PERLINDUNGAN KONSUMEN
DOSEN PENGAMPU :
SONITEHE GEA, S.H.,M.M
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunianya, sehingga dapat menuntaskan makalah ini. Makalah ini dibuat atas
tugas dari Dosen Mata Kuliah Hukum bisnis, makalah ini dibuat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan para pembaca dalam memahami kajian tentang bisnis yang
berkaitan dengan Hukum Bisnis. Makalah ini berjudul “Perlindungan Konsumen”.
Kami juga tidak lupa berterimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Hukum Bisnis atas bimbigan dan arahannya kepada kami sehingga makalah ini bisa
terselesaikan. Dan kepada semua orang yang telah mendukung kami dan motivasi
yang diberikan atas makalah ini.
Di samping, itu ada banyak kelemahan dan kekurangan dalam pembuatan
makalah ini untuk itu kritik dan saran bagi kesempurnaan makalah ini sangatlah kami
harapkan. Terimakasih!
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Penjelasan Umum Perlindungan Konsumen..................................................................................2
B. Asas dan Tujuan............................................................................................................................5
C. Hak dan Kewajiban........................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................................8
Kesimpulan............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam perpustakaan ekonomi dikenal istilah konsumen akhir dan konsumen
antara. Konsumen akhir adalah penggunaan atau pemanfaatan akhir dari suatu produk,
sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Oleh karena itu, pengertian
yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 adalah konsumen akhir.
Pelaku usaha merupakan orang atau lembaga yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bidang ekonomi. Dengan demikian, pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini
ialah perusahaan koperasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang, distributor, dan lain-
lain.1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Pelindungan Konsumen?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Jumlah penduduk yang semakin meningkat memberikan dorongan pada
peningkatan konsusmsi. Kebutuhan konsumsi masyarakat berpenduduk banyak,
membutuhkan pelayanan yang bervariasi. Konsumsi yang bervariasi memudahkan
produsen dalam memenuhi salah satu jenis konsumsi yang dibutuhkan masyarakat.
Anggota masyarakat pedesaan maupun perkotaan mempunyai kekhusussan prosuksi
yang dibutuhkan untuk konsumsi dirinya dan konsumen. Masyarakat yang memiliki
pengetahuan ilmu konsumsi diharapkan mampu memproduksi barang atau jasa untuk
di konsumsi sendiri maupun konsumen.6
Kondisi yang demikian pada satu pihak mempunyai manfaat bagi konsumen
karena kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat
terpenuhi serta semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan
kualitas barang dan/atau jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen.7
Di sisi lain, kondisi dan fenomena tersebut di atas dapat mengakibatkan
kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen
berada pada posisi yang lemah. Konsumen menjadi objek aktivitas bisnis untuk
meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat promosi,
cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen.8
Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen adalah tingkat kesadaran
konsumen akan haknya masih rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh rendahnya
pendidikan konsumen. Oleh karena itu, Undang-undang Perlindunga Konsumen
dimaksudkan menjadi landasan hukum yang kuat bagi Pemerintah dan lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat untuk melakukan upaya pemberdayaan
konsumen melalui pembinaan dan pendidikan konsumen.9
Upaya pemberdayaan ini penting karena tidak mudah mengharapkan
kesadaran pelaku usaha yang pada dasarnya prinsip ekonomi pelaku usaha adalah
mendapat keuntungan yang semaksimal mungkin dengan modal seminimal mungkin.
Prinsip ini sangat potensial merugikan kepentingan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung. 10
3
untuk kepentingan siapa barang atau jasa tersebut dipakai atau dipergunakan.11
Di samping itu, undang-undang tentang Perlindungan Konsumen ini dalam
pelaksanaanya tetap memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha kecil dan
menengah. Hal itu dilakukan melalui upaya pembinaan dan penerapan sanksi atas
pelanggarannya.12
Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen pada dasarnya bukan
merupakan awal dari hukum yang mengatur tentang perlindungan konsumen, sebab
sampai pada terbentuknya Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen ini telah
ada beberapa undang-undang yang materinya melindungi kepentingan konsumen,
seperti :13
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1961 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1961 tentang
barang, menjadi undang-undang ;
2. Undang-undang Nomor 2 tahun 1966 tentang Hygiene
3. Undang-undang Nomor 5 tahun 1975 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan di daerah
4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal
5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian
7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan
8. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan
Industri
9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tenatang Kesehatan (Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia )
4
15. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 19 Tahun 1989 tentang Merek
16. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
17. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran
18. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan
19. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan14
Perlindungan Konsumen dalam hal pelaku usaha melanggar hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) tidak diatur dalam Undang-undang tentang Perlindungan
Konsumen ini karena sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1997
tentang Paten dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Merek yang
menghasilkan atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang melanggar ketentuan
tentang HAKI.15
2. Kewajiban Konsumen
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian
atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan
keselamatan
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau
jasa
c. Membayar seusai dengan nilai tukar yang disepakati
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut. 22
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
8
\
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, Gunawan dan Yani, Ahmad. 1999. Seri Hukum Bisnis: Anti Monopoli, Jakarta: PT
Grafindo Persada.