KOPERASI
Disusun oleh :
PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN MAJENANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULIAN...................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 28
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Makalah Ilmiah yang berjudul “Koperasi” tepat pada waktunya.
Adapun dalam penyelesaian Makalah Ilmiah ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
memberikan semangat dalam proses penyusunannya.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari seutuhnya bahwa Makalah
Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis merasa
terbuka untuk menerima masukkan dan krirtik yang bersifat membangun dari
pembaca untuk bisa menyempurnakan hasil dari penulisan Makalah Ilmiah ini
bagi penulis dalam penulisan selanjutnya.
Semoga Makalah Ilmiah ini dapat memberikan informasi dan manfaat yang
berharga bagi para pembaca dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi
hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi
merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian
Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social
dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya
secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai
hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya
permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi
oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa
benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan
sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar
1945.
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki
kepentingan relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga
ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung
dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek
sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi
koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya.
Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup
strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang
pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde
Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh
kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung dalam
Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar).
5
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan
anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam
hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan
Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi
anggota dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat strategis
bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang
tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus
berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan
keputusan, dengan harapan akan memperoleh pembagian SHU yang
memadai, kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari kemampuan dalam
mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan
bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.
6
13. Apa Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi
karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh
kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan
rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak
mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.
2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi
tahun 1927 tersebut antara lain :
1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat
Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa
Daerah.
2. Bea materainya cukup 3 gulden.
3. Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4. Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.
Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang
memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga
mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942
Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi “KUMIAI”.
Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya berubah drastic dan
menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
9
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata :
“Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan
tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan
penting, antara lain :
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda,
keputusan Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi
II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti
SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut: :
1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah
2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa
curiga terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah
Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan
kebijakan antara lain :
a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama
koperasi
b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi
10
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri
maupun pertanian yang bermodal kecil.
Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu
diperbaiki. Para pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi
hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah
mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan demikian pemerintah
dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk
menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat
diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.
11
Menurut Prof. R.S. Soeriaatmadja (1997), koperasi adalah suatu badan
usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang
juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas
dasar laba atau dasar biaya.]
Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat
yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan
diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
12
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat
Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu
tentang penggunaan lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan
peraturan resmi ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku adalah
gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti dari logo koperasi yang
sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.
Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang
memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian
di Indonesia mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu
berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif
dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan
teknologi. Berikut adalah penejelasan gambar dan warna pada lambing
koperasi:
1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi
Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,
inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan
berorientasi pada keunggulan dan teknologi;
2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang
mempunyai maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di
Indonesia untuk menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian
nasional yang bersifat kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip
nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi; selalu menuju
pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan
kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman
13
yang mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks
Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung
makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal
Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para
anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain
Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel
melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan
kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal
terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap
pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup
berkoperasi yang memuat: Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan
identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan
bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan
kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling
bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam
membangun Koperasi Indonesia.
14
1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan
anggotanya.
2. Berasaskan kekeluargaan.
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
4. Keanggotaannya bersifat sukarela.
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya
masing-masing.
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.
15
memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
16
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia
karena badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri.
Asas-asas tersebut antara lain:
1. Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani
setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam
koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari semua
anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun
beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan
mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka
semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
2. Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang
mengandung unsur kerja sama, bukan orang perorangan. Berdasarkan
bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.\
17
oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya
unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti
bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan
sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu
fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran
serta rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat
perlu lebih banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk
mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah,
berakar di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967,
UU Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa
kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah
koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia
yang semula UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan
Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah
18
menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini
disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran
Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.
19
koperasi jasa angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan,
yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Kowanbisata, Kopaja (di
Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi); koperasi perumahan
yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan yang memberi
jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang
memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi jiwa,
pinjaman dan kebakaran.
d) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa
yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau
jasa kepada koperasinya.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
a) Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar
Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
b) Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang
luas dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari
koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada
di kota Depok.
3. Koperasi berdasarkan jenis usahanya
a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui
rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP
Arta Prima di Ambarawa, Magelang.
20
b) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang
yang bertempat tinggal diwilayah itu.Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya
KUD.
c) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan
perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai
(KPRI), serta KSU dan KUD.
d) Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya
membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-
sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha
dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).
4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya
a) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.
21
c) Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para
pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat
Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan
bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah
binaannya.
d) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan
usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku
pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan
sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
22
4. Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan
koperasi.
5. Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing
dengan badan usaha lain.
23
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima
oleh koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak
lain. Contohnya koperasi menerima hibah dari pemerintah atau
perusahaan tertentu.
2. Modal Pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan
dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan
sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari
kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam
senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa
dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit
tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha
koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut
diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen
pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau
surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar
dari masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai
persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur
dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
24
e. Sumber lain yang sah
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal
dari dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam
modal.
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP)
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman
modal (investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti
perorangan, badan usaha swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan
dalam upaya memperkuat kegiatan usaha koperasi. Dalam
koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik
modal ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi,
pemilik dapat diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi
dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.
25
dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor
Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.
3. Rapat Pendirian
Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan
Rapat Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi
pendirinya. Hal - Hal yang dibicarakan dalam Rapat:
a) Tujuan mendirikan koperasi
b) Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
c) Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya
dari simpanan pokok dan simpanan wajib
d) Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
e) Menyusun anggaran dasar
4. Prosedur permohonan pengesahan
a) Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri
akta pendirian
b) Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan
diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan
c) Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu)
bulan sejak diterimanya penolakan
d) Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
pengajuan permintaan ulang
e) Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia
26
b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara
individu maupun sebagai kelompok.
d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi
masyarakat.
2. Peranan segi sosial sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.
b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang
mampu menyelesaikan masalah sendiri.
27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan
berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu
kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan
perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan
hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia
tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para
anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan
masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya,
koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan
anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya
bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan
meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan
setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi
anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal
sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi,
kesejahteraan rakyat akan meningkat.
3.2 Saran
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing
dalam usaha untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan
cara meningkatkan kinerja anggota koperasi dengan cara memberikan
training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa memodifikasi
produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
28
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk
mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga memperbaiki koperasi
secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini
sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada
untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi
29
DAFTAR PUSTAKA
30