Dosen Pembimbing :
MARHAZNI, S.E., M.M.
MAKALAH
Dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Pengantar Hukum dan Bisnis
Disusun Oleh :
AHMAD AFIF AKRAM
E.MKS.I.2020.003
IRQORIAH
E.MKS.I.2020.0020
EDWIN SOLEH
E.MKS.I.2020.0100
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “Perkoperasian”. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan
kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah
menuju alam yang berilmu seperti sekarang.
Dalam penyusunan karya tulis ini kami telah mendapat bimbingan,
pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penyusunan karya tulis ini. Mudah-mudahan segala bantuan,
bimbingan, motivasi, dan doa restunya baik berupa moril maupun materiil,
semoga diterima oleh Allah SWT, sebagai amal ibadah.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini baik
sistematika penulisan maupun materinya. Oleh karena itu, sangat kami harapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap karya tulis ini, karena dengan
adanya hal tersebut dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami berharap
karya tulis ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi................................................................................. 4
B. Sejarah Koperasi di Indonesia................................................................. 4
C. Jenis-jenis Koperasi................................................................................. 7
D. Landasan Koperasi................................................................................... 11
E. Fungsi dan Peranan Koperasi................................................................... 11
F. Ciri-ciri Koperasi..................................................................................... 12
G. Unsur-unsur Koperasi.............................................................................. 13
H. Prinsip-prinsip Koperasi.......................................................................... 13
I. Asas Koperasi.......................................................................................... 14
J. Tujuan Koperasi....................................................................................... 14
K. Lambang Koperasi................................................................................... 15
L. Cara Mendirikan Koperasi....................................................................... 18
M. Modal Koperasi........................................................................................ 20
N. Kelebihan dan Kekurangan Koperasi...................................................... 22
O. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia.................................. 22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 23
B. Saran........................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa
pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sektor usaha perekonomian
Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah
lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu
dari tiga sektor usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam
kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan sosial dan ekonomi,
kegiatan ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena
Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di
Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara
efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapi hambatan
struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan
demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar
keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang
yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah
berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari
masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut,
yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreativitas masing-
masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan
bagi masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi
yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah
posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pengertian koperasi?
2. Bagaimanakah sejarah perkembangan koperasi di Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis koperasi?
4. Apa landasan koperasi?
5. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
6. Bagaimana ciri-ciri koperasi?
7. Apa saja unsur-unsur koperasi?
8. Bagaimana prinsip koperasi?
9. Apa asas koperasi?
10. Apa tujuan koperasi?
11. Apa makna lambang koperasi?
12. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
13. Dari mana asal modal koperasi?
14. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
15. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
Secara bahasa, koperasi berasal dari dua suku kata bahasa inggris, yaitu
co dan operation. Co berarti bersama, dan operation berarti bekerja. Sehingga
dapat diartikan co-operation (koperasi) adalah melakukan pekerjaan secara
bersama (gotong-royong).
Secara istilah, pengertian koperasi adalah badan usaha yang memiliki
anggota orang atau badan hukum yang didirikan dengan berlandaskan asas
kekeluargaan serta demokrasi ekonomi. Koperasi merupakan produk ekonomi
yang kegiatannya menjadi gerakan ekonomi kerakyatan, dan berjalan dengan
prinsip gotong-royong.
Menurut UU No. 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok perkoperasian,
adalah sebagai berikut: “Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang, atau badan-badan hukum
koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.
4
5
yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga
tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan
ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang
membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh
Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun
1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat
tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang
memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi;
2. Belum ada undang-undang yang mengatur kehidupan koperasi;
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum
politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo
memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan
rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve
Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak
mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal;
2. Harus dibuat dengan akta notaris dalam bahasa belanda;
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden;
4. Hak tanah harus menurut hukum Eropa;
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve merevisi Undang-
Undang Koperasi. Isi Undang-Undang Koperasi Tahun 1927 tersebut antara
lain:
1. Akta pendirian tidak perlu nota riil, cukup didaftarkan pada penasihat
urusan kredit rakyat dan koperasi, dan dapat ditulis dalam bahasa daerah;
2. Bea meterainya cukup 3 gulden;
3. Dapat memiliki hak tanah menurut hukum adat;
6
C. Jenis-jenis Koperasi
1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya
a. Koperasi konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para
anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli
atau konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang
dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat lain,
karena koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Contoh-contoh koperasi konsumen adalah Kopkar/Kopeg, Koperasi
Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru
Jakarta (KKGJ).
8
b. Koperasi produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya
adalah membantu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan
produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian
rumah tangga, pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan
sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha (Produsen),
Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe (Kopti), koperasi
produksi kerajinan (Koprinka).
c. Koperasi jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman
kepada para anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan,
dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan
pengguna layanan jasa koperasi. Contoh koperasi jasa angkutan yang
anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika
(KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi
(Koasi); koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi
pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya;
koperasi asuransi yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu
asuransi jiwa, pinjaman dan kebakaran.
d. Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau
jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen.
Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau
jasa kepada koperasinya.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
a. Koperasi primer
9
d. Koperasi produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya
membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.
Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan
melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan
pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).
4. Jenis koperasi berdasarkan keanggotaannya
a. Koperasi unit desa
Koperasi unit desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan
masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi
pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan
KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama
tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis
pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b. Koperasi pegawai Republik Indonesia
Koperasi pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama koperasi pegawai negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama
meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri (anggota). KPRI
dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
c. Koperasi pasar
Koperasi pasar (Koppas), koperasi ini beranggotakan para
pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan
koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan
para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan barang dagangan. Di
tingkat kabupaten atau provinsi terdapat pusat koperasi pasar
(Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi
pasar yang ada di wilayah binaannya.
d. Koperasi sekolah
Koperasi sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha
11
F. Ciri-ciri Koperasi
1. Terdiri dari perkumpulan orang;
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa; Jasa modal dibatasi;
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya;
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota;
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi
keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.
G. Unsur-unsur Koperasi
1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan
anggotanya;
2. Berasaskan kekeluargaan;
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada
umumnya;
4. Keanggotaannya bersifat sukarela;
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-
masing;
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota;
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.
H. Prinsip-prinsip Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan
petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip
koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance
(Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah:
1. Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela;
2. Pengelolaan yang demokratis;
3. Partisipasi anggota dalam ekonomi;
14
I. Asas Koperasi
Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia
karena badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-
asas tersebut antara lain:
1. Asas kekeluargaan
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani
setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi
yang berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu.
Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga
bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas
yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan
kewajiban yang sama.
2. Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung
unsur kerja sama, bukan orang perorangan.
15
J. Tujuan Koperasi
Setiap organisasi didirikan dengan tujuan tertentu. Begitu pun halnya
dengan koperasi. Pada dasarnya, tujuan utama dibentuknya koperasi adalah
untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, dan mandiri atas
dasar Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi tertuang dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang
kekoperasian, pada BAB II Pasal 3 menyatakan bahwa tujuan koperasi adalah
“memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945”.
Menurut Bapak Koperasi Nasional, Bang Hatta, koperasi tidak bertujuan
mencari laba dengan sebesar-besarnya, menurut beliau tujuan koperasi tidak
lain adalah melayani dan mencukupi kebutuhan bersama, serta sebagai wadah
partisipasi untuk pelaku ekonomi skala kecil dan menengah.
K. Lambang Koperasi
1. Arti lambang koperasi lama
a. Gerigi roda/ gigi roda
Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. Hanya orang
yang pekerja keras yang bisa menjadi calon Anggota dengan
memenuhi beberapa persyaratannya.
b. Rantai (di sebelah kiri)
Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang kokoh.
Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut,
maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan,
dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang
sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah Tangga (ART)
Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat menaati AD/ART, maka
Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.
c. Kapas dan Padi (di sebelah kanan)
16
M. Modal Koperasi
1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak boleh diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajib dibayar oleh
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib juga tidak boleh diambil jika bersangkutan masih
menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal koperasi
terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota-
anggota koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada
paksaan untuk melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas kemauan
sendiri.
d. Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari
penyisihan sisa hasil usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk
cadangan selama tidak terjadi kerugian dapat dimanfaatkan sebagai
modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima
oleh koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain.
21
A. Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan
asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama di
antara anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya milik orang kaya
melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas
kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota
ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat
melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan
lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai
produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan
mencari keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan
meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap
anggotanya dengan harga terjangkau. Masyarakat ikut serta menjadi anggota
koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun
modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi, kesejahteraan
rakyat akan meningkat.
B. Saran
Kita harus menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai koperasi
yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk lebih
menyejahterakan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
24
DAFTAR PUSTAKA