Anda di halaman 1dari 16

POLA HIDUP DAN STATUS EKONOMI

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya karena telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan

hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai “Pola Hidup dan Status

Ekonomi” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen pada bidang studi Manajemen mata

kuliah Sosiologi Ekonomi di Universitas Pamulang. Selain itu, penulis juga berharap agar

makalah ini dapat menambah wawasan bagi wawasan bagi pembaca tentang topik yang dibahas.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen

mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat nmenambah pengetahuan dan wawasan terkait

bidang yang ditekuni penulis

Penulis menyadari makalh ini masih jauh dari kata sempurna.oleh karena itu, kritik dan

saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Status sosial ekonomi merupakan suatu tingkatan atau kedudukan seseorang di
dalam masyarakat yang dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pekerjaan, tingkat
penghasilan dan kekayaan serta pengeluarannya. Pada dasarnya gaya hidup seseorang
menggambarkan jiwa seseorang dan perilaku seseorang . Ekonomi merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Ekonomi yang baik maupun
buruk dapat memengaruhi gaya hidup seseorang.
Tingkat ekonomi seseorang berhubungan erat dengan berbagai masalah kesehatan
Orang dengan tingkat ekonomi rendah akan lebih berkosentras i terhadap pemenuhan
kebutuhan dasar yang menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. Sebaliknya
orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan mempunyaikesempata n lebih besar dalam
menempuh pendidikan diman a orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan lebih mudah
menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sehingga
makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sehingga akan memperhatikan kesehatan
diri dan keluarga . Status sosial ekonomi adalah tinggi rendahnya prestise yang dimiliki

B. Rumusan masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka perumusan masalah,
sebagai berikut:
1. Konsep dasar gaya hidup dan status ekonomi ?
2. Apa saja factor-faktor yang mengpengaruhi gaya hdiup ?
3. Bagaimana gaya hidup di Indonesia ?
4. Faktor apa saja yang mengpengaruhi status social ekonomi?

C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, sebagai berikut:
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sosiologi Ekonomi.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait gaya hidup dan status social
ekonomi.
3. Untuk mengetahui gaya hidup yang ada di Indonesia saat ini.
D. Manfaat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pola Hidup
1. Pengertian Pola Hidup
Pola hidup adalah pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang
dengan oranglainnya. Pola-pola kehidupan sosial yang khusus seringkali
disederhanakan dengan istilah budaya. Sementara itu, gaya hidup tergantung pada
bentuk-bentuk kultural, tata krama, cara menggunakan barang-barang, tempat dan
waktu tertentu yang merupakan karakteristik suatu kelompok. Gaya hidup menurut
(Kotler, 2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri
seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup juga menunjukkan
bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana
mengalokasikan waktu dalam kehidupannya, juga dapat dilihat dari aktivitas sehari-
harinya dan minat apa yang menjadi kebutuhan dalam hidupnya.
2. Bentuk-Bentuk Gaya Hidup
1) Industri Gaya Hidup
Dalam abad gaya hidup, penampilan diri itu justru mengalami estetisisasi (Kamu
bergaya maka kamu ada), adalah ungkapan yang mungkin cocok untuk melukiskan
kegandrungan manusia modern akan gaya.
2) Iklan Gaya Hidup
Di dalam era globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam
bentuk budaya citra (Image Culture) dam budaya citra rasa (Taste Culture) adalah
gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang terkadang mempesona dan
memabukan.
3) Public Relations dan Journalisme Gaya Hidup
Pemikiran mutakhir dalam dunia promosi samapi pada kesimpulan bahwa dalam
budaya berbasis-selebriti (Celebrity Based-Culture), Para selebriti membantu
dalam pembentukan identitas dari para “Aksesoris Fashion”. Wajah generasi baru
yang dikenal sebagai anak-anak E-Generation, menjadi seperti sekarang ini
dianggap terbentuk melalui identitas yang terinspirasi dari selebirti ( Celebrity-
Inspired Identity), Cara mereka berselancar di dunia maya (Internet), Cara mereka
mengganti-ganti busana untuk jalan-jalan. Ini bearti bahwa selebriti dan citra
mereka digunakan moment demi momen untuk membantu konsumen dalam
parade identitas.
4) Gaya Hidup Mandiri
Kemandirian adalah mampu hidup tanpa bergantung kepada sesuatu yang lain.
Untuk itu diperlukan kemampuan untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri
sendiri, serta berstategis dengan kelebihan dan kekurangan tersebut untuk
mencapai tujuan.
5) Gaya Hidup Hedonis
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktifitasnya untuk mencari
kesenangan, seperti pada keramaian kota, senang membeli barang mahal yang
disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat perhatian.
3. Faktor Yang Mengpengaruhi Gaya Hidup
Faktor yang mengpengaruhi gaya hidup dibedakan menjadi dua yaitu, faktor internal
dan faktor eksternal.
1) Faktor Internal
a. Sikap
Sikap bearti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk
memberikan tanggapan terhadap sesuatu melalui sikap, individu memberi
respon positif atau negative terhadap gaya.
b. Pengalaman dan Pengamatan
Pengalaman mempengaruhi pengamatan social dalam tingkah laku,
pengalaman diperoleh dari Tindakan di masa lalu.
c. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku
yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Motif
Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan status itu besar, maka akan
membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup
hedonis.
e. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengantur, dan
menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang bearti
mengenai dunia.
2) Faktor Eksternal
a. Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh atau tidak
lansung terhadap sikap dan perilaku sesorang. Pengaruh-pengaruh tersebut
akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap
dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk
kebiasaan anak yang secara tidak langsung mengpengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas Sosial
Kelas social juga mengpengaruhi gaya hidup. Ada dua unsur pokok dalam
sistem social pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan dan peran.
Hieraki kelas social masyarakat menentukan pilihan gaya hidup.
d. Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaanyang diperoleh individu sebagai
anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari
dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan
dan bertindak.
4. Indikator dan Pengukuran Gaya Hidup
Sunarto menyatakan terdapat tifak indikator gaya hidup seseorang antara lain:
a. Kegiatan (Activity)
Adalah apa yang dikerjakan konsumen, apa yang dibeli atau dipakai, dan kegiatan
apa yang dijalankan untuk mengisi waktu luang. Walaupun seringkali kegiatan ini
dapat diamati, alasan untuk perbuatan tersebut jarang dapat diukur dengan
langsung.

b. Minat (Interest)
Adalah objek peristiwa atau topik dalam tingkat kegairahan yang ikut pada
perhatian khusus ataupun terus terang padanya. Interest dapat berbentuk
kesukaan, kegemaran dan prioritas dalam hidup konsumen itu. Minat merupakan
apa yang konsumen anggap menarik untuk memberikan waktu dan mengeluarkan
uang. Minat yaitu faktor pribadi konsumen dalam memberikan pengaruh kepada
proses pengambilan keputusan

c. Opini (Opinion)
Adalah pandangan dan perasaan konsumen dalam memberikan tanggapan isu
global, lokal oran ekonomi dan sosial. Opini dipakai untuk memberikan deskripsi
penafsiran, harapan dan evaluasi, misalnya kepercaan tentang maksud orang lain,
antisipasi sehubungan dengan kejadian masa datang dan penimbangan
konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya perbuatan
alternatif.

B. Gaya Hidup di Indonesia


Perkembangan gaya hidup modern di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh arus
globalisas, yang mengakibatkan munculnya gaya hidup yang hedonis. Demi
menjalankan gaya hidup modern tersebut, tidak jarang masyarakat rela menghabiskan
Sebagian besar uang dan waktu yang dimilikinya. Pada masyarakat modern, gaya hidup
digunakan sebagai aktivitas dalam mecari kesenangan dan hiburan.
Gaya hidup paling menonjol saat ini adalah kalangan anak muda, menjadi anak muda
masa kini, bearti siap untuk mencari jati diri. Di Indonesia sendiri gaya hidup sudah
menjadi kebutuhan sehari-hari, contohnya saja dalam berpakaian asalnya pakaian hanya
berfungsi untuk melindung tubuh dari sengatan sinar matahari, dinginnya cuaca atau
rintik hujan. Namun, zaman terus bergerak, pakaian memiliki nilai dari sekedar nilai
guna. Pakaian telah memiliki fungsi simbolik yang mencerminkan strata sosial bahkan
sikap politik tertentu di tengah pergaulan anak muda.
Di Indonesia sendiri gaya hidup juga tergantung pada pendapatan yang dihasilkan. Bila
seseorang berpenghasilan tinggi maka akan mendorong orang itu untuk bergaya hidup
yang tinggi, begitu pula juga sebaliknya seseorang dengan berpenghasilan rendah maka
akan menuntut untuk bergaya hidup yang rendah.

C. Status Ekonomi
a. Pengertian Status Ekonomi
Status adalah posisi/peringkat yang didefenisikan secara social yang diberikan
kepada
kelompok/anggota oleh orang.Ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu, Aekonomid
yang merupakan gabungan dari kata aikos dan nomas.Aikosa dalah rumah tangga,
sedangkan nomas adalah aturan, jadi ekonomi adalah ilmu yang mengatur rumah
tangga (Aristoteles dikutip
Yudistira, 2001).
Status ekonomi adalah kedudukan sesorang atau keluarga di masyarakat
bedasarkan pendapatan perbulan. Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang
disesuaikan dengan barang pokok (Kartono, 2006). Status ekonomi keluarga adalah
kemampuan perekonomian suatu keluarga dalam memenuhi setiap kebutuhan hidup
seluruh anggota keluarga (Sumardi dan Dieter, 2005).
Menurut Sugiharto, dkk (2015) menyatakan status sosial ekonomi orang tua,
meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua.
Keluarga yang memiliki status sosial ekonomi kurang mampu, akan cenderung untuk
memikirkan bagaimana pemenuhan kebutuhan pokok. Orang dengan tingkat ekonomi
rendah akan lebih berkonsentrasi terhadap pemenuhan kebutuhan dasar yang
menunjang kehidupannya dan keluarganya. Sebaliknya orang dengan tingkat
ekonomi tinggi akan mempunyai kesempatan lebih besar dalam menempuh
pendidikan dimana orang dengan tingkat ekonomi tinggi akan lebih mudah menerima
informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki sehingga akan
memperlihatkan Kesehatan diri dan keluarga (Notoatmodjo, 2012).

b. Indikator Status Ekonomi


Menurut Swasta dan Handoko (2012), bahwa “Ukuran atau kriteria yang
dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam kelas kelas tertentu
adalah kekayaan, kekuasaan/jabatan, kehormatan, dan pendidikan / ilmu
pengetahuan”. Jadi dalam penjelasan tersebut yang dinamakan status sosial ekonomi
yaitu mengedepankan kepada pekerjaan dan pendapatan yang diterima oleh pihak
atau masyarakat tersebut di dalam suatu kehidupan.

Sukanto (2010) mengemukakan bahwa, hal-hal yang dapat mempengaruhi


status sosial ekonomi adalah sebagai berikut :
1) Ukuran kekayaan, adalah semakin kaya seseorang maka akan tinggi status
seseorang di dalam masyarakat.
2) Ukuran kekuasaan, adalah semakin tinggi dan banyak wewenang seseorang dalam
masyarakat, maka semakin tinggi tingkat status ekonomi seseorang tersebut.
3) Ukuran kehormatan, adalah orang yang disegani di masyarakat akan ditempatkan
lebih tinggi dari orang lain dalam masyarakat.
4) Ukuran ilmu pengetahuan, adalah ilmu pengetahuan sebagai ukuran dipakai oleh
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, maka indicator
status sosial ekonomi orang tua dapat dijadikan sebagai ukuran, tingkat
pendidikan, tingkat penghasialan, jenis pekerjaan orang tua, dan fasilitas yang
dimiliki oleh orang tua.

c. Tingkat Status Sosial Ekonomi


Menurut Sunarto (2004), terdapat tiga tingkatan status social ekonomi di masyarakat,
yaitu:
1) Kelas Atas (Upper Class)
Upper class berasal dari golongan kaya raya seperti golongan konglomerat,
kelompok eksekutif, dan sebagainya. Pada kelas ini segala kebutuhan hidup dapat
terpenuhi dengan mudah. Kelas atas adalah suatu golongan keluarga atau
kehidupan rumah tangga yang serba kecukupan dalam segala hal baik itu
kebutuhan primer, sekunder maupun tersiernya. Atau dapat dikatakan mempunyai
kemampuan ekonomi yang melebihi kebutuhan hidupnya dari harta kekayaan
yang lebih banyak.
2) Kelas Menengah (Middle Class)
Kelas menengah biasanya diidentikkan oleh kaum profesional dan para pemilik
toko dan bisnis yang lebih kecil. Biasanya ditempati oleh orang-orang yang
kebanyakan berada pada tingkat yang sedang-sedang saja. Kelas menengah
merupakan golongan yang mempunyai kemampuan di bawah tinggi dan di atas
rendah atau dengan kata lain adalah orang yang dalam kehidupannya tidak
berlebihan akan tetapi selalu cukup dalam memenuhi kebutuhannya disesuaikan
dengan kemampuan. Penduduk berekonomi sedang pendapatannya berada
dibawah tinggi dan diatas rendah dari pendapatan nasional.
3) Kelas Bawah (Lower Class)
Kelas bawah adalah golongan yang memperoleh pendapatan atau penerimaan
sebagai imbalan terhadap kerja mereka yang jumlahnya jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan pokoknya. Mereka yang termasuk dalam
kategori ini adalah sebagai orang miskin. Golongan ini antara lain pembantu
rumah tangga, pengangkut sampah dan lain-lain. Golongan yang berpenghasilan
rendah ialah golongan yang mendapatkan penghasilan lebih rendah jika
dibandingkan dengan kebutuhan minimal yang seharusnya mereka penuhi.
Penghasilan yang dimaksud adalah penerimaan yang berupa uang atau barang
baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri dengan jalan dinilai memberi uang
yang berlaku pada saat itu.
d. Klasifikasi Status Ekonomi
1. Pekerjaan ( Pekerjaan utama misalnya pekerjaan pertanian dan pekerjaan
tambahan seperti pekerjaan musiman).
2. Pendapatan keluarga (Gaji, Industri rumah tangga, pertanian pangan, non pangan,
utang).
3. Kekayaan yang terlihat seperti tanah, jumlah ternak, perahu, mesin jahit,
kendaraam, radio, TV, dll.
4. Pengeluaran atau anggaran (Pengeluaran untuk makan, pakaian, menyewa, listrik,
Pendidikan, transportasi, rekreasi, hadiah/persembahan).
5. Harga makanan yang tergantung pada pasar dan variasi musiman.

e. Faktor yang Mengpengaruhi Status Ekonomi


Terdapat empat faktor yang mengpengaruhi status social ekonomi di masyarakat,
yaitu:
1) Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar di dalam membentuk tingkah
laku seseorang, karena salah satu faktor yang penting dari usaha pendidikan
adalah pembentukan watak seseorang dimana watak seseorang akan berpengaruh
terhadap tingkah lakunya. Seseorang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi,
biasanya memiliki intelektual yang lebih baik, dapat berfikr kritis yang akan
memberikan prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
2) Pekerjaan atau Mata Pencarian
Pekerjaan merupakan suatu unit kegiatan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang di suatu tempat untuk menghasilkan barang atau jasa.
Pekerjaan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang. Adanya pekerjaan, maka seseorang akan mengharapkan
pendapatan sehingga imbalan dari kerja seseorang dan merupakan penghasilan
keluarga yang akan menghasilkan sejumlah barang yang dimilikinya.
3) Penghasilan dan Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah
dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang atau
keluarga yang
mempunyai ststus ekonomi atau pendapatan lebih tinggi akan mempratikan gaya
hidup yang mewah misalnya lebih konsumtif karna mampu membeli semua yang
dibutuhkan bila dibandingkan dengan status ekonomi yang ke bawah.
4) Sosial
Kedudukan sosial dalam masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam
membentuk tingkah laku, cara bersikap seseorang. Kedudukan sosial juga dapat
mempengaruhi cara pandang orang pribadi seseorang. Sosial yang dimaksud
dilihat dari kedudukan seseorang dalam suatu pekerjaan yang dimiliki atau yang
dilakukan. Jika seseorang tersebut sebagai pemilik atau kepala dalam suatu
pekerjaan, orang tersebut dapat memiliki kekuasaan dan wewenang lebih dari
bawahnya. Orang tersebut lebih dihormati dan mempunyai wibawa yang
terpandang.

Klasifikasi tingkat penghasilan


1. Aristoteles dibagi menjadi 3 golongan :
a) Golongan sangat kaya merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat.
Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan.
b) Golongan kaya merupakan golongan yang cukup banyak terdapat
didalam masyarakat, mereka terdiri dari para pedagang dan sebagainya.
c) Golongan miskin merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat.
Mereka kebanyakan rakyat biasa.
2. Menurut Friediman tingkat penghasilan seseorang dibagi menjadi 3
kelompok yaitu:
a) Pengahasilan tipe kelas atas > Rp. 1.000.000/bulan.
b) Pengahasilan tipe kelas menengah Rp 500.000-1.000.000/bulan.
c) Penghasilan tipe kelas bawah < Rp. 500.000/bulan.
3. Tingkat penghasilan menurut Saraswati (2009):
a) Golongan atas (> Rp. 2.000.000/bulan)
b) Golongan menengah (Rp. 1.000.000-2.000.000/bulan)
c) Golongan bawah (< Rp. 1.000.000/bulan)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Status ekonomi
berpengaruh dengan gaya hidup seseorang. Gaya hidup seseorang merupakan
kebiasaan kita dalam memenuhi kebutuhan hidup. Jika seseorang berpenghasilan yang
tinggi maka, keadaan tersebut akan mendorong individu untuk bergaya hidup yang
tinggi. Sebaliknya, jika seseorang berpenghasilan atau berstatus ekonomi rendah
maka, gaya hidup yang diterapkan rendah pula.
DAFTAR PUSTAKA

Riadi, Muchlisin.2019. “Status Sosial Ekonomi (Tingkatan, Ukuran dan Faktor yang
Mempengaruhi)”, https://www.kajianpustaka.com/2019/12/status-sosial-ekonomi.html,
Diaskses 17 Maret 2022.
Spengetahuan. 2018. Pengertian Gaya Hidup, Jenis, Indikator, Faktor Yang Mempengaruhi.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/06/pengertian-gayahidup-jenis-jenis-indikator-
faktor-yangmempengaruhi.html .17 Maret 2022.

Studyofhealth23.2015.Konsep Dasar Status Ekonomi.


http://studyofhealth23.blogspot.com/2015/04/konsep-dasar-status-ekonomi.html. Diakses 17
Maret 2022.

Wikipedia. 2020. Gaya Hidup. https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_hidup .17 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai