Anda di halaman 1dari 19

RUANG LINGKUP MANAJEMEN

KOPERASI

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Jackline Kasangke / 19303044
Shelin Resiana Puasa /18303117
Faradila Kindangen / 19303004
Leydi Maliangkay / 17303159
Kelas:
5 - Ekonomi
Dosen Mata Kuliah:
Mner. Herman Dolonsenda, S.Pd, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2021
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kehendak-

Nya saya dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan

UMKM. Adapun judul yang dibahas dalam makalah berikut ini Ruang Lingkup

Manajemen Koperasi.

Saya juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen

pihak  yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang Ruang

Lingkup Manajemen Koperasi.

Untuk kesempurnaan dari makalah ini, maka saya mengharapkan saran dan kritik

dari para pembaca serta Dosen mata kuliah agar dalam menyusun makalah

berikutnya dapat lebih baik lagi.

Akhirnya dengan tersusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita

semua, terima kasih.

Tondano, 21

September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1. LATAR

BELAKANG............................................................................... 1

1.2. RUMUSAN

MASALAH.......................................................................... 1

1.3. TUJUAN

PENULISAN............................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2

2.1. KONSEP MANAJEMEN

KOPERASI................................................... 2

2.2. ALIRAN

KOPERASI............................................................................... 2

2.3. SEJARAH

KOPERASI............................................................................. 4

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 8

3.1.

KESIMPULAN........................................................................................ 8
3.2.

SARAN.................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada masa sekarang ini secara umum koperasi mengalami perkembangan

usaha dan kelembagaan yang meningkat tajam. Namun demikian, koperasi

masih memiliki berbagai kendala untuk pengembangannya sebagai badan

usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam pembangunan usaha

koperasi pada masa mendatang

Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang

mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas

kekeluargaan.

Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para

anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui

manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu

perekonomian dan mengembangkan kreativitas masing-masing anggota.

Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat

untuk lebih memahami koperasi, hendaknya kita mengetahui ciri-ciri dari

koperasi dan badan usaha koperasi serta bagaimana manajemen dari

sebuah koperasi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Konsep Manajemen Koperasi?

2. Jelaskan Apa saja Aliran Koperasi?

3. Jelaskan bagaimana Sejarah Koperasi?

1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui Konsep Manajemen Koperasi.

2. Untuk mengetahui apa saja Aliran Koperasi.

3. Untuk Mengetahui tentang sejarah Koperasi.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Manajemen Koperasi

Manajemen koperasi pada hakikatnya adalah penerapan ilmu manajemen

di koperasi dimana orang-orang yang diberi wewenang dan tanggung

jawab melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, dan

pengendalian sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk mencapai

tujuan koperasi yaitu meningkatkan kesejahteraan berdasarkan nilai dan

prinsip-prinsip koperasi.
Manajemen kooperatif tidak didasarkan pada paksaan otoritas, tetapi

melalui keterlibatan dan partisipasi. Manajer kooperatif profesional

menggunakan metode yang sama dengan manajemen secara umum. Hanya

saja nilai-nilai dan tujuan yang harus diperjuangkan untuk metode yang

membuat manajemen kooperatif unik dan berbeda dari manajemen

lainnya.

Fungsi utamanya adalah untuk mencari kepemimpinan kooperatif untuk

anggota dan administrator terpilih dalam pengembangan kebijakan dan

strategi yang akan memberdayakan koperasi dalam mewujudkan cita-cita

atau tujuan mereka.

Dengan menyatukan manajemen kooperatif sebagai bagian dari koperasi

dan sebagai representasi dari prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri,

kita dapat mengembangkan manajemen dan demokrasi dalam koperasi

sebagaimana dinyatakan oleh Peter Davis, sebagai berikut:

“Pengembangan prinsip-prinsip manajemen kooperatif, akan membuat

koperasi Harus dikelola secara profesional dan kooperatif sedemikian rupa

sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi akan tetap menjadi kunci

keberhasilan dalam praktik kerja sama. Dengan memiliki prinsip-prinsip

manajemen kooperatif, kami juga meletakkan dasar sebagai kriteria untuk

menilai pelatihan manajemen kooperatif, dan menilai kinerja manajemen

dalam koperasi.

2.2. Aliran Koperasi


1. Arti/ Definisi Aliran Koperasi

Dengan mengacu kepada keterkaitan ideologi dan System

perekonomian di suatu Negara, maka secara umum aliran koperasi

yang dianut oleh berbagai Negara di dunia dapat dikelompokkan

berdasarkan peran gerakan koperasi dalam System perekonomian dan

hubungannya dengan pemerintah. Paul Hubert membagi menjadi 3

aliran yaitu :

a. Aliran Yardstick

Pengertian Aliran Yardstick, dan contohnya

Menurut pandangan aliran ini hanya berfungsi sebagai tolak ukur

dalam arti sebagai penetralisir keburukan yang timbul oleh sistem

perekonomian kapitalis. Sasaran gerakan koperasi yang terbatasi

pada segi menghilangkan praktek – praktek persaingan yang tidak

sehat pada sistem perekonomian kapitalis.

Contohnya :

 Ada pada negara berideologi kapitalis atau ekonomi liberal.

 Peran pemerintah tidak ada karena keberhasilan dan kejatuhan

koperasi sepenuhnya ditanggung oleh para anggotanya.

 Dan pengaruh aliran ini lebih kuat pada negara – negara barat,

seperti AS, Swedia, Denmark, Jerman dan Belanda.

Pada Aliran Yardstick ada kekuatan dan kelemahan dalam aliran

koperasi yaitu

Kekuatan :
 Hubungan pemerintah dan gerakan koperasi bersifat netral.

 Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengoreksi,

mengimbangi dan menetralisasikan.

Kelemahan :Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota

koperasi itu sendiri karena pemerintah tidak ikut campur tangan.

b. Aliran Sosialis

Pengertian Aliran Sosialis, dan contohnya

Pada pandangan, aliran ini fungsi dan peranan koperasi berbeda

dengan pandangan aliran Yardstick. Aliran ini memandang sistem

perekonomian kapitalis sebagai asal mula penindasan terhadap

rakyat banyak. Maka kehadiran koperasi di masyarakat kapitalis

harus berfungsi sebagai kekuatan untuk mengganti sistem

perekonomian kapitalis tersebut.

Contohnya :

 Koperasi hanya sebagai alat yang efektif untuk

menyejahterakan masyarakat dan menyatukan rakyat.

 Pengaruh aliran ini ada pada negara Eropa Timur dan Rusia.

c. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)

Pengertian Aliran Persemakmuran (Commonwealth) dan

contohnya
Aliran ini dapat dikategorikan aliran tengah. Karena di satu pihak

sebagaimana aliran yardstick, aliran yang memandang sistem

perekonomian kapitalis sebagai sistem perekonomian yang harus di

hancurkan, tetapi sebagaimana aliran sosialis, sepakat harus sistem

perekonomian kapitalis pernah dikoreksi, namun tidak di seradikal

aliran sosial.

Jadi menurut aliran persemakmuran ( Commonwealth) ini fungsi

dan peran koperasi didalam masyarakat kapitalis tidak sekedar

sebagai tolak ukur alat penawar, tetapi sebagai alternatif dari

bentuk kerusakan kapitalis. Sebagai bentuk perusahan alternatif,

maka peranan koperasi harus terus ditingkatkan dan dikembangkan

sebagai suatu gerakan masyarakat dalam rangka mewujudkan

masyarakat koperasi.

E.D.Damanik membagi koperasi menjadi 4 aliran atau school of

cooperatives berdasarkan peranan dan fungsinya dalam konstelansi

perekonomian Negara, yakni :

1) Cooperative commonwealth school

Aliran ini merupakan cerminan sikap yang menginginkan dan

memperjuangkan agar prinsip – prinsip koperasi diberlakukan

pada bagian luas kegiatan manusia dan lembaga, sehingga

koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan di

tengah masyarakat.
2) School of modified atau juga di sebut school of competitive

yardstick

Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai suatu bentuk

kapitalisme, namun memiliki suatu perangkat peraturan yang

menuju pada pengurang dampak negatif dari kapitalis.

3) The socialist school

Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai bagian dari

sistem sosialis.

4) Cooperative sector school

Paham yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu

yang berbeda dari kapitalisme maupun sosialisme, dan

karenanya berada di antara kapitalis dan sosialis.

2. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi

Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan faktor ideologi

dan pandangan hidup ( way of life) yang dianut oleh Negara dan

masyarakat yang bersangkutan. Secara garis besar ideologi negara –

negara di dunia ini dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu :

a. Liberalisme / Kapitalisme

b. Sosialisme

c. Tidak termasuk liberalisme maupun sosialisme

Implementasi dari masing – masing ideologi ini melahirkan sistem

perekonomian yang berbeda – beda. Pada gilirannya, suatu sistem

perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai

subsistem nya. Misalnya, ideologi Pancasila dan sistem perekonomian


yang termaksud dalam pasal 33 UUD 1945 akan mewarnai peran dan

misi koperasi Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, aliran

koperasi dalam suatu negara tidak dapat dipisahkan dari sistem

perekonomian yang dianut.

2.3. Sejarah Koperasi

Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan

Skotlandia, yang bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi

berkembang dan diterapkan di beberapa Negara-negara eropa. Koperasi

pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria

Atmaja pada tahun 1896, dengan melihat banyaknya para pegawai negeri

yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir

yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih

R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri,

beliau mengadopsi System serupa dengan yang ada di Jerman yakni

mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar

tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga

yang tinggi.

Seorang asisten residen Belanda bernama De Wolffvan Westerrode,

merespon tindakan Patih R.Aria Wiria, sewaktu mengunjungi Jerman De

Wolffvan Westerrode menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan

Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan

Pertanian.
Setelah itu koperasi mulai cepat berkembang di Indonesia, hal ini juga

didorong sifat orang-orang Indonesia yang cenderung bergotong royong

dan kekeluargaan sesuai dengan prinsip koperasi. Bahkan untuk

mengansitipasi perkembangan ekonomi yang berkembang pesat

pemerintahan Hindia-Belanda pada saat itu mengeluarkan peraturan

perundangan tentang perkoperasian. Pertama, diterbitkan Peraturan

Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927

dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur

Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada

tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan Peraturan Umum

Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun

1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan

hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan

Bumiputra.

Setelah pemerintahan Hindia-belanda menunjukkan sikap diskriminasi

dalam peraturan yang dibuatnya. Pada tahun 1908 Dr. Sutomo yang

merupakan pendiri dari Boedi Utomo memberikan peranannya bagi

gerakan koperasi untuk memperbaiki kondisi kehidupan rakyat.

Serikat Dagang Islam (SDI) 1927, Dibentuk bertujuan untuk

memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi.

Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang

memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.


Setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah Asia, termasuk

Indonesia, System pemerintahan pun berpindah tangan dari pemerintahan

Hindia-Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu mendirikan koperasi

kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang untuk mengeruk

keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Setelah Indonesia

merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia

mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini

kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus

membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang

berkedudukan di Tasikmalaya.

Lalu kita mengenal Moh. Hatta sebagai bapak koperasi. Beliau

mengusulkan didirikannya 3 macam koperasi :

Pertama, adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan

kaum buruh dan pegawai.

Kedua, adalah koperasi produksi yang merupakan wadah kaum petani

(termasuk peternak atau nelayan).

Ketiga, adalah koperasi kredit yang melayani pedagang kecil dan

pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.

Bung Hatta mengatakan bahwa tujuan koperasi yang sebenarnya bukan

mencari laba atau keuntungan, namun bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan bersama anggota koperasi


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dengan menyatukan manajemen kooperatif sebagai bagian dari koperasi dan

sebagai representasi dari prinsip-prinsip penting koperasi itu sendiri, kita dapat

mengembangkan manajemen dan demokrasi dalam koperasi sebagaimana

dinyatakan oleh Peter Davis, sebagai berikut: “Pengembangan prinsip-prinsip

manajemen kooperatif, akan membuat koperasi Harus dikelola secara profesional

dan kooperatif sedemikian rupa sehingga keterlibatan anggota dan demokrasi akan

tetap menjadi kunci keberhasilan dalam praktik kerja sama. Dengan memiliki

prinsip-prinsip manajemen kooperatif, kami juga meletakkan dasar sebagai

kriteria untuk menilai pelatihan manajemen kooperatif, dan menilai kinerja

manajemen dalam koperasi.

Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi berwatak sosial beranggotakan

orang – orang atau badan hukum yang merupakan tata susunan ekonomi usaha

bersama atas asas kekeluargaan. Suatu organisasi tentunya membutuhkan sistem

informasi yang akurat agar dalam perjalanan organisasi tersebut dapat berjalan

dinamis. Begitu juga dengan koperasi sebagai organisasi juga membutuhkan

sistem informasi manajemen, baik yang berasal dari anggota ke pengurus ataupun

sebaliknya. Dengan adanya keseimbangan informasi tersebut maka diharapkan


akan tercipta hubungan yang baik antara pengurus dengan anggota maupun

dengan pihak – pihak terkait.

Dari data diatas dapat disimpulkan pula bahwa aliran koperasi terdiri dari 3

macam yaitu aliran yardstick, aliran sosialis dan aliran persemakmuran.

Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah

koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat

kecil. ... Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op de

Cooperatieve Vereeniging dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe

Cooperatiev.

3.2. Saran

Diharapkan mahasiswa khususnya masyarakat pada umumnya menjadi paham

tentang bagaimana melakukan kegiatan usaha dengan berkoperasi dan dapat

membangdingkan dengan kegiatan lain yang bukan koperasi.


Daftar Pustaka

https://fungsi.co.id/fungsi-manajemen-koperasi/

https://mutianirida28-wordpress-

com.cdn.ampproject.org/v/s/mutianirida28.wordpress.com/2014/11/29/sejarah-

koperasi-aliran-koperasi-dan-konsep-koperasi/amp/?

amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D

%3D#aoh=16322228886323&amp_ct=1632222940243&csi=1&referrer=https

%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https

%3A%2F%2Fmutianirida28.wordpress.com

%2F2014%2F11%2F29%2Fsejarah-koperasi-aliran-koperasi-dan-konsep-

koperasi%2F

https://www.google.com/amp/s/diahsetyorini23.wordpress.com/2016/10/01/alira

n-koperasi/amp/

https://www.diskup.kapuashulukab.go.id/sejarah-koperasi/

https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-

koperasi/#3_Pengertian_Manajemen_Koperasi

Anda mungkin juga menyukai