Anda di halaman 1dari 26

Makalah Manajemen Koperasi

“Peluang Koperasi Dalam Sistem Pasar Internal”

Dosen pembimbing: Dr. Arga C. Sitohang SE. MM.

Nama Kelompok:
1. Mochammad Fauzi (1231900162)
2. Cintya Andarissa D (1231900160)
3. Kholifiah Firdaus (1231900163)
4. Revina Dyah A. (1231900165)
5. Cholifatur Rosidah (1231900191)

Prodi Ekonomi Pembangunan


Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ......................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
2.1 Koperasi dan Pasar ........................................................................................................................ 3
2.1.1 Manajemen Pemasaran Koperasi ............................................................................................. 3
2.1.2 Koperasi dalam Sistem Pasar .................................................................................................... 3
2.1.3 Hubungan Pasar dan Mekanisme Koperasi .............................................................................. 6
2.1.4 Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam Sistem Pasar .......................................................... 9
2.2 Pemasaran Internal ..................................................................................................................... 10
2.2.1 Definisi Pemasaran Internal .................................................................................................... 10
2.2.2 Tugas Koperasi di Pasar Internal ............................................................................................. 11
2.2.3 Konsep dan Ruang Lingkup Pemasaran Internal..................................................................... 11
2.2.4 Pendekatan Pemasaran .......................................................................................................... 12
2.2.5 Efisiensi Pemasaran................................................................................................................. 13
2.2.6 Kelemahan Pemasaran Koperasi............................................................................................. 14
2.3 Pemasaran Bagi Koperasi ............................................................................................................ 15
2.3.1 Fungsi Pemasaran Bagi Koperasi............................................................................................. 15
2.3.2 Menyusun Rencana Pemasaran Internal ................................................................................ 18
2.3.3 Bauran Pemasaran Koperasi ................................................................................................... 19
BAB III .......................................................................................................................................................... 23
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 24

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
sekumpulan orang atau badan hukum koperasi melandaskan kegiatannya berdasakan
prinsip-prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat, telah lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Muhammad Hatta yang dikenal sebagai bapak koperasi,
mengatakan bahwa koperasi adalah badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang
perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya perekonomiannya lemah yang
bergabung secara sukarela dan atas persamaan hak dan kewajiban melakukan usaha yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya.
Keberhasilan koperasi dalam pencapaian tujuannya tergantung dari aktivitas para
anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerja sama, memiliki gairah kerja, dan
mentaati segala ketentuan kebijakan yang telah dibuat dari hasil rapat anggota, sehingga
koperasi dapat hidup dan bersaing dalam perebutan pasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peluang koperasi dalam sistem pasar?


2. Bagaimana konsep koperasi dalam pemasaran intenal?
3. Apa fungsi pemasaran bagi koperasi?

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan laporan ini untuk:


1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Koperasi.
2. Mengetahui peluang koperasi dalam sistem pasar.
3. Mengetahui konsep koperasi dalam pemasaran internal.
4. Mengetahui fungsi pemasaran bagi koperasi.

1
1.4 Manfaat

Dalam pembuatan makalah ini yang berjudul ‘Peluang Koperasi Dalam Sistem Pasar
Internal’ mempunyai beberapa manfaat yang ditujukkan diantaranya:

1. Kepada penulis, karena dapat ilmu pengetahuan dan wawasan tentang objek
dalam penulisan ini.
2. Manfaat bagi mahasiswa adalah dapat dijadikan sebagai referensi.
3. Dapat memberikan informasi bagi Pembaca, dan Masyarakat luas lainnya
tentang potensi koperasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Koperasi dan Pasar

2.1.1 Manajemen Pemasaran Koperasi

Pemasaran merupakan tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas


barang dan jasa dari penjual kepada pembeli yang menimbulkan distribusi fisik atas barang
tersebut. Sasartan akhir dari setiap usaha pemasaran adalah menempatkan barang atau jasa
ke tangan konsumen akhir. Maksud dari proses usaha tersebut adalah pabrikan atau
produsen dapat mencapai tujuannya, yaitu memuaskan pembeli atau konsumen. Konsumen
harus dilayani dan diupayakan kepuasannya oleh para penjual atau produsen secara optimal
agar mereka tidak lari ke produk pesaing atau ke penjual lain.

Manajemen Pemasaran Koperasi secara umum Menurut Philip Kotler,


“Manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan
pertukaran yang menyenangkan dengan pasar, agar tujuan organisasi tercapai.”

2.1.2 Koperasi dalam Sistem Pasar

A. Peranan Koperasi di Pasar Persaingan Sempurna


Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dengan jumlah penjual dan
pembeli banyak tapi skala produksi relatif kecil. Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna:
 Setiap perusahaan adalah pengambil harga.
 Perusahaan mudah keluar dan masuk pasar.
 Perusahaan menghasilkan barang yang sama.
 Banyak perusahaan dalam pasar.
 Pembeli memiliki informasi yang sempurna tentang kondisi pasar.

3
Berdasarkan kondisi di atas, dapat diamati keseimbangan/ekuilibrium dari
suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu pendek, menengah, dan jangka
panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh
keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu,
perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima
harga (price taker).
Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai
struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar
sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga,
walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi. Oleh
karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku
bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal
“biaya”. Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan
berdasakan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
B. Peranan Koperasi di Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang
menguasai pasar, contoh: PLN, PT KAI. Adapun ciri-ciri pasar monopoli:
 Tidak mempunyai barang pengganti
 Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industry
 Dapat menguasai penentuan harga
 Usaha secara iklan kurang di perlukan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi
pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan lokal, regional
maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan datang,
struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi
koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat
monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.

4
C. Peranan Koperasi di Pasar Monopolistik
Suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang
serupa tetapi ada perbedaan dalam beberapa aspek (gabungan antara persaingan
sempurna dan monopoli). Ciri-ciri pasar monopolistik:
 Terdapat banyak perusahaan di pasar tapi tidak sebanyak persaingan sempurna.
 Barang produksinya berbeda corak.
 Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan
mempengaruhi harga.
 Masuk dalam industri relative mudah.
 Persaingan memproduksi penjualan sangat aktif.
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat
tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan
tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin
kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna.
Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah
bentuk pasar monopoli.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam
struktur pasar monopolistik, maka secara teoritis, koperasi harus mampu
menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh
pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak
sangat menentukan perbedaan tersebut.
D. Peranan Koperasi di Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang
dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua
usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya
dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga

5
perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk
menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual
terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang
melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.Struktur pasar oligopoli umumnya
terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi,
seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.Ciri-ciri pasar Oligopoli:
 Terdapat banyak pembeli di pasar.
 Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar.
 Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal
besar saja (konglomerasi).
 Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
 Adanya hambatan bagi pesaing baru.
 Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
 Perlu melakukan promosi.
Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan atau
pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok.
Peran koperasi di didalam pasar oligopoli adalah sebagai pengecer (retailer),
dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan modal yang tinggi
(capital intensive). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai
jenis dari beberapa produsen. Keuntungan dapat diperoleh dari laba
penjualan.

2.1.3 Hubungan Pasar dan Mekanisme Koperasi

Berdasarkan konsep koperasi dari beberapa sumber yang berbeda, terutama


“Manajemen Koperasi Indonesia (Sudarsono & Edilius, 2002)”, dapat dirangkum
adanya 3 hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan
kepemilikan, hubungan pelayanan dan hubungan pasar. Hubungan pasar pada
prinsipnya, menurut ahli ekonomi bahkan lebih menekankan pada pertemuan antara
permintaan dan penawaran. Permintaan merupakan rencana jumlah produk yang
diminta pada periode waktu tertentu, sedangkan penawaran merupakan rencana

6
produk yang akan ditawarkan pada periode tertentu. Jika permintaan bertemu
dengan penawaran, maka akan muncul konsep baru berupa harga dan jumlah
produk yang ditransaksikan. Pasar di kelompokkan menjadi lima jenis, yaitu pasar
barang, pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal dan pasar luar negeri. Kelima
jenis pasar ini dapat dimanfaatkan koperasi sebagai sumber daya yang bermanfaat
bagi pertumbuhan koperasi, sebagai berikut:

1. Pasar Barang
Pasar Barang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan barang. Koperasi dapat bergerak di pasar dengan menawarkan barang
hasil produksi koperasi atau anggota dan dapat pula melakukan permintaan
akan produk yang dibutuhkan oleh koperasi atau anggota.
Di pasar barang, produk–produk yang dijual koperasi akan bersaing
dengan produk–produk lain dari pesaingnya. Tugas manajemen koperasi
dalam hal ini adalah memenangkan persaingan itu. Paling tidak ada dua hal
yang diperlukan guna memenangkan persaingan itu, yaitu:
 Koperasi harus menawarkan kelebihan khusus yang tidak dimiliki
oleh pesaingnya.
 Manajemen harus mampu memotivasi anggotanya agar dapat
berpartisipasi aktif dalam koperasi.
2. Pasar Tenaga Kerja
Pasar Tenaga Kerja adalah pertemuan antara permintaan dan
penawaran akan tenaga kerja. Pertemuan ini akan menghasilkan konsep
upah dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Koperasi sebagai badan
usaha juga membutuhkan tenaga kerja untuk kegiatan operasionalnya,
artinya tenaga kerja yang terlepas dari keanggotaan koperasi. Untuk itu
tugas utama pengurus di pasar tenaga kerja ini adalah merekrut tenaga kerja
dan menempatkannya sesuai dengan keahliannya, serta memberikan
insentif yang layak bagi tenaga kerja tersebut.
Di pasar tenaga kerja koperasi juga akan bersaing dengan
pesaingnya dalam rangka merekrut tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu
paling tidak koperasi harus:

7
 Memberikan insentif yang relatif lebih baik dibanding dengan
pesaingnya
 Memberikan kesempatan pengembangan karier yang relatif lebih
baik dibanding dengan pesaingnya
3. Pasar Uang
Pasar Uang adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran
akan uang. Dalam pasar uang yang ditransaksikan adalah hak untuk
Menggunakan uang untuk jangka waktu tertentu. Jadi, di pasar uang akan
terjadi pinjam meminjam dana, yang selanjutnya menimbulkan hubungan
utang piutang.
4. Pasar Modal
Dalam arti sempit pasar modal identik dengan bursa efek. Dalam
arti luas pasar modal adalah pertemuan antara mereka yang mempunyai
dana dengan mereka yang membutuhkan dana untuk modal.
Bagi koperasi sendiri, memasuki pasar modal adalah suatu
fenomena yang jarang dilakukan, sebab koperasi bukan kumpulan modal
tetapi kumpulan orang–orang atau badan hukum koperasi. Dalam konteks
ini bukan berarti koperasi bukan tidak boleh memasuki pasar Modal, bisa
saja koperasi membeli surat–surat berharga di pasar modal jika memang ada
dana menganggur dan untuk sementara tidak dapat diinvestasikan ke dalam
proses produksi di unit usaha koperasi atau unit usaha anggota dan
keputusan pembelian saham itu disetujui oleh anggota.
5. Pasar Luar Negeri
Pasar luar negeri menggambarkan hubungan antara permintaan
dalam negeri akan produk impor dan penawaran dalam negeri akan produk
ekspor. Dalam rangka pengembangan koperasi, pemerintah sangat
menganjurkan koperasi untuk bergerak di pasar luar negeri, artinya
melaksanakan kegiatan ekspor impor. Beberapa koperasi telah Mengadakan
kegiatan ekspor, terutama koperasi – koperasi yang bergerak dalam industri
kerajinan.

8
2.1.4 Kekuatan dan Kelemahan Koperasi dalam Sistem Pasar

Sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, koperasi akan bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain yang bukan koperasi. Untuk memenangkan
persaingan, bagaimanapun koperasi harus mempunyai kemampuan bersaing di
pasar. Berbagai strategi dan kebijaksanaan yang biasa dilakukan oleh banyak
perusahaan nonkoperasi harus digunakan oleh koperasi agar mampu meraih target
pasar yang dikehendaki.

Koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki,


mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan
kesempatan-kesempatan yang ada dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang
ada dalam tubuh koperasi. Sebagai organisasi yang dimiliki oleh para anggota,
koperasi sangat mungkin memanfaatkan kekuatannya yang berhubungan dengan:

 Economies of scale & bargaining position di pasar


sebagai akibat bersatunya para produsen dalam koperasi,
kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainty)
 Pemanfaatan inter-linkage market dan transaction cost sebagai akibat self
control dan self management.

Kendati pun banyak kekuatan yang sebenarnya dapat dimanfaatkan oleh


koperasi, tetapi sisi lain yang masih memprihatinkan adalah rendahnya tingkat
pertumbuhan koperasi sebagai akibat ketidakmampuan koperasi dalam mencari
dan memanfaatkan peluang yang ada. Keengganan mencari dan memanfaatkan
peluang terutama karena struktur dasar koperasi yang kurang mendukung
kewirausahaan koperasi. Bila seorang anggota mempunyai kemampuan dan
kemauan dalam menemukan dan memanfaatkan peluang, maka hasil yang
diperoleh dari usaha tersebut akan dimanfaatkan oleh semua anggota atau anggota
potensial. Jika anggota tersebut memperoleh peluang, maka secara rasional anggota
tersebut akan lebih menguntungkan bila memanfaatkannya untuk kepentingan
sendiri atau bekerja dengan pihak lain yang dapat memberikan keuntungan lebih
besar dibanding keuntungan-keuntungan yang diberikan koperasi.

9
Bila dikaji secara teoritis, banyak kelemahan koperasi yang timbul dari sifat
dasarnya. Dalam prinsip koperasi dapat dikemukakan terdahulu terlihat ada
kelemahan dalam struktur permodalan pada koperasi. Pemupukan modal memang
bias dilakukan melalui seperti tabungan, modal-modal pribadi yang diberikan, dan
lain-lain, tetapi cara itu sulit karena ada kelemahannya, yaitu:

 Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan


struktur permodalan dalam jangka panjang.
 Prinsip kontrol secara demokratis menyebabkan anggota yang memiliki
modal besar akan keluar pada perusahaan lain dimana pemilik modal
terbesar akan memiliki kontrol terbesar pula.
 Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota, akan
mengurangi pemilik modal memasuki koperasi.
 Prinsip bunga yang terbatas atas modal, akan mengurangi kegiatan anggota
untuk menabung pada koperasi.

Secara keseluruhan, kelemahan-kelemahan koperasi dalam struktural


permodalan bahwa koperasi tidak cocok untuk bidang usaha yang membutuhkan
dana besar. Tetapi disisi lain koperasi bisa untuk usaha-usaha kecil. Kelemahan
dalam hal modal itu bukan masalah yang besar jika dari para anggotanya dapat
secara bersama-sama meningkatkan pertumbuhan koperasi bukan mementingkan
kebutuhan pribadi atau kelompok.

2.2 Pemasaran Internal

2.2.1 Definisi Pemasaran Internal

Rafiq dan Ahmed (2000) mendefinisikan pemasaran internal sebagai


upaya dalam mengatasi resistensi organisasi untuk berubah dan menyelaraskan,
memotivasi serta koordinasi dan integrasi antar-fungsi karyawan terhadap
implementasi efektif strategi perusahaan dan fungsional untuk memberikan
kepuasan pelanggan melalui proses menciptakan motivasi karyawan dan
beorientasi pelanggandengan menggunakan pendekatan marketing-like.

10
Definisi ini memenuhi lima komponen pemasaran internal, yaitu motivasi
dan kepuasan karyawan, orientasi pelanggan dan kepuasan pelanggan,
koordinasi dan integrasi antar-fungsi, pendekatan marketing-like, dan
implementasi strategi perusahaan atau fungsional tertentu.

2.2.2 Tugas Koperasi di Pasar Internal

Tujuan utama koperasi adalah membantu meningkatkan kesejahteraan


anggotanya. Oleh karena itu, segala aktifitas pemasaran yang bertujuan memuaskan
anggota perlu dilakukan menajemen koperasi jika perusahaan koperasi ingin
membangun loyalitas dan partisipasi aktif anggotanya, sehingga anggota
mendapatkan manfaat atas hubungan bisnisnya dengan perusahaan koperasi.

Perilaku perusahaan koperasi dalam berbisnis di pasar internal hendaknya


berorientasi service (pelayanan). Orientasi service yang dimaksud adalah
memberikan kemudahan kepada anggota agar mampu meningkatkan usaha
individunya, misalnya dengan memberikan harga yang lebih menuntungkan bagi
anggota, memprioritaskan kepentingan anggota dari pada non anggota, ataupun
dengan bantuan antar jemput bagi produk-produk anggota dan lain-lain.

Pentingnya orientasi bisnis perusahaan koperasi dengan anggota yang


mengutamakan pelayanan masyarakat koperasi tidak perlu menarik keuntungan
besar di pasar internal. Pada dasarnya tidak menjadi persoalan perusahaan koperasi
berskala kecil, asal anggotanya merasakan manfaat besar atas keanggotaanya pada
koperasi karena koperasi telah membantu perkembangan usaha anggotanya.
Meskipun dari segi asetnya terus meningkat koperasi yang ideal adalah koperasi
yang mampu meningkatkan pertumbuhan usaha perusahaan koperasinya seklaigus
perusahaan anggotanya.

2.2.3 Konsep dan Ruang Lingkup Pemasaran Internal

Konsep dan ruang lingkup pemasaran internal dikaji oleh Rafiq dan Ahmed
(2000) dengan menelusuri perkembangan konsep sejak awal. Tinjauan literatur
mereka menunjukkan tiga tahap dalam pengembangan konsep pemasaran internal
adalah sebagai berikut:

11
A. Tahap motivasi dan kepuasan karyawan.
Pada awal tahap perkembangan, sebagian besar literatur pemasaran
internal fokus pada masalah motivasi dan kepuasan karyawan. Alasannya,
masalah “variabilitas” fokus pada upaya perusahaan mendapatkan
karyawan yang memberikan kualitas layanan yang tinggi secara
konsisten. Untuk memiliki pelanggan yang puas perusahaan juga harus
memiliki karyawan yang puas. Jadi, kepuasan karyawan merupakan
parameter penting yang berpengaruh pada kepuasan pelanggan.
B. Tahap orientasi pelanggan.
Pemasaran internal berguna untuk mendapatkan karyawan yang
tidak hanya termotivasi tampil lebih baik namun mereka juga harus berpikir
penjualan. Pada tahap ini pemasaran internal fokus pada menciptakan
orientasi pelanggan bagi karyawan melalui proses mempengaruhi,
bukan memotivasi dan memuaskan karyawan.
C. Tahap implementasi strategi/perubahan manajemen.
Tahap ketiga ditandai dengan sejumlah penulis yang secara
eksplisit mulai mengakui peran pemasaran internal sebagai kendaraan
untuk implementasi strategi.

2.2.4 Pendekatan Pemasaran

Terdapat 3 pendekatan dasar yang digunakan saat menguraikan system


pemasaran (pendekatan pemasaran) yaitu:

A. Komoditi Approach (Pendekatan Komoditi)


Mempelajari suatu teknik pemasaran dengan lebih baik yaitu dengan
cara menyelediki terlebih dahulu asal usul (seluk beluk) barang yang dapat
dirasa oleh pembeli.
B. Institutional Approach (Pendekatan Kelembagaan)
Membahas peran lembaga atau badan yang ditugaskan untuk
memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen, baik secara
langsung mapun tidak langsung.

12
C. Fungsional Approach (Pendekatan Fungsi)
Pendekatan dari aktivitas pokok atau fungsi pokok pemasaran yang
telah dilaksanakan oleh system pemasaran.

2.2.5 Efisiensi Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang berorientasi pada efisiensi.


Efisiensi pemasaran adalah pencapaian pendapatan (income) secara optimal dengan
pengeluaran biaya yang diminimalkan, sehingga ada keuntungan yang diperoleh.
Bagi konsumen, efisiensi pemasaran mampu meringankan biaya yang mereka
keluarkan demi memeroleh barang atau jasa, sebab biaya yang dikeluarkan
konsumen tidak jauh berbeda dibandingkan harga barang yang dipasarkan oleh
produsen. Menurut Soekartawi (1989:29), mengemukakan bahwa efisiensi
pemasaran akan terjadi jika:

1. Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan


2. Pemasaran dapat lebih tinggi
3. Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen
tidak terlalu tinggi.
4. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.

Menurut Saleh Safrandji, ada dua hal pokok yang harus diperhatikan demi
mencapai efisiensi, yaitu:

1. Memantapkan loyalitas anggota, dalam hal jual beli barang yang


dibutuhkan oleh anggota melalui koperasi;
2. Memantapkan partisipasi anggota dalam akumulasi modal, penghasilan,
dan inisiatif perbaikan produk, pelayanan, harga, dan biaya.
3. Mengkomunikasikan koperasi dengan efisien.
 Komunikasi Perorangan, bersifat pribadi dan cenderung sederhana
 Komunikasi Organisasi, dilakukan oleh sekelompok orang yang
memiliki kepentingan dan mempunyai kemampuan

Dengan memerhatikan hal-hal di atas, maka permasalahan yang dapat timbul


dan menjadi tantangan tersendiri bagi koperasi, terutama koperasi di pedesaan,

13
adalah mengurangi ketergantungan dalam memilih harga, penyalur, biaya, bahan,
dan lain-lain. Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, para Pembina koperasi
diperlukan dalam hal seperti:

A. Mengkaji dan mengembangkan, terutama komoditi pertanian, pasar antar


desa dan kota (critical link performance) untuk menunjukkan sumber daya
kelembagaan agar skala usaha lebih meningkat.
B. Koperasi dapat meningkatkan kemampuan bisnisnya (bussines power)
secara lebih efisiensi dan efektif, misalnya dengan konsep sistem
operasional yaitu keterkaitan timbal balik antara manajer dan anggota
koperasi.
C. Koperasi berindak sebagai penyusun atau integrator agar dapat merangsang
tumbuhnya pasar secara lebih luas.

Dengan menjalankan peranan yang dipaparkan di atas, diharapkan adanya


peningkatan kegiatan pemasaran antar desa dan kota secara seimbang yang sudah
dirintis oleh koperasi, khususnya koperasi di pedesaan. Pengaruh yang diberikan
secara luas dari peningkatan pemasaran adalah membantu mengembangkan
pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi.

2.2.6 Kelemahan Pemasaran Koperasi

Secara umum penjualan bagi semua perusahaan merupakan suatu kunci


keberhasilan untuk maju. Hal ini dapat berlaku bagi para koperasi, terutama yang
bergerak di bidang perdagangan atau yang memproduksi jenis barang tertentu.

Berikut beberapa faktor yang menyebabkan tertinggalnya badan usaha koperasi


dibandingkan perusahaan lainnya yang dilihat dari aspek pemasarannya:

 Biaya pengolahan input relatif tinggi sedangkan harga penjualan output


kurang memadai.
 Kualitas barang yang dihasilkan (produksi) masih belum cukup baik
sehingga para pelanggan banyak yang merasa kurang puas terhadap kualitas
barangnya.

14
 Barang hasil produksi kurang dikenal karena kurangnya dalam hal
mempromosikan barang tersebut.
 Lemahnya permodalan dalam membiayai pemasaran yang lebih luas dan
intensif.
 Rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan para anggota terhadap
pemasaran serta pemahaman pasar, karena sebagian besar anggota koperasi
adalah para petani kecil, pedagang kecil, peternak, dan nelayan kecil. Pihak
koperasi sendiri masih belum memiliki tenaga pemasaran yang profesional
dalam menjalankan fungsinya sebagai koordinator pemasaran.
 Daerah pemasaran yang masih bersifat lokal dan belum mampu menembus
pasaran yang lebih luas lagi.
 Kurangnya informasi pasar bagi koperasi. Jika koperasi di Indonesia dinilai
belum maju, maka salah satu kendalahnya yaitu belum lancar dalam
melakukan pemasaran.

2.3 Pemasaran Bagi Koperasi

2.3.1 Fungsi Pemasaran Bagi Koperasi

Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh koperasi mencakup fungsi pembelian,


penjualan, dan promosi. Bila pelaksanaan terhadap tiga fungsi tersebut sudah tepat
maka akan mempunyai dampak yang kuat terhadap manfaatdan kepuasan yang
dihasilkan oleh koperasi bagi anggotanya, termasuk non anggota.

Kualitas koperasi banyak ditentukan oleh manfaat yang dapat diperoleh bagi
anggotanya maupun pemiliknya. Manfaat yang langsung yang diterima anggota
dapat berwujud atau tercermin dari produksi, harga, pelayanan, informasi pasar,
promosi, dan lain-lain.
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini banyak dilakukan oleh koperasi produsen dimana
anggotanya adalah para produsen yang memproduksi barang yang sejenis
dan mereka dapat menjualnya secara sendiri-sendiri ke pasar. Manfaat
koperasi dalam fungsi penjualan:

15
 Dapat menolong nasib petani kecil, pengrajin kecil, dan nelayan
yang lemah, salah satu caranya adlah dengan mengumpulkan atau
menampung hasil produksi mereka,kalau perlu menyimpannya dulu
atau mengolahnya, baru pada kondisi yg baik dijual ke pasar, dengan
harga yang lebih pantas.
 Menghemat biaya-biaya. Dalam membantu mengembangkan
penjualan, koperasi diharuskan memiliki tenaga pemasaran yang
professional sehingga mampu untuk mencari terobosan dalam
melakukan penjualan menghubungi pemerintah, dan menghubungi
perusahaan yang lebih besar sebagai bapak angkat atau mitra
kerjasama.
2. Fungsi Pembelian
Fungsi ini banyak dilakukan oleh jenis koperasi produsen dalam
rangka membeli bahan baku di mana para pengrajin atau pengusaha kecil
sering melakukannya secara sendiri-sendiri dan dalam jumlah yang tidak
terlalu besar. Koperasi sangat besar manfaatnya bagi anggota jika dapat
mengkoordinir pembelian barang yang sangat dibutuhkan, misalnya bahan
baku diproduksi atau disediakan bersama.
Dengan adanya fungsi pembelian ini keuntungan yang diperoleh
koperasi dan anggotanya antara lain:
 Kebutuhan akan bahan baku dapat disediakan sepanjang waktu
karena pengadaanya ditangani koperasi yang sekaligus
mendistribusikannya.
 Kualitas bahan baku dapat dipercaya memenuhi syarat yang
diperlukan anggotanya.
 Harga barang dapat lebih murah jika mereka mampu memperpendek
saluran distribusinya, artinya dapat mencari sumber bahan baku
(langsung ke produsen) jadi banyak pedagang perantara yang
dilewatkan.

16
 Jika anggota tidak mempunyai modal, mereka dapat mengambil
dulu barangnya, sedangkan pembayarannya belakangan (bearti
koperasi melayani kredit)
3. Fungsi Promosi
Jika pasar semakin dipenuhi dengan persaingan, maka dituntut
usaha-usaha dari para penjual untuk secara lebih intensif menghubungi para
pembeli atau calon pembeli. Kondisi sekarang menuntut pasar koperasi
untuk mulai mengadakan promosi. Promosi bisa dilihat dari segi biaya
memang mahal, tetapi manfaat yang akan diperoleh bagi keberhasilan
penjualan juga sangat besar. Salah satu cara promosi yang murah adalah
dengan mengadakan promosi bersama.
Peranan promosi dalam pemasaran. Disamping tiga fungsi yang
telah diuraikan sebelumnya, ada beberapa peranan koperasi yang lain yaitu:
a. Memperpendek atau mempersingkat saluran pemasaran, baik pasar
pembelian maupun pasar penjualan, sehingga margin yang
dikeluarkan oleh barang tersebut bagi penyalurnya dapat dihemat.
b. Mengembangkan diversifikasi produk agar para produsen anggota
koperasi tidak hanya menguntungkan pada suatu usaha/komoditi.
c. Informasi pasar, baik pasar input maupun pasar output/produk jadi.
Informasi-informasi ini dapat berwujud:
 Harga jual yang lebih baik.
 Kualitas dan jenis barang yang disenangi konsumen.
 Lokasi daerah calon pelanggan.
 Informasi cara menghemat biaya pemasaran.
 Informasi sumber bahan baku, harga dan kualitas yang baik
dan murah.
 Lain-lain hal yang berkaitan dengan pemasaran barang.
Menurut Surahman Sumawihardja, memang perlu dibentuk
lembaga khusus mengenai informasi pasar ini. Hal ini merupakan pekerjaan
yang penting untuk memecahkan kendala pemasaran koperasi. Salah satu

17
tindakan penting dari bagian pemasaran adalah dengan mengadakan
pertemuan rutin staff pemasaran lengkap.

2.3.2 Menyusun Rencana Pemasaran Internal

Perencanaan pemasaran internal yang baik paling tidak harus mencapai empat
tujuan, yaitu menentukan kebutuhan dan keinginan anggota, menentukan pasar
sasaran yang tepat, menyusun strategi pemasaran untuk mengembangkan daya
saing, membantu menciptakan bauran pemasaran sesuai kebutuhan dan keinginan
anggota (Zimmerer, 2002).

Kebutuhan dan keinginan anggota dapat diketahui melalui riset pasar internal.
Perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat dalam peradaban ini akan
memengaruhi sifat anggota dan merupakan potensi kekuatan yang mengubah
lingkungan bisnis perusahaan koperasi di pasar internal. Salah satu tujuan utama
riset pasar internal adalah mengidentifikasi pasar sasaran (Target Market) yaitu
anggota koperasi yang menjadi target produk perusahaan koperasi. Pada koperasi
yang anggotanya cukup luas dan cenderung heterogen kebutuhannya, penentuan
pasar sasaran untuk produk-produk tertentu sangat diperlukan.

Pengetahuaan tentang daya saing koperasi diperlukan untuk menemukan


startegi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang tepat dipasar internal.
Implementasi bauran pemasaran akan dievaluasi setiap rapat anggota tahunan
koperasi, disesuaikan dengan perubahan keinginan dan kebutuhan anggota. Daya
saing (Competitif Edge) sangatlah penting dalam keberhasilan bisnis koperasi.
Perusahaan koperasi akan memiliki daya saing bila anggotanya memperoleh kesan
bahwa produk-produknya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing.

Perusahaan koperasi dapat melihat lima sumber penting dalam


mengembangkan daya saing, yaitu fokus pada anggota sebagai pelanggan,
kesetiaan pada mutu, perhatian terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi
dan dedikasi pada pelayanan (Zimmerer, 2002).

18
2.3.3 Bauran Pemasaran Koperasi

A. Produk (Product)
Produk koperasi adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar baik
pasar internal maupun pasar eksternal dan dapat memenuhi kebutuhan atau
kepuasan pelanggan anggota atau bukan anggota. Produk koperasi merupakan
faktor penting dalam pemasaran koperasi.
Pada pasar internal, produk beserta atribut yang melekat didalamnya dibuat,
ditentukan, dan diadakan berdasarkan kepentingan anggota koperasi. Melalui rapat
anggota tahunan, progam-progam koperasi untuk satu periode ditentukan
berdasarkan usulan-usulan anggota.
Manajemen koperasi harus selalu memperhatikan perubahan lingkungan
terutama yang berkaitan dengan kebutuhan yang berubah dan laju persaingannya,
perlu kiranya menajemen koperasi mengamati siklus hidup dari masing-masing
produk yang ditawarkan. Adapun siklusnya yaitu:
1. Tahap perkenalan, menajemen koperasi memperkenalkan produk
kepada anggota koperasi sesuai tugas progam disepakati bersama. Pada
tahap ini anggota harus diberi informasi sebanyak-banyaknya dan
meyakini bahwa kebutuhannya akan dapat dipenuhi.
2. Tahap pertumbuhan dan penerimaan, Anggota mulai membandingkan
produk yang ditawarkan dengan produk yang ditawarkan pesaing atau
produk yang biasa dipakai. Produk yang mencapai tahap ini tidak selalu
berhasil memikat anggota. Bila dalam tahap perkenalan dan
pertumbuhan gagal karena anggota tidak menyukai produk tersebut atau
tidak sesuai dengan kebutuhan anggota, maka produk itu tidak boleh
dipaksa untuk dipasarkan di pasar internal.
3. Tahap kematangan persaingan, penjualan di pasar internal terus
meningkat dan keuntungan mencapai maksimum, kemudian menurun
jika peasing koperasi menghasilkan produk yang sama dengan standar
kualitas, harga dan pelayanan yang lebih menarik. Pada tahap ini
manajemen koperasi akan menurunkan harga jual produknya kepada
anggota untuk tetap mempertahankan loyalitas anggota.

19
4. Tahap kejenuhan pasar, dari daur hidup produk. Hal ini memberikan
sinyal pada menejemen koperasi untuk melakukan inovasi guna
menghasilkan produk baru yang ditawarkan periode berikutnya.
5. Tahap penurunan Produk, cara yang terlihat pada tahap ini adalah
menurunnya penjualan di pasar internal pada tahap ini produk-produk
baru harus mulai diperkenalkan kepada anggota koperasi.
B. Distribusi (Place)
Pada pasar internal koperasi, saluran distribusi terbentang di sepanjang jalur
tata niaga yang terintegrasi, mulai dari industri hulu sampai industri hilir. Masing-
masing unit usaha yang ikut dalam saluran distribusi produk koperasi akan
melakukan fungsi sebgai berikut.
1. Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi tentang faktor-faktor
dalam lingkungan yang mambantu terjadinya pertukaran.
2. Melakukan promosi dengan mengembangkan dan menyebar luaskan
komunikasi persuasif kepada anggota berkenaan dengan suatu
penawaran barang atau jasa.
3. Menemukan dan berkomunikasi dengan anggota koperasi.
4. Membentuk dan menyesuaikan penawaran terhadap kebutuhan anggota
koperasi.
5. Melakukan negosiasi dengan anggota hingga kepemilikan barang atau
jasa dapat dipindahkan.
6. Membantu menyempurnakan transaksi, termasuk distribusi fisik,
pendanaan dan pengambilan risiko.
C. Harga (Price)
Hampir semua orang setuju bahwa harga barang atau jasa adalah faktor
kunci utama dalam keputusan pembelian. Harga yang benar untuk barang atau jasa
bergantung tiga faktor yaitu:
1. Struktur biaya perusahaan koperasi
2. Perkiraan hambatan pemasaran di pasar internal
3. Citra perusahaan koperasi yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan internal maupun eksternal.

20
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan menejemen koperasi
sewaktu menetapkan harga akhir dari barang atau jasa meliputi:

1. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memperoleh barang atau jasa.
2. Faktor permintaan dan penawaran barang atau jasa di pasar eksternal.
3. Jumlah penjualan yang diharapkan dan hasil usaha yang diinginkan.
4. Harga barang atau jasa pesaing.
5. Keunggulan bersaing koperasi.
6. Kondisi ekonomi, seperti krisis ekonomi, keuangan global, krisis pangan
dan lain-lain.
7. Lokasi bisnis koperasi.
8. Perusahaan musiman, terutama bagi koperasi yang anggotanya para petani.
9. Faktor psikologis, seperti rencana kenaikan gaji pegawai negeri yang
mendorong kenaikan berbagai harga barang dipasar internal.
10. Penjualan kredit dan potongan penjualan.
11. Kepekaan anggota terhadap harga.

Adapun strategi penetapan harga yang dapat dilakukan oleh perusahaan


koperasi adalah:

1. Memperkenalkan produk baru;


2. Penetrasi;
3. Harga tinggi;
4. Meluncur mengikuti kurva permintaan;
5. Penetapan harga ganjil;
6. Penetapan jenis harga;
7. Penetapan pemimpin harga;
8. Penetapan harga geografis;
9. Potongan harga;
10. Penetapan harga ganda;
11. Harga eceran yang disarankan;

21
D. Promosi (Promotion)
Promosi menyangkut baik periklanan maupun penjualan secara pribadi.
Tujuannya adalah menginformasikan dan membujuk pelanggan. Iklan
mengkomunikasikan manfaat barang atau jasa pada calon pelanggan melalui media
massa. Penjualan secara pribadi melibatkan seni membujuk dalam penjualan
dengan dasar tatap muka. Progam promosi perusahaan dapat mempunyai peranan
penting dalam menciptakan citra dalam pikiran pelanggan.
Promosi merupakan segala bentuk komunikasi persuasive yang dirancang
untuk menginformasikan pelanggan tentang barang dan jasa, dan untuk
memengaruhi mereka agar membeli atau mengkonsumsinya. Kegiatan Promosi
tersebut diarahkan untuk mencapai tujuan:
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Penjualan dan profit meningkat
3. Mendapatkan pelanggan baru dan menjaga loyalitas pelanggan
4. Menjaga kestabilan penjualan
5. Membedakan serta mengunggulkan produk disbanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang kita
inginkan dan harapkan.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masing-masing karakteristik beberapa sistem pasar ada yang menguntungkan dan


merugikan koperasi. Dengan melihat peranan dan kemungkinan koperasi untuk tumbuh
diberbagai sistem pasar, tentu akan menjadi faktor penting dalam arah laju perkembangan
koperasi.
Fungsi pemasaran yang dilakukan koperasi mencakup penjualan, pembelian, dan
promosi. Manajemen pemasaran koperasi berperan sangat penting, Karena pemasaran
merupakan sebuah inti dari suatu perushaan. Dengan adanya manejemen pemasaran, maka
koperasi akan dapat berjalan lebih baik lagi dalam melakukan kegiatan ekonominya.
Untuk menetapkan sebuah kebijakan strategi dalam pasar internal, tentu sebuah
koperasi harus mampu untuk mengukur kekuatannya. Ketika sebuah koperasi mampu
mengetahui kekuatannya, maka koperasi akan dengan mudah untuk tumbuh berkembang
dalam persaingan pasar internal.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://brigitalahutung.wordpress.com/2012/10/15/manajemen-pemasaran-koperasi/

https://dokumen.tips/documents/kekuatan-dan-kelemahan-koprasi-dalam-sistem-pasar.html

http://slideplayer.info/slide/11995100/

https://istanafeli.wordpress.com/2014/10/21/peranan-koperasi-di-berbagai-kondisi-pasar/

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/X-Ekonomi-Koperasi.pdf
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/9818/IENACO%20067.pdf?sequence=
1&isAllowed=y

http://dasarekonomi.blogspot.com/2013/12/internal-marketing-pemasaran-internal.html

https://gindafahnurrahman.wordpress.com/2017/01/18/manajemen-pemasaran-koperasi/

http://ozzyzone.blogspot.com/2011/03/manajemen-pemasaran-koperasi.html

http://nurizzahmaulidina.blogspot.com/2017/03/manajemen-pemasaran-internal-koperasi.html

24

Anda mungkin juga menyukai