Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KOPERASI

Disusun oleh :

Ida Fitriyaning (2202021)


Siti Chasanah (2202030)
Yusi Nur Fadilah (2202025)

PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN MAJENANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULIAN...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 4

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 6

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... 7

1.4 Kegunaan Penulisan ............................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 8

2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia ....................................... 8

2.2 Pengertian Koperasi ............................................................................. 11

2.3 Lambang Koperasi ............................................................................... 12

2.4 Ciri-Ciri Koperasi Dan Unsur-Unsur Koperasi ..................................... 14

2.5 Fungsi Dan Peranan Koperasi .............................................................. 15

2.6 Prinsip-Prinsip Koperasi ...................................................................... 16

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 28

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 28

3.2 Saran ................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 30

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Makalah Ilmiah yang berjudul “Koperasi” tepat pada waktunya.
Adapun dalam penyelesaian Makalah Ilmiah ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
memberikan semangat dalam proses penyusunannya.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari seutuhnya bahwa Makalah
Ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis merasa
terbuka untuk menerima masukkan dan krirtik yang bersifat membangun dari
pembaca untuk bisa menyempurnakan hasil dari penulisan Makalah Ilmiah ini
bagi penulis dalam penulisan selanjutnya.
Semoga Makalah Ilmiah ini dapat memberikan informasi dan manfaat yang
berharga bagi para pembaca dan semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi kita semua.

Majenang, 04 Oktober 2023

Penulis

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini
telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang
terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian
koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan
mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota. Upaya dari pendirian
koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk lebih memahami
koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan
usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun
1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah
pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-
semata hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat .
Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, manajemen koperasi tidak
mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja
didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha
koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada
setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor,
perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan
pendapatan.
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa
pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian

4
Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi
hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi
merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian
Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social
dan ekonomi, kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya
secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai
hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya
permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi
oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa
benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan
sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar
1945.
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki
kepentingan relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan
kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan kegiatannya, koperasi dilandasi oleh
nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai lembaga
ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung
dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (selfreliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek
sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi
koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya.
Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup
strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang
pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde
Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh
kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung dalam
Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar).

5
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan
anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam
hal ini, semakin baik kinerja Koperasi, maka semakin besar kemampuan
Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran Koperasi
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi
anggota dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Anggota Koperasi mempunyai makna yang sangat strategis
bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat berfungsi sebagai pemilik dan
sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama Koperasi yang
tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus
berpartisipasi dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan
keputusan, dengan harapan akan memperoleh pembagian SHU yang
memadai, kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari kemampuan dalam
mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan
bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?
2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Apa ciri-ciri koperasi dan unsur-unsur koperasi?
5. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
6. Bagaimana prinsip koperasi?
7. Apa asas dan tujuan koperasi?
8. Apa landasan koperasi?
9. Apa saja jenis-jenis koperasi?
10. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
11. Darimana asal modal Koperasi?
12. Bagaimana cara mendirikan koperasi?

6
13. Apa Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang koperasi
4. Untuk mengetahui ciri-ciri koperasi
5. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi
6. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi
7. Untuk mengetahui prinsip
8. Untuk mengetahui asas dan tujuan koperasi
9. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia
10. Untuk mengetahui jenis- jenis koperasi
11. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi
12. Untuk mengetahui cara mendirikan koperasi
13. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia

1.4 Kegunaan Penulisan


1. Kegunaan secara teoritis
Dalam makalah ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan
sumbangan bagi Ilmu Sosial khususnya perkoperasian di Indonesia
2. Kegunaan secara praktis
Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah ini juga
mampu memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :
a. Memberi sumbangan pemikiran mengenai sejarah perkembangan
koperasi di Indonesia.
b. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam
perkembangan pengaturan pendirian koperasi di Indonesia;

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia


Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada
umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak
dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari
kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial
yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi
terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia
sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus
mengintimidasi penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat
sangat memprihatinkan. Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah
darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari
keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan
hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya
sehubungan dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-
hutangnya yang membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan
pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh
Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun
1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat
tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana
karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah
yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.

8
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi
karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh
kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan
rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak
mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.
2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi
tahun 1927 tersebut antara lain :
1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat
Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa
Daerah.
2. Bea materainya cukup 3 gulden.
3. Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4. Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.
Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang
memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga
mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942
Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi “KUMIAI”.
Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya berubah drastic dan
menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.

9
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan
koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di
Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi
Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata :
“Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan
tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan
penting, antara lain :
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda,
keputusan Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi
II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti
SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di
sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut: :
1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah
2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa
curiga terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah
Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan
kebijakan antara lain :
a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama
koperasi
b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi

10
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri
maupun pertanian yang bermodal kecil.
Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu
diperbaiki. Para pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi
hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah
mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan demikian pemerintah
dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk
menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat
diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

2.2 Pengertian Koperasi


Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang
berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian
koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah
suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam
suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota.
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia), Koperasi
adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas
kekeluargaan.
Menurut Dr. Fay (1980), koperasi adalah suatu perserikatan dengan
tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan
diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan
kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan
pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
Menurut R.M Margono (1941) Djojohadikoesoemo, koperasi adalah
perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak
bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

11
Menurut Prof. R.S. Soeriaatmadja (1997), koperasi adalah suatu badan
usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang
juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas
dasar laba atau dasar biaya.]
Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha
bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat
yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan
diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

2.3 Lambang Koperasi

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:


1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus
menerus.
2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan
persahabatan yang kokoh.
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara
khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar
kopersi.
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang
berarti landasan ideal koperasi.

12
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat
Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu
tentang penggunaan lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan
peraturan resmi ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku adalah
gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti dari logo koperasi yang
sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.
Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang
memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian
di Indonesia mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu
berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif
dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan
teknologi. Berikut adalah penejelasan gambar dan warna pada lambing
koperasi:
1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi
Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,
inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan
berorientasi pada keunggulan dan teknologi;
2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang
mempunyai maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di
Indonesia untuk menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian
nasional yang bersifat kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip
nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi; selalu menuju
pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan
kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman

13
yang mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks
Koperasi Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung
makna adanya ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal
Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan para
anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain
Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel
melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan
kemajuan serta mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal
terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi terhadap
pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup
berkoperasi yang memuat: Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan
identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan
bentuk sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan
kuncup lainnya, menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling
bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam
membangun Koperasi Indonesia.

2.4 Ciri-Ciri Koperasi Dan Unsur-Unsur Koperasi


Beberapa ciri dari koperasi ialah :
1. Terdiri dari perkumpulan orang.
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.
Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:

14
1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan
anggotanya.
2. Berasaskan kekeluargaan.
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
4. Keanggotaannya bersifat sukarela.
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya
masing-masing.
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

2.5 Fungsi Dan Peranan Koperasi


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992,
fungsi dan peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini :
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa
dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam
membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-
anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan
perekonomian nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi
lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk

15
memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

2.6 Prinsip-Prinsip Koperasi


Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan
itu sering dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri
pada prinsip ekonomi melainkan juga kebersamaan. Menurut penjelasan
(Pasal 5) undang-undang Perkoprasian No.25 tahun 1992, adapun yang
menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah
1. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
2. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna
bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.
Sedangkan sikap tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak
dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun.
3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. Prinsip demokratis
menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan
keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
4. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil. Yaitu sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Ketentuan
demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
5. . Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk Pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal kemanfaatan anggota dan
bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan
tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan.
Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku
bunga yang berlaku.
6. Kemandirian

2.7 Asas Koperasi Dan Tujuan Koperasi

16
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia
karena badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri.
Asas-asas tersebut antara lain:
1. Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani
setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam
koperasi yang berguna untuk semua anggota dan dari semua
anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun
beberapa anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan
mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat seperti ini maka
semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
2. Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang
mengandung unsur kerja sama, bukan orang perorangan. Berdasarkan
bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.\

2.8 Landasan Koperasi


Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai
berikut:
1. Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi
tidak lepas dari landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya
koperasi Indonesia adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian
bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya
terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi

17
oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya
unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti
bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Landasan Struktural UUD 1945
Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan
sebagai Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu
fungsi dan peran koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi
Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran
serta rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat
perlu lebih banyak diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk
mewujudkan pembangunan yang lebih merata, tumbuh dari bawah,
berakar di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.
4. Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967,
UU Koperasi No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan. Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa
kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran
perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah
koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia
yang semula UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23, dan
Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832 berubah

18
menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini
disahkan oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran
Negara RI Tahun 1992 Nomor 116.

2.9 Jenis-Jenis Koperasi


1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya
a) Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli
atau konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan
yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat
lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
Contoh-contoh koperasi konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi
Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah Koperasi Keluarga
Guru Jakarta (KKGJ).
b) Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya
adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan
produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian
rumah tangga, pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja
dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha (Produsen),
Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe (kopti), koperasi
produksi kerajinan (koprinka).
c) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman
kepada para anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga yang dipatok
harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh

19
koperasi jasa angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan,
yaitu Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Kowanbisata, Kopaja (di
Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi (Koasi); koperasi perumahan
yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan yang memberi
jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang
memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi jiwa,
pinjaman dan kebakaran.
d) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa
yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau
jasa kepada koperasinya.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
a) Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki
anggota sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar
Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
b) Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang
luas dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari
koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada
di kota Depok.
3. Koperasi berdasarkan jenis usahanya
a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki
usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui
rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa
Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP
Arta Prima di Ambarawa, Magelang.

20
b) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang
yang bertempat tinggal diwilayah itu.Misalnya, unit usaha simpan
pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya
KUD.
c) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan
perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai
(KPRI), serta KSU dan KUD.
d) Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya
membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-
sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha
dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).
4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya
a) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.

21
c) Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para
pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat
Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan
bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah
binaannya.
d) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan
usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku
pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan
sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

2.10 Kelebihan dan Kelemahan Koperasi


Kelebihan Koperasi Yaitu:
1. Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
2. Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi
anggota dengan dasar sukarela.
3. Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja,
tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya
4. Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan
ekonomi rakyat
5. Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada
anggota sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota
Kekurangan Koperasi Yaitu:
1. Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang permodalan.
2. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
3. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.

22
4. Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan
koperasi.
5. Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing
dengan badan usaha lain.

2.11 Modal Koperasi


Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :
1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak boleh diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota
kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan
wajib juga tidak boleh diambil jika bersangkutan masih menjadi
anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal koperasi terus
bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota –
anggota koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada
paksaan untuk melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas
kemauan sendiri.
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasi usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk
cadangan selama tidak terjadi kerugian dapat dimanfaatkan sebagai
modal.
e. Hibah

23
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima
oleh koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak
lain. Contohnya koperasi menerima hibah dari pemerintah atau
perusahaan tertentu.
2. Modal Pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan
dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan
sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari
kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam
senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh
sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang
kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa
dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit
tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha
koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut
diberikan kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen
pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan untuk
mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau
surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar
dari masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai
persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur
dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

24
e. Sumber lain yang sah
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal
dari dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam
modal.
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP)
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman
modal (investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti
perorangan, badan usaha swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan
dalam upaya memperkuat kegiatan usaha koperasi. Dalam
koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik
modal ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi,
pemilik dapat diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi
dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.

2.12 Cara Mendirikan Koperasi


Adapun syarat pendirian koperasi
1. Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh)
orang;
2. Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga)
Koperasi;
3. Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;
4. Berkedudukan di wilayah Indonesia;
Persiapan Mendirikan Koperasi
1. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti
maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan
dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan
manfaat sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi
dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan koperasi.
2. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh
pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen, prinsip-
prinsip koperasi dan prospek pengembangan koperasinya, maka mereka

25
dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta latihan dari Kantor
Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.
3. Rapat Pendirian
Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan
Rapat Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi
pendirinya. Hal - Hal yang dibicarakan dalam Rapat:
a) Tujuan mendirikan koperasi
b) Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
c) Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya
dari simpanan pokok dan simpanan wajib
d) Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
e) Menyusun anggaran dasar
4. Prosedur permohonan pengesahan
a) Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri
akta pendirian
b) Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan
diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan
c) Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu)
bulan sejak diterimanya penolakan
d) Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
pengajuan permintaan ulang
e) Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia

2.13 Peranan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia


1. Peranan segi ekonomi sebagai berikut:
a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara
tidak langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat.

26
b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara
individu maupun sebagai kelompok.
d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi
masyarakat.
2. Peranan segi sosial sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.
b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang
mampu menyelesaikan masalah sendiri.

27
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan
berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu
kerja sama diantara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan
perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan
hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia
tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para
anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan
masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya,
koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan
anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya
bukan mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan
meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan
setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi
anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal
sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi,
kesejahteraan rakyat akan meningkat.

3.2 Saran
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing
dalam usaha untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan
cara meningkatkan kinerja anggota koperasi dengan cara memberikan
training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa memodifikasi
produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi

28
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk
mengkonsumsi produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dari tahun ke tahun dan juga memperbaiki koperasi
secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini
sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada
untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi

29
DAFTAR PUSTAKA

Djojohadikoesoemo, R.M.Margono, 1941. Sepuluh Tahun Koperasi :Penerangan


Tentang Koperasi oleh Pemerintah 1930-1940. Balaipustaka, Batavia.
Dr. Fay, 1980. “Sejarah Singkat Koperasi Indonesia.” Edition. New Jersey: John
Wiley & Sons.
Soeriaatmadja. 1997. Prospek Pengembangan Pariwisata Pantai Dan Laut Di
Indonesia: Prosiding Pelatihan Dan Lokakarya Perencanaan Pariwisata
Berkelanjutan. Institut Teknologi Bandung.
http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI (diakses pada
tanggal 03 Oktober 2023 pukul 14.00 WIB)

30

Anda mungkin juga menyukai