Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PARTISIPASI ANGGOTA

DALAM KOPERASI

OLEH :

KELOMPOK 6

1. Kadek Dwi Candra Putriani (21011027)

2. Putu Febby Arsini (21011086)

3. Ni Putu Sonia Mellya Utami (21011082)

YAYASAN RATNI GORDA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SATYA

DHARMA SINGARAJA

School of Economies with Spiritual Insight

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Konsep Partisipasi Anggota Dalam Koperasi ”. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk melengkapi atau memenuhi tugas dari Manajemen
Koperasi & UMKM di Kampus Stie Satya Dharma Singaraja dengan jurusan
S1 Manajemen Reguler Sore.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan


tentang “Konsep Partisipasi Anggota Dalam Koperasi” agar dapat dikenali
dan dijadikan ilmu untuk kedepannya. Tentunya, dalam pembuatan karya tulis
ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang setulus- tulusnya kepada Dosen Mata Kuliah
Manajemen Koperasi & UMKM atas segala bantuan dan bimbingannya, serta
seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu
pembuatan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan
berupa kritikan dan saran yang membangun demi perbaikan makalah yang
akan kami buat di masa yang akan datang. Semoga makalah ini mampu
memberikan manfaat bagi kehidupan kita semua.

Singaraja , 25 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………
………
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Manfaat...............................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Pengertian Partisipasi Anggota........................................................................4
2.2 Bentuk – bentuk Partisipasi Anggota Dalam Koperasi..................................5
2.3 Pentingnya Partisipasi Anggota Koperasi.......................................................6
2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Partisipasi Anggota
Koperasi....................................................................................................................6
2.5 Upaya Yang Dilakukan Pengurus Koperasi Untuk Meningkatkan
Partisipasi Anggota Koperasi.................................................................................7
PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam organisasi koperasi, anggota merupakan salah satu elemen yang


menentukan keberhasilan di sebuah Koperasi. Anggota koperasi merupakan orang-
orang yang berkumpul, bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dan aspirasi melalui perusahaan yang mereka miliki dan mereka
kendalikan secara bersama-sama secara demokratis Mengapa anggota bisa menjadi
hal yang sangat penting bagi sebuah koperasi?

Anggota koperasi adalah pemilik koperasi sekaligus sebagai pengguna jasa


koperasi. Sebagai seorang pemilik, anggota memiliki kewajiban untuk berpartisipasi
dalam penyertaan modal koperasi dengan membayar simpanan, melakukan
pengawasan dan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Rapat Anggota, sedangkan
sebagai pengguna jasa atau pelanggan, anggota koperasi wajib untuk memanfaatkan
fasilitas, layanan, dan jasa yang disediakan oleh koperasi. Inilah yang menjadikan
anggota menjadi hal penting dalam organisasi koperasi. Akan tetapi tidak semua
anggota dapat menjalankan perannya untuk berpartispasi secara aktif sebagai seorang
pemilik maupun sebagai seorang pelanggan. Bahkan tidak jarang anggota koperasi
yang tidak mengetahui peran atau kedudukan yang dimilikinya sebagai anggota
koperasi

Hal seperti di atas tentunya sangatlah disayangkan mengingat keberhasilan


koperasi dilihat dari berapa besar par-tisipasi anggota dalam menjalankan perannya
sebagai anggota Koperasi. Namun, minimnya partisipasi anggota juga tidak secara
mutlak merupakan kesalahan anggota dan juga koperasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi tingkat partisipasi anggota, salah satunya belum pahamnya anggota
terhadap perannya di dalam koperasi atau organisasi koperasinya yang belum dapat

1
memberikan pelayanan atau fasilitas secara maksimal kepada anggota sehingga dapat
menimbulkan rasa “enggan” bagi anggota untuk menjalankan peran anggotanya.
Dengan mengetahui faktor –faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi anggota,
organisasi koperasi dapat menentukan strategi strategi yang dapat merangsang
partisipasi anggota dalam menjalankan perannya.

Dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota dapat digunakan berbagai cara


yang tentunya disesuaikan dengan kondisi yang ada pada koperasi tersebut. Salah
satu contohnya adalah dengan mengajak anggota untuk terlibat langsung dalam
kegiatan-kegiatan di organisasi koperasi, dan juga melibatkan anggota dalam
pengambilan keputusan penting di organisasi koperasi. Mengingat betapa pentingnya
partisipasi anggota, organisasi koperasi diharapakan tidak lagi menunggu anggota
berpartipasi secara aktif akan tetapi organisasi koperasilah yang mengajak langsung
anggota untuk berpartisipasi.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah kami dapat, kami memiliki beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan partisipasi anggota koperasi?


2. Bagaimana bentuk partisipasi anggota dalam koperasi?
3. Mengapa dalam koperasi diperlukan partisipasi anggota?
4. Factor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan rendahnya partisipasi
anggota terhadap koperasi?
5. Apa saja upaya pengurus koperasi yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan partisipasi anggota terhadap koperasi?

1.2 Tujuan

Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah kami dapat, kami memiliki beberapa
tujuan sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari partisipasi anggota koperasi.

2
2. Agar mengetahui bagimana bentuk partisipasi anggota dalam koperasi.
3. Untuk mengetahui pentingnya partisipasi anggota dalam suatu koperasi.
4. Agar Mengetahui factor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan rendahnya
partisipasi anggota terhadap koperasi.
5. Agar mengetahui apa saja upaya pengurus koperasi yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan partisipasi anggota koperasi

1.3 Manfaat
Berdasarkan Rumusan Masalah serta Tujuan dari makalah ini, kami memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Untuk Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memahami secara jelas mengenai Konsep
Partisipasi Anggota Dalam Koperasi
2. Untuk Masyarakat
Masyarakat diharapkan setelah membaca makalah ini dapat menerapkan di
lingkungan sekitar terkait Konsep Partisipasi Anggota Dalam Koperasi

3. Untuk Pemerintah
Pemerintah diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan
dalam pengembangan bisnisnya dengan menerapkan Konsep Partisipasi
Anggota Dalam Koperasi.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Partisipasi Anggota

Partisipasi anggota merupakan keterlibatan anggota dalam berbagai


kegiatan koperasi baik yang menyangkut kewajiban maupun hak-hak anggota.
Partisipasi anggota ini dapat meliputi partisipasi dalam manajemen organisasi,
permodalan, maupun pemanfaatan potensi dan layanan usaha koperasi.

Partisipasi anggota dalam koperasi mejadi hal yang sangat penting dalam
pencapaian keberhasilan usaha koperasi. Hal ini disebabkan oleh kedudukan
anggota yang sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan koperasi. Sebagai
pemilik koperasi, anggota harus berupaya mendukung manajemen organisasi
dan permodalan koperasi. Sementara itu, sebagai pelanggan koperasi, anggota
harus menjamin keberlangsungan usaha koperasi dengan selalu memanfaatkan
potensi dan layanan usaha koperasi. Partisipasi anggota dalam menejemen
organisasi, permodalan, dan pemanfatan layanan usaha koperasi ini akan
menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha koperasi.

Partisipasi anggota dalam koperasi akan meningkat apabila anggota


memahami program-program koperasi yang memberikan peluang bagi
anggota untuk medapatkan manfaat ekonomi/nonekonomi, serta merasa
memperoleh layanan usaha yang berkualitas. Apalagi jika anggota bisa
mendapatkan prestise (kebanggaan) dari layanan usaha koperasi. Oleh karena
itu para pengelola koperasi harus berupaya agar koperasinya mampu
memberikan layanan usaha yang bermutu, sehingga anggota merasa
memperoleh prestise/kebanggaan dari layanan usaha koperasi. Selain itu,
Pengelola koperasi juga harus berupaya selalu mensosialisasikan program-
program koperasi kepada anggota, sehingga anggota memiliki pemahaman
positif terhadap gerakan koperasi. Dengan pemahaman yang positif ini
diharapkan anggota akan termotivasi untuk meningkatkan partisipasinya
dalam berbagai kegiatan koperasi.

4
2.2 Bentuk – bentuk Partisipasi Anggota Dalam Koperasi

Hanel (1989) membedakan demensi partisipasi anggota koperasi dengan prinsip


identitas anggota.
1. Dalam kedudukannya sebagai pemilik, partisipasi para anggota adalah:
a. memberikan kontribusi terhadap pembentukan modal koperasi (penyertaan
modal, pembentukan cadangan, simpanan);
b. mengambil bagian dalam menetapkan tujuan, pembuatan/pengambilan
keputusan dan kebijakan, serta pengawasan.
2. Dalam kedudukannya sebagai pengguna/pelanggan, partisipasi anggota adalah
memanfaatkan berbagai potensi dan layanan koperasi dalam menunjang
kepentingan/kebutuhannya.
Sementara itu Ropke (1995) membedakan demensi partisipasi anggota menjadi tiga,
yaitu: (1) partisipasi anggota dalam mengkontribusikan atau menggerakkan sumber
daya; (2) partisipasi anggota dalam mendapatkan manfaat layanan; dan (3) partisipasi
anggota dalam pengambilan keputusan. Selanjutnya Ropke (1997) menjelaskan
bahwa partisipasi anggota merupakan hasil interaksi dari tiga variabel utama, yaitu :
the members of beneficiaries, the management of organization, and the program.

Dari berbagai pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa esensi partisipasi anggota
koperasi menyangkut tiga aspek, yaitu:

(1) Partisipasi anggota dalam manajemen organisasi, seperti penetapan tujuan,


pengambilan keputusan dan kebijakan, serta pengawasan/pengendalian; (2)
Partisipasi anggota dalam pemupukan modal, seperti penyertaan modal, pembentukan
cadangan modal, dan simpanan-simpanan; (3) Partisipasi dalam pemanfaatan layanan
usaha koperasi. Oleh karena itu tingkat partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi
ini dapat dilihat melalui ketiga indikator tersebut.

5
2.3 Pentingnya Partisipasi Anggota Koperasi

Partisipasi anggota dalam koperasi mejadi hal yang sangat penting dalam pencapaian
keberhasilan usaha koperasi. Hal ini disebabkan oleh kedudukan anggota yang
sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan koperasi. Sebagai pemilik koperasi,
anggota harus berupaya mendukung manajemen organisasi dan permodalan koperasi.
Sementara itu, sebagai pelanggan koperasi, anggota harus menjamin keberlangsungan
usaha koperasi dengan selalu memanfaatkan potensi dan layanan usaha koperasi.
Partisipasi anggota dalam menejemen organisasi, permodalan, dan pemanfatan
layanan usaha koperasi ini akan menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha
koperasi.

Partisipasi anggota dalam koperasi akan meningkat apabila anggota memahami


program-program koperasi yang memberikan peluang bagi anggota untuk
medapatkan manfaat ekonomi/nonekonomi, serta merasa memperoleh layanan usaha
yang berkualitas. Apalagi jika anggota bisa mendapatkan prestise (kebanggaan) dari
layanan usaha koperasi. Oleh karena itu para pengelola koperasi harus berupaya agar
koperasinya mampu memberikan layanan usaha yang bermutu, sehingga anggota
merasa memperoleh prestise/kebanggaan dari layanan usaha koperasi. Selain itu,
Pengelola koperasi juga harus berupaya selalu mensosialisasikan program-program
koperasi kepada anggota, sehingga anggota memiliki pemahaman positif terhadap
gerakan koperasi. Dengan pemahaman yang positif ini diharapkan anggota akan
termotivasi untuk meningkatkan partisipasinya dalam berbagai kegiatan koperasi.

2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Partisipasi Anggota


Koperasi

Partisipasi anggota dalam organisasi pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak


faktor. Menurut Ropke (1997) mutu partisipasi anggota tergantung dari tiga
variabel, yaitu: (1) manfaat yang diterima anggota dari koperasi; (2) manajemen
organisasi berkaitan dengan pemahaman anggota tentang koperasi; dan (3)
program yang dilakukan koperasi berkaitan dengan layanan usaha koperasi.
Berdasarkan pendapat Ropke ini dapat dijelaskan bahwa partisipasi anggota
dalam koperasi dipengaruhi oleh: (1) Manfaat yang bisa diperoleh anggota dari
koperasi; (2) Pemahaman anggota tentang koperasi sebagai akibat dari

6
pengelolaan organisasi dan manajemen koperai oleh para pengurusnya; (3) Mutu
layanan usaha koperasi yang telah diprogramkan oleh para pengelolanya.

Berdasarkan berbagai teori dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa


partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Di
antara banyak faktor tersebut yang diduga dominan pengaruhnya adalah
pemahaman anggota tentang koperasi, mutu layanan manajeen dan usaha
koperasi, serta manfaat bagi anggota yang bisa diperoleh dari koperasi.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa:

1. Pemahaman anggota tentang perkoperasian pada umumnya sangat rendah,


sehingga dimungkinkan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk
koperasi mereka.

2. Mutu layanan manajemen dan usaha koperasi pada umumnya masih


memprihatinkan, layanan usaha yang tidak/kurang prestisious (tempat usaha
kurang memadai, kurang nyaman, serta komoditas yang kurang lengkap, dan
bahkan harganya pun cenderung lebih mahal dari umum). Hal ini menjadikan
layanan usaha koperasi kurang/tidak menjamin kepuasan anggota sebagai
pelanggan.

3. Manfaat koperasi yang diterima anggota, baik manfaat ekonomi maupun non-
ekonomi masih sangat rendah.

Oleh karena itulah, ketiga aspek tersebut perlu mendapat perhatian dari para
pengelola koperasi. Para pengelola koperasi harus berupaya untuk meningkatkan
pemahaman anggota tentang perkoperasian. Hal ini bisa dilaksanakan dengan
lebih banyak melakukan sosialisasi program koperasi di kalangan anggota
khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Pengelola koperasi juga harus
berupaya meningkakan kualitas layanan usaha koperasi sehingga layanannya
menjadi lebih prestisious bagi anggota maupun masyarakat pada umumya. Hal
yang cukup esensial, bahwa anggota harus dijamin memperoleh manfaat
(ekonomi dan non-ekonomi) dari layanan usaha koperasi.

2.5 Upaya Yang Dilakukan Pengurus Koperasi Untuk Meningkatkan Partisipasi


Anggota Koperasi

Peningkatan partisipasi anggota berhubungan erat dengan tingkat pelayanan,


sementara pelayanan berhubungan pula dengan beban kerja atau daya dukung
yang ada di koperasi. Salah satu yang berkait dengan ini adalah pengaturan

7
fungsi dan peran dari pengelola dalam memberikan pelayanan prima bagi
anggota.

Sehingga Upaya Pengurus Koperasi untuk Meningkatkan Partisipasi Anggota


di Koperasi diperlukan pengaturan atau pendelegasian kewenangan yang jelas
dan proporsional. Semua unsur pengelola koperasi harus memiliki fungsi dan
tugas yang jelas dan merasakan bahwa fungsi tersebut merupakan
kepercayaan dari anggota koperasi. Demikian pula, anggota baru meyakini
bahwa apa yang dilakukan oleh pengelola koperasi kepada diri anggota
merupakan tugas yang telah didelegasikan kepada pengurus dan memberikan
kepercayaan kepada pengelola koperasi memberikan pelayanan prima kepada
anggota koperasi. Upaya peningkatan partisipasi anggota akan berhasil
manakala ada kesesuaian antara anggota, manajemen koperasi, dan program
koperasi. Kesesuaian ini dapat dilihat dari unit, tingkat, kemauan, dan
kemampuan dari pelayanan yang disediakan oleh koperasi. Kompetensi dan
motivasi anggota dalam mengemukakan minat kebutuhanya kepada koperasi
terefleksikan dalam keputusan manajemen koperasi dalam memberikan
layanan barang dan jasa kapada anggota koperasi. Anggota mengemukakan
pendapat, saran dan kritik yang membangun bagi koperasi, dan selanjutnya
manajemen koperasi mampu menindak lanjuti dan menyelesaikannya secara
efektif dan professional hingga dirasakan manfaatnya oleh anggota koperasi.
Misalnya adalah jika unit usaha yang tersedia di koperasi memiliki kesesuaian
yang tinggi dengan kebutuhan anggota, manajemen, maupun program
koperasi, maka akan diikuti dengan tingkat partisipasi anggota yang tinggi
pula. Kegiatan usaha utama koperasi yang sesuai misalnya menyangkut
penyediaan sarana produksi, pembelian hasil produksi anggota, penjualan
barang konsumen penyediaan fasilitas kredit, layanan pembiayaan usaha,
layanan jasa pembayaran listrik telepon-air, dan layanan jasa pendidikan, dan
layanan lainnya.

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai