“Tanggung Jawab Grab Toko terhadap Konsumen Akibat Kerugian yang telah
diperbuatnya”
Kelompok 3:
Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa. Segala puji bagi-Nya saya panjatkan
atas ke hadirat-Nya yang telah memberi rahmat dan bimbingan-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan dan menyusun makalah Hukum Perlindungan Konsumen ini.
Makalah ini kami susun merupakan bagian dari tugas mata kuliah Hukum
Perlindungan Konsumen, dan juga penyusunan makalah Hukum Perlindungan
Konsumen ini dilakukan dengan sedemikian dan semaksimal mungkin serta
didukung bantuan dari berbagai pihak, sehingga kami dapat menyusun makalah
yang berjudul “Tanggung Jawab Grab Toko terhadap Konsumen Akibat Kerugian
yang telah diperbuatnya”.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
2.1 Hak Dan Kewajiban Pelaku Usaha Dan Konsumen Berdasarkan
Presfektif Hukum Positif Di Indonesia..................................................3
2.2 Bentuk Permasalahan Berdasarkan Kasus Grab Toko Yang
Mengakibatkan Kerugian Bagi Konsumen.............................................6
2.3 Tanggung Jawab Grab Toko Dan Bentuk Penyelesaian Terhadap
Kerugian Bagi Konsumen Yang Ditimbulkan Grab Toko
Berdasarkan Presfektif Hukum Positif Di Indonesia..............................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................10
3.2 SARAN.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar pembaca memahami tentang Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha dan
Konsumen berdasarkan Presfektif Hukum Positif di Indonesia.
2. Agar pembaca mengetahui tentang Bentuk Permasalahan berdasarkan kasus
Grab Toko yang mengakibatkan kerugian bagi konsumen Agar pembaca
mengetahui tentang Bentuk Taggung Jawab Grab Toko terhadap Konsumen
akibat Kerugian yang telah diperbuatnya.
3. Agar pembaca mengetahui tentang Bentuk Taggung Jawab Grab Toko dan
Bentuk Penyelesaian terhadap Kerugian bagi konsumen yang ditimbulkan
Grab Toko berdasarkan Presfektif Hukum Positif di Indonesia
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pelaku usaha memiliki hak dan kewajiban yang dimana pengaturan hak-
hak dan kewajiban pelaku usaha dapat bersumber pada peraturan perundangan
yang bersifat umum dan juga perjanjian/kontrak yang bersifat khusus. Hak
pelaku usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 6 UUPK adalah:
3
bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau
jasa yang diperdagangkan;
5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban-kewajiban pelaku usaha menurut ketentuan Pasal 7 UUPK adalah:
1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan,
perbaikan dan pemeliharaan;
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa
yang berlaku;
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, dan/atau mencoba
barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas
barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
6. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian atas kerugian akibat
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan;
7. Memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang
dan/atau jasa yang dterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.1
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayanai secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,
apabila barang dan/atau jasayang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
atau tidak sebagaimana mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
2
Syamsudin, M. 2011. “Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Pelaku Usaha” dalam
https://bpkn.go.id/uploads/document/41b64ac58b0ad0d025f7911dc4d1839d6492214a. pdf diakses
pada 10 Oktober 2021.
5
Hak dan kewajiban pelaku usaha bertimbal balik dengan hak dan
kewajiban konsumen. Ini berarti hak bagi konsumen adalah kewajiban yang
harus dipenuhi oleh pelaku usaha. Demikian pula dengan kewajiban konsumen
merupakan hak yang akan diterima pelaku usaha. Bila dibandingkan dengan
ketentuan umum di Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, tampak bahwa
pengaturan UUPK lebih spesifik, karena di UUPK pelaku usaha selain harus
melakukan kegiatan usaha dengan itikad baik, ia juga harus mampu menciptakan
iklim usaha yang kondusif, tanpa persaingan yang curang antar pelaku usaha.
Kewajiban-kewajiban pelaku usaha juga sangat erat kaitannya dengan larangan
dan tanggung jawab pelaku usaha.
Pada Era ini penggunaan digital marketing sudah semakin berkembang yang
memunculkan adanya transaksi dagang melalui sitem eletronik. Sebagai suatu
hubungan hukum, transaksi dagang melalui sistem elektronik memungkinkan
terjadinya sengketa antara para pihak, baik yang terjadi karena wanprestasi
maupun pelanggaran hukum. Dalam transaksi dagang melalui sistem elektronik,
para pihak membuat perjanjian yang dibuat melalui sistem elektronik, sehingga
transaksi dagang ini termasuk dalam ruang lingkup hukum perdata. Dengan
demikian penyelesaian sengketa yang terjadi dalam transaksi dagang melalui
sistem elektronik tunduk pada ketentuan hukum perdata, yang penyelesaiannya
dapat dilakukan melalui pengadilan (litigasi) atau penyelesaian di luar pengadilan
(non-litigasi) Berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat (1) UU ITE, kesepakatan
para pihak yang dituangkan dalam kontrak elektronik mengikat para pihak,
sedangkan pengertian kontrak elektronik, sesuai ketentuan Pasal 1 angka 17 UU
ITE adalah perjanjian para pihak yang dibuat melalui sistem elektronik.
3
Sulasi. Rongiyati. “Pelindungan Konsumen dalam Transaksi Dagang Melalui Sistem Elektronik”
dalam Naskah Negara Hukum: Vol. 10, No. 1.2019
4
7
2.3 Bentuk Taggung Jawab Grab Toko dan Bentuk Penyelesaian terhadap
Kerugian bagi konsumen yang ditimbulkan Grab Toko berdasarkan
Presfektif Hukum Positif di Indonesia
(1) Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan,
pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau
jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.
(2) Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian
uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau
perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah
tanggal transaksi.
(4) Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak
menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih
lanjut mengenai adanya unsur kesalahan.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku
apabila pelaku usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan
kesalahan konsumen
8
Selain pemberian sanksi ganda yakni perdata dan pidana (Pasal 19 ayat 1 dan
ayat UUPK juga bisa mencabut ijin usaha perusahaan ini sesuai dengan ketentuan
Pasal 63n.5
Sampai Saat ini belum ada kepastian Grab Toko akan memberikan Ganti
Rugi Terhadap Konsumen akibat kerugian yang telah di perbuatnya. Sebagaimana
yang telah ditentukan Pasal 20 UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen bahwa Pelaku usaha yang menolak dan/atau tidak memberi tanggapan
dan/atau tidak memenuhi ganti rugi atas tuntutan konsumen sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 19 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), dapat digugat melalui badan
penyelesaian sengketa konsumen atau mengajukan ke badan peradilan di tempat
kedudukan konsumen.
5
UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
6
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nomor 465/Pid.Sus/2021/PN JKT.SEL
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
di tempat kedudukan konsumen. Berdasarkan pada kasus tersebut bentuk
penyelesaian dilakukan yaitu melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan
perkara dengan nomor 465/Pid.Sus/2021/PN JKT.SEL. Dalam hal ini Yudha
Manggala Putra terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak
pidana dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan
yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik berdasarkan
Pasal 28 ayat 1 jo Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 atas
Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
dengan menjatuhkan pidana terhadap terdakwa
3.2 Saran
Penulis menyarankan bagi penegakan hukum lebih tegas terhadap kasus Grab
Toko, yang mana untuk memberikan ganti rugi yang sepdan kepada konsumen yang
telah dirugikan oleh Grab Toko karena dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
berita bohong dan menyesatkan konsumen dalam transaksi elektronik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nawi, H. Syahruddin. 2018. “Hak Dan Kewajiban Konsumen Menurut Uu No.8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen” dalam jurnal Vol 7 No 1.
Rongiyati, Sulasi. 2019. “Pelindungan Konsumen dalam Transaksi Dagang Melalui Sistem
Elektronik” dalam Naskah Negara Hukum: Vol. 10, No. 1
Syamsudin, M. 2011. “Hak Dan Kewajiban Konsumen Dan Pelaku Usaha” dalam
https://bpkn.go.id/uploads/document/41b64ac58b0ad0d025f7911dc4d1839d6492214a.
pdf diakses pada 10 Oktober 2021.
12