Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

NO. 8 TAHUN 1999

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen

Dosen Pengampu : Kusairi, SE., ME.

KELOMPOK 10 – KELAS B2B

Anggota Kelompok :

Ezyta Oktavin Aulia Suryanto (223141507111053)

Claresta Nathasia (223141507111055)

Nasywa Tahira Nathaniela (223141514111086)

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Undang-Undang Perilaku
Konsumen No. 8 Tahun 1999” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Kusairi, SE,. ME. pada mata kuliah Perilaku Konsumen. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perilaku Konsumen bagi para pembaca dan juga
penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kusairi, SE,. ME. selaku dosen mata
kuliah Perilaku Konsumen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang sedang kami tekuni saat ini. Kami
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima berbagai kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 18 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perlindungan Konsumen merupakan masalah kepentingan manusia, oleh
karenanya menjadi harapan bagi semua bangsa di dunia untuk mewujudkannya.
Tanggal 20 April 1999, Indonesia memiliki instrumen hukum yang integratif dan
konprehensif yang mengatur tentang perlindungan konsumen yaitu dengan
diterbitkannya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Pengaturan perlindungan konsumen tersebut dilakukan dengan menciptakan
sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur keterbukaan akses dan
informasi, serta menjamin kepastian hukum, melindungi kepentingan konsumen pada
khususnya dan kepentingan seluruh pelaku usaha, meningkatkan kualitas barang dan
pelayanan jasa, memberikan perlindungan kepada konsumen dari praktek usaha yang
menipu dan menyesatkan, memadukan penyelenggaraan, pengembangan dan
pengaturan perlindungan konsumen dengan bidang-bidang perlindungan pada bidang-
bidang lain.
Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian
hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Perlindungan konsumen yang
dijamin oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
adalah adanya kepastian hukum terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen.
Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkan hukum untuk memberdayakan
konsumen memperoleh atau menentukan pilhannya atas barang dan/jasa kebutuhan
serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh
perilakuperilaku usaha sebagai penyedia kebutuhan konsumen.
Perlindungan hukum bagi konsumen ini memiliki dimensi banyak, dimana salah
satunya adalah perlindungan hukum yang apabila dipandang baik secara materil
maupun formal akan semakin terasa sangat penting, dengan demikian upaya-upaya
untuk memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan bagi para konsumen
merupakan salah satu hal yang penting serta mendesak untuk dapat sesegera mungkin
dicari solusi dan penyelesaian masalahnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dihasilkan suatu rumusan masalah
diantaranya yaitu :
1. Apa saja pasal demi pasal dalam perlindungan konsumen?
2. Bagaimana hak dan kewajiban konsumen?
3. Bagaimana hak dan kewajiban pelaku usaha?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dihasilkan tujuan dari pembuatan
makalah ini, diantaranya yaitu :
1. Dapat mengetahui pasal demi pasal dalam perlindungan konsumen
2. Dapat mengetahui hak dan kewajiban konsumen
3. Dapat mengetahui hak dan kewajiban pelaku usaha
D. Manfaat
Hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait.
Adapun manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman awal kepada penulis
mengenai materi Perlindungan Konsumen. Selain itu, makalah ini dapat dijadikan
sebagai motivasi agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah berikutnya.
2. Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, referensi, dan informasi untuk
menambah wawasan dan meningkatkan pemahaman pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pasal Demi Pasal


Pasal 1
Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian


hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.
2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
4. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak
maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, yang
dapat untuk diperdagangkan, dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh
konsumen.
5. Jasa adalah setiap layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi yang disediakan
bagi masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen.
6. Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang
dan/atau jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang dan/atau jasa
yang akan dan sedang diperdagangkan.
7. Impor barang adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean.
8. Impor jasa adalah kegiatan penyediaan jasa asing untuk digunakan di dalam wilayah
Republik Indonesia.
9. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat adalah lembaga non-
Pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan
menangani perlindungan konsumen.
10. Klausula Baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah
dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang
dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian yang mengikat dan wajib
dipenuhi oleh konsumen.
11. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas menangani
dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.
12. Badan Perlindungan Konsumen Nasional adalah badan yang dibentuk untuk
membantu upaya pengembangan perlindungan konsumen.
13. Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi
bidang perdagangan.

Pasal 2
Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan
keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.

Pasal 3
Perlindungan konsumen bertujuan :
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri.
2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari
ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian
hukum dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggungjawab dalam
berusaha.
6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan/atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
konsumen.

Pasal 4
Hak konsumen adalah :
1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa.
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila
barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Pasal 5
Kewajiban konsumen adalah :
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.

B. Hak dan Kewajiban Konsumen


Dalam UndangUndang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999 diatur
mengenai hak dan kewajiban pihak konsumen. Adapun hak konsumen adalah :
a) Hak asas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa
b) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
c) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang dan/atau jasa
d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan
e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut
f) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen
g) Hak untuk diperlakukan atau dilayanai secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
h) Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila
barang dan/atau jasayang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya
i) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Adapun kewajiban konsumen adalah :


a) membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamtan
b) beriktikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa
c) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
d) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.

Adapun hak dan Kewajiban pelaku usaha adalah sebagai berikut: Hak pelaku usaha
adalah:
a) hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai
kondisi dan nilai tukar barang barang dan/atau jasa yang diperdagangkan
b) Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang
beriktikad tidak baik
c) Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum
sengketa konsumen
d) Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan
e) Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundangundangan lainnya.
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang
berlaku
f) Memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang
yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan
g) Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan
h) Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa
yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

C. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

➢ Definisi Pelaku Usaha


Menurut PP No. 58 Tahun 2001, Pasal 1 Ayat 3, mengenai “Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen”, Pelaku Usaha adalah setiap
orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun
bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
Pelaku Usaha yang dimaksud yaitu ; perusahaan, korporasi, koperasi, BUMN, importir,
pedagang, distributor, dan sebagainya.

➢ Hak Pelaku Usaha menurut Pasal 6 UUPK, diantara lainnya yaitu :


1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kondisi dan nilai tukar
barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2. Hak untuk menerima perlindungan hukum terhadap aktivitas konsumen yang
beritikad tidak baik.
3. Hak untuk membela diri dengan baik dalam penyelesaian hukum sengketa
konsumen.
4. Hak untuk memulihkan nama baik, apabila secara hukum terbukti kerugian
konsumen bukan disebabkan oleh barang dan/atau jasa yang diperjualbelikan.
5. Hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

➢ Kewajiban Pelaku Usaha menurut Pasal 7 UUPK, diantara lainnya yaitu :


1. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang syarat dan ketentuan
serta jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan.
2. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan
berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau layanan yang berlaku.
3. Memberi konsumen kesempatan untuk menguji dan/atau mencoba barang
dan/atau jasa tertentu serta untuk memberikan garansi untuk barang yang
diproduksi dan/atau dijual.
4. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan.
5. Menawarkan kompensasi, ganti rugi dan/atau pengembalian uang jika barang
dan/atau jasa yang diterima atau digunakan tidak sesuai dengan kontrak.

➢ Perbuatan yang dilarang Pelaku Usaha


Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha menurut Pasal 8 UUPK ialah larangan bagi
pelaku usaha dalam kegiatan produksi, diantara lainnya yaitu :
• Tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan.
• Tidak sesuai dengan berat isi bersih atau neto.
• Tidak ada keseragaman dalam ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah dalam
hitungan menurut ukuran yang sebenarnya.
• Tidak memenuhi syarat, jaminan, sifat, etika atau keterangan yang tertera pada
label barang atau jasa.
• Tidak menepati janji yang telah dinyatakan sesuai dalam label.

Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha menurut Pasal 9 UUPK ialah larangan
dalam menawarkan, mempromosikan suatu barang dan/atau jasa secara tidak benar,
diantara lainnya yaitu :
• Produk tersebut dalam keadaan bagus/baru.
• Barang atau jasa tersedia.
• Tidak mengandung cacat tersembunyi.
• Kelengkapan dari barang tertentu.
• Berasal dari daerah tertentu.

Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha menurut Pasal 10 UUPK ialah larangan
untuk menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang
tidak benar atau menyesatkan, diantara lainnya yaitu :
• Harga suatu barang dan/atau jasa.
• Kegunaan suatu barang dan/atau jasa.
• Kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang dan/atau
jasa.
• Tawaran berupa potongan harga.
• Bahaya dalam penggunaan barang dan/atau jasa.
BAB III

KESIMPULAN

Dengan demikian, terlihat ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam Undang-
Undang Perlindungan Konsumen baik dari pelaku usaha maupun konsumen. Hal ini
didasarkan pada berbagai temuan penelitian, masih banyak pelaku usaha yang melanggar
berbagai larangan yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan, khususnya pada
Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999. Konsumen biasanya tidak
memahami haknya, sehingga cenderung dirugikan oleh pelaku usaha, bahkan cenderung tidak
berdaya menghadapi kekuatan finansial yang dimiliki oleh pelaku usaha.
DAFTAR PUSTAKA

“Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tetang Perlindungan Konsumen”


Diakses pada tanggal 30 Mei 2023
https://gatrik.esdm.go.id/assets/uploads/download_index/files/e39ab-uu-nomor-8-
tahun-1999.pdf

Makalah “Tinjauan Umum tentang Pelaku Usaha dan Konsumen” Diakses pada tanggal 21
Mei 2023 http://e-journal.uajy.ac.id/1.pdf

Makalah “Perlindungan Konsumen” Diakses pada tanggal 18 Mei 2023 https://repository.uin-


suska.ac.id/.pdf

Anda mungkin juga menyukai