MATA KULIAH
SOSIOLOGI EKONOMI
Disusun Oleh :
THEO ROSMAN JAYA ZEBUA
NIM. 2319493
Kelas : MC. 8
1. Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Bob Sabran (2009:210) mengatakan: “Gaya
hidup secara luas didefinisikan sebagai pola hidup seseorang di dunia yang terungkap
pada aktifitas, minat dam opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri
seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.”
2. Menurut Sunarto (dalam Silvya 2009;93) menunjukan bagaimana orang hidup, bagaimana
mereka membelanjakan uang dan bagaimana mereka mengalokasikan waktu mereka.
Dimensi gaya hidup merupakan pengklasifikasian konsumen berdasarkan AIO activities
(aktivitas), interest(minat) dan opinion (opini).
3. Menurut Sumarwan (dalam Listyorini 2012;14) menjelaskan bahwa: “Gaya hidup
seringkali digambarkan dengan kegiatan, minat dan opini dari seseorang (activities,
interest, and opinion). Dan lebih menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana
mereka hidup,menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang dimilikinya”.
4. Menurut Sutisna dalam Heru Suprihhadi (2017) gaya hidup secara luas didefinisikan
sebagai cara hidup yang diidentifikasi oleh bagaimana orang lain menghabiskan waktu
mereka (aktivitas) dilihat dari pekerjaan, hobi, belanja, olahraga, dan kegiatan sosial serta
interest (minat) terdiri dari makanan, mode, keluarga, rekreasi dan juga opinion
(pendapat) terdiri dari mengenai diri mereka sendiri, masalah-masalah sosial, bisnis, dan
produk. Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial ataupun
kepribadian seseorang.
5. Menurut Kasali dalam Dwi Ilham (2014) gaya hidup adalah suatu pola konsumsi uang
mencerminkan pilihan seseorang terhadap berbagai hal dan bagaimana menghabisikan
waktu dan uangnya. Mowen dan minor dalam Dwi Ilham (2014) mendefiniskan “gaya
hidup adalah bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan
bagaimana mengolaksikan waktu”.
6. Menurut seorang ahli psikologi Alfred Adler (1929), gaya hidup adalah Sekumpulan
perilaku yang mempunyai arti bagi individu maupun orang lain pada suatu saat di suatu
tempat, termasuk didalam hubungan sosial, konsumsi barang, entertainment dan
berbusana. Perilaku-perilaku yang nampak di dalam gaya hidup merupakan campuran dari
kebiasaan, cara-cara yang disepakati bersama dalam melakukan sesuatu, dan perilaku
yang berencana.
7. Menurut Assael (1984), gaya hidup adalah “Cara hidup yang diidentifikasi oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap
penting di lingkungan mereka (minat), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan dunia di sekitar mereka (pendapat)”.
8. Menurut Minor dan Mowen (2000), gaya hidup menunjukkan bagaimana seseorang
hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Gaya
hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup lebih menggambarkan
perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup, menggunakan uangnya dan memanfaatkan
waktu yang dimilikinya namun bukan atas dasar kebutuhan tetapi atas dasar keinginan untuk
bermewah – mewahan atau berlebih– lebihan. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian.
Kepribadian lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri manusia.
Walupun konsep tersebut berbeda, namun gaya hidup dan kepribadian saling berhubungan.
Kepribadian merefleksikan karakteristik internal dari konsumen. Gaya hidup
menggambarkan menifestasi eksternal dari karakteristik tersebut yaitu perilaku seseorang.
Perkembangan dapat diartikan sebagagai satu proses perubahan dalam diri individu atau
organisme, baik fisik maupun psikis menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang
berlangsung secara sistematis,progresif,dan berkesinambungan. Sistematis,berarti perubahan
dalam perkembangan itu bresifat saling ketergantungan atau memengaruhi antara bagian-
bagian organisme (fisik dan psikis ) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat maju,meningkat,mendalam atau meluas,baik
secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis). Berkesinambungan berarti perubahan pada
bagian fungsi organisme berlangsungsecara beraturan atau berurutan,tidak terjadi secara
kebetulan atau loncat-loncat. Perkembangan mempunyai Ciri-ciri yaitu : terjadinya
perubahan ukuran, terjadinya perubahan proporsi, lenyapnya tanda-tanda lama dan munculnya
tanda-tanda baru. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti, baik fisik
maupun psikis berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai masa
kematangan atau masa tua.
Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan fase perkembangan, bahwa dalam
menjalani kehidupanyayang normal dqn berusia panjang,individu akan mengalami masa atau
fase perkembangan yaitu masa konsepsi bayi,kanak-kanak ,anak, remaja dan dewasa.
Gaya hidup merupakan cara cara terpola dalam menginvestasikan aspek-aspek tertentu dalam
kehidupan sehari-hari denga nilai sosial atau simbolis,sekaligus merupakan cara bermain
dengan identitas.gaya hidup didefinisikan sebagai pola pola tindakan satu orang dengan orang
lain.gaya hidup bukan monopoli kelas menengah ke atas,tetapi lintas kelas.gayahidup juga
bukan hanya monopoli kaum perempuan,tetapi juga kebutuhan kaum laki-laki.dalam beberapa
hal,gaya hidup yng ditampilkan masyarakat sering kali berbeda antara laki- laki dengan
perempuan.
Bagi kekuatan kapitalis ,dibandingkan laki- laki,perempuan dalam banyak kasus memang
sering dijadikan objek penawaran dan target pangsa pasar.dimata kekuatan industri
budaya,tampaknya telah disadari benar bahwa kebanyakan perempuan cenderung lebih
mengedepankan penampilan dan kesan luar,serta,cenderung berperilaku seolah-olah diatas
panggung.Dalam konteks pemasaran produk ,gaya hidup serimg kali dipahami dalam dua
pengertian.pertama,gaya bukan kategori statis ,melainkan harus berfokus pada tren sosial,baik
dalam variabel struktural maupun sikap.kedua,analisis tentang gaya hidup harus befokus
dalam implikasi-implikasi kultural dari tren sosial.
Pada tahap dimana gaya hidup merupakan salah satu kerangka utama untuk memanipulasi
identitas sosial, maka gaya hidup utama terartikulasi melalui perubahan secara konstan
tontonan dari penampilan-penampilan tampakan luar yang diperlihatkan masyarakat. Dalam
konteks ini, tampakan luar menjadi penting, karena selain merupakan sumber makna, juga
menyebabkan orang menilai diri sendiri dan orang lain berdasarkan tampilan luarnya. Dengan
kata lain, perbedaan gaya hidup akan terfokus pada manipulasi dan interpretasi penampilan
luar.
Seseorang disebut bergaya dengan cepat bisa dilihat dari apa yang dia kenakan, apa yang
mereka perbuat, dan impresi kesan dari apa yang secara kasat matabisa terawasi.
1. idolatary,
2. iconology,
3. narsisme,
4. totenisme.
Dalam mmengembangkan gaya hidup dan memilih berbagai atribut budaya yang dianggap
sesui dengan kelas atau kelompok sosial dari mana seseorang berasal, kedirian dan identitas
sosial orang yang bersangkutan memiliki peran yang sangat besar.
Dalam konteks perkembangan gaya hidup, identitas sosial di era masyarakat post-modern
cenderung mengalami dua perubahan besar. Pertama, cara berpartisipasi masyarakat. Kedua,
fragmentasi pasar.