Anda di halaman 1dari 12

KOPERASI DAN UMKM

BADAN USAHA BERBENTUK KOPERASI

Dosen Pengampu: Dr. Ni Made Satya Utami, SE.,MM

Oleh : Kelompok 4

1. I Kadek Veri Andika Putra 04 (2002612010537)


2. I Wayan Oki Yudiantara 06 (2002612010539)
3. Komang Andika Darma Putra 07 (2002612010540)

PRODI STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayahnya kepada kami. Makalah ini dapat diselesaiakan sesuai dengan
waktunya yang diharapkan Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Koperasi dan
UMKM.

Dalam penulisan Makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki bersama, untuk itu kritik dan sarannya perlu untuk disampaikan kepada kami. Agar
penulisan Makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang

Akhirnya kurang dan lebihnya kami sampaikan banyak terima kasih, penulis berharap
Makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri lebih-lebih kepada seluruh pembaca pada
umumnya.

Denpasar, 03 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Aspek Perekoperasian................................................................................................2
2.2 Permodalan koperasi..................................................................................................3
2.3 Koperasi sebagai badan usaha....................................................................................4
2.4 Sisa hasil usaha koperasi............................................................................................4

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8


a. Kesimpulan................................................................................................................8
b. Saran...........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Koperasi berkualitas adalah koperasi yang memiliki kinerja baik dalam bidang
kelembagaan, usaha, keuangan serta bermanfaat bagi anggota sebagai badan hukum aktif
dan badan usaha yang dicirikan oleh prinsip-prinsip kohesivitas dan partisipasi anggota
yang kuat dengan kinerja usaha yang semakin sehat dan berorientasi kepada usaha
anggota serta memiliki kepedulian sosial.
Koperasi adalah badan usaha, maka perlu dibahas mengenai pengertian badan
usaha, bagaimana koperasi sebagai badan usaha, dan perbedaan badan usaha koperasi
dengan badan usaha lainnya yang non-koperasi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun rumusan masalah yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah aspek perkoperasian?
2. Bagaimanakah permodalan koperasi?
3. Bagaimanakah koperasi sebagai badan usaha?
4. Bagaimanakah sisa hasil usaha koperasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, adapun tujuan dari permasalahan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui aspek perkoperasian.
2. Untuk mengetahui permodalan koperasi.
3. Untuk mengetahui koperasi sebagai badan usaha.
4. Untuk mengetahui sisa hasil usaha koperasi.

1
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Aspek Perkoperasian

Ruang lingkup pemeringkatan koperasi meliputi 5 (lima) aspek koperasi, yang

terdiri dari:

a. aspek kelembagaan koperasi, meliputi legalitas badan hukum aktif keanggotaan,

kepengurusan, program kerja, standar operasional prosedur, standar operasional

manajemen, peraturan khusus, rapat anggota dan karyawan, rasio peningkatan jumlah

anggota serta persentase kehadiran dalam rapat anggota

b. aspek usaha koperasi, ditunjukkan dengan membaiknya keterikatan anggota terhadap

anggota lain maupun terhadap organisasi, dalam hal rasa tanggung renteng atau

kemauan untuk berbagi resiko (risk sharing), tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi,

penambahan aset, peningkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan

peningkatan keuntungan.

c. aspek keuangan koperasi, ditunjukkan dengan struktur permodalan, kondisi

kemampuan penyediaan dana, serta ukuran-ukuran kuantitatif lainnya, seperti,

prosentase pelunasan simpanan wajib, dan prosentase besaran simpanan sukarela.

d. aspek manfaat koperasi terhadap anggota, ditunjukan dengan meningkatkan

penghasilan anggota, menawarkan barang dan jasa yang lebih murah, menumbuhkan

motif berusaha yang berperikemanusiaan, menumbuhkan sikap jujur dan terbuka.

e. aspek manfaat koperasi terhadap masyarakat, ditunjukan dengan seberapa jauh usaha

yang dijalankan koperasi dapat menyerap tenaga kerja setempat serta seberapa banyak

jumlah layanan koperasi yang dapat dinikmati oleh masyrakat umum termasuk peran

koperasi ikut mereduksi kemiskinan masyarakat setempat


2
2.2 Permodalan Koperasi

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian mempertegas

kedudukan Koperasi sebagai badan hukum yang ditandai dengan adanya pemisahaan

kekayaan para anggotanya sebagai modal awal untuk menyelenggarakan usaha Koperasi.

Usaha yang dijalankan ialah dalam upaya penyelengagaan pelayanan hanya kepada

anggota (Koperasi Simpan Pinjam), kepada anggota dan bukan anggota (Koperasi

produsen, Koperasi konsumen dan Koperasi Jasa). Kekayaan yang dipisahkan dan

bersumber dari anggota yang merupakan komponen modal sendiri Koperasi tersebut,

adalah berupa Setoran Pokok (SP) dan Sertifikat Modal Koperasi (SMK).

Setoran Pokok (SP) dibayarkan oleh anggota pada saat yang bersangutan

mengajukan permohonan sebagai anggota suatu Koperasi dan sifatnya menetap di

perusahaan Koperasi yang berarti tidak dapat diambil kembali oleh anggota yang

bersangkutan kapan pun, termasuk pada saat anggota tersebut keluar (exit) dari

keanggotaan Koperasi. Sertifikat Modal Koperasi (SMK) adalah tanda bukti penyertaan

Anggota Koperasi dalam modal koperasi.

Sumber lain juga dibuka khususnya untuk memanfaatkan sumber pendanaan inovatif

yang berbasis pada investasi dan pinjaman (liabilities), berupa :

a) Modal Penyertaan dari pemodal (investor), baik perseorangan (anggota dan non

anggota) maupun lembaga/institusi termasuk ‘pemerintah dan pemerintah daerah’ yang

berbasis kepada “kelayakan suatu proyek” dengan sistim bagi hasil dan menanggung

risiko.

b) Obligasi Koperasi (OK), yang diterbitkan sebagai alternatif pendanan jangka

menengah-panjang (medium-long term) untuk keperluan restukturisasi modal (seperti

untuk mengurangi/membayar hutung) dan pengembangan usaha. Ciri OK antara lain

adalah: Penerbit (emiten) OK adalah Koperasi, pembeli OK adalah investor (pemodal),

diterbitkan dalam jumlah tertentu dengan nilai nominal per lembar sebesar tertentu,
3
mempunyai suku bunga dan kupon, memiliki tenor (jangka waktu) berlaku dan dapat

dialihkan antar atau kepada investor lain.

c) Surat Utang lainnnya, yang dalam kalangan (terbatas) Koperasi dikenal instrumen

seperti : Surat Utang Koperasi (SUK).

2.3 Koperasi Sebagai Badan Usaha

Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip-

prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Khusus yang menyangkut

aspek pengkoperasian, ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai

tujuan koperasi sebagai badan usaha, yaitu:

a) Status dan Motif Anggota Koperasi

Status anggota koperasi sebagai badan usaha adalah sebagai pemilik (owner)

dan sebagai pemakai (users). Sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah melakukan

investasi atau menanam modal dikoperasinya. Sedangkan sebagai pemakai, anggota

harus menggunakan secara maksimum pelayanan usaha yang diselenggarakan oleh

koperasi.

b) Kegiatan Usaha

Untuk koperasi di Indonesia, lapangan usaha koperasi telah ditetapkan pada UU

No. 25/1992, pasal 43, yaitu :

1. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota

untuk meningkatkan bisnis dan kesejahteraannya.

2. Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakatyang bukan anggota koperasi.Perlu digarisbawahi bahwa,

yang dimaksud dengan kelebihan kemampuan disini adalah kelebihan kapasitas dana

dan daya yang dimiliki oleh koperasi untuk melayani anggotanya.

3. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang

kehidupan ekonomi rakyat.


4
2.4 Sisa Hasil Usaha

Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak

dalam tahun buku yang bersangkutan (UU No. 25 tahun 1992). Penjelasan Pasal 45 ayat 2

UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian memberi gambaran bahwa SHU yang

dihasilkan dalam setiap satu tahun buku, disamping dibagaikan kepada anggota juga

diperuntukan keperluan lain yang besarnya diputuskan dalam rapat anggota. Keperluan –

keperluan lain yang dimaksud adalah :

a. Dana cadangan

b. Dana pendidikan

c. Dana sosial

d. Dana pembangunan Daerah Kerja

e. Dana pengurus, pengawas dan karyawan, dan lain – lain.

Rumus Pembagian Sisa Hasil Usaha

Menurut UU No. 25/1992 pasal 5 ayat 1 mengatakan bahwa “Pembagian SHU

kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang

dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi.

Ketentuan ini merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan”. Di dalam AD/ART

koperasi telah ditentukan pembagian SHU sebagai berikut:

Cadangan koperasi 40%, jasa anggota 40%, dana pengurus 5%, dana karyawan 5%,

dana pendidikan 5%, dana sosial 5%, dana pembangunan lingkungan 5%. Tidak semua

komponen di atas harus diadopsi dalam membagi SHU-nya. Hal ini tergantung dari

keputusan anggota yang ditetapkan dalam rapat anggota.

Rumus Pembagian SHU kepada anggota berdasarkan transaksi dan kontribusi

anggota dituangkan sebagai berikut:

Z =Xx SHU 5
Y
Keterangan:

Z = Jumlah SHU yang akan diterima oleh setiap anggota atau per anggota

X = Jumlah Seluruh Transaksi dan Partisifasi modal anggota yang bersangkutan terhadap koperasi

Y = Jumlah Seluruh Transaksi dan Partisifasi Modal keseluruhan anggota atau jumlah total

transaksi terhadap koperasi

SHU = Jumlah SHU yang akan dibagikan ke seluruh anggota, atau mohon dilihat

SHU per anggota :

SHUA = JUA + JMA

Di mana:

SHUA = Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA = Jasa Usaha Anggota

JMA = Jasa Modal Anggota

Prinsip-prinsip sisa hasil usaha koperasi, diantaranya:

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota

sendiri.

3. Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

4. SHU anggota dibayar secara tunai

6
Pembagian sisa hasil usaha per-anggota:

SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi
membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat
mitra bisnisnya.

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau Badan

Hukum Koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Badan usaha

merupakan kesatuan yuridis dan ekonomis atau kesatuan organisasi yang terdiri dari

faktor-faktor produksi yang bertujuan mencari keuntungan. Badan usaha adalah rumah

tangga ekonomi yang bertujuan mencari laba dengan faktor-faktor produksi.

Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip-

prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasar koperasi. Sisa Hasil Usaha Koperasi

merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan

biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan

3.2 Saran

Penulisan makalah ini sangatlah kurang dari kata sempurna, perlunya penelitian

atau pembahasan lebih lanjut terhadap makalah ini. Kami selaku penulis menyadari hal

tersebut, maka dari itu kritik dan saran yang membangun diperlukan demi memperbaiki

makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Marhuni, Andi. 2022. Aspek Permodalan Koperasi. Jurnal Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
https://ninaonline.semarangkota.go.id/images/peraturan/permen_kukm_no._21_th_2015_-
_pemeringkatan_koperasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai