Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN KOPERASI

Disusun untuk memenuhi tugas dari

Dosen Pengampu : Dr. Arga Christian Sitohang, S.E., M.M

Mata Kuliah Manajemen Koperasi Kelas O

Disusun oleh :

1. Daniatur Rohmah 1231900043


2. Feby Vioren 1231900078
3. Syafaat Dwi Cahyo 1231900118

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini demi
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Manajemen Koperasi.dengan judul manajemen
keuangan koperasi.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi ................................................ 5


B. Karakteristik Keuangan Koperasi ................................................................................... 5
C. Masalah dalam Manajemen Keuangan ........................................................................... 7
D. Sumber-sumber Permodalan Koperasi ........................................................................... 7
E. Investasi Koperasi ......................................................................................................... 12
F. Penukuran Kinerja Keuangan Koperasi ........................................................................ 13
G. Alokasi Surplus Koperasi ............................................................................................. 15
H. Menilai Tingkat Kesehatan Koperasi............................................................................ 17

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19

1. Kesimpulan ................................................................................................................... 19
2. Saran ............................................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Koperasi merupakan suatu organisasi yang dibentuk dengan tujuan utama yaitu
mensejahterahkan para anggotanya. Agar koperasi dapat menjalankan usahanya, koperasi
membutuhkan dana atau modal. Dana ini berasal dari para pemilik koperasi yakni,
anggota ataupun berasal dari utang.
Manajemen keuangan koperasi merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan
koperasinyang bersangkutan denganusaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan
biaya yang seminimal mungkin dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta
usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Manajemen Keuangan Koperasi ?
2. Apa saja karakteristik dari Manajemen Keuangan Koperasi?
3. Darimana sajakah sumber-sumber investasi koperasi?
4. Bagaimana cara pengukuran kinerja keuangan koperasi?
C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat mendeskripsikan pengertian serta fungsi dari Manajemen Keuangan
Koperasi.
2. Mengetahui apa saja Karakteristik dari Manajemen Keuangan Koperasi.
3. Mengetahui darimana sumber investasi koperasi diperoleh.
4. Dapat menjelaskan bagaimana cara pengukuran kinerja keuangan koperasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi


Pengertian Manajemen keuangan sendiri adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan, dan pengawasan dalam mencari dana bagi suatu
organisasi atau perusahaannya. Menurut Arifinal Chaniago (1984) “Koperasi sebagai
suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang
memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerjasama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah
para anggotanya”. Pengertian Manajemen Keuangan Koperasi adalah suatu aktivitas
dalam pencarian dan penggunaan dana dengan prinsip-prinsip koperasi yang akan dipakai
dalam aktivitas perkoperasian.
Manajemen keuangan koperasi sendiri memiliki fungsi dasar yakni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dana dimana manajemen keuangan
koperasi harus bertanggungjawab atas melaksanakan fungsi-fungsi dari manajemen
keuangan tersebut, pencarian dana baik dalam maupun luar negeri, dan
bertanggungjawab atas penggunaan dana untuk menginvestasikan odal dalam bentuk
aktiva tetap. Penggunaan dana yang tertanam dalam aktiva tersebut harus dipakai
seefisien mungkin agar mendapatkan manfaat-manfaat keanggotaan koperasi.
B. Karakteristik Keuangan Koperasi
Koperasi merupakan suatu organisasi dimana tujuan utama dibentuknya adalah
untuk mensejahterahkan para anggotanya. Pada organisasi ini manajemen keuangan
koperasi sangat berperan penting guna mencapai tujuan utama koperasi tersebut.
Manajemen keuangan koperasi. Dalam mempelajari manajemen keuangan koperasi kita
juga perlu mengetahui karakteristik keuangan koperasi tersebut.
Menurut Munker (1987) karakteristik koperasi yang berkaitan dengan pendanaan
adalah sebagai berikut :
1. Koperasi merupakan himpunan orang-orang yang mencari kemungkinan
memajuan keadaan ekonominya.

5
2. Alat untuk memajukan ekonomi anggota adalah mendirikan badan usaha Bersama
yang harus dibiayai anggotanya.
3. Untuk memajukan para anggota berlaku atas identitas, yaitu anggota sebagai
pemilik sekaligus sebagai pelanggan.
4. Jumlah orang-orang yang dapat dipertimbangkan sebagai calon anggota suatu
koperasi tidak dapat ditingkatkan secara sewenang-wenang.
5. Prinsip keanggotaan terbuka dan sukarela pada koperasi menyebabkan
keanggotaan dapat berubah-ubah.
6. Koperasi membentuk suatu badan usaha yang di satu pihak harus meningkatkan
pelayanan pada anggotanya, tetapi dilain pihak berhubungan dengan pihak ketiga
seperti dalam penjualan barang dan pembelian bahan.

Karakteristik keuangan koperasi juga berhubungan dengan laporan keuangan pada


koperasi, terutama laporan laba rugi dan neraca, karena kedua laporan tersebut sangat
diperlukan dalam perhitungan keuangan koperasi. Secara umum keuangan koperasi
memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Laporan keuangan merupakan tanggungjawab pengurus yang telah terpilih


untuk diberi tugas oleh anggota koperasi, dimana pengurus tersebut wajib
melaporkan laporan keuangan kepada rapat anggota.
2. Laporan koperasi diutamakan ditujukan kepada pihak-pihak sepertiyang
bekepentingan terhadap koperasi selain anggotanya, seperti calon anggota
koperasi, bank, kreditur, dan kantor pajak.
3. Kepentingan utama laporan keuangan koperasi adalah menilai
pertanggungjawaban pengurus, menilai kinerja pengurus, menilai seberapa
besar manfaat yag diberikan kepada anggotanya, dan sebagai data penentu
berapa jumlah sumberdaya, karya, dan jasa yang akan diberikan kepada
koperasi.
4. Koperasi harus memiliki modal permanen yang kuat agar dapat
menghindari kperasi yang rentan terhadap berbagai krisis.
5. Laporan keuangan koperasi dihitung dari pendapatan koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan penyusutan-penyusutan

6
dan biaya-biaya dari tahun buku yang bersangkutan disebut juga sisa hasil
usaha.
6. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan dengan dalih
apapun.
C. Masalah dalam Manajemen Keuangan Koperasi
Beberapa kelemahan structural yang terkait dengan dasar pembiayaan badan
usaha koperasi sebagai berikut :
a. Kemungkinan mengumpulkan sejumlah besar modal saham biasanya
dikesampingkan.
b. Jumlah anggota terbatas
c. Modal saham tidak permanen
d. Keuntungan atas modal saham terbatas dan dana cadangan yang dihimpun
tidak dapat dibagi

Berdasarkan kajian historis, koperasi lahir dari suatu masyarakat yang memiliki
masalah perekonomian akibat kalah bersaing dalam perekonomian. Dampak dari
peristiwa tersebut dalam masyarakat muncul banyak pengangguran, tingkat kehidupan
rendah, dan kemiskinan. Namun demikian, apabila kita merujuk pada kajian teoritis dan
hukum koperasi, tidak selamanya anggota koperasi adalah orang-orang yang bermodal
kecil.

D. Sumber-Sumber Permodalan Koperasi

Sumber utama permodalan berasal darai anggota,yang berupa simpanan pokok,simpanan wajib dan
simpanan sukarela,serta harta-harta pribadi yang diinvestasikan pada koperasi baik dalam bentuk saham maupun
donasi. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan kepada koperasi
pada saat masuk sebagai anggota,yang tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota. Simpanan wajib adalah jumlah uang tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu yang tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota (Pemenengkop dan UKM No.19 Tahun 2008).

Didalam UU Perkoperasian No.25 Tahun 1992 sudaj dijelaskan bahwa modal koperasi terdiri dari modal
sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri biasanya bersal dari simpanan pokok,simpanan wajib,dana
cadangan,dan hibah. Sedangkan modal pinjaman itu berasal dari anggota,koperasi lain atau anggotanya,bank
dan lembaga keuangan lainnya,penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, dan sumber-sumber lain yang sah.

7
Selain dari sumber kedua diatas, koperasi dapat juga melakkan penumpukan modal yang berasal dari modal
penyertaan. Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
ditanam oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan
kegiatan usahanya. Modal tersebut bersal dari pemerintah,anggota masyarakat,badan usaha dan badan-badan
lainnya (PP No.33 Tahun 1998). Untuk dapat memupuk modal tersebut, koperasi sekurang-kurangnya dapat
memenuhi persyaratan, berikut persyaratannya :

1.) Telah memperoleh status badan hukum


2.) Membuat rencana kegiatan dari usaha yang akan dibiayai modal penyertaan
3.) Mendapat persetujuan rapat anggota

Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, koperasi dapat menghimoun dana dan menyalurkan dana tersebut
melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan dan koperasi lain dan
atau untuk anggotanya. Kegiatan simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
untuk menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang
bersangkutan,calon anggota koperasi yang bersangkutan,koperasi lain dan atau anggotanya.

Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan oleh koperasi simpan pinjam atau unit simpan
pinjam.koperasi simpan pinjam dapat berbentuk koperasi primer atau koperasi sekunder,unit simpan pinjam
dapat dibetuk oleh koperasi primer atau koperasi sekunder. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh
dan beranggotakan orang seorang, sedangkan Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan
beranggotakan koperasi.

Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Sedangkan Unit
Simpan Pinjam (USP) adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari
kegiatan usaha koperasi yag bersangkutan. Kegiatan Usaha Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
adalah :

1.) Menghimpun simpanan koperasi berjangka dan tabungan koperasi dari anggota dan calon
anggotanya, koperasi lain atau angotanya
2.) Memberikan pinjaman kepada anggota,calon anggotanya,koperasi lain,dan atau anggotanya.

Etika bisnis usaha koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam harus dibangun dengan kesadaran perhatian
utama pada anggotanya. Apabila anggota sudah mendapat pelayanan sepenuhnya,barulah calon anggota dapat
dilayani. Apabila anggota dan calon anggota sudah mendapat pelayanan sepenuhnya, koperasi lain dan
anggotanya dapat dilayani berdasarkan perjanjian kerja sama koperasi yang bersangkutan.

Saham Koperasi (Simpanan Pokok)

Saham Koperasi adalah sejumlah uang yang disediakan oleh para anggota untuk koperasinya selama
keanggotaan itu dapat membantu membiayai fasilitas bersama. Simpanan pokok pada dasarnya adalah saham

8
koperasi karena dengan memiliki simpanan pokok pada koperasi,seorang anggota secara otomatis ikut memiliki
perusahaan koperasi. Untuk beberapa koperasi tertentu masalah kepemilikan ini dapat dimodifikasi. Koperasi
juga dapat menentukan kriteria anggota khusus dan anggota biasa. Anggota khusus biasanya adalah mereka yang
mempunyai kontribusi modal yang besar terhadap koperasi dan biasanya mereka adalah pendiri organisasi
koperasi.

Anggota biasa adalah anggota yang keikutsertaannya mengikuti prosedur umum yang ditentukan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Biasanya anggota ini adalah anggota yang keikutsertaanya hanya
igin memanfaatkan pelayanan yang disediakan koperasi,seperti ingin mendapat bantuan kredit,ingin
mendapatkan bahan baku murah,ingin memasarkan barang-barang dagangannya melalui koperasi, dan lain-lain.
Karena koperasi bukan objek yang menarik untuk penanaman modal,beberapa kemungkinan yang dapat
digunakan untuk mendapatkan dana yang cukup adalah sebagai berikut :

1. Pembayaran saham dapat dilakukan dengan dicicil atau dengan membedakan jumlah yang harus
disetor ketika menjadi anggota dan jumlah saham yang harus disetujui oleh anggota dan yang lebih
tinggi daripada pembayaran minimum.
2. Meningkatkan kontribusi minimum wajib sebandig dengan penggunaan fasilitas koperasi yang harus
dibiayai.

Simpanan Wajib

Simpanan wajib berkaitan dengan jumlah uang tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar
anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu yang tidak dapat diambil kembali selama yang
bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan wajib adalah modal utama koperasi. Simpanan wajib
sebenarnya adalah hutang perusahaan koperasi terhadap anggotanya. Hutang yang dimaksud cenderung
berjangka panjang karena baru akan dikembangkan pada saat anggota mengundurkan diri dari keanggotaan
koperasi atau pada saat koperasi dilikuidasi.

Simpanan Sukarela

Simpanan Sukarela adalah simpanan yang besarnya tidak ditentukan, tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota. Simpanan sukarela dapat disetorkan dan diambil setiap saat. Terhadap simpanan sukarela
koperasi menetapkan tingkat bunga tertentu yang disepakati anggota. Jika simpanan pokok dan simpanan wajib
merupakan sebuah kewajiban anggota terhadap koperasi karena didukung oleh anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga sehingga manajemen tidak membutuhkan daya motivasi yang sangat kuat.

Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak
lain yang bersifat pemberian dan tidak mengikat. Hibah muncul sebagai komponen modal sendiri karena banyak

9
koperasi yang menerima hibah,terutama dari pemerintah. Maksud ketentuan dalam UU adalah agar koperasi
dapat memeliharanya dengan baik dan dicatat dalam neraca pos modal sendiri.

Modal Penyertaan

Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan
oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktur permodalan koperasi dalam meningkatkan kegiatan
usahanya. Penumpukan modal penyertaan dapat berasal dari pemerintah,anggota msyarakat,badan usaha atau
dari badan-badan lainnya. Pemupukan modal penyertaan harus dilakukan berdasarkan perjanjian secara tertulis
antara koperasi dan pemodal. Perjanjian tersebut memuat sekurang-kurangnya :

a) Nama koperasi dan pemodal


b) Besarnya modal penyertaan
c) Usaha hak dan kewajiban pemodal dan koperasi
d) Pengelolaan dan pengawasan
e) Hak dan kewajiban pemodal dan koperasi
f) Pembagian keuntungan
g) Tata cara pengalihan modal penyertaan yang dimiliki pemodal dalam kperasi
h) Perselisihan

Di samping itu,untuk memupuk modal penyertaan,koperasi sekurang-kurangnya harus memenuhi


persyaratan :

a) Telah memperoleh status sebagai badan hukum


b) Membuat rencana kegiatan dari usaha yang akan dibiayai dari modal penyertaan
c) Mendapat persetujuan rapat anggota

Cadangan Koperasi

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan hasil usaha setelah pajak yang
dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Menurut munkener
(1987), cadangan merupakan modal kolektif yang stabil sebagai suatu imbangan yang perlu terhadap modal
sahanm yang berubah-ubah yang melekat pada keanggotaan yang berubah-ubah. Pembentukan dana cadangan
adalah suatu kebutuhan dari segi administrasi perusahaan dan manajemen perusahaan.

Dana cadangan biasanya ditetapkan dalam presentase dari keuntungan koperasi yang di dapat,misalnya
25% dari keuntungan. Ketentuan mengenai ini biasanya sudah diatur dalam anggaran dasar koperasi. Anggaran
dasar koperasi biasanya ditentukan dari :

1. Ketentuan bahwa dana cadangan harus dibentuk

10
2. Bagaimana dana cadangan itu harus dibentuk
3. Berapa keuntungan tahunan harus dialikasikan untuk dana cadangan
4. Hingga jumlah tertinggi berapa dana cadangan itu akan dibentuk

Cadangan adalah suatu bagian dari kekayaan koperasi sendiri. Cadangan koperasi terdiri dari :

1. Cadangan menurut anggaran


Cadangan ini perlu untuk menutup kerugian-kerugian yang munkin terjadi setiap waktu atau di masa
mendatang karena situasi yang tidak menentu.
2. Cadangan bebas
Jenis cadangan bebas ini bukan suatu keharusan (kewajiban) bagi koperasi, dan biasanya dibentuk hanya
sebagai kebiasaan yang lazim dalam dunia usaha/perdagangan. Cadangan adalah sebagian dari laba
yang disisihkan dan tidak dibagikan kepada yang berhak atas laba atau bentuk cadangan yang lain.

Utang Jangka Panjang

Usaha untuk mendapatkan modal pinjaman bagi koperasi baru biasanya sangat sulit. Bank atau para
kreditur lain menyadari kenyataan bahwa perusahaan koperasi sering dikelola oleh pengurus yang kurang
berpengalaman dalam berusaha. Utang jangka panjang terdiri dari :

a) Utang Hipotek
Bila koperasi mengambil hipotek dengan pertanggungan barang-barang yang tak bergerak,berarti
bahwa pemilik/pemberi uang mempunyai hak untuk menjual barang-barang itu apabila sewaktu-waktu
koperasi lain membayar (baik kelalaian membayar pokok,maupun bunganya). Hasil dari penjualan
barang-barang ini dapat dianggap sebagai pembayaran utang-utangnya.
b) Kredit Investasi
Ini merupakan kredit/pinjaman dari pihak ketiga atau bank kepada koperasi,untu membiayai atau
membeli barang-barang tetap seperti : kendaraan,mesin-mesin,tanah untuk pabrik,dan sebagainya.

Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek adalah utang yang jangka waktunya paling lama satu tahun. Sebagian besar utang
jangka pendekterdiri dari kredit perdagangan, yaitu kredit yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan
usahanya. Berikut beberapa jenis utang jangka pendek dijelaskan sebagai beriku :

a. Penerimaan uang muka dari para pelanggan


Dalam praktik sering terjadi bahwa para langganan menyetorkan sejumlah uang sebagai pembayaran di
muka dari barang-barang yang akan diterimanya. Ini dianggap perlu, bila ingin mendapat
keyakinan/kepercayaan atas pengiriman-pengiriman dari barang-barang yang dipesan.
b. Wesel bayar

11
Ini merpakan utang dari perusahaan yang disebabkan oleh pengakuan/acceptation suatu wesel. Utang
ini dapat dianggap sebagai utang yang bersifat istimewa karena dapat diperjual belikan melalui bank.
c. Utang bank
Jumlah ini merupakan utang pada koperasi satu atau beberapa bank,karena koperasi telah mengambil
uang/kredit.
d. Utang dagang
Perkiraan ini menunjukkan jumlah utang dari koperasi kepada para penjual/leveransies
e. SHU yang akan dibayar
Bila ada SHU yang belum dibayarkan kepada para anggota (karena mereka belum memintanya),maka
jumlah ini dibukukan dalam perkiraan “SHU yang akan dibayar”
f. Rekening koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada perusahaan dengan batas plaford
tertentu dimana perusahaan tidak sekaigus mengambilnya, melainkan sesuai dengan kebutuhan dan
bunga yang dibayar hanya untuk bunga yang telah diambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan
koperasi meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.
E. Investasi Koperasi

Investasi koperasi berkaitan dengan suatu daftar harta atau aktiva baik yang disusun pada waktu berdirinya
perusahaan koperasi (neraca pembukaan),atau yang disusun pada saat tertentu selama tahun pembukaan/periode
pembukuan masih berjalan. Harta atau aktiva adalah barang-barang atau benda-benda berharga dan hak-hak
yang dimiliki suatu perusahaan/koperasi. Harta ini mempunyai niai karena beberapa faktor yaitu :

1) Mempunyai daya beli, misalnya uang.


2) Merupakan suatu tagihan yang dapat diuangkan.
3) Dapat dijual, sehingga dapat ditukar dengan uang atau tagihan uang,misalnya barang dagangan.
4) Memberikan manfaat/keuntungan,potensi atau hak ataupun jasa terhadap perusahaan/koperasi,misalnya
gedung,tanah,mesin,alat-alat kantor dan lain-lain.

Harta atau aktiva pada perusahaan koperasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Harta Berubah/Aktiva Lancar/Currents Assets


Harta berubah/aktiva lancar tidak tinggal tetap bertahun-tahun pada perushaaan/koperasi,tettapi
daam waktu yang singkat dapat bertukar dengan barang lain.
Harta lancar ini kita bagi dalam 3 golongan besar,yaitu :
• Harta tunai/kas/bank
• Piutang
• Persediaan (barang dagangan)
▪ Bahan-bahan mentah

12
▪ Bahan-bahan setengah jadi
▪ Barang-barng yang telah selesai/barang-barang jadi
b. Aktiva tetap/fixed assets
Maksud dari aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diproses dalam bentuk siap pakai atau
dibangun/dibuat sendiri,serta digunakan dalam operasi perusahaan,tidak dimaksudkan unuk dijual
dalam kegiatan normal perusahaandan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
c. Aktiva tidak berwujud/intangible assets
Aktiva yang tidak berwujud merupakan aktiva perusahaan yang mencerminkan hak-hak istimewa
atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam operasi perusahaannya.
d. Aktiva lain-lain
Bila kita jumpai po-pos aktiva yang tidak layak,kita golongkan kepada kelompok aktiva lain-lain.

Harta kekayaan koperasi tidak dapat dijadikan jaminan utang dengan dibebani hak tanggungan atau
digadaikan. Harta kekayaan ini juga tidak boleh diatasnamanakan oleh pengurus,pengawas,dan atau
pengelola,tapi harus dicatat atas nama koperasi yang bersangkutan. Dalam hal kelebihan dana setelah
melaksanakan kegiatan pemberian pinjaman,koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar,dapat mennempatkan kelebihan dana tersebut dalam bentuk :

• Giro, tabungan pada bank dan lembaga keuangan lainnya.


• Tabungan dan/atau simpanan pada koperasi lain.
• Pembelian saham melalui pasar modal yang terdapat pada pasar bursa di indonesia.
• Pembelian obligasi yang terdapat pada bursa di indonesia.
• Mengembangkan dana tabungan melalui sarana investasi lainnya.
F. Pengukuran Kinerja Koperasi

Kinerja keuangan diperlukan untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu
meningkatkan kesejahteraan anggota serta kemampuan untuk membayar utang. Kinerja keuangan koperasi dapat
diketahui melalui analisis rasio keuangan, seperti rasio yang diuraikan di bawah ini. Ada 12 rasio pokok yang
harus dipahami oleh kooperatif. Analisis rasio adalah teknik yang menunjukkan hubungan antara dua unsur
akunting yang memungkinkan pemilik bisnis menganalisis kinerja keuangan perusahaan. Secara umum rasio-
rasio keuangan dikelompokkan menjadi rasio likuiditas,rasio utang (solvabilitas),rasio operasi (operation ratio)
dan rasio kemmapulabaan(profitabilitas).

1) Rasio-rasio likuiditas menunjukkan apakah suatu koperasi akan mampu menutup kewajiban jangka
pendeknya ketika jatuh tempo. Ukuran likuiditas utama adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio
cepat (quick ratio).
• Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan koperasi dalam membayar utang lancarnya
dengan harta lancarnya.

13
Rasio lancar = (harta lancar) / (utang lancar)
Rasio lancar kadang-kadang disebut rasio modal kerja dan merupakan ukuran kemampuan
koperasi dalam membayar utang-utang lancarnya yang apling sering digunakan.
• Rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan koperasi dalam membayar utang lancarnya
dengan harta yang paling likuid (kas+piutang).
Rasio cepat =(kas + piutang) / (utang lancar)
Rasio cepat merupakan ukuran yang lebih spesifik mengenai kemampuan perusahaan
koperasi untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dan merupakan uji yang paling berat
terhadap likuiditas perusahaan.
2) Rasio-rasio utang megukur kemampuan perusahaan koperasi untuk membayar seluruh utang-utangnya.
Rasio ini terdiri dari rasio utang atas harta (debt ratio), rasio utang atas modal sendiri,dan rasio bunga
atas laba.
• Rasio utang atas harta digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan koperasi dengan
harta yang dimilikinya untuk membayar utang-utangnya.
Rasio utang atas harta = (total utang) / (total harta)
Rasio utang atas harta yang tinggi berarti pemberi pinjaman menyediakan persentase besar
dalam mendanai perusahaan,dan karenanya menanggung risiko keuangan perusahaan.
• Rasio utnag atas modal sendiri digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang
dimiliki perusahaan koperasi dalam membayar seluruh utang-utangnya.
Rasio utang atas modal sendiri = (total utang) / (modal sendiri)
Semakin tinggi rasio ini semakin banyak utang yang dimanfaatkan perusahaan dan semakin
rendah tingkat keamanan bagi kreditor apabila bisnis ini gagal.
• Rasio bunga atas laba mengukur kemampuan perusahaan koperasi untuk membayar bunga
atas pinjaman yang diambilnya.
Rasio bunga atas laba = (laba sebelum bunga dan pajak) / (total beban bunga)
Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan koperasi tidak mengalami kesukaran
dalam membayar bunga atau pinjaman yang diambilnya.
3) Rasio-rasio operasi (operating ratio)digunakan untuk mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan
koperasi dalam memanfaatkan sumber dayanya. Operating rasio terdiri dari tingkat perputaran
persediaan,rasio umur piutang,rasio umur utang,rasio penjualan bersih atas harta total,rasio penjualan
bersih atas modal kerja.
• Tingkat perputaran persediaan adalah ukuran berapa kali persediaan perusahaan terjual
habis,atau berputar selama satu periode akuntansi.
Rasio ini diukur dengan rumus : tingkat perputaran persediaan = (HP Persediaan ) /
(persediaan rata-rata)

14
• Rasio umur piutang adalah rasio untuk mengukur banyaknya hari yang diperlukan untuk
menguangkan piutang dagangnya. Rumusnya sebagai berikut : Rasio umur piutang = (365
hari) / (Rasio putaran piutang)
• Rasio umur utang adalah rasio untuk mengukur jumlah hari yang diperlukan perusahaan
koperasi untuk membayar utang dagangnya. Rumusnya sebagai berikut : Rasio umur utang
=(365 hari) / (rasio putaran utang)
Rasi putaran utang = (pembelian) / (utang dagang)
• Rasio penjualan bersih atas harta total atau rasio perputaran harta adalah ukuran umum dari
pengahsilan penjualan sehubungan dengan harta yang dipunyainya. Untuk menghasilan
penjualan rumusnya adalah : Rasio putaran harta = (penjualan bersih) / (harta bersih total)
• Rasio penjualan bersih atas modal kerja adalah rasio untuk mengukur seberapa rupiah
penjualan yang dihasilkan UMKM dengan mengguankan setiap rupiah modal kerja (harta
lancar-utang lancar). Rumusnya adalah : Rasio penjualan bersih atas modal kerja = (penjualan
bersih) / (modal kerja)
4) Rasio kemampulabaan (profitabilitas) adalah rasio untuk menunjukkan seberapa efisien suatu
perusahaan koperasi,atau seberapa besar kemampuan perusahaan memberikan manfaat atas modal
yang diinvestasikan anggotanya. Rasio ini terdiri atas rasio manfaat keanggotaan atas penjualan (profit
margin) dan rasio manfaat keanggotaan atas modal.
• Rasio manfaat atas penjualan digunakan untuk mengukur manfaat per rupiah penjualan. Rasio
ini dihitumg dengan rumus : Rasio manfaat atas penjualan = (SHU+manfaat langsung) /
(penjualan)
• Rasio manfaat atas modal (ekuitas) digunakan untuk mengukur tingkat mengembalian
terhadap investasi anggota. Rasio ini merupakan salah satu indikator yang paling penting
mengenai efisiensi mananjemen koperasi. Rumusnya adalah : Rasio manfaat atas ekuitas =
(SHU + manfaat langsung ) / (ekuitas pemilik)
G. Alokasi Surplus Koperasi
1. Pengertian
Selisih hasil usaha adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang
diperoleh dari hasil usaha atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah
dikurangi dengan pengeluaran atas berbagai beban usaha.
Surplus hasil usaha disishkan terlebih dahulu untuk dana cadangan dan sisanya
digunakan seluruhnya atau sebagian untuk hal-hal berikut.

15
a. Anggota sebandingdengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing
anggota dengan koperasi. Artinya, besar kecilnya bagian surplus hasil usaha anggota
dihitung berdasrkan transaksi tiap-tiap anggota di koperasinya.
b. Anggota sebanding dengan sertifikat modal koperasi yang dimiliki. Artinya,
pembagian surplus hasil usaha didasarkan pada jumlah keseluruhan sertifikat modal yang
dimiliki oleh seorang anggota. Jumlah keseluruhan sertifikat modal koperasi yang
dimiliki anggota dapat berupa sertifikat modal koperasi awal yang wajib dimiliki secara
minimum, sertifikat modal koperasi tambahan, sertifikat modal koperasi warisan,
dan/atau sertifikat modal koperasi yang berasal dari pembelian sertifikat modal koperasi
milik anggota lain.
c. Pembayaran bonus kepada pengawas, pengurus, dan karyawan koperasi. Adapun
yang dimaksud “ bonus” adalah tambahan imbalan atau gaji yang diberikan sebagai
bagian dari surplus hasil usaha untuk meningkatkan gairah kerja pengawas, pengurus,
dan karyawan koperasi. Besarnya bonus ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat
anggota.
d. Pembayaran kewajiban kepada dana pembangunan koperasi dan kewajiban lainnya;
dan/atau penggunaan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Dana Pembangunan
Koperasi adalah dana yang dihimpun dari koperasi oleh dewan koperasi Indonesia untuk
memajukan organisasi.
Surplus hasil usaha yang berasal dari transaksi dengan non anggota tidak boleh
dibagikan oleh koperasi kepada anggota. Surplus hasil usaha yang berasal dari non
anggota ini dapat digunakan untuk mengembangkan usaha koperasi dan meningkatkan
pelayanan kepada anggota.
Jika hasil usaha defisit, koperasi dapat menggunakan dana cadangan berdasarkan
Rapat Anggota. Jika dana cadangan tidak cukup, defisit tersebut diakumulasi dan
dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja koperasi pada tahun berikutnya. Jika
defisit hasil usaha terjadi pada Koperasi Simpan Pinjam, anggota wajib menyetor
tambahan sertifikat modal koperasi
2. Informasi Dasar Perhitungan Pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU)
Untuk menghitung pembagian surplus hasil usaha koperasi diperlukan data-data
sesuai dengan ketetapan pembagian menurut ketentuan Rapat Anggota. Dengan asumsi

16
bahwa koperasi yang dibicarakan adalah koperasi serba usaha, diperkirakan koperasi
menjalankan usaha penjualan barang kepada anggota dan menyediakan pinjaman bagi
anggota yang membutuhkan. Dengan asumsi ini, informasi yang dibutuhkan adalah hal-
hal berikut:
a. Total surplus hasil usaha. Total surplus hasil usaha merupakan jumlah
pendapatan dikurangi dengan jumlah biaya.
b. Persentasi bagian surplus hasil usaha untuk anggota. Jika koperasi yang dibahas
diasumsikan sebagai koperasi serba usaha yang usahanya menjual barang pada anggota
dan juga meminjamkan uang kepada anggota, maka harus dihitung kedua item itu (dalam
presentase)
c. Total simpanan seluruh anggota. Total simpanan seluruh anggota diperoleh dari
penjumlahan seluruh simpanan anggota
d. Total seluruh transakasi usaha yang bersumber dari anggota. Jumlah ini didapat
dari jumlah penjualan kepada anggota. Tidak termasuk non anggota.
e. Jumlah simpanan per anggota. Hal ini terutama dari setoran pokok ditambah
dengan sertifikat modal koperasi dan sumber modal dana lainnya.
f. Jumlah penjualan koperasi pada setiap anggota. Jumlah ini tentu sama dengan
pembelian seorang anggota pada koperasi.
g. Persentase bagian surplus hasil usaha atas simpanan.
h. Persentase bagian surplus hasil usaha atas pembelian anggota.

H. Menilai Tingkat Kesehatan Koperasi


a. Pengertian Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam
Koperasi dan Tingkat Kesehatan KSP/USP Koperasi
Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi merupakan lembaga
koperasi yang melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran dana dari dan
untuk anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya, yang perlu dikelola
secara profesional sesuai dengan prinsip kehati-hatian, sehingga dapat meningkatkan
kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar- besarnya kepada anggota dan
masyarakat di sekitarnya.

17
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi simpan pinjam
merupakan koperasi yang kegiatan usahanya hanya bergerak dalam bidang jasa keuangan
yaitu penerimaan simpanan dan penyaluran pinjaman. Sedangkan, unit simpan pinjam
koperasi merupakan salah satu jenis usaha yang dilakukan oleh sebuah koperasi. KPRI
“PGP” merupakan koperasi yang kegiatan usahanya terdiri dari pertokoan dan simpan
pinjam. Maksud dari simpan pinjam di koperasi tersebut adalah peminjam dapat datang
langsung ke koperasi setelah itu mengisi persyaratan dan ketentuan yang berlaku,
kemudian mendapatkan pinjaman dalam bentuk uang. Sedangkan, usaha pertokoan
hampir sama dengan usaha pertokoan yang dikelola oleh koperasi lain, yaitu
menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari.
Pengertian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam dalam
Pedoman Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam
adalah kondisi atau keadaan koperasi yang dinyatakan sehat, cukup sehat, kurang sehat,
tidak sehat dan sangat tidak sehat. Tingkat kesehatan KSP/USP dapat diketahui
berdasarkan perhitungan laporan keuangan Koperasi yang didasarkan pada Pedoman
Penilaian Tingkat Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009.

18
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas adalah bahwa dalam
suatu organisasi koperasi sangat diperlukan sebuah manajemen keuangan koperasi agar
dapat mencapai tujuan utama koperasi dengan baik. Hal itu penting karena manajemen
keuangan dalam koperasi dapat mengatur pengeluaran ataupun pendapatan yang
berkaitan dengan keuangan koperasi, agar dapat berjalan dengan baik.
Fungsi manajemen keuangan bermanfaat untuk kelancaran masalah keuangan
dalam suatu organisasi keuangan. Manajemen keuangan koperasi juga dapat
mengendalikan pengeluaran dana yang ada dalam suatu koperasi agar tidak terjadi
keborsan dalam penggunaan dana, dan dapat menerima keuntungan yang maksimal bagi
seluruh anggota koperasi tersebut.
2. Saran
Sebaiknya suatu manajemen keuangan harus dilakukan dengan kejujuran penuh
agar tujuan dari manajemen keuangan itu sendiri bisa dicapai dengan baik demi
kesejahteraan para anggota koperasi. Hal tersebut perlu dilakukan karena tujuan utama
didirikannya sebuah koperasi adalah menyejahterahkan para anggotanya.
Dalam penyusunan laporan keuangan juga harus dilakukan dengan teliti agar
tidak ada kesalahan nantinya, karena sebuah laporan keuangan sangatlah penting untuk
kelangsungan koperasi itu sendiri.
Bukan hanya masalah manajemen keuangan dan laporan keuangan, koperasi juga
sebaiknya lebih mensosialisasikan koperasi lebih menarik lagi agar dapat menarik
perhatian para calon anggota nya. Mengingat koperasi saat ini sangat minim peminatnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Hendar. 2011. Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Erlangga.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.

https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=O48Js7aV3X0C&oi=fnd&pg=PA1&dq=manaj
emen+keuangan+koperasi&ots=Wh2SU9eQZv&sig=Z0cAI9o2VBVTGPzIcpKQOIgnmgs&redi
r_esc=y#v=onepage&q=manajemen%20keuangan%20koperasi&f=false Diakses pada 3 April
2021.

literateerswain, 2014 “Pengertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Koperasi”

https://literateerswain.wordpress.com/2014/10/28/pengertian-dan-fungsi-manajemen-keuangan-
koperasi/ Diakses pada 3 April 2021.

20

Anda mungkin juga menyukai