Anda di halaman 1dari 9

Daftar Pertanyaan Ujian Sisipan Mata Kuliah Ekonomika Pembangunan Kelas Akselerasi Bappenas IX Dosen : Prof. Dr.

Mudrajad Kuncoro, M.Soc.Sc. 1. Pada tahun 1950-1960an orientasi pembangunan yang berkembang di NSB adalah strategi pertumbuhan ekonomi, apakah yang dimaksud strategi pertumbuhan ekonomi tersebut? Jawaban : Yang dimaksud strategi pertumbuhan ekonomi tersebut adalah strategi pembangunan yang identik dengan upaya meningkatkan pendapatan perkapita. Semula Negara Sedang Berkembang beranggapan bahwa yang membedakan antara Negara Maju dengan Negara Sedang Berkembang adalah pendapatan rakyatnya. Dengan ditingkatkannya perndapatan per kapita, diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan distribusi pendapatan yang dihadapi Negara Sedang Berkembang bisa terpecahkan, misalkan melalui apa yang dikenal dengan efek merembes ke bawah (trickle down effect). Indikator berhasil tidaknya pembangunan, semata-mata dilihat dari meningkatnya pendapatan nasional (GNP) per kapita riil, dalam arti tingkat pertumbuhan nasional dalam harga konstan (setelah dideflasi dengan indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduk. 2. Mengapa terjadi evolusi makna pembangunan sehingga memunculkan paradigma baru dalam pembangunan? Jawaban : Karena pada akhir tahun 1960-an banyak NSB mulai menyadari bahwa bahwa pertumbuhan ekonomi (economic growth) tidak identik dengan pembangunan ekonomi (economic development). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya melampaui negara-negara maju pada tahap awal pembangunan mereka, memang dapat dicapai namun dibarengi dengan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang, dan ketidakseimbangan struktural. Sehingga memperkuat keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan syarat yang diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi proses pembangunan. Pembangunan ekonomi hanya mencatat peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedangkan pembangunan berdimensi lebih luas dari sekadar peningkatan pertumbuhan ekonomi. 3. Apa sajakah tujuan inti dari pembangunan? Jawaban : Tujuan inti dari pembangunan adalah: - Ketahanan (Sustenance): kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok (pangan,
1

sandang, papan, kesehatan, dan proteksi) untuk mempertahankan hidup. Harga diri (Self Esteem): pembangunan haruslah memanusiakan orang. Dalam arti luas pembangunan suatu daerah haruslah meningkatkan kebanggaan sebagai manusia yang berada di daerah itu. Freedom from servitude: kebebasan bagi setiap individu suatu negara untuk berpikir, berkembang, berperilaku, dan berusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

4.

Apa yang dimaksud dengan growth without development? Jawaban : Dalam paradigma lama, pertumbuhan (growth) identik dengan pembangunan (development). Yaitu bagaimana caranya menaikan pendapatan riil perkapita. Sedangkan dalam paradigma baru, pertumbuhan (growth) tidak sama dengan pembangunan (development), dimana pertumbuhan tidak hanya berorientasi pada pendapatan perkapita, tapi pertumbuhan yang diiringi dengan adanya perubahan, seperti perubahan struktural, perubahan kelembagaan yang tujuannya untuk menjawab 3 (tiga) masalah dasar yaitu : kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan distribusi pendapatan. Sedangkan pertumbuhan tanpa diiringi dengan pembangunan terjadi karena tidak adanya pemerataan atau distribusi kue pembangunan sehingga hanya terpusat di satu atau beberapa daerah saja. Hal ini mengakibatkan 3 masalah dasar dalam pembangunan tersebut tidak bisa teratasi.

5.

Sebutkan empat perbedaan antara sistem ekonomi konvensional dan ekonomi islam? Jawaban : Perbedaan Sifat Sumber Sistem Keuangan Tata Nilai Dasar Penyusunan Teori Pertanyaan Mendasar Faktor Munculnya Permasalahan Arus Utama positif economics ilmu ekonomi Manajemen Etika Bisnis menerapkan falsafah individualisme, naturalisme dan utilitarianisme what, how, for whom kelangkaan faktor produksi dan tak terbatasnya permintaan manusia
2

Islam positif economics dan normative economics Al Quran dan Sunnah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Etika Bisnis dan Hukum Islam keadilan sosial dan ekonomi sebagai tujuan utama What ought to be where dan why cara pengalokasian atau distribusi faktor-faktor produksi

Ekonomi Tujuan Pembangunan PDB, PDB riil, IPM, Pertumbuhan baik secara kualitatif Mengatasi kemiskinan, dan kuantitatif serta Perubahan Entitements dan Kapabilitas, baik sosial, ekonomi maupun Kebebasan, Pembangunan teknologi Berkelanjutan fisik, manusia, pengetahuan, SDA, manusia (fisik, spritual, masyarakat moral), pengetahuan, masyarakat, AlQuran dan Sunnah

Modal Pembangunan

6.

Apa yang menjadi sumber masalah ekonomi menurut perspektif Islam ? Jawaban : Bagaimana mendistribusikan faktor-faktor produksi secara adil ke seluruh lapisan masyarakat.

7.

Apa yang dimaksud dengan teori interdependensia dan jelaskan dimensi-dimensi yang mendorong lahirnya teori tersebut? Jawaban : Teori interdependensia adalah teori yang menyatakan bahwa negara bukan aktor independen secara keseluruhan, tetapi negara saling bergantung satu dengan yang lainnya. Tidak ada satu negarapun yang secara keseluruhan dapat memenuhi sendiri kebutuhannya, masing-masing bergantung kepada sumber daya dan produksi negara lain. Dimensi yang mendorong lahirnya teori interdependensia adalah: Dimensi Fisik dimensi ini muncul pertama kali tahun 1972 pada saat konferensi lingkungan PBB. Konferensi ini memunculkan kesadaran pentingnya konsep satu bumi dimana kegiatan produksi suatu negara akan mempengaruhi lingkungan secara global; Dimensi Ekonomi dimensi ini muncul pertama kali setelah dikemukakannya proposal oleh Brandt Commision Report pada tahun 1980. Komisi ini menghendaki adanya hubungan ekonomi yang terjadi berbentuk win win solution (posisi saling menguntungkan) dan bukan lagi zero sum game (yang satu untung, dan yang satu rugi). Dimensi Politik dimensi muncul terkait dengan kerjasama antar negara yang dapat menciptakan perdamaian dunia

8.

Mengapa perekonomian indonesia lebih bisa bertahan menghadapi krisis global 2008 daripada krisis ekonomi 1997/1998 ? Jawaban : Pertama, nilai tukar rupiah sudah diserahkan pada mekanisme pasar (floating rate), tidak lagi menganut nilai tukar mengambang terkendali, yang membuat BI harus terus melakukan intervensi pasar guna menjaga agar nilai tukar rupiah tetap berada pada kisaran yang sudah ditetapkan. Kedua, tingkat cadangan devisa Indonesia sudah sangat memadai. Jika akhir 2007 masih 17 dolar AS, per Agustus 2008 sudah mencapai 59,6 miliar dolar AS. Ketiga, sistem perbankan nasional sudah dibentengi dengan berbagai aturan. BI telah menerbitkan berbagai aturan dalam pengelolaan bank sebagai hasil pembelajaran atas pengalaman pahit krisis sebelumnya

9.

Bagaimana kualitas perekonomian Indonesia di Era SBY? Jawaban : Pola pertumbuhan ekonomi Indonesia belum mengalami perubahan mendasar jika dilihat dari dimensi sektoral, pengeluaran, dan spasial. Dimensi sektoral, pertumbuhan PDB sektoral masih rendah dengan dominasi pada sektor industri pengolahan. Dimensi pengeluaran, pola pertumbuhan Indonesia bercirikan consumption driven growth, pertumbuhan yang didominasi oleh konsumsi masyarakat. Dimensi spasial, Pulau Jawa dan Sumatra masih menjadi penyumbang terbesar PDB Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Indonesia masih jauh dari berkualitas. Yang dibuktikan oleh : Indonesia masih berada pada kelompok negara berpendapatan menengah papan bawah (lower middle income). Meski pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapita meningkat ternyata ada indikasi kuat terjadi trickle up effect (efek muncrat ke atas), dalam proses pembangunan di Indonesia. Terjadi ketimpangan yang semakin meningkat, terlihat dari koefisien gini yang meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa buah dari strategi pertumbuhan dengan pemerataan masih jauh dari yang dicanangkan oleh Presiden SBY dan diharapkan oleh rakyat.

10.

Apa yang dimaksud dengan kelembagaan dan mengapa kelembagaan penting? Jawaban: Kelembagaan adalah sebagai aturan (rules of the game) dalam masyarakat. Aturan main tersebut mencakup regulasi yang memapankan masyarakat untuk melakukan interaksi. Kelembagaan penting karena dengan kelembagaan yang sehat dan adil akan:
4

Memperkuat daya saing dan pertumbuhan ekonomi Mampu memerangi faktor-faktor yang memperlambat proses pembangunan ekonomi, seperti birokrasi yang berbelit, korupsi, kurangnya transparansi dan kepercayaan, dan ketidak mampuan untuk menyediakan layanan yang sesuai untuk sektor bisnis, Mendapatkan kepercayaan dalam Lingkungan Bisnis Nasional dan Internasional 11. Apa yang dimaksud dengan biaya transaksi dan Mengapa biaya transaksi pada era otonomi daerah meningkat? Jawaban: Biaya transaksi adalah biaya untuk menjalankan sistem ekonomi. Diberlakukannya otonomi maka terjadi pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah daerah atau dengan kata lain menciptakan sentralisasi baru di daerah-daerah yang memunculkan raja-raja kecil. Namun, pergeseran kekuasaan ini tidak disertai dengan kemampuan profesionalisme ke daerah, mengakibatkan desentralisasi belum menciptakan budaya yang kompetitif untuk mendorong perubahan kelembagaan menjadi efektif dan efisien sebagaimana tujuan awal otonomi daerah. Sebagai salah satu contoh permasalahan otonomi daerah yang memunculkan biaya transaksi tinggi di era otonomi daerah adalah munculnya peraturan daerah yang menghambat investasi didaerah. 12. Apa yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam mengatasi pungutan liar yang dilakukan oleh oknum birokrasi? Jawaban: TAHAP I a. Memberikan sosialisasi/ informasi yang jelas kepada masyakat, serta membuat suatu alur atau sistem layanan yang jelas, transparan dan bersih yang harus diterapkan oleh pemerintah daerah, baik dari level tertinggi sampai di level terendah (implementasi di lapangan). b. Men-design strategi pengawasan yang sistematis, berkesinambungan dan elegan, dilakukan oleh aparat pengawas yang telah teruji kejujuran dan integritasnya, sekaligus mampu memberikan pembinaan dalam menghabisi praktik pungli di lingkungan pemerintah daerah. c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi Pemerintah lainnya, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, para Ahli, Praktisi, Organisasi Profesi, dan lain-lain dalam menghabisi praktik pungli di lingkungan pemerintah daerah. d. Memperkuat dan memperluas sayap Lembaga Ombudsman di setiap daerah yang menerima laporan masyarakat atas tindakan pungli oleh oknum birokrat di lingkungan pemerintah daerah.

TAHAP II a. Melakukan langkah yang tepat dan efektif untuk menindaklanjuti keluhan atau informasi mengenai terjadinya penyimpangan dan praktik pungli oleh penyelenggara negara dalam melaksanakan tugasnya maupun dalam pelayanan umum. b. Tegakkan sanksi yang tegas atas praktik pungli, lakukan pembinaan dengan penurunan jabatan/pangkat/gaji, dan Pecat kalau masih tetap melakukan pungli. c. Berikan reward yang layak atas keberhasilan pelaksanaan pelayanan masyarakat yang bebas pungli untuk individu dan instansi penyedia layanan masyarakat dimaksud. 13. Jelaskan Perbedaan antara Bank Umum dengan BPR? Jawaban: a. Bank Umum dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran, sedangkan BPR tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran b. BPR wilayah operasinya sangat terbatas di wilayah tertentu misalnya kabupaten saja c. BPR tidak dibolehkan untuk mengikuti kliring atau terlibat dalam transaksi giral d. BPR tidak bisa memperjualbelikan valas e. Permodalan BPR Apa perbedaan antara dualisme sosial dengan dualisme teknologi? Jawaban: a. Dualisme sosial Boeke lebih menyoroti sistem kapitalisme yang masuk ke dalam masyarakat agraris di mana sistem sosial yang asli tetap bertahan. b. Dualisme teknologi Hill menunjukkan bahwa terdapat relevansi teknologi dalam industri tenun Indonesia, namun ia menunjukkan bahwa konsep dualisme kurang tepat diterapkan di industri tenun Indonesia karena menggunakan berbagai macam teknik produksi. Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan beberapa BMT khususnya di Provinsi DIY bermasalah dan bagaimana upaya pencegahan yang bisa dilakukan? Jawaban: Beberapa hal yang menyebabkan BMT bermasalah, yaitu: a. Kekurangpahaman hakikat ekonomi syariah (substansi dan teknis). b. Rendahnya managerial skill (manajemen keuangan, manajemen investasi, akuntansi, dll) dan moral hazard pengelola BMT. c. Kurang efektifnya pengawasan internal dan eksternal. d. Ketidakpatuhan BMT koperasi dan belum adanya regulasi tentang BMT non koperasi. Upaya pencegahan yang bisa dilakukan: a. Secara internal: - Meningkatkan peran anggota dan pemilik dalam melakukan pengawasan sejak dini.
6

14.

15.

- Meningkatkan kemampuan pengurus, pengawas manajemen dan pengawas syariah. - Memilih pengelola yang amanah dan memiliki kompetensi di bidangnya. - Meningkatkan kemampuan pengelola dalam melakukan penilaian terhadap anggota yang meminjam. b. Secara eksternal: - Penyusunan regulasi yang jelas tentang BMT (KJKS/ UJKS), misalnya dengan peraturan gubernur. - Pengawasan yang ketat baik oleh pemerintah, dewan pengawas syariah, lembaga ombudsman, maupun oleh masyarakat secara proaktif. 16. Apakah pengertian dari kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan cultural dan kemiskinan struktural? Jawaban: a. Kemiskinan absolut; pendekatan ini diindentifikasi jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan tertentu; b. Kemiskinan relatif; dilihat dari Pangsa pendapatan nasional yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan. Kemiskinan relatif amar erat kaitannya dengan masalah distribusi pendapatan; c. Kemiskinan struktural; kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur sosial masyarakat tersebut tidak dapat mengakses ke sumber-sumber pendaptan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. d. Kemiskinan cultural; kemiskinan yang berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya. 17. Kenapa pasca krisis 1998 ketimpangan di kota justru mengalami penurunan? Jawaban: Krisis ekonomi yang terjadi pada periode tahun 1997-1998 tampaknya berdampak baik terhadap distribusi pendapatan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan turunnya rasio gini dari 0.35 pada tahun 1996 menjadi 0.32 pada tahun 1998. Artinya, krisis ekonomi menyebabkan terjadinya penurunan ketimpangan pendapatan. Hal ini tidak lain karena yang paling terkena dampak krisis 1997-1998 adalah : Perusahaan skala besar yang banyak bermain di pasar global untuk bermain valas, saham, obligasi, dan off share-loans, yaitu - Sektor Perbankan, Pasar Modal dan Properti. - Sektor publik yang banyak berutang luar negeri - Importer atau pelaku bisnis yang kandungan impor bahan baku/ penolongnya tinggi.

1. 2. 3. 4.

18.

Sebutkan 3 indikator yang bisa kita gunakan untuk mengukur ketimpangan distribusi pendapatan? Jawaban: a. Distribusi Pendapatan Perorangan Indikator ini adalah indikator yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. b. Kurva Lorentz Metode lain untuk menganalisis distribusi pendapatan adalah Kurva Lorentz, yaitu kurva yang menggambarkan hubungan antara kelompok-kelompok penduduk dan pangsa (share) pendapatan mereka. c. Koefisien Gini (Gini Ratio) Koefisien Gini merupakan pengukuran tingkat kemerataan pendapatan relatif. Nilainya diperoleh dengan menghitung luas daerah antara garis diagonal (kemerataan sempurna) dengan kurva Lorenz dibandingkan dengan luas total dari separuh bujur sangkar dimana terdapat kurva Lorenz.

19.

Apakah yang dimaksud dengan struktur ruang kota monocentric dan polycentric? Jawaban: Struktur kota monocentric adalah kota yang belum berkembang pesat, jumlah penduduknya belum banyak, dan hanya mempunyai satu pusat pelayanan yang sekaligus berfungsi sebagai CBD (Central Bussines District). Struktur kota polycentric adalah Fungsi pelayanan CBD diambil alih oleh pusat pelayanan baru yang dinamakan sub pusat kota (regional centre). CBD berubah dari pusat pelayanan retail (eceran) menjadi kompleks kegiatan perkantoran komersial yang daya jangkauan pelayanannya dapat mencakup bukan wilayah kota saja, tetapi wilayah sekeliling kota yang disebut juga wilayah pengaruh kota. CBD dan beberapa sub pusat kota atau pusat bagian wilayah kota (regional centre) akan membentuk kota menjadi polycentric city atau cenderung seperti multiple nuclei city.

20.

Mengapa aglomerasi di Yogyakarta dan Pulau Jawa bagian selatan cenderung lebih lambat dibandingkan dengan Pulau Jawa bagian utara? Jawaban: Prasarana dan sarana di Pulau Jawa bagian utara mendukung aglomerasi perkotaan lebih cepat dibandingkan dengan Pulau Jawa bagian selatan, salah satu factor adalah jalan raya (jalan Negara) / Jalur Pantura memberikan kontribusi pada mobilitas dan aktivitas industri, sehingga memacu perkembangan sector industry maupun sektor lain, yakni transportasi, perhotelan, dan lainnya. Pulau Jawa bagian selatan tidak banyak memiliki growth pole, sehingga daya tarik perkembangan perkotaan lebih lambat dibanding Jawa bagian utara.

21.

Suatu perkotaan dalam perkembangannya memiliki daya sentrifugal atau pun daya sentripetal a. Faktor apa saja yang memberikan daya sentrifugal suatu perkotaan? b. Faktor apa saja yang mempengaruhi daya sentripetal suatu perkotaan? Jawaban: Sentrifugal adalah daya yang mempengaruhi mobilitas penduduk dari dalam kota keluar kota . Gaya ini dipengaruhi dua factor yaitu factor pendorong dari dalam kota dan factor penarik dari luar kota. Faktor pendorong dari dalam antara lain: kebisingan, polusi harga lahan mahal kepadatan penduduk meningkat kemacetan Faktor penarik dari luar antara lain: keadaan lingkungan relative masih baik harga lahan relatif murah lingkungan lebih nyaman. Sentripetal merupakan daya yang mempengaruhi mobilitas penduduk dari luar kota / wilayah perdesaan ke dalam kota . Gaya ini dipengaruhi dua factor yaitu factor penarik pusat kota dan factor pendorong dari luar kota . Faktor penarik dari dalam antara lain: banyak lapangan kerja di kota menekan biaya transportasi (efisensi biaya produksi) sarana prasarana lebih lengkap Faktor pendorong dari luar antara lain: lapangan kerja sector pertanian menurun produktivitas hasil pertanian berkurang biaya transportasi menuju ke kota mahal/inefisiensi kurangnya kesempatan memperoleh pendidikan tinggi di perdesaan.

Anda mungkin juga menyukai