“Hukum Dagang”
Di Susun Oleh:
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Raya Puspitek No.45, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan 15310
021-7412566
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di hari akhir. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Hukum Dagang dengan judul
Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai
Hukum Dagang yang membahas tentang perlindungan hukum terhadap konsumen Jual Beli
Online. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
A. Konsumen ...................................................................................................... 3
Penyelesaian................................................................................................... 9
iii
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 11
A. Kesimpulan ................................................................................................... 11
B. Saran ...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era Globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi sangatlah pesat,
media internet jadi salah satu bukti bahwa kecanggihan teknologi sangat mempengaruhi
perkembangan keshidupan manusia. Dengan pengguna internet yang semakin banyak maka
sebagian orang memanfaatkannya dalam berbagai bidang misalnya dalam bisnis, pelaku
usaha dapat memanfaatkan internet sebagai alat untuk mempromosikan atau menjual
produk usahanya kepada masyarakat atau konsumen dimana hal tersebut dikenal dengan
saling percaya tanpa landasan hukum dan tanpa bukti fisik yang kuat. Keamanan
transaksi sangat dibutuhkan oleh konsumen dalam hal ini untuk terhindar dari indikasi
penipuan yang marak terjadi sekarang di Indonesia. Jika masih banyak terjadi
penyimpangan dan penipuan yang umumnya merugikan pihak pembeli, maka akan
menurunkan minat beli konsumen, oleh sebab itu perlindungan terhadap konsumen
diadakan.
mengatur hak dan kewajiban konsumen maupun produsen. Perlindungan konsumen sangat
dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman bagi para konsumen serta meningakatkan
martabat dan kesadaran konsumen, dan secara tidak langsung mendorong pelaku usaha
dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya dengan penuh rasa tanggung jawab. Yang
perlu disadari oleh konsumen adalah mereka mempunyai hak yang dilindungi oleh undang-
1
perbuatan dan perilaku pengusaha dan pemerintah. Dengan lahirnya undang-undang No. 8
B. Rumusan Masalah
4. Bagaimana penanganan kasus penipuan diskon di situs jual beli online Lazada?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian konsumen dan
dalam transaksi online dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Dagang.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsumen
1. Pengertian Konsumen
Menurut Wikipedia, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan
pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau
1999 adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan atau tidak untuk dijual kembali. Jadi
Konsumen adalah setiap orang atau organisasi yang menggunakan, mengonsumsi, dan
a. Jenis-Jenis Konsumen
konsumen organisasi.
Pada jenis yang satu ini adalah konsumen yang membeli atau menggunakan
suatu produk baik itu barang maupun jasanya untuk keperluan diri sendiri.
menggunakan suatu produk baik itu barang maupun jasa untuk keperluan
3
operasional organisasi tersebut. Contohnya perusahaan yang akan membeli
Setiap konsumen tentunya memiliki hak dan kewajiban seperti yang sudah
Hak Konsumen
Indonesia yang berlandaskan pada Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1),
Pasal 21 ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33 yang dapat diketahui sebagai berikut:
Kewajiban Konsumen
prosedur penggunaan atau pemanfaatan barang dan jasa, demi keamanan serta
keselamatan.
Konsumen wajib membayar pembelian barang dan jasa sesuai dengan nilai yang
4
Konsumen juga wajib untuk mengikuti upaya penyelesaian hukum dari
2. Perlindungan Konsumen
prioritas utama. UU Perlindungan Konsumen adalah salah satu hal penting yang wajib
diketahui, mengapa? Agar dikemudian hari kita tidak akan tertipu atau merasa
dirugikan dengan suatu barang atau hal yang dibeli lalu dikonsumsi.
mengatur hak dan kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya
bersifat dalam segala transaksi jual beli, secara langsung maupun secara online seperti
yang kini kian marak. Walaupun adanya transaksi yang tidak melalui tatap muka,
konsumen tetap berhak untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan pemberitahuan
juga harus bersifat tidak berat sebelah dan harus adil. Sebagai landasan hukum, asas
sebagai berikut :
Asas Manfaat
yang diberikan. Tidak boleh bersifat salah satu dari kedua belah pihak, sehingga
tidak ada salah satu pihak yang merasa manfaat atau kerugian.
5
Asas Keadilan
Konsumen dan produsen/pelaku usaha dapat berlaku adil dengan perolehan hak
Asas Keseimbangan
Sebuah keseimbangan antara hak dan kewajiban para produsen dan konsumen
mematuhi dan menjalankan peraturan hukum dengan apa yang menjadi hak dan
dijelaskan dalam dalam Pasal 3 UUPK 8/1999, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut:
melindungi diri.
6
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
Jual beli online adalah Suatu kegiatan Jual Beli dimana penjual dan pembelinya
tidak harus bertemu untuk melakukan negosiasi dan transaksi dan komunikasi yang
digunakan oleh penjual dan pembeli bisa melalui alat komunikasi seperti chat, telfon,
2. Perlindungan Hukum
Perdata (KUHPer) pada pasal 1458 yang menyebutkan : “Jual Beli dianggap telah
terjadi antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat
tentang kebendaan tersebut dan harganya, maupun harganya belum dibayar.” Jelas ini
menjadi pekerjaan tambahan untuk memberi rasa nyaman untuk kedua belah pihak baik
Oleh karena itu, maka keperluan adanaya perlindungan hukum bagi konsumen
yang melakukan transaksi online sangat diperlukan. Di Indonesia saat ini belum ada
undang-undang khusus yang mengatur mengenai transaksi online. Begitu pula dengan
yang belum dapat digunakan sebagai dasar menanganai kasus penipuan dalam transaksi
7
online di Indonesia. Undang-undang di Indonesia saat ini yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam hal ini adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
informasi serta akses untuk mendapatkan informasi, meskipun di dalamnya tidak secara
1. Pasal 8 ayat (1) huruf d, e, dan f yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dilarang
2. Pasal 16 huruf a dan b yang menyebutkan bahwa pelaku usaha dalam menawarkan
barang dan/atau jasa melalui pesanan dilarang untuk tidak menepati pesanan
dilarang untuk tidak menepati janji atas suatu pelayananan dan/atau prestasi.
C. Contoh Kasus
“Penipuan harga diskon pada Hari Belanja Online Nasional tahun 2015”
Kasus penipuan ini terjadi pada barang berupa Unisex-baby Infant Diaper Baby
Training Pants, Pink DOTS (Intl) atau dapat dikategorikan sebagai popok bayi. Kejadian
ini terjadi pada situs Lazada.co.id. Terdapat kecurigaan terhadap iklan barang yang dijual
oleh penjual di situs tersebut. Barang tersebut memiliki harga Rp130.874.294,00, kemudian
mendapatkan diskon 100%, sehingga harga barang menjadi Rp93.482,00. Harga tersebut
sangat mahal untuk produk popok bayi dan kecurigaan lainya yaitu barang tersebut
8
didiskon 100% maka potongan harga yang diberikan adalah Rp130.874.294,00, sehingga
dikatakan barang dijual secara gratis. Dibandingkan dengan harga barang yang serupa yang
diperjual belikan pada hari normal atau bukan pada kegiatan Harbolnas tahun 2015 di situs
yang sama.
Adapun salah satu barang serupa dengan barang yang dijual pada saat Harbolnas
tahun 2015 yaitu:”Unisex-baby Infant Diaper Baby Training Pants, Pink Dots” barang ini
dijual dengan harga Rp185.198,00 kemudian diberikan diskon 32% menjadi Rp126.224,00.
Sehingga apabila dibandingkan dengan barang yang dijual pada saat harbolnas tahun 2015
lebih murah dari harga saat hari normal. Harga sebelum diskon saat harbolnas tahun 2015
Penyelesaian Kasus.
Menaikkan harga sebelum diskon dan membuat seolah-olah barang tersebut telah
didiskon atau diberikan potongan harga merupakan hal yang dilarang di dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Penjual dalam kasus
tersebut telah melakukan perbuatan dilarang, seperti yang telah diatur dalam Pasal 9 ayat 1
penjual telah melakukan perbuatan menawarkan atau mengiklankan suatu barang dan/atau
jasa secara tidak benar, dan/atau seolah-olah barang tersebut telah memenuhi dan/atau
memiliki potongan harga, harga khusus. Penjual dalam kasus ini dapat dikenakan sanksi
pidana yaitu Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Konsumen. Penjual dapat dikenakan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) dan dapat dikenakan
hukuman tambahan seperti yang tertera pada Pasal 63 Undang-Undang Nomor 8 Tahun
9
Selain itu penjual pada kasus ini juga dapat dikenakan Undang-Undang ITE karena
dalam perbuatannya telah dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yaitu: sengaja
melakukan perbuatan menaikkan harga, kemudian harga tersebut didiskon sangat tinggi
sehingga menimbulkan anggapan bagi konsumen bahwa penjual telah melakukan diskon
terhadap produk. Kerugian konsumen dalam transaksi elektronik disini yaitu: konsumen
yang tidak mengetahui bahwa produk tersebut harganya telah dinaikan oleh penjual,
sehingga menimbulkan anggapan bagi konsumen bahwa penjual telah melakukan diskon
terhadap produk. Dapat disimpulkan bahwa perbuatan penjual adalah perbuatan penipuan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahun 1999 adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan atau tidak untuk dijual kembali.
2. Jual beli online adalah Suatu kegiatan Jual Beli dimana penjual dan pembelinya tidak
harus bertemu untuk melakukan negosiasi dan transaksi dan komunikasi yang
digunakan oleh penjual dan pembeli bisa melalui alat komunikasi seperti chat, telfon,
3. Perlindungan konsumen dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman bagi para konsumen
bersifat tidak berat sebelah dan harus adil. Sebagai landasan hukum, asas perlindungan
4. Undang-undang di Indonesia saat ini yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
perlindungan konsumen jual beli online adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
informasi serta akses untuk mendapatkan informasi, meskipun di dalamnya tidak secara
5. Pada kasus penipuan diskon Lazada penjual dapat dikenakan sanksi pidana yaitu Pasal
Penjual dapat dikenakan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda
paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua milyar rupiah) dan dapat dikenakan hukuman
11
tambahan seperti yang tertera pada Pasal 63 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen. Selain itu juga penjual bisa dikenakan UU ITE
karena dalam perbuatannya telah dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita
elektronik.
B. Saran
Saran dari penulis, dengan maraknya penipuan pada transaksi jual beli online
maka perlindungan konsumen harus lebih ditingkatkan lagi, terutama bagi konsumen jual
beli online guna membangun kenyaman konsumen saat melakukan transaksi online.
Dalam hal ini juga seharunya pihak berwajib seperti pihak dari lapak online sendiri lebih
teliti lagi dalam mengawasi produsen yang melakukan tindakan penipuan kepada
konsumen seprti peristiwa kasus yang telah dibahas pada makalah ini.
Selain itu kita sebagai konsumen juga harus cerdas dalam memilih toko online
yang akan kita simbangi. Kita harus memastikan apakah toko online tersebut terpercaya,
jujur, dan amanah. Dan budayakanlah membaca deskripsi barang saat kita akan
membelinya, tanyakan terlebih dahulu kepada si penjual tentang produk tersebut agar
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=wikipedia+penjelasan+konsumen&oq
https://ajaib.co.id/pengertian-konsumen-perilaku-hak-dan-kewajibannya/
https://www.dslalawfirm.com/id/perlindungan-konsumen/
https://jurnal.uns.ac.id/recidive/article/download/40603/26760