pembagian SHU setiap anggota
harus dibayar secara tunai karena disini setiap anggota adalah investor atas
jasa modal,selain investor anggota koperasi adalah pemilik jasa sebagai
pemakai /pelangan. SHU juga merupakan hak dari setiap anggota koperasi.
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Pembelian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya modal
yang tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas jasanya juga sedikit dan
begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar-kecilnya modal anggota itu
sendiri.
5. Kemandirian.
Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab
masing-masing atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di
tuntut berperan secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa
mengelola koperasi dan usaha itu sendiri.
6. Pendidikan perkoperasiaan
Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan
bekerja setelah mereka terjun dalam masyarakat karena manusia disamping
sebagai makhluk sosial juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-
usaha pendidikan perkoperasian dan partisipasi anggota sangat di hargain dan
dianjurkan dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan
perkoperasiaan setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing
7. Kerjasama antar koperasi.
Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi
lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi
dapat mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut
E. Bauran Pemasaran Koperasi

1. Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarka ke pasar dan dapat
memenuhi kebutuhan atau kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen tidak
hanya pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat
dari pembelian produk.
Produk koperasi adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar
baik pasar internal maupun pasar eksternal dan dapat memenuhi kebutuhan
atau kepuasan pelanggan anggota atau bukan anggota. Produk koperasi
merupakan factor penting dalam pemasaran koperasi. Produk yang dimaksud
dapat berupa barang atau jasa yang ditawarkan baik kepada anggota maupun
non anggota . sebegitu pentingnya produk ini sampai sampai para pionir
koperasi Rochdale mengajukan salah satu prinsip koperasi “ barang-barang
yang diperjual belikan haruslah barang-barang yang asli dan tidak rusak”. Hal
ini dimaklumi karena kepuasan anggota sangat tergantung pada sejauh mana
barang-barang yang dibeli dari koperasi memberikan kepuasan kepadanya.
Pada pasar internal, produk beserta atribut yang melekat didalamnya
dibuat, ditentukan, dan diadakan beyrdasarkan kepentingan anggota koperasi.
Melalui rapat anggota tahunan, progam-progam koperasi untuk satu periode
ditentukan berdasarkan usulan-usulan anggota. P[rogam-progam ini
merupakan gambaran umum yang nantinya harus dioperasikan oleh pihak
menjemen koperasi. Pelaksanaan progam pengadaan produk akan efektif
apabila keputusan-keputusan menejemen mencerminkan permintaan anggota,
artinya ada kesesuaian antara permintaan produk anggota dengan apa yang
ditetapkan pada koperasi.
2. Distribusi (place)

Saluran distribusi merupakan seperangkat organisasi saling tergantung


satu sama lain, yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau
jasa, untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis
(Kotler, 2001). Pada pasar internal koperasi, saluran distribusi terbentang di
sepanjang jalur tataniaga yang terintegrasi, mulai dari industry hulu sampai
Industri hilir. Saluran distribusi mengerahkan komoditas atau barang-barang
hasil produksi anggota hingga ke konsumen akhir, baik dipasar internal
maupun dipasar eksternal. Saluran distribusi juga mengerahkan barang-barang
yang dibeli dari pasar eksternal atau hasil produksi perusahaan koperasi
ditingkat induk atau pusat koperasi hingga ke konsumen akhir yaitu anggota
koperasi primer. Masing-masing unit usaha yang ikut dalam saluran distribusi
produk koperasi akan melakukan fungsi sebgaia berikut.

1) Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi tentang factor-faktor


dalam lingkungan yang mambantu terjadinya pertukaran.
2) Melakukan promosi dengan mengembangkan dan menyebarluaskan
komunikasi persuasive kepada anggota berkenaan dengan suatu
penawaran barang atau jasa.
3) Menemukan dan berkomunikasi dengan anggota koperasi.
4) Membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap kebutuhan
anggota koperasi.
5) Melakukan negosiasi dengan anggota hingga kepemilikan barang atau
jas adapat dipindahkan.
6) Membantu menyempurnakan transaksi, termasuk distribusi fisik,
pendanaan dan pengambilan risiko.
3. Harga
Hampir semua orang setuju bahwa harga barang atau jasa adalah factor
kunci utama dalam keputusan pembelian. Harga yang benar untuk barang atau
jasa bergantung tiga factor yaitu:

1) Struktur biaya perusahaan koperas

2) Perkiraan hambatan pemasaran di pasar internal

3) Citra perusahaan koperasi yang diinginkan untuk memenuhi


kebutuhan pelanggan internal maupun eksternal.
Harga adalah nilai uang (monetary Value) dari produk atau jasa
dipasar. Harga mengukur berapa banyak uang ditukarkan pelanggan untuk
mendapatkna barang atau jasa. Harga juga merupakan petunjuk tentang nilai
prduk atau jasa bagi seseorang, dan pelanggan yang berbeda akan memberikan
nilai yang berbeda pula untuk barang atau jasa yang sama (kotler, 2001)
Penetapan harga dengan orientasi anggota lebih penting daripada
mencobamencari harga ideal untuk suatu produk. Pada kenyataanya, untuk
sebagian besar barang terdapat jangkauan harga yang dapat diterima, dan
bukan satu harga tunggal yang ideal. Jangkauan harga adalah daerah diantara
harga tertinggi yang ditentukan oleh pelanggan dipasar dan harga terendah
berdasarkan perhitungan struktur biaya perusahaan. Harga akhir yang
ditentukan menejemen koperasi tergantung dari citra yang ingin diciptakan
dalam pikiran pelanggan, baik murang, menengah atau tinggi.
Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan menejemen koperasi
sewaktu menetapkan harga akhir dari barang atau jasa meliputi.

1) Biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memperoleh barang atau


jasa.
2) Factor permintaan dan penawaran barang atau jasa di pasar eksternal
3) Jumlah penjualan yang diharapkan dan hasil usaha yang diinginkan.
4) Harga barang atau jasa pesaing.
5) Keunggulan bersaing koperasi.
6) Kondisi ekonomi, seperti krisis ekonomi, keuangan global, krisis
pangan dan lain-lain.
7) Lokasi bisnis koperasi.
8) Perusahaan musiman, terutama bagi koperasi yang anggotanya para
petani.
9) Factor psikologis, seperti rencana kenaikan gaji pegawai negeri yang
mendorong kenaikan berbagai harga barang dipasar internal.
10) Penjualan kredit dan potongan penjualan
11) Kepekaan anggota terhadap harga.
Adapun strategi penetapan harga yang dapat dilakukan oleh perusahaan
koperasi adalah :

1) Memperkenalkan produk baru


2) Penetrasi.
3) Harga tinggi
4) Meluncur mengikuti kurva permintaan
5) Penetapan harga ganjil
6) Penetapan jenis harga
7) Penetapan pemimpin harga
8) Penetapan harga geografis
9) Potongan harga
10) Penetapan harga ganda
11) Harga eceran yang disarankan

4. Promosi (promotion)
Promosi menyangkut baik periklanan maupun penjualan secara
pribadi. Tujuannya adalah menginformasikan dan membujuk pelanggan. Iklan
mengkomunikasikan manfaat barang atau jasa pada calon pelanggan melalui
media massa. Penjualan secara pribadi melibatkan seni membujuk dalam
penjualan dengan dasar tatap muka. Progam promosi perusahaan dapat
mempunyai peranan penting dalam menciptakan citra dalam pikiran
pelanggan.
Promosi merupakan segala bentuk komunikasi persuasive yang
dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang barang dan jasa, dan
untuk memengaruhi mereka agar membeli barang.
F. Pengembangan Pasar Internal melalui Integrasi Vertikal Koperasi

Menurut R.A. upriyono (1985) integrasi vertikal merupakan salah satu


strategi alternatif dalam perusahaan memperluas ruang lingkup kegiatannya deng
an melaksanakan integrasi ke belakang (hulu) atau kedepan (hilir).

Integrasi ke belakang bertujuan membantu kalancaran atau kemanfaatan


sumber (sumber bahan mentah dengan demikian, dapat meminimumkan risiko
kekurangan bahan mentah dan menjamin biaya bahan yang rendah sehingga
perusahaan memiliki keuntungan. sedangkan integrasi ke depan bertujuan sebagai
jalan keluar untuk menjamin kelancaran penjualan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.

Manfaat integrasi vertikal yang paling umum adalah penghematan atau


penekanan biaya dalam produksi, penjualan, pembelian biaya transaksi dan
bidang lain. Di samping itu operasi terpadu dapat mengurangi kebutuhan untuk
mengumpulkan jenis-jenis informasi tertentu mengenai pasar. Biaya tetap untuk
memantau pasar dan memperkirakan pasok, permintaan dan harga dapat
disebarkan ke seluruh bagian dari perusahaan yang terpadu, sedangkan dari
perusahaan yang tidak terpadu ditanggung oleh masing-masing unit.

Anda mungkin juga menyukai