MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis
Yang diampu oleh Ibu Ferby Mutia Edwy
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Endira Ramadhani (190421628903)
Hafizd Az-Zein (190421628804)
1
BAB I
PENDAHULUAN
Transaksi dalam dunia bisnis, terdapat keuntungan atau kerugian yang akan di
terima konsumen dan pelaku usaha, maka dari itu agar tidak terjadi kecurangan diantara
keduanya maka diberlakukannya hukum perlindungan konsumen. Hukum perlindungan
konsumen adalah hukum yang dapat melindungi konsumen dari eksploitasi yang
dilakukan oleh pelaku usaha. Hukum ini telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini telah mengatur
beberapa aspek mengenai perlindungan konsumen seperti pengertian konsumen, asas
dan tujuan perlindungan kkonsumen, hak dan kewajiban konsumen, hak dan kewajiban
pelaku usaha, maupun larangan-larangan bagi pelaku usaha. Diberlakukan hukum
konsumen ini agar konsumen merasa aman dalam melakukan transaksi kepada pelaku
usaha.
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang hukum perlindungan
konsumen, tentang asas, tujuan, hak dan kewajiban konsumen, hak dan kewajiban
pelaku usaha dan larangan bagi pelaku usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Asas Keadilan
Dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bisa diwujudkan secara maksimal dan
memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh
haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.
c. Asas Keseimbangan
Dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual.
d. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen
Dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dan penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yang
dikonsumsi atau digunakan.
e. Asas Kepastian Hukum
Dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen manaati hukum dan
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara
menjamin kepastian hukum.
Adapun tujuan dari perlindungan konsumen antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi
diri.
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari ekses
negatif pemakaian barang atau jasa.
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut
hak-haknya sebagai konsumen.
d. Menetapkan sistem perlindungan konsumen yang mengadung unsur kepastian hukum
dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
f. Meningkatkan kualitas barang atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi
barang atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.
4
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan
jasa.
b. Hak untuk memillih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
atau jasa.
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa yang digunakan.
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut.
f. Hal untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
h. Hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi atau penggantian jika barang atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan tidak sebagaimana mestinya.
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lain.
Kewajiban konsumen adalah:
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
b. Beriktikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6
c. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan suatu barang/jasa secara tidak benar dan
menyesatkan mengenai:
(1) Harga dan tarif barang atau jasa
(2) Kegunaan barang atau jasa
(3) Kondisi, tanggungan, jaminan, hak, atau pengganti rugi barang atau jasa
(4) Tawaran potongan harga atau hadian menarik yang ditawarkan
d. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan penjualan melalui cara obral
atau lelang yang menglabui dan menyesatkan konsumen dengan:
(1) Menyatakan barang atau jasa seolah-olah telah memenuhi standar mutu
(2) Menyatakan barang atau jasa seolah-olah tidak mengandung cacat tersembunyi
(3) Tidak berniat untuk menjual barang yang ditawarkan melainkan bermaksud untuk
menjual barang lain
e. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, atau mengiklankan dengan jumlah tertentu yaitu membuat tarif
khusus dalam waktu dan jumlah tertentu.
f. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, atau mengiklankan dengan janji yaitu memberikan hadiah berupa
barang atau jasa lain secara cuma-cuma
g. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan legiatan menawarkan dengan
cara paksa yaitu menawarkan barang dengan cara pemaksaan atau cara yang
menimbulkan gangguan baik fisik maupun psikis terhadap konsumen
h. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan barang
secara pesanan yaitu tidak menepati pesanan atau kesepakatan sesuai dengan yang
dijanjikan.
i. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan usaha periklanan yang berupa:
(1) Mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan, dan harga
barang atau jasa, serta kesepakatan waktu penerimaan barang atau jasa.
(2) Mengelabui jaminan atau garansi terhadap barang atau jasa
(3) Memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang atau jasa.
7
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah yang membahas tentang hukum perlindungan konsumen ini dijelaskan
bahwa disahkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen
bertujuan untuk melindungi atau memberdayakan konsumen diperlukan adanya campur tangan
negara melalui penetapan sistem perlindungan hukum terhadap konsumen. Dimana memang
dalam dunia bisnis, terkadang konsumen dalam kondisi yang lemah karena dapat menjadi
sasaran eksploitasi dari pelaku usaha. Perlindungan konsumen mempunyai asas yaitu asas
manfaat, asas keadilan, asas keseimbangan, asas keamanan dan keselamatan konsumen dan asas
kepastian hukum. Perlindungan konsumen juga mempunyai hak dan kewajiban yang telah
ditetapkan dalam UUPK (Undang-Undang Perlindungan Konsumen). Selain itu ada beberapa
larangan bagi pelaku usaha, hal ini bertujuan agar pelaku usaha tidak berbuat curang kepada
konsumen.
3.2 Daftar Rujukan
1. Saliman, Abdul Rasyid. 2006. Hukum Bisnis untuk Perusahaan. Jakarta: Renada Media
Group.
2. Febrianti, Fera. 2018. Hukum Perlindungan Konsumen. Dari
37373542/Makalah_Hukum_Perlindungan_Konsumen
3. Devi, Santi Rosita. 2013. Perlindungan Konsumen di Indonesia. Peneliti Yunior Bidang
8
9