Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN SOAL UJI MANDIRI

1. Sampai saat ini belum ada standar penilaian koperasi sebagai badan
usaha maupun sebagai gerakan ekonomi rakyat. Jelaskan bagaimana
sebenarnya cara menilai kinerja koperasi.
Pembahasan:
Tidak terdapat indikator mutlak yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja koperasi. Dalam menilai kinerja koperasi, perlulah dilakukan
terlebih dahulu pengukuran kinerja yang akan menjadi acuan dalam
melakukan penilaian. Sebelum melakukan penilaian, terdapat tahap
dalam melakukan pengukuran kinerja, yaitu menetapkan kriteria yang
akan digunakan dalam pengukuran kinerja, lalu selanjutnya melakukan
pengukuran dengan kriteria yang ditetapkan tersebut. Setelah itu,
dilakukan proses penilaian dengan membandingkan hasil dari
pengukuran kinerja dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Terdapat 6 prinsip dasar dalam penilaian kinerja koperasi,
yaitu:
a. Penilaian kinerja harus dilakukan secara wajar, adil dan tidak
memihak.
b. Kinerja yang dinilai adalah kinerja koperasi dan pihak-pihak yang
terlibat dalam proses penyelenggaraan program koperasi.
c. Penilaian terhadap kinerja Pengawas dan Pengurus baik sebagai
individu maupun secara kolega dilakukan secara teratur, adil, dan
transparan.
d. Penilaian kinerja dipakai dasar kebijakan remunerasi yang diberikan
kepada pengurus.
e. Kebijakan remunerasi yang ditetapkan dirumuskan secara memadai
dan wajar serta harus dapat mempertahankan dan mendorong
integritas dan loyalitas Pengurus serta meningkatkan kinerja secara
pribadi maupun kinerja koperasi.
2. Menurut Saudara, bagaimana cara mengukur dampak dari suatu
koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan
ekonomi anggotanya?
Pembahasan:
Sebuah koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu
meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat
mensejahterakan anggotanya, karena ia menciptakan nilai tambah dari
usaha mereka. Anggota bisa memperoleh nilai tambah jika mereka
mau berpartisipasi dalam koperasinya. Semakin sering anggota
berpartisipasi, semakin besar nilai tambah yang mereka dapatkan.
Agar koperasi dapat memberikan nilai tambah kepada anggota, maka
koperasi itu sendiri harus baik kinerjanya. Dalam hal ini, semakin baik
kinerja koperasi, maka semakin besar kemampuan koperasi
mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi
memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi
mereka dalam kegiatan koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja
koperasi, partisipasi anggota, dan kesejahteraan anggota adalah
hubungan yang saling mempengaruhi.
3. Menurut data koperasi tahun 1997 – 1999, jumlah koperasi aktif tahun
1999 sebanyak 60.012 unit atau 81,72 persen dari total koperasi yang
ada pada saat itu (73.370 unit) atau masih ada sebanyak 13.358 unit
(18,28 persen) yang tidak aktif. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor
penyebab tidak aktifnya koperasi tersebut.
Koperasi dikatakan tidak aktif apabila selama dua tahun berturut-turut
tidak melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) atau tidak
melaksanakan kegiatan usaha. Kemungkinan besar hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya potensi wilayah untuk membangun
kegiatan usaha koperasi. Selain itu, sumber daya manusia yang kurang
memadai menyebabkan susahnya kegiatan usaha koperasi
dilaksanakan.
4. Jelaskan dan uraikan kriteria suatu koperasi yang dikatakan tidak aktif.
Pembahasan:
Kriteria koperasi tidak aktif:
a. Selama 2 tahun berturut-turut tidak melaksanakan Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Dikatakan tidak aktif apabila tidak melaksanakan
RAT selama 2 tahun berturut-turut dikarenakan RAT merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Pada saat RAT inilah
biasanya anggota koperasi akan memiliki peluang untuk turut
mengarahkan jalannya organisasi dan usaha koperasi. Jika RAT tidak
dilaksanakan, maka kedepannya jalan koperasi tersebut akan tidak
jelas.
b. Peran pengurus dan pengawasan tidak berfungsi. Jika peran
pengurus tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka kedepannya
tidak akan bisa ditentukan dan tidak ada yang mengelola program-
program atau usaha koperasi yang dijalankan. Begitu pula dengan
peran pengawas jika tidak berfungsi maka peluang terjadinya
penyimpangan dan penyelewenangan dalam pengelolaan
organisasi dan usaha koperasi akan sangat tinggi.
c. Keanggotaan tidak memenuhi persyaratan Anggaran
dasar/anggaran rumah tangga. Syarat-syarat keanggotaan koperasi
ditetapkan dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga masing-
masing koperasi. Jika anggota tidak memenuhi syarat-syarat
tersebut, maka anggota akan sulit membantu koperasi tersebut
untuk maju dan mengembangkan usaha yang dijalankan koperasi
tersebut.
d. Tidak memiliki kantor dan alamat jelas.
e. Administrasi dan dokumen organisasi tidak terpelihara.
f. Tidak melakukan kegiatan usaha dan pelayanan kepada anggota.
5. Menurut pendapat Saudara, apakah kenaikan jumlah koperasi setiap
tahunnya merupakan indikasi peningkatan animo masyarakat untuk
berkoperasi?
Pembahasan:
Menurut kami, dengan meningkatnya jumlah koperasi di Indonesia,
berarti masyarakat Indonesia sudah semakin sadar akan kehadiran
koperasi sebagai salah satu gerakan ekonomi rakyat yang diharapkan
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan
animo masyarakat ini merupakan sebuah bukti bahwa koperasi masih
dipercaya sebagai suatu lemabaga yang dapat membantu
perekonomian dan dapat mengembangkan kreatifitas masing-masing
anggota melalui bidang usaha yang dijalankan oleh koperasi.
6. Apabila volume usaha koperasi semakin meningkat, apakah dapat
disimpulkan bahwa aktivitas ekonomi koperasi dengan anggotanya
juga semakin meningkat?
Pada hakekatnya, aktivitas ekonomi koperasi dapat dilihat dari besaran
volume usaha koperasi itu sendiri. Volume usaha koperasi adalah
akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku
(januari) sampai dengan akhir tahun buku (Desember). Jika volume
usaha koperasi meningkat, maka bisa dikatakan bahwa aktivitas
ekonomi koperasi berjalan dengan baik sehingga adanya peningkatan
akumulasi penerimaan koperasi.

Anda mungkin juga menyukai