Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERLINDUNGAN KONSUMEN

DOSEN PENGAMPU :
SONITEHE GEA, S.H.,M.M

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 6

EVA INDAH SARI ZEBUA (2320090)

ASRI SARTIKA LASE (2320030)

DARNIWATI ZEBUA (2320047)

BOBBY MEIMAN ZAI (2320040)

AGUSTINI MAWARNI HIA (2320010)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NIAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunianya, sehingga dapat menuntaskan makalah ini. Makalah ini dibuat atas
tugas dari Dosen Mata Kuliah Hukum bisnis, makalah ini dibuat untuk menambah
wawasan dan pengetahuan para pembaca dalam memahami kajian tentang bisnis yang
berkaitan dengan Hukum Bisnis. Makalah ini berjudul “Perlindungan Konsumen”.
Kami juga tidak lupa berterimakasih kepada Dosen pengampu mata kuliah
Hukum Bisnis atas bimbigan dan arahannya kepada kami sehingga makalah ini bisa
terselesaikan. Dan kepada semua orang yang telah mendukung kami dan motivasi
yang diberikan atas makalah ini.
Di samping, itu ada banyak kelemahan dan kekurangan dalam pembuatan
makalah ini untuk itu kritik dan saran bagi kesempurnaan makalah ini sangatlah kami
harapkan. Terimakasih!

Gunungssitoli, 04 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A. Penjelasan Umum Perlindungan Konsumen..................................................................................2
B. Asas dan Tujuan............................................................................................................................5
C. Hak dan Kewajiban........................................................................................................................6
BAB III......................................................................................................................................................8
PENUTUP.................................................................................................................................................8
Kesimpulan............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................9

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam perpustakaan ekonomi dikenal istilah konsumen akhir dan konsumen

antara. Konsumen akhir adalah penggunaan atau pemanfaatan akhir dari suatu produk,

sedangkan konsumen antara adalah konsumen yang menggunakan suatu produk

sebagai bagian dari proses produksi suatu produk lainnya. Oleh karena itu, pengertian

yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 adalah konsumen akhir.

Pelaku usaha merupakan orang atau lembaga yang berbentuk badan hukum

maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan

kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun

bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai

bidang ekonomi. Dengan demikian, pelaku usaha yang termasuk dalam pengertian ini

ialah perusahaan koperasi, BUMN, koperasi, importir, pedagang, distributor, dan lain-

lain.1

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Pelindungan Konsumen?

2. Bagaiman Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen?

3. Bagaimana Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penjelasan Umum Perlindungan Konsumen

Berdasarkan pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999,


konsumen setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.2
Didalam perpustakaan ekonomi dikenal istilah konsumen dan konsumen
antara. Pelaku usaha merupakan orang atau lembaga yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai
bidang ekonomi.3
Pembangunan dan perkembangan perekonomian umumnya dan khususnya
dibidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi
barang dan/atau jasa yang dapat dikonsumsi. Disamping itu, globalisasi dan
perdagangan bebas yang didukung oleh kemajuan teknologi telekomunikasi dan
informatika telah memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan /atau jasa
melintasi batas-batas wilayah suatu negara, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan
bervariasi baik produksi luar negeri maupun produksi dalam negeri.4
Konsumen membutuhkan produksi barang atau jasa sesuai dengan keperluan
sehari-hari. Masyarakat yang memproduksi barang dan jasa perlu memerhatikan
kebutuhan-kebutuhan konsumen yang mengonsumsi. Sehubungan dengan konsumsi
John M Keynes berpendapat, “ He argued that proper role of a national government
is to make up for private undercomsumption by undertaking its own spending on final
goods and services and by reducing taxes to stimulate increased private spending.”5

2
Jumlah penduduk yang semakin meningkat memberikan dorongan pada
peningkatan konsusmsi. Kebutuhan konsumsi masyarakat berpenduduk banyak,
membutuhkan pelayanan yang bervariasi. Konsumsi yang bervariasi memudahkan
produsen dalam memenuhi salah satu jenis konsumsi yang dibutuhkan masyarakat.
Anggota masyarakat pedesaan maupun perkotaan mempunyai kekhusussan prosuksi
yang dibutuhkan untuk konsumsi dirinya dan konsumen. Masyarakat yang memiliki
pengetahuan ilmu konsumsi diharapkan mampu memproduksi barang atau jasa untuk
di konsumsi sendiri maupun konsumen.6
Kondisi yang demikian pada satu pihak mempunyai manfaat bagi konsumen
karena kebutuhan konsumen akan barang dan/atau jasa yang diinginkan dapat
terpenuhi serta semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan
kualitas barang dan/atau jasa sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen.7
Di sisi lain, kondisi dan fenomena tersebut di atas dapat mengakibatkan
kedudukan pelaku usaha dan konsumen menjadi tidak seimbang dan konsumen
berada pada posisi yang lemah. Konsumen menjadi objek aktivitas bisnis untuk
meraup keuntungan yang sebesar-besarnya oleh pelaku usaha melalui kiat promosi,
cara penjualan, serta penerapan perjanjian standar yang merugikan konsumen.8
Faktor utama yang menjadi kelemahan konsumen adalah tingkat kesadaran
konsumen akan haknya masih rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh rendahnya
pendidikan konsumen. Oleh karena itu, Undang-undang Perlindunga Konsumen
dimaksudkan menjadi landasan hukum yang kuat bagi Pemerintah dan lembaga
perlindungan konsumen swadaya masyarakat untuk melakukan upaya pemberdayaan
konsumen melalui pembinaan dan pendidikan konsumen.9
Upaya pemberdayaan ini penting karena tidak mudah mengharapkan
kesadaran pelaku usaha yang pada dasarnya prinsip ekonomi pelaku usaha adalah
mendapat keuntungan yang semaksimal mungkin dengan modal seminimal mungkin.
Prinsip ini sangat potensial merugikan kepentingan konsumen, baik secara langsung
maupun tidak langsung. 10

Konsumen menurut Undang-Undang adalah setiap pemakai dan atau


pengguna barang dan jasa baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pihak lain. Dalam hal ini, Undang-Undang hanya menekankan pada sifat
penggunaan dan pemakaian barang atau jasa tersebut, dengan tidak membedakan

3
untuk kepentingan siapa barang atau jasa tersebut dipakai atau dipergunakan.11
Di samping itu, undang-undang tentang Perlindungan Konsumen ini dalam
pelaksanaanya tetap memberikan perhatian khusus kepada pelaku usaha kecil dan
menengah. Hal itu dilakukan melalui upaya pembinaan dan penerapan sanksi atas
pelanggarannya.12
Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen pada dasarnya bukan
merupakan awal dari hukum yang mengatur tentang perlindungan konsumen, sebab
sampai pada terbentuknya Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen ini telah
ada beberapa undang-undang yang materinya melindungi kepentingan konsumen,
seperti :13
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1961 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1961 tentang
barang, menjadi undang-undang ;
2. Undang-undang Nomor 2 tahun 1966 tentang Hygiene
3. Undang-undang Nomor 5 tahun 1975 tentang Pokok-pokok
Pemerintahan di daerah
4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal
5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar
Perusahaan
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang perindustrian
7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan
8. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan
Industri
9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tenatang Kesehatan (Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia )

10. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas


11. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
12. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan
13. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1987
14. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan
AtasUndang-undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten

4
15. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 19 Tahun 1989 tentang Merek
16. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup
17. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran
18. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang ketenagakerjaan
19. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan14

Perlindungan Konsumen dalam hal pelaku usaha melanggar hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) tidak diatur dalam Undang-undang tentang Perlindungan
Konsumen ini karena sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1997
tentang Paten dan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Merek yang
menghasilkan atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang melanggar ketentuan
tentang HAKI.15

B. Asas dan Tujuan

Perlindungan konsumen berdasarkan manfaat, keadilan, keseimbangan,


keamanan, dan keselamatan konsumen serta kepastian hukum.16
Perlindungan konsumen diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasarkan
5 asas yang relevan dalam pembangunan nasional yaitu :
1. Asas manfaat, dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala
upaya dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan
pelaku usaha secara keseluruhan.
2. Asas keadilan, dimaksukan agar partisipasi seluruh rakyat dapat
diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada
konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan
melaksanakan kewajibannya secara adil.
3. Asas keseimbangan, dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan
antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti
materil maupun spiritual.
5
4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen, dimaksudkan untuk
memberikan jaminan atas kemanan dan keselamatan kepada konsumen
dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/atau jasa
yang dikonsumsi atau digunakan.
5. Asas kepastian hukum, dimasudkan agar baik pelaku usaha maupun
konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan dalam
penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara menjamin
kepastian hukum. 17

Perlindungan konsumen bertujuan:18

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk


melindungi diri
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan
dari akses negatif pemakaian barang dan atau jasa
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen
4. Menetapkan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur
kepastian hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk
mendapatkan informasi
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentinganya
perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha
6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan
usaha produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan
dan keselamatan konsumen.19

C. Hak dan Kewajiban


Berdasarkan Pasal 4 dan 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, hak dan
kewajiban konsumen antara lain sebagai berikut:20
1. Hak Konsumen
a. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa
6
b. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang
dan/atau jasa tersebut sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan
c. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa
d. Hak untuk di dengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau
jasa yang digunkan
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsmen secara patut
f. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
g. Hak untuk diperlukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif

h. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan/atau penggantian


barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau
tidak semana mestinya
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
lainnya.21

2. Kewajiban Konsumen
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian
atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan
keselamatan
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau
jasa
c. Membayar seusai dengan nilai tukar yang disepakati
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut. 22

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Berdasarkan pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, konsumen setiap


orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi
kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan.
2. Asas Manfaat, memberikan kesempatan kepada konsumen dalam memperoleh hakya.
Asas Keseimbangan, memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen. Asas
Keamanan Dan Keselamatan Konsumen, untuk memberikan jaminan atas keamanan dan
keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, Asas Kepastian Hukum, yaknik
pelaku dan maupun konsumen mentaati hukum dan memperoleh keadilan.
3. Sanksi yang diberikan oleh Undang-Undang nomor 8 Tahun 1999, yang tertulis dalam
pasal 60 sampai dengan Pasal 63 dapat berupa sanksi administratif dan sanksi pidana.

8
\

DAFTAR PUSTAKA

Kansil, Christine S. T. 2001. Hukum Perusahaan Indonesia (Aspek Hukum


Dalam Ekonomi) Bagian 2. Jakarta: PT Pradnya Paramita
Keynes, John. 1936. The General Theory of Employment, Interest, and Money. New York:
Harcourt, Brace, and Co

Mulyono. 2010. Konsep Pembiayaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Sari, Elsi Kartika. 2008. Hukum Dalam Ekonomi. Jakarta: PT Grasindo.

Widjaja, Gunawan dan Yani, Ahmad. 1999. Seri Hukum Bisnis: Anti Monopoli, Jakarta: PT
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai