PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup masyarakat semakin hari semakin berkembang mengikuti
perubahan zaman yang mengacu dan bergerak kepada modernitas. Gaya hidup bisa
dikatakan menjadi sebuah tren dan kebutuhan bagi setiap masyarakatnya. Modernitas
dapat dijadikan sebuah acuan untuk mengarah pada kemajuan di setiap sektor yang
ada, seperti teknologi, perindustrian, infrastruktur, gaya hidup sehari-hari, sampai pola
pikir dan tingkah laku manusia. Gaya hidup yang modern cenderung menyajikan dan
menyediakan hal-hal yang praktis, ringkas, dan aktual. Namun, gaya hidup modern
seringkali diidentikkan dengan masyarakat golongan atas atau kaum elite. Gaya hidup
manusia terus berubah.
Gaya hidup kota yang serba praktis memungkinkan masyarakat modern sulit
untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki beberapa kelebihan antara lain
penyajian yang cepat sehingga tidak menghabiskan waktu lama dan dapat dihidangkan
kapan dan dimana saja, higienis dan dianggap sebagai makanan bergengsi dan
makanan gaul
Dengan adanya transisi ekonomi, juga berpengaruh terhadap pola konsumsi
dan gaya hidup masyarakat. Perubahan pola konsumsi mulai terjadi di kota-kota besar,
yaitu dari pola makanan tradisional yang banyak mengandung karbohidrat, protein,
serat, vitamin dan mineral bergeser ke pola makanan berat yang cenderung banyak
mengandung lemak, protein, gula dan garam serta miskin serat, vitamin dan mineral
sehingga mudah merangsang terjadinya penyakit-penyakit gangguan saluran
pencernaan, penyakit jantung, obesitas
Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain
kehadiran teknologi modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat
struktural yang kemudian merambah di semua aspek kehidupan masyarakat. Terkait
dengan perkembangan teknologi yang berdampak kearah modernisasi, IPTEK
merupakan yang paling pesat perkembangannya. Salah satu diantaranya yang cukup
membuat masyarakat terkagum-kagum ialah perkembangan teknologi informasi.
1
Arus informasi yang cepat menyebabkan kita tidak mampu untuk menyaring
pesan yang datang. Akibatnya tanpa sadar informasi tersebut sedikit demi sedikit telah
mempengaruhi pola tingkah laku dan budaya dalam masyarakat. Kebudayaan yang
sudah lama ada dan menjadi tolak ukur masyarakat dalam berperilaku kini hampir
hilang dan lepas dari perhatian masyarakat. Akibatnya, semakin lama perubahan-
perubahan sosial di masyarakat mulai terangkat ke permukaan.
Gaya hidup merupakan istilah yang sedang populer saat ini dalam masyarakat.
Gaya hidup masyarakat Sekaran saat ini telah mengalami perubahan dan
perkembangan seiring berkembangnya jaman. Dahulu masyarakat tidak terlalu
mementingkan urusan penampilan dan gaya hidup.
Mereka lebih mementingkan masalah kebutuhan pokok daripada masalah
penampilan, tetapi sekarang berbeda keadaannya, karena kini urusan penampilan dan
gaya hidup mulai menjadi perhatian serius. Kehidupan masyarakat kota membentuk
sebuah sistem gaya hidup yang mau tidak mau diikuti oleh mayoritas penduduk kota
dengan tidak memandang apakah masyarakat tersebut asli orang kota maupun
masyarakat dari luar daerah.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Gaya hidup masyarakat?
2. Bagaimana Habitat perkembangan gaya hidup?
3. Apa yang dimaksud dengan Gaya hidup dan Gender?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui karya tulis ini antara lain
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui arti Gaya hidup masyarakat
2. Untuk mengetahui Bagaimana Habitat perkembangan gaya hidup
3. Untuk mengetahui maksud dari Gaya hidup dan Gender
D. Manfaat Penulisan
Mahasiswa mampu menambah wawasan dalam mempelajari tentang gaya hidup dalam
masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup. Menurut pendapat
Amstrong gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh
individu seperti kegiatan– kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan
barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
penentuan kegiatan–kegiatan tersebut.
Ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal).
a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi gaya hidup yaitu sikap, pengalaman,
dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi dengan
penjelasannya sebagai berikut:
1. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan
untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi
melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku.
Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, keb iasaan,
kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
2. Pengalaman dan pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku,
pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat
dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil
dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu
objek.
3. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku
yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya,
karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal
perilaku.
4
4. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang
berarti mengenai dunia.
5. Konsep diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri.
Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image
merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat
terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan
b. Faktor eksternal
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) yang
mempengaruhi gaya hidup adalah sebagai berikut:
1. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana
individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan
kelompok yang member pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana
individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-
pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya
hidup tertentu.
2. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan
sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan
membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola
hidupnya.
3. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan
jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat,
5
dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial
pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan.
Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan,
prestise hak- haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat
dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh
karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan.
Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan dalam kebudayaan.
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kebiasaan kebiasaan yang diperoleh individu
sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola
pikir, merasakan dan bertindak
6
4. Pendekatan Gaya Hidup
Menyatakan bahwa segmentasi gaya hidup mengukur aktivitasaktivitas
manusia dalam hal berikut.
1. Cara mereka menghabiskan waktunya.
2. Minat mereka, hal-hal yang dianggap penting di sekitarnya.
3. Pandangannya baik terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
4. Karakter dasar seperti tahap yang pernah mereka lalui dalam kehidupan
(lifestyle), penghasilan, pendidikan, dan tempat mereka tinggal.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk melihat gaya hidup
seseorang, antara lain sebagai berikut :
7
3. Opinion
Adalah jawaban lisan atau tertulis yang orang berikan sebagai respon
terhadap situasi. Opini digunakan untuk mendeskripsikan penafsiran,
harapan, dan evaluasi seperti kepercayaan mengenai maksud orang lain,
antisipasi sehubungan dengan peristiwa masa datang, dan penimbangan
konsekuensi yang memberi ganjaran atau menghukum dari jalannya
tindakan alternatif.
8
Adanya peningkatan selera masyarakat untuk melakukan gaya hidup Islam
ini tentu menimbulkan suatu kesempatan yang luar biasa, yaitu tumbuhnya industri
yang bisa memenuhi referensi atau permintaan dari masyarakat
Gaya hidup Islami merupakan peluang besar dalam pengembangan
ekosistem industri syariah. Hal ini semakin diperkuat dengan Laporan State of the
Global Islamic Economy 2020-2021, yang memosisikan Indonesia dalam 10 posisi
teratas dalam hal kuliner halal, keuangan syariah, wisata ramah untuk muslim,
fesyen, kosmetik, media dan hiburan.
9
a. Gaya hidup tumbuh bersamaan dengan globalisasi,perkembangan pasar bebas, dan
transformasi kapitalisme konsumsi. Melalui dukungan :
1. Iklan
2. Budaya popular
3. Media massa
4. Transformasi nilai modern
b. Ciri atau karakteristik perkembangan masy post modernisme yang terperangkap
dalam pusaran gaya hidup dan citra diri :
1. Ketika budaya tontonan menjadi cara dan media bagi warga masyarakat
meketika penampilan lebih penting dari kompetensi
2. Ketika gelar lebih penting dari pengetahuan
3. Ketika baju keren lebih penting dari keahlian
4. Ketika gaya lebih penting dripada fungsi.
5. Ketika penampilan luar lebih dihargai
10
Akibat bentukan budaya atau lingkungana masyarakat tempat manusia itu
tumbuh dan dibesarkan. Bagi kekuatan kapitalis ,dibandingkan laki- laki,perempuan
dalam banyak kasus memang sering dijadikan objek penawaran dan target pangsa
pasar.dimata kekuatan industri budaya,tampaknya telah disadari benar bahwa
kebanyakan perempuan cenderung lebih mengedepankan penampilan dan kesan
luar,serta,cenderung berperilaku seolah-olah diatas panggung.
Dalam konteks pemasaran produk ,gaya hidup serimg kali dipahami dalam dua
pengertian.pertama,gaya bukan kategori statis ,melainkan harus berfokus pada tren
sosial,baik dalam variabel struktural maupun sikap.kedua,analisis tentang gaya hidup
harus befokus dalam implikasi-implikasi kultural dari tren sosial.
Pada tahap dimana gaya hidup merupakan salah satu kerangka utama untuk
memanipulasi identitas sosial, maka gaya hidup utama terartikulasi melalui perubahan
secara konstan tontonan dari penampilan-penampilan tampakan luar yang
diperlihatkan masyarakat. Dalam konteks ini, tampakan luar menjadi penting, karena
selain merupakan sumber makna, juga menyebabkan orang menilai diri sendiri dan
orang lain berdasarkan tampilan luarnya.
Dengan kata lain, perbedaan gaya hidup akan terfokus pada manipulasi dan
interpretasi penampilan luar. Seseorang disebut bergaya dengan cepat bisa dilihat dari
apa yang dia kenakan, apa yang mereka perbuat, dan impresi kesan dari apa yang
secara kasat matabisa terawasi.
Dalam mengembangkan gaya hidup dan memilih berbagai atribut budaya yang
dianggap sesui dengan kelas atau kelompok sosial dari mana seseorang berasal,
kedirian dan identitas sosial orang yang bersangkutan memiliki peran yang sangat
besar. Dalam konteks perkembangan gaya hidup, identitas sosial di era masyarakat
post-modern cenderung mengalami dua perubahan besar. Pertama, cara berpartisipasi
masyarakat. Kedua, fragmentasi pasar.
Dengan memahami gender secara benar, maka masyarakat yang buta gender
dapat menjadi masyarakat yang sadar gender.
a. Buta Gender yang dimaksud adalah Ketiadaan kemampuan untuk mengenali
adanya pembedaan/ ketidaksetaraan/ ketidakadilan gender dalam berbagai hal/
fenomena dan gender sebagai penentu utama atas pilihan-pilihan hidup yang ada.
11
b. Masyarakat yang sadar gender akan menjadi lebih sensitif gender, yaitu :
1. memilki kepekaan bahwa ketidaksetaraan gender dapat menimbulkan
ketidakadilan sosial.
2. Masyarakat yang sensitif gender akan menjadi masyarakat yang mawas
gender, yaitu masyarakat yang mempunyai cara pandang bahwa konstruksi
gender dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan kebijakan publik.
3. Dengan mawas gender maka masyarakat akan peduli gender , mau berperan
aktif dalam berbagai upaya untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender
di masyarakat.
4. Kepedulian gender di masyarakat dapat dimulai di tataran keluarga, seorang
suami yang sensitif gender akan sangat mempengaruhi kelangsungan
keharmonisan dalam keluarga. Keluarga yang harmonis menjadi salah satu
faktor penentu ketahanan keluarga.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gaya hidup secara luas diindentifikasikan sebagai cara hidup dari setiap
individu yang cenderung bagaimana seseorang tersebut menghabiskan waktu mereka
(aktivitas) apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan) apa
yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitarnya (pendapat)
Gaya hidup sebagai cara yang ditempuh seseorang dalam menjalani hidupnya yang
meliputi aktivitas, minat, sikap, konsumsi dan harapan. Gaya hidup mendorong
kebutuhan dan sikap individu dan mempengaruhi aktivitas dan penggunaan produk.
B. Saran
Perubahan gaya hidup manusia memang menjadi tuntutan perkembangan dari
sebuah globalisasi, termasuk interaksi pasar. Namun sebaiknya tidak semua hal yang
dikembangkan mengalamu perubahan ang benar- benar jauh berbeda dengan yang
sudah ada, sehingga dapat menutupi budaya yang masih wajib dilestarikan.
13