Anda di halaman 1dari 10

HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Aspek Hukum Ekonomi dan Bisnis
Yang diampu oleh Ibu Ferby Mutia Edwy

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Endira Ramadhani (190421628903)
Hafizd Az-Zein (190421628804)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI
FEBRUARI 2020
Daftar Isi
Daftar Isi............................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang....................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Hukum Perlindungan Konsumen.............................................................................3
2.2 Pengertian Pelindungan Konsumen.........................................................................3
2.3 Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen..............................................................3
2.4 Hak dan Kewajiban Konsumen................................................................................4
2.5 Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha...........................................................................5
2.6 Perbuatan yang Dilarang bagi Pelaku Usaha...........................................................6
BAB III PENUTUPAN...................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................10

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Transaksi dalam dunia bisnis, terdapat keuntungan atau kerugian yang akan di
terima konsumen dan pelaku usaha, maka dari itu agar tidak terjadi kecurangan diantara
keduanya maka diberlakukannya hukum perlindungan konsumen. Hukum perlindungan
konsumen adalah hukum yang dapat melindungi konsumen dari eksploitasi yang
dilakukan oleh pelaku usaha. Hukum ini telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini telah mengatur
beberapa aspek mengenai perlindungan konsumen seperti pengertian konsumen, asas
dan tujuan perlindungan kkonsumen, hak dan kewajiban konsumen, hak dan kewajiban
pelaku usaha, maupun larangan-larangan bagi pelaku usaha. Diberlakukan hukum
konsumen ini agar konsumen merasa aman dalam melakukan transaksi kepada pelaku
usaha.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ada hukum yang mengatur tentang perlindungan konsumen?
2. Apa yang dimaksud tentang perlindungan konsumen?
3. Apa saja asas yang mengatur tentang perlindungan konsumen?
4. Apakah konsumen mempunyai hak dan kewajiban yang harus dijalankan?
5. Apakah pelaku usaha mempunyai hak dan kewajiban yang harus dijalankan?
6. Apa saja larangan yang dimiliki pelaku usaha?

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang hukum perlindungan
konsumen, tentang asas, tujuan, hak dan kewajiban konsumen, hak dan kewajiban
pelaku usaha dan larangan bagi pelaku usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hukum Perlindungan Konsumen


Dalam kegiatan bisnis terdapat hubungan antara pelaku usaha dan konsumen.
Kepentingan konsumen yaitu memperoleh kepuasan dengan cara pemenuhan kebutuhan
terhadap produk tertentu, sedangkankepentingan pelaku usaha adalah memperoleh laba atau
profit dari transaksi dengan konsumen.
Terkadang konsumen dalam kondisi lemah karena dapat menjadi sasaran eksploitasi dari
pelaku usaha yang mana posisi secara ekonomi maupun sosialnya kuat. Maka dari itu
konsumen dapat dikatakan pihak yang rentan dieksploitasi oleh pelaku usaha dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya.
Untuk melindungi atau memberdayakan konsumen diperlukan adanya campur tangan
negara melalui penetapan sistem perlindungan hukum terhadap konsumen. Maka disahkan
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

2.2 Pengertian Pelindungan Konsumen


Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahkluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan (Pasal 1 UUPK)
Pelaku usaha adalah setiap perseorangan atau badan usaha, yang berbentuk badan hukum
atau bukan badan hukum dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi (Pasal 1 UUPK)
Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, yang dimaksud dari
perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen.

2.3 Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen


Berikut adalah asas-asas perlindungan konsumen dalam ketentuan Pasal 2 Undang-Undang
Perlindungan Konsumen No. 8 Tahun 1999:
a. Asas Manfaat
Dimaksudkan bahwa segala upaya dalam menyelenggarakan perlindungan konsumen
harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku
usaha secara keseluruhan.

3
b. Asas Keadilan
Dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bisa diwujudkan secara maksimal dan
memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh
haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.
c. Asas Keseimbangan
Dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara kepentingan konsumen,
pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti materiil dan spiritual.
d. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen
Dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada
konsumen dan penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yang
dikonsumsi atau digunakan.
e. Asas Kepastian Hukum
Dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen manaati hukum dan
memperoleh keadilan dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta negara
menjamin kepastian hukum.
Adapun tujuan dari perlindungan konsumen antara lain:
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi
diri.
b. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkan dari ekses
negatif pemakaian barang atau jasa.
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan menuntut
hak-haknya sebagai konsumen.
d. Menetapkan sistem perlindungan konsumen yang mengadung unsur kepastian hukum
dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
f. Meningkatkan kualitas barang atau jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi
barang atau jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

2.4 Hak dan Kewajiban Konsumen


Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen terdapat hak dan kewajiban konsumen
dapat diuraikan sebagai berikut:
Hak konsumen adalah:

4
a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan
jasa.
b. Hak untuk memillih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
c. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
atau jasa.
d. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa yang digunakan.
e. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya penyelesaian
sengketa perlindungan konsumen secara patut.
f. Hal untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
g. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
h. Hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi atau penggantian jika barang atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan tidak sebagaimana mestinya.
i. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lain.
Kewajiban konsumen adalah:
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang atau jasa demi keamanan dan keselamatan.
b. Beriktikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
d. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

2.5 Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha


Menurut Undang-Undang Perlindungan Pelaku Usaha terdapat hak dan kewajiban konsumen
dapat diuraikan sebagai berikut:
Hak pelaku usaha adalah:
a. Hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan
nilai tukar barang atau jasa yang diperdagangkan.
b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beriktikad
baik.
c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum
sengketa konsumen.
d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian
konsumen tidak diakibatkan oleh barang atau jasa yang diperdagangkan.
5
e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban pelaku usaha adalah:
a. Beriktikad baik dalam kegiatan usahanya.
b. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan
barang atau jasa serta memberi penjelasan, penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan.
c. Memperlakukan atau melatani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif.
d. Menjamin mutu barang atau jasa yang diproduksi dan diperdagangkan berdasarkan
ketentuan standar mutu barang atau jasa yang berlaku.
e. Memnneri kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan mencoba barang atu jasa
yang dibuat atau yang diperdagangkan.
f. Memberi kompensasi, ganti rugi, atau penggantian atas kerugian akibat penggunaan,
pemakaian, dan pemanfaatan barang atau jasa yang diperdagangkan.
g. Memberi konpensasi ganti rugi atau penggantian bila barang atau jasa yang diterima
atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.

2.6 Perbuatan yang Dilarang bagi Pelaku Usaha


a. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan barang atau jasa yang
diperdagangkan:
(1) Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dari
ketentuan perundang-undangan.
(2) Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau neto, dan jumlah dalam hitungan
sebagaimana dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.
(3) Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah dalam hitungan
menurut ukuran yang sebenarnya.
b. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan barang atau jasa secara tidak benar atau seolah-olah:
(1) Barang tersebut telah memenuhi atau memiliki potongan harga, harga khusus,
standar mutu tertentu, sejarah, atau guna tertentu.
(2) Barang tersebut dalam keadaan baik.
(3) Barang atau jasa telah mendapatkan atau memiliki sponsor, persetujuan,
perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri-ciri kerja, atau aksesoris tertentu.

6
c. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, mengiklankan suatu barang/jasa secara tidak benar dan
menyesatkan mengenai:
(1) Harga dan tarif barang atau jasa
(2) Kegunaan barang atau jasa
(3) Kondisi, tanggungan, jaminan, hak, atau pengganti rugi barang atau jasa
(4) Tawaran potongan harga atau hadian menarik yang ditawarkan
d. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan penjualan melalui cara obral
atau lelang yang menglabui dan menyesatkan konsumen dengan:
(1) Menyatakan barang atau jasa seolah-olah telah memenuhi standar mutu
(2) Menyatakan barang atau jasa seolah-olah tidak mengandung cacat tersembunyi
(3) Tidak berniat untuk menjual barang yang ditawarkan melainkan bermaksud untuk
menjual barang lain
e. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, atau mengiklankan dengan jumlah tertentu yaitu membuat tarif
khusus dalam waktu dan jumlah tertentu.
f. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan,
mempromosikan, atau mengiklankan dengan janji yaitu memberikan hadiah berupa
barang atau jasa lain secara cuma-cuma
g. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan legiatan menawarkan dengan
cara paksa yaitu menawarkan barang dengan cara pemaksaan atau cara yang
menimbulkan gangguan baik fisik maupun psikis terhadap konsumen
h. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan kegiatan menawarkan barang
secara pesanan yaitu tidak menepati pesanan atau kesepakatan sesuai dengan yang
dijanjikan.
i. Larangan bagi pelaku usaha yang berhubungan dengan usaha periklanan yang berupa:
(1) Mengelabui konsumen mengenai kualitas, kuantitas, bahan, kegunaan, dan harga
barang atau jasa, serta kesepakatan waktu penerimaan barang atau jasa.
(2) Mengelabui jaminan atau garansi terhadap barang atau jasa
(3) Memuat informasi yang keliru, salah, atau tidak tepat mengenai barang atau jasa.

7
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Dalam makalah yang membahas tentang hukum perlindungan konsumen ini dijelaskan
bahwa disahkannya Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen
bertujuan untuk melindungi atau memberdayakan konsumen diperlukan adanya campur tangan
negara melalui penetapan sistem perlindungan hukum terhadap konsumen. Dimana memang
dalam dunia bisnis, terkadang konsumen dalam kondisi yang lemah karena dapat menjadi
sasaran eksploitasi dari pelaku usaha. Perlindungan konsumen mempunyai asas yaitu asas
manfaat, asas keadilan, asas keseimbangan, asas keamanan dan keselamatan konsumen dan asas
kepastian hukum. Perlindungan konsumen juga mempunyai hak dan kewajiban yang telah
ditetapkan dalam UUPK (Undang-Undang Perlindungan Konsumen). Selain itu ada beberapa
larangan bagi pelaku usaha, hal ini bertujuan agar pelaku usaha tidak berbuat curang kepada
konsumen.
3.2 Daftar Rujukan
1. Saliman, Abdul Rasyid. 2006. Hukum Bisnis untuk Perusahaan. Jakarta: Renada Media
Group.
2. Febrianti, Fera. 2018. Hukum Perlindungan Konsumen. Dari

37373542/Makalah_Hukum_Perlindungan_Konsumen

3. Devi, Santi Rosita. 2013. Perlindungan Konsumen di Indonesia. Peneliti Yunior Bidang

Sosial The Indonesian Institute

8
9

Anda mungkin juga menyukai