A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami dan mengkaji aspek-aspek yang menjadi pembentuk etika
komunikasi dalam konteks komunikasi kekinian
2. Memahami aspek-aspek filosofis dari komunikasi, baik teoritis maupun praktis,
dengan mendasar
3. Memahami unsur pokok, nilai-nilai, serta peran etika, etiket, dan budaya
perusahaan dalam iklim komunikasi
B. URAIAN MATERI
Secara etimologi (bahasa) “etika” berasal dari kata bahasa Yunani ethos.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-
asas akhlak. Etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok, yaitu ilmu tentang apa
yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
masyarakat ( Mufid.,2009:173).
Pada kerangka berpikir Kant, etika dipahami berdasarkan tiga makna yang
dimilikinya. Pertama, kebiasaan dan watak, kedua adat kebiasaan, ketiga ilmu
atau studi yang baik dan buruk.
b. Peran Etika
Etika memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Peran yang dimiliki oleh etika tersebut beberapa diantaranya adalah:
1. Etika memberikan dorongan dan mengajak setiap individu guna bersikap
yang kritis dan bersikap rasional dalam rangka mengambil kepurtusan
berdasarkan kepada pendapatnya sendiri dan bisa untuk
dipertanggungjawabkan secara baik.
2. Etika mampumemberikan pengarahan kepada masyarakat guna
berkembang menjadi sebuah masyarakat yang teratur, tertib, dan damai,
serta sejahtera dengan memmatuhi seperangkat norma yang berlaku guna
terwujudnya kesejahteraan sosial dan ketertiban (Priyatna dan Ardianto :
2009).
d. Etiket
Etiket menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah selembar kertas yang
tertulis nama dan lainnya yang diletakkan pada kotak. Sedangkan pengertian
kedua ialah aturan sopan santun dalam pergaulan. Istilah/kata etiket berasal
dari bahasa Prancis, Etiquette yang mempunyai berarti surat undangan dan
segala tata aturan yang tertulis dalam kertas undangan.
Kata etiket mempunyai persama kata dengan kata tatakrama, tata sopan
Santun, dan peraturan sopan santun serta tata cara tingkah laku yang berakibat
menyenangkan. Sangat erat kaitannya dengan hubungan antara anda dan
orang lain, sehingga bisa diartikan bahwa etiket adalah sebuah peraturan
terkait sopan santun serta bagaimana pergaulan seseorang dalam kehidupan
masyarakat. Dilihat dari artinya, bisa disimpulkan bahwa etiket hanya berlaku
untuk pergaulan dan akan terjadi ketika ada seseorang di sekitar kita.
Namun perlu ditekankan bahwa etiket yang dimiliki seseorang, dapat
menghubungkannya dengan orang lain di sekitarnya. Sehingga etiket akan
sangat berpengaruh pada peraturan terkait sopan santun dalam pergaulan,
162
UNIVERSITAS PAMULANG
163
UNIVERSITAS PAMULANG
Etiket:
1. Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia.
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan.
3. Etiket bersifat relatif.
Etika:
1. Etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan, tetapi etika
memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Apakah perbuatan itu boleh
dilakukan atau tidak.
2. Etika selalu berlaku baik ada saksi maupun tidak. Sekalipun tidak ada orang
yang melihatnya, etika tetap berlaku dan diterapkan.
3. Etika bersifat absolut.
4. Ketika berbicara tentang etika, maka apa yang kita bicarakan adalah apa
yang ada didalam diri manusia itu bukan apa yang ada diluar diri manusia.
(Bertens, 1993:10 dan Darmastuti, 2007:23-40).
164
UNIVERSITAS PAMULANG
suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat
disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa
nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu yang
memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis.
b. Etika Normatif.
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh
manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif
merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar manusia bertindak
secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah
atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
165
UNIVERSITAS PAMULANG
a. Faktor Internal; yaitu keadaan dari manusia itu sendiri, yang meliputi
kognitif) pemahaman ajaran agama, kecerdasan), latar belakang afektif
(motivasi, minat, sikap, konsep diri dan kemandirian).
b. Faktor Eksternal: keadaan yang berasal dari luar diri manusia, yang
meliputi pendidikan di lingkungan keluarga, pendidikan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Salah satu aspek yang turut memberikan
saham dalam terbentuknya sikap dan prilaku manusia adalah faktor
lingkungan.
b. Etika Normatif yaitu etika yg sering dipandang sebagai suatu ilmu yang
mengadakan ukuran-ukuran atau norma yang dapat dipakai untuk
menanggapi atau menilai perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam
bermasyarakat. Etika ini berusaha mencari ukuran umum bagi baik dan
buruknya tingkah laku.
Etika komunikasi akan mencoba mencari standar etika apa yang harus
digunakan oleh komunikator dan komunikan dalam menilai diantara teknik,isi
dan tujuan komunikasi. Penilaian etika komunikasi insani meliputi:
166
UNIVERSITAS PAMULANG
3. Perspektif Dialogis.
Komunikasi insani bukanlah jalur satu arah, melainkan transaksi dialog
dua arah. Dalam hubungan dialogis, sikap dan perilaku setiap partisipan
komunikasi ditandai oleh kualitas, seperti kebersamaan, keterbukaan hati,
kelangsungan,kejujuran, dll.
5. Perspektif religius. Kitab suci atau habit religius dapat dipakai sebagai
standar mengevaluasi etika komunikasi.
167
UNIVERSITAS PAMULANG
Orientasi etis diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana
plural. Pluralitas moral diperlukan tiga hal, yaitu sebagai berikut:
a. Pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku,
daerah, budaya, dan agama yang hidup berdampingan.
b. Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai
kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral
tradisional.
c. Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-
masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus
hidup.
168
UNIVERSITAS PAMULANG
169
UNIVERSITAS PAMULANG
170
UNIVERSITAS PAMULANG
Etika bisnis adalah system nilai dari prinsip dasar dan filosofi perusahaan
sebagai acuan untuk berhubungan dengan lingkungan internal dan
eksternal
Etika kerja merupakan system nilai yang dianut secara perorangan yang
termasuk etika hubungan antar karyawan dan perusahaan.
Etika bisnis mengatur hubungan antar perusahaan dengan publik:
pelanggan, pesaing, pemasok, penyalur, pemegang saham, perusahaan
afiliasi, principal, investor, penyelenggara Negara, masyarakat, dan media
massa.
Berikut Contoh Penerapan dari Etika Bisnis Itu Sendiri
Setelah diatas mengulas mengenai tujuan dari diadakannya sebuah bisnis
yang penuh moralitas dan peraturan baik. Maka berikut adalah contoh
penerapannya dalam bisnis itu sendiri.
171
UNIVERSITAS PAMULANG
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
1. Sebutkan unsur-unsur pokok dalam etika!
2. Jelaskan peran etika dalam kehidupan manusia!
3. Dalam bukunya, Etika Sosial, Franz Magnis Suseno, dkk. (1996:69)
menyebutkan bahwa supaya seseorang mampu melaksanakan profesinya
yang berpedoman pada berbagai tuntutan sebagai etika profesi, seseorang
tersebut harus mempunyai ciri-ciri moral, sebutkan dan berikan penjelasan!
4. Berikan contoh dari etika bisnis!
D. DAFTAR PUSTAKA
Mufid, Muhamad. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Kencana Prenada Media
Group : Jakarta.
Priyatna, Soeganda dan Ardianto, Elvinaro. 2009. Komunikasi Bisnis : Tujuh Pilar
Strategi Komunikasi Bisnis. Widya Padjajaran : Bandung.
Mannan, Audah. Etika Komunikasi Internasional Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Kepada Dosen Melalui Smartphone. Fakultas
Dakwah & Komunikasi UIN Alauddin Makassar. ISSN: 2477-5711, E-ISSN: 2615-
3130.
Wahyudin, Uud dan Kismiyati El Karimah. Etika Komunikasi Di Media Sosial. Prodi
Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KOMUNIKASI 2016.
172
UNIVERSITAS PAMULANG
173