Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“EKONOMI KOPERASI”

Partisipasi dalam Koperasi; Urgensi Partisipasi dalam Koperasi, Masalah dalam


Partisipasi, Model Kesesuaian Partisipasi, & Alat partisipasi

Mata Kuliah: EKONOMI KOPERASI

Nama Dosen:

Dr. Meike Mamentu, M.Si

Dr.Jerry Wuisang, MM

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

Nathania T.G. Lumatauw (18305002)

Defon Sorongan (18305004)

FAKULTAS EKONOMI

ILMU EKONOMI, SEMESTER 5


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya Sehingga penyusunan Makalah Ekonomi
Koperasi tentang “Urgensi Partisipasi dalam Koperasi, Masalah dalam Partisipasi,
Model Kesesuaian Partisipasi, & Alat partisipasi dapat diselesaikan dengan segala
baik.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


dalam proses pembuatan Makalah ini. Kami menyadari di dalam Makalah ini jauh
dari kata sempurna.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritikdan saran dari pembaca dan
teman- teman sekalian. Akhir kata kami juga mengharapkan Makalah ini dapat
bermanfaat bagi teman- teman.

Tondano, 12 Juni 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Partisipasi dalam Koperasi.........................................................................................5
2.2 Urgensi/ Pentingnya partisipasi dalam Koperasi..........................................................................5
2.3 Masalah dalam Partisipasi Koperasi............................................................................................6
2.4 Model Kesesuaian Partisipasi......................................................................................................7
2.5 Alat Partisipasi (Voice, Vote, Exit)..............................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................9
B. SARAN...........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tugas pokok manajemen koperasi adalah mengoptimalkan partisipasi anggota.


Selain itu partisipasi juga menjadi ciri dasar manajemen dalam koperasi, dalam arti yang
lain manajemen yang dikembangkan dalam koperasi, pada dasarnya adalah manajemen
partisipasi. Dalam pembangunan koperasi partisipasi membicarakan tentang
keikutsertaan orang (manfaat, anggota) dalam pengambilan keputusan dan
tindakantindakan sebagai suatu tujuan pengembangan atau sebagai tujuan akhir. Dengan
demikian partisipasi mempunyai peranan yang penting dalam mencapai keberhasilan
yang sesuai dengan kepentingan anggota.

Terdapat suatu alasan yang mendasar mengapa partisipasi merupakan syarat


yang penting bagi kinerja komparatif. Bagaimana manajemen koperasi dapat
mengetahui apa yang menjadi kepentingan anggota maupun seberapa besar dan
dengan kualitas pelayanan yang bagiamana yang diminta oleh anggota. Kita tidak
dapat mengasumsikan bahwa manajemen koperasi memiliki informasi yang
diperlukan setiap saat. Sebaliknya informasi itu haruslah dicari, demikian pula
mekanisme untuk menemukan informasi yang dibutuhkan untuk menyesuaikan
pelayanan yang akan diberikan oleh perusahaan koperasi bagi kepentingan atau
kebutuhan anggotanya merupakan proses partisipasi juga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian luas Partisipasi Anggota dalam Koperasi?


2. Membahas Urgensi/ Pentingnya Partisipasi dalam Koperasi
3. Apa saja masalah dalam Partisipasi
4. Membahas Model Kesesuaian Partisipasi
5. Membahas tentang Alat Partisipasi

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui serta memahami apa itu Partisipasi Koperasi yang mencakup Urgensi
Partisipasi dalam Koperasi, Masalah dalam Partisipasi, Model Kesesuaian Partisipasi, &
Alat partisipasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Partisipasi dalam Koperasi


Partisipasi dalam koperasi/ Partisipasi Anggota merupakan salah satu indikator
penting dalam mengukur tingkat keberhasilan manajemen koperasi, disamping uji pasar
(market test).
Partisipasi anggota dalam koperasi mejadi hal yang sangat penting dalam
pencapaian keberhasilan usaha koperasi. Hal ini disebabkan oleh kedudukan anggota
yang sebagai pemilik sekaligus sebagai pelanggan koperasi. Sebagai pemilik koperasi,
anggota harus berupaya mendukung manajemen organisasi dan permodalan koperasi.
Sementara itu, sebagai pelanggan koperasi, anggota harus menjamin keberlangsungan
usaha koperasi dengan selalu memanfaatkan potensi dan layanan usaha koperasi.
Partisipasi anggota dalam menejemen organisasi, permodalan, dan pemanfatan layanan
usaha koperasi ini akan menjadi salah satu kunci keberhasilan usaha koperasi.
Menurut Davis Huneryeger, 1967,167 dalam Rully Indrawan, 2004,
mendefinisikan partisipasi sebagai berikut: “Participation is defined as an
individual’s mental and emotional involvement in a group situation that encourages
him to contribute to group goals and to share responsibility for them”. Definisi itu
memiliki makna bahwa partisipasi itu adalah keterlibatan mental dan emosional
secara bertanggung jawab pada peraihan tujuan kelompok.
Dari batasan tersebut
dapat ditarik tiga kesimpulan mengenai karakteristik partisipasi yaitu;
(1) partisipasi merupakan bentuk keterikatan mental dan emosional,
(2) bersedia untuk memberikan kontribusi untuk pencapaian tujuan kelompok,
(3) berisi tanggung jawab.

2.2 Urgensi/ Pentingnya partisipasi dalam Koperasi

Partisipasi anggota dalam koperasi akan meningkat apabila anggota memahami


program-program koperasi yang memberikan peluang bagi anggota untuk medapatkan
manfaat ekonomi/nonekonomi, serta merasa memperoleh layanan usaha yang berkualitas.
Apalagi jika anggota bisa mendapatkan prestise (kebanggaan) dari layanan usaha
koperasi.
Oleh karena itu para pengelola koperasi harus berupaya agar koperasinya mampu
memberikan layanan usaha yang bermutu, sehingga anggota merasa memperoleh
prestise/kebanggaan dari layanan usaha koperasi. Selain itu, Pengelola koperasi juga
harus berupaya selalu mensosialisasikan program-program koperasi kepada anggota,
sehingga anggota memiliki pemahaman positif terhadap gerakan koperasi. Dengan
pemahaman yang positif ini diharapkan anggota akan termotivasi untuk meningkatkan
partisipasinya dalam berbagai kegiatan koperasi.

2.3 Masalah dalam Partisipasi Koperasi


 Konflik Kepentingan
Sering kali koperasi hanya “koperasi” dalam nama saja, sebagaimana dikatakan
oleh Uphoff;
o Fungsi koperasi tidak seperti yang dinilai atau yang dimengerti oleh
anggota.
o Struktur organisasi dan proses pengambilan keputusannya sulit dimengerti
dan dikendalikan; kompleksitas organisasi terlalu tinggi.
o Koperasi dijalankan sebagai tanggapan atas kepentingan manajer atau para
pemimpin lainnya, atau sebagai tanggapan atas kepentingan dan arahan
dari pemerintah
o Koperasi terbuka juga bagi non-anggota dan usaha non-anggota ini
mungkin justru akan menyerap sebagian sumber daya koperasi yang
penting.
Konflik mungkin juga terjadi diantara direktorat dan eksekutif (pelaksana),
terlebih lagi pada koperasi yang besar, multi fungsi/ usaha dengan struktur
organisasi yang rumit dan kegiatan-kegiatan komersil yang luas.

 Biaya Partisipasi
Biaya partisipasi tergantung pada waktu, energi, dan sumber-sumber daya
langsung yang digunakan oleh anggota, manajemen, dan pemimpin koperasi
untuk berpartisipasi dalam koperasinya. Besarnya manfaat yang tercipta
tergantung dari tingkat partisipasi, tetapi di lain pihak partisipasi juga
memerlukan penggunaan sumber-sumber daya penting, sehingga koperasi sebagai
perusahaan yang membutuhkan partisipasi intensif mungkin menghadapi
hambatan persaingan dalam bentuk biaya transaksi yang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan lembaga-lembaga lainnya

Faktor-faktor yang menentukan biaya (penggunaan sumber daya) untuk


berpartisipasi ada tiga yaitu:
o Ukuran koperasi
o Heterogenitas (kemajemukan) anggota
o Jumlah fungsi koperasi yang bersangkutan.
2.4 Model Kesesuaian Partisipasi
Partisipasi dalam organisasi yang ditandai oleh hubungan identitas , dapat
diwujudkan jika pelayanan yang diberikan oleh perusahaan koperasi ‘sesuai” dengan
kepentingan dan kebutuhan anggotanya. Karena kebutuhan yang berubah-ubah dari para
anggotanya maupun usaha koperasi , dan tantangan lingkungan maka pelayanan yang
diberikan koperasi harus secara terus menerus diseuaikan. Untuk mewujudkan Pengguna
(User) Pemilik (Owners penyesuaian yang berkelanjutan dari pelayanan tersebut pada
kebutuhan anggota, anggota harus mampu (memiliki kemampuan/kopetensi) dan mau
(memiliki motivasi) untuk mempengaruhi dan mengontrol manajemen.

Partisipasi sebagai suatu alat dapat dijelaskan dalam tiga konteks partisipasi;
(1) partisipasi anggota dalam mengkontribusikan atau menggerakkan sumber-sumber
dayanya,
(2) partisipasi anggota dalam mengambil keputusan (perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi),
(3) Partisipasi anggota dalam menikmati manfaat.

Ketiga aspek partisipasi merupakan satu kesatuan atau saling berhubungan antara
yang satu dengan yang lainnya; anggota yang tidak menikmati manfaat tidak akan
mengkombinasikan sumber-sumber daya miliknya; manfaat koperasi tidak akan
diberikan bagi anggota jika mereka tidak dapat atau tidak mau berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan pada koperasi.
Partisipasi dapat diartikan sebgai suatu proses di mana sekelompok orang
(anggota ) menemukan dan mengimplementasikan ide-ide atau gagasan koperasi. Dengan
partisipasi para anggota mengisaratkan dan menyatakan kepentingannya, demikianpula
dengan partisipasi sumber-sumber daya itu digerakkan dan keputusankeputusan itu di
implementasikan dan di evaluasi. Perwujudan loyalitas anggota melalui partisipasi ini
bisa dilakukan atau meningkat jika kebijakan yang diambil oleh koperasi berdasarkan apa
yang menjadi keinginan anggota atau adanya kesesuaian antara keinginan anggota
dengan kebijakan yang diambil oleh koperasi.
2.5 Alat Partisipasi (Voice, Vote, Exit)
Alat partisipasi anggota untuk menekan pengurus koperasi dengan exit, voice, dan
vote jika tidak terjadi kesesuaian antara pengurus dengan anggota.
 Dengan “voice” anggota koperasi dapat mempengaruhi manajemen dengan cara
bertanya, mencari, atau memberi informasi maupun dengan mengajukan ketidak
sepakatan dan kritik.
 Dengan “vote” anggota dapat mempengaruhi atas siapa yang akan dipilih menjadi
manajer atau anggota badan pengawas dan pengurus lain dalam koperasinya.
 Dengan “exit” anggota dapat mempengaruhi manajemen dengan meninggalkan
koperasinya (membeli input dengan lebih sedikit dari koperasi dan lebih banyak
membeli dari pesaing) atau dengan cara mengancam keluar dari keaggotaan
koperasi, maupun mengurangi kegiatan mereka.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Partisipasi anggota merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur
tingkat keberhasilan manajemen koperasi, disamping uji pasar (market test). Tugas pokok
manajemen koperasi adalah mengoptimalkan partisipasi anggota. Selain itu partisipasi
juga menjadi ciri dasar manajemen dalam koperasi, dalam arti yang lain manajemen yang
dikembangkan dalam koperasi, pada dasarnya adalah manajemen partisipasi. Dalam
pembangunan koperasi partisipasi membicarakan tentang keikutsertaan orang (manfaat,
anggota) dalam pengambilan keputusan dan tindakantindakan sebagai suatu tujuan
pengembangan atau sebagai tujuan akhir. Dengan demikian partisipasi mempunyai
peranan yang penting dalam mencapai keberhasilan yang sesuai dengan kepentingan
anggota.

B. SARAN
Demikian hasil presentasi kami kelompok 4 mengenai materi “Partisipasi
Koperasi” bila ada saran dari kelompok lain atau teman- teman yang ingin menambahkan
yang terkain dalam materi dipersilahkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/29577-ID-potensi-partisipasi-anggota-pada-
koperasi-karyawan-sejahtera-universitas-muhamma.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/16678/7/7.%20BAB%20II.pdf

https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/view/5667#:~:text=Partisipasi
%20anggota%20dalam%20koperasi%20mejadi,manajemen%20organisasi%20dan
%20permodalan%20koperasi.

Anda mungkin juga menyukai